Anda di halaman 1dari 27

BIO 100 BIOLOGI

MINGGU KE- 9
EVOLUSI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

PROGRAM PENDIDIKAN KOMPETENSI UMUM


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
Source Material

PowerPoint® Lecture Presentations for Biology


8th Edition
Neil Campbell and Jane Reece

10th Edition
Neil Campbell and Jane Reece

Main content of the lecture is derived from the sources


above
Learning Outcome

Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa dapat:

− Mengidentifikasi dan menyebutkan bermacam adaptasi


tumbuhan untuk dapat hidup di daratan
− Mengetahui pergiliran generasi dalam siklus hidup tumbuhan
− Membandingkan empat kelompok tumbuhan (lumut, paku-
pakuan, gimnosperma, dan angiosperma) dalam hal siklus
hidup, sejarah evolusi, dan karakteristik
− Menyebutkan peranan penting tumbuhan bagi manusia dan
lingkungan
Evolusi dan Diversitas Tumbuhan
Coleochaete,
merupakan charophyte Tumbuhan memiliki beberapa adaptasi
sederhana
untuk dapat hidup di daratan

• Tumbuhan dan alga hijau yang disebut


charophytes dianggap berevolusi dari moyang
yang sama (tumbuhan dan charophytes
memiliki beberapa kemiripan)
http://algalweb.net/coleochaete.htm
• Charophytes adalah eukariot berfotosintesis,
beberapa spesiesnya memiliki struktur tubuh
multiselular yang kompleks

• Beberapa evolusi adaptasi tumbuhan setelah


terpisah dari alga memungkinkan untuk hidup
dan bereproduksi di daratan
Chara, merupakan charophyte
dengan struktur tubuh kompleks
http://aquaplant.tamu.edu/
Karakter Kunci Kemiripan Tumbuhan Darat
dengan Charophytes

– Sintesis selulase rose-shaped


complexes
– Enzim peroxisome
– Struktur sperma berflagel
– Sitokinesis dengan pembentukan
phragmoplast
Rosette cellulose- 30 nm
synthesizing complexes

Sperma berflagel pada lumut


Perbandingan Adaptasi Tumbuhan Darat dengan Alga Hijau
Multiselular Chara

Kunci adaptasi:
Jaringan Spora Polen
pembuluh
Daun

Spora
Sperma
berflagel Biji
Sperma
Alga
berflagel
Dikelili air sebagai
penyokong tubuh
Alga, seluruh bagian Daun Stem
Tubuh alga dapat Daun
berfotosintesis, Batang
Akar
menyerap air, CO2,
dan mineral dari air Tumbuhan paku-pakuan Batang
Rizoid stomata; akar sebagai
jangkar, menyerap air; Akar
Lumut dinding sel berlignin;
stomata hanya di sporofit; akar jaringan pembuluh;
primitif (rizoid) sebagai pelekat; fertilisasi memerlukan Pohon pinus
Sperma tidak ada sel berlignin, tanpa kelembaban stomata;
berflagel jaringan pembuluh; fertilisasi akar sebagai jangkar, menyerap air;
memerlukankelembaban dinding sel berlignin; jaringan pembuluh;
Holdfast fertilisasi tidak memerlukan kelembaban
(sebagai alat lekat)

Alga di Tumbuhan di lingkungan darat


perairan
Karakter yang Membedakan Tumbuhan dari Alga

Tumbuhan:
• Memiliki mekanisme untuk mengatur
kelembapan
→ stomata dan lapisan kutikula pada
batang dan daun
• Mendapatkan sumberdaya yang
diperlukan dari dua lokasi
→ sistem perakaran untuk
mendapatkan air dan nutrisi dari
tanah; sistem tajuk (batang dan daun)
untuk mendapatkan CO2 dan cahaya
dari atmosfir, jaringan pembuluh
(xilem dan floem) untuk transpor air
dan hasil fotosintesisi
• Memiliki penyokong tubuh
→ beberapa jaringan tumbuhan Sel-sel berdinding tebal mengandung
lignin sebagai penyokong tubuh
(contoh: xilem) tersusun oleh sel-sel tumbuhan
berdinding tebal mengandung lignin
Karakter yang Membedakan Tumbuhan dari Alga

• Melindungi gamet dan embrio dari kekeringan


→ pada lumut dan paku-pakuan, gamet jantan dan
betina dihasilkan oleh gametangium yang memiliki
lapisan pelindung
→ pinus dan tumbuhan berbunga memiliki polen (struktur
mengandung sel penghasil sperma), polen (melalui
angin, serangga, burung, kelelawar, dll) membawa
sperma untuk bertemu sel telur
→ zigot pada semua tumbuhan berkembang menjadi
embrio menempel dan mendapat makanan dari induknya
(embrio berkembang dalam gametangium betina)

Gametangium betina (atas) dan jantan


(bawah) pada lumut

http://ohioplants.org/bryophytes-lifecycle/

Butir-butir polen: dibebaskan


dari anter, dibawa oleh lebah,
melekat pada stigma
Karakter yang Membedakan Tumbuhan dari Alga

• Memiliki mekanisme untuk persebaran keturunan


→ Lumut dan paku-pakuan disebarkan dengan spora
→ Pinus dan tumbuhan berbunga disebarkan dengan biji
→ Biji merupakan struktur mengandung embrio yang dilindungi kulit biji dan
disebarkan dengan bermacam cara (angin, air, hewan)

Daun tumbuhan paku mendukung kumpulan Kelapa disebarkan oleh arus laut,
sporangium tempat dihasilkannya spora bertunas di tepi pantai
Pergiliran Generasi dan Siklus Hidup Tumbuhan

Tumbuhan memiliki pergiliran


generasi
• Generasi diploid dan gametofit
merupakan tubuh multiselular yang
berbeda
• Generasi diploid disebut sporofit dan
menghasilkan spora
• Generasi haploid disebut gametofit dan
menghasilkan gamet-gamet
• Pada siklus hidup tumbuhan, kedua
generasi saling bergantian dan saling
menghasilkan

Meskipun beberapa alga memiliki pergiliran generasi, charophytes (alga berkerabat


paling dekat dengan tumbuhan) tidak memiliki pergiliran generasi. Hal ini
menunjukkan siklus hidup telah berevolusi secara terpisah dan merupakan karakter
maju yang dimiliki tumbuhan darat.
Diversitas Tumbuhan Mencerminkan
Sejarah Evolusi Dunia Tumbuhan

Land plants
(bryophytes)
Nonvascular plants Seedless
Liverworts
Origin of land plants
Ancestral (about 475 mya)
green 1 Hornworts
alga

Mosses

Lycophytes (club mosses,

plants
vascular

Vascular plants
Origin of vascular plants spike mosses, quillworts)
(about 425 mya) Pterophytes or Monilophytes
2
(ferns,horsetails, whisk ferns)

plants
Seed
Gymnosperms
Origin of seed plants
3
(about 360 mya)
Angiosperms

500 450 400 350 300 0


Millions of years ago (mya)
Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Lumut/Bryophytes)

• Lumut tidak memiliki xilem and floem (jaringan Liverworts =lumut hati
pembuluh), terdiri atas 3 kelompok: lumut hati Bantalan lumut yang
(liverworts), lumut tanduk (hornwort), lumut sejati tumbuh mendatar merayap
(mosses) diatas tanah, ada dua
spesies lumut hati bertalus
• Lumut menyerupai tumbuhan lainnya dalam hal (bertalus lebar dan sempit)
memiliki meristem apical dan embrio terlindungi
dalam tubuh induk, dan berbeda karena tidak
memiliki akar dan daun sejati
Hornworts = lumut tanduk
• Tanpa dinding sel berlignin lumut tidak memiliki
nama lumut tanduk mengacu
penyokong untuk tumbuh tegak dan tinggi pada struktur sporofitnya yang
memanjang seperti tanduk
• Individu-individu lumut tumbuh dalam kumpulan
yang padat saling mendukung membentuk
bantalan lumut seperti spons dan dapat
menyimpan air, kumpulan individu dari spesies Mosses =lumut sejati
lumut lainnya tumbuh mendatar menempel kumpulan lumut sejati ini
substrat tumbuh tegak, dan
dinamakan lumut tudung
• Tumbuh dalam kumpulan yang padat memfasilitasi berambut karena bagian
terjadinya fertilisasi, sperma berflagel dapat kotak sporangiumnya
berenang dalam lapisan air yang ditinggalkan oleh memiliki tutup berambut-
hujan atau embun dan bertemu sel telur rambut
Siklus Hidup Lumut Didominasi oleh Generasi Gametofit
Tumbuhan Berpembuluh Tanpa Biji (Pteridophytes)

• Nenek moyang tumbuhan berpembuluh


muncul sekitar 425 juta tahun lalu
• Jaringan pembuluh yang keras berlignin sebagai
penyokong sehingga batang dapat tumbuh tegak
dan tinggi di lingkungan daratan
• Ada dua kelompok evolusi tumbuhan
berpembuluh tanpa biji: lycophyte (contoh: Lycophyte – kiri: Lycopodium (tumbuhan paku kawat),
paku kawat) and pterophyte (paku-pakuan dan kanan: Selaginella (tumbuhan paku rane)
kerabatnya)
• Paku-pakuan memiliki akar dan batang yang
berkembang dengan baik
• Paku-pakuan banyak dijumpai di hutan
temperate, keragaman paling tinggi dijumpai di
hutan tropik
Pterophyte – kiri: paku
pohon, batangnya tegak
• Pterophyte dan lycophyte memerlukan kondisi
dapat mencapai tinggi
lembab untuk fertilisasi, persebaran beberapa meter, kanan: daun
keturunannya dilakukan dengan spora dan dari satu spesies paku-
dibantu angin pakuan
Nilai Penting Pteridophyte

• Tumbuhan dominan
pada periode
Carboniferous (360-299
juta tahun lalu)
• Bentang batubara yang
sangat luas berasal dari
kelompok tumbuhan ini
• Beberapa spesies
tumbuhan paku
dikonsumsi oleh
manusia, dimanfaatkan
sebagai bahan obat
herbal, dan bahan
kerajinan
Paku-pakuan (seperti kebanyakan tumbuhan), Memiliki Siklus Hidup
Didominasi oleh Sporofit
Tumbuhan Berbiji (Gymnosperma & Angiosperma)

• Tumbuhan berbiji yang pertama berevolusi


sekitar 360 juta tahun lalu.
• Saat ini, tumbuhan berbiji meliputi lebih dari
90% dari sekitar 290,000 spesies seluruh
tumbuhan.
• Polen and biji merupakan kunci adaptasi Kabut putih: polen yang dibebaskan dari
tumbuhan berbiji untuk meningkatkan kerucut pinus
kemampuannya menguasai habitat terestrial.
• Tidak seperti sperma berflagel yang umumnya
hanya dapat berenang beberapa sentimeter,
polen dapat menempuh jarak yang sangat jauh.
• Biji merupakan sepaket embrio dengan pasokan
makanannya dan lapisan pelindungnya.
Lebah pengumpul polen: perhatikan “pollen
• Biji memfasilitasi persebaran embrio tumbuhan basket” di tungkai belakang lebah
sehingga dapat tersebar secara luas
Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnosperma)

• Gimnosperma melimpah dan hidup


berdampingan bersama dinosaurus di era Cabang pinus
Mesozoic menunjukkan
daun, kerucut
• Gimnosperma (bahasa Yunani gymnos, jantan dan
betina
telanjang/terbuka, dan sperma, biji)
merupakan kelompok tumbuhan berbiji
paling awal
• Biji gimnosperma disebut
“telanjang/terbuka' karena biji tidak
dihasilkan di dalam suatu ruang khusus Biji pada pohon Biji pada pohon
melinjo ginkgo
• Kelompok evolusi (clade) paling besar
dari gimnosperma adalah conifer
Pohon pakis
(tumbuhan yang struktur repoduksinya haji (cycas)
disebut kerucut) meliputi pinus-pinusan betina
seperti pohon pinus, cemara natal, damar mendukung
kerucut
• Contoh gimnosperma lainnya adalah degan
banyak biji
tanaman hias pakis haji (cycas), pohon
melinjo, dan ginkgo
Pohon Pinus Merupakan Sporofit, Sedangkan
Gametofit Terdapat dalam Kerucut
Tumbuhan Berbunga (Angiosperma)

• Episode terbaru dalam evolusi tumbuhan adalah kemunculan


tumbuhan berbunga atau angiosperma (bahasa Yunani angion,
kontainer/wadah, dan sperma, biji) terjadi sekitar 140 juta tahun
yang lalu
• Bunga merupakan struktur reproduksi yang menghasilkan biji
dalam buah sebagai struktur pelindung
• Angiosperma (250.000 spesies) merupakan kelompok terbesar
tumbuhan masa kini, meliputi beranekaragam tumbuhan, seperti
bermacam spesies herba, semak, dan pohon
Tumbuhan Berbunga (Angiosperma)

• Bunga merupakan pusat reproduksi pada


angiosperma, tempat terjadi penyerbukan dan
fertilisasi
• Bunga mendukung sporangia, dan gametofit (jantan
dan betina)
• Setiap struktur bunga sangat terspesialisasi dan
memiliki fungsi berbeda:
−Sepal melindungi kuncup bunga
−Petal menarik hewan polinator
−Stamen memiliki anter, bagian di ujung filamen
yang mengandung sporangium jantan dan akan
menghasilkan polen
−Carpel memiliki ovari (bakal buah), struktur
adaptasi unik yang melindungi ovul (bakal biji)
pada angiosperma. Ovari berkembang menjadi
buah sebagai alat persebaran biji
Tumbuhan Berbunga (Angiosperma)

• Struktur buah mencerminkan fungsinya dalam penyebaran biji

Biji dandelion disebarkan oleh angin Buah cocklebur menempel Biji dalam buah yang dapat
pada kulit dan disebarkan dimakan sering disebarkan
oleh hewan melalui feses hewan
Tumbuhan Berbunga Merupakan Generasi Sporofit,
Sedangkan Gametofitnya Terdapat pada Bunga
Produk Tumbuhan Berbiji

• Kebanyakan sumber makanan kita


adalah angiosperma
• Enam tanaman budidaya (gandum,
padi, jagung, kentang, singkong, dan
ubi) menghasilkan 80% kalori yang
dikonsumsi manusia
• Tanaman budidaya modern
merupakan produk perubahan
genetik dari hasil seleksi artifisial
• Banyak tumbuhan berbiji
menghasilkan kayu
• Senyawa metabolit sekunder dari
tumbuhan tinggi digunakan sebagai
obat
Produk Tumbuhan Berbiji
Kesejahteraan Manusia sangat Tergantung
pada Tumbuhan Berbiji

• Tumbuhan tinggi berperan penting


bagi kelangsungan hidup manusia

• Tumbuhan merupakan sumber


makanan, bahan bakar, produk kayu,
dan obat-obatan

• Keragaman tumbuhan merupakan


bahan untuk menciptakan tanaman
budidaya baru atau perbaikan
tanaman yang sudah ada

• Menjaga kelestarian keragaman


tumbuhan berbiji sangat penting Selama ribuan tahun, pertumbuhan populasi
manusia menciptakan lahan pertanian dengan cara
karena ketergantungan kehidupan menebang atau membakar hutan, bagaimana nasib
manusia pada tumbuhan berbiji kelestarian spesies tumbuhan di hutan itu??
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai