PEREKONOMIAN INDONESIA
Disusun oleh:
KELOMPOK 8
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
Tabel
2001 8,60 29,27 37,87 9,79 24,84 18,41 100 011 80 382
2002 13,32 25,08 38,39 14,46 21,10 18,20 130 499 96 512
2003 12,26 25,08 37,34 13,57 20,23 17,42 138 803 105 888
1996 : Angka kemiskinan naik menjadi 17,47 persen dengan 34,01 juta jiwa. 1998
(Desember) : Angka kemiskinan naik menjadi 24,2 persen dengan 49,5 juta jiwa. 1999
(Februari) : Angka kemiskinan turun menjadi 23,43 persen dengan 47,97 juta jiwa. 2000 :
Angka kemiskinan turun menjadi 19,41 persen dengan 38,74 juta jiwa. 2001 : Angka
kemiskinan turun menjadi 18,41 persen dengan 37,87 juta jiwa. 2002 : Angka kemiskinan
naik menjadi 18,20 persen dengan 38,39 juta jiwa. Meski persentase turun, jumlah penduduk
miskin meningkat.
Dalam peristiwa meningkatnya kemiskinan secara nasional sejak Februari 1996 hingga
Februari 1999, terlihat bahwa tingkat kemiskinan di perkotaan yang semula kurang dari
seperempatnya telah meningkat menjadi sekitar sepertiganya dari jumlah kemiskinan di
pedesaan.
Dari data pada Tabel tersebut di atas tampak bahwa pada tahap-tahap awal upaya
penanggulangan kemiskinan di Indonesia ternyata bahwa penurunan angka kemiskinan
secara nasional terjadi dalam jumlah yang cukup besar, namun di perkotaan hampir tidak
terjadi penurunan jumlahnya. Ini berarti terjadinya tren penurunan yang cukup besar di
Indonesia hanya terdapat di pedesaan.
Dalam hal indeks kemiskinan perkotaan di Indonesia dengan perhitungan per kapita,
kesenjangan kemiskinan dan parahnya kemiskinan, telah semakin meningkat sebesar dua kali
lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Sehubungan dengan itu pemerintah
menanggapi kemiskinan ini, khususnya di perkotaan, dengan empat cara, yaitu: