2443-115X
e-ISSN. 2477-1821
ABSTRACT
Corn is one ingredient that has been used empirically as a facial skin care. Peel-off facial
mask has the advantage over the other types, it can lifted or removed as an elastic membrane
easily. The purpose of this research was to formulate a peel-off facial mask of corn starch that
qualifed for the evaluation of the preparation and its effectiveness test as skin care. This
research is experimental research, that is making 3 formula with variation of corn starch
concentration as active substance that is 5%, 10%, and 15% which aim to know optimal
concentration as peel-off mask facial skin care. Based on the results of evaluation of formula A
preparations with 5% active ingredient that meets the dosage evaluation, the formula that meets
the evaluation of the dosage is then tested effectiveness as facial skin care. Effectiveness test
using 3 respondents that is acne skin, blackhead skin, and oily skin. Test result conducted for 4
days with a view before and after use, peel-off corn starch mask capable of providing facial skin
care effect is characterized by changes in skin becomes brighter, less acne and blackheads.
Tabel 1. Formula masker peel off pati jagung manis (Zea mays saccharata), tiap 100 g
mengandung
Sediaan masker wajah peel off yang bahan yang digunakan berwarna putih dan
mengandung pati, gelatin dan air bening. Konsistensi semi padat dari ketiga
merupakan sumber nutrisi bagi formula berbeda-beda, hal ini dipengaruhi
pertumbuhan bakteri sehingga pada variasi konsentrasi zat aktif yang berbeda.
formulasi ditambahkan pengawet. Pengawet Namun demikian perbedaannya tidak
yang digunakan adalah kombinasi nipagin signifikan sehingga ketiga formula masih
dan nipasol untuk meningkatkan aktivitas memenuhi syarat sebagai masker peel off.
antimikroba dengan perpanjang Aroma khas pati pada sediaan dipengaruhi
rantai/gugus alkil. Selain itu kombinasi oleh zat aktif yang digunakan yaitu pati
konsentrasi 0,18% untuk nipagin dan 0,02% jagung. Walaupun pati mudah ditumbuhi
untuk nipasol akan mendapatkan kombinasi mikroba, tetapi adanya kombinasi nipagin
pengawet yang baik dan saling menguatkan dan nipasol sebagai pengawet yang baik
aktivitasnya. dan saling menguatkan aktivitasnya(8),
mampu mencegah pertumbuhan mikroba
Evaluasi Sediaan yang dapat menyebabkan bau tengik dan
Uji evaluasi sediaan bertujuan untuk perubahan warna pada sediaan.
mengetahui, apakah masker peel off pati Uji pH merupakan parameter
jagung ini dapat memenuhi syarat fisik fisikokimia yang dilakukan pada pengujian
sebagai masker peel off berdasarkan lama sediaan topikal, yang bertujuan untuk
penyimpanan 4 minggu pada suhu ruangan. mengetahui keamanan sediaan saat
Uji Organoleptik dengan parameter digunakan agar tidak mengiritasi kulit(9).
pengujian berdasarkan perubahan warna, Sediaan topical sebaiknya memiliki pH
bentuk dan bau. Hasil uji dapat dilihat pada yang sama dengan pH Balance kulit yaitu
tabel 2. 4,5 – 6,5(10). Jika nilai pH kurang dari 4 dan
Hasil yang diperoleh yaitu ketiga lebih dari 7, dikhawatirkan dapat
Formula memiliki warna putih susu, bentuk menyebabkan iritasi kulit(11). Tabel 3 hasil
semi padat (gel) dan aroma khas pati jagung pengujian pH masker wajah peel off pati
yang tetap dan tidak mengalami perubahan jagung dengan menggunakan pH meter
selama 4 minggu penyimpanan. Warna memenuhi range pH kulit yaitu 4,5 – 6,5.
putih susu pada sediaan dipengaruhi semua
Tabel 2. Data hasil uji organoleptik sediaan masker peel off pati jagung
Uji Organoleptik
Parameter Minggu Minggu Minggu Minggu
Formula
I II III IV
Aroma Khas Pati Khas Pati Khas Pati Khas pati
A Bentuk Semi Padat Semi Padat Semi Padat Semi Padat
Warna Putih Susu Putih Susu Putih Susu Putih Susu
Aroma Khas Pati Khas Pati Khas Pati Khas pati
B Bentuk Semi Padat Semi Padat Semi Padat Semi Padat
Warna Putih Susu Putih Susu Putih Susu Putih Susu
Aroma Khas Pati Khas Pati Khas Pati Khas pati
C Bentuk Semi Padat Semi Padat Semi Padat Semi Padat
Warna Putih Susu Putih Susu Putih Susu Putih Susu
Tabel 3. Data hasil uji pH sediaan masker peel off pati jagung
Uji daya sebar bertujuan untuk perbedaan daya sebar dari ketiga sediaan.
melihat kecepatan penyebaran sediaan Semakin tinggi daya sebar, maka akan
masker wajah peel off pada kulit saat semakin mudah dioleskan dan lebih cepat
dioleskan pada kulit. Uji daya sebar merata. Formula A dengan zat aktif 5 %,
dilakukan dengan cara mengukur diameter memiliki kemampuan mengikat air yang
sebar sediaan yang diletakkan di atas lebih rendah, menyebabkan air mudah
lempeng kaca yang diberi beban 100 g. menguap sehingga mempercepat proses
Sediaan masker wajah peel off yang baik dan pengeringan masker peel off.
memiliki nilai daya sebar berkisar antara 5-7
cm(12). Tabel 5. Data hasil uji waktu mengering
sediaan masker peel off pati jagung
Tabel 4. Data hasil uji daya sebar sediaan
masker peel off pati jagung Waktu Mengering (Minggu)
F
I II III IV
Daya Sebar (Minggu)
F (Menit) (Menit) (Menit) (Menit)
I II III IV A 20,02 20,01 20,13 20,04
A 6,5 cm 6 cm 5,5 cm 5,5 cm B 20,12 20, 15 20,44 20,06
B 5,5 cm 5,5 cm 5,5 cm 5,8 cm C 20,08 20 20,06 20, 25
C 4,5 cm 4,7 cm 4 cm 4,6 cm
Uji iritasi primer dilakukan untuk
Hasil pengamatan ketiga formula menentukan potensi iritasi pada kulit setelah
memiliki daya sebar yang berbeda-beda. Hal diberikan sediaan masker peel off pati
ini dipengaruhi penggunaan zat aktif yang jagung. Uji iritasi dilakukan dengan cara
berbeda-beda. Karena zat aktif yang mengoleskan sediaan pada kulit normal
digunakan berbentuk padat yang bersifat panel manusia dengan parameter adanya
mengikat air, sehingga semakin tinggi reaksi panas, gatal, eritema dan perih.
konsentrasi zat aktif, maka konsistensinya
semakin kental sehingga daya sebar sediaan Tabel 6. Data hasil uji iritasi primer sediaan
semakin rendah. Penurunan daya sebar masker peel off pati jagung
terjadi melalui meningkatnya ukuran unit
molekul karena telah mengabsorpsi pelarut Uji Iritasi (Minggu)
hingga cairan tersebut tertahan untuk Panelis Formula
mengalir dan menyebar. Berdasarkan hasil I II II IV
tersebut hanya formula A dan B yang A - - - -
memenuhi syarat daya sebar sebagai sediaan 1 B - - - -
masker peel off . C - - - -
Uji waktu mengering selama empat A - - - -
minggu dari masker peel off dilakukan 2 B - - - -
dengan cara mengoleskan sediaan pada kulit C - - - -
panelis dan dihitung lama waktu keringnya. A - - - -
Pada Tabel 5. formula A memiliki waktu 3 B - - - -
mengering yang lebih cepat dibandingkan C - - - -
formula B dan C. Hal ini dapat disebabkan
Hasil uji iritasi menunjukan, ketiga tidak terjadi, karena kemampuan gliserin
formula tidak menimbulkan iritasi pada mengikat air karena bersifat higroskopis
setiap kali pengujian selama 4 minggu dengan afinitas yang tinggi untuk menarik
dan menahan molekul air sehingga akan
penyimpanan. Salah satu faktor timbulnya
tetap menjaga kestabilan sediaan. Pada uji
iritasi adalah pH sediaan yang tidak sesuai pH selama 6 siklus, sediaan tidak mengalami
dengan pH kulit. Pada uji pH, hasil yang perubahan pH dan masih tetap masuk range
diperoleh, masuk range pH kulit, sehingga pH kulit. Pada uji daya sebar, formula A dan
ketika diaplikasikan pada kulit tidak B yang masih memenuhi range daya sebar
menimbulkan iritasi dan aman digunakan sediaan masker peel off dengan range 5-7.
sebagai sediaan topikal.
Uji Stabilitas (Cycling test) Uji Efektivitas Sediaan
merupakan pengujian yang dipercepat Pengujian efektivitas masker peel off
dengan menyimpan sampel pada suhu 20oC bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan
selama 24 jam kemudian sampel ini dapat dijadikan sebagai sediaan yang
dipindahkan ke dalam oven yang bersuhu dapat digunakan untuk perawatan kulit
40o C selama 24 jam, perlakuan ini adalah 1 wajah. Pengujian dilakukan pada 3 panelis
siklus. Percobaan diulangi selama 6 orang dewasa dengan jenis kulit yang
siklus(13).Hasil uji stabilitas dapat dilihat berbeda-beda, yaitu kulit wajah yang
pada tabel 7. berjerawat, berminyak dan berkomedo.
Hasil uji Sycling test dengan Pengujian efektivitas sediaan ini dilihat dari
parameter pengujian uji organoleptik, uji pH kemampuan sediaan uji untuk melihat
dan uji daya sebar. Pada uji organoleptik, perubahan kulit sebelum dan sesudah
baik warna, bentuk, maupun aroma tidak pemakaian sediaan. Sediaan yang diuji
mengalami perubahan yaitu tetap warna efektivitasnya yaitu sediaan yang memenuhi
putih susu, bentuk semi padat dan aroma syarat uji evaluasi sediaan yang optimal
khas pati. Walaupun secara alami, ketika
yaitu formula A dengan konsentrasi zat aktif
sediaan gel dipanaskan, maka akan
mengalami pengerutan dan pengerasan 5 %. Hasil uji efektivitas sediaan masker
karena terjadi penguapan air yang peel off pati jagung dapat dilihat pada tabel
disebabkan suhu panas, tetapi hal tersebut 8.
Tabel 7. Data hasil uji stabilitas sediaan masker peel off pati jagung
Daya
Formula Sebelum/Sesudah Organoleptis pH
Sebar
A Putih Susu, Bau Khas pati, Semi 5 6,5 cm
Padat
B Sebelum Putih Susu, Bau Khas pati, Semi 5 5,5 cm
Cycling Test Padat
C Putih Susu, Bau Khas pati , Semi 5 4,5 cm
Padat
A Putih Susu, Bau Khas pati, Semi 5 6,5 cm
Padat
B Sesudah Putih Susu, Bau Khas pati, Semi 5 5,5 cm
Cycling Test Padat
C Putih Susu, Bau Khas pati, Semi 5 4,5 cm
Padat
Tabel 8. Data hasil uji efektivitas sediaan masker peel off pati jagung
Uji Efektivitas (Hari)
Panelis Formula Jenis Kulit
I II III IV
1 Berjerawat Jerawat Agak Agak Agak berjerawat
berjerawat berjerawat (Cerah)
2 A Berminyak Agak Cerah Cerah Cerah
berminyak
3 Berkomedo berkomedo Agak Cerah Cerah
berkomedo
12. Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and 13. Wihelmina, C., 2011, Pembuatan dan
Sigla, A.K., 2002, Spreading of Penentuan Nilai SPF NanoemulsiTabir
SemisolidFormulation : An Update, Surya menggunakanMinyakKencur
Pharmaceutical Tecnology, September (Kaeferia galangal L.)
2002,84- 102, www.pharmtech.com. SebagaiFaseMinyak, Skripsi,
Universitas Indonesia, Jakarta,
Indonesia.