Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS BURUNG GAGAK DAN ANJING DALAM MASYARAKAT

TORAJA

( TINJAUAN SEMIOTIK FAUNAL )

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA :

- ALPRIANTI OMBO’ (1218 111

077)

- DEBY DEA RIPANG ( 217 111

037)

- MERSIANTI MENGGULILING

( 218 111 057)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2021

ANALISIS BURUNG GAGAK DAN ANJING DALAM MASYARAKAT


TORAJA
(TINJAUAN SEMIOTIK FAUNAL)
Alprianti Ombo’ 1, Deby Dea Ripang 2, Mersianti Mengguliling 3
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Kristen
Indonesia Toraja
Email: alpriantiombo@gmail.com deadeby73@gmail.com
mengguiling.mersianti@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang semiotik faunal pada burung gagak dan anjing dalam masyarakat
Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk menggungkapkan tanda yang dihasilkan oleh burung gagak
dan anjing. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil
analisis peneliti adapun hasil penelitian ini adalah dalam kehidupan masyarakat Toraja
mempercayai bahwa burung gagak dan anjing bisa memberikan tanda yang berbau mistis.
Biasanya hewan menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya, tetapi sering juga
menghasilkan tanda yang dapat ditafsir oleh manusia. Pada masyarakat Toraja burung gagak dan
anjing dapat memberikan tanda dan makna dalam kehidupan masyarakat setempat. Burung gagak
dan anjing dianggap keramat bagi sebagian besar masyarakat Toraja karena burung gagak yang
identik dengan bulu warna hitam yang merupakan warna duka bagi masyarakat Toraja dan anjing
yang memiliki indra yang jauh di luar jangkauan manusia.

Kata kunci: Semiotik, Semiotik Faunal, Burung gagak, Anjing, Makna.

ABSTRACT

This article discusse faubal semiotics in crows and dogs in Toraja society. This study aims to
reveal the signs produced by croews and dogs. The research method used is qualitative
research. Based on the results of the researcher’s analysis, the results of this study are that in
the life of the Toraja people, they believe that crows and dogs can give mystical signs. Usually
animals produce signs to communicate with each other, but often also produce signs that can
be interpreted by humans. In the Toraja community, crows and dogs can provide signs and
meaning in the life of the local community. Crows and dogs are consideret sacred to most
Toraja people because crows are identical with black feathers which are the color of grief for
the Toraja people and dogs have senses that are far beyond human reach.

Keywords : Semiotics, Faunal Semiotics, Crows, Dogs, Meaning.

PENDAHULUAN
Secara etimologi semiotik adalah ilmu tanda-tanda”. Tanda

berasal dari kata sema (kata benda mempunyai dua aspek yaitu penanda

yang berarti tanda atau lambang), (signifier) dan petanda (signified).

kata kerjanya adalah semaino yang Penanda adalah bentuk formalnya

berarti menandai atau yang menandai sesuatu yang disebut

melambangkan. Semiotik berasal petanda. Sedangkan petanda adalah

dari kata Yunani semion, yang berarti sesuatu yang ditandai dengan

tanda. Semiotik merupakan cabang penanda itu yaitu maknanya.

ilmu yang berurusan dengan Pada dasarnya, signifer dan

pengkajian tanda dan segala sesuatu signified adalah produk kultural.

yang berhubungan dengan tanda. Hubungan keduanya bersifat arbitter

Menurut Teeuw (2014: 94), (memasukkan) dan hanya

menyatakan bahwa “Semiotik adalah berdasarkan konvensi, kesepakatan

tanda sebagai tindak komunikasi dan atau peraturan dan kultur pemakai

kemudian disempurnakannya bahasa tersebut. Hubungan signifier

menjadi model sastra yang dan signified tidak bisa dijelaskan

mempertanggung jawabkan sebagai dengan nalar apapun, baik pilihan

faktor dan aspek hakiki untuk bunyi-bunyian maupun pilihan untuk

pemahaman gejalah susastra sebagai mengaitkan rangkaian bunyi tersebut

alat komunikasi dan khas didalam dengan benda atau konsep yang

baru”. dimaksud. Menurut Van Zoest,

Menurut Ferdinand de hubungan tersebut dibagi menjadi 3,

Saussure (1857-1913), “Semiotik yakni : (1) Ikon, yaitu tanda yang


memunculkan kembali benda atau (referen yang diacu atau dituju oleh

realitas yang ditandainya, misalnya tanda tertentu). Dari contoh diatas

foto atau peta. (2) Indeks, yaitu tanda bunga mawar merah merupakan

yang kehadirannya menunjukkan penanda dari pernyataan cintanya

hubungan dengan yang ditandai, (petandanya).

misalnya asap adalah indeks dari api. Semiotik merupakan teori

(3) Simbol, yaitu tanda dimana filsafat umum yang berkaitan dengan

hubungan antar signifier dan produksi tanda dan simbol sebagai

signified semata-mata adalah bagian dari sistem kode untuk

konvensi, kesepakatan atau mengkomunikasikan informasi.

peraturan. Semiotik meliputi semua tanda yang

Dalam kehidupan sehari-hari bersifat visual dan verbal. Semua

sebenarnya manusia sering berada tanda ini bisa diterimah oleh seluruh

dalam proses semiosis yaitu indra manusia ketika tanda atau

memahami sesuatu yang ada simbol ini membentuk suatu kode

disekitarnya sebagai sistem tanda. yang secara sistematis

Ketika akan menyatakan rasa menyampaikan informasi pada

cintanya kepada seorang gadis, aktivitas manusia.

seorang pemuda akan memilih bunga Dalam penelitian ini peneliti

mawar merah. Menurut pandangan hanya memfokuskan penelitiannya

semiotik setiap tanda terdiri dari dua terhadap semiotik faunal. Semiotik

aspek yaitu penanda (hal yang faunal zoosemiotik merupakan

menandai sesuatu) dan petanda semiotik yang khusus


memperhatikan sistem tanda yang kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

dihasilkan oleh hewan. Hewan penelitian yang biasanya

biasanya menghasilkan tanda untuk menggunakan cara berpikir induktif

berkomunikasi antara sesamanya, yang bersifat deskriptif. Menurut

tetapi sering juga menghasikan tanda Ridual (2002:2), “Permasalahan yang

yang dapat ditafsirkan oleh manusia. bersifat deskriptif menggambarkan

Misalnya, seekor ayam betina yang keadaan suatu variabel atau unit

berkotek-kotek menandakan ayam variabel”. Tujuan penelitian

itu telah bertelur atau ada sesuatu deskriptif yakni untuk

yang ia takuti. Induk ayam yang menggambarkan secara sistematis,

membunyikan krek…krek…krek… factual atau akurat mengenai fakta-

memberikan tanda kepadaanak- fakta, sifat-sifat serta hubungan

anaknya untuk segera mendekat antara fenomena yang dimiliki.

sebab ada makanan yang


HASIL PENELITIAN
ditemukannya.Contoh lainnya
Hasil penelitian ini diperoleh
seseorang yang akan berangkat ke
berdasarkan penelitian yang
suatu tempat terpaksa mengurungkan
dilakukan oleh penulis di daerah
waktu keberangkatannya beberapa
penulis sendiri, yakni di Toraja.
saat sebab mendengar bunyi cicak
Objek yang diteliti adalah burung
yang ada disekitarnya.
gagak yang dalam bahasa toraja
METODE PENELITIAN
disebut Kaduaya

Jenis penelitian ini

menggunakan metode penelitian


burung gagak dapat menjadi pertanda

suatu hal buruk akan terjadi.

Mengapa demikian ? Hal ini

dikarenakan saat acara rambu solo’

(upacara kematian/kedukaan) selesai

di laksanakan masyarakat Toraja

maka beberapa ekor burung gagak

akan datang ditempat tersebut, entah


Burung gagak adalah anggota
hanya untuk terbang dilangit
burung pengicau yang termasuk
mengelilingi tempat tersebut atau
dalam marga corvus, suku Corvidae.
memakan daging yang ada pada
Hampir semua jenis burung ini
tempat tersebut. Namun, hal tersebut
berukuran relative besar dan
tidak terjadi saat acara rambu tuka’
berwarna bulu dominan hitam.
(upacara pernikahan yang berarti
Banyak yang tidak menyukai burung
dalam suasan gembira) selesai
gagak karena identik dengan ilmu
dilaksanakan. Saat acara selesai tidak
hitam dan magis. Burung gagak sarat
terlihat burung gagak datang terbang
dengan mitos dan hal-hal gaib.
atau berkerumun ditempat tersebut.
Dibeberapa kebudayaan di dunia,
Berdasarkan hal inilah maka dapat
burung ini sering dihubungkan
disimpulkan masyarakat Toraja
dengan sesuatu yang tidak baik.
bahwa adanya burung gagak atau
Sebagian masyarakat Indonesia
Kadoaya memiliki pertanda bahwa
khususnya pada masyarakat Toraja
hal buruk akan terjadi. Akan tetapi,
sampai saat ini masih percaya bahwa
kembali lagi kepada kepercayaan burung yang keramat karena

daerah masing-masing mengenai warnanya yang identik dengan hitam

makna suatu hewan tertentu yang (kegelapan). Selain itu, burung gagak

pasti memiliki pemahaman dan juga bisa mengetahui kematian

kepercayaan yang berbeda-beda. terutama jika burung gagak atau

kaduaya tersebut berada di sekitar


Burung gagak adalah burung
rumah tanpa adanya alasan yang
yang dianggap keramat karena
jelas.
warnanya yang hitam. Masyarakat

Toraja memiliki kepercayaan atau Hasil penelitian lain yang

pemahaman bahwa warna hitam dilakukan oleh penulis adalah pada

memiliki makna buruk, kedukaan, Anjing.

keramat, kegelapan (gelap) dan hal

ini belum atau tidak dapat ditentang

karena sudah menjadi kepercayaan

sejak dulu. Masyarakat di Toraja

percaya jika burung ini berada di

sekitar rumah pada siang atau malam

hari dalam jumlah yang banyak,

maka itu merupakan sebuah pertanda Anjing bisa mengeluarkan

bahwa akan ada keluarga yang akan lima jenis suara atau bunyi dan

meninggal. Hal ini dipercayai memiliki makna yang berbeda-beda

masyarakat Toraja karena mereka pula. (1) Suara yang paling umum

menganggap burung gagak adalah adalah menggonggong. Suara ini


dikeluarkan oleh anjing saat hewan atau orang lain, baik yang

menghadapi situasi tertentu, seperti dikenalnya atau yang baru pertama

saat ketakutan atau sedang marah. kali dilihatnya. Geraman yang

Misalnya, anjing yang sedang marah dikeluarkan merupakan tanda bahwa

karena cemas atau takut, akan si anjing memberikan peringatan

menggonggong dengan nada yang sehingga kita harus menjauh dari

tinggi dan dilakukan berulang-ulang. anjing tersebut dan tidak menyentuh

Sedangkan saat seekor anjing sedang makanan atau tubuhnya. (3) Suara

merasa bosan, gonggongan yang melolong dari anjing merupakan hal

dihasilkan akan monoton atau yang dipercaya oleh beberapa orang

terdengar datar serta berulang-ulang. sebagai salah satu cara anjing untuk

Namun, saat menginginkan sesuatu, berkomunikasi dengan anjing

maka gonggongan akan cenderung lainnya. Selain itu, anjing juga akan

bersuara rendah dan terus menerus melolong saat mereka ditinggal oleh

dilakukan. Kemudian, jika anjing pemiliknya. Hal ini dikarenakan

menggonggong dengan lambat serta anjing sedang berusaha berbicara

suaranya pelan, ini menunjukkan kepada pemiliknya. (4) Suara

bahwa si anjing sedang merasa rengekan yang dihasilkan oleh anjing

curiga kepada seseorang, lalu bisa jadi merupakan tanda bahwa

menggonggong ketakutan akan mereka ingin bermain diluar rumah

ditunjukkan dengan suara yang pelan atau meminta makanan. (5) Ketika

tetapi temponya cepat. (2) Anjing seekor anjing mendengking,

akan menggeram ketika melihat menangis, atau merintih, merupakan


salah satu pertanda kalau anjing khusus memperlihatkan sistem tanda

sedang merasa sakit atau nyeri. Suara yang dihasilkan oleh hewan. Hewan

ini merupakan cara anjing memberi biasanya menghasilkan tanda untuk

tahu kesakitan atau kesusahannya berkomunikasi antara sesamanya,

pada anjing atau manusia di tetapi sering juga menghasilkan

sekitarnya. tanda yang dapat ditafsirkan oleh

manusia. Misalnya burung gagak


Masyarakat Toraja juga
merupakan burung yang dianggap
percaya anjing adalah hewan yang
keramat karena warnanya yang
bisa melihat makhluk gaib. Apa bila
hitam, masyarakat Toraja percaya
anjing melolong pada malam hari
jika burung ini berada di sekitar
dengan suara yang panjang,
rumah pada waktu siang atau malam
masyarakat Toraja percaya bahwa
hari dalam jumlah yang banyak,
anjing tersebut melihat makhluk
maka itu merupakan sebuah pertanda
gaib. Ini dipercaya karena anjing
bahwa akan ada keluarga yang akan
memiliki indra yang jauh diluar
meninggal. Hal ini dipercayai
jangkauan manusia.
masyarakat Toraja karena mereka
SIMPULAN
menganggap burung gagak adalah

Berdasarkan hasil penelitian burung yang keramat karena

dan pembahasan yang telah di warnanya yang identik dengan hitam

kemukakan penulis, maka dapat yang merupakan warna duka bagi

disimpulkan bahwa semiotik faunal masyarakat Toraja. Masyarakat

(zoosemiotik) adalah semiotik yag Toraja juga mempercayai Anjing


merupakan hewan yang bisa melihat Pateda, Mansoer. (2001). Semantik

makhluk gaib yang tiidak bisa dilihat Leksikal. Jakarta : PT. Rineka

oleh indra manusia, hal ini di Cipta.

karenakan anjing memiliki indra


Simega, Berthin. (2019). Interpretasi
yang jauh di luar jangkauan manusia.
Kadong Gelong Bugi’ dalam
anjing biasanya mengeluarkan lima
Masyarakat Toraja. Jurnal
jenis suara atau bunyi dan memiliki
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
makna dan tanda tertentu. Tanda-
41-48.
tanda yang diberikan anjing biasa

dengan suara gonggongannya yang

berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA

Archive Netral News.

(https://archive.netralnews.com),

Diakses pada tanggal 15 Juni

2021.

Berger, 2000b, Tanda-Tanda Dalam

Kebudayaan Kontemporer

(Yogyakarta ; Tiara Wacana) hlm

14, hlm 23

Anda mungkin juga menyukai