DISUSUN OLEH
i
`KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
ini hasil praktikum Tegangan Tinggi pada mata kuliah Teknik Tegangan
Tinggi.Tak lupas halawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita
kepada Nabibesar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat,
danpengikut – pengikutnya sampai akhir zaman.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritikdan saran dari pembaca yang
bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal
yang telah diberikan dan semoga Karya TulisI lmiah ini dapat bermanfaat
bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT.Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
`KATA PENGANTAR.................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................2
1.4 Manfaat Praktikum................................................................................2
BAB II DASAR TEORI...............................................................................3
2.1 Dasar Teori Isolasi Padat......................................................................3
2.2 Dasar Teori Isolasi Cair........................................................................4
2.3 Dasar Teori Isolasi Gas.........................................................................5
2.4 Dasar Teori Tegangan Tinggi AC........................................................6
2.5 Dasar Teori Tegangan Tinggi DC........................................................7
2.6 Dasar Teori Tegangan Impuls..............................................................7
BAB III METODE PRAKTIKUM.............................................................9
3.1. Alat dan bahan.....................................................................................9
3.2. Lokasi pengujian..................................................................................9
3.3. Tahapan pengujian...............................................................................9
3.4. Bahan yang di uji...............................................................................11
BAB IV ANALISA DATA.........................................................................12
4.1. Data hasil pengujian...........................................................................12
4.2 Penjelasan grafik minyak trafo...........................................................13
4.3 Penjelasan grafik isolator gas..............................................................15
4.4 Penjelasan grafik isolator padat..........................................................17
BAB V PENUTUP......................................................................................18
5.1 KESIMPULAN..............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................19
LAMPIRAN................................................................................................20
iii
iv
BAB I
1
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan masalah
3
BAB II
DASAR TEORI
4
2.2 Dasar Teori Isolasi Cair
5
1,96%, 1,86%, dll. Prasyarat isolasi minyak harus disetujui dengan standar
berikut yaitu SPLN 49-91: 1982 dan IEC 60296-2003. Dijelaskan bahwa
konsentrasi air harus memenuhi kurang dari 3% (30 mg / kg).Dalam penelitian
ini minyak jarak memiliki konsentrasi air yang memenuhi standar IEC 60296-
2003. SPLN 49-91: 1982 telah menyatakan bahwa isolasi oli harus memerlukan
nilai titik nyala ≥ 140 ° C, viskositas ≤ 40 cSt, titik tuang ≤ -30 ° C, dan
kepadatan ≥ 0,859 gr / cm3.Hasil dari penelitian ini harus memenuhi
karakteristik tegangan tembus, titik nyala dan konsentrasi air yaitu minyak
jarak.( I Made Yulistya Negara Dalam Buku “ Teknik Tegangan Tinggi Prinsip
Dan Aplikasi Praktis”).
6
tanah dengan jarak 25% dari panjang penyulang adalah sebesar 13.641,8
Ampere, 3.936,1 Ampere dan 884,9 Ampere. Kemudian menunjukkan bahwa
semakin besar tekanan gas SF6 maka semakin turun laju kecepatan busur api
yang terjadi pada waktu pemutusan. Berdasarkan hasil ini menunjukkan pada
tekanan 6,2 bar yang tertera pada indikator tekanan gas SF 6 pada PMT mampu
menghentikan busur api pada jarak celah kontak sejauh 2,896 cm.
(Yustiawan,”analisis penggunaan gas sf6 pada pemutus tenaga (pmt) di gardu
induk cigereleng bandung”).
Tegangan tinggi AC yang dibahas pada bab ini adalah tegangan tingggi
AC yang dibangkitkan untuk pengujian system isolasi peralatan - peralatan
tegangan tinggi bukan untuk penyaluran energy listrik. Secara umum tegangan
tinggi AC ini dibangkitkan dengan sebuah trafo uji khususnya 1
fasa.Disamping mengggunakan trafo uji, pembangkitan tegangan tinggi AC ini
dapat pula dilakukan dengan rangkaian resonansi.
Standar internasional mensyaratkan tegangan tinggi AC v(t) ini
mempunyai bentuk sinus yang baik, pengaturan peningkatan tegangan yang
cukup halus. Nilai puncak tegangan v tidak boleh bervariasi lebih dari ±5%
nilai tegangan efektif Veff dikali dengan √2. nilai tegangan efektif ini
didefinisikan sebagai
Veff =
Akan tetapi tegangan uji ditandai dengan ύ/√2, karena kuat gagal kebanyakan
bahan isolasi tergantung pada nilai sesaat ύ.
Peralatan yang dipergunakan pada jaringan tegangan tinggi umumnya
diuji dengan tegangan 2 sampai 5 kali lipat tergantung dari tegangan operasi
untuk mengetahui factor keamanan, proses penuaan, dan memperkirakan umur
peralatan jika dipergunakan pada tegangan operasinya.
7
2.5 Dasar Teori Tegangan Tinggi DC
Sifat alami yang tidak bisa dihindari saat pengoperasian peralatan listrik
tegangan tinggi adalah bahwa peralatan - peralatan tersebut sering terkena
tegangan lebih impuls, baik impuls karena petir maupun impuls karena system
kontak.Impuls akibat sambaran petir disebut dengan impuls petir dan impuls
akibat buka tutup kontak disebut dengan impuls kontak.Sehingga untuk
mengetahui kekuatan isolasi peralatan terhadap berbagai bentuk tegangan
impuls ini, sangat diperlukan pengujian laboratorium terhadap peralatan -
peralatan tegangan tinggi.
Tinggi tegangan lebih yang mungkin terjadi pada jaringan menentukan
kekuatan dan jenis isolasi.Amplitudo dan besaran waktu tegangan lebih
telahdistandarisasikan.Standarisasi ini telah diusahakan mendekati
kemungkinan pembebanan peralatan secara praktis akibat tegangan lebih
impuls petir ataupun impuls kontak.Pengujian dengan standarisasi tegangan
impuls ini adalah sebuah pendekatan dari kemungkinan yang terjadi pada
8
pengoperasian nyata peralatan tegangan tinggi.Seperti yang kita ketahui besaran
dari impuls kontak sangat bervariasi pada setiap titik jaringan.
Demikian juga arus akibat sambaran petir adalah merupakan distribusi
statistic, sehingga gelombang berjalan tegangan akan berbeda beda. Karena
bentuk gelombang impuls ini bervariasi, maka dibuat standarisasi internasional
untuk tegangan impuls (IEC6
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
a). Transformator tegangan tinggi
b). Resistor tegangan tinggi
c). Elektroda tegangan tinggi
d).Peralatan gronding
e). Dioda tegangan tinggi
f). Resistor pengaman
g). Kapasitor tegangan tinggi
h). control desk
i). Kabel jumper
2. Bahan
a). isolator Tarik 11 kv
b). Minyak trafo diala
c). udara
10
b. Membersikan wadah atau gelas yang khusus di pakai pada saat
pengujian isolasi cair
h. Percobaan pengujian ini memakai control desk dan cara itu di naikkan
dan di turunkan secara berlahan – lahan.
11
d. Hasil dari tahap percobaan pertama 10mm nilai tegangan tebusnya
sesuai dengan standar yaitu 20 – 30KV.
3. Memakai udara
12
BAB IV
ANALISA DATA
Hasil pemgujian praktikum tegangan tinggi isolator padat, cair, dan gas di
Gorontalo.
Bahan
isolasi Nilai
Standar tegangan
Isolator cair cair SPLN dan arus
Chart Title
14
12
10
13
4.2 Penjelasan grafik minyak trafo
luasnya di tentukan oleh bentuk partikel itu sendiri. Jika perluasan area
tersebut.
Pada minyak bekas cenderung memiliki kadar uap air yang lebih
bahwa pada saat medan listrik yang tinggi, molekul uap air yang terlarut
14
jumlah molekul-molekul uap air banyak, maka akan terbentuk kanal
A. Tahap 1.
percobaan pengujian
pertama 23,03kv/10mm
percobaan pengujian
ketiga 23,59kv/10mm
Chart Title
14
12
10
15
B. Tahap 2.
Chart Title
60
50
40
30
20
10
16
tegangan tembus yang dihasilkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kekuatan kegagalan dari isolasi gas tergantung pada besarnya jarak sela
antar kedua elektroda. Hal ini dapat dianalisa sebagai berikut apabila
jarak sela antar elektroda bola semakin besar, maka dibutuhkan energi
besar.
Nilai
Bahan Standar tegangan dan
Isolator padat isolator padat SPLN arus
percobaan pengujian
pertama 56,48kv
percobaan pengujian
keramik 11kv
kedua 29,61kv
percobaan pengujian
ketiga 32,94kv
Chart Title
60
50
40
30
20
10
17
4.4 Penjelasan grafik isolator padat.
listrik pada void yang berisi gas. Gas yang berada dalam void akan
partial discharge. Dan pada saat melakukan percobaan kedua dan ketiga
18
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
I Made Yulistya Negara Dalam Buku “ Teknik Tegangan Tinggi Prinsip Dan
Aplikasi Praktis”
20
LAMPIRAN
21
22