Anda di halaman 1dari 6

Tatar Pasundan Volume XII Nomor 32

Jurnal Diklat Keagamaan Januari- April 2018

PEMBELAJARAN IPS
DALAM PERSPEKTIF KURIKULUM 2013

Yoyo Supriono
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Bandung
Jl. Soekarno HattaNo. 716 Bandung
Email: yoyosupriono@ymail.com

Abstract
The curriculum is pretty basic guidelines in teaching and learning in education. Knowingly or
not that the success or failure of an education, success or failure in achieving educational
goals more or less dependent on the curriculum. Curriculum 2013 to develop learning
experiences that provide opportunities for students to master the competencies required for
the life of the present and the future. If the curriculum is designed well, systematic,
comprehensive, and integral to all development and learning needs of learners to prepare
themselves to face life in the future, then the expected goals would be realized. In reality the
provision of education tend to cognitive, intellectual intelligence priority, and lack of
education of character and personality.
Keywords: Study of Social Sciences (IPS), Learning, In Curriculum 2013.

Abstrak
Kurikulumnya merupakan pedoman dasar dalam mengajar dan belajar dalam pendidikan.
Disadari atau tidak bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu pendidikan, keberhasilan atau
kegagalan dalam mencapai tujuan pendidikan lebih atau kurang bergantung pada kurikulum.
Kurikulum 2013 untuk mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
bagi siswa untuk menguasai kompetensi yang dibutuhkan untuk kehidupan masa kini dan
masa depan. Jika kurikulum dirancang dengan baik, sistematis, komprehensif, dan integral
untuk semua kebutuhan pengembangan dan pembelajaran peserta didik untuk mempersiapkan
diri menghadapi kehidupan di masa depan, maka tujuan yang diharapkan akan terwujud. Pada
kenyataannya penyediaan pendidikan cenderung kognitif, prioritas kecerdasan intelektual, dan
kurangnya pendidikan karakter dan kepribadian.
Kata Kunci: Studi Ilmu Sosial (IPS), Pembelajaran, Kurikulum 2013.

PENDAHULUAN demokratis dan bertanggung jawab. Oleh


Pendidikan nasional, merupakan karena itu, pendidikan nasional harus
salah satu sektor pembangunan nasional berfungsi secara optimal sebagai wahana
dalam upaya mencerdaskan kehidupan utama dalam pembangunan bangsa dan
bangsa. Bertujuan menjadikan warga karakter.
negara indonesia menjadi manusia yang Perkembangan kurikulum di
berkualitas yang mampu menjawab Indonesia pada dasarnya berpijak pada
tantangan zaman yang selalu berubah dan perkembangan pendidikan di Indonesia itu
berkembang. Makna manusia yang sendiri, yang sejarahnya sudah dimulai
berkualitas, menurut Undang-Undang sejak sebelum proklamasi kemerdekaan
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem (zaman penjajahan). Kemudian berlanjut
Pendidikan Nasional, yaitu manusia pada periode Orde Lama, Orde Baru
terdidik yang beriman dan bertakwa hingga periode Reformasi sekarang ini.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak perkembangan kurikulum di era Reformasi
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, secara umum diawali dengan implementasi
mandiri, dan menjadi warga negara yang Kurikulum 2004 (KBK) yang antara lain

89
Volume XII Nomor 32 Tatar Pasundan
Januari –April 2018 Jurnal Diklat Keagamaan

meliputi kegiatan belajar, penilaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL),


berbasis kelas, dan pengelolaan kurikulum Standar Isi, Standar Proses, dan Standar
berbasis sekolah. penilaian.
Kurikulum merupakan pedoman a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang cukup mendasar dalam proses belajar Standar Kompetensi Lulusan dalam
mengajar di dunia pendidikan. Disadari kurikulum 2013 menghendaki
atau tidak bahwa berhasil tidaknya suatu lulusan yang memiliki sikap dan
pendidikan, sukses tidaknya dalam perilaku yang mencerminkan sikap
mencapai suatu tujuan pendidikan sedikit orang beriman, berakhalak mulia,
banyak bergantung pada kurikulumnya. berilmu, percaya diri, dan
Kurikulum 2013 mengembangkan bertanggung jawab dalm berinteraksi
pengalaman belajar yang memberikan secara efektif dengan lingkungan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk sosial dan alam dalam jangkauan
menguasai kompetensi yang diperlukan pergaulan dan keberadaannya.
bagi kehidupan masa kini dan masa depan. Ada tiga dimensi di dalam Standar
Apabila kurikulumnya didesain dengan Kompetensi Lulusan, meliputi :
baik, sistematis, komprehensif, dan 1. Dimensi sikap
integral dengan semua kebutuhan Pembentukan sikap yang
pengembangan dan pembelajaran peserta demikian tentu saja tidak mungkin
didik untuk mempersiapkan dirinya dalam hanya dilakukan oleh seorang
menghadapi kehidupannya di masa datang, guru di sekolah, kerena peserta
maka tujuan yang diharapkan tentu akan didik justru mempunyai waktu
terwujud. Pada realitasnya lebih banyak di luar sekolah.
penyelenggaraan pendidikan cenderung 2. Dimensi pengetahuan
kognitif, mengutamakan kecerdasan Untuk dimensi pengetahuan
intelektual, dan kurangnya pendidikan lulusan diharapkanmemiliki
karakter dan kepribadian. pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural dalam ilmu
PEMBAHASAN pengetahuan, teknologi, seni, dan
Kurikulum 2013 mengembangkan budaya dengan wawasan
pengalaman belajar yang memberikan kemanusiaan, kebangsaan,
kesempatan yang luas bagi peserta didik kenegaraan, dan peradaban terkait
untuk menguasai kompetensi yang fenomena dan kejadian yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini tampak mata.
dan masa depan. Kurikulum 2013 di susun 3. Dimensi Ketrampilan
dengan maksud antara lain untuk Permasalah akan muncul ketika
mengembangkan potensi peserta didik input yang diperoleh sekolah
menjadi kemampuan dalam berpikir adalah peserta didik yang
reflektif dalam penyelesaian masalah sosial kemampuannya dibawah rata-rata
di masyarakat. Kurikulum 2013 serta lingkungan sosial
dikembangkan dengan penyempurnaan masyarakat sekitarnya yang sama
pola pikir dari pembelajaran pasif menjadi sekali tidak mendukung. Mereka
pembelajaran kritis. Pola pembelajaran akan lebuh senang bermain dari
yang semula berpusat pada guru menjadi pada harus berfikirtentang maslah
pembelajaran yang berpusat pada peserta yang seharusnya mereka
didik, yang semula satu arah, menjadi pecahkan. Tugas-tugas yang
pembelajaran interaktif. Dalam kurikulum diberikan guru kepada mereka
2013 Revisi Tahun 2016 terdapat empat bisa jadi tidak akan tersentuh,
perubahan penting dibanding kurikulum apalagi diselesaikan.
sebelumnya. Perubahan tersebut meliputi b. Standar Proses

90
Tatar Pasundan Volume XII Nomor 32
Jurnal Diklat Keagamaan Januari- April 2018

Kurikulum 2013 menuntut guru c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan


agar memiliki kreativitas dalam kompetensi yang dipelajari peserta
melakukan proses pembelajaran, didik untuk suatu tema untuk SD/MI,
kerena perubahan-perubahan yang dan untuk mata pelajaran di kelas
dikehendaki oleh kurikulum 2013 tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,
terutama menyangkut SMK/MAK.
penyempurnaan pola pikir d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
(mindset), yang semula berpusat di jenjang pendidikan menengah
pada guru menjadi berpusat pada diutamakan pada ranah sikap
siswadan melibatkan mereka sedangkan pada jenjang pendidikan
dengan menghubungkan kurikulum menengah berimbang antara sikap dan
dengan kehidupan nyata para siswa. kemampuan intelektual (kemampuan
Pola pikir yang semula masih pasif kognitif tinggi).
menjadi aktif-menyelidiki, yang e. Kompetensi Inti menjadi unsur
semula menggunakan alat tunggal organisatoris (organizing elements)
(papan tulis), menjadi Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan
menggunakan alat multimedia. proses pembelajaran dikembangkan
c. Standar Isi untuk mencapai kompetensi dalam
Untuk mata pelajaran Ilmu Kompetensi Inti.
Pengetahuan Sosial (IPS), standar f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan
isi mata pelajaran dirasa lebih didasarkan pada prinsip akumulatif,
cocok apabila menggunakan tema saling memperkuat (reinforced) dan
yang terpadu dari berbagai disiplin memperkaya (enriched) antar mata
ilmu dalam rumpun IPS (Sejarah, pelajaran dan jenjang pendidikan
Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi), (organisasi horizontal dan vertikal)
tidak seperti sebelumnya yang diikat oleh kompetensi inti.
terpisah-terpisah sesuai disiplin
ilmu yang ada. Perbedaan kurikulum 2013 dengan
d. Standar Penilaian kurikulum yang lama
Standar Penilaian dalam kurikulum "Sedikitnya, ada enam perubahan
2013 lebih baik dibanding standar yang dapat dilakukan bersamaan dengan
penilaian sebelumnya, nilai dari penerapan Kurikulum 2013," demikian
rintangan skore 1 hingga 100 rilis Kemendikbud yang disampaikan
menjadi rintangan skore nilai 1 Kepala Pusat Komunikasi Publik
hingga 4. Kemendikbud, Ibnu Hamad, Minggu
(14/7/2013).
Karakteristik Kurikulum 2013 Pertama, terkait dengan penataan
a. Isi atau konten kurikulum yaitu sistem perbukuan. Lazim berlaku selama
kompetensi dinyatakan dalam bentuk ini, buku ditentukan oleh penerbit, baik
Kompetensi Inti (KI) satuan menyangkut isi maupun harga, sehingga
pendidikan dan kelas, dirinci lebih beban berat dipikul peserta didik dan orang
lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) tua. Menyangkut isi, karena keterbatasan
mata pelajaran. wawasan dan kepekaan para penulis,
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan kegaduhan terhadap isi buku pun sering
gambaran secara kategorial mengenai terjadi. Kejadian terakhir di Kabupaten
kompetensi dalam aspek sikap, Bogor pada buku Pelajaran Bahasa
pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif Indonesia untuk kelas 6 SD (Cerita porno,
dan psikomotor) yang harus dipelajari red). Penataan sistem perbukuan dalam
peserta didik untuk suatu jenjang implementasi Kurikulum 2013 dikelola
sekolah, kelas dan mata pelajaran. oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan dan

91
Volume XII Nomor 32 Tatar Pasundan
Januari –April 2018 Jurnal Diklat Keagamaan

substansinya diarahkan oleh tim pengarah cara ini, maka pembelajaran bahasa
dan pengembang kurikulum. Tujuannya Indonesia termasuk kebudayaan, dapat
agar isi dapat dikendalikan dan kualitas dibuat menjadi kontekstual. Sesuatu yang
lebih baik. Selain itu, harga bisa ditekan hilang pada model pembelajaran bahasa
lebih wajar (public awareness). Indonesia saat ini."Dari efek domino itulah
Kedua, penataan Lembaga maka Kurikulum 2013 adalah bagian tidak
Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) di terpisahkan untuk menata berbagai aspek
dalam penyiapan dan pengadaan guru. kehidupan berbangsa dan bernegara
Ketiga, penataan terhadap pola melalui sektor pendidikan. Karena itu,
pelatihan guru. Pengalaman pada Kurikulum 2013 sesungguhnya bukan
pelaksanaan pelatihan instruktur nasional, kurikulum program kementerian, tetapi
guru inti, dan guru sasaran untuk kurikulum yang menjadi program
implementasi Kurikulum 2013, misalnya, pemerintah," demikian rilis Kemendikbud.
banyak pendekatan pelatihan yang harus
disesuaikan, baik menyangkut materi IPS dalam Kurikulum 2013
pelatihan maupun model dan pola Dalam kurikulum 2013, mata
pelatihan. Momentum Kurikulum 2013 pelajaran IPS tercantum dalam struktur
adalah hal yang tepat untuk melakukan Kurikulum 2013 untuk SD/MI dan
penataan terhadap pola pelatihan guru SMP/MTs. Di SMA dan SMK tidak ada
termasuk penjenjangan terhadap karir guru mata pelajaran IPS tetapi mata pelajaran
dan kepangkatannya. Ke depan, sedang yang terkait dengan disiplin-disiplin ilmu
disiapkan konsep yang terintegrasi antara yang secara tradisional dikelompokkan ke
jenjang karier dan kepangkatan dengan dalam kelompok Ilmu-ilmu Sosial.
penilaian profesi guru. Selama ini Manfaat IPS bagi peserta didik dapat
keduanya terpisah. dilihat dalam empat hal yaitu:
Keempat, memperkuat budaya a. Tujuan IPS
sekolah melalui pengintegrasian kurikuler, Tujuan pendidikan IPS adalah
ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler, serta “untuk menghasilkan warga negara
penguatan peran guru bimbingan dan yang memiliki pengetahuan dan
konseling (BK). pemahaman tentang masyarakat dan
Kelima, terkait dengan bangsanya, religius, jujur,
memperkuat NKRI. Melalui kegiatan demokratif, kreatif, kritis, analitis,
ekstrakurikuler kepramukaanlah, peserta senang membaca, memiliki
didik diharapkan mendapat porsi tambahan kemampuan belajar, rasa ingin tahu,
pendidikan karakter, baik menyangkut peduli dengan lingkungan sosial dan
nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, fisik, berkontribusi terhadap
toleransi dan lainnya. pengembangan kehidupan sosial dan
Keenam, ini juga masih terkait budaya, serta berkomunikasi serta
dengan hal kelima, memperkuat integrasi produktif.”
pengetahuan-bahasa-budaya. Pada Pengetahuan dan pemahaman
Kurikulum 2013, peran bahasa Indonesia tentang masyarakat adalah
menjadi dominan, yaitu sebagai saluran pengetahuan penting yang
mengantarkan kandungan materi dari memberikan wawasan kepada
semua sumber kompetensi kepada peserta peserta didik mengenai siapa dirinya,
didik, sehingga bahasa berkedudukan masyarakatnya, bangsanya, dan
sebagai penghela mata pelajaran-mata perkembangan kehidupan
pelajaran lain.Kandungan materi mata kebangsaan di masa lalu, masa
pelajaran lain dijadikan sebagai konteks sekarang, dan yang akan datang.
dalam penggunaan jenis teks yang sesuai Sikap religius, jujur, demokratis
dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Melalui adalah sikap yang diperlukan oleh

92
Tatar Pasundan Volume XII Nomor 32
Jurnal Diklat Keagamaan Januari- April 2018

seorang warganegara di masa kini kreatif dan inovatif, dan


maupun masa depan. Kebiasaan bertanggungjawab. Konten
senang membaca, kemampuan tersebut dikemas dlam bentuk
belajar, rasa ingin tahu merupakan Kompetensi Dasar. Kompetensi
kualitas yang diperlukan untuk Dasar IPS SMP dikemas secara
belajar seumur hidup. integratif dengan menggunakan
Kepedulian terhadap aspek geografis sebagai elemen
lingkungan sosial dan fisik pengikat.
memberikan kesempatan kepada c. Pembelajaran IPS
siswa mata pelajaran IPS untuk Ketercapaian tujuan mata
selalu sadar dan berinteraksi dengan pelajaran IPS didukung oleh proses
lingkungan tempat tinggalnya. pembelajaran yang dirancang dalam
Kualitas lain yang tidak kalah Kurikulum 2013 dan berlaku juga
pentingnya adalah kemampuan untuk IPS. Ada dua hal dalam
berkontribusi terhadap pembelajaran IPS yaitu pendekatan
pengembangan kehidupan sosial dan pengembangan materi ajar yang selalu
budaya. dikaitkan dengan lingkungan
Komunikasi adalah kemempuan masyarakat (konstektual) di satuan
penting untuk kehidupan abad ke-21 pendidikan dan model pembelajaran
(Dyer, 2006). Kemampuan yang dikenal dengan istilah
komunikasi mendasariinteraksi sosial pendekatan saintifik.
yang tak dapat dihindari, semakin Dalam pendidikan saintifik
baik kemampuan dikenal ada lima langkah peristiwa
berkomunikasisemakin baik interaksi pembelajaran, keliam langkah tersebut
yang terjadi. adalah:
b. Konten Pendidikan IPS 1) Mengamati (observasing)
Konten Pendidikan merupakan 2) Menanya (questioning/asking)
aspek penting untuk memberikan 3) Mengumpulkan informasi
kemampuan yang diinginkan dalam (experimenting/exploring)
tujuan pendidikan IPS. 4) Mengasosiasikan/mengolah
Konten pendidikan IPS dalam informasi (analyzing/associating)
Kurikulum 2013 meliputi: 5) Mengkomunikasikan
1) Pengetahuan: tentang kehidupan (communicating)
masyarakat di sekitarnya, bangsa, Untuk pembelajaran IPS,
dan umat manusia dalam berbagai kelima langkah pembelajaran ini terkait
aspek kehidupan dan dengan sumber utama (primary
lingkunganya. sources) IPS yaitu masyarakat dan
2) Keterampilan: berfikir logis dan lingkungan hidupnya. Dengan proses
kritis, membaca, belajar (learning pembelajaran yang demikian maka
skills, inquiry), meecahkan penerapan apa yang mereka pelajari di
masalah, berkomunikasi dan masyarakat dan menjadikan
bekerjasama dalam kehidupan masyarakat sebagai sumber belajar.
bermasyarakat-berbangsa d. Penilaian Hasil Belajar
3) Nilai: nilai- nilai kejujuran, kerja Penilaian hasil belajar untuk
keras, sosial, budaya, kebangsaan, IPS adalah penilaian hasil belajar
cinta damai, dan kemanusiaan otentik dan mengurangi tes dengan
serta kepribadian yang didasarkan jawaban yang bersifat discreate
pada nilai-nilai tersebut. (hanya memiliki satu jawaban benar).
4) Sikap: rasa ingin tahu, mandiri, Hakiki IPS adalah penggunaan data,
menghargai prestasi, kompetitif, pengorganisasian data, pemaknaan

93
Volume XII Nomor 32 Tatar Pasundan
Januari –April 2018 Jurnal Diklat Keagamaan

data, dan mengkomunikasikan hasil PENUTUP


menjadi primadona untuk penilaian Kurikulum 2013 mengembangkan
hasil belajar otentik. Dengan penilaian pengalaman belajar yang memberikan
hasil belajar otentik ini maka kesempatan luas bagi peserta didik untuk
kemampuan berpikir, nilai dan sikap menguasai kompetensi yang diperlukan
serta penerapannya dalam kehidupan bagi kehidupan masa kini dan masa depan.
nyata menyebabkan kualitas peserta Kurikulum 2013 di susun dengan maksud
didik yang belajar IPS berbeda secara antara lain untuk mengembangkan potensi
signifikan dari apa yang telah menjadi peserta didik menjadi kemampuan dalam
praktek pembelajaran IPS yang berpikir reflektif dalam penyelesaian
banyak dilakukan di masa kini dan masalah sosial di masyarakat.
masa lalu.

DAFTAR PUSTAKA
Wicaksono,Arief. (2013). “Pendidikan IPS dan Implementasi Kurikulum 2013 untuk
mewujudkan generasi emas” Seminar Nasional. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hasan, S.Hamid. (2013) “Informasi Kurikulum 2013” Seminar Nasional Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
http://news.detik.com/read/2013/07/14/162017/2302125/10/?nd772204topnews.
Hasan, S.Hamid. (2013) “IPS dalam Kurikulum 2013” Seminar Nasional Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.

94

Anda mungkin juga menyukai