LAPORAN
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
2021
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
LAPORAN
OLEH :
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Bioteknologi Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa Oleh,
Asisten Korektor
(Yohana Gultom)
NIM. 170301159
FAKULTAS PERTANIAN
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
Adapun judul dari laporan ini adalah “Pengenalan Alat dan Bahan” yang
merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian dalam
sebesar-besarnya kepada Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, M.Si, M.Sc, Ph.D;
Luthfi Aziz Mahfud Siregar, SP., M.SC., Ph.D.; Dr. Lisnawita, S.P, M.Si.;
Dr. Diana Sofiah Hanafiah, S.P, M.P; Dr. Mariani br. Sembiring, S.P, M.P;
Irda Safni S.P, M.Cp, Ph.D; dan Ir. Hardy, M.P., selaku dosen penanggung jawab
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ................................................................................. 3
Kegunaan Penulisan............................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sedang laboratorium kimia adalah suatu ruangan pengujian zat–zat kimia baik
menjadi kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik, kimia 1ransgenic, kimia
maka mereka akan semakin terampil. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk
kelancaran tugas apabila sudah terjun ke dunia kerja suatu saat nanti. Mahasiswa,
Karena di dalam laboratorium berisi berbagai alat dan bahan kimia yang sangat
menyebabkan kanker) baik karena uapnya atau karena paparan bahan tertentu di
samping hal itu orang yang bekerja di laboratorium (praktikan, laboran, dan
2
keharusan bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu kimia.
laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana seperti alat-alat
gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit (Yussasrini et al., 2013).
akankita gunakan untuk praktek. Alat-alat yang akan digunakan harus dalam
keadaanbersih, dicuci dengan larutan diterjen, air panas, larutan asam atau
dulu nama-nama alat dan bahan yang sudah tersedia di meja praktikum beserta
karena alat-alat tersebut memiliki skala yang berbeda-beda, dan tentu saja
memiliiki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut
maka akan semakin besar tingkat ketelitiannya. Hal kedua yang harus
diperhatikan adalah bagaimana menggunakan dan cara agar dapat membaca skala
itu itu sendiri. Pengenalan alat sangatlah penting, pengenalan penggunaan alat-alat
tersebut sangat penting agar pekerjaan dalam laboratorium dapat berjalan dengan
baik. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang
didapat tidak akurat, oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan
3
Tujuan Penulisan
mengetahui nama serta fungsi dari masing-masing alat-alat dan bahan-bahan yang
ada pada laboratorium kultur jaringan dan juga yang ada pada laboratorim
genetika molekuler.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
pengadaan yaitu ketidaktepatan alat dan bahan yang datang dengan apa yang
kesalahan pada penataan alat dan bahan di laboratorium (Dewi et al., 2019).
membuktikan kebenaran suatu konsep atau teori sains yang sudah diajarkan di
adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan
dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan
bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan
pendidikan siswa; (2) Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang
5
terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, ll), atau unit pelaksana
penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan
Tipe III adalah laboratorium bidang keilmuan terdapat di jurusan atau program
pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan
yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan
adalah laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas atau universitas,
dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, ll, dan III, dan bahan yang
dikeloia adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan
(Raharjo, 2017).
alat praktikum biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai
dengan prosedur pemakaian. Maka dari itu perlu adanya pemahaman terhadap alat
dan fungsi kerja dari alat tersebut sebelum mulai melakukan praktikum
yaitu alat gelas dan alat instrumen. Alat instrumen dikelompokan lagi menurut
6
sulit, resiko penggunaan tinggi, akurasi pengukurannya tinggi, serta sistem kerja
penggunaan sedang, akurasi pengukuran sedang, serta sistem kerja yang tidak
begitu rumit, pengoperasiannya cukup perlu pelatihan saja; (3) Peralatan kategori
Pada tahun 1930an para ahli mempelajari susunan kimia gen melalui
ilmu baru yang disebut Biologi Molekular. Keterkaitan antara Genetika dan
mempelajari tentang seluk beluk gen. Gen terletak pada kromosom. Komponen
kimiawi kromosom, DNA dan protein, perlu pembuktian yang mana yang
yang dikehendaki pada strain tanaman atau hewan dengan ketepatan dan control
7
tanaman dan ternak dengan fungsi identifikasi lebih banyak gen. Pemuliaan untuk
sifat-sifat kompleks seperti toleran kemarau yang dikontrol oleh banyak gen sudah
biasa dilakukan. Hal ini bermanfaat bagi tanaman-tanaman tropis yang banyak
Provinsi Sumatera pada ketinggian ± 30 m dpl pada tanggal 26 Febrari 2021 pukul
10.00-11.40 WIB.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat-alat yang ada
alat yang ada di dalam laboratorim kultur jaringan yang terbagi atas 3 ruangan,
yaitu ruang persiapan, ruang penanaman dan ruang pertumbuhan. Alat di ruang
mikro, kulkas untuk menyimpan nutrisi, vitamin, ZPT, dan bahan-bahan lainnya,
enkas untuk menyimpan media makro nutrien dan mikro nutrien, cawan petri
kultur, cawan petri dan tabung-tabung reaksi, botol-botol kultur untuk tempat
eksplan ditanam dan tumbuh, oven untuk mensterilkan media dan alat-alat
laboratorium yang tahan terhadap suhu yang tinggi, wastafel untuk mencuci media
maupun alat-alat laboratorim yang akan digunakan atau yang telah selesai
digunakan, hot plate & strirer untuk menghomogenkan larutan/cairan dan juga
untuk tempat menanam eksplan, kulkas untuk menyimpan bahan-bahan kimia dan
cairan zat, bunsen untuk mensterilkan alat yang digunakan untuk menanam
9
eksplan, handsprayer untuk menyemprot cairan alcohol agar steril, spiritus untuk
bahan bakar adiktif pada bunsen, pinset untuk alat menjepit bahan tanam yang
akan digunakan saat penanaman eksplan, gunting untuk memotong bahan tanam
yang akan digunakan, pisau scapel untuk memotong bahan tanam yang akan
analitik untuk mengukur berat bahan komposisi media dan berat bahan lainnya
baik berbentuk padat maupun cair. Alat di ruang pertumbuhan diantarnya, rak
eksplan yang ditanam, Air Conditioner (AC) untuk menstabilkan suhu ruangan,
penangas air dan menciptakan suhu yang konstan, tabung nitrogen cair untuk
untuk menghilangkan bahan-bahan yang tidak diinginkan, Real Time PCR System
digunakan untuk mengcopy atau menduplikasi RNA, hot plate digunakan untuk
digunakan sebagai alat untuk mengukur laju perpindahan yang bermuatan medan
akurat, PCR Hood digunakan untuk menyiapkan larutan dan pembuatan stok
volume: white tip = untuk 0,5-10 µl, Yellow tip = untuk 20- 100 µl, Blue tip =
untuk 100-1000 µl, thermometer untuk mengukur suhu, Loading Dye digunakan
sebagai pemberat saat uji kualitas, ladder digunakan sebagai pengukur atau
DNA oleh PCR mortal dan alu digunakan untuk menghaluskan bahan, laptop dan
smartphone sebagai media perkuliahan secara daring, buku untuk tempat mencatat
materi dan kuis yang diberikan oleh asisten, dan pulpen untuk mencatatkan materi
agar sebagai bahan untuk membuat media menjadi padat, ZPT hormon sintetis
sebagai pelarut untuk melarutkan bahan, dithane untuk mensterilkan bahan tanam
yang akan digunakan, detergent untuk mensterilkan bahan tanam yang akan
digunakan, klorox untuk mensterilkan bahan tanam yang akan digunakan, tween
20 untuk mensterilkan bahan tanam yang akan digunaka, alcohol untuk membantu
mensterilkan sekitar rak kultur dan tangan orang yang melakukan kegiatan
penanaman, NaOH dan HCl yaitu NaOh untuk menaikkan pH media dan HCl
mendenaturasi DNA yang diisolasi, buffer tae digunakan sebagai bahan untuk
membrane sel dan membrane fosfolipid bilayer, PVPP digunakan sebagai bahan
untuk mencegah terjadinya browning, dan juga materi tentang alat dan bahan yang
laboratoriumnya serta alat dan bahan yang ada di dalamnya sebagai gambaran dari
inti materi yang harus dikuasai oleh para praktikan, dan jurnal sebagai bahan
Prosedur Praktikum
meet
4. Diizinkan para praktikan masuk ke dalam room google meet dan ditnggu
bahan yang ada di laboratorim Bioteknologi Pertanian sub kultur jaringan dan
didiskusikan bersama
7. Diberi tugas berupa laporan untuk dikerjakan dengan judul “Pengenalan Alat
Hasil
Pembahasan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dll) maupun produk dari makhluk hidup
menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Kultur
tanaman seperti sel, jaringan, organ, serta menumbuhkannya dalam media buatan
yang kaya akan nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang
tembus cahaya secara aseptic sehingga bagian tanaman dapat tumbuh dan
cabang ilmu biologi yang mengkaji kehidupan secara skala molekuler, termasuk
penyelidikan tentang interaksi berbagai sistem dalam sel termasuk interaksi DNA,
RNA, dan interaksi protein. Hal ini sesuai dengan literatur Henuhili (2013) yang
seluk beluk gen. Gen terletak pada kromosom. Komponen kimiawi kromosom,
DNA dan protein, perlu pembuktian yang mana yang merupakan materi genetik.
hasil pertanian, terciptanya tanaman yang tahan hama dan juga tahan dalam
mengatasi produksi bibit yang sama dalam jangka waktu singkat, mengatasi
terbatasnya lahan pertanian, dan akan banyak ditemukan tanaman kultivar atau
varietas baru yang disebut tanaman transgenik, yang memiliki sifat tertentu.
(b) Mempunyai sifat identic dengan induknya; (c) Dapat memperbanyak tanaman
dalam jumlah besar dan tidak perlu membutuhkan tempat yang luas; (d)
23
Kesehatan dan mutu bibit yang dihasilkan lebih terjamin; (e) Kecepatan bibit
dari kultur jaringan diantaranya: (a) Resiko eksplan terkontaminasi dan gagal
sangat tinggi; (b) Tidak semua orang bisa melakukan metode ini, hanya orang
mutasi, kultur jaringan, dan fusi protoplasma kemajuannya banyak dicapai dengan
serangga hama dengan cara perakitan tanaman tahan serangan hama melalui
rekayasa genetic; (d) Ilmu dalam rekayasa genetic berkembang secara terus
menerus dan dapat memanfaatkan teknik isolasi dan transfer gen dari sifat yang
yang memiliki sifat baru seperti ketahanan terhadap serangga hama atau herbisida,
adalah : (a) Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas
spesies alami; (b) Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetic
ialah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan; (c) Peperangan bisa berbahaya
karena senjata biologis yang diproduksi dengan rekayasa genetic. Hal ini sesai
dengan literatr Sutawi (2001) yang menyatakan bahwa bioteknologi modern dapat
mengintrodksi gen yang mengontrol sifat yang dikehendaki pada strain tanaman
atau hewan dengan ketepatan dan control yang lebih baik daripada aplikasi
identifikasi lebih banyak gen. Pemuliaan untuk sifat-sifat kompleks seperti toleran
kemarau yang dikontrol oleh banyak gen sudah biasa dilakukan. Hal ini
yaitu ruangan yang mempunyai 3 fungsi dasar yaitu untuk membersihkan alat-alat
(alat gelas, petri, botol, dll), persiapan dan sterilisasi media, dan penyimpanan
alat-alat gelas; (b) Ruang penanaman (transfer area), yaitu ruang yang digunakan
untuk isolasi, inokulasi, dan sub kultur pada kondisi steril yang di dalamnya
terdapat lemari kaca atau cabinet yang disebut Laminar Air Flow (LAF); (c)
penyimpanan hasil kultur pada kondisi cahaya dan temperatur yang terkontrol.
yang ada di dalam laboratorium kultur jaringan, yaitu pada ruang persiapan, ruang
Timbangan analitik untuk menimbang berat benda secara mikro; 2) Kulkas untuk
menyimpan media makro nutrien dan mikro nutrien; 4) Cawan petri untuk wadah
cawan petri dan tabung-tabung reaksi; 7) Botol-botol kultur untuk tempat eksplan
laboratorium yang tahan terhadap suhu yang tinggi; 9) Wastafel untuk mencuci
25
media maupun alat-alat laboratorim yang akan digunakan atau yang telah selesai
digunakan; 10) Hot plate & strirer untuk menghomogenkan larutan/cairan dan
kimia dan cairan zat; 3) Bunsen untuk mensterilkan alat yang digunakan untuk
5) Spiritus untuk bahan bakar adiktif pada bunsen; 6) Pinset untuk alat menjepit
bahan tanam yang akan digunakan saat penanaman eksplan; 7) Gunting untuk
memotong bahan tanam yang akan digunakan; 8) Pisau scapel untuk memotong
bahan tanam yang akan digunakan; 9) Ph meter untuk mengukur Ph media atau
cairan lainnya; 10) Timbangan analitik untuk mengukur berat bahan komposisi
media dan berat bahan lainnya baik berbentuk padat maupun cair. Alat di ruang
kultur yang di dalamnya terdapat eksplan yang ditanam; 2) Air Conditioner (AC)
ruangan.
Sentrifuge alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi. Digunakan untuk
yang akan di sentifuse; 3) Waterbath untuk penangas air dan menciptakan suhu
yang konstan; 4) Tabung nitrogen cair untuk menyimpan nitrogen cair; 5) Ultra
yang tidak diinginkan, 7) Real Time PCR System digunakan untuk mengcopy
bermuatan medan listrik; 13) Vortex digunakan untuk mencampurkan suatu bahan
yang sudah dihancurkan dengan mortal pestle dengan larutan buffer agar
cairan dalam jumlah kecil secara akurat; 18) PCR Hood digunakan untuk
menyiapkan larutan dan pembuatan stok DNA; 19) Tips untuk dipasangankan
dengan micropipet yang memiliki kapasitas volume: white tip = untuk 0,5-10 µl,
Yellow tip = untuk 20- 100 µl, Blue tip = untuk 100-1000 µl; 20) Thermometer
untuk mengukur suhu; 21) Loading Dye digunakan sebagai pemberat saat uji
kualitas; 22) Ladder digunakan sebagai pengukur atau penggaris; 23) Go Taq
untuk menggandakan DNA dan amplifikasi efisien templat DNA oleh PCR; 24)
Agar sebagai bahan untuk membuat media menjadi padat; (2) ZPT hormon
Aquades digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan bahan; (5) Dithane untuk
mensterilkan bahan tanam yang akan digunakan; (6) Detergent untuk mensterilkan
bahan tanam yang akan digunakan; (7) Klorox untuk mensterilkan bahan tanam
yang akan digunakan; (8) Tween 20 untuk mensterilkan bahan tanam yang akan
digunaka; (9) Alcohol untuk membantu mensterilkan sekitar rak kultur dan tangan
orang yang melakukan kegiatan penanaman; (10) NaOH dan HCl NaOh untuk
dapat mendenaturasi DNA yang diisolasi; (2) Buffer Tae digunakan sebagai bahan
bahan pengawet saat elektroforesis; (4) Buffer TE digunakan sebagai bahan untuk
mengencerkan DNA side; (5) CTAB digunakan sebagai bahan untuk melisiskan
membrane sel dan membrane fosfolipid bilayer; (6) PVPP digunakan sebagai
KESIMPULAN
makhluk hidup untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan
akan banyak ditemukan tanaman kultivar atau varietas baru yang disebut
tanaman transgenic, yang memiliki sifat tertentu. Kelebihan utama dari kultur
terkontaminasi serta hanya orang tertentu saja yang dapat melakukan metode
menjadi jauh lebih efisien dan kekurangan dari genetika molekuler yang
jenis, 10 jenis ada pada ruang persiapan, 10 jenis pada ruang penanaman, dan
berbeda-beda.
jenis bahan, lebih banyak dari jumlah jenis yang ada pada laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Dewa, dan Ni Made. 2019. Analisis Pengelolaan Alat dan Bahan Praktikum
pada Laboratorium Kimia di SMA Negeri 1 Tampaksiring.
Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
Fitri, R. 2012. Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia. Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Henuhili, V. 2013. Genetika Molekular. Yogyakarta: UNY Press.
LAMPIRAN
32
33
34
35
36
37
38
39
40