Modul Teori Dan Praktikum Mikrokontroler
Modul Teori Dan Praktikum Mikrokontroler
MIKROKONTROLER
Oleh :
2018
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................................................i
Modul 6 : Monitoring Cuaca Menggunakan Web Dan Database Sebagai Media Penyimpanan ... 29
ii
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Penampilan Ethernet Shield yang sudah terpasang pada Arduino .............................. 22
Gambar 6.1 Bentuk Fisik Sensor Arah Mata Angin, Kecepatan Angin dan Curah Hujan ............. 30
Gambar 6.2 Bentuk Fisik Station Board, Sensor Kelembaban, Suhu dan Tekanan Udara ............ 30
Gambar 6.5 Membuat database dht untuk menyimpan hasil sensor ............................................... 46
Gambar 6.6 Tabel Sensor dan Field untuk menyimpan hasil Sensor ............................................. 47
Gambar 6.7 Tampilan Web dari Hasil Sensor yang di simpan ke dalam Database ........................ 48
iii
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Funsi Pin pada LCD 16x2 ............................................................................................... 14
iv
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
MODUL 1 : PENDAHULUAN
1.1.Tujuan
Setelah mengikuti praktikum dan penjelasan terori Mikrokontroler Mahasiswa diharapkan dapat :
a. Memahami apa yang dimaksud dengan Mikrokontroler
b. Mengetahui bentuk Fisik Mikrokontroler
c. Mengetahui Jenis – jenis Mikrokontroler
d. Mengetahui karakteristik Mikrokontroler
e. Mengetahui Fungsi Mikrokontroler.
f. Membuat project Blink LED
1.3.Dasar Teori
1.3.1. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
elektronik dan umunya dapat menyimpan program did MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit
dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan
ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi high
density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan memori program
untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau dengan menggunakan
programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash
PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi microcomputer handal yang fleksibel.
1
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi
menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer
mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung
sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah
mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and Erasable Only
Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi
dengan menggunakan teknologi high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip
tersebut memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system
programming) atau dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional.
Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi
microcomputer handal yang fleksibel.
2
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
• Low-power
• 32 jalur masukan/keluaran yang dapat diprogram*
• Dua timer counter 16 bit
• RAM 128 byte
• Lima interrupt
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menanganiberbagai macam program aplikasi
(misalnya pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan
untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya
terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-
nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar,
sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan
pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol
disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar,
sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang
digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan. Kelebihan Sistem Dengan Mikrokontroler
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi
satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang
dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter
komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah
untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak
menggunakan banyak perintah.
3
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang
disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.
1.3.2. Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari
Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman
sendiri.
Arduino juga merupakan platform[3] hardware terbuka yang ditujukan kepada siapa saja
yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software
yang fleksibel dan mudah digunakan. Mikrokontroler diprogram menggunakan bahasa
pemrograman arduino yang memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C. Karena
sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan
membangunnya.
Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai
basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone arduino dengan menggunakan
mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino pada level hardware. Untuk fleksibilitas,
program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk membypass bootloader dan
menggunakan downloader untuk memprogram mikrokontroler secara langsung melalui port ISP.
4
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
5
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Dan seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang, kemudian
muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:
• Arduino Uno
• Arduino Due
• Arduino Mega
• Arduino Leonardo
• Arduino Fio
• Arduino Lilypad
• Arduino Nano
• Arduino Mini
• Arduino Micro
• Arduino Ethernet
• Arduino Esplora
• Arduino Robot
6
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2. Ketikkan Listing program seperti pada gambar 1.5 dibawah ini ke dalam sket Arduino kemudian
Compile dan Upload ke Arduino.
7
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
1.5.Tugas
1. Dari Praktikum diatas tambahkan Delay dari 1000 menjadi :
- 2000
- 3000
- 4000
8
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2.1.Tujuan
Setelah melakukan Praktikum Mahasiswa diharapkan dapat :
a. Dapat membuat efek Led yang berkejaran
b. Mahasiswa memahami struktur Pemrograman dasar menggunakan Arduino
2.3.Landasan Teori
2.4.Skenario Praktikum
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.1 di bawah ini :
9
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
10
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2. Masukkan Sketch program Arduino di bawah ini ke dalam Arduino Sketch kemudian Compile
dan Upload ke Arduino
void setup() {
for (int x=0; x<10; x++) { // set all pins to output
pinMode(ledPin[x], OUTPUT);
}
changeTime = millis();
}
void loop() {
if ((millis() - changeTime) > ledDelay) { // if it has
been ledDelay ms since last change
changeLED();
changeTime = millis();
}
}
void changeLED() {
for (int x=0; x<10; x++) { //turn off all LED's
digitalWrite(ledPin[x], LOW);
}
digitalWrite(ledPin[currentLED], HIGH); //turn on the
current LED
currentLED += direction; //increment by the direction
value
// change direction if we reach the end
if (currentLED == 9) {direction = -1;}
if (currentLED == 0) {direction = 1;}
}now our loop repeats
}
11
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2.5.Tugas
1. Rubahlah Delay dari sketch dengan :
- 85
- 100
- 125
Amati apa yang terjadi pada nyala Led
2. Rubahlah Direction dari sketch diatas menggunakan nilai 2, kemudian amati perubahan yang
terjadi
3. Buatlah Laporan dari pengujian ini
12
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
3.1. Tujuan
Setelah mengikuti Praktikum ini Mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menggunakan dan memahami fungsi komponen LCD 16x2 sebagai media Display dari
Projek Mikrokontroler yang mereka buat
b. Memami fungsi dari Potensio
c. Membuat program sketch Arduino untuk menapilkan tulisan pada LCD 16x2
13
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Fungsi dari setiap kaki LCD 16x2 dapat dilihat pada table 3.1 dibawah ini
1 VCC +5 V
2 GND 0V
4 RS Register Select
7 D0 Data Bus 0
14
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
8 D1 Data Bus 1
9 D2 Data Bus 2
10 D3 Data Bus 3
11 D4 Data Bus 4
12 D5 Data Bus 5
13 D6 Data Bus 6
14 D7 Data Bus 7
15
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2. Masukkan Sketch program Arduino di bawah ini ke dalam Arduino Sketch kemudian
Compile dan Upload ke Arduino
#include <LiquidCrystal.h>
/*
- lcd rs pin ke digital pin 12
- lcd enable pin ke digital pin 11
- lcd d4 pin ke digital pin 5
- lcd d5 pin ke digital pin 4
- lcd d6 pin ke digital pin 3
- lcd d7 pin ke digital pin 2
*/
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
}
void loop() {
int i;
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(“Hello World");
for (i = 0 ; i < 16; i ++) {
lcd.scrollDisplayLeft();
delay(400);
}
}
3.5. Tugas
1. Rubah tulisan yang tampil di LCD
2. Buatlah tampilan berjalan pada LCD dari Kiri ke kanan
3. Ganti Komponen Potensio Meter ke Resistor yang sesuai, Perhatikan apa yang terjadi
4. Buatlah Laporan dari hasil Pengujian Ini.
16
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
4.1. Tujuan
Setelah mengikuti Praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
a. Membuat program dan rangkaian Kontrol Lampu Otomatis menggunakan Sensor LDR
b. Mengkombinasikan Kontrol Lampu otomatis ini dengan LCD 16x2 untuk melihat Status Lampu
c. Memahami fungsi dan Cara kerja Sensor LDR
17
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti pemasangan resistor biasa. Simbol LDR dapat
dilihat seperti pada gambar 4.1 berikut.
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang
mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri
dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral.
Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)Bila sebuah “Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)” dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan
cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi
dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Na-mun
LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu
tertentu. Laju recovery meru-pakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi dalam
waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari
200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan
lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang
memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level cahaya
400 lux.
18
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor), Sensor Cahaya LDR
(Light Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai
penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan
tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya
hantaryang baik (TEDC,1998). Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan
berubah seiring den-gan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada
disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR seki-tar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebe-
sar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari ba-han semikonduktor seperti kadmium sul-fida. Dengan
bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak mua-tan yang dilepas atau arus
listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
19
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2. Masukkan Sketch program Arduino di bawah ini ke dalam Arduino Sketch kemudian
Compile dan Upload ke Arduino
4.5. Tugas
1. Tambahkan LCD 16x2 pada rangkaian untuk menampilkan status lampu
2. Buatlah Laporan pada pengujian ini
20
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
5.1. Tujuan
Setelah melakukan Praktikum Mahasiswa diharapkan dapat :
a. Memahami Monitoring dan Kontrol Arduino melalui Jaringan
b. Membuat system control lampu melalui Jaringan Komputer
c. Mampu mengembangkan Sistem Kontrol melalui Jaringan ke penerapan Lain
Ethernet Shield adalah modul yang digunakan untuk mengkoneksikan Arduino dengan
internet menggunakan kabel (Wired). Arduino Ethernet Shield dibuat berdasarkan pada Wiznet
W5100 ethernet chip. Wiznet W5100 menyediakan IP untuk TCP dan UDP, yang mendukung hingga
4 socket secara simultan. Untuk menggunakanya dibutuhkan library Ethernet dan SPI. Dan Ethernet
Shield ini menggunakan kabel RJ-45 untuk mengkoneksikanya ke Internet, dengan integrated line
transformer dan juga Power over Ethernet.
21
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 5.1 Penampilan Ethernet Shield yang sudah terpasang pada Arduino
Ethernet Shield bekerja dengan cara memberikan layanan IP pada arduino dan pc agar dapat
terhubung ke internet. Cara menggunakan cukup mudah yaitu hanya dengan menghubungkan
Arduino Ethernet Shield dengan board Arduino lalu akan disambungkan ke jaringan internet. Cukup
memasukkan module ini ke board Arduino, lalu menghubungkannya ke jaringan ineternet dengan
kabel RJ-45, maka Arduino akan terkoneksi langsung ke internet. Dan untuk menggunakanya, tentu
saja kita harus menyetting IP pada module dan pc internet agar dapat terhubung satu sama lain. Selain
itu module ini juga terdapat sebuah onboard micro-SD slot, yang dapat digunakan untuk menyimpan
file dan data. Module Ethernet Shield bisa digunakan dengan board Arduino Uno dan Mega. Dan
dapat bekerja dengan baik pada kedua Arduino tersebut. Untuk menggunakan akses microSD card
reader onboard ini dapat dengan menggunakan library SD card. Saat menggunakan library ini, SS
ditempatkan pada Pin 4. Module Ethernet juga terdapat pula reset controller, untuk memastikan
bahwa module W5100 Ethernet dapat reset on power-up.
Agar board Arduino dapat berkomunikasi baik dengan module W5100 dan SD card
menggunakan SPI bus melalui ICSP header, yang ada pada board Arduino Uno di pin digital 10, 11,
12, dan 13, sedangkan pada board Arduino Mega pada pin digital 50, 51, dan 52. Di kedua board
Arduino tersebut, pin digital 10 digunakan untuk memilih mode W5100 dan pin digital 4 untuk SD
card, dimana pin tersebut tidak dapat digunakan untuk pin I/O biasa. Dalam board Arduino Mega, pin
22
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
digital 53 (SS) tidak digunakan sama sekali, baik untuk memilih antara module W5100 atau SD card,
namun harus tetap ditetapkan sebagai output agar interface SPI dapat bekerja dengan baik.
2. Isi IP Address pada computer dengan IP 192.168.0.1 dengan Net Mask 255.255.255.0
3. Masukkan Sketch program Arduino di bawah ini ke dalam Arduino Sketch kemudian Compile
dan Upload ke Arduino :
23
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
24
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
25
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
26
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
27
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
5.5. Tugas
1. Tambahkan LCD 16x2 untuk menampilkan Status nyala LED
2. Tambahkan Buzzer dimana ketika menghidupkan atau mematikan Lampu Buzzer akan
menyala
3. Buatlah Laporan dari Hasil praktikum ini
28
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
6.1. Tujuan
Setelah mengikuti Praktikum ini Mahasiswa diharapkan dapat :
a. Membuat system Monitoring Cuaca berbasis Arduino sebagai media pemroses Data hasil
Sensor
b. Memahami Permograman yang di gunakan pada Arduino
29
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 6.1 Bentuk Fisik Sensor Arah Mata Angin, Kecepatan Angin dan Curah Hujan
Gambar 6.2 Bentuk Fisik Station Board, Sensor Kelembaban, Sensor Suhu dan Sensor
Tekanan Udara
30
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
31
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
2. Masukkan Sketch program Arduino di bawah ini ke dalam Arduino Sketch kemudian
Compile dan Upload ke Arduino :
32
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
33
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
34
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
35
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
3. Jalankan Serial Monitor dan pastikan hasil yang di dapat seperti pada gambar 6.4
36
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
7. Masukkan Sketch program Arduino di bawah ini ke dalam Arduino Sketch kemudian
Compile dan Upload ke Arduino
37
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
38
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
39
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
40
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
41
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
8. Buat Folder dikti di dalam folder xampp -> htdocs -> dikti
9. Install notepad++ sebagai editor PHP utuk membuat program PHP
10. Ketikkan Listing program di bawah ini dan simpan dengan nama get_data.php dengan format
php
11. Ketikkan Listing program di bawah ini dan simpan dengan nama get_data.php dengan format
php, program ini untuk mampilkan hasil Sensor Cuaca
<?php
error_reporting(0);
$url=$_SERVER ['REQUEST_URI'];
header("Refresh:10; URL=$url");
?>
<html>
<head>
<title>Suhu Ruangan</title>
</head>
<body>
<h1>Hasil Sensor</h1>
42
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
43
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
</table>
</body>
</html>
12. Ketikkan Listing program di bawah ini dan simpan dengan nama koneksi.php dengan format
php, program ini digunakan untuk mengkoneksikan program php dengan database
<?php
$host="localhost";
$user="root";
$pass="";
$database="dht";
$koneksi=mysql_connect ("$host","$user","") or die ('gagal koneksi');
mysql_select_db ($database,$koneksi) or die ('gagal memilih database');
?>
13. Ketikkan Listing program di bawah ini dan simpan dengan nama isi.php dengan format php,
program ini berfungsi untuk menampilkan halaman get_data.php dalam satu tampilan
<?php
$halaman=$_get["page"];
switch ($halaman)
{
case "1";
include "get_data.php";
break ;
}
?>
44
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
14. Ketikkan Listing program di bawah ini dan simpan dengan nama koneksi.php dengan format
php, program ini berfungsi untuk memasukkan hasil sensor ke dalam database
<?php
$dbusername = "root";
$dbpassword = "" ;
$server = "localhost";
$dbconnect = mysql_pconnect($server, $dbusername, $dbpassword);
$dbselect = mysql_select_db ("dht", $dbconnect);
$sql = "INSERT INTO sensor
(WindDirection,WindSpeedAverage,WindSpeedMax,RainfallOneDay,RainfallOneHour,Te
mperature,Humidity,BarPressure,date) VALUES
('".$_GET["WindDirection"]."','".$_GET["WindSpeedAverage"]."','".$_GET["WindSpeedM
ax"]."','".$_GET["RainfallOneHour"]."','".$_GET["RainfallOneDay"]."','".$_GET["Tempera
ture"]."','".$_GET["Humidity"]."','".$_GET["BarPressure"]."',)",'".$_GET["date"]."')";
mysql_query($sql);
?>
45
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
15. Buka localhost/phpMyAdmin pada browser buat database dengan nama dht seperti pada
gambar 6.5
46
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
16. Buat table sensor dan nama field seperti pada gambar 6.6
Gambar 6.6 Tabel Sensor dan Field untuk menyimpan hasil Sensor
47
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Gambar 6.7 Tampilan Web dari Hasil Sensor yang di simpan ke dalam Database
6.5. Tugas
1. Buatlah Halaman Login untuk masuk ke dalam system monitoring cuaca
2. Buatlah Halaman Tampilan Grafik untuk semua Hasil Sensor
3. Buatlah Laporan dari Tugas Praktikum ini
48
MODUL TEORI DAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
DAFTAR PUSTAKA
49