Anda di halaman 1dari 3

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningtyas, dkk (2019) kandungan nutrisi UMB

dengan penambahan ragi tape dapat dilihat pada tabel

Keterangan:

P0: 50% rumput gajah + 50% konsentrat + 10% UMB dengan ragi tape 0%

P1: 50% rumput gajah + 50% konsentrat + 10% UMB dengan ragi tape 2%

P2: 50% rumput gajah + 50% konsentrat + 10% UMB dengan ragi tape 4%

P3: 50% rumput gajah + 50% konsentrat + 10% UMB dengan ragi tape 6%

UMB yang mengandung ragi tape (P1, P2, dan P3) menghasilkan nilai produksi gas dan
potensi produksi gas yang lebih tinggi dari pada UMB tanpa penambahan ragi tape (P0). Hal
tersebut terjadi karena dalam ragi tape terdapat beberapa jenis mikroorganisme yang berperan
sebagai probiotik sehingga dapat meningkatkan jenis dan jumlah mikroba yang akhirnya
dapat meningkatkan kecernaan melalui perbaikan proses fermentasi yang terjadi dalam
rumen. Ragi tape merupakan sumber probiotik dalam pakan. Ragi tape mengandung
Saccharomyces sp yang berperan sebagai probiotik dan meningkatkan kecernaan pakan
berserat tinggi

Cahyaningtyas, Z., Kusmantoro, dan Marjuki. 2019. Sintesis Protein Mikroba Rumen
dan Produksi Gas In Vitro Pakan Yang Ditambahkan Urea Molasses Block (UMB)
Yang Mengandung Ragi Tape Sebagai Sumber Probiotik. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis.
2(2): 38-46.

Dalam Saurdin, dkk (2014) dijelaskan bahwa gamal mengandung sumber protein
terdegradasi (protein yang dibutuhkan oleh mikroba rumen) sehingga mampu meningkatkan
kecernaan. Didukung oleh pernyataan Firsoni dkk., (2005), dimana pada penelitiannya
mendapatkan bahwa penambahan daun gamal pada urea molasis blok (UMB) menghasilkan
kecernaan bahan kering ransum 66,61%.

Suardin, Sandiah, N., dan Aka, R. 2014. Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik
Campuran Rumput Mulato (Brachiaria Hybrid.Cv.Mulato) Dengan Jenis Legum
Berbeda Menggunakan Cairan Rumen Sapi. JITRO. 1(1): 16-22.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2009) diperoleh hasil kecernaan bahan
kering ransum dengan penambahan UMB dapat dilihat dalam tabel

Rerata kecernaan BK pada perlakuan level UMB masing – masing adalah 79.17 ; 82.85 dan
85.25 %. evel P1 dapat meningkatkan kecernaan BK, akan tetapi pada level P2 berbeda tidak
nyata dengan P1 terhadap kecernaan BK. Hal ini berarti penambahan Urea Molasses Block
(UMB) level P1 mampu meningkatkan kecernaan BK dikarenakan kadar N yang terkandung
dalam Urea Molasses Block (UMB) dan kandungan energinya telah mampu mencukupi
kebutuhan mikroba rumen untuk tumbuh dan meningkatkan populasinya di rumen, jika
kebutuhan energi mikroba rumen telah terpenuhi maka walaupun diberi Urea Molasses Block
(UMB) dengan konsentrasi yang lebih tinggi, mikroba rumen cenderung tidak
menggunakannya lagi. Meningkatnya jumlah populasi rumen ini dapat membantu pencernaan
bahan pakan berserat kasar tinggi.

Kecernaan bahan organik

Rerata kecernaan BO pada perlakuan level UMB masing – masing adalah 83.87 ; 86.81 dan
85.08 %. a penambahan Urea Molasses Block (UMB) sebesar level P1 sudah mampu
meningkatkan kecernaan BO karena level P1 tersebut telah mampu mencukupi kebutuhan
mikroba rumen untuk tumbuh dan meningkatkan populasinya. Dengan meningkatnya jumlah
mikroba rumen maka akan meningkatkan kecernaan bahan berserat kasar tinggi, dengan
demikian secara otomatis kecernaan BOnya juga meningkat, karena menurut Tillman et al.,
(1991) bahwa BO merupakan bahan yang hilang saat pembakaran dan sangat berhubungan
dengan serat kasar. Namun pemberian UMB level P2 memberikan hasil kecernaan yang
berbeda dengan level P1. Pada level P2 mikroba rumen telah bekerja pada batas kemampuan
optimalnya untuk membantu pencernaan serat kasar sehingga penambahan level Urea
Molasses Block (UMB) yang lebih tinggi tidak dapat lagi meningkatkan kecernaan BO.

Ernawati, 2009.”Komparasi Nilai Cerna Ransum Dengan Pemberian Urea Molasses


Block (Umb) Sebagai Pakan Suplemen Pada Sapi Simmental Dan Po Jantan”. Skripsi.
Surakarta. Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai