Anda di halaman 1dari 5

Nama : H.

Ujang Supriatna

No pesrta : 212208049

Mata Kuliah : PPKN

Dosen :

Hari Tgl : Rabu tanggal 17 november 2021

Tanda Tangan :
DEMOKRASI

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya


memiliki hak yang sama pengambilan keputusan yang dapat mengubah
hidup mereka.Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik
secara langsung atau melalui perwakilandalam
perumusan,pengembangan,dan perbuatan hukum.Demokrasi mencakup
kondisi sosial,ekonomi,dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan
seperangkat gagasan dan prinsiptentang kebebasan beserta praktik dan
prosedurnya.Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap
harkat dan martabat manusia.

Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang


demokrasi,di antaranya seperti menurut Josep A.Schumpeter “Demokrasi
adalah suatu perencanaan intitusional untuk mencapai keputusan politik
dimana individu individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetitif atas suatu rakyat.

Menurut Philippe C. Schmitter dan terry lynn karl, ” Demokrasi adalah


suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah diminta
pertanggungjawaban atas tindakan tindakan mereka pada wilayah publik
oleh warga negara yang bertindak secara tidak langsung melalui
kompetisi dan kerja sama dengan wakil mereka yang terpilih.

Sedangkan menurut Gusdur ( Abdurahman Wahid) “ Demokrasi


mengandung dua nilai yaitu nilai yang bersipat pokok, dan yang bersipat
derivasi.Nilai pokok demokrasi adalah
kebebasan,persamaan,musyawaran dan keadilan. Kebebasan artinya
kebebasan individu dihadapan kekuasaan negara dan adanya
keseimbangan antara hak hak individu warga negara dan hak kolektif dari
masyarakat. Nurcholish majid mengatakan,bahwa suatu negara disebut
demokratis sejauhmana negara tersebut menjamin hak asasi manusia
(HAM) antara lain: kebebasan menyatakan pendapat,hak berserikat dan
berkumpul. Karena demokrasi menolak dektatorianisme, feodalisme dan
otoritarianisme. Dalam negara demokrasi,hubungan penguasa dan rakyat
bukanlah hubungan kekuasaan malainkan berdasarkan hukum yang
menjungjung tinggi hak asasi manusia (HAM).

Demokrasi dalam Al-Qur’an

Di Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang terkait dengan prinsip


prinsip utama demokrasi,antara lain QS.Ali Imran: 159 dan As-Syura: 38
(yang berbicara tentang musyawarah): Al-Maidah:8 As Syura:15 ( tentang
Keadilan); Al-Hujurat:13 ( tentang Persamaan); An-Nisa:58 ( Tentang
amanah);Ali Imran:104 (tentang kebebasan mengkritik); An-Nisa: 59,83
dan As-syura : 38 (tentang kebebasab berpendapat);dst. Jika dilihat basis
empiriknya,menurut aswab mahasin “Agama dan demokrasi memang
berbeda,karena agama bersal dari wahyu sementara demokrasi berasal
dari pergumulan pemikiran manusia.Dengan demikian agama memiliki
dialeketikanya sendiri.Namun begitu tidak ada halangan bagi agama untuk
berdampingan dengan demokrasi.’ Karena elemen elemen pokok
demokrasi dalam perspektif islam meliputi: as-syura, al-musyawah,al-
adalah, al-amanah,al-masuliyah dan al-huriyyah. Prinsip tentang cara
pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam Al-Qur;an
misalnya saja disebut dalam QS as-syura ayat 38 : “Dan urusan mereka
diselesaikan secara musyawarah diantara mereka.” Dalam surat Ali imran
ayat 159: “Dinyatakan: “Dan bermusyawarlah dengan mereka dalam
urusan itu.” Dalam praktik kehidupan umat islam,lembaga yang paling
dikenal sebagai pelaksanaan syura adalah ahl halli wal a’qdi pada zaman
Khulafaurrasyidin.Lembaga ini lebih menyerupai tim formatus yang
bertugas memilih kepala negara atau khalifah.

Al-adalah adalah keadilan,artinya dalam menegakkan hukum termasuk


rekrutmen dalam berbagi jabatan pemerintahan harus dilakukan secara
adil dan bijaksana.tidak boleh kolusi dan nepotis.Arti pentingnya
penegakan keadilan dalam sebuah pemerintahan ini ditegaskan oleh Alloh
SWT dalam beberapa ayat-Nya, antara lain dalan surat an-Nahl:90
“sesungguhnya Alloh menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan,memberi kepada kaum kerabat, dan Alloh melarang berbuat
keji,kemumgkaran dan permusuhan”

Al-Musyawah adalah kesejajaran,egaliter,artinya tidak ada pihak yang


merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan
kehendaknya.penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap
rakyat,berprilaku otoriter dan eksploitatif.

Al-Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan


seseorang kepada orang lain.Oleh sebab itu kepercayaan atau amanah
tersebut harus dijaga dengan baik.Dalam konteks kenegaraan,pemimpin
atau pemerintah yang diberikan kepercayaan oleh rakyat harus mampu
menjelaskan kepercayaan tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.

Al-Masuliyyah adalah tangguh jawab.sebagai mana kita ketahui,bahwa


kekuasaan dan jabatan itu adalah amanah yang harus diwaspadai,bukan
yang ni’may yang harus disyukuri,maka rasa tanggungjawab bagi
seseorang pemimpin atau petugas harus dipenuhi.

Al-Hurriyah adalah kebebasan,artinya bahwa setiap orang,setiap warga


masyarakat diberi hak dan kebebasan untuk mengekpresikan
pendapatnya.sepanjang hal itu dilakukan dengan cara yang bijak dan
memperhatikan akhlak alkarimah dan dalam rangka al-amr bi-l’ ma’ruf wa
an-nahy an-al-munkar,maka tidak ada alasan bagi penguasa untuk
mencegahnya.

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan,bahwa secara


normatif,doktriner,dalam ajaran islam terdapat prinsip prinsip dan elemen
dalam demokrasi,meskipun secara generik,global. Prinsip dan elemen
elemen demokrasi dalam ajaran islam itu adalah: as-syura, al-adalah, al-
amanah,al-masuliyah, dan al-hurriyah. Realitas demokrasi dalam sebuah
negara pernah diterapkan pada masa Nabi Muhammad dan
Khulafaurasyidin.Tetapi setelah itu pada sebagian besar negara negara
islam tiodak mewarisi nilai nilai demokrasi tersebut.Realitas ini hanya
terjadi pada negara negara islam saja,tetapi juga negara non muslim
(barat) inilah problem yang dihadapi oleh banyak negara.Secara umum
nilai nilai agama memang belum banyak diperaktikan dalam ikut
memberikan kontribusi pada banyak negara, apalagi negarab sekuler.oleh
sebab itu statement fukuyama maupun Huntington yang mengatakan
bahwa secara emprik islam tidak campatible dengan demokrasi tidak
sepenuhnya benar.sebab dinegara Non Muslim pun demokrasi juga tidak
sepenuh nya diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai