Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nuke Adellia

NIM : 4001200032

Peminatan : MPK

Summary Perkuliahan ke 5

SOP adalah singkatan dari Standard Operating Procedure atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Prosedur Operasi Standar. Secara sederhana, pengertian SOP
adalah suatu petunjuk tertulis yang menjelaskan tentang langkah-langkah kerja atau
bagaimana melakukan aktivitas rutin. Pendapat lain mengatakan, SOP adalah suatu dokumen
berisi prosedur kerja yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan tujuan agar memperoleh hasil kerja paling
efektif dan efisien. Dengan kata lain, SOP adalah pedoman atau acuan dalam bekerja sesuai
dengan fungsi dan alat penilaian kinerja pegawai serta sesuai dengan tata kerja, prosedur
kerja, dan sistem kerja yang berlaku di suatu perusahaan. Jadi, tujuan utama dari SOP adalah
agar proses pelaksaanaan pekerjaan dilakukan dengan rapih, tertib, dan sistematis dari awal
hingga akhir. Dengan adanya SOP maka diharapkan kualitas pekerjaan menjadi lebih baik.

Prinsip SOP : (1) Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan. (2) Bisa berubah sesuai
dengan perubahan, standar profesi atau perkembangan iptek serta peraturan yang berlaku. (3)
Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya, disamping
tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan. (4) Harus didokumentasikan.
Tujuan dari dibuatnya SOP adalah untuk memperjelas rincian atau standar yang tetap tentang
kegiatan pekerjaan yang berulang-ulang diselenggarakan dalam sebuah organisasi,
menjelaskan secara detail tentang kegiatan tugas dan pekerjaan yang dilakukan berulang di
dalam suatu perusahaan SOP yang baik adalah SOP yang dapat menjadikan arus kerja yang
lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, dan memudahkan
pengawasan dan juga mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang
berlainan dalam perusahaan.

Jenis SPO : (1) SPO Profesi / Keilmuan/ Teknis : (Pelayanan Medik, Keperawatan
dan profesi lain) Memuat proses kerja untuk diagnostik, terapi, tindakan, asuhan, dll. (2) SOP
Pelayanan : Merupakan SPO pelayanan Medik,keperawatan,Penujang Medik yang
berhubungan dengan pelayanan pasien. (3) SPO Administrasi : Mengatur tata cara kegiatan
dalam organisasi termasuk hubungan antar unit dan kegiatan non-medis pasien.
Fungsi SOP : Melancarkan tugas pegawai atau tim atau unit kerja, Merupakan dasar
hukum jika terjadi penyimpangan, Untuk mengetahui dengan pasti hambatan-hambatannya
dan cepat terlacak, Memberi arah pegawai untuk bersama-sama disiplin dalam bekerja,
Sebagai pedoman dalam menjalankan pekerjan rutin. SOP membantu mengevaluasi lebih dari
apa yang dilakukan sekarang tetapi juga membantu memutuskan bagaimana untuk maju.
Walaupun fungsi utama SOP adalah sebagai alat pandu, namun demikian fungsi SOP dapat
juga digunakan untuk alat ukur, alat pantau, dan sebagai alat latih.

Manfaat SOP : Memberikan penjelasan tentang prosedur kegiatan secara detail dan
terinci dengan jelas dan sebagai dokumentasi aktifitas proses bisnis perusahaan,
Meminimalisasi variasi dan kesalahan dalam suatu prosedur operasional kerja,
Mempermudah dan menghemat waktu dan tenaga dalam program trainning karyawan,
Menyamaratakan sluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua pihak, Membantu dalam
melakukan evaluasi dan penilaian terhadap setiap proses operasional dalam perusahaa,
Membantu mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat suatu perubahan kebijakan,
Mempertahankan kualitas perusahaan melalui konsistensi kerja karna perusahaan telah
memiliki sistem kerja yang sudah jelas dan terstruktur secara sistematis. Tanpa SOP, anggota
perusahaan tidak dapat bekerja secara efektif dan efisien serta tidak memahami bagaimana
ruang lingkup pekerjaannya. Sehingga keberadaan SOP sangat penting sebagai pedoman dan
acuan perusahaan demi mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin melalui prosedur
yang efektif.

Pertimbangan menggunakan format standar operasional prosedur tertentu disesuaikan


dengan tujuan dan fungsi yang diinginkan perusahaan. Format SOP adalah bervariasi dari
satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Meskipun tidak memiliki format yang baku, format
SOP adalah memiliki beberapa jenis bentuk yang sudah umum digunakan dalam organisasi
atau perusahaan. Format SOP meliputi Sederhana : langkah – langkahnya pendek, singkat,
dan tdiak terinci. Hirarki : langkah – langkahnya panjang, rinci dan banyak keputusan yang
harus dilakukan. Grafis : dilengkapi dengan gambar, foto, atau diagram sebagai ilustrasi.
Flowchart : dapat menggambarkan dengan jelas hubungan antara langkah-langkah kerja baik
secara fisik maupun logis.

Langkah dan penulisan SOP sebagai berikut : Perencanaan tujuan awal pembuatan
SOP, Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai, pihak manajemen dapat menysusun langkah
– langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, serta dapat mengetahui dan
mengevaluasi keberhasilan dari penerapan SOP tersebut. Perancangan awal, Jika bentuk SOP
yang akan digunakan adalah simple steps, hierarchical steps atau graphic format, maka
langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat tahapan dari proses yang ada dan yang
harus dijalankan. Jika bentuk SOP yanga akan digunakan adalah flowchart, maka langkah
awal yang haruss dilakukan adalah menentukan permasalahan yang akan diselesaikan.
Evaluasi Internal, Setelah rancangan awal dibuat, sebaiknya rancangan tersebut dievaluasi
oleh seluruh anggota perusahaan yang terlibat sehingga dapat diketahui kekurangan serta
kesalahan yang terdapat pada rancangan awal tersebut dan kemudian meminta saran, kritik
dan usulan yang membangun. Dengan melibatkan seluruh anggota perusahaan yang terlibat
dalam SOP tersebut, maka proses pemahaman dan penerapan akan berjalan dengan lebih
mudah. Evaluasi Eksternal, Pada tahap evaluasi eksternal, dibutuhkan tim penasehat yang
berasal dari luar perusahaan untuk menilai rancangan yang telah dibuat dan memberikan
saran, kritik dan usulan yang dapat membangun pembuatan SOP tersebut. Pihak eksternal
dari perusahaan tentu dapat menilai rancangan dengan lebih objektif, dikarenakan mereka
tidak terlibat langsung dalam proses penerapan SOP. Pengujian, Tahap pengujian dilakukan
untuk mengetahui SOP yang dibuat telah seusai dengan standard yang ditetapkan oleh pihak
manajemen dan kemudian hasil pengujian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam
melakukan perbaikan dan pengembangan. Perbaikan, Setelah dilakukan tahap pengujian,
dapat diketahui kekurangan dan kesalahan dalam SOP yang telah dibuat dan kemudian dapat
segera dilakukan perbaikan sehingga SOP dapat berjalan dengan lebih maksimal. Pada tahap
ini juga dapat dilakukan pelatihan bagi para pekerja agar dapat memanfaatkan SOP sebagai
alat bantu untuk memepermudah mereka dalam menjalankan pekerjaan. Pengaplikasian,
Setelah SOP telah selesai dibuat dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan, kemudian
dilakukan pengaplikasian di seluruh divisi dalam perusahaan sehingga tujuan awal yang telah
ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.

Secara singkat Idealnya, SOP disusun oleh 1 tim yg terdiri atas: Penulis SOP (author),
Pelaksana di lapangan (employee), Pengawas lapangan (supervisor), Atasan pengawas
(manager). Prosedur bisa tidak tertulis manakala petugas sudah teruji, tetapi kurang efektif
saat rotasi karyawan, Prosedur ditulis secara sederhana,runtut dan mudah dipahami. Gunakan
kata kerja dalam kalimat aktif bukan kalimat pasif. Sop harus tetap mutakhir (up-to-date),
harus dievaluasi secara periodik. Disarankan ditinjau minimal setiap satu tahun sekali, untuk
bidang kesehatan (clinic) minimal18 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai