Anda di halaman 1dari 33

Contoh Makalah Kenakalan Remaja

Posted by' Haryanto, S.Pd onSeptember 9, 2012

Makalah Kenakalan Remaja

Makalah merupakan karya tulis yang bentuknya formal, sehingga semua kata dan kalimat yang terdapat
disana haruslah mengikuti kaidah EYD yang baik dan benar. Pertama yang kita lakukan dalam membuat
makalah sederhana yaitu mengumpulkan beberapa materi tentang kenakalan, kajian remaja dan
permasalahannya. Silahkan anda menentukan topik yang akan dibuat karena jenis-jenis kenakalan
remaja cukup banyak jadi harus lebih mendetai agar isi makalah kenakalan remaja lebih terfokus.

Jika materi dan permasalahan sudah ditentukan maka langkah berikutnya dalam membuat makalah
kenakalan remaja yaitu menyusun makalah yang baik dan benar. Urutan pembuatan makalah yang
benar mulai dari halaman pertama hingga terakhir yaitu :

Contoh Makalah Kenakalan Remaja

1. Halaman Judul Makalah

Judul makalah ini yaitu Kenakalan Remaja Tentang Narkoba

2. Kata Pengantar

Kata pengantar disini berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terkait dengan
pembuatan makalah Kenakalan Remaja Tentang Narkoba.

3. Daftar Isi

Daftar isi ini berisi halaman-halaman yang ada dalam makalah sehingga pembaca akan mudah memcari
isi dari makalah Kenakalan Remaja Tentang Narkoba.

4. Daftar Gambar dan Tabel

Daftar gambar dan tabel tersebut merupakan halaman yang hampir sama dengan daftar isi hanya
bedanya berisi daftar tabel dan gambar yang ada pada makalah kenakalan remaja.

5. Tubuh Makalah

Tubuh makalah ini adalah isi dari makalah. Nah dalam tubuh ini ada beberapa bab yang menjadi inti dari
makalah, diantaranya adalah :

Tubuh Makalah Kenakalan Remaja:

a. Pendahuluan

Dalam Bab Pendahuluan ini memuat latar belakang masalah yang akan diangkat, ruang lingkup, maksud
dan tujuan penulisan makalah.

b. Pembahasan

Dalam pembahasan ini memuat tentang kajian materi yang akan dibahas dalam makalah, dalam hal ini
adalah Makalah Kenakalan Remaja Tentang Narkoba.

c. Penutup

Nah kita sampai pada penutup yang berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan makalah Kenakalan
Remaja serta kritik dan saran dari penulis mungkin masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini.
d. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka ini berisi daftar buku yang digunakan dalam pembuatan makalah kenakalan remaja ini.
misalnya : Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja.(edisi keenam) Jakarta: Erlangga.
Contoh yang lain bisa baca di Referensi Karya Ilmiah

e. Lampiran

Apabila ada data-data yang menjadi pendukung dalam makalah bisa disertakan pada halaman ini yaitu
lampiran.

MAKALAH PENDIDIKAN SEKS

1.       Pembukaan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, karena atas rahmat dan inayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami membuat makalah ini adalah agar bisa belajar bersama untuk
mengetahui latar belakang dari seks bebas. Dan memahami pendidikan tentang seks bebas.

Dengan semangat kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini tidak mungkin terlaksana dengan baik,
tanpa adanya tekad, niat dan bantuan dari guru pembiming. Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada para guru SMKN1 KOTA SERANG atas support yang diberikan kepada kami, sehingga dengan
semangat tugas dapat terselesaikan dengan baik.

Pusat studi Hukum Universitas Islam Indonesia menemukan data bahwa 15 persen dari 202 responden
remaja berusia 15 sampai 25 tahun sudah melakukan hubungan seks. Mereka terpengaruh gambar dan
tayangan pornografi lewat internet, VCD, TV, dan bacaan-bacaan cabul.Korban pornografi pun
meningkat luar biasa. Pusat sumberdaya Hukum untuk keadilan gender melansir, pada tahun 2003 kasus
korban pornografi dan pornoaksi berjumlah 63. Tahun berikutnya mencapai 144 kasus, dan hingga pada
saat ini mencapai lebih dari 1000 kasus.

media massa sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental anak, terutama mengenai hal yang
dianggap tabu sehingga menimbulkan rasa penasaran. Pemberitaan mengenai pornografi yang sering
muncul di media massa baik cetak maupun elektronik mengundang perhatian publik. di sini Peran orang
tua sangat diperlukan dalam memberikan masukan dan pendidikan sehingga anak mampu mem filter
segala informasi yang ada.

2.  Pendidikan Seks Diusia Dini

Pendidikan seks sudah bisa dimulai saat anak masih bayi, bahkan sejak dalam kandungan. Limpahan
kasih sayang akan membuat bayi merasa nyaman. Tak hanya secara emosional, juga fisik, yaitu rasa
nyaman dengan tubuhnya. Rasa nyaman pada tubuh ini sudah menjadi bagian dan pendidikan
seksualitas.

Sedini mungkin, anak sudah mulai dikenalkan mengenai perbedaan jenis kelamin berikut anggota-
anggota tubuh. “Supaya kelak anak tidak shock dan mengalami gagap sosial. Dalam artian, tidak
mengerti keadaan dirinya dan orang lain,” kata psikolog dari RS St Elisabeth, Semarang, Probowatie
Tjondronegoro.

Pada usia dini anak-anak perlu diberikan bimbingan yang serius terutama mengenai masalah seks,
pendidikan yang tepat memberikan respon yang positif bagi perkembangan anak. Perlu diingat anak-
anak adalah peniru terbaik di dunia oleh karena itu perlu adanya pemberian contoh yang baik dari orang
tua sebagai bekal dalam bersikap agar anak mampu mensikapi arus informasi yang diterimanya dengan
sikap yang bijak.

Hal utama yang perlu disadari oleh orang tua adalah memberikan perhatian pada tahap-tahap
perkembangan emosi anak, seperti memberikan perhatian pada tahap-tahap perkembangan fisik dan
kemampuan intelelektualnya.

II. Pubertas

. Menurut Root dalam Hurlock (2004) Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan dimana
terjadi kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.

Perubahan Fisik

Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting dimana tubuh anak
dewasa: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan
perkembangan ciri-ciri seks sekunder (Hurlock, 2004: 188).

   1. Perubahan primer

   2. Perubahan sekunder

Perubahan primer pada masa puber

Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan yang menentukan sudah mulai
berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia.

   1. Pada pria – Gonad atau testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh, pada usia 14 tahun baru
sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah
itu pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Kalau fungsi
organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi mimpi basah.

   2. Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam tingkat
kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-
rata beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini. Petunjuk
pertama bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi.

(Hurlock, 2004: 210).


Perubahan sekunder pada masa pubertas, Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-
perubahan yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar.

   1. Pada perempuan: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhan payudara; tumbuh
bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar;
tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina mengeluarkan cairan; keringat bertambah
banyak; kulit dan rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih besar.

   2. Pada pria: lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar; pundak
dan dada bertambah besar dan membidang; otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar
tidak tampak seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan
sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar; suara menjadi besar; keringat bertambah banyak;
kulit dan rambut mulai berminyak.

(Sarlito, 2009: 1).

Perubahan Emosional/Psikologis

Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “Badai dan Tekanan”, sesuatu masa dimana
ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan yang terjadi
terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada masa puber. Adapun meningginya emosi
terutama karena anak laki-laki dan perempuan berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi
baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-
keadaan itu (Hurlock, 2004: 212-213).

Masa remaja merupakan “badai dan tekanan”, masa stress full karena ada perubahan fisik dan biologis
serta perubahan tuntutan dari lingkungan, sehingga diperlukan suatu proses penyesuaian diri dari
remaja.

Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namum benar benar juga bila sebagian besar
remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri
pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. (Nurfajriyah, 2009: 1).

Penyebab Perubahan Pubertas


   1. Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon pertumbuhan
yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang
gonad untuk meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon
gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan
kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber
mulai terjadi.

   2. Peran Gonad- Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks
primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut
kemaluan mulai berkembang.

   3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah
dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi
terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon
pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara hormon
gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun
berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric.

(Hurlock, 2004 : 196).

Bahaya Pada Masa Puber

   1. Bahaya Fisik

   2. Bahaya Psikologis

Bahaya Fisik

Meskipun sebagian besar anak puber secara fisik tidak merasa normal, namun penyakit yang aktual
tidak banyak dialami anak dalam periode ini dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Bahaya
fisik utama masa puber disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin yang mengendalikan
pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi pada periode ini.

Bahaya Psikologis

Terhadap banyak bahaya psikologis pada masa puber yang akibat panjangnya lebih penting dari pada
akibat berlangsungnya.

Beberapa bahaya psikologis yang adalah sebagai berikut :

   1. Konsep diri yang kurang baik – Ada banyak hal yang menyebabkan perkembangan konsep diri
kurang baik selama masa puber, beberapa diantaranya alasan pribadi dan alasan lingkungan. Anak yang
mengembangkan konsep diri kurang baik pada masa remaja cenderung menguatkan konsep tersebut
dengan perilaku yang tidak sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya, dasar-dasar untuk kompleks
rendah diri semakin tertanam dan kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka cenderung akan
menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang hidupnya.

   2. Prestasi Rendah – Cepatnya pertumbuhan Fisik maka tenaga menjadi melemah, ini mengakibatkan
keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang melibatkan usaha individu.

   3. Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber – Anak puber tidak diberitahu atau secara
psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada masa puber,
pengalaman akan perubahan itu dapat merupakan pengalaman traumatis.

   4. Menerima tubuh yang berubah – Diantara tugas perkembangan masa puber yang penting adalah
menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan. Hanya sedikit anak puber yang mampu
menerima kenyataan ini, sehingga mereka tidak puas dengan penampilannya.

   5. Menerima peran seks yang diharapkan – Sama halnya menerima tubuh yang berubah, menerima
peran seks anak puber yang diharapkan mendekati peran seks orang dewasa merupakan tugas
perkembangan utama pada tingkat usia ini. Terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan
untuk pematangan.

   6. Penyimpangan dalam pematangan sosial – Salah satu bahaya psikologis selama masa puber yang
paling serius adalah penyimpangan dalam usia terjadinya kematangan seksual atau waktu yang
diperlukan untuk pematangan.

   7. Anak yang matang lebih awal – Anak yang matang terlalu dini dapat menunjukkan kesulitan pribadi.
Kesulitan ini timbul karena anak matang lebih awal yang kelihatannya lebih tua dari usianya, biasanya
diharapkan bertindak sesuai dengan penampilannya dan bukan dengan usianya

4 . Orientasi Seks

Orientasi seksual adalah dengan jenis kelamin dimana seseorang lebih tertarik secara

seksual. Secara ekstrem orientasi seksual dikategorikan menjadi dua yaitu heteroseks

(orang yang secara seksual tertarik dengan lawan jenis) dan homoseks (orang yang secara

seksual lebih tertarik dengan orang lain yang sejenis kelamin). Diantara kedua kutub

orientasi seksual tersebut, masih ada perilaku-perilaku seksual yang sulit dimasukkan

dalam satu kategori tertentu karena banyak sekali keragaman di dalamnya.

5. Penyakit Yang Diakibatkan Seks

Penyakit akibat seks bebas adalah bagi perempuan atau laki yang punya suami atau pacar penyakit
akibat seks seks bebas yang sering gonta-ganti pasangan penyakit akibat seks seks bebas. Perempuan
yang menjadi korban seks lelaki playboy rawan terkena kanker serviks dengan media penular si
lelakinya. Centers for Diseases Control and Prevention di Atlanta menyebutkan ada 50 organisme yang
bisa menular lewat seks. Penyakit ini akan menyerang baik si lelaki maupun wanitanya.

Inilah Contoh-Contoh Penyakit Tersebut :

1. Herpes Genital

Hampir 31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita herpes
genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang
menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.

Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir
(Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak
menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka
di darah.

2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)

Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala
sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian
kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.

Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat
mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga
dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.

3. Gonore (Kencing Nanah)

Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik pria maupun
wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit
saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati,
penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau
otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.

4. Klamidia

Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika,
klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4
juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria.
Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.

5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)

Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini disebabkan oleh
sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil
yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu
gejala yang sama dapat datang kembali.
6. Hepatitis B

Penyakit ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan
mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.

7. Kanker prostat

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois, diketahui bahwa dari
753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan banyaknya berhubungan seksual
dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat
terkena kanker prostat.

8. Kanker Serviks (leher rahim)

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan
liang senggama wanita (vagina).

Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.
Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke
organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.

9. HIV/AIDS

Pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik
bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular melalui darah dan
sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum
terbukti ampuh mencegah penularannya.

10. Trichomoniasis

Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak
mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita
penyakit ini saat hamil.

Sangat penting mengetahui bahwa hubungan seksual bukan hanya sekedar hubungan intim. Kontak
seksual seperti ciuman, oral seks dan penggunaan alat bantu seks seperti vibrator juga berisiko
menularkan virus.

Satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran dan tidak mendapatkan penyakit itu adalah dengan
berhubungan seks dengan satu pasangan. Penggunaan kondom memang bisa mencegah penyakit HIV
dan gonorrhea, tapi kurang efektif mencegah herpes, trichomoniasis, chlamydia dan HPV.

6. KELAINAN SEKS
1. Eksibisionisme

yaitu kelainan seks yang suka memperlihatkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin
melihatnya dan juga suka melakukan autoeroticism (praktek seksual merangsang diri sendiri atau
masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang lain.

2. Fetisisme

Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan seksual dengan menggunakan obyek bukan manusia,
paling sering pakaian dalam perempuan, sepatu, stocking, atau item pakaian lainnya.

3. Frotteurisme

Orang dengan gangguan ini sering menggosok-gosokkan organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak
menginginkannya. Perilaku ini sering dilakukan pada saat sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus atau
di kereta yang penuh sesak.

4. Pedofilia

Pedofilia melibatkan aktivitas seksual dengan anak kecil, umumnya di bawah usia 13. DSM-IV-TR
mendeskripsikan kriteria orang dengan pedofilia berusia di atas 16 tahun, dan setidaknya 5 tahun lebih
tua dari si anak yang dijadikan obyek seksualnya. Orang dengan pedofilia bisa tertarik dengan anak laki-
laki atau perempuan, walaupun hampir dua kali lipat ketertarikan lebih banyak pada anak laki-laki.
Biasanya orang dengan gangguan ini mengembangkan prosedur dan strategi untuk mendapatkan akses
dan kepercayaan anak-anak.

5. Seksual masokisme

Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun yang juga memiliki
penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang
diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri.
Gangguan ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang
dengan gangguan ini mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit. Masokisme adalah satu-satunya
kelainan paraphilia yang dialami oleh perempuan, sekitar 5 persen makosis adalah perempuan. Istilah ini
berasal dari nama seorang penulis asal Austria pada abad ke-19, Leopold von Sacher-Masoch, yang
novelnya sering menyebutkan karakter yang terobsesi dengan kombinasi seks dan rasa sakit. Dalam arti
lebih luas, masokisme mengacu pada pengalaman menerima kenikmatan atau kepuasan dari
penderitaan sakit. Pandangan psikoanalitik bahwa masokisme adalah agresi berbalik ke dalam, ke diri,
ketika seseorang merasa terlalu bersalah atau takut untuk mengungkapkannya secara lahiriah.

6. Seksual sadisme

Seorang individu sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti orang lain. Dalam teori
psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku
sadomasokisme (praktek seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah
perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual. Kriteria diagnostik klinis untuk kedua gangguan
ini adalah pengulangan dari perilaku selama setidaknya enam bulan, dan kesulitan yang signifikan atau
penurunan kemampuan untuk berfungsi sebagai akibat dari perilaku atau terkait dorongan atau fantasi.
Sadomasokisme bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual dan hubungan
homoseksual.

7. Transvestic fetisisme

Gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk
mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin
diketahui orang lain), dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di
depan umum. Sebagian kecil laki-laki dengan transvestic fetisisme mungkin mengalami dysphoria
(ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin aslinya), yang kemudian melakukan pengobatan hormonal atau
operasi pergantian kelamin untuk membuat mereka hidup secara permanen sebagai perempuan.

8. Voyeurism

Voyeurisme adalah paraphilia dimana seseorang menemukan kenikmatan seksual dengan menyaksikan
atau mengintip orang yang telanjang, membuka baju, atau melakukan seks. Gangguan ini terjadi pada
laki-laki dan yang menjadi obyek biasanya orang asing. Orang dengan voyeurisme atau voyeur berfantasi
melakukan hubungan seks dengan korbannya, tetapi ia tidak benar-benar melakukan itu. Voyeur
mungkin mengintip orang asing yang sama berulang-ulang, tapi jarang ada kontak fisik.

9. Bestialitas

Bestialitas atau zoophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seks yang
melibatkan hewan. Perasaan seksual orang dengan bestialitas mungkin berfokus pada hewan piaraan
seperti anjing, atau hewan ternak seperti domba atau kambing.

10. Necrophilia

Necrophilia adalah istilah yang menggambarkan perasaan atau perilaku seksual yang melibatkan mayat.

7. Kehamilan Dan Kandungan

Terjadinya kehamilan. Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel
sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang.
seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal
akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar
(ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim,

saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.Pada saat
ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah
menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk
corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan.Pada proses
pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel
telur.Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi
akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu
sperma.

Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20
jam kemudian inti sel telur ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. Tiga sampai empat hari
setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian uterus.Dalam jangka waktu satu minggu setelah
perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut
(blastocyt). Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan
terimplantasi kedalam endometrium.

Selama dua hingga empat minggu pertam perkembangan, blastosis medapatkan nutrien dari
endometrium. Pada masa perkembangan ini, akan berbentuk plasenta. Plasenta merupakan organ
berbentuk cakram yang mengandung pembuluh darah maternal (ibu) dan embrio. Melewati plasenta
inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal. Melalui lasenta ini juga terjadi pertukaran gas-
gas respirasi dan pembuangan limbah metabolisme embrio. Darah dari embrio mengalir ke plasenta
melalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat dan melewati hati embrio

8. VISI DAN MISI

Tujuan penulis mengambil makalah dengan tema seks bebas yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan
emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.

2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual
(peran, tuntutan dan tanggungjawab)

3.Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam semua manifestasi yang
bervariasi

4. Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua
individu dan kehidupan keluarga.

5. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang
rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.

6. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga
diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.

7. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang
berlebihan.

8. Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktivitas seksual secara
efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota
masyarakat.

Manfaat Dari Misi dan visi Saya :


Mendapat pandangan positif tentang pendidikan seks.

Mengetahui akibat dan bahaya tentang pergaulan bebas atau seks bebas.

Dapat mengetahui tindakan yang menyimpang dan dapat menghindarinya.

9. KESIMPULAN

Masa remaja adalah masa peralihan dimana seseorang berpindah dari kanak-kanak menjadi dewasa,
dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah, rohaniah, dan sosial terjadi dengan jelas. Perubahan itu
biasanya disertai oleh bernacam-macam problema yang timbul karena tidak dipersiapakannya jiwa
remaja untuk menghadapi perubahan tersebut ditambah lagi dengan tidak dimengertinya orang tua,
guru dan masyarakat tentang ciri pertumbuhan remaja itu sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai
problema remaja dan bila problema itu tidak terselesaikan maka akan muncul kenakalan remaja. Oleh
sebab itu sangat dibutuhkan perhatian orang tua dan masyarakat dalam menghadapi problema remaja
agar tidak menjurus pada kenakalan remaja. Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan remaja yaitu
dengan memberi kemudahan bagi remaja dalam pendidikan seperti memudahkan administrasi
keuangan sekolah bagi anak yang tidak mampu sehingga keuangan sekolah akan sedikit terbantu dan
remaja tidak terjerumus pada kejahatan.

10.  SARAN

Fokusnya utama Pendidikan Seks adalah pendidikan dan pengetahuan daripada seks. Pendidikan Seks
mampu menyelamatkan kaum remaja dari keadaan yang tidak sehat atau berbahaya untuk
kesehatannya. Seharusnya Pendidikan Seks tidak dianggap tabu dan tidak ditutu- tutupi lagi.

Sebagai suatu cabang, masyarakat yang mampu sebagian besar penduduk kaum muda, ruang sekolah
seharusnya mengambil peran utama untuk memberi Pendidikan Seks ini.

Sebaiknya pemerintah bertindak mengembangkan program Pendidikan Seks dengan bahan-bahan resmi
untuk disediakan setiap sekolah. Lebih banyak dana seharusnya diberikan dibidang Pendidikan, untuk
menyakinkan setiap siswa mengalami kesempatan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.
Program Pendidikan Seks seharusnya mencapai keseimbangan antara pengetahuan lengkap dan norma-
norma kebudayaan dan agama Indonesia.

11. PENTUP

Demikian Makalah ini kami sampaikan

Jika ada salah kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karna kami selaku penulis masih menuntut
ilmu.

Sekian Dan Terimakasih.


makalah pendidikan seks bagi remaja

PERLUNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Praktik
Bahasa Indonesia yang Diampu Oleh Bapak Abdurrozaq S. Pd. I Disusun Oleh Nama : Khulaifatul
Munawaroh Kelas : XII IPA YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURROHMAN GANJUR MADRASAH ALIYAH
2012 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatnya sehingga karya tulis ini bisa penulis selesaikan dengan judul “Perlunya
pendidikan seks bagi remaja” Sebelum penulis membahas lebih lanjut, penulis ingin mempersembahkan
dan berterima kasih kepada: 1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat sehingga karya tulis ini
terselesaikan. 2. Orang tua yang mendidik hingga sebesar ini. 3. Bapak Abdurrozak S. Pd. I sebagai
pembimbing utama dalam menyusun karya tulis ini. 4. Bapak atau ibu guru yang ikut membantu dan
juga memberi saran gun tercapainya karya tulis. 5. Teman-teman yang sehari-harinya menemani dan
memberi semangat penulis agar dapat menyelesaikan karya tulis ini. meskipun tersusun sederhana.
Namun, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan karya tulis ini dengan
harapan bisa bermanfaat bagi semua. Sebenarnya penulis masih merasa berkekurangan, karena sangat
kecilnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
PENGESAHAN MOTTO Memahami bukan persoalan beberapa lama, Tetapi beberapa dalam kita
memahami Penyelesaian suatu masalah akan diperoleh Bila menggunakan akal pikiran bukan kesulitan
yang membuat kita takut melangkah, tapi ketakutan itulah yang mempersulit ambillah tanggung jawab
dan belajarlah dari kesalahan. Kesalahan adalah guru terbaik, mengetahui apa yang tidak bisa kita
lakukan akan menjadi modal utama untuk menentukan langkah ABSTRAK Masa remaja adalah masa
peralihan dimana seorang berpindah dari kanak-kanak menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai
perubahan jasmaniah, rohaniah dan sosial terjadi dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai dengan
bermacam-macam problema yang timbul karena tidak dipersiapkannya jiwa remaja untuk menghadapi
perubahan tersebut ditambah lagi dengan tidak dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang
ciri pertumbuhan remaja itu sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan apabila
problema itu tidak diselesaikan maka akan timbul kenakalan remaja. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan
pendidikan seks bagi remaja dan agar pendidikan seks tersebut berjalan baik disini peran orang tua
sangat penting agar anak tidak terjerumus ke jalan yang salah atau kekenakalan remaja. Kata Kunci:
Eksploitasi seks : permainan seksnya ( misal kekerasan dalam seks). Eksplorasi seks : berbagai gaya baru
dalam seks yang berlebihan. Fasilitatos diskusi : tempat bertanya dan menjawab pertanyaan anak.
Kontak seksual : sesuatu hal yang berhubungan dengan dunia seks Prostitusi : tempat dilakukannya seks
(seperti tempat palacuran). DAFTAR ISI COVER i KATA PENGANTAR ii HALAMAN PENGESAHAN iii MOTTO
iv ABSTRAK v DAFTAR ISI vi BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 BAB II
PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Pendidikan Seks 2 B. Tujuan Pendidikan Seks Diperkenalkan Sejak Dini 2
C. Akibat Diperkenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini 3 BAB III PENUTUP 6 A. Kesimpulan 6 B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN HASIL WAWANCARA FROM PENGAJUAN COVER BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Meski dalam menjelaskan pendidikan seks bagi anak dan remaja dalam budaya belum
biasa dilakukan, tidak ada salahnya mulai diperkenalkan sejak dini pada anak. Dalam hal ini peran orang
tua sangatlah penting guna memonitor sekaligus sebagai tempat bertanya anak tentang seksualitas.
Sudah seharusnya orang tua lebih terbuka dalam membicarakan seks pada anak. Jika tidak, anak bisa
mendengar informasi dari pihak luar yang mungkin akan menjerumuskan anak kehal yang negatif.
Mengenalkan pendidikan seks sejak kecil akan mempengaruhi perkembangan kepribadian masa depan
anak. Pendidikan seks disini bukan mengajari anak untuk melakukan seks melainkan pendidikan yang
berkaitan dengan cara berperilaku, berinteraksi dengan orang lain dan budaya yang ada. B. Rumusan
Masalah 1. Apa pengertian pendidikan seks? 2. Mengapa pendidikan seks perlu diperkenalkan sejak dini
kepada para remaja? 3. Apa akibatnya jika remaja diperkenalkan dengan pendidikan seks sejak dini?
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Seks Pendidikan seks adalah proses membimbing serta
mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan
secara baik, benar dan jelas. Menurut dr. paat seorang konsultan, dalam karangannya mengenai
pendidikan seks. Pada usia 2,5 tahun, anak seharusnya sudah diberikan penjelasan mengenai pendidikan
seks. Pendidikan seks disini bukan mengajari anak bagaimana cara melakukan seks, melainkan
pendidikan seks itu berkaitan dengan cara berperilaku, cara berkomunikasi, cara berpakaian, cara
tersenyum, cara berbudaya dan cara berinteraksi dengan orang lain. Dalam mengenalkan pendidikan
seksualitas hendaknya disesuaikan dengan tahap perkembangan usia anak, kemampuan berfikir anak
dan perkembangan emosinya. Dalam hal ini disadari bahwa peran orang tua adalah sangat penting
untuk memberi dukungan dan bimbingan bagi anak. B. Tujuan pendidikan seks diperkenalkan sejak dini
pada anak dan remaja Tujuan pendidikan seks sesuai usia perkembangan berbeda-beda. Seperti pada
usia balita, tujuannya adalah memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjalankan anggota
tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. Untuk usia sekolah mulai 6-10
tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin (laki-lakidan perempuan) menginformasikan asal-
usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.
Sedangkan usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan menerangkan masa pubertas dan
karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuh . Berbeda halnya dengan pendidikan
remaja yang diberikan pada anak usia remaja, pendidikan seks berguna untuk memberi penjelasan seks
yang merugikan remaja (seperti seks bebas). Menanamkan moral dan prinsip “Say no” untuk seks pra-
nikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Disini orng tua harus betul-betul memonitor
sekaligus sebagai fasilitator diskusi dengan anak soal seksualitas. Sudah saatnyalah orang tua lebih
terbuka, tidak lagi risih atau sungkan membicarakan seks pada anak yang menginjak usia remaja. Jika
tidak , anak bisa mendengar informasi dari pihak luar yang mungkin akan menjerumuskan. Manfaat
pendidikan seks antara lain: 1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik,
mental dan proses pematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksualitas pada remaja. 2.
Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual. 3.
Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang
berlebihan. 4. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu
dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya. C.
Akibat diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini 1. Dampak positif bila diperkenalkannya pendidikan
seks sejak dini. a Agar dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual. b Dapat memelihara
tegaknya nilai-nilai moral. c Agar terhiindar dari bahaya seks bebas. 2. Dampak negatif bila
diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini. Sesungguhnya orang tua tidak perlu ragu lagi akan
pentingnya pendidikan seks sejak dini, kini kemajuan dibidang teknologi informasi telah mengubah
struktur pandangan hidup masyarakat. Dampak negatifnya dari kemajuan adalah pergeseran nilai dan
moral yang terjdi dalam masyarakat. Dan dampak negatif lainnya bila tidak diperkenalkan pendidikan
seks dikalangan remaja mereka akan mencari informasi yang berhubungan dengan seks melalui berbagai
sumber seperti buku, majalah, film, internet dan pacaran yang berlebihan akan membahayakan. Contoh:
Anak berusia 7 tahun hamil diluar nikah, pada mulanya ia pacaran dengan teman lelaki satu kelasnya,
karena pacaran yang berlebihan dan melebihi batas orang berpacaran anak itu hamil diluar nikah. Kasus
itu terjadi karena orang tua salah membesarkan anak sejak masa kecil dan ketidaktahuan tentang
pendidikan seks yang benar, sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa pendidikan seks akan
mempengaruhi anak lebih cepat melakukan kontak seksual. Padahal untuk remaja, pendidikan seks
bertujuan agar para remaja lebih mampu mengontrol diri dari hasrat seksual dan godaan orang lain,
menjelaskan masalah seks yang penting, seseorang perlu pengetahuan yang cukup karena berbagai
istilah tentang seks sangat banyak. Kadang-kadang penggunaan suatu istilah menimbulkan pengertian
yang tidak tepat . TIPS PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA 1. Jawaban mengenai pertanyaan seputar seks
sebaiknya diberikan oleh orang tua. 2. Berikan informasi yang benar yang ingin diketahui anak 3. Jadilah
orang tua yng berfungsi sebagai sumber untuk bertanya 4. Jawablah pertanyaan sesegera mungkin
begitu diajukan 5. Jawablah pertnyaan secara jujur 6. Jika tidak dapat menjelaskan atau tidak tahu
jawabanya, katakan secara jujur agar anak percaya kepada kita 7. Jawablah dengan kalimat yang singkat
dan pendek agar anak dapat memahaminya. 8. Sebaiknya tidk menaggapi pertanyaan anak secara
emosional. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendidikan seks adalah proses membimbing serta
mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan
secara baik, benar dan jelas 2. Tujuan pendidikan seks diperkenalkan sejak dini pada anak dan remaja: a
Pada usia balita tujuan pendidikan seks adalah memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti
menjalankan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. b Pada usia
mulai 6-10 tahun bertujuan: memahami perbedaan jenis kelamin (laki-lakidan perempuan)
menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari
kuman dan penyakit. c Pada usia remaja bertujuan menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya,
serta menerima perubahan dari bentuk tubuh. 3. Akibat diperkenalkannya pendidikan seks: a Dampak
positif : Agar dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual, dapat memelihara tegaknya nilai-
nilai moral, agar terhiindar dari bahaya seks bebas. b Dan dampak negatif : bila tidak diperkenalkan
pendidikan seks dikalangan remaja mereka akan mencari informasi yang berhubungan dengan seks
melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, film, internet dengan mudah maka akan lebih
membahayakan. B. Saran Penulis mengharapkan makalah (karya tulis) ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan maka kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan demi kesempurnaaan karya tulis ini. DAFTAR PUSTAKA Naek L. Tobing. 2006. Seks
Tuntutan Bagi Pria. Jakarta: Alex Media Komputindo. Yash. 2003. Transseksualisme. Semarang: Aini.
http://edukasi.kompasiana.com/.../pentingkah-pendidikan-seks-buat-anak/
http://n4cipluk.wordpress.com/pendidikan-tentang-seks http://lifestyle-
okezone.com/read.../pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak. Paras. 20/11 julu 2005. LAMPIRAN HASIL
WAWANCARA Pewawancara : Khulaifatul Munawaroh Narasumber : Siti munawaroh Tema : Perlunya
pendidikan seks bagi remaja Waktu, tempat : 11. 30, ruan UKS Hari, tanggal : sabtu, 29 september 2012
Transkip pertanyaan : Pertanyaan: Perlukah pendidikan seks diajarkan bagi remaja? Jawaban: Sangat
perlu, karena para remaja rasa ingin taunya sangat tinggi. Apalagi sudah menyangkut masalah seks.
Apabila tidak diajarkan sejak dini, para remaja akan belajar sendiri tanpa suatu pengarahan maka para
remaja bisa saja akan tejerumus kedalam seks bebas dan pengaruhnya atau dampaknya sangat negatif
sekali. Pertanyaan: Bagaimana peran orang tua dalam memperkenalkan pendidikan seks pada anak?
Jawaban: Kami sebagai orang tua seharusnya memulai dengan pendekatan terhadap anak, setelah dekat
seperti teman kita baru memberi bimbingan atau pengarahan tentang seks dn kita perlu memantau
setiap ada keanehan terhadap perilaku anak agar anak kita tidak terjerumus ke jalan yang salah
Pertanyaan: Mengapa para remaja sekarang marak melakukan seks pranikah? Jawaban: Karena menurut
sebagian besar para remaja seks pranikah itu merupakan trend dalam pacaran sehingga muncul
semboyan para remaja yakni “ pacaran tanpa melakukan seks bukan pacaran namanya” Pertanyaan:
Apa yang menyebabkan para remaja melakukan hubunganseks? Jawaban: 1. Bujukan teman 2. Merasa
penasaran dengan hal-hal yang baru mengenai seks 3. Mendapat kepuasan tersendiri (ketagihan) Ruang
UKS, 29 September 2012 Mengetahui, Narasumber pewawancara Siti munawaroh Khulaifatul
Munawaroh
MAKALAH  IPA

TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH

Disusun oleh :

Nama                         : Khoirul Maskhur Umam         

                              

Kelas                         : X MB

SMK NEGERI 1 MAGELANG

TAHUN AJARAN 2012/2013

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-Nya akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah “Cara Pengolahan Limbah.”

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada
penyusun.

            Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan
kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Minggu, 28 April 2013

                                                                                                       Penyusun      

                                                                                                       Khoirul Maskhur Umam

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... 1

Kata Pengantar....................................................................................................  3

Daftar Isi............................................................................................................ 4

BAB I      PENDAHULUAN................................................................................... 5

A.  Latar Belakang ............................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

C.  Tujuan........................................................................................................... 5

D. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 6

BAB II    TENTANG LIMBAH............................................................................... 6

A.  Pengelolaan Limbah Padat................................................................................ 6

B.  Pengelolaan Limbah Cair................................................................................... 9

C.  Pengelolaan Limbah Gas..................................................................................13

    

     BAB III BAHAN DAN METODE KERJA ......................................................... 15

A.    Bahan .......................................................................................................... 15

B.     Alat ............................................................................................................. 15

C.     Metode Kerja ................................................................................................ 15


BAB III   PENUTUP  .......................................................................................... 16

A.  Kesimpulan  .................................................................................................. 16

B.  Saran............................................................................................................  16

BAB I

 PENDAHULUAN

A.       Latar belakang

Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dan dibuang, limbah pada umumnya mengandung
bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah
ini akan terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam

Penumpukan limbah di alam menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem tidak dikelolah dengan baik.
Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakan melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi
pendaya gunaan limbah, serta pengendalian dampak yang ditimbulkannya

Upaya pengelolahan limbah tidak mudah dan memerlukan pengetahuan tentang limbah unsur-unsur
yang terkandung serta penanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan selain itu perlu
keterampilan mengelolah limbah menjadi ekonomis dan mengurang jumlah limbah yang terbuang ke
alam.

Makalah ini akan membahas tentang pengelolahan limbah dengan tata cara yang baik dan benar.
Diharapkan dengan dilaksanakan pembelajaran ini dapat dikembangkan manajemen limbah, khususnya
limbah Padat, Cair, Gas, serta berbahaya dan beracun.

B.       Rumusan Masalah

1.      Bagaimana cara mengolah limbah agar menjadi sesuatu yang bermanfaat ?

2.      Bagaimana cara memanfaatkn limbah agar berguna ?

C.       Tujuan
Dengan adanya makalah ini mudah mudahan pembaca dapat menambah wawasan tentang materi
pengelolahan limbah dan agar limbah dapat di manfaatkan untuk hal-hal yang berguna dan bukan
sebagai sampah biasa.

D.       Hipotesis penelitian

        Jika limbah padat, cair, dan gas terus bartambah, maka akan terjadi kerusakan ekosistem dan
pencemaran lingkungan.

1.      Hipotesis Nol                 : Tidak ada pengaruh limbah padat, cair, dan gas terhadap kerusakan
ekosistem dan pencemaran lingkungan.

2.      Hipotesis Alternatif       : Terdapat pengaruh limbah padat, cair, dan gas terhadap kerusakan
ekosistem dan pencemaran lingkungan.

BAB II

TENTANG LIMBAH

A.      Pengelolaan  Limbah Padat

1.    Penimbunan Terbuka

Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open
dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka.  Di lahan penimbunan
terbuka, berbagai hama dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang
dihasilkan oleh pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau
busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur dengansampah dapat merembes ke tanah dan
mencemari tanah serta air.

2.    Sanitary Landfill

Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi iapisan lempung dan
lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih modern lagi,
biasanya dibuat sistem Iapisan ganda (plastik – lempung – plastik – lempung) dan pipa-pipa saluran
untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk dari proses pembusukan sampah. Gas
tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

3.    Insinerasi

Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator.
Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %).
Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik
atau untuk pemanas ruangan.

4.    Pembuatan kompos padat dan cair


Metode ini adalah dengan mengolah sampah organic seperti sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan
melalui proses penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu cara
terbaik dalam penanganan sampah organic.  Berdasarkan bentuknya kompos ada yang berbentuk padat
dan cair. Pembuatannya dapat dilakukan dengan menggunakan kultur mikroorganisme, yakni
menggunakan kompos yang sudah jadi dan bisa didapatkan di pasaran seperti EMA efectif
microorganism 4.EMA merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat meningkatkan
degaradasi limbah atau sampah organic.

5.    Daur Ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang
adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan
komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah
3R (Reuse, Reduce, and Recycle). Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya
adalah:

a.       Bahan bangunan

Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-
kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi
pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan
baru semacam bata.

b.      Baterai 

Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus
disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya,
baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi
mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan
lebih murah untuk didaur ulang.

c.       Barang Elektronik 

Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena
belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik
misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dan lain-
lain) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dan
lain-lain). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat
menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih
belum jelas.

d.      Logam 

Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang
termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi
proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi
kualitas logam tersebut. Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling
efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi
kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak
terbatas.

e.       Bahan Lainnya 

1)   Kacadapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair
bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai
bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30%
material kaca daur ulang.

2)   Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp
dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur
ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru,
atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.

3)   Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai
jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang
membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan
yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka
tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya
LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses
daur ulang.

B.     Pengelolaan  Limbah Cair

Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat beragam. Limbah
cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan
yang berbeda pula. Proses- proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa
kombinasi beberapa proses atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial.

1.      Pengolahan Primer (Primary Treatment)

Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses pengolahan secara fisika.

a.       Penyaringan (Screening)

Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan jeruji saring.
Metode ini disebut penyaringan.  Metode penyaringan merupakan cara yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.

b.      Pengolahan Awal  (Pretreatment)

Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi lain yang berukuran relatif besar. Tangki ini dalam
bahasa inggris disebut grit chamber dan cara kerjanya adalah dengan memperlambat aliran limbah
sehingga partikel – partikel pasir jatuh ke dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk proses
selanjutnya.

c.       Pengendapan

Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki atau bak pengendapan.
Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling banyak digunakan pada
proses pengolahan primer limbah cair. Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel –
partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Enadapn partikel
tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk
diolah lebih lanjut. Selain metode pengendapan, dikenal juga metode pengapungan (Floation).

d.      Pengapungan (Floation)

Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak. Proses
pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung- gelembung
udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel –partikel
minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.  

Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalui proses pengolahan
primer, maka limbah cair yang telah mengalami proses pengolahan primer tersebut dapat langsung
dibuang kelingkungan (perairan). Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan yang lain yang
sulit dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya agen penyebab penyakit atau senyawa organik dan
anorganik terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya.

2.      Pengolahan Sekunder (Secondary  Treatment)

Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, yaitu dengan melibatkan
mikroorganisme yang dapat mengurai/ mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan
umumnya adalah bakteri aerob.

Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan yaitu metode penyaringan
dengan tetesan (trickling filter), metode lumpur aktif (activated sludge), dan metode kolam perlakuan
(treatment ponds / lagoons) .

a.       Metode Trickling Filter

Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan organik melekat dan tumbuh
pada suatu lapisan media kasar, biasanya berupa serpihan batu atau plastik, dengan dengan ketebalan 
± 1 – 3 m. limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media dan dibiarkan merembes melewati
media tersebut. Selama proses perembesan, bahan organik yang terkandung dalam limbah akan
didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembes sampai ke dasar lapisan media, limbah akan menetes
ke suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tangki pengendapan.

Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan untuk memisahkan
partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah. Endapan yang terbentuk akan
mengalami proses pengolahan limbah lebih lanjut, sedangkan air limbah akan dibuang ke lingkungan
atau disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih diperlukan

b.      Metode Activated Sludge

Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan
didalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi
berlangsung didalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu dengan pemberian gelembung
udara aerasi (pemberian oksigen). Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi limbah.
Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untuk mengalami proses pengendapan,
sementara lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki aerasi. Seperti pada metode
trickling filter, limbah yang telah melalui proses ini dapat dibuang ke lingkungan atau diproses lebih
lanjut jika masih dperlukan.

c.       Metode Treatment ponds/ Lagoons

Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun
prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam
terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen
tersebut kemudian digunakan oleh bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik
dalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi. Selama proses degradasi di kolam,
limbah juga akan mengalami proses pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan
didasar kolam, air limbah dapat disalurka untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut. 

3.      Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)

Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu
dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat
khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air
limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer
maupun sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman. 

Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini
meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat
digunakan adalah metode saringan pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter,
penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.

Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah. Hal ini disebabkan
biaya yang diperlukan untuk melakukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak
ekonomis.  

4.      Desinfeksi (Desinfection)

Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme
patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan
menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik. Dalam menentukan senyawa untuk
membunuh mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

a.       Daya racun zat

b.      Waktu kontak yang diperlukan

c.       Efektivitas zat

d.      Kadar dosis yang digunakan

e.       Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan

f.       Tahan terhadap air

g.      Biayanya murah

Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran
dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (Oз).Proses desinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan
setelah proses pengolahan limbah selesai, yaitu setelah pengolahan primer, sekunder atau tersier,
sebelum limbah dibuang ke lingkungan.

5.      Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)


Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun tersier, akan menghasilkan
endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak dapat dibuang secara langsung, melainkan pelu
diolah lebih lanjut. Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara
diurai/dicerna secara aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, yaitu
dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk kompos, atau dibakar
(incinerated).

C.    Pengelolaan  Limbah Gas

Pengolah limbah gas secara teknis dilakukan dengan menambahkan alat bantu yang dapat mengurangi
pencemaran udara. Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari limbah berupa gas atau materi
partikulat yang terbawah bersama gas tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa cara menangani
pencemaran udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah bersamanya.

1.        Mengontrol Emisi Gas Buang

Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon dapat
dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara hasil
pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber).

Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya, yaitu mengenai
metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga digunakan untuk menghilangkan
materi partikulat.

Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil pembakaran
kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic
converter) untuk menyempurnakan pembakaran.

Selain cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang jugadapat dikurangi kegiatan pembakaran
bahan bakar atau mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih sedikit menghasilkan
gas buang yang merupakan polutan.

2.    Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan

a.       Filter Udara

Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas ke
lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong. Filter udara yang dipasang
ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh  (sudah penuh dengan abu/ debu) harus
segera diganti dengan yang baru.

Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses industri,
apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain sebagainya

b.      Pengendap Siklon

Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas buangan
atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya
sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon
sehingga partikel yang relatif   “berat” akan jatuh ke bawah. Ukuran partikel / debu / abu yang bisa
diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut
diendapkan

c.       Filter Basah

Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter basah adalah
membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alt, sedangkan udara
yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan
ikut semprotkan air turun ke bawah.Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat juga prinsip kerja
pengendap siklon dan filter basah digabungkan menjadi satu. Penggabungan kedua macam prinsip kerja
tersebut menghasilkan suatu alat penangkap debu yang dinamakan.

d.      Pegendap Sistem Gravitasi

Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif
cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu dengan mengalirkan udara
yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan
kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di bawah akibat gaya beratnya
sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi alatnya.

e.       Pengendap Elektrostatik

Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah (volume)
yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat membersihkan
udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.

Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25 –
100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan
di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan
negatif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan corona discharga di daerah
sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah – olah mengalami ionisasi. Kotoran udara
menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju ke
elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh dinding tabung sedangkan
udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan kemudian terhembus keluar.

BAB III

BAHAN DAN METODE KERJA

“Membuat Hiasan Bunga Plastik dari Sedotan Bekas”

Bahan Yang Digunakan :

v  Sedotan bekas (besar)

v  Lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm)

v  Kertas krep atau dapat diganti dengan kertas pita

v  Bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris

Alat :

v  Gunting
v  Cutter

v  Lem

Metode Kerja :

Ø  Cuci sedotan hingga benar-benar bersih.

Ø  Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm.

Ø  Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian.

Ø  Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan agak lemas.

Ø  Lalu gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak
bunga asli.

Ø  Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian digabungkan
menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar.

Ø  Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita warna-warni.

Ø  Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas
gelas  plastic.

Ø  Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya.

Ø  Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.

BAB V

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dengan adanya makalah ini dapat disimpulkan bahwa limbah dapat di manfaatkan menjadi barang
berguna atau barang antik. Terutama limbah plastik yang sukar membusuk, sebaiknya kita manfaatkan
kembali menjadi barang yang bermanfaat.

B.       Saran

Bagi semua masyarakat pengelolahan limbah sejak dini merupakan tindakan yang amat baik untuk masa
depan. Lingkungan sehat kita juga sehat lingkungan tercemar kita juga yang menderita. Bersama-sama
kita wujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Allahuma Amin ...

Terima kasih,,,
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

“Polusi Udara,

Dampak dan Langkah Penanganan”

                                    

Kelompok :

Ahmad Mu’azim Abidin

Ahmad Nur Shodiq

Achmad Sunarko

Darmuin

                                          

SMK NEGERI 1 SINGGAHAN

Jl. Panglima Sudirman No. 100 Desa Mulyoagung

Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban

Telp.: (0356)631049 Webblog: http://smkn1-singgahan.blogspot.com

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR

              Dengan memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T., yang menganugerahkan keagungan
cinta-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Polusi Udara, Dampak dan
Langkah Penanganan” dengan lancar, singkat dan insyaAllah berisi.

              Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Winda. RS selaku Guru Mapel IPA atas
bantuannya dan kepada kedua Orang Tua kami yang telah memberikan dorongan material dan moril.

              Akhir kata, kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, oleh karena itu kami harap saran,
kritik dan masukan dari semua pihak guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami dan semua pihak. Amin… 
Singgahan, 28 Januari 2011

                                                                       Penulis

                                                                              

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………..………………….…ii

DAFTAR ISI…………………………………………………….………….iii

BAB I          PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang…………………………………………….…..1

B.     Rumusan Masalah………………………………………..…...1

C.     Tujuan………………………………………………………...1

BAB II         ISI

                     PEMAPARAN RUMUSAN MASALAH……………...……2

BAB III        PENUTUP

A.    Kesimpulan……………………..…………………………..…6

B.     Saran…………………………………..…………………..….6

DAFTAR PUSTAKA………..……………………………………………...7
 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Udara merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup diseluruh muka
bumi. Udara yang bersih sangat didambakan oleh semua makhluk hidup, terutama manusia. Namun,
pembangunan yang terjadi mengakibatkan beragam polusi, antara lain:

Polusi udara, polusi air, polusi suara dan sebagainya.

Permasalahan yang sering terjadi di Negara berkembang adalah bagaimana mengatasi dampak negatif
dari pembangunan. Diantara dampak negatif tersebut adalah polusi udara dan dampak yang
diakibatkannya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Dalam makalah ini kami akan memaparkan secara khusus tentang polusi udara, jenis-jenis, penyebab,
akibat dan cara penanganan.

B.    RUMUSAN MASALAH

            Dalam penulisan makalah ini kami akan memaparkan masalah mengenai:

a.     Apa saja jenis-jenis polusi udara dan penyebabnya ? 

b.     Dampak apa yang diakibatkan dan bagaimana langkah penanganan polusi udara ?

C.     TUJUAN

            Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis polusi udara beserta penyebabnya,
dampak dan langkah penanganan polusi udara guna menjadikan kehidupan masyarakat dan lingkungan
yang semakin sehat.

  
BAB II

ISI

(PEMAPARAN RUMUSAN MASALAH)

A.       Udara

      Dalam kehidupannya, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat melangsungkan
kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus sekaligus yaitu: pengeluaran /
penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan pemasukan / menghirup udara (O2). Siklus
tersebut terjadi terus menerus selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2 adalah
tumbuhan hijau yang melakukan fotosintetis.

      Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara yang terkena
pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup terutama
kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan
dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.

      Dengan pengetahuan tentang udara bersih, sehat maka akan meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat luas.

B.    Polusi Udara

Seperti sudah disinggung diatas, polusi udara terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara
berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.

Secara garis besar polusi udara dibagi menjadi partikulat dan polusi gas.

1.        Partikulat

Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat berada bersama-sama bahan / bentuk
pencemaran lain, macam-macam partikulat:

a.     Aerosol: tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara.

b.     Kabut (fog): aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.

c.      Asap (smoke): campuran antara butir padatan dan cairan terhembus melayang diudara.

d.     Debu (dust): aerosol yang berupa butiran melayang diudara karena adanya hembusan angin.

e.     Fume: aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.

f.       Plume: asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
g.     Smoge: campuran dari smoke dan fog.

2.      Gas

a.     Sulfur Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung sulfur,
pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dampak: efek iritasi pada saluran napas
sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak napas.

b.      Hidrogen Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan dapat menimbulkan bau
yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous olfactory)

c.      Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2): gas-gas ini berasal dari
berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor, peledak, pabrik pupuk. Efek: mengganggu
sistem pernapasan dan melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran napas sehingga paru-paru
mudah terserang infeksi.

d.     Amoniak (NH3): berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang tidak sedap
menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, bronchitis, merusak indra
penciuman.

e.     Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil pembakaran
menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas ini menimbulkan efek sistematik, karena meracuni
tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akibatnya
apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
gangguan berpikir, gerakan otot, gangguan jantung.

3.     Gangguan Kesehatan

Gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran udara dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

a.     Korosif: bahan pencemar bersifat merangsang terjadinya proses peradangan pernapasan pada
bagian atas.

b.     Asfiksia: ini terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam mengikat oksigen atau
berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.

c.      Anesthesia: adalah dampak pencemaran udara yang bersifat menekan susunan saraf pusat
sehingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.

d.     Toksis: dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem pembuatan darah dan
menyebabkan keracunan pada susunan saraf.

4.     Pengendalian Emisi

Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktivitas tidak sesuai dengan baku mutu emisi, perlu dilakukan
pengendalian terhadap emisi itu.

Berbagai alat pengendalian emisi antara lain:

a.     Filter Udara: berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada serobong agar tidak ikut
terlepas kelingkungan.
b.     Pengendap Silikon: pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan gaya sentrifugal
dari partikel yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung silikon.

c.      Pengendap Sistem Gravitasi: berupa ruang panjang yang dialiri udara kotor secara perlahan
sehingga partikel akan mengendap karena gaya beratnya.

d.     Pengendap Elektrostatik: digunakan untuk pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat ini cocok untuk
membersihkan udara kotor dalam volume besar, alat ini berupa tabung silinder yang dibagian tengahnya
diberi kawat yang dialiri arus listrik, udara kotor akan menjadi ion negatif dan tertarik kedinding tabung,
udara bersih akan berlalu.

e.     Filter Basah: untuk  memisahkan pencemaran non-partikel, media pemisah yang digunakan adalah
larutan penyerap.

f.       Pengendalian khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun VOCS.

5.      Hujan Asam

Atmosfer dapat mengangkut berbagai cat pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum
menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam perjalanan jauhnya, Atmosfer bertindak sebagi reaktor 
kimia yang kompleks merubah cat pencemar setelah berinteraksi pada zat lain, uap air dan energi
matahari. Pada kondisi dimana SO2  bereaksi menjadi uap air membentuk H2SO4  (asam sulfat) dan NO2
bereaksi dengan air uap air membentuk HNO3 (asam nitrat) yang selanjutnya turun kepermukaan bumi
bersama air hujan yang dikenal dengan hujan asam, air hujan dengan Ph 5,6 dapat menimbulkan
kerusakan berbagai jenis logam.

Dampak dari hujan asam antara lain:

a.     Merusak bangunan dan berkaratnya logam.

b.     Mempengaruhi kualitas air permukaan, bisa menggangu kehidupan akuatik danau.

c.      Merusak tanaman terutama hutan sehingga luas hutan berkurang.

d.     Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas air
tanah.

e.    Menimbulkan berbagai penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang menggunakan air hujan
sebagai satu-satunya air mandi.

  

BAB III

PENUTUP
            Berdasarkan pelajaran yang telah diberikan oleh Bapak / Ibu Guru, buku-buku dan artikel yang
kami dapat baca dan interpretasi, kami dapat mengambil pelajaran sekaligus pengalaman baru
mengenai masalah udara.

            Dalam penulisan makalah mengenai “Polusi Udara, Dampak dan Langkah Penanganan” ini, kami
mendapatkan beberapa hal, yaitu:

A.    Kesimpulan

            Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang sangat
penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju globalisasi semakin sulit
mendapatkan udara sehat d ari alam bebas terutama di kota-kota besar.

B. Saran

            Sebagai langkah mengurangi polusi udara, kita harus mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor untuk hal yang  tidak  terlalu  penting, penanaman pohon untuk  penghijauan, penggunaan
teknologi    ramah lingkungan dan yang   pasti    kita   harus    menjaga     lingkungan    demi
kelangsungan hidup sehat kita dan generasi penerus.

DAFTAR PUSTAKA

1.     Modul Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK Kelas XI Semester 1

2.     Modul Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK Kelas XI Semester 2

3.     Buku catatan Ilmu Pengetahuan Alam SMK Kelas XI Semester 2

Anda mungkin juga menyukai