Anda di halaman 1dari 44

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

LAPORAN

OLEH :

SEKAR ENDAH PARAWANSYAH


190301091
AGROTEKNOLOGI 2

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI SUB PEMULIAAN TANAMAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

LAPORAN

OLEH :

SEKAR ENDAH PARAWANSYAH


190301091
AGROTEKNOLOGI 2

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Bioteknologi Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diperiksa Oleh,
Asisten Korektor

(Yohana Gultom)
NIM. 170301159

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI SUB PEMULIAAN TANAMAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT Tuhan Yang

Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari laporan ini adalah “Pengenalan Alat dan Bahan” yang

merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian dalam

praktikum Bioteknologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, M.Si, M.Sc, Ph.D;

Luthfi Aziz Mahfud Siregar, SP., M.SC., Ph.D.; Dr. Lisnawita, S.P, M.Si.;

Dr. Diana Sofiah Hanafiah, S.P, M.P; Dr. Mariani br. Sembiring, S.P, M.P;

Irda Safni S.P, M.Cp, Ph.D; dan Ir. Hardy, M.P., selaku dosen penanggung jawab

praktikum Bioteknologi serta kakak dan abang asisten laboratorium Bioteknologi

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Kotapinang, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ................................................................................. 3
Kegunaan Penulisan............................................................................. 3

TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu ............................................................................... 8
Alat dan Bahan .................................................................................... 8
Prosedur Praktikum ............................................................................. 11

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil .................................................................................................... 13
Pembahasan ......................................................................................... 21

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laboratorium adalah suatu bangunan berupa ruangan tertutup atau

terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis yang di

dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan sesuai dengan bidang

keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek

pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu.

Sedang laboratorium kimia adalah suatu ruangan pengujian zat–zat kimia baik

secara kuantitatif maupun kualitatif. Laboratorium kimia dapat dibedakan lagi

menjadi kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik, kimia 1ransgenic, kimia

fisika, dan lain-lain (Wardiyah, 2016).

Keterampilan bekerja di laboratorium dapat diperoleh mahasiswa melalui

kegiatan praktikum. Semakin sering dan serius mahasiswa bekerja di laboratorium

maka mereka akan semakin terampil. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk

mendukung kelancaran penelitian tugas akhir atau bahkan sebagai penunjang

kelancaran tugas apabila sudah terjun ke dunia kerja suatu saat nanti. Mahasiswa,

Laboratorium, dan praktikum seolah menjadi suatu kesatuan yang tidak

terpisahkan. Di sisi lain laboratorium merupakan tempat yang sangat mengerikan.

Karena di dalam laboratorium berisi berbagai alat dan bahan kimia yang sangat

potensial menimbulkan bahaya. Kemungkinan bahaya tersebut di antaranya

adalah akibat adanya bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogenik (dapat

menyebabkan kanker) baik karena uapnya atau karena paparan bahan tertentu di

kulit, bahaya kebakaran, bahaya keracunan, serta pontensi bahaya lainnya. Di

samping hal itu orang yang bekerja di laboratorium (praktikan, laboran, dan
2

lainnya) dihadapkan pada pekerjaan dengan resiko yang besar

(Indratmoko et al., 2015).

Pengenalan alat-alat kimia dan cara penggunaannya merupakan suatu

keharusan bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu kimia.

Keberhasilan suatu praktikum atau penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan

praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yang digunakannya. Di dalam

laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana seperti alat-alat

gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit (Yussasrini et al., 2013).

Sebelum memulai praktikum kita menyiapkan alat dan bahan yang

akankita gunakan untuk praktek. Alat-alat yang akan digunakan harus dalam

keadaanbersih, dicuci dengan larutan diterjen, air panas, larutan asam atau

oksidatorapabila sulit dibersikan, lalu dikeringkan. Kemudian kita mengetahui

dulu nama-nama alat dan bahan yang sudah tersedia di meja praktikum beserta

fungsi-fungsisemua alat tersebut (Fitri, 2012).

Kita harus memperhatikan alat-alat laboratorium yang kita gunakan,

karena alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja

memiliiki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut

maka akan semakin besar tingkat ketelitiannya. Hal kedua yang harus

diperhatikan adalah bagaimana menggunakan dan cara agar dapat membaca skala

itu itu sendiri. Pengenalan alat sangatlah penting, pengenalan penggunaan alat-alat

tersebut sangat penting agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan

baik. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang

didapat tidak akurat, oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan
3

serta bahan harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di

laboratorium (Salihin, 2019).

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui

keadaan laboratorium kultur jaringan dan laboratorim genetika molekuler,

mengetahui nama serta fungsi dari masing-masing alat-alat dan bahan-bahan yang

ada pada laboratorium kultur jaringan dan juga yang ada pada laboratorim

genetika molekuler.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu

syarat dalam memenuhi komponen penilaian yang ada pada praktikum

Bioteknologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.
4

TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan laboratorium secara efektif merupakan salah satu syarat

dalam pembelajaran, khususnya pada materi praktikum. Namun, pada

kenyataannya tidak semua sekolah dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan

tuntutan kurikulum. Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran di

laboratorium yaitu pengelolaan laboratorium yang meliputi proses pengadaan,

proses penggunaan, dan proses pemeliharaan. Permasalahan dalam proses

pengadaan yaitu ketidaktepatan alat dan bahan yang datang dengan apa yang

dibutuhkan. Permasalahan dalam proses penggunaan yaitu kesalahan

pengoperasian alat dan bahan. Permasalahan dalam proses pemeliharaan yaitu

kesalahan pada penataan alat dan bahan di laboratorium (Dewi et al., 2019).

Kegiatan laboratorium yang banyak dilakukan adalah verifikasi, yaitu

membuktikan kebenaran suatu konsep atau teori sains yang sudah diajarkan di

kelas. Kegiatan laboratorium seharusnya membantu siswa dalam mengembangkan

keterampilan praktik, siswa juga harus memiliki pengalaman langsung dengan

konsep pengetahuan serta mendapatkan keterampilan ilmiah dengan perencanaan,

perancangan, penentuan hipotesis, pelaksanaan, dan penafsiran percobaan mereka

sendiri, salah satunya melalui inkuiri (Nuritasari et al., 2016).

Laboratorium Pendidikan dibagi menjadi 4 tipe: (1) Laboratorium Tipe I

adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan

menengah, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan

dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan

bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan

pendidikan siswa; (2) Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang
5

terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, ll), atau unit pelaksana

teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas

penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan

kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa; (3) Laboratorium

Tipe III adalah laboratorium bidang keilmuan terdapat di jurusan atau program

studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau

pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan

yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan

pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan dosen; (4) Laboratorium Tipe IV

adalah laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas atau universitas,

atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan

dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, ll, dan III, dan bahan yang

dikeloia adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dan dosen

(Raharjo, 2017).

Untuk menghindari kecelakaan dan gagalnya percobaan dalam kegiatan

praktikum maka perlu adanya pemahaman dan pengenalan terhadap alat-alat

praktikum yang digunakan, sehingga memudahkan dalam proses kegiatan. Alat-

alat praktikum biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai

dengan prosedur pemakaian. Maka dari itu perlu adanya pemahaman terhadap alat

dan fungsi kerja dari alat tersebut sebelum mulai melakukan praktikum

dilaboratorium (Lathifah dan Arifin, 2019).

Peralatan di laboratorium pada prinsipnya dikelompokkan menjadi 2

yaitu alat gelas dan alat instrumen. Alat instrumen dikelompokan lagi menurut
6

tingkat kesulitan cara pengoperasiannya menjadi 3 kategori antara lain : (1)

Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya

sulit, resiko penggunaan tinggi, akurasi pengukurannya tinggi, serta sistem kerja

rumit, yang mengoperasikan memerlukan pelatihan khusus; (2) Peralatan kategori

2 adalah peralatan yang pengoperasiannya dan perawatannya sedang. Resiko

penggunaan sedang, akurasi pengukuran sedang, serta sistem kerja yang tidak

begitu rumit, pengoperasiannya cukup perlu pelatihan saja; (3) Peralatan kategori

1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah, resiko

penggunaan rendah serta sistem kerja sederhana, yang pengoperasiannya cukup

pakai buku panduan. Bahan di laboratorium sini menurut penggunaannya

dikelompokan menjadi 2 yaitu : Bahan khusus, Bahan yang penanganannya

memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus , karena mempunyai sifat

eksplosif, korosif, iritant. Bahan umum, Bahan yang penanganannya tidak

memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus , karena mempunyai sifat tidak

eksplosif, tidak korosif, tidak iritant (Raharjo dan Harjanto, 2017).

Pada tahun 1930an para ahli mempelajari susunan kimia gen melalui

pendekatan biofisik dan biokimia, yang kemudian berkembang melahirkan cabang

ilmu baru yang disebut Biologi Molekular. Keterkaitan antara Genetika dan

Biologi Molekular memunculkan istilah Genetika Molekular, yaitu ilmu yang

mempelajari tentang seluk beluk gen. Gen terletak pada kromosom. Komponen

kimiawi kromosom, DNA dan protein, perlu pembuktian yang mana yang

merupakan materi genetik (Henuhili, 2013).

Bioteknologi modern dapat mengintrodksi gen yang mengontrol sifat

yang dikehendaki pada strain tanaman atau hewan dengan ketepatan dan control
7

yang lebih baik daripada aplikasi bioteknologi pada awal pekembangan.

Kemajuan pesat terjadi pada bidang genomika untuk mentransformasi pemuliaan

tanaman dan ternak dengan fungsi identifikasi lebih banyak gen. Pemuliaan untuk

sifat-sifat kompleks seperti toleran kemarau yang dikontrol oleh banyak gen sudah

biasa dilakukan. Hal ini bermanfaat bagi tanaman-tanaman tropis yang banyak

tumbuh di lingkungan kering dan lahan tidak subur (Sutawi, 2001).


8

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Adapun praktikum Bioteknologi ini dilaksanakan di Dusun Bis II Desa

Pekan Tolan Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan,

Provinsi Sumatera pada ketinggian ± 30 m dpl pada tanggal 26 Febrari 2021 pukul

10.00-11.40 WIB.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat-alat yang ada

di dalam laboratorim kultur jaringan dan laboratorium genetika molekuler. Alat-

alat yang ada di dalam laboratorim kultur jaringan yang terbagi atas 3 ruangan,

yaitu ruang persiapan, ruang penanaman dan ruang pertumbuhan. Alat di ruang

persiapan diantaranya timbangan analitik untuk menimbang berat benda secara

mikro, kulkas untuk menyimpan nutrisi, vitamin, ZPT, dan bahan-bahan lainnya,

enkas untuk menyimpan media makro nutrien dan mikro nutrien, cawan petri

untuk wadah mengkultur bakteri, atau biji-bijian, autoklaf untuk mensterilkan

media dan alat-alat laboratorium, keranjang untuk tempat menyimpan botol-botol

kultur, cawan petri dan tabung-tabung reaksi, botol-botol kultur untuk tempat

eksplan ditanam dan tumbuh, oven untuk mensterilkan media dan alat-alat

laboratorium yang tahan terhadap suhu yang tinggi, wastafel untuk mencuci media

maupun alat-alat laboratorim yang akan digunakan atau yang telah selesai

digunakan, hot plate & strirer untuk menghomogenkan larutan/cairan dan juga

dapat memanaskan. Alat di ruang penanaman diantaranya, Laminar Air Flow

untuk tempat menanam eksplan, kulkas untuk menyimpan bahan-bahan kimia dan

cairan zat, bunsen untuk mensterilkan alat yang digunakan untuk menanam
9

eksplan, handsprayer untuk menyemprot cairan alcohol agar steril, spiritus untuk

bahan bakar adiktif pada bunsen, pinset untuk alat menjepit bahan tanam yang

akan digunakan saat penanaman eksplan, gunting untuk memotong bahan tanam

yang akan digunakan, pisau scapel untuk memotong bahan tanam yang akan

digunakan, pH meter untuk mengukur pH media atau cairan lainnya, timbangan

analitik untuk mengukur berat bahan komposisi media dan berat bahan lainnya

baik berbentuk padat maupun cair. Alat di ruang pertumbuhan diantarnya, rak

kultur untuk tempat meletakkan botol-botol kultur yang di dalamnya terdapat

eksplan yang ditanam, Air Conditioner (AC) untuk menstabilkan suhu ruangan,

lampu floresence untuk mengatur pencahayaan bagi eksplan, botol-botol kultur

botol-botol tempat eksplan ditanam dan tumbuh, hygrometer untuk mengukur

kelembaban udara di ruangan. Alat-alat yang ada di laboratorim genetika

molekuler diantaranya, sentrifuge yaitu alat untuk memutar sampel pada

kecepatan tinggi, digunakan untuk memisahkan komponen sel DNA, tube

digunakan untuk meletakkan bahan yang akan di sentifuse, waterbath untuk

penangas air dan menciptakan suhu yang konstan, tabung nitrogen cair untuk

menyimpan nitrogen cair, Ultra Low Freezer penyimpanan bahan/isolate/sampel

pada suhu -40oC, Automated Extraction and Purrification System digunakan

untuk menghilangkan bahan-bahan yang tidak diinginkan, Real Time PCR System

digunakan untuk mengcopy atau menduplikasi RNA, hot plate digunakan untuk

menghomogenkan suatu larutan dan memanaskan, komputer digunakan untuk

melihat hasil gel documenter Gel Documenter Transilminator digunakan untuk

memvisualisasikan hasil elektroforesis, Power Supply digunakan untuk

memberikan tenaga ke alat untuk melakukan elektroforesis, bak elektroforesis


10

digunakan sebagai alat untuk mengukur laju perpindahan yang bermuatan medan

listrik, vortex digunakan untuk mencampurkan suatu bahan yang sudah

dihancurkan dengan mortal pestle dengan larutan buffer agar homogen,

spektrofotometer digunakan untuk mengukur kuantitas dan kemurnian DNA

berdasarkan panjang gelombang, cuvette digunakan untuk meletakkan bahan

yang akan dimasukkan ke dalam spektrofotometer, thermocyclear digunakan

untuk memperbanyak segmen DNA melalui polymerase chain reaction (PCR),

micropipet digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara

akurat, PCR Hood digunakan untuk menyiapkan larutan dan pembuatan stok

DNA, tips untuk dipasangankan dengan micropipet yang memiliki kapasitas

volume: white tip = untuk 0,5-10 µl, Yellow tip = untuk 20- 100 µl, Blue tip =

untuk 100-1000 µl, thermometer untuk mengukur suhu, Loading Dye digunakan

sebagai pemberat saat uji kualitas, ladder digunakan sebagai pengukur atau

penggaris, Go Taq untuk menggandakan DNA dan amplifikasi efisien templat

DNA oleh PCR mortal dan alu digunakan untuk menghaluskan bahan, laptop dan

smartphone sebagai media perkuliahan secara daring, buku untuk tempat mencatat

materi dan kuis yang diberikan oleh asisten, dan pulpen untuk mencatatkan materi

dan kuis yang diberikan ke dalam buku.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu bahan-bahan

yang ada di dalam laboratorim kultur jaringan dan laboratorium genetika

molekuler. Bahan-Bahan yang ada di Laboratorim Kultur Jaringan diantaranya,

agar sebagai bahan untuk membuat media menjadi padat, ZPT hormon sintetis

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, larutan Stok MS

untuk komposisi media dan mempermudah pembuatan media, aquades digunakan


11

sebagai pelarut untuk melarutkan bahan, dithane untuk mensterilkan bahan tanam

yang akan digunakan, detergent untuk mensterilkan bahan tanam yang akan

digunakan, klorox untuk mensterilkan bahan tanam yang akan digunakan, tween

20 untuk mensterilkan bahan tanam yang akan digunaka, alcohol untuk membantu

mensterilkan sekitar rak kultur dan tangan orang yang melakukan kegiatan

penanaman, NaOH dan HCl yaitu NaOh untuk menaikkan pH media dan HCl

untuk menurunkan pH media. Bahan-Bahan yang ada di Laboratorim Genetika

Molekler diantaranya, EDTA untuk menginaktivasi enzim yang dapat

mendenaturasi DNA yang diisolasi, buffer tae digunakan sebagai bahan untuk

melancarkan listrik saat elektroforesis, agarose digunakan sebagai bahan

pengawet saat elektroforesis, buffer TE digunakan sebagai bahan untuk

mengencerkan DNA side, CTAB digunakan sebagai bahan untuk melisiskan

membrane sel dan membrane fosfolipid bilayer, PVPP digunakan sebagai bahan

untuk mencegah terjadinya browning, dan juga materi tentang alat dan bahan yang

ada di laboratorim kultur jaringan dan genetika molekuler beserta fungsinya

masing-masing, kuis mengenai kultur jaringan dan genetika molekler,

laboratoriumnya serta alat dan bahan yang ada di dalamnya sebagai gambaran dari

inti materi yang harus dikuasai oleh para praktikan, dan jurnal sebagai bahan

bacaan dan sumber informasi dalam membuat laporan.

Prosedur Praktikum

1. Dipersiapkan media praktikum daring yaitu berupa laptop atau smartphone

untuk mengakses google meet

2. Diberikan link google meet oleh asisten laboratorium Bioteknologi melalui

media Whatsapp Group


12

3. Diinstruksikan kepada para praktikan untuk masuk ke dalam room google

meet

4. Diizinkan para praktikan masuk ke dalam room google meet dan ditnggu

beberapa menit sampai praktikan sudah masuk seluruhnya

5. Diberi pengarahan dan juga kuis oleh asisten laboratorium Bioteknologi

Pertanian serta menjelaskan materi tentang pengenalan ruangan, alat dan

bahan yang ada di laboratorim Bioteknologi Pertanian sub kultur jaringan dan

sub genetika molekuler

6. Diberikan kesempatan kepada para praktikan untuk menjawab kuis yang

sebelumnya sudah diberikan untuk mendapatkan nilai dan jawaban akan

didiskusikan bersama

7. Diberi tugas berupa laporan untuk dikerjakan dengan judul “Pengenalan Alat

dan Bahan” sebagai evaluasi praktikum yang telah dilaksakan


13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Alat-Alat di Laboratorium Kultur Jaringan


1. Ruang Persiapan (Preparation Area)
No Gambar Fungsi
1 Timbangan Analitik untuk menimbang berat benda secara
mikro

2 Kulkas untuk menyimpan nutrisi, vitamin, ZPT,


dan bahan-bahan lainnya

3 Enkas untuk menyimpan media makro nutrien


dan mikro nutrien

4 Cawan Petri untuk wadah mengkultur bakteri, atau biji-


bijian

5 Autoklaf untuk mensterilkan media dan alat-alat


laboratorium

6 Keranjang untuk tempat menyimpan botol-botol


kultur, cawan petri dan tabung-tabung
reaksi

7 Botol-Botol Kultur untuk tempat eksplan ditanam dan tumbuh


14

8 Oven untuk mensterilkan media dan alat-alat


laboratorium yang tahan terhadap suhu
yang tinggi

9 Wastafel untuk mencuci media maupun alat-alat


laboratorim yang akan digunakan atau
yang telah selesai digunakan

10 Hot Plate & Stirer untuk menghomogenkan larutan/cairan


dan juga dapat memanaskan

2. Ruang Penanaman (Transfer Area)


No Gambar Fungsi
1 Laminar Air Flow untuk tempat menanam eksplan

2 Kulkas untuk menyimpan bahan-bahan kimia dan


cairan zat

3 Bunsen untuk mensterilkan alat yang digunakan


untuk menanam eksplan

4 Handsprayer untuk menyemprot cairan alcohol agar


steril
15

5 Spiritus untuk bahan bakar adiktif pada bunsen

6 Pinset untuk alat menjepit bahan tanam yang


akan digunakan saat penanaman eksplan

7 Gunting untuk memotong bahan tanam yang akan


digunakan

8 Pisau Scapel untuk memotong bahan tanam yang akan


digunakan

9 Ph Meter untuk mengukur Ph media atau cairan


lainnya

10 Timbangan Analitik untuk mengukur berat bahan komposisi


media dan berat bahan lainnya baik
berbentuk padat maupun cair

3. Ruang Pertumbuhan (Growing Area)


No Gambar Fungsi
1 Rak Kultur untuk tempat meletakkan botol-botol
kultur yang di dalamnya terdapat eksplan
yang ditanam
16

2 Air Conditioner (AC) untuk menstabilkan suhu ruangan

3 Lampu Floresence untuk mengatur pencahayaan bagi eksplan

4 Botol-Botol Kultur botol-botol tempat eksplan ditanam dan


tumbuh

5 Higrometer untuk mengukur kelembaban udara di


ruangan

Alat-Alat di Laboratroium Genetika Molekuler


No Gambar Fungsi
1 Sentrifuge alat untuk memutar sampel pada kecepatan
tinggi. Digunakan untuk memisahkan
komponen sel DNA

2 Tube digunakan untuk meletakkan bahan yang


akan di sentifuse

3 Waterbath untuk penangas air dan menciptakan suhu


yang konstan
17

4 Tabung Nitrogen Cair untuk menyimpan nitrogen cair

5 Ultra Low Freezer penyimpanan bahan/isolate/sampel pada suhu


-40oC

6 Automated Extraction and digunakan untuk menghilangkan bahan-


Purrification System bahan yang tidak diinginkan

7 Real Time PCR System digunakan untuk mengcopy atau


menduplikasi RNA

8 Hot Plate digunakan untuk menghomogenkan suatu


larutan dan memanaskan

9 Komputer digunakan untuk melihat hasil gel


documenter

10 Gel Documenter digunakan untuk memvisualisasikan hasil


Transilminator elektroforesis
18

11 Power Supply digunakan untuk memberikan tenaga ke alat


untuk melakukan elektroforesis

12 Bak Eletroforesis digunakan sebagai alat untuk mengukur laju


perpindahan yang bermuatan medan listrik

13 Vortex digunakan untuk mencampurkan suatu bahan


yang sudah dihancurkan dengan mortal pestle
dengan larutan buffer agar homogen

14 Spektrofotometer digunakan untuk mengukur kuantitas dan


kemurnian DNA berdasarkan panjang
gelombang

15 Cuvette digunakan untuk meletakkan bahan yang


akan dimasukkan ke dalam spektrofotometer

16 Thermocyclear digunakan untuk memperbanyak segmen


DNA melalui polymerase chain reaction
(PCR)

17 Micropipet digunakan untuk memindahkan cairan dalam


jumlah kecil secara akurat

18 PCR Hood digunakan untuk menyiapkan larutan dan


pembuatan stok DNA
19

19 Tips untuk dipasangankan dengan micropipet yang


memiliki kapasitas volume: white tip = untuk
0,5-10 µl; Yellow tip = untuk 20- 100 µl;
Blue tip = untuk 100-1000 µl

20 Thermometer untuk mengukur suhu

21 Loading Dye digunakan sebagai pemberat saat uji kualitas

22 Ladder digunakan sebagai pengukur atau penggaris

23 Go Taq untuk menggandakan DNA dan amplifikasi


efisien templat DNA oleh PCR

24 Mortal dan Alu digunakan untuk menghaluskan bahan

Bahan-Bahan di Laboratorium Kultur Jaringan dan Laboratorium Genetika


Molekuler
1. Laboratorium Kultur Jaringan
No Gambar Fungsi
1 Agar sebagai bahan untuk membuat media
menjadi padat
20

2 ZPT hormon sintetis untuk membantu


pertumbuhan dan perkembangan tanaman

3 Larutan Stok MS untuk komposisi media dan


mempermudah pembuatan media

4 Aquades digunakan sebagai pelarut untuk


melarutkan bahan

5 Dithane untuk mensterilkan bahan tanam yang


akan digunakan

6 Detergent untuk mensterilkan bahan tanam yang


akan digunakan

7 Klorox untuk mensterilkan bahan tanam yang


akan digunakan

8 Tween 20 untuk mensterilkan bahan tanam yang


akan digunakan

9 Alkohol untuk membantu mensterilkan sekitar rak


kultur dan tangan orang yang melakukan
kegiatan penanaman

10 NaOH dan HCl NaOh untuk menaikkan Ph media dan HCl


untuk menurunkan Ph media
21

2. Laboratorim Genetika Molekuler


No Gambar Fungsi
1 EDTA menginaktivasi enzim yang dapat
mendenaturasi DNA yang diisolasi

2 Buffer Tae digunakan sebagai bahan untuk


melancarkan listrik saat elektroforesis

3 Agarose digunakan sebagai bahan pengawet saat


elektroforesis

4 Buffer TE digunakan sebagai bahan untuk


mengencerkan DNA side

5 CTAB digunakan sebagai bahan untuk melisiskan


membrane sel dan membrane fosfolipid
bilayer

6 PVPP digunakan sebagai bahan untuk mencegah


terjadinya browning

Pembahasan

Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan

makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dll) maupun produk dari makhluk hidup

(enzim, alcohol, antibiotic, asam organik) dalam proses produksi untuk


22

menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Kultur

jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian

tanaman seperti sel, jaringan, organ, serta menumbuhkannya dalam media buatan

yang kaya akan nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang

tembus cahaya secara aseptic sehingga bagian tanaman dapat tumbuh dan

berkembang menjadi tanaman yang lengkap. Genetika molekuler merupakan

cabang ilmu biologi yang mengkaji kehidupan secara skala molekuler, termasuk

penyelidikan tentang interaksi berbagai sistem dalam sel termasuk interaksi DNA,

RNA, dan interaksi protein. Hal ini sesuai dengan literatur Henuhili (2013) yang

menyatakan bahwa Genetika Molekular yaitu ilmu yang mempelajari tentang

seluk beluk gen. Gen terletak pada kromosom. Komponen kimiawi kromosom,

DNA dan protein, perlu pembuktian yang mana yang merupakan materi genetik.

Manfaat bioteknologi di bidang pertanian khususnya pemuliaan tanaman

diantaranya yaitu, menghasilkan keturunan dengan sifat yang unggul,

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta melipatgandakan

hasil pertanian, terciptanya tanaman yang tahan hama dan juga tahan dalam

berbagai kondisi, terciptanya tanaman yang dapat membuat pupuknya sendiri,

mengatasi produksi bibit yang sama dalam jangka waktu singkat, mengatasi

terbatasnya lahan pertanian, dan akan banyak ditemukan tanaman kultivar atau

varietas baru yang disebut tanaman transgenik, yang memiliki sifat tertentu.

Kelebihan dari kultur jaringan diantaranya (a) Membantu memperbanyak

tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangkan secara generative;

(b) Mempunyai sifat identic dengan induknya; (c) Dapat memperbanyak tanaman

dalam jumlah besar dan tidak perlu membutuhkan tempat yang luas; (d)
23

Kesehatan dan mutu bibit yang dihasilkan lebih terjamin; (e) Kecepatan bibit

tumbuh lebih cepat di bandingkan dengan perbanyakan konvensional. Kekurangan

dari kultur jaringan diantaranya: (a) Resiko eksplan terkontaminasi dan gagal

sangat tinggi; (b) Tidak semua orang bisa melakukan metode ini, hanya orang

dengan kemampuan tertentu saja yang bisa melakukannya. Kelebihan dari

genetika molekuler diantarnya yaitu : (a) Dengan adanya genetika molekuler,

persilangan menjadi jauh lebih efisien; (b) Teknik-teknik pemuliaan seperti

mutasi, kultur jaringan, dan fusi protoplasma kemajuannya banyak dicapai dengan

pengetahuan genetika molekuler; (c) Ditemukannya cara baru dalam mengatasi

serangga hama dengan cara perakitan tanaman tahan serangan hama melalui

rekayasa genetic; (d) Ilmu dalam rekayasa genetic berkembang secara terus

menerus dan dapat memanfaatkan teknik isolasi dan transfer gen dari sifat yang

diinginkan; (e) Melalui rekayasa genetic sudah dihasilkan tanaman transgenic

yang memiliki sifat baru seperti ketahanan terhadap serangga hama atau herbisida,

serta peningkatan kualitas hasil. Kekurangan dari genetika molekuler diantaranya

adalah : (a) Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas

spesies alami; (b) Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetic

ialah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan; (c) Peperangan bisa berbahaya

karena senjata biologis yang diproduksi dengan rekayasa genetic. Hal ini sesai

dengan literatr Sutawi (2001) yang menyatakan bahwa bioteknologi modern dapat

mengintrodksi gen yang mengontrol sifat yang dikehendaki pada strain tanaman

atau hewan dengan ketepatan dan control yang lebih baik daripada aplikasi

bioteknologi pada awal pekembangan. Kemajuan pesat terjadi pada bidang

genomika untuk mentransformasi pemuliaan tanaman dan ternak dengan fungsi


24

identifikasi lebih banyak gen. Pemuliaan untuk sifat-sifat kompleks seperti toleran

kemarau yang dikontrol oleh banyak gen sudah biasa dilakukan. Hal ini

bermanfaat bagi tanaman-tanaman tropis yang banyak tumbuh di lingkungan

kering dan lahan tidak subur.

Laboratorium kultur jaringan tumbuhan terdiri dari ruangan-ruangan

yang dipisahkan berdasarkan fungsinya: (a) Ruang persiapan (preparation area),

yaitu ruangan yang mempunyai 3 fungsi dasar yaitu untuk membersihkan alat-alat

(alat gelas, petri, botol, dll), persiapan dan sterilisasi media, dan penyimpanan

alat-alat gelas; (b) Ruang penanaman (transfer area), yaitu ruang yang digunakan

untuk isolasi, inokulasi, dan sub kultur pada kondisi steril yang di dalamnya

terdapat lemari kaca atau cabinet yang disebut Laminar Air Flow (LAF); (c)

Ruang pertumbuhan (growing area), yaitu ruang pertumbuhan atau ruang

penyimpanan hasil kultur pada kondisi cahaya dan temperatur yang terkontrol.

Alat-alat di dalam laboratorim kultur jaringan terbagi atas 3 ruangan

yang ada di dalam laboratorium kultur jaringan, yaitu pada ruang persiapan, ruang

penanaman dan ruang pertumbuhan. Alat di ruang persiapan diantaranya: 1)

Timbangan analitik untuk menimbang berat benda secara mikro; 2) Kulkas untuk

menyimpan nutrisi, vitamin, ZPT, dan bahan-bahan lainnya; 3) Enkas untuk

menyimpan media makro nutrien dan mikro nutrien; 4) Cawan petri untuk wadah

mengkultur bakteri, atau biji-bijian; 5) Autoklaf untuk mensterilkan media dan

alat-alat laboratorium; 6) Keranjang untuk tempat menyimpan botol-botol kultur,

cawan petri dan tabung-tabung reaksi; 7) Botol-botol kultur untuk tempat eksplan

ditanam dan tumbuh; 8) Oven untuk mensterilkan media dan alat-alat

laboratorium yang tahan terhadap suhu yang tinggi; 9) Wastafel untuk mencuci
25

media maupun alat-alat laboratorim yang akan digunakan atau yang telah selesai

digunakan; 10) Hot plate & strirer untuk menghomogenkan larutan/cairan dan

juga dapat memanaskan. Alat di ruang penanaman diantaranya: 1) Laminar Air

Flow untuk tempat menanam eksplan; 2) Kulkas untuk menyimpan bahan-bahan

kimia dan cairan zat; 3) Bunsen untuk mensterilkan alat yang digunakan untuk

menanam eksplan; 4) Handsprayer untuk menyemprot cairan alcohol agar steril;

5) Spiritus untuk bahan bakar adiktif pada bunsen; 6) Pinset untuk alat menjepit

bahan tanam yang akan digunakan saat penanaman eksplan; 7) Gunting untuk

memotong bahan tanam yang akan digunakan; 8) Pisau scapel untuk memotong

bahan tanam yang akan digunakan; 9) Ph meter untuk mengukur Ph media atau

cairan lainnya; 10) Timbangan analitik untuk mengukur berat bahan komposisi

media dan berat bahan lainnya baik berbentuk padat maupun cair. Alat di ruang

pertumbuhan diantarnya: 1) Rak kultur untuk tempat meletakkan botol-botol

kultur yang di dalamnya terdapat eksplan yang ditanam; 2) Air Conditioner (AC)

untuk menstabilkan suhu ruangan; 3) Lampu floresence untuk mengatur

pencahayaan bagi eksplan; 4) Botol-botol kultur botol-botol tempat eksplan

ditanam dan tumbuh; 5) Hygrometer untuk mengukur kelembaban udara di

ruangan.

Alat-alat yang ada di laboratorim genetika molekuler diantaranya: 1)

Sentrifuge alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi. Digunakan untuk

memisahkan komponen sel DNA; 2) Tube digunakan untuk meletakkan bahan

yang akan di sentifuse; 3) Waterbath untuk penangas air dan menciptakan suhu

yang konstan; 4) Tabung nitrogen cair untuk menyimpan nitrogen cair; 5) Ultra

Low Freezer penyimpanan bahan/isolate/sampel pada suhu -40oC; 6) Automated


26

Extraction and Purrification System digunakan untuk menghilangkan bahan-bahan

yang tidak diinginkan, 7) Real Time PCR System digunakan untuk mengcopy

atau menduplikasi RNA; 8) Hot plate digunakan untuk menghomogenkan suatu

larutan dan memanaskan; 9) Komputer digunakan untuk melihat hasil gel

documenter; 10) Gel Documenter Transilminator digunakan untuk

memvisualisasikan hasil elektroforesis; 11) Power Supply digunakan untuk

memberikan tenaga ke alat untuk melakukan elektroforesis; 12) Bak

Elektroforesis digunakan sebagai alat untuk mengukur laju perpindahan yang

bermuatan medan listrik; 13) Vortex digunakan untuk mencampurkan suatu bahan

yang sudah dihancurkan dengan mortal pestle dengan larutan buffer agar

homogen; 14) Spektrofotometer digunakan untuk mengukur kuantitas dan

kemurnian DNA berdasarkan panjang gelombang; 15) Cuvette digunakan untuk

meletakkan bahan yang akan dimasukkan ke dalam spektrofotometer; 16)

Thermocyclear digunakan untuk memperbanyak segmen DNA melalui

polymerase chain reaction (PCR); 17) Micropipet digunakan untuk memindahkan

cairan dalam jumlah kecil secara akurat; 18) PCR Hood digunakan untuk

menyiapkan larutan dan pembuatan stok DNA; 19) Tips untuk dipasangankan

dengan micropipet yang memiliki kapasitas volume: white tip = untuk 0,5-10 µl,

Yellow tip = untuk 20- 100 µl, Blue tip = untuk 100-1000 µl; 20) Thermometer

untuk mengukur suhu; 21) Loading Dye digunakan sebagai pemberat saat uji

kualitas; 22) Ladder digunakan sebagai pengukur atau penggaris; 23) Go Taq

untuk menggandakan DNA dan amplifikasi efisien templat DNA oleh PCR; 24)

Mortal dan Alu digunakan untuk menghaluskan bahan.


27

Bahan-Bahan yang ada di Laboratorim Kultur Jaringan diantaranya: (1)

Agar sebagai bahan untuk membuat media menjadi padat; (2) ZPT hormon

sintetis untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman; (3) Larutan

Stok MS untuk komposisi media dan mempermudah pembuatan media; (4)

Aquades digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan bahan; (5) Dithane untuk

mensterilkan bahan tanam yang akan digunakan; (6) Detergent untuk mensterilkan

bahan tanam yang akan digunakan; (7) Klorox untuk mensterilkan bahan tanam

yang akan digunakan; (8) Tween 20 untuk mensterilkan bahan tanam yang akan

digunaka; (9) Alcohol untuk membantu mensterilkan sekitar rak kultur dan tangan

orang yang melakukan kegiatan penanaman; (10) NaOH dan HCl NaOh untuk

menaikkan Ph media dan HCl untuk menurunkan Ph media. Bahan-Bahan yang

ada di Laboratorim Genetika Molekler: (1) EDTA menginaktivasi enzim yang

dapat mendenaturasi DNA yang diisolasi; (2) Buffer Tae digunakan sebagai bahan

untuk melancarkan listrik saat elektroforesis; (3) Agarose digunakan sebagai

bahan pengawet saat elektroforesis; (4) Buffer TE digunakan sebagai bahan untuk

mengencerkan DNA side; (5) CTAB digunakan sebagai bahan untuk melisiskan

membrane sel dan membrane fosfolipid bilayer; (6) PVPP digunakan sebagai

bahan untuk mencegah terjadinya browning


28

KESIMPULAN

1. Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan

makhluk hidup untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan

oleh manusia. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman

dengan cara mengisolasi bagian tanaman serta menumbuhkannya dalam

media buatan. Genetika molekuler merupakan cabang ilmu biologi yang

mengkaji kehidupan secara skala molekuler.

2. Manfaat bioteknologi di bidang pertanian khususnya pemuliaan tanaman

diantaranya yaitu, menghasilkan keturunan dengan sifat yang unggul, dan

akan banyak ditemukan tanaman kultivar atau varietas baru yang disebut

tanaman transgenic, yang memiliki sifat tertentu. Kelebihan utama dari kultur

jaringan adalah dapat memperbanyak tanaman untuk tanaman yang sulit

dikembangkan secara generative dan kekurangannya yaitu eksplan mudah

terkontaminasi serta hanya orang tertentu saja yang dapat melakukan metode

kultur jaringan ini. Kelebihan utama dari genetika molekuler persilangan

menjadi jauh lebih efisien dan kekurangan dari genetika molekuler yang

paling menonjol adalah keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena

dominasi GMO atas spesies alami.

3. Laboratorium kultur jaringan tumbuhan terdiri dari ruangan-ruangan yang

dipisahkan berdasarkan fungsinya yaitu ruang persiapan (preparation area),

ruang penanaman (transfer area), dan ruang pertumbuhan (growing area).

4. Alat-alat yang ada di laboratorium kultur jaringan berjumlah sekitar 20-an

jenis, 10 jenis ada pada ruang persiapan, 10 jenis pada ruang penanaman, dan

5 jenis berada pada ruang pertumbuhan.


29

5. Alat-alat yang ada di dalam laboratorim genetika molekuler berjumlah 24

jenis alat yang berbeda yang masing-masing mempunyai fungsi yang

berbeda-beda.

6. Bahan-bahan yang ada di dalam laboratorium kultur jaringan berjumlah 10

jenis bahan, lebih banyak dari jumlah jenis yang ada pada laboratorium

genetika molekuler yang hanya berjumlah 6 jenis bahan yang berbeda.


30

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Dewa, dan Ni Made. 2019. Analisis Pengelolaan Alat dan Bahan Praktikum
pada Laboratorium Kimia di SMA Negeri 1 Tampaksiring.
Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
Fitri, R. 2012. Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia. Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Henuhili, V. 2013. Genetika Molekular. Yogyakarta: UNY Press.

Indratmoko, Yuhansyah, dan Anita. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Farmasi


Dasar. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Cilacap.
Lathifah dan Arifin. 2019. Animasi Interaktif Pengenalan Alat-Alat Praktikum
untuk Siswa Kelas X Kimia Analisis pada SMKN 5 Kota Bekasi.
STMIK Bina Insani. Bekasi.
Nuritasari, Sri, dan Supartono. Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk
Kegiatan Laboratorium Inkuiri Materi Stoikiometri. Universitas
Negeri Semarang. Indonesia.
Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi. Universitas Diponegoro. Semarang
Raharjo dan Harjanto. 2017. Penanganan Alat dan Bahan yang Baik dalam
Rangka Menunjang Kegiatan di Laboratorium Kimia. Departemen
Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.
Semarang.
Salihin. 2019. Laporan Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat dan Bahan di
Laboratorium. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Sutawi. 2001. “Bioteknologi untuk Pertanian Negara Berkembang: Manfaat,
Resiko, dan Kebijakan.” Jurnal Ilmiah Bestari. Vol. 31 No. 14.
Wardiyah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi: Praktikum Kimia Dasar.
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Yusassrini, Diah, dan Anom. 2013. Penuntun Praktikm Kimia Dasar. Fakultas
Teknologi Pertanian. Universitas Udayana.
31

LAMPIRAN
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai