Anda di halaman 1dari 14

DASAR-DASAR PEMASARAN

SUATU PERUSAHAAN ATAU BADAN USAHA

DISUSUN OLEH :

Ainun Partiwi S (F0116003)

Elsadora Mutiara R (F0116033)

Jery Gunawan (F0116115)

Moch Adhitya Megantara (F0116065)

Septian P. Suharyanto (F0116093)

JURUSAN / KELAS : Ekonomi Pembangunan / B

MATA KULIAH : Bisnis Pengantar

DOSEN PENGAJAR : Drs. Bambang Sarosa, M.Si

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016
A. DEFINISI PEMASARAN
Pemasaran merupakan upaya untuk mempromosikan, menginformasikan dan
menawarkan kepada konsumen mengenai sebuah produk usaha atau layanan jasa yang
dikelola oleh sebuah perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan angka penjualan
produk atau layanan jasa tersebut. Tanpa adanya sebuah proses pemasaran, maka
pasar tidak akan tahu terhadap produk atau layanan bisnis yang dibuat perusahaan.
Berikut ini beberapa alasan penting yang membuat pemasaran menjadi sebuah
kebutuhan utama usaha bisnis untuk bisa terus dikenal dan berkembang:
1. Pemasaran untuk menginformasikan sebuah produk kepada konsumen
Tanpa adanya proses pemasaran, maka konsumen tidak akan tahu tentang
sebuah produk yang anda hasilkan. Pemasaran yang semakin gencar akan
membuat semakin banyak orang yang tahu dengan produk usaha bisnis perusahaan
tersebut, dan kemungkinan besar ketertarikan para pelanggan akan memperbesar
angka penjualan perusahaan. Terlebih jika perusahaan tersebut memiliki sebuah
produk yang unik dan memiliki kualitas dan nilai inovatif, maka sangat penting
melakukan upaya marketing atau pemasaran yang maksimal.
2. Menjelaskan fungsi, manfaat dan keunggulan sebuah produk usaha atau
layanan
Melalui proses marketing, perusahaan bisa menjelaskan kepada konsumen
mengenai fungsi sebuah produk, manfaat, keunggulan, cara penggunaan dan
sebagainya yang berkaitan dengan produk. Karena kemungkinan besar konsumen
akan tertarik membeli produk atau layanan anda setelah mendengarkan fungsi,
manfaat, keunggulan serta cara penggunaan yang benar dari produk bersangkutan.
Di sinilah peran pemasaran itu sangat dirasakan, semakin luas pemasaran yang
perusahaan lakukan, maka akan semakin banyak jumlah konsumen yang
mengetahui informasi produk usaha perusahaan tersebut.
3. Menginformasikan sebuah produk atau layanan baru kepada konsumen
Meskipun orang telah cukup mengenal perusahaan tersebut, pemasaran
tetap penting dilakukan apabila perusahaan menghasilkan sebuah produk baru
yang dihasilkan perusahaan bisnis tersebut. Informasi akan dilakukan melalui
upaya marketing promosi yang terus menerus kepada para konsumen.

Pemasaran dapat didefinisikan secara luas sebagai tindakan berbagai


perusahaan untuk merencanakan dan melaksanakan rancangan produk, penentuan
harga, distribusi, dan promosi. Bauran pemasaran sebuah perusahaan adalah
kombinasi dari strategi produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi yang
digunakan untuk menjual berbagai produk. Untuk mengenali bagaimana keempat
strategi digunakan oleh salah satu perusahaan, dengan mempertimbangkan sebuah
perusahaan komputer yang mengidentifikasikan kebung tuhan konsumen akan paket
perangkat lunak. Perusahaan mengembangkan perangkat lunak tersebut (strategi
produk), menentukan harga untuk perangkat lunaknya (strategi penentuan harga), dan
memutuskan untuk mengiklankan perangkat lunak tersebut di majalah komputer
(strategi promosi).

2
Utilitas adalah hubungan antara keinginan konsumen dengan nilai atau
kegunaan barang/jasa yang dijual. Empat tipe utilitas adalah sebagai berikut:
1. Utilitas bentuk : nilai tambah suatu produk karena perubahan bentuknya. Contoh:
mobil minivan, dengan bentuknya dapat dipakai sebagai mobil penumpang ataupun
truk pengangkut.
2. Utilitas tempat : nilai tambah karena barang atau jasa tersedia pada tempat yang
diinginkan konsumen. Contoh: restoran fast-food yang menyediakan paket layanan
antar.
3. Utilitas waktu : nilai tambah barang atau jasa karena lebih cepat atau ada ketika
dibutuhkan. Contoh: mesin ATM, karena lebih cepat dibanding ke teller bank.
4. Utility kepemilikan : nilai tambah pada produk sehingga pembeli berhak memakai
atau mengkonsumsi.
Dalam ekonomi, utilitas adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif
(gratifikasi) yang dicapai. Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat
atau menurunnya utilitas, dan kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam
koridor dari usaha untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Unit teoritikal untuk
penjumlahan utilitas adalah util. Doktrin dari utilitarianisme melihat maksimalisasi
dari utilitas sebagai kriteria moral untuk organisasi dalam masyarakat.

B. FUNGSI PEMASARAN
Dengan adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan
pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan
pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk kegiatan yang
dikuasai atau disukai. Fungsi-Fungsi Pemasaran :
1. Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik
dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk
(barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
2. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta
menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan
konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan
produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat
dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen
dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas
pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti
pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standardisasi /
penggolongan produk.
Manfaat pemasaran antara lain adalah untuk mempermudah pertukaran dan

3
menghubungkan kesenjangan antara dua belah pihak dalam proses pertukaran
tersebut, yakni antara penghasil produk dan pemakai produk. Adapun kesenjangan
tersebut adalah:
1. Kesenjangan waktu: terjadi bila proses pertukaran tidak selesai saat produk itu
dibuat
2. Kesenjangan tempat: terjadi bila dalam pertukaran salah satu pihak berpindah-
pindah secara geografis sehingga transaksi tidak dapat dilakukan dengan
langsung.
3. Kesenjangan kepemilikan: terjadi bila konsumen ingin memakai produk
tersebut tetapi produsen masih memiliki/menahan produk tersebut.
4. Kesenjangan nilai yang terlihat: terjadi bila para produsen menempatkan nilai
pada produkyang berbeda dan nilai menurut konsumen
5. Kesenjangan kesadaran: terjadi bila produsen sadar akan kebutuhan konsumen
atau konsumen tidak tertarik pada tawaran produsen.

C. KONSEP PEMASARAN
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar.
Pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang
mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah
orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang
bernilai untuk itu. Kalau salah satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada
pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon
pembeli.
Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang
mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.
1. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk
yang mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya
untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.
Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya
dan dimana biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini
adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.
2. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang
menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian
untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri
yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan
dari pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam
pemasaran.
3. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan
tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus

4
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan
bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini
sering digunakan pada " Produk yang tidak dicari" atau tidak terpikir untuk dibeli
serta pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.
4. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya.
Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :
a. Pasar sasaran
b. Kebutuhan pelanggan
c. Pemasaran yang terkoordinir, serta
d. Keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara, antara lain:
a. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
b. Temukan keinginan dan penuhilah
c. Cintailah pelanggan bukan produknya
d. Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
e. Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi
uang pelanggan.
5. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan
kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan
lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan
atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran
bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam
menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu :
a. Keuntungan industri jangka pendek
b. Kepuasan pelanggan jangka panjang, dan
c. Kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.

D. Marketing Mix
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa aktivitas pemasaran merupakan jantung
dari sebuah usaha bisnis. Mengingat pentingnya aktivitas pemasaran ini bagi
kelangsungan usaha suatu usaha bisnis, maka pengusaha harus memiliki perencanaan
yang strategis, pengawasan yang matang serta tindakan-tindakan yang konkrit dan
terprogram dalam mempengaruhi konsumen. Dalam ilmu manajemen pemasaran, hal
ini dinamakan dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Aktivitas marketing mix
meliputi empat macam tindakan, antara lain :
1. Produk (Product)
Pengusaha memengaruhi konsumen lewat produk yang ditawarkan, misalnya
membuat produk dengan warna-warni, bungkus yang bagus dan exclusive.

5
Beberapa hal yang perlu dipelajari tentang strategi ini :
a. Konsep Produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan
konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Dalam
arti sempit, produk merupakan sekumpulan atribut fisik yang terakit dalam
sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Setiap produk pasti memiliki
nama generik di samping nama brand. Misalnya deterjen, sabun mandi,
paracetamol atau sepatu. Sebaliknya, dalam artik yang luas setiap
brand (merk) dipandang sebagai produk yang terpisah dari produk lainnya
yang semacam. Televisi merk Sony dengan televisi merk Sharp merupakan
produk yang berbeda, meski sama-sama televisinya. Merk ini menjadi alat
pembeda bagi konsumen.
b. Siklus Kehidupan Produk (Product life Cycle).
Dari ada pemahaman tentang daur hidup ini, membantu perusahaan
untuk menentukan kapan harus dilakukan inovasi-inovasi baru. Inovasi
diperlukan karena setiap produk yang mereka miliki pada akhirnya tidak
akan diminati konsumen lagi karena pangsa pasar dan volume penjualan
terkurangi oleh adanya produk-produk yang dihasilkan para kompetitor. Jika
penjualan terus merosot, otomatis laba akan menurun. Oleh karena itu,
perusahaan harus merubah atau mengganti produknya. Jika tidak, maka laba,
pangsa pasar, volume penjualan akan terus berkurang, hingga akhirnya
perusahaan tersebut tutup.
c. Jenis-Jenis Produk
Ada beberapa penggolongan produk, yaitu barang konsumsi.
Beberapa barang konsumsi : (1) Barang Konvenien/kebutuhan hidup sehari-
hari, yaitu kebutuhan ini berfrekuensi pembelian tinggi tetapi jumlah
pembelian yang kecil-kecil. (2) Barang Shopping/perabot rumah tangga,
yaitu kebutuhan berfrekuensi pembelian rendah dengan jumlah pembelian/
pengeluaran yang cukup tinggi. (3) Barang Spesial/mewah, yaitu kebutuhan
ini berfrekuensi pembelian rendah dengan jumlah pembelian atau pengeluran
tinggi, seperti: mobil, video, tape recorder.
Selain barang konsumsi, ada barang industri. Barang industri adalah
barang yang dibutuhkan untuk keperluan alat usaha atau kegiatan produksi.
Diantaranya, bahan baku, bahan pembantu, peralatan produksi, mesin-mesin
pabrik, dan peralatan administrai kantor
2. Harga (Price)
Jika dilihat sejarahnya, harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual
melalui mekanisme tawar menawar di antara mereka. Penjual menetapkan harga
yang tinngi untuk produk mereka, sedangkan pembeli menawar dengan harga
serendah mungkin. Dengan tawar menawar akhirnya dicapai kesepakatan harga
yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Dasar penentuan harga terdiri dari
biaya (harga jual ditambah dengan keuntungan “Cost –Plus Pricing”), konsumen,
persaingan (politik dumping/harga jual dibawah biaya produksi, discount),

6
kredit/leasing.
3. Promosi (Promotion).
Kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk sehingga konsumen
menjadi kenal kemudian menyenanginya, bahkan bagi yang lupa diharapkan
dapat menjadi ingat kembali. Alat untuk mempromosikan produknya ada
beberapa cara :
a. Advertensi, iklan di surat kabar, TV, bioskop, radio.
b. Promosi Penjualan, membuka counter di toko-toko atau super mall
c. Personal Selling, door to door selling, mail order, telephone selling
d. Publikasi, membuat berita di surat kabar, TV, radio maupun majalah
Keempat bentuk promosi ini harus dikombinasikan agar efektif untuk
memengaruhi konsumen. Kombinasi ini disebut “Promotional Mix”.
4. Distribusi (Placement)
Cari distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen dapat juga
diterapkan agar menarik para konsumen. Untuk barang kebutuhan sehari-hari
distribusi dibuat sedekat mungkin dengan konsumen. Bentuk-bentuk saluran
distribusi :
a. Saluran Distribusi Langsung, pengusaha berusaha untuk menyalurkan
barang-barangnya yang dibeli konsumen secara langsung ke tempat
konsumen tinggal.
b. Saluran Distribusi Tidak Langsung, dalam hal ini pengusaha menggunakan
pihak luar untuk membantu menyalurkan barang-barangnya kepada
konsumen. Pihak luar ini merupakan penyalur/ distributor.
Penyaluran tidak langsung meliputi tiga cara :
a. Saluran distribusi yang eksklusif, penyaluran menggunakan satu distributor
tunggal
b. Saluran distribusi yang selektif, menggunakan distributor sedikit dengan
syarat-syarat tertentu. Lokasi, keuangan, fasilitas telepon, fasilitas parker,
kondisi dan bentuk gudang dll
c. Saluran distribusi yang intensif, menggunakan distributor sebanyak-
banyaknya agar dapat menjangkau lokasi konsumen yang menyebar.

E. STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di
mana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan, karna potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang
mengetahui hal tersebut. Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang
diinginkan oleh konsumen. Pada akhirnya pemasaran memiliki tujuan, yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari

7
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai
ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa


kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain
faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat; serta
faktor makro, yaitu demografi atau ekonomi, politik atau hukum, teknologi atau fisik
dan sosial atau budaya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
pemasaran dilihat dari sudut pandang penjual dan konsumen :
Dari Sudut Pandang Penjual Dari Sudut Pandang Konsumen
a. Tempat yang strategis (place) a. Kebutuhan dan keinginan konsumen
(customer needs and wants)
b. Produk yang bermutu (product) b. Biaya konsumen (cost to the
customer)
c. Harga yang kompetitif (price) c. Kenyamanan (convenience)
d. Promosi yang gencar (promotion) d. Komunikasi (communication)

1. Strategi Produk dan Penetuan Harga


Strategi produk mengetengahkan cara sebuah perusahaan memperoleh
pendapatan, sedangkan strategi penentuan harga mempengaruhi permintaan akan
produk yang dihasilkan. Strategi produk dan penentuan harga sebuah perusahaan
akan mempengaruhi nilai-nilainya.

Strategi Pendapatan
Penentuan Perusahaan
Harga
Keuntungan
dan Nilai
Perusahaan
Strategi Biaya Produksi Pengeluaran
Produk Perusahaan Perusahaan

a. Latar Belakang Produk

Bentuk suatu produk dapat didfefinisikan secara luas dengan mencakup


barang fisik dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Perusahaan
harus terus menerus meningkatkan produk-produk yang ada dan
mengembangkan produk baru untuk memuaskan pelanggan setiap waktu.
Dengan cara ini, perusahaan dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan penjualan
yang sangat tinggi, yang biasanya meningkatkan nilai mereka.

8
Kebanyakan produk diproduksi untuk melayani konsumen yang dapat
diklasifikasikan sebagai: (1) Produk konsumen yaitu produk yang tersedia
secara luas bagi konsumen, sering dibeli oleh konsumen, dan sangat mudan
didapat. (2) Produk belanja yaitu berbeda dengan produk konsumen karena
produk belanja tidak sering dibeli. (3) Produk spesial yaitu produk yang
dimaksudkan untuk konsumen tertentu yang spesial dan oleh karenanya
memerlukan upaya khusus untuk membelinya.
2. 1 Lini Produk
Lini produk adalah serangkaian produk dan jasa yang
berhubungan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Lini produk
cenderung berkembang sepanjang waktu, saat perusahaan menyadari
kebutuhan konsumen yang lain.
2. 2 Bauran Produk
Bauran produk adalah berbagai campuran produk yang
ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Kebanyakan perusahaan cenderung
mengembangkan bauran produk mereka sepanjang waktu saat mereka
mengidentifikasi akan kebutuhan atau pilihan konsumen yang lain.
Sebelum perusahaan menambahkan lebih banyak produk pada bauran
produknya,mereka harus menentukan akan adanya permintaan terhadap
produk baru tersebut dan apakah permintaan akan produk-produk tersebut
sanggup diproduksi dengan cara yang efisien.
b. Mengidentifikasikan Target Pasar
Target pasar adalah kelompok individual atau organisasi yang memiliki
karakteristik yang sama yang mungkin akan membeli produk tertentu. Target
pasar secara luas dapat diklasifikasikan sebagai pasar konsumen atau pasar
industri. Pasar konsumen ada untuk berbagai produk dan jasa konsumen (seperti
artikel-artikel kamera, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga), sedangkan
pasar industri ada untuk berbagai produk industri yang dibeli oleh perusahaan
(seperti: plastik dan baja). Karakteristik umum yang digunakan untuk
menguraikan target pasar adalah jenis kelamin, usia, dan tingkat pendapatan.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ukuran Target Pasar
Saat waktu berlalu, maka permintaan akan sebuah produk juga akan
berubah. Perusahaan berusaha untuk berada pada posisi yang memberikan
keuntungan dari kemungkinan peningkatan permintaan akan produk tertentu.
Berikut ini adalah beberapa faktor kunci yang mempengaruhi pilihan konsumen
dan akibatnya akan mempengaruhi ukuran target pasar, yakni:
1. Demografis
Demografis yaitu karakteristik populasi manusia atau segmen tertentu dari
populasi tersebut.
2. Geografi
Jumlah permintaan akan sebuah produk juga dipengaruhi oleh geografi.

9
3. Faktor-faktor Ekonomi
Ketika terjadi perubahan kondisi perekonomian, maka akan terjadi juga
perubahan pilihan konsumen.
4. Nilai-nilai sosial
Saat nilai-nilai sosial konsumen mengalami perubahan, maka pilihan mereka
juga akan berubah.
d. Menciptakan Produk Baru
Pada tahun tertentu, sebuah perusahaan boleh menawarkan lebih dari
dua puluh ribu produk. Sebuah produk baru tidak harus mewakili sebuah
penemuan yang terkenal. Kebanyakan produk baru hanya merupakan
pengembangan dari produk yang sudah ada. Produk-produk tersebut biasanya
sudah usang, mode kadaluwarsa, atau teknologi usang. Usang yaitu kurang
bermanfaat untuk masa sekarang. Mode kadaluwarsa adalah produk-produk
yang sudah ketinggalan mode. Sedangkan teknologi usang yaitu mutu sebuah
produk lebih rendah dari produk baru.

2. Penggunaan Riset Pemasaran untuk Menciptakan Produk Baru


Ketika perusahaan mengembangkan produk, mereka akan menilai pasar
untuk memonitor strategi pemasaran dari pesaing mereka. Namun, memonitor
pesaing dapat menyebabkan sebuah perusahaan hanya akan menjadi pengikut pasar
daripada menjadi pemimpin pasar. Untuk memperoleh lebih banyak wawasan
tentang apa yang diinginkan konsumen, perusahaan akan menggunakan riset
pemasaran. Riset pemasaran yaitu akumulasi dan analisis data untuk membuat
keputusan pemasaran tertentu.
3. Penggunaan Riset dan Pengembangan untuk Menciptakan Produk
Perusahaan menginvestasikan sejumlah besar dana dalam riset dan
pengembangan (research and development - R&D) untuk merancang produk baru
atau untuk mengembangkan produk yang telah diproduksi. Banyak perusahaan
yang menghabiskan dana untuk R&D berharap mendapatkan keuntungan diatas
pengeluarannya. Beberapa perusahaan telah menciptakan aliansi untuk
melaksanakan R&D. Untuk memperluas lini produk, banyak perusahaan saat ini
meningkatkan investasi mereka pada R&D.
4. Langkah-langkah Penting untuk Menciptakan Produk Baru
Berikut ini adalah langkah-langkah penting untuk menciptakan produk baru :
1. Mengembangkan ide produk.
2. Menilai kelayakan ide produk.
3. Merancang dan menguji produk.
4. Mendistribusikan dan mempromosikan produk.
5. Pengawasan paska produksi.

F. RISET PEMASARAN
Langkah-langkah melakukan riset bisnis pada umumnya dan riset pemasaran
pada khususnya, yaitu :

10
Langkah 1 pendefinisian dan perumusan masalah
Langkah 2 perumusan hipotesis
Langkah 3 penentuan metode dan desain riset
Langkah 4 penentuan variable, data, dan sumber data
Langkah 5 pengolahan data
Langkah 6 pengolahan data
Langkah 7 penganalisisan dan pengimpretasian hasil olahan
Langkah 8 pembuatan kesimpulan dan saran
Langkah 9 pembuatan laporan hasil riset

1. Medan Riset Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen

Pada dasarnya pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara


penjual dan pembeli atau terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran
yang saling bertemu untuk menentukan suatu harga. Stanton mengemukan
pengertian lain tentang pasar, yakni merupakan kumpulan orang2 yang
mempunyai keinginan untuk puas uang untuk belanja dan kemauan untuk
membelanjakannya. Ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar,
yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya serta tingkah laku dalam
pembeliannya. Dalam konsep manajemen pemasaran, pasar dapat dibagi 4
golongan :
a. Pasar konsumen: macam pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa
oleh perorangan atau keluarga untuk penggunaan pribadi (tidak untuk bisnis)
b. Pasar industri: pasar untuk barang dan jasayang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang dan jasa
lain baik untuk dijual maupun disewakan(dipakai untuk proses lebih lanjut).
c. Pasar penjualan kembali: pasar untuk barang dan jasayang dibeli atau disewa
oleh peroranganatau organisasi yang biasa yang disebut para pedagang
menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grosir, agent, dan retail.
Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka
memperoleh keuntungan.
d. Pasar pemerintah: pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli
atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan.
Misalnya disektor pendidikan, perhubungan kesehatan, lain-lain.

Ada 4 kebijakan pemasaran yang berlaku di manajemen pemasaran, diantaranya


a. Kebijakan produk
b. Kebijakan harga
c. Kebijakan distribusi
d. Kebijakan promosi
2. Customer Dependency
Elemen ketrgantungan konsumen terhadap produsen disebabkan oleh:
a. Akses lokasi karena sangat strategis
b. Kemampuan pegawai mengenal pelanggan
c. Inovasi produk bermutu atau jasa memuaskan

11
Keterikatan yang sukarela menandakan adanya rasa puas, tetapi bila
terpaksa maka perusahaan menghadapi tantangan untuk menumbuhkan dalam
diri pelanggan perasaan yang tulus terhadap hubungan mereka. Pada bank:
keterikatan nasabah dipengaruhi oleh kedekatan karyawan bank dengan
nasabahnya, dan ketersediaan akses. Pada pusat belanja: para pedagang merasa
terikat karena program bauran pemasaran, CRM, dan nilai pelanggan.

G. PEMASARAN PERUSAHAAN BERBASIS SYARIAH


1. Definisi Pemasaran (Syariah)
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala aktivitas yang
dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai yang
memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan
kemanfaatannya yang dilandasi kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan
sesuaidengan proses yang berprinsippada akad muamalah islami atau perjanjian
transaksi bisnis dalam islam.

2. Rukun wakalah atau pemasaran


1. Adanya para pelaku transaksi, yaitu penjual dan pembeli
2. Adanya produk barang/ jasa yang diperjual belikan
3. Adanya ijab qabul tanpa adanya paksaan dari berbagai pihak

12
Kesimpulan
Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia. Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan
keinginan manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran.
Tujuan kegiatan pemasaran adalah memengaruhi pembeli agar bersedia membeli
barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Agar tujuan tersebut tercapai,
maka setiap perusahaan harus memahami tentang perilaku konsumen. Setiap manajer
pemasaran harus memahami tingkah laku konsumen sehingga perusahaan dapat
mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk secara
lebih baik.
Oleh karena itu dengan adanya konsep pemasaran yang baik dan benar, diharapkan
dapat diaplikasikan ke dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang sebenarnya,
sehingga kegiatan perusahaan berjalan dengan baik dan semakin baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2008. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Amrin, Abdullah. 2007. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Madura, Jeff. 2001. Introduction to Business 2nd Edition. Singapore: Thompson Learning
Asia.

Mayros, Van, and Dolan, Dennis J. How to Design the MKIS that work for your Business
Marketing, January 1986.

Steven, R. E. Cs. Marketing Planning Guide, Joice Publihing House, 2002.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai