Anda di halaman 1dari 42

TEKNIK INDUSTRI

OPTIMISASI
IE308
#2 PEMODELAN DENGAN PROGRAM LINIER

Ni Made Cyntia Utami, ST., MT.


TEKNIK INDUSTRI

TAHAP

1. Definisi Masalah
• Deskripsi tentang sasaran atau tujuan dari studi yang dilakukan
• Identifikasi alternatif keputusan dari sistem
• Pengenalan tentang keterbatasan, batasan, dan persyaratan sistem

2. Pengembangan Model
• Memutuskan model yang paling sesuai untuk mewakili sistem
• Menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan batasan masalah dalam bentuk variabel keputusan
TEKNIK INDUSTRI

TAHAP

3. Pemecahan Model
• Menggunakan teknik-teknik optimisasi yang didefinisikan dengan baik dan model tersebut dikatakan
menghasilkan sebuah pemecahan optimal
• Cara penyelesaian:
• Model matematis: teknik-teknik optimisasi
• Simulasi: hubungan matematis dalam model terlalu kompleks untuk memungkinkan pemecahan analitis
• Heuristik: mempercepat proses untuk mencapai pemecahan optimal dan/atau semata-mata digunakan untuk
menemukan pemecahan yang “baik”/suboptimal
• Memperoleh informasi tambahan yang berkaitan dengan perilaku pemecahan yang disebabkan oleh
perubahan dalam parameter sistem → analisis sensitivitas (analisis dari feel yang terjadi pada
keputusan optimal jika terjadi perubahan pada nilai parameter yang digunakan pada model)
TEKNIK INDUSTRI

TAHAP

4. Pengujian Keabsahan Model


• Validasi model = proses pengujian dan pengembangan model untuk meningkatkan validitas
model
• Kriteria yang tepat untuk menguji validitas sebuah model adalah apakah model tersebut memprediksi
dampak-dampak relatif dari alternatif-alternatif tindakan dengan tingkatan akurasi yang memadai dalam
rangka mengambil keputusan
• Model absah jika, walaupun tidak secara pasti mewakili sistem tersebut, dapat memberikan
prediksi yang wajar dari kinerja sistem tersebut
• Uji retrospektif = Membandingkan kinerjanya dengan data masa lalu yang tersedia untuk sistem aktual
TEKNIK INDUSTRI

TAHAP

5. Implementasi Hasil Akhir


• Melibatkan penerjemahan hasil menjadi petunjuk operasi yang terinci dan disebarkan
dalam bentuk yang mudah dipahami kepada para individu yang akan mengatur dan
mengoperasikan sistem yang direkomendasikan
• Biasanya berbasis komputer
TEKNIK INDUSTRI

PEMODELAN DENGAN MODEL MATEMATIS

• Merumuskan kembali permasalahan yang telah didefinisikan


ke dalam suatu bentuk yang tepat untuk analisis dan
dinyatakan dalam bentuk simbol dan lambang matematis
• Model matematis akan menyatakan bahwa permasalahannya
adalah memilih nilai variabel keputusan untuk
memaksimalkan (meminimalkan) fungsi tujuan sesuai dengan
kendala-kendala tertentu
TEKNIK INDUSTRI

KOMPONEN MODEL MATEMATIS

• Variabel Keputusan: keputusan yang dicari nilainya


• Fungsi Tujuan: ukuran performansi, fungsi matematis dari
variabel keputusan
• Kendala: batasan-batasan nilai dari variabel-variabel keputusan
• Parameter: konstanta (yaitu koefisien dan sisi sebelah
kanan/RHS) di dalam fungsi tujuan dan kendala
TEKNIK INDUSTRI

BENTUK UMUM MODEL MATEMATIS

n Z = Nilai fungsi tujuan


min (or max )Z =  c j x j xj = Tingkat aktivitas j (untuk j = 1, 2, …, n)
j =1
cj = Penambahan terhadap Z yang
ST : diakibatkan oleh peningkatan tiap unit di
n
x j = (or  or  )bi ; i = 1,2,..., m
tingkat aktivitas j
a
j =1
ij
bi = Jumlah sumber daya i yang tersedia
untuk aktivitas (untuk i = 1, 2, …, m)
x j  0; j = 1,2,..., n
ai = Jumlah sumber daya i yang dipakai oleh
j tiap unit aktivitas j
TEKNIK INDUSTRI
LINIER PROGRAMMING
• Variabel Keputusan: xj
• Parameter Model: cj, bi, aij
• Fungsi Tujuan:
• Max Z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn
• Min Z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn
• Kendala
• Kendala fungsional
• am1x1 + am2x2 + … + amnxn ≤ bm
• am1x1 + am2x2 + … + amnxn ≥ bm
• am1x1 + am2x2 + … + amnxn = bm
• Kendala nonnegativitas
• xj ≥ 0
TEKNIK INDUSTRI
Misalkan saja kita memiliki 𝑚 resource, yang masing-masingnya dalam
jumlah yang terbatas dan akan dibagi-bagikan pada 𝑛 aktivitas
TEKNIK INDUSTRI
CONTOH SOAL 1

• Reddy Mikks Company memiliki sebuah pabrik kecil yang menghasilkan cat, baik untuk
interior maupun eksterior untuk didistribusikan kepada para grosir. Dua bahan mentah, A
dan B, dipergunakan untuk membuat cat tersebut. Ketersediaan A maksimum adalah 6
ton satu hari; ketersediaan B adalah 8 ton satu hari. Kebutuhan harian akan bahan
mentah per ton cat interior dan eksterior diringkaskan dalam tabel 1. Sebuah survey
pasar telah menetapkan bahwa permintaan harian akan cat interior tidak akan lebih
dari 1 ton lebih tinggi dibandingkan permintaan akan cat eksterior. Survey tersebut juga
memperlihatkan bahwa permintaan maksimum akan cat interior adalah terbatas pada 2
ton per hari. Harga grosir per ton adalah $3000 untuk cat eksterior dan $2000 untuk cat
interior. Berapa banyak cat interior dan eksterior yang harus dihasilkan perusahaan
tersebut setiap hari untuk memaksimumkan pendapatan kotor?
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 1
1. MENDEFINISIKAN MASALAH
Jenis Bahan Ton Bahan Mentah per Ton Cat Ketersediaan maksimum
Mentah Interior Eksterior (ton)
Kebutuhan harian
A 2 1 6 akan bahan mentah
B 1 2 8 per ton cat interior
dan eksterior
• Xj = jumlah ton cat jenis j yang diproduksi setiap hari
• Cj = harga grosir per ton cat jenis j
• Aij = kebutuhan ton bahan mentah i untuk memproduksi 1 ton cat jenis j
• Bi = ketersediaan maksimum bahan mentah i per hari
j = index jenis cat : 1 = cat interior, 2 = cat eksterior
i = index bahan mentah : 1 = bahan A, 2 = bahan B
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 1
2. PENGEMBANGAN MODEL
• Fungsi Tujuan: maksimumkan pendapatan kotor
max z = 2000 X1 + 3000 X2

• Batasan Bahan Baku


• Bahan baku A Jenis Bahan Ton Bahan Mentah per Ton Cat Ketersediaan maksimum
Mentah (ton)
2 X1 + X2 ≤ 6 Interior Eksterior
• Bahan baku B A 2 1 6
X1 + 2 X2 ≤ 8 B 1 2 8
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 1
2. PENGEMBANGAN MODEL

• Batasan Permintaan Harian


• Permintaan harian cat interior tidak akan lebih dari 1 ton lebih tinggi dari cat eksterior
X1 = X2 ≤ 1
X1 - X2 ≤ 1
• Permintaan maksimum harian cat interior adalah 2 ton
X1 ≤ 2
• Batasan Non Negativitas
• X1 ≥ 0
• X2 ≥ 0
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 1
2. PENGEMBANGAN MODEL
max z = 2000 X1 + 3000 X2

Subject To:
1) 2 X1 + X2 ≤ 6
2) X1 + 2 X2 ≤ 8
3) X1 - X2 ≤ 1
4) X1 ≤ 2
5) X1 ≥ 0
6) X2 ≥ 0
TEKNIK INDUSTRI
CONTOH SOAL 1
• BUYYA FURNITURE memproduksi 2 jenis produk yaitu meja
dan kursi yang harus diproses melalui perakitan dan finishing.
Proses perakitan memiliki 60 jam kerja sedang proses
finishing memiliki 48 jam kerja. Untuk menghasilkan satu
meja dibutuhkan 4 jam perakitan dan 2 jam finishing,
sedangkan satu kursi membutuhkan 2 jam perakitan dan 4
jam finishing. Laba untuk tiap meja $8 dan tiap kursi $6.
Tentukan kombinasi terbaik dari jumlah meja dan kursi yang
harus diproduksi, agar menghasilkan laba maksimal.
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 2
1. MENDEFINISIKAN MASALAH
Proses Waktu Proses (Jam) Ketersediaan Waktu (Jam)
Meja Kursi Kebutuhan waktu
Perakitan 4 2 60 produksi meja dan
Finishing 2 4 48 kursi.
• Xj = jumlah pcs produk j yang diproduksi setiap hari
• Cj = laba per pcs produk jenis j
• Aij = waktu proses i untuk tiap produk j
• Bi = ketersediaan maksimum waktu i per hari
j = index jenis produk : 1 = meja, 2 = kursi
i = index proses : 1 = perakitan, 2 = assembly
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 2
2. PENGEMBANGAN MODEL
• Fungsi Tujuan: maksimumkan laba produksi produk
max z = 8 X1 + 6 X2

• Batasan Ketersediaan Waktu


• Perakitan Proses Waktu Proses (Jam) Ketersediaan Waktu (Jam)
4X1 + 2X2 ≤ 60 Meja Kursi
• Finishing Perakitan 4 2 60
2X1 + 4X2 ≤ 48 Finishing 2 4 48
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 2
2. PENGEMBANGAN MODEL

• Batasan Non Negativitas


• X1 ≥ 0
• X2 ≥ 0
TEKNIK INDUSTRI
PENYELESAIAN SOAL 2
2. PENGEMBANGAN MODEL
max z = 8 X1 + 6 X2

Subject To:
1) 4X1 + 2X2 ≤ 60
2) 2X1 + 4X2 ≤ 48 X1 - X2 ≤ 1
3) X1 ≥ 0
4) X2 ≥ 0
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
• Mencari titik potong fungsi kendala dengan sumbu X dan sumbu Y diagram cartesius
• Menentukan daerah layak
• Menentukan garis fungsi tujuan – menggeser
• Menentukan solusi optimal
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
max z = 2000 X1 + 3000 X2

Subject To:
1) 2 X1 + X2 ≤ 6
2) X1 + 2 X2 ≤ 8
3) X1 - X2 ≤ 1
4) X1 ≤ 2
5) X1 ≥ 0
6) X2 ≥ 0
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
1. Menentukan Titik Potong (1)
• 2 X1 + X2 ≤ 6
• Titik potong dengan sumbu X1
• X2 = 0
• X1 = 3
• Titik potong dengan sumbu X2
• X1 = 0
• X2 = 6
• Titik potong (3,6)
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
1. Menentukan Titik Potong (2)
• X1 + 2 X2 ≤ 8
• Titik potong dengan sumbu X1
• X2 = 0
• X1 = 8
• Titik potong dengan sumbu X2
• X1 = 0
• X2 = 4
• Titik potong (3,6)
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
1. Menentukan Titik Potong (3)
• X1 - X2 ≤ 1
• Titik potong dengan sumbu X1
• X2 = 0
• X1 = 1
• Titik potong dengan sumbu X2
• X1 = 0
• X2 = -1
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
1. Menentukan Titik Potong (4)
• X1 ≤ 2
• X1 ≥ 0
• X2 ≥ 0
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
2. Menentukan Daerah/Solusi Layak
• Hitung satu per satu nilai Z dengan substitusi 2 koordinat ke A
persamaan fungsi tujuan.
B
• Titik A (0,4) → 2000 (0) + 3000 (4) = 12000
• Titik B → perpotongan persamaan batasan 1&2 (4/3, 10/3)→ C
2000(4/3) + 3000(10/3) = 12666,67 D
•Titik C → perpotongan persamaan batasan 1&4 (2,2)→ 2000(2)
+ 3000(2) = 10000
E
•Titik D → perpotongan persamaan batasan 3&4 (2,1)→ 2000(2)
+ 3000(1) = 7000
•Titik D (1,0) → 2000(1) + 3000(0) = 2000
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK
2. Menentukan Daerah Layak
Kesimpulan: A
• Cat interior yang harus diproduksi (x1) = 4/3 ton per hari
• Cat eksterior yang harus diproduksi (x2) = 10/3 ton per hari
B
• Pendapatan kotor maksimum yang bisa didapatkan = $12.667 C
D
E
TEKNIK INDUSTRI
2. PEMECAHAN MODEL DENGAN LINEAR PROGRAMMING DUA VARIABEL
METODE GRAFIK → CARA PENYELESAIN 2
• Fungsi Tujuan: max z = 2000 X1 + 3000 X2
• Misalkan z = 6000, maka:
• Titik potong dengan sumbu X1 (3,0) B
• Titik potong dengan sumbu X2 (0,2)
• Lakukan pergeseran ke kanan untuk
mendapatkan nilai maksimum (dengan garis
isoprofit), sejajar dengan garis koordinat (3,2)
sampai dengan menyentuh titik koordinat
terakhir (perpotongan garis 1 & 2/titik B)
• Hitung nilai X1 dan X2 pada titik B, dapatkan nilai
Z.
TEKNIK INDUSTRI

Istilah yang Harus Dikenali


• Daerah layak
• Feasible solution
• Solusi optimal
• Unique Finite Optimal Solution
• Alternative Finite Optimal Solutions
• Unbounded Optimal Solution
• Solusi corner-point feasible
• Empty Feasible Region, infeasible, inconsistent
TEKNIK INDUSTRI

1. DAERAH LAYAK
• Daerah yang memenuhi semua batasan
TEKNIK INDUSTRI

2. FEASIBLE SOLUTION
Permasalahan yang diajukan memiliki solusi yang
memenuhi semua batasan → titik titik perpotongan
koordinat pada daerah layak

3. SOLUSI OPTIMAL
Solusi yang dihasilkan sesuai dengan kriteria yang
diinginkan (minimasi maupun maksimasi) →
koordinat terbaik
TEKNIK INDUSTRI

3. SOLUSI OPTIMAL - Unique Finite Optimal Solution


• Permasalahan hanya memiliki satu solusi optimal
TEKNIK INDUSTRI

3. SOLUSI OPTIMAL - Alternative Finite Optimal Solutions


• Permasalahan hanya memiliki lebih dari satu solusi optimal
TEKNIK INDUSTRI

3. SOLUSI OPTIMAL - Unbounded Optimal Solution


• Solusi optimal berada pada area yang tak berbatas
TEKNIK INDUSTRI

4. SOLUSI CORNER-POINT FEASIBLE


• Pada saat menggunakan metode grafik)
kemungkinan besar solusi layak didapatkan
dari titik-titik sudut yang membatasi daerah
layak
TEKNIK INDUSTRI

5. EMPTY FEASIBLE REGION,


INFEASIBLE, INCONSISTENT
• Tidak terdapat solusi yang layak karena
paling tidak satu batasan tidak terpenuhi

Tidak ada membentuk daerah layak


TEKNIK INDUSTRI

TUGAS 1
Ketentuan
1. Tugas dikerjakan secara berkelompok (4 orang) di kertas
folio bergaris.
2. Scan tugas dan disubmit ke ketua kelas Optimisasi B.
3. Ketua kelas mengirimkan Tugas 1 ke email:
nmcyntiautami@gmail.com paling lambat Kamis, 16
September 2021 pukul 08.30.
4. Tidak ada plagiasi antar kelompok dalam pengerjaan tugas.
TEKNIK INDUSTRI
1. Formulasikan
Perusahaan tas “HANIF” membuat 2 macam tas yaitu tas merk DORA dan
merk SPONGEBOB. Untuk membuat tas tersebut perusahaan memiliki 3
mesin. Mesin 1 khusus untuk memberi logo DORA, mesin 2 khusus untuk
memberi logo SPONGEBOB dan mesin 3 untuk menjahit tas dan
membuat ritsleting. Setiap lusin tas merk DORA mula-mula dikerjakan di
mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan
di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk tas merk SPONGEBOB tidak
diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3
jam kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari
untuk mesin 1=8 jam, mesin 2=15 jam, dan mesin 3=30 jam. Sumbangan
terhadap laba untuk setiap lusin tas merk DORA $3, sedang merk
SPONGEBOB $5. Tentukan berapa lusin sebaiknya tas merk DORA dan
merk SPONGEBOB yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
TEKNIK INDUSTRI
2. Formulasikan
Sebuah toko “NADA” menyediakan dua merk pupuk, yaitu Standard dan Super. Setiap
jenis mengandung campuran bahan nitrogen dan fosfat dalam jumlah tertentu.

Seorang petani membutuhkan paling sedikit 16 kg nitrogen dan 24 kg fosfat untuk lahan
pertaniannya. Harga pupuk Standar dan Super masing-masing $3 dan $6. Petani tersebut
ingin mengetahui berapa sak masing-masing jenis pupuk harus dibeli agar total harga
pupuk mencapai minimum dan kebutuhan pupuk untuk lahannya terpenuhi.
TEKNIK INDUSTRI

3. Formulasi & Grafik


Suatu perusahaan akan memproduksi 2 macam barang yang
jumlahnya tidak boleh lebih dari 18 unit. Keuntungan dari kedua
produk tersebut masing-masing adalah Rp. 750,- dan Rp. 425,-
per unit. Dari survey terlihat bahwa produk I harus dibuat
sekurang-kurangnya 5 unit sedangkan produk II sekurang-
kurangnya 3 unit. Mengingat bahan baku yang ada maka kedua
produk tersebut dapat dibuat paling sedikit 10 unit. Tentukan
banyaknya produk yang harus dibuat untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum?
TEKNIK INDUSTRI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai