Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN

DANDY WIDHIANTO PUTRA (1904551442)

KELAS: YY

TTD

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2021
Soal:

1. Jelaskan domain studi hukum perundang-undangan.


2. Jelaskan struktur norma hukum disertai dengan contoh.
3. Justifikasi norma hukum, aturan hukum dan asas hukum
4. Apakah yang dimaksudkan dengan hierarkhi norma hukum
5. Dalam pembentukan peraturan perundang-undangan dinamika norma hukum apa
yang paling tepat digunakan.
6. Buatlah dengan contoh 4 variasi norma hukum sesuai subyek dan jenis perbuatan.
7. Apakah perbedaan norma hukum tunggal dan norma hukum berpasangan
8. Mengapa penting sumber-sumber kewenangan, jelaskan sumber-sumber kewenangan
9. Jelaskan jenis-jenis peraturan perundangan-undangan
10. Apakah yang dimaksudkan dengan norma hukum heteronum dan otonum

Jawaban:

1. domain studi hukum perundang undangan adalah objek kajian hukum perundang undangan
yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu yang pertama adalah Kegiatan pembentukan isi peraturan
perundang-undangan meliputi materi muatan dan penormaan atau perumusan materi muatan
menjadi norma hukum. Dan yang kedua adalah Kegiatan yang menyangkut pemenuhan bentuk,
metoda, dan proses serta prosedur pembentukan peraturan perundang-undangan.

2. Strukttur norma terdiri menjadi 4 bagian, yaitu:

 Subyek norma: tertuju pada subyek hukum yang akan diatur


 Operator norma: tertuju pada bagaimana obyek norma diatur
 Obyek norma: tertuju pada bagaimana peristiwa yang akan diatur
 Kondisi norma: tertuju pada keadaan atau syarat yang harus terpenuhi agar norma
tersebut bisa dilakukan.

Contoh: seseorang warga negara harus wajib dan taat untuk membayar pajak setap pada
waktu yang ditentukan, apabila melakukan keterlambatan dalam pembayaran akan diberi
denda. Subjek norma (warga negara), operator norma (wajib membayar pajak) objek norma
(pajak), kondisi norma (akan diberi denda apabila terlambat).

3. Norma hukum adalah merupakan perwujudan dari aturan hukum yang mencerminkan atau
didasari dengan asas-asas hukum yang digunakan sebagai landasan pembentuknya.

Aturan hukum adalah peraturan yang dibuat oleh badan hukum atau lembaga pemerintah yang
terdiri dari norma-norma di masyarakat yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tata cara
kehidupan manusia di suatu negara.

Asas hukum adalah landasan yang tercipta dari pemikiran yang dapat menciptakan suatu kaidah
hukum.

4. Hierarki norma hukum atau adalah tata susunan norma hukum yang berjenjang dari atas ke
bawah atau bawah ke atas. Dalam norma hukum ini norma hukum berlaku, berdasar dan
bersumber pada norma hukum yang berada diatasnya dan pada norma hukum yang berada
dibawahnya digunakan sebagai sumber dibawahnya.

5. Dalam pembentukan peraturan perundang-undangan dinamika norma yang digunakan adalah


dinamika norma vertikal merupakan norma hukum yang berjenjang dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas. Dalam dinamika norma hukum vertikal ini, suatu norma hukum itu berlaku,
berdasar, dan bersumber pada norma hukum diatasnya. Undang-undang Dasar Negara Republik

6. subjek norma terdiri dari:

1. Norma hukum umum-abstrak adalah norma yang ditujukan kepada umum dan
perbuatannya bersifat abstrak
Contohnya: sesame manusia dilanang untuk merampas nyawa orang lain.
2. norma hukum umum-konkret adalah norma hukum yang ditujukan untuk umum dan
perbuatannya sangat bersifat konkret.
Contoh: sesame manusia dilarang untuk melakukan pembunuhan dengan dengan sengaja
menggunakan sajam.
3. Norma hukum individual-abstrak adalah norma hukum yang ditujukan kepada seorang
individu atau kepada orang tertentu yang bersifat abstrak.
Contohnya: lyra dilarang untuk melakukan untuk tindakan pencurian.
7. Norma hukum tunggal adalah norma hukum yang dapat berdiri sendiri dan tidak diikuti oleh
norma hukum lainnya, yang berisi tentang bagaimana seseorang hendaknya bertindak atau
bertingkah laku.

Norma hukum sekunder adalah norma hukum yang tidak dapat berdiri sendiri. Dan terdiri dari
dua norma hukum yaitu norma hukum primer dan norma hukum sekunder

8. Sumber wewenang penting karena di dalam wewenang ada mengandung hak dan kewajiban.
Sumber-sumber kewenangan hukum perundang-undangan yaitu berupa sumber kewenangan
delegasi, atribusi, dan mandat. Sumber kewenangan delegasi adalah pemberian wewenang
pemerintah kepada pembuat undang-undang kepada organ pemerintah. Sedangkan delegasi
adalah pelimpahan wewenang pemerintah lama ke satu organ pemerintah yang baru. Mandate
adalah pelimpahan kewenangan dari pemerintah yang lebih tinggi kepada pemerintah yang lebih
rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada di pemberi mandate.

9. Jenis-jenis peraturan perundangan-undangan adalah:

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah
hukum dasar perundang-undangan. UUD 1945 adalah peraturan tertinggi dari tata urutan
peraturan perundang-undangan nasional
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR) adalah putusan MPR yang
ditetapkan pada sidang MPR yang meliputi Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan
MPR yang masih berlaku. Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 2 dan Pasal 4
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status
Hukum Ketetapan MPR Sementara dan MPR 1960 sampai 2002 pada 7 Agustus 2003.

3. UU atau Perppu adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan


Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama dengan Presiden. Sedangkan
Perppu adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden apabila
terjadi peristiwa atau kegentingan yang memaksa.

4. Peraturan Pemerintah (PP) adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat dan


ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan undang-undang seperti sebagaimana
selayaknya.
5. peraturan Presiden (Perpres) adalah peraturan yang ditetapkan oleh presiden yang
bertujuan untuk menjalankan peraturan perundang-undangan ke tinggat yang lebih tinggi
atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
6. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi atas dengan persetujuan
bersama Gubernur.
7. Perda Kabupaten atau Kota Perda Kabupaten atau Kota adalah Peraturan Daerah
Kabupaten atau Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh DPRD
Kabupaten atau Kota dengan persetujuan bersama Bupati atau Walikota. Contoh nya
adalah peraturan provinsi aceh.

10. Norma hukum bersifat heteronum adalah norma hukum yang muncul atau datang dari luar
diri seseorang, sedangkan norma hukum bersifat otonum adalah norma hukum yang muncul atau
datang dari diri seseorang.

Anda mungkin juga menyukai