Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KLIPING IPS

Terjadinya konflik di indonesia


D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
Kelompok 2
NAMA: 1. RADIASTI KIRANA
2. NUR SOFIA
3. WIRNA
KELAS: VIII B

SMP NEGERI 1 POLEWALI


TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Konflik Ambon 1999

Konflik kekerasan di Maluku yang sebagian besar terkonsentrasi di Ambon,


adalah salah satu konflik yang paling dahsyat terjadi di Indonesia setelah kejatuhan
rezim Soeharto. Konflik tersebut merenggut hampir 5.000 nyawa dari tahun 1999
sampai 2002 dan mengungsikan sepertiga dari penduduk Maluku dan Maluku Utara.
Pada November 1998, pernah terjadi kerusuhan pecah di Ketapang, Jakarta Utara,
antara preman Ambon Kristen dan Muslim. Setelah kerusuhan tersebut, hampir 200
preman Ambon dikirim kembali ke Maluku oleh TNI AL Indonesia. Menurut para
saksi kerusuhan Ambon, preman-preman tersebut lah yang bertindak sebagai
provokator pada pecahnya kekerasan untuk pertama kalinya di Ambon.
Puncak dari konflik adalah serangan terhadap Gereja Silo dan pembantaian
Tobelo pada 26 Desember 1999. Gereja Silo ditengah pusat kota Ambon adalah salah
satu Gereja Protestan Maluku (GPM) terbesar dan terbakar habis pada hari setelah
Natal. Pada hari yang sama hampir 800 Muslim di mesjid desa Tobelo dibunuh oleh
pihak Kristen. Serangan tersebut pada akhirnya membuat pihak Kristen dan Muslim
untuk terlibat lebih jauh dalam konflik kekerasan, di mana militer tidak dapat berbuat
apa-apa untuk menanganinya.

Upaya Penyelesaian Konflik Ambon tahun 1999-2002, Pemerintah pusat


akhirnya memimpin proses perdamaian, yang sangat singkat dalam standar
komparatif untuk penandatanganan perjanjian damai Malino II pada 11 Februari 2002
di pegunungan Malino di Sulawesi Selatan. Dua tokoh dari Pemerintah pusat yang
berperan dalam melaksanakannya adalah: Menteri Kordinator Urusan Politik, Hukum
dan Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jusuf Kalla, Menteri Koordinator
Kesejahteraan Rakyat.
2. Bentrok di Lampung

Ketua Pemuda Bali Bersatu Gede Ngurah Putra mengingatkan semua pihak
untuk segera menghentikan konflik yang berlatar belakang suku, agama, ras, dan
antargolongan atau SARA. "Konflik berlatar SARA kembali mengoyak Indonesia,
seperti di Mesuji, Napal dan Balinuraga (Lampung), yang hanya menyisakan duka,
serta mengancam keragaman dan disintegrasi bangsa, konflik Balinuraga, Lampung
mengakibatkan sejumlah korban tewas, yang lainnya mengalami luka serius, ratusan
puing rumah terbakar, dan ribuan pengungsi menjadi saksi atas tragedi kemanusiaan
yang mengatas-namakan SARA.

Upaya pencegahan terjadinya konflik agar pemerintah provinsi dan


kabupaten/kota di Bali untuk menghentikan sementara pengiriman transmigran,
sampai situasinya kondusif ke sejumlah daerah di tanah air. Selain itu memberikan
bantuan yang dianggap perlu bagi segenap korban dan pengungsi khususnya di
Balinuraga dan sekitar di Lampung. Demikian pula kepada pemerintah pusat dapat
memfasilitasi pemerintah daerah Lampung Selatan, dan provinsi Lampung untuk
mengambil langkah sistematis dalam proses pemulihan dengan baik, melibatkan
pihak yang bertikai.

Upaya ini disertai dengan langkah yang harus segera dilakukan, yakni
mengusut tuntas semua pihak yang terlibat penyerangan terhadap warga Mesuji,
Napal dan Balinuraga (Lampung). Semua aparat penegak hukum, baik kepolisian,
kejaksaan, maupun kehakiman harus bertindak tegas dalam menyidik, menyidang,
dan menghukum siapa pun yang bersalah.
3. Konflik Mahasiswa Papua

JAKARTA, Indonesia – Pengepungan oleh aparat terhadap asrama mahasiswa Papua


di Yogyakarta pada 14 dan 15 Juli yang lalu bukanlah yang pertama kali. Sejak
Januari 2016 saja, pengepungan terjadi hampir tiap bulan. Dan hampir bisa
dipastikan, setiap pengepungan selalu diikuti dengan berbagai tindakan represif.
Emanuel Gobay, atau Edo, seorang warga asal Papua yang sudah bermukim di
Yogyakarta sejak 10 tahun lalu, menuturkan beberapa tindakan pelanggaran hak
konstitusi dari mahasiswa Papua oleh aparat.

Upaya peneyelesaian konflik Menurut Pakdhe Karwo selaku gubernur, upaya yang
dilakukan sebaiknya mahasiswa Papua jangan dibiarkan tinggal berkelompok. Jika
ada asrama, seharusnya bisa tinggal dengan mahasiswa dari daerah lainnya.
"Sehingga solusinya adalah mereka jangan mengelompok seperti itu. Kalau misalkan
ada asrama campur saja dengan mahasiswa luar kota dari daerah lain. Seperti dulu
ada asrama bhinneka tunggal Ika yang diisi oleh mahasiswa dari berbagai daerah.
juga menambahkan pemerintah daerah harus bisa mendekati para mahasiswa dengan
baik. Selain itu, bisa juga dihadirkan psikolog untuk mencari dasar permasalahannya.
KESIMPULAN

1. Konflik kekerasan di Maluku yang sebagian besar terjadi di Ambon, adalah


salah satu konflik yang paling dahsyat terjadi di Indonesia. Puncak dari konflik
adalah serangan terhadap Gereja Silo dan pembantaian Tobelo pada 26
Desember 1999. Upaya Penyelesaian Konflik Ambon tahun 1999-2002,
Pemerintah pusat akhirnya memimpin proses perdamaian, yang sangat singkat
dalam standar komparatif untuk penandatanganan perjanjian damai Malino II
pada 11 Februari 2002 di pegunungan Malino di Sulawesi Selatan.

2. Konflik berlatar SARA kembali mengoyak Indonesia, seperti di Mesuji, Napal


dan Balinuraga (Lampung), mengakibatkan sejumlah korban tewas, yang
lainnya mengalami luka serius, ratusan puing rumah terbakar, dan ribuan
pengungsi menjadi saksi atas tragedi kemanusiaan yang mengatas-namakan
SARA. Upaya penyelesaian konflik harus segera dilakukan, yakni mengusut
tuntas semua pihak yang terlibat penyerangan terhadap warga Mesuji, Napal
dan Balinuraga (Lampung).

3. Pengepungan oleh aparat terhadap asrama mahasiswa Papua di Yogyakarta,


pengepungan terjadi hampir tiap bulan dan hampir bisa dipastikan, setiap
pengepungan selalu diikuti dengan berbagai tindakan represif. Upaya
peneyelesaian konflik sebaiknya mahasiswa Papua jangan dibiarkan tinggal
berkelompok. Jika ada asrama, seharusnya bisa tinggal dengan mahasiswa dari
daerah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai