BUSANA
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Farida Ariyani
Nur Wakhidah Fauziati
Nunuk Suhartati
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Edi Priyana
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
Apfi Anna Krismonita
Rifda Ayu Satriana
KATA PEGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
iv DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
PRAKATA
Farida Ariyani
DESAIN FESYEN v
PEMBUATAN
BUSANA
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR....................................................................................................... iv
PRAKATA................................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ xiii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU...............................................................................xiv
PETA BUKU...............................................................................................................xv
APERSEPSI...............................................................................................................xvi
vi DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DESAIN FESYEN ix
PEMBUATAN
BUSANA
DAFTAR GAMBAR
x DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
DAFTAR GAMBAR
DESAIN FESYEN xi
PEMBUATAN
BUSANA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Pembuatan Busana yang diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan saksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu Anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Harian. Jika Anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka Anda dapat mengulangi untuk mempelajari
materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila Anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru Anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah:
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan
ditanyakan dan cara menyelesaikannya.
Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sumber
belajar dan QR code yang dapat diakses melalui QR code
scanner yang terdapat pada smartphone.
PETA BUKU
DESAIN FESYEN xv
PEMBUATAN
BUSANA
APERSEPSI
Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang mempunyai bermacam
fungsi antara lain untuk kesehatan, kesusilaan, dan keindahan. Bahkan, pakaian dapat
menunjukkan status seseorang. Sebagai kebutuhan pokok, pakaian sangatlah mudah
untuk didapatkan dengan berbagai macam pilihan model, bahan, warna, ukuran, dan
harga. Tidak salah jika kemudian banyak usaha di bidang ini bermunculan mulai yang
menawarkan bahan baku pakaian, pakaian jadi, dan jasa penjahitan pakaian. Namun,
tahukah kita bahwa mulai dari bahan baku pakaian atau kain hingga menjadi pakaian
diperlukan sebuah proses yang disebut dengan membuat pakaian ?
BAB
TEMPAT DAN ALAT KERJA
I
BAB 1 TEMPAT DAN ALAT KERJA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang tempat dan alat kerja, peserta didik
diharapkan mampu mengetahui syarat-syarat tempat kerja dan peralatan kerja yang
sesuai dengan standar ergonomiss, merawat tempat dan alat kerja, melindungi diri
dari risiko bahaya di tempat kerja.
PETA KONSEP
KATA KUNCI
DESAIN FESYEN 1
PEMBUATAN
BUSANA
PENDAHULUAN
Tempat dan alat kerja merupakan sarana penting dalam keberlangsungan kegiatan
praktik. Sehingga perlu untuk selalu dijaga fisik dan fungsinya supaya dapat maksimal
dalam pemakaiannya. Upaya untuk itu adalah dengan menjaga kebersihan ruang
dan melakukan perawatan terhadap semua peralatan. Tata tertib di dalam ruang dan
petunjuk penggunaan alat akan menjadi sebuah informasi bagi pengguna ruang. Ruang
dan peralatan yang terawat dan terpelihara dengan baik, digunakan sesuai dengan tata
tertib dan mengikuti informasi pemakaian alat akan dapat berfungsi sesuai dengan
standar prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan dalam bekerja.
MATERI PEMBELAJARAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia: tempat diartikan sebagai ruang (bidang,
rumah, dan sebagainya) yang tersedia untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Alat
jahit adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan menjahit, baik untuk membuat
busana, lenan rumah tangga atau benda lain yang dibuat dengan cara dijahit, baik jahit
tangan maupun dengan bantuan mesin. https://www.berbagaireviews.com/2018/08/
alat-alat-menjahit-lengkap -fungsi-dan.html. Tempat dan alat kerja merupakan satu
kesatuan sarana praktik yang saling berkaitan.
Tempat kerja dalam kegiatan praktik menjahit merupakan sebuah ruang yang di
dalamnya berisi bermacam-macam peralatan praktik menjahit yang berfungsi sebagai
penunjang kegiatan praktik.
2 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 3
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
4 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 5
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
Sumber : https://www.agenpemadamapi.com/memahami-jenis-kelas-dari-tipe-api/
6 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 7
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
mengikatkan pada letak ukuran lingkar yang diinginkan
secara mendatar.
c) Penggaris pola.
Penggaris pola adalah penggaris yang digunakan untuk
menggambar pola pakaian agar menghasilkan garis yang rapi.
Macam bentuk penggaris pola antara lain : penggaris siku
dan penggaris panggul, penggaris lengkung golok, penggaris
lengkung 9, penggaris bebek, penggaris lengkung blazer.
Penggaris siku berfungsi untuk membuat garis lurus, penggaris
panggul untuk membuat garis lengkung pada gambar pola
bagian panggul. Sedangkan penggaris lengkung yang lain
pada sasarnya digunakan untuk alat bantu menggambar pola
yang memerlukan gambar pola dengan bentuk lengkung agar
menghasilkan gambar pola yang sempurna seperti gambar
pola garis leher, kerung lengan garis hias dengan bentuk garis
lengkung, lingkar pesak, dll.
penggaris panggul
Penggaris siku
8 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
d) Skala.
Alat ukur terbuat dari kertas dalam satuan 1: 4 cm, 1: 2 cm,
1:6 cm, dan 1: 8 cm. Digunakan untuk membuat gambar pola
pakaian dalam ukuran perbandingan atau pola keci.
e) Pensil.
Digunakan untuk membuat gambar pola. Runcingkan ujung
pensil untuk mendapatkan garis yang tipis.
f) Pensil Warna Merah Biru.
Digunakan untuk membuat garis pola pada gambar pola pakaian.
Pensil warna merah digunakan untuk menggambar pola depan
dan pensil warna biru untuk menggambar garis pola belakang.
Pensil ini dapat diganti dengan menggunakan alat tulis yang
lain seperti spidol atau pulpen.
g) Kertas Pola.
Untuk menggambar pola kertas yang digunakan adalah kertas
yang ukurannya cukup lebar tujuannya supaya tidak perlu
menyambung kertas, contohnya kertas kayu/sampul warna
coklat atau kertas samson. Sedangkan untuk menjiplak pola
digunakan kertas yang lebih tipis (kertas roti, kertas layang-
layang, atau kertas dorslag).
2) Alat untuk Memotong.
Peralatan bantu menjahit yang digunakan untuk menggunting atau
memotong antara lain :
a) Meja Potong.
Meja potong berfungsi untuk menggelar kain, selanjutnya di
atas kain diletakkan pola dan dipotong. Sehingga meja potong
harus mempunyai ukuran yang cukup besar. Ukuran panjang,
lebar, dan tinggi meja potong kurang lebih 200 cm x 150 cm dan
tinggi 70 cm.
b) Gunting Kain.
Adalah gunting yang digunakan khusus untuk menggunting kain.
Sebaiknya gunting kain tidak digunakan untuk menggunting
benda yang lain selain kain supaya terap terawat ketazamannya.
DESAIN FESYEN 9
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
10 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 11
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
c) Kapur jahit.
Dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan alat untuk
memindahkan garis pola selain menggunakan karbon. Kapur
jahit tersedia dalam beberapa pilihan warna antara lain putih,
kuning, merah, dan lain lain. Juga beberapa pilihan bentuk
seperti bentuk segitiga pipih dan pensil.
12 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
b) Jarum Pentul
Berfungsinya untuk menyemat kain agar posisinya tidak
bergeser. Bentuk jarum pentul pada ujung sebelah atas terdapat
pentul yang berfungsi untuk memudahkan dalam pemakaian
menyemat dan melepas jarum dari kain..
DESAIN FESYEN 13
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
Sumber : https://fitinline.com/article/read/kenali-5-tipe-jarum-jahit-merk-organ-berikut-supaya-Anda-
tidak-salah-beli/
d) Bantal Jarum
Digunakan untuk menyematkan jarum ketika selesai digunakan
supaya tidak tercecer dan mudah untuk mengambil. Bantal
jarum terbuat dari kain yang diisi dakron atau kapuk, bisa
ditambahkan elastis sehingga dapat dipakai pada pergelangan
tangan.
e) Spul dan Sekoci
Spul adalah alat bantu menjahit yang digunakan untuk
menggulung benang bawah. Menggulung benang pada
spul jangan terlalu penuh supaya benang tidak lepas dari
spul ketika dimasukkan dalam sekoci. Sekoci adalah rumah
kumparan fungsinya untuk mengatur tegangan benang bawah.
Tegangan benang bawah dapat diatur dengan memutar sekrup
ke kiri atau ke kanan(dilonggarkan/dirapatkan)lempeng rumah
kumparan/sekoci. Spul dan sekoci merupakan satu kesatuan
alat bantu menjahit pada mesin jahit. Tiap-tiap jenis mesin jahit
mempunyai spesifikasi bentuk spul dan sekoci yang berbeda.
14 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
f) Sepatu Mesin
Berfungsi untuk menjepit kain agar posisi kain tidak bergeser
ketika proses menjahit. Sepatu mesin dipasang pada tiang
sepatu dengan menggunakan mur sepatu yang dapat dilepas dan
dipasang kembali. Untuk meletakkan kain pada posisi menjahit
tiang sepatu dapat diangkat kemudian diturunkan kembali.
Tegangan kerapatan tiang sepatu dapat diatur dengan cara
memutar pengatur tegangan tiang sepatu ke kiri atau ke kanan.
Ada bermacam-macam jenis sepatu mesin yang digunakan untuk
membuat hasil jahitan yang tertentu. Antara lain sepatu setik
lurus mesin jahit manual, sepatu setik lurus mesin jahit industri,
sepatu mesin obras, sepatu resleting mesin jahit manual, sepatu
resleting mesin jahit industri , sepatu kelim, sepatu lubang
kancing. Sepatu mesin merupakan alat bantu menjahit yang
dapat dibuka dan dipasang jika dibutuhkan. Cara memasangnya
dengan dijapit pada tiang sepatu dengan menggunakan mur.
g) Pendedel
Adalah alat yang gunanya untuk membantu membuka jahitan
dan merobek lubang kancing. Salah satu ujung terbuat dari
besi yang lancip dengan pisau pada ujung sebelah dalam. Jika
dikaitkan pada setikan, maka setikan akan putus.
DESAIN FESYEN 15
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
16 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
pengepresan sangat berpengaruh terhadap hasil jadi pakaian.
Macam-macam alat pengepresan antara lain:
a) Setrika
Ada bermacam-macam jenis setrika, namun pada intinya alat
ini digunakan untuk melicinkan permukaan kain dan melakukan
pengepresan interfacing.
b) Papan Setrika
Adalah meja yang digunakan sebagai tempat menyetrika.
Sebaiknya meja setrika terbuat dari bahan yang tidak
menghantarkan listrik. Misalnya dari bahan kayu yang dilengkapi
dengan tempat meletakkan setrika.
c) Kain Alas Setrika
Digunakan untuk mengalasi meja setrika. Sebaiknya kain alas
dipilih yang tidak bermotif dan warnanya putih supaya tidak
berisiko melunturi bahan praktik.
d) Kain Pelembab
Kain yang digunakan untuk melindungi bahan praktik dari panas
serika secara langsung yang dapat menyebabkan permukaan
bahan praktik menjadi berkilau. Kain pelembab sebaiknya
dipilih bahan katun yang tidak bermotif dan warnanya putih.
e) Papan Pengepresan
Digunakan untuk melakukan pengepresan pada bagian bagian
busana yang bentuknya lengkung, pipa, cembung atau cekung.
Contohnya kerung lengan, garis panggul, pipa lengan dan pipa
celana.
DESAIN FESYEN 17
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
Daftar kerja yang harus dikerjakan oleh anggota piket dibuat dalam
bentuk tertulis, sehingga bisa dibaca untuk dilaksanakan setiap hari
dan sekaligus dapat dikoreksi apakah kegiatan piket sudah dijalankan
sesuai dengan instruksinya.
c. Mematuhi aturan atau tata tertib kebersihan di dalam ruang praktik.
Seyogyanya setiap peserta didik mempunyai tanggung jawab untuk
ikut menjaga kebersihan yang diwujudkan dengan menaati tata tertib
kebersihan yang sudah dibuat. Perlu adanya pemahaman pada peserta
didik bahwa tata tertib dibuat untuk ditaati bukan untuk dilanggar. Jika
setiap peserta didik mempunyai kesadaran untuk menaati tata tertib
kebersihan, maka ruang akan cenderung menjadi lebih bersih. Contoh
sederhana bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang antara lain
membuang sampah pada tempatnya, tidak makan dan minum di dalam
ruang praktik, dll.
18 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
mudah patah dan permukaannya tidak bengkok.
c) Peralatan tulis seperti pensil, pensil merah biru, penghapus,
sebaiknya disimpan di dalam kotak alat supaya tidak berserakan.
2) Alat bantu memotong
Gunting kain, gunting zigzag, gunting kertas, gunting bordir, supaya
fungsinya maksimal sebaiknya dirawat dengan :
a) Setelah pemakaian mata gunting hendaknya dibersihkan dan
tetap dalam keadaan kering supaya tidak berkarat.
b) Usahakan gunting tidak jatuh karena mur gunting akan menjadi
longgar yang menyebabkan gunting menjadi tidak tajam.
c) Gunakan gunting hanya untuk memotong satu jenis bahan saja.
d) Simpan gunting di tempat yang aman atau tidak berisiko
terhadap orang.
3) Alat bantu memindahkan garis pola.
a) Rader, sebaiknya disimpan di dapam kotak peralatan, jagalah
supaya roda rader selalu dalam keadaan kering supaya tidak
berkarat.
b) Kapur jahit, Simpanlah di dalam kotak alat dan hindarkan
terjatuh yang dapat mengakibatkan kapur menjadi patah.
c) Karbon jahit disimpan di dalam map kertas supaya warna
karbon tidak luntur dan mengotori bahan atau barang yang ada
disekitarnya.
4) Alat bantu menjahit.
a) Piranti mesin jahit seperti sepatu mesin, mur sepatu, pengunci
jarum, sekoci, spul, sebaiknya disimpan dalam kotak alat supaya
mudah untuk mengambil ketika hendak dipakai. Usahakan tetap
balam keadaan kering dan tidak lembab supaya tidak berkarat.
b) Jarum. Simpanlah jarum ditempat yang aman katena ujung
jarum yang lancip sangat berbahaya. Jarum pentul sebaiknya
disimpan pada bantal jarum untuk memudahkan pemakaian.
Demikian juga untuk jarum tangan disimpan pada bantal jarum.
Jarum mesin sebaiknya tetap disimpan di dalam wadahnya
selama tidak atau belum dipakai.
c) Pendedel simpanlah di dalam kotak alat.
d) Mata nenek, simpanlah di dalam kotak alat.
5) Alat bantu pengepasan.
Merawat dress form yang sedang tidak dipakai sebaiknya ditutup
dengan menggunakan kain supaya tidak kotor dan berdebu. Jika
permukaannya kotor atau berdebu sebaiknya disimpan dengan
cara disikat menggunakan sikat yang bulunya lembut.
Sedangkan cermin sebaiknya diletakkan ditempat yang aman
supaya tidak pecah.
6) Alat bantu pengepresan.
a) Setrika, disimpan di dalam lemari alat. Simpanlah ketika setrika
sudah tidak panas supaya tidak lengket. Gulung kabelnya
dengan rapi.
b) Kain alas, Selesai pemakaian sebaiknya kain alas dilipat supaya
DESAIN FESYEN 19
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
20 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 21
PEMBUATAN
BUSANA
CAKRAWALA
MATERI PEMBELAJARAN
22 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Tempat dan alat kerja perlu disiapkan secara maksimal. Sebelum menyiapkan
tempat dan alat perlu pengetahuan tentang kriteria tempat/ruang, dan macam-
macam alat yang digunakan untuk praktik menjahit. Ruang dan alat praktik
hendaknya memenuhi standar kelayakan supaya hasil kerja menjadi maksimal.
Selain itu, diperlukan pengetahuan tentang perlindungan diri agar peserta didik
terjamin keselamatan jiwanya akibat risiko kerja.
DESAIN FESYEN 23
PEMBUATAN
BUSANA
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik akan lebih memahami tentang
materi pengetahuan tempat dan alat kerja yang digunakan untuk kegiatan praktik
menjahit. Diskusikan dengan teman dan guru Anda jika ada materi yang belum
bisa dipahami.
24 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
BAB
MESIN JAHIT II
BAB II MESIN JAHIT
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KEGUNAAN MACAM-MACAM
MESIN JAHIT
KATA KUNCI
DESAIN FESYEN 25
PEMBUATAN
BUSANA
PENDAHULUAN
26 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
PENDAHULUAN
Kembali seorang Amerika mencoba membuat mesin jahit dan sukses pada tahun
1834, yang bernama Walter Hunt. Namun anehnya, dia tidak merasa bahagia dengan
temuannya, karena dia merasa temuannya akan menimbulkan pengangguran. Mesin
jahit bermacam-macam: mesin jahit khusus digunakan untuk satu perkerjaan, mesin
jahit tertentu, mesin jahit umu, mesin jahit serba guna, mesin jahit listrik, mesin jahit
kaki, mesin jahit tangan. https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_jahit
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin jahit adalah alat yang dipakai dalam suatu kegiatan jahit menjahit untuk
membuat sebuah produk busana dan lenan rumah tangga (gorden, sarung bantal, seprai,
selimut, dan lain-lain). Sesuai dengan namanya mesin jahit, mesin jahit ini berfungsi
untuk menggabungkan bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, maksud dari
“bagian” di sini adalah potongan-potongan kain yang akan di gabungkan menjadi
sebuah produk, misalnya bagian lengan, kerah, badan, yang di buat berdasarkan pola.
Banyaknya potongan-potongan kain yang akan dijahit tergantung pada pola produk
yang akan dikerjakan.
Pada umumnya, mesin jahit dilengkapi dengan buku atau lembaran petunjuk
yang menjelaskan tentang nama pabrik dan nama pembuat, tahun pembuatan dan
nomor kode, cara memasang atau merakit, fungsi dari tiap-tiap bagian yang penting,
cara menggunakan, dan cara memelihara.
Sebelum mesin jahit digunakan, sebaiknya dipelajari dahulu hal-hal yang
tercantum dalam buku atau lembaran petunjuk. Hal ini sangat penting agar tidak
terjadi kecelakaan, kerusakan, terbakar ataupun kemacetan yang dapat menghambat
pekerjaan.
A. Klasifikasi Mesin Jahit
Mesin jahit dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi 2
golongan. Pertama, golongan mesin jahit menurut konstruksi dan kecepatan,
yaitu mesin jahit domestik/klasik (nonindustri) dan mesin jahit modern
(mesin industri). Kedua, golongan mesin jahit menurut hasil jahitannya, terdiri
atas: mesin jahit lurus dan perlengkapannya (attachment), mesin jahit zig-zag
dan perlengkapannya (attachment), dan mesin penyelesaian, misalnya mesin
obras, mesin penyelesaian tepi, dan mesin kelim.
1. Mesin jahit domestik/klasik (non-industri)
Mesin jahit domestik/klasik (nonindustri) adalah mesin jahit yang
biasanya digunakan dalam rumah tangga. Mesin jahit ini merupakan
mesin jahit tradisonal yang banyak dimiliki oleh masyarakat pada
umumnya. Mesin jahit ini fungsinya untuk menjahit pakaian.Untuk
menggerakkan mesin ini ada yang diputar menggunakan tangan dan ada
yang digerakkan dengan kaki.
Salah satu mesin jahit domestik/klasik (nonindustri) yang banyak
digunakan orang adalah mesin jahit lurus. Apabila kita membeli baru
mesin jahit ini biasanya dilengkapi dengan perlengkapannya. Mesin jahit
lurus adalah mesin jahit yang hanya menghasilkan setikan lurus.
DESAIN FESYEN 27
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
Pada saat membeli mesin jahit, jalannya mesin harus dicoba dahulu
sesuai spesifikasi yang kita kehendaki. Cara mencoba jalannya mesin
adalah dengan menjahit perca yang tebal tipisnya bermacam-macam.
Mesin jahit yang baik, jalannya lancar ketika dicoba dan hasil jahitannya
tidak meloncat- laoncat. Untuk memudahkan cara penggunaan mesin
sebaiknya buku petunjuk mesin harus dibaca dengan teliti.
2. Mesin jahit modern (mesin industri)
Mesin jahit modern kebanyakan digunakan di pabrik atau industri
busana jadi. Mesin ini mempunyai kecepatan yang tinggi, yaitu sekitar
spuluh kali kecepatan jalannya mesin domestik (nonindustri). Untuk
menjalankannya diperlukan aliran yang cukup besar, oleh karena itu
kabel- kabel listriknya harus diletakkan di bagian atas, demi menjaga
keselamatan kerja.
Ditinjau dari hasil jahitannya, pengelompokan mesin industri adalah
mesin jahit lurus, mesin jahit zig-zag, dan mesin penyelesaian. Jenis
mesin penyelesaian industri berkembang sangat cepat sesuai dengan
kebutuhan penyelesaian busana jadi, antara lain mesin jahit highspeed,
mesin jahit automatic/digital, mesin jahit obras, mesin kelim, mesin
lubang kancing, mesin untuk memasang kancing, mesin untuk membalik
krah, mesin untuk menjahit kantong, mesin untuk memasang rompok,
mesin jahit jarum dua rantai (Distro), mesin jahit overdeck, mesin neci,
dan masih banyak lagi yang lain.
B. Kegunan Macam-macam Mesin Jahit
Mesin jahit digunakan untuk mempercepat proses menjahit pada waktu
tertentu yang diperlukan untuk membuat produk jadi tekstil lebih cepat dan
berpengaruh terhadap biaya produksi. Terutama untuk perusahaan garmen
bisa lebih menekan biaya produksi dengan hasil yang lebih baik, cepat dan
rapih.
Adapun macam-macam mesin jahit yang banyak digunakan oleh
masyarakat adalah:
1. Mesin jahit domestik/klasik (non-industri)
Mesin jahit domestik/klasik adalah mesin jahit manual yang cara
menjalankannya dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu:
a. Mesin jahit manual yaitu mesin jahit yang dijalankan dengan
kayuhan/pijakan kaki pada pedal mesin jahit.
28 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Mesin jahit tangan yaitu mesin jahit yang dijalankan dengan ayunan
tangan pada roda penggerak di sebelah kanan atas roda.
Mesin jahit klasik atau mesin jahit manual juga bisa digerakkan
dengan dinamo listrik yang dijual secara terpisah, dinamo tersebut
dipasangkan pada badan mesin untuk mempercepat proses
penjahitan. Bentuk setikan yang dihasilkan mesin jahit klasik/
manual adalah jahit lurus.
2. Mesin jahit modern (mesin jahit industri )
a. Mesin Jahit HighSpeed
DESAIN FESYEN 29
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
7) Bekerjalah dengan penuh konsentrasi
8) Masukkan stecker pada stop kontak, perhatikan peganglah bagian
badan steckernya saat menghubungkan atau mencabut dari
stop kontak, awas jangan pegang kabelnya, karena mungkin
kabel dapat putus atau konslet.
9) Perhatikan posisi kaki, kaki kanan agak ke depan dan kaki kiri ke
belakang, lalu jalankan mesin dengan menekankan kaki kanan
dan menekankan kaki kiri untuk menghentikan, atau tekan
dengan satu kaki kanan saja, sedangkan kaki kiri berada di luar
(samping kaki mesin)-
10) Tekan tombol ON untuk menyalakan, dan tunggu beberapa
detik, lalu tekan (injakkan kaki) untuk mulai menjalankan mesin
secara perlahan-lahan. Memulai Jahitan: Isilah spul, sesuaikan
benang dengan keperluan, masukkan ke sekoci dan letakkan
ke rumah sekoci, lalu pasang benang atas dan tariklah benang
bawah, aturlah tegangan benang dan panjang/kerapatan
setikan yang dikehendaki.
11) Dengan menekan tuas lutut , dengan cara menggeserkan lutut
kita sebelah kanan, maka terangkatlah sepatu mesin, kemudian
letakkan perca kain yang telah disiapkan, dan turunkan kembali
sepatunya, dengan melepaskan/menggeser lutut kita kearah
kiri. Cobalah beberapa setikan apakah sudah sesuai dengan
yang kita kehendaki?, periksa tegangan benangnya, apakah
sudah sesuai dengan bahan yang akan kita jahit? Kalau semua
sudah siap, kita mulai menjahit bahan yang sudah kita siapkan.
12) Letakkan kain yang akan kita jahit, seperti pada langkah ke-11
Buatlah setikan penguat (back tack) pada awal jahitan, caranya
: Buat setikan mundur 3 sampai 4 kali, dengan menekan “Kait
Kontrol” pengatur maju mundur setikan beberapa saat lalu
lepaskan (perhatikan huruf (a)) pada gambar di bawah ini, baru
kemudian setiklah maju dan seterusnya. https://www.mikirbae.
com/2016/08/prosedur-pengoperasian-mesin-jahit.html
b. Mesin Jahit Otomatis/Digital
Mesin jahit digital ini cocok untuk industri kreatif karena variasi
jahitan di mesin ini cukup banyak, jadi kreativitas kita bisa disalurkan
di mesin jahit ini. Disamping itu mesin jahit automatic/digital ini
ada juga yang menggunakan camm sebagai alat jahit kreatif yang
dipasangkan pada badan mesin untuk membuat variasi hiasan.
30 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 31
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin jahit ini banyak digunakan di Konveksi dan Garmen yang
memproduksi kaos dan menjadi salah satu standar jahitan
yang diberikan oleh Buyer pemesan. Mesin ini digunakan untuk
menghasilkan dua baris jahitan rantai, yang tegas dan elastis, cocok
untuk jahitan biasa dan jahitan dekoratif, misalnya pada pakaian
dalam, pakaian berbahan dasar kaos, bedcover dan kulit.
f. Mesin Jahit Overdeck
32 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 33
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
34 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 35
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
Catatan:
Jarum yang dipasang terlalu tinggi/rendah akan mengakibatkan setikan
melompat-lompat.
Apabila jarum yang dipasang terbalik akan mengakibatkan benang
terputus-putus
7. Memasang Benang Atas pada Mesin Jahit
Langkah-langkah memasang benang atas pada mesin jahit manual adalah
sebagai berikut:
a. Letakkan benang pada tiang benang di bagian atas mesin jahit.
b. Masukkan benang pada celah pengatur tegangan benang bagian atas
yang terletak di belakang mesin jahit.
c. Masukkan benang pada lubang pengangkat benang yang bergerak
naik turun jika mesin jahit dijalankan.
d. Masukkan benang pada pengait-pengait benang sebelum lubang
jarum mesin jahit.
e. Masukkan benang pada lubang jarum mesin jahit.
36 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
9. Mengatur Tegangan Benang
Pengatur tegangan benang mesin ada dua, yang pertama berada di
sebelah kiri mesin jahit, biasanya bernomor dan yang kedua berada pada
sekrup sekoci. Untuk menjahit biasanya menggunakan nomor 3-4. Makin
besar nomornya makin kencang dan makin kecil nomor makin longgar.
Setikan yang baik apabila benang atas dan bawah bersilang di tengah-
tengah lapisan kain. Setikan kurang baik apabila:
a. Tegangan benang atas terlalu kencang
b. Tegangan benang atas terlalu kendor
DESAIN FESYEN 37
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
D. Mengoperasikan Mesin Jahit
Untuk melakukan pekerjaan menjahit yang baik dan benar dibutuhkan
pengetahuan dan pemahaman mengenai cara mengoperasikan mesin jahit
sesui dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada mesin jahit pada saat mengoperasikan mesin jahit, langkah-
langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi mesin jahit yang akan digunakan
untuk memastikan mesin dalam kondisi baik atau tidak.
2. Memeriksa dan memastikan pemasangan jarum pada mesin jahit sudah
benar apa tidak.
3. Memeriksa dan memastikan pemasangan sepatu mesin jahit sudah tepat
apa tidak.
4. Memeriksa dan memastikan pemasangan alur benang pada mesin jahit
bagian atas sudah urut apa tidak.
5. Memasang benang pada spul.
6. Memeriksa dan memastikan pemasangan kumparan/spul dan bobin cace/
sekoci pada rumah sekoci
7. Memeriksa dan memastikan pemasangan alur benang di spul pada sekoci.
8. Memeriksa dan memastikan benang sudah keluar dari bawah (rumah
sekoci).
9. Menjalankan mesin jahit
Untuk memeriksa kesiapan mesin jahit dapat dilakukan dengan cara
menghandel mesin untuk jalan cepat, sedang, maupun lambat, menjahit
kain tanpa benang, serta mengatur langkah setikan antara satu sampai
tiga setikan secara berulang-ulang.
38 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
CAKRAWALA
Sejarah Perkembangan Teknologi Menjahit
DESAIN FESYEN 39
PEMBUATAN
BUSANA
JELAJAH INTERNET
Wawasan tentang mesin jahit dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik
melalui internet. Bermacam-macam materi dan informasi serta penjelasan terkait
mesin jahit dapat diperoleh melalui video di salah satu link sebagai berikut:
https://fitinline.com/article/read/5-langkah-mengoperasikan-mesin-jahit/
atau dengan menggunakan QR code di samping.
RANGKUMAN
1. Mesin jahit adalah alat utama untuk membuat sebuah produk busana,
selain itu juga merupakan kebutuhan bagi para penjahit untuk membuat
lenan rumah tangga (gorden, sarung bantal, seprai, selimbut, dan lain-lain).
2. Mesin jahit dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu: mesin jahit
klasik dan mesin jahit modern. Mesin jahit klasik adalah mesin jahit
tradisonal yang banyak dimiliki oleh masyarakat pada umumnya. Mesin
jahit ini fungsinya untuk menjahit pakaian. Mesin jahit modern adalah
mesin jahit yang digerakkan dengan menggunakan listrik.
3. Macam-macam mesin jahit: mesin jahit klasik/manual, mesin jahit
highspeed, mesin jahit automatic/digital, mesin jahit obras, mesin jahit
lubang kancing, mesin jahit jarum dua rantai (distro), mesin jahit overdeck,
dan mesin neci.
4. Untuk menyiapkan mesin jahit, alat-alat yang dibutuhkan diantaranya
adalah sekoci, benang, kumparan dan buku petunjuk kerja. Mesin jahit
yang akan disiapkan adalah mesin jahit manual, mesin jahit semi otomatis,
mesin jahit high speed dan mesin obras. Langkah-langkah menyiapkan
mesin jahit manual adalah sebagai berikut:
a. Mengeluarkan kepala mesin (untuk mesin jahit manual/ tradisional).
b. Mengisi benang pada kumparan/spul
c. Memasang spul pada sekoci
d. Memasang kumparan/spul dan sekoci pada rumah sekoci
e. Memasang Sepatu Mesin Jahit
f. Memasang jarum mesin jahit
g. Memasang benang atas
h. Mengeluarkan benang bawah
i. Mengatur tegangan benang
j. Mengatur jarak setikan
40 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
RANGKUMAN
5. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan pada saat mengoperasikan
mesin jahit sesui dengan SOP antara lain adalah:
a. Memeriksa dan memastikan terlebih dahulu kondisi mesin yang
akan digunakan dalam kondisi baik atau tidak.
b. Memeriksa dan memastikan pemasangan jarum pada mesin jahit
sudah benar apa tidak.
c. Memeriksa dan memastikan pemasangan sepatu mesin jahit sudah
tepat apa tidak.
d. Memeriksa dan memastikan pemasangan alur benang pada mesin
jahit bagian atas sudah urut apa tidak.
e. Memeriksa dan memastikan pemasangan benang pada spul
f. Memeriksa dan memastikan pemasangan alur benang di spul pada
sekoci
g. Memeriksa dan memastikan pemasangan bobin cace atau sekoci
pada rumah sekocid di mesin jahit
h. Menjalankan mesin jahit
TUGAS MANDIRI
Cara mengoperasikan mesin jahit pada umumnya sama untuk semua jenis
mesin, yaitu terlebih dahulu memeriksa kondisi mesin jahit yang akan digunakan
dan pastikan dalam kondisi baik. Demikian juga untuk pemasangan alat-alat
seperti jarum,sepatu mesin jahit,benang pada spul,spul pada sekoci dan bobin
cace (sekoci) adalah sama. Tugas peserta didik mencari cara yang spesifik dari
masing-masing mesin jahit modern disertai penjelasan dan gambar-gambar yang
mendukung. Peserta didik dapat mengumpulkan informasi melalui buku, internet,
maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang sudah disepakati dengan guru pengampu.
DESAIN FESYEN 41
PEMBUATAN
BUSANA
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab kedua tentang mesi jahit, Anda pasti lebih
memahami tentang mesin jahit terkait: Klasifikasi mesin jahit, kegunaan macam-
macam mesin jahit, menyiapkan mesin jahit, dan bagaimana cara mengoperasikan
mesin jahit pada kegiatan di idustri garmen maupun di rumah (home industri).
Dari penjelasan semua materi pada BAB II ini, materi yang dirasa sulit dipahami
menurut anda coba didiskusikan bersama teman-teman dan guru anda. Kepada
guru anda tak lupa disampaikan juga kekurangan dan kelebihan dari kegiatan
pembelajaran pada BAB II.
42 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
BAB
PENGEPRESAN III
BAB III PENGEPRESAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENGEPRESAN
Pengertian Kegunaan
pengepresan macam-macam alat Teknik pengepresan
pengepresan
KATA KUNCI
DESAIN FESYEN 43
PEMBUATAN
BUSANA
PENDAHULUAN
Menjahit busana terdiri dari beberapa proses, salah satunya yang harus dilalui
ketika menjahit busana yaitu langkah pengepresan. Pengepresan merupakan teknik
mengepres, melengketkan, dan melicinkan bahan, baik bahan utama (kain) atau bahan
pelapis (fiselin, trubenaise, kufner dll). Pengepresan dilakukan dengan menggunakan
beberapa alat, yaitu setrika, alas setrika, meja setrika dan berbagai macam alat
pemampat. Proses pengepresan dapat dilakukan pada awal menjahit, pertengahan
proses menjahit (under pressing), dan setelah selesai menjahit (top pressing).
Untuk mendapatkan penampilan hasil jahitan yang terbaik yang
perlu dilakukan ketika pengepresan yaitu melakukan pengepresan setiap kali
menyambung bagian-bagian pakaian yang dijahit. Ketika melakukan pengepresan,
keselamatan kerja sangatlah penting maka wajib menggunakan alat pelindung diri.
Alat pelindung diri yang digunakan ketika melakukan pengepresan antara lain harus
menggunakan alas kaki dan celemek.
44 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Pengepresan
Pengepresan adalah suatu langkah memampatkan (menekan) hasil jahitan
baik busana yang sudah jadi maupun bagian-bagian busana yang belum selesai.
Kegiatan pengepresan atau menyetrika yang dilakukan pada bagian-bagian
busana yang dijahit yang perlu dimampatkan kampuhnya. Pengepresan yang
dilakukan tidak perlu menunggu sampai seluruh busana selesai dijahit. Kegiatan
ini merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan penampilan yang bagus
dari pakaian. Lakukan pengepresan setiap kali menyambung bagian-bagian
pakaian selesai dijahit, maka kita akan mendapatkan penampilan pakaian yang
sesuai yang kita inginkan. Menurut penulis (modul PPPPTK, 2018:34) Tujuan dari
pengepresan busana/pakaian adalah :
1. Menghilangkan kerutan atau menghaluskan bekas lipatan yang tidak
diinginkan
2. Membuat lipatan-lipatan tertentu sesuai desain yang diinginkan
3. Membentuk/mencetak busana sesuai lekuk tubuh
4. Menempelkan interfacing
5. Mempersiapkan busana untuk diproses ke tahap lebih lanjut
6. Sebagai penyelesaian akhir pada busana setelah proses atau pembuatan
busana selesai dilakukan.
DESAIN FESYEN 45
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
a. Setrika Biasa
Setrika biasa adalah setrika listrik yang mempunyai temperatur
yag disesuaikan dengan jenis bahan yang akan disetrika. Pada saat
akan digunakan bagian bawah setrika harus selalu bersih supaya tidak
memberikan bekas noda pada bahan atau busana. Selain itu penggunaan
setrika biasa memerlukan kain pelembab yang diletakkan di atas bagian
yang akan dimampatkan dan ditekan-tekan menggunakan setrika.
46 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
c. Setrika Gantung
Setrika yang digunakan dengan cara kain yang di setrika digantung
dan mengeluarkan uap ketika dipakai,setrika gantung ini dipakai untuk
melicinkan busana yang sudah jadi
2. Papan Setrika
Papan setrika adalah alas yang digunakan untuk menyetrika bagian busana
maupun busana yang sudah jadi. Papan setrika yang baik biasanya terdapat
busa pada bagian atasnya sehingga ketika dipakai untuk menyetrika alasnya
tidak terlalu keras.
3. Alas Setrika
Alas setrika adalah kain yang digunakan untuk menutupi papan setrika, alas
DESAIN FESYEN 47
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
setrika harus selalu bersih supaya tidak meninggalkan noda pada bahan atau
busana.
5. Sprayer
Sprayer adalah alat bantu melicinan hasil setrikaan supaya mudah dibentuk
48 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
6. Point Presser
Point presser adalah alat bantu untuk membantu membuka kampuh yang
berujung runcing/lancip, misalnya ujung krah kemeja dan manset sedangkan
yang bagian bawah dapat digunakan sebagai pemampat yaitu berguna untuk
menahan uap panas dari setrika tanpa menyetrika terlalu lama terutama pada
bahan yang susah dimampatkan.
7. Tailor’s Ham
Tailor’s ham adalah alat bantu pengepresan yang digunakan untuk membantu
menyetrika bagian-bagian kurva, misalnya lipit/kupnat, garis hias prinses,
kerung lengan/kepala legan.
8. Seam Roll
Seam roll adalah alat bantu pengepresan yang digunakan untuk membantu
menyetrika kampuh terbuka pada bagian-bagian dalam busana, misalnya
kampuh bahu, lengan, pipa celana.
DESAIN FESYEN 49
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
9. Sleeve Board
Sleeve board adalah alat bantu pengepresan yang panjang. Fungsinya untuk
membantu menyetrika kampuh yang tidak bisa disetrika menggunakan papan
setrika, misalnya kampuh pada lengan panjang dan pipa celana.
50 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
C. Teknik Pengepresan
1. Tahap-tahap pengepresan
Menjahit busana dapat dilakukan 3 tahapan pengepresan yaitu pengepresan
diawal, pengepresan antara (under pressing) dan pengepresan akhir (top
pressing).
a. Pengepresan awal dilakukan ketika kain sebelum dipotong yaitu dengan
cara kain disetrika terlebih dahulu supaya kerut-kerut pada kain hilang
dan menjadi rata, kain juga dapat disusutkan dengan cara dilembabkan
dengan air menggunakan sprayer lalu disetrika. Kegiatan tersebut
untuk mempermudah peletakkan pola dan supaya ukuran pakaian tidak
berubah.
DESAIN FESYEN 51
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
/ bahan pelapis, dan pengepresan saku dan bagian-bagian pakaian yang
lainnya.
52 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 53
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
54 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 55
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
3) Setrika kampuh tutup pada bagian baik kain yang dialasi kain
pelembab dan sesekali dilembabkan
56 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 57
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
58 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 59
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
60 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
2) Setrika bagian baik kain yang dilapisi kain pelembab
3) Setrika kelim yang sudah dijahit pada bagian buruk kain sambil
sesekali dilembabkan
DESAIN FESYEN 61
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
4. Hasil pengepresan kelim dengan penyelesaian stik mesin
LEMBAR PRAKTIKUM
Pengepresan
A. Tujuan
Melakukan pengepresan
B. Alat dan bahan
1. Meja setrika
2. Setrika
3. Kayu pemampat
4. Kain
5. Fiselin
C. Petunjuk praktik
1. Lakukan kegiatan pengepresan dengan memperhatikan
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Jagalah kebersihan lingkungan area kerja (ruang praktik) dan alat
sesuai dengan prinsip 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke)
3. Selesai praktik kembalikan peralatan ke tempat alat dengan rapi.
4. Bersihkan area kerja setelah melakukan kegiatan praktik pengepresan.
D. Langkah kerja pengepresan
1. Siapkan bahan dan alat untuk melakukan pengepresan.
2. Lakukan pengepresan kampuh buka sesuai dengan prosedur.
3. Lakukan pengepresan kampuh tutup sesuai dengan prosedur.
4. Lakukan pengepresan fiselin sesuai dengan prosedur.
5. Lakukan pengepresan kelim sesuai dengan prosedur.
62 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
LEMBAR PRAKTIKUM
3. Pengepresan fiselin
4. Pengepresan kelim
CAKRAWALA
Sejarah Pengepresan
Setrika adalah alat untuk melicinkan kain dari kekusutan sehingga rapi. Gambar
setrika di atas merupakan setrika kuno yang panasnya menggunakan arang
panas di dalamnya. Setrika ini tidak bias diatur temperature suhunya . Orang
zaman dahulu jika ingin merapikan pakaiannya menggunakan
setrika arang dengan cara memanaskan arang terebih dahulu dengan bara
api kemudian dimasukkan ke dalam setrika. Karena setrika terbuat dari besi,
maka panas arang tersebut akan merambat dengan cara konduksi melalui
logam bagian bawah setrika.
DESAIN FESYEN 63
PEMBUATAN
BUSANA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Alat pemampat ada yang digunakan di usaha modiste, butik dan industry
garmen, alat pemampat yang digunakan di garmen salah satunya adalah fusing.
Tugas Anda yaitu mencari apa yang dimaksud dengan fusing, kegunaan dan
komponennya disertai dengan gambar-gambar yang mendukung. Anda dapat
mengumpulkan informasi melalui buku, majalah, internet mapun sumber
belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang
sudah disepakati dengan guru pengampu.
64 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu menjadi paham tentang alat
pengepresan. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ini, mana
yang menurut Anda paling sulit untuk dipahami? Coba Anda diskusikan
dengan teman maupun guru Anda,
karena materi ini akan menjadi berlanjut pada materi pada bab selanjutnya.
DESAIN FESYEN 65
PEMBUATAN
BUSANA
PETA KONSEP
TEKNIK MEMOTONG
DAN BAHAN Teknik Memotong
KUALITAS POTONG
KATA KUNCI
66 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
PENDAHULUAN
Memotong bahan membutuhkan tempat kerja yang nyaman dan aman, alat
yang dibutuhkan untuk memotong bahan yaitu gunting kain, jarum pentul, kapur
jahit, karbon dan rader. Selain alat-alat tersebut dibutuhkan pula alat-alat pendukung
lainnya misalnya pita ukur/metlin dan penggaris. Memotong kain bisa menggunakan
meja kayu sederhana yang mempunyai ukran standar, lain halnya jika memotong
bahan dengan skala besar misalnya produksi pakaian jadi maka diperlukan tempat
kerja yang lebih luas, meja yang lebar serta menggunakan gunting listrik.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Tempat Kerja dan Alat Pemotong Bahan
Tempat kerja memotong bahan yaitu suatu tempat kerja yang diatur untuk
kenyamanan dalam bekerja khususnya memotong bahan.
Ruangan yang digunakan untuk memotong bahan sebaiknya memiliki ventilasi
untuk sirkulasi udara yang bersih dan lancar, serta penerangan yang cukup, ruang
gerak di dalam ruangan cukup, tersedia tempat untuk penyimpanan alat dan
bahan, tersedia t empat pembuangan sisa perca kain, dan aman bagi pengguna
ruangan atau alat yang ada di dalamnya. Menyiapkan tempat kerja memotong
bahan harus ergonomik yaitu dengan mempertimbangkan tempat kerja yang
disesuaikan dengan kebutuhan, semua alat yang digunakan harus tertata dengan
rapi dan efisien. Lingkungan kerja yang terorganisasi dan bersih akan meningkatkan
semangat kerja untuk menghasilkan produk busana yang baik.
Alat yang dibutuhkan untuk memotong bahan diantaranya :
1. Meja Potong
Meja potong yang digunakan pada saat memotong harus memenuhi
standar potong. Meja potong untuk perorangan cukup dengan meja berukuran
2 m x 0,8 m (Ernawati dkk:2008). Tinggi meja bisa menggunakan ukuran 75
cm, meja yang digunakan adalah meja kayu yang mempunyai permukaan yang
datar dan rata.
DESAIN FESYEN 67
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
2. Gunting
Gunting kain yang digunakan untuk memotong kain harus tajam supaya
potongan kain tidak bertiras dan pekerjaan bertambah lancar. Sebaliknya
apabila gunting kain yang digunakan tumpul akan menghambat seluruh
pekerjaan dan membuat tangan terasa sakit. Gunting kain yang sering jatuh
mengakibatkan gunting tersebut tidak tajam/ tumpul, maka dari itu letakkan
gunting di tempatnya setelah melaksanakan pekerjaan memotong kain. Bila
kita ingin mengasah/menajamkan gunting, gunting harus selalu berada pada
posisi miring ke sisi kanan, bagian yang diasah harus menyentuh/mengikis
mata gunting yang tajam. Sebaliknya, jika mengasah gunting dalam posisi
miring kekiri, maka mata gunting akan menjadi rusak (Wancik:2004)
3. Jarum Pentul
Jarum pentul digunakan untuk menyemat pola pada kain yang akan
dipotong. Pilihlah jarum pentul yang ujungnya runcing supaya tidak merusak
kain.
4. Pemberat
Pemberat digunakan untuk menahan kain dan pola supaya letak kain
tidak bergeser ketika proses pemotongan kain dan menghasilkan potongan/
guntingan kain tepat pada garis kampuh pola.
68 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
2. Motif Kain
Motif kain sangat beragam diantaranya geometris (motif garis, kotak-
kotak dll), flora fauna (motif bunga-bunga, hewan), tradisional ( batik, songket
dll). Dari beberapa motif tersebut apabila akan meletakkan pola di atas kain
yang perlu dipertimbangkan yaitu motifnya searah, diagonal atau serak.
Berikut cara meletakkan polanya:
a. Motif Searah
Pada pada kain yang bermotif/corak searah peletakkan pola harus
searah, tidak boleh dibolak balik karena akan mempengaruhi hasil busana
DESAIN FESYEN 69
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Motif Geometris
Cara meletakkan pola pada kain bermotif/corak garis(garis lurus
vertikal, horizontal, diagonal, kotak) maka peletakan pola garisnya harus
simetris dan menyambung
70 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
c. Motif Serak
Cara meletakkan pola pada kain yang bermotif serak dapat diletakkan
bolak balik.
d. Tekstur
Tekstur kain adalah permukaan kain yang apabila diraba akan terasa
lembut atau kasar diantaranya ada tekstur yang berkilau (satin, taveta)
dan berbulu. Tekstur pada kain yang berbulu, misalnya kain beledu cara
meletakkan pola di atas kain sebaiknya searah atau arah yang sama.
DESAIN FESYEN 71
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
72 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Siapkan rader.
4. Letakkan karbon jahit diantara kain bagian buruk.
DESAIN FESYEN 73
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
6. Garis dan tanda pola akan kelihatan pada bagian buruk kain
CAKRAWALA
Gerber Cutter
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=8smEf26l5zY
Gerber cutter adalah alat pemotong kain dalam jumlah banyak menggunakan
listrik yang dioperasikan oleh seorang operator. Pembuatan pola dan peletakan
pola (marker) pada proses pemotongan kain seperti ini dilakukan menggunakan
komputer, Alat ini biasanya digunakan di garmen karena dapat menghasilkan
banyak potongan pakaian dalam waktu yang cepat.
74 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Alat pemotong kain terdiri dari : meja potong, gunting kain, jarum pentul,
dan pemberat
2. Teknik peletakan pola di atas bahan (marker) dianalisis terlebih dahulu
arah serat, motif/corak kain dan teksturnya
3. Peletakkan pola dimulai dahulu dari pola yang terbesar kemudian mengikuti
pola-pola berikutnya
4. Apabila pola kusut, sebaiknya pola disetrika terlebih dahulu sebelum
diletakkan di atas bahan.
5. Teknik memotong bahan dengan cara tangan kanan menggunting kain
tangan kiri mengikuti di sebelahnya dengan menekan kain yang digunting
6. Proses menggunting kain tidak boleh diangkat dan digeser karena akan
mengakibatkan hasil tidak lurus dan tidak rata
7. Alat yang digunakan untuk memindahkan tanda-tanda pola yaitu rader,
karbon jahit
8. Hasil potongan kain yang baik dan benar adalah hasil potongan kain yang
lurus dan tidak bertiras
DESAIN FESYEN 75
PEMBUATAN
BUSANA
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, anda tentu menjadi paham tentang cara
memotong bahan dengan baik dan benar, materi yang sudah dipaparkan pada
bab memotong bahan, bagian manakah yang menurut anda paling sulit dipahami
dan sulit untuk dipraktikan? Diskusikanlah materi yang kurang dipahami tersebut
dengan teman dan guru anda dikarenakan materi ini akan berlanjut pada materi
pada bab selanjutnya.
76 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER GASAL PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling benar dari pertanyaan di
bawah ini....
1. Mesin jahit adalah peralatan utama pada kegiatan menjahit. Agar mesin jahit bisa
dioperasikan atau digunakan, diperlukan peralatan mesin jahit. Yang termasuk
peralatan pelengkap mesin jahit antara lain:
A. gunting benang, tiang benang, benang.
B. jarum tangan, jarum mesin, jarum pentul.
C. jarum mesin, spul, sekoci.
D. metline, gunting kain, gunting benang.
E. metline, jarum mesin, sekoci.
2. Mesin jahit yang dijalankan dengan dynamo dan tenaga listrik, dapat membuat
setika lurus dan zig-zag dan mempunyai banyak variasi adalah....
A. mesin jahit manual
B. mesin high speed
C. mesin obras
D. mesin jahit semi otomatis
E. mesin lubang kancing
3. Pemilihan jarum mesin yang sesuai untuk kain yang sangat tipis dantembus terang
adalah jarum dengan nomor....
A. 9
B. 10
C. 11
D. 12
E. 13
4. Apabila pada label pakaian terdapat simbol setrika dua titik seperti pada gambar
di bawah, menjelaskan bahwa diesan/penyetrikaan yang dilakukan ketika pakaian
sudah selesai dijahit untuk kain jenis....
A. sutera
B. wol
C. rayon
D. katun
E. gabardine
DESAIN FESYEN 77
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
6. Fungsi kertas alas ketika memindahkan garis pola dengan menggunakan rader
dan karbon adalah....
A. Supaya kegiatan memindahkan garis pola menjadi lebih cepat.
B. Agar garis pola yang dihasilkan terlihat lebih tebal dan jelas.
C. Supaya posisis kain tidak bergeser.
D. Supaya bahan kain tidak rusak akibat gigi rader.
E. Agar garis pola tidak terlalu tebal yang bisa mengotori permukaan bahan
kain.
10. Gambar di samping menunjukkan jenis mesin jahit lurus yang tergolong....
78 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
13. Gambar di bawah ini merupakan alat pemampat yang berfungsi untuk….
A. Membantu membuka kampuh yang berujung runcing/ lancip, misalnya
ujung krah kemeja dan manset.
B. Membantu memampat kampuh buka.
C. Membantu memampat kampuh tutup.
D. Membantu memampatkan kain yang kusut.
E. Membantu memampatkan kampuh buga bagian dalam busana yaitu bahu,
lengan, pipa celana.
DESAIN FESYEN 79
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
14. Gambar di bawah ini merupakan alat pemampat yang digunakan untuk
membantu menyetrika bagian-bagian kurva, misalnya lipit/kupnat, garis hias
prinses, kerung lengan/kepala legan. Istilah yang benar dari gambar tersebut
adalah....
A. sprayer
B. point presser
C. tailor’hams
D. seam roll
E. sleve board
16. Gunting kain yang digunakan pada saat memotong bahan sebaiknya....
A. gunting yang tumpul
B. gunting yang lancip
C. gunting yang tajam
D. gunting yang besar
E. gunting yang mahal
A. memotong kain
B. manahan kain supaga tidak mudah bergesar
80 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
C. menandai kain
D. menyemat pola pada kain
E. mengukur kain
18. Ukuran meja yang digunakan untuk memotong bahan pada usaha busana
modiste....
A. 1 m x 1 m x 75 cm
B. 1,5 m x 1 m x 75 cm
C. 2 m x 2 m x 75 cm
D. 2 m x 0,8 m x 75 cm
E. 3 m x 1,5 m x 75 cm
19. Seorang penjahit sedang memotong kain katun untuk membuat busana, dalam
memindahkan pola pada kain penjahit tersebut menggunakan....
A. rader bergerigi
B. rader tumpul
C. rader kembar
D. rader polos
E. rader plastik
20. Seorang pelanggan ingin menjahitkan pakaian bermotif seperti gambar di bawah
ini, maka peletakkan pola yang benar adalah....
A. serarah
B. bolak-balik
C. memanjang
D. melebar
E. searah dan meluruskan motif
21. Rok yang sangat pendek, panjangnya hanya cukup menutupi panggul atau
sampai pangkal paha disebut rok....
A. mini
B. kini
C. midi
D. mexi
E. mikro
DESAIN FESYEN 81
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
22. Untuk membuat blus dengan pemilihan desain yang bisa memberi volume pada
bagian panggul, dengan menerapkan ....
A. Blus dengan siluet A line.
B. Pemilihan motif dengan arah horozontal.
C. Menerapkan garis hias vertikal dengan menggunakan kombinasi warna.
D. Detail model garis longtorso dengan menerapkan kerut pada sambungan.
E. Model blus A simetris.
23. Jika kita membuat rok kerut dengan menggumakan bahan tembus terang, berapa
ukuran kelimnya....
A. 3 cm.
B. 2 kali hasil kelim.
C. 1,5 kali hasil kelim.
D. 1 cm.
E. 1 kali hasil kelim
24. Motif bahan searah dan pinggiran sebaiknya dihindari untuk pemilihan bahan
dengan model rok....
A. kerut
B. A line
C. lipit
D. lingkar
E. pias
25. Jumlah komponen pola yang dibutuhkan untuk membuat rok seperti model
berikut adalah....
A. 4 macam
B. 5 macam
C. 6 macam
D. 7 macam
E. 8 macam
26. Letak kancing dan lubang kancing pada blus yang menggunakan belahan
pembuka pada tengah muka adalah ....
A. pada lidah kancing.
B. 2 cm mundur dari garis lidah kancing.
C. pada garis tengah muka.
D. pada garis tengah muka maju 2 cm.
E. pada garis tengah muka mundur ke arah 2 cm.
82 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
27. Model kerah atau garis leher adalah pilihan yang sesuai untuk kesempatan pesta
....
A. of shoulder.
B. kemeja.
C. rever.
D. setali.
E. kelasi.
28. Busana wanita yang mempunyai ciri model panjang di bawah pinggang sehingga
mempunyai efek menggantung jika dipakai adalah....
A. blus
B. tunik
C. gaun
D. rok
E. blazer
29. Gambar blus di bawah ini menerapkan prinsip desain....
A. keseimbangan simetris
B. keselarasan
C. pusat perhatian
D. garis
E. pertentangan
30. Macam macam ukuran yang digunakan untuk membuat rok lingkar adalah....
A. lingkar pinggang, lingkar panggul, panjang rok.
B. lingkar pinggang, panjang rok.
C. lingkar pinggang, lingkar panggul, tinggi panggul, panjang rok.
D. lingkar pinggang, lingkar panggul
E. tinggi panggul.lingkar pinggang, lingkar bawah rok, panjang rok
DESAIN FESYEN 83
PEMBUATAN
BUSANA
PENILAIAN AKHIR SEMSETER
GASAL
4. Hasil pengepresan akan maksimal jika suhu alat pres sesuai dengan
bahan
Pengaturan suhu setrika dengan temperatur yang digunakan untuk
pakaian bahan linen yaitu....
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan under pressing dan top pressing.
84 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
BAB
PEMBUATAN ROK V
BAB V PEMBUATAN ROK
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
DESAIN FESYEN 85
PEMBUATAN
BUSANA
PENDAHULUAN
Rok adalah pakaian yang dipakai oleh wanita sebagai bagian dari pakaian
yang letaknya di bagian bawah badan. Karena itu rok sering kali dipakai bersamaan
dengan pakaian atas, seringkali dipakai, dipadukan dengan blus atau kemeja. Pilihan
pakaian dengan model rok dapat memberi kesan anggun dan feminin pada wanita
yang memakainya., Dikutip dari laman https://www.fesyendesign.com/mengenal-je-
nis-jenis-busana/ “Rok adalah pakaian yang dipakai oleh wanita di badan mulai dari
pinggang ke bawah menutupi sebagian kaki hingga seluruh kaki dengan menggu-
nakan satu lubang”.
Gambar di atas adalah contoh rok dengan ukuran panjang yang beragam mulai
dari yang sangat pendek hingga yang menutup seluruh kaki. Dan model rok yang be-
ragam mulai dari yang sempit hingga yang permukaannya mengembang, bahkan ada
juga kreasi model rok yang dipermanis dengan penerapan garis hias, lipit, maupun
kerut.
MATERI PEMBELAJARAN
Jika kita mengamati model rok yang dipakai oleh orang orang di sekitar kita,
kita akan melihat desain/model rok yang sangat beragam, beragam panjangnya,
panjang rok ada yang sangat pendek hingga yang sangat panjang. Beragam warna
dan coraknya, bermacam macam warna dan corak rok dapat memberi kesan tersendiri
pada penampilan si pemakai. Warna yang cerah dan motif yang lucu seringkali dipilih
untuk anak anak, rok dengan warna netral polos dapat digunakan sebagai pasangan
bermacadigunakan sebagai pasangan bermacam jenis blus atau kemeja. Variasi mod-
el antara
lain rok model asimetris, penerapan garis hias pas panggul, penerapan garis pris-
es, saku, variasi hiasan seperti pita, renda, kancing, dll . Untuk itu mari kita bahas ter-
86 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 87
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
lipit, sama seperti rok kerut, rok lipit juga tampak terbuka jika bergerak
karena permukaan bawah rok yg lebar.
6. Rok menyempit atau pegged skirt,adalah rok lurus yang disempitkan pada
bagian bawah.
7. Tiered Skirt, adalah rok yang modelnya bertumpuk tumpuk mulai dari ping-
gang sampai ke bawah.
8. Rok lingkaran atau circular skirt,adalah rok yang polanya berbentuk ling-
karan baik setengah lingkaran maupun full lingkaran.
Perlu memahami karakteristik bahan kain sebelum menentukan pilihan kain untuk
membuat rok. Karakteristik bahan antara lain: Menurut ketebalannya bahan kain dapat
dikelompokkan menjadi bahan tipis, bahan dengan ketebalan sedang, dan bahan yang
tebal. Menurut motifnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan bermotif dan
88 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
bahan tidak bermotif. Menurut arah motifnya dikelompokkan menjadi motif searah
dan motif bolak balik. Jatuhnya bahan ada yang melangsai ada juga bahan yang kaku.
Dari bermacam macam karakteristik bahan ini kita dapat memilih kain yang cocok di-
gunakan sebagai bahan untuk membuat rok sesuai dengan desain.
Membuat rok merupakan sebuat proses kerja yang bertahap.
Analisis Desain :
Desain Rok
DESAIN FESYEN 89
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
90 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 91
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
5. Penomoran dan tanda- tanda pola.
a. Penomoran pola untuk pala rok di atas, diuraikan sebagai berikut :
1) Huruf pertama menginformasi tentang jenis pola. Pola depan (F), pola be-
lakang (B).
2) Nomor pola, digunakan untuk mengetahui jumlah pola dalam satu potong
pakaian diawali dari angka 01.
3) Huruf yang kedua menginformasikan tentang jenis bahan.
Bahan yang digunakan untuk membuat rok menggunakan satu macam bahan
utama dan satu macam bahan kombinasi.
b. Tanda pola
Tanda pola dituliskan dalam bentuk simbol yang berisi tentang informasi arah
serat, jumlah potongan, letak tengah muka dan tengah belakang, tanda lipatan
kain, tanda guntingan, tanda lipit, tanda kerut, dll
92 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Memotong pola.
Setelah dijiplak, pola dipotong dengan menambahkan kampuk dan kelim. Leb-
ar kampuh berkisar antara 1,5 s/d 2 cm. Dan kelim bawah rok 3,5 cm.
DESAIN FESYEN 93
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Memotong bahan.
Ikuti prosedur teknik memotong bahan yang benar, diantaranya posisi bahan
kain tidak bergeser, terlebih dahulu memotong bahan kain yang ukuran polanya
besar.
94 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
5. Menjahit.
Tahapan tahapan yang menjahit adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan.
1) Alat :
a) Mesin jahit dan pelengkapnya (jarum mesin, spul, sekoci).
b) Peralatan penunjang (gunting, metline, jarum pentul, jarum tangan).
c) mesin penyelesaian / obras.
d) alat pengepresan (setrika, meja setrika, alas setrika, sprayer, kain alas).
e) Dressfom.
2) Bahan :
a) Kain (potongan rok depan,rok belakang, ban pinggang).
b) Bahan pelapis / trubinais ban pinggang.
c) Resliteting.
d) Benang jahit.
b. Menjahit bagian bagian rok depan.
1) Menyelesaikan draper.
a) Menjahit draper menggunakan dua lembar bahan kain (bahan utama
dan bahan kombinasi). Satukan keduanya dengan menggunakan setik
mesin.
b) Gunting dalam kampuh dan jahitan dibalik , Presing supaya mampat.
c) Atur jatuhnya draper/lipatan gelombang dan pressing supaya mam-
pat.
2) Menjahit kupnat.
DESAIN FESYEN 95
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
96 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
DESAIN FESYEN 97
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
Pressing
Gambar : 5.17 Menyambung sisi rok.
Sumber : Farida Ariyani, 2019 (dokumen pribadi)
6. Penyelesaian akhir.
a. Menyelesaikan kelim bawah dengan tusuk flanel.
b. Memasang kancing kait.
98 DESAIN FESYEN
PEMBUATAN
BUSANA
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
Membuat Rok
A. Tujuan
Menjahit rok .
C. Petunjuk praktik
1. Lakukan kegiatan praktik menjahit rok di ruang praktik dengan hati-hati dan
memperhatikan K3.
2. Gunakan celemek ketika bekerja.
3. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik.
4. Selesaikan tugas membuat rok mengikuti langkah kerja sesuai dengan
prosedur.
DESAIN FESYEN 99
PEMBUATAN
BUSANA
JELAJAH INTERNET
8 Toppressing.
CAKRAWALA
Memilih outfit dengan konsep busana padu padan adalah salah satu
cara untuk menysiasati terbatasnya koleksi pakaian, atau membuat lebih banyak
variasi gaya dalam berbusana. Konsep busana padu padan adalah cara berpa-
kaian yang terdiri dari dua potong atau lebih yang dipakai secara bersama sama
dipadukan dan dipadankan warna dan sebagainya supaya tampak serasi. Tips
untuk memilih padu padan rok dan blus atau kemeja adalah :
1. Memilih rok.
Tidak perlu banyak koleksi rok. Cukup dengan koleksi beberapa rok dengan
desain sederhana dan warnanya netral seperti warna hitam, coklat, abu abu,
dan biru dongker. Atau mungkin rok bermotif dengan warna netral. Rok yang
demikian memungkinkan untuk dipadukan dengan atasan model blus atau
kemeja.
2. Memilih atasan.
Berbeda dengan rok, koleksi atasan bisa dikoleksi dalam jumlah yang lebih
banyak dan beragam. Contohnya blus/kemeja dengan aneka desain, warna,
maupun motif.
3. Aksesoris.
Untuk menunjang dan mempercantik penampilan tambahkan aksesoris
seperti: tas, sepatu, jam tangan, ikat pinggang, scraff, dll
CAKRAWALA
Dengan memadu padankan busana akan bisa memberi inspirasi lebih banyak
gaya pada penampilan sehari hari.
JELAJAH INTERNET
Peda materi ini diperlukan pengetahuan tentang mode yang sedang trend.
Model, warna, bahan, yang sedang digemari di masyarakat, supaya model yang
dipilih nantinya benar benar up to date sehingga diperlukan pemahaman ten-
tang teori rok.
Untuk lebih menambah wawasan mengenai materi membuat rok, kalian
dapat mengunjungi link berikut dengan menggunakan kode QR. https://fitin-
line.com/article/read/cara-praktis-membuat-berbagai-model-rok-untuk- penja-
hit-pemula/.
RANGKUMAN
Rok adalah pakaian yang dipakai oleh wanita sebagai bagian dari pakaian
yang letaknya pada bagian bawah badan yang dipakai bersama sama dengan
pakaian bagian atas. Ada bermacam macam model rok yang bisa dipilih untuk
menjadi koleksi feshion. Mulai dari pilihan rok berdasarkan panjangnya, ber-
dasarkan detail modelnya, sampai pemilihan warna dan motif.
Untuk membuat rok diperlukan kompetensi yang harus dikuasai mulai dari
: mendesain, menganalisis, menyiapkan pola, dan menjahit.
Mendesain adalah kemampuan untuk menuangkan ide dalam bentuk
gambar. Kompetensi menganalisis adalah kemampuan untuk menerjemahkan
gambar dalam bentuk narasi, menerangkan detail model secara detail, dan me-
nerangkan tentang ukuran model rok secara benar. Menyiapkan pola ada-
lah kemampuan untuk mengukur model, kemudian mengaplikasikan ke dalam
RANGKUMAN
gambar pola dasar. Selanjutnya pola dasar dibuat pecah pola sesuai dengan
gambar model dengan mengacu pada analisis. Setelah selesai membuat pecah
pola langkah berikutnya adalah menyiapkan potongan potongan pola untuk di-
gunakan sebagai tata letak (layout) pada bahan kain. Setelah siap baru memo-
tong bahan kain, memindahkan garis pola dan menjahit. Pada proses menjahit,
sistimatika kerja harus diikuti sesuai dengan standar operasional proses (SOP).
Perhatikan kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja.
TUGAS MANDIRI
Soal :
1. Sebutkan pengelompokan rok berdasarkan panjangnya.
2. Sebutkan kegunaan membuat rancangan bahan.
3. Apa yang dimaksud dengan rok pias, sebutkan macam macam ukuran yang
digunakan untuk membuat rok pias.
4. Sebutkan kriteria pemilihan bahan yang sesuai untuk membuat rok draper.
5. Apa yang perlu diperhatikan sebelum melakukan kegiatan merancang bah-
an?
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik akan lebih memahami materi
tentang pemmbuatan rok. Peserta didik akan belajar untuk mendesain dan men-
ganalisis desain, menyiapkan pola, membuat perencanaan kerja dan menjahit.
Diskusikan dengan teman dan guru Anda jika ada materi yang belum bisa dipa-
hami dengan jelas.
BAB
PEMBUATAN BLUS VI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pada bahasan kali ini kita akan membahas materi tentang membuat blus. Blus
adalah bagian dari pakaian yang dipakai oleh wanita. Menurut Arifah A Riyanto (2003
: 3 – 28) Blus ialah busana luar wanita bagian atas, yang panjang umumnya sampai
panggul atau lebih pendek, baik dipakai dimasukkan ke dalam rok.
Pada saat ini blus dapat ditemui dalam beraneka pilihan baik warna, motif bahan,
jenis kain, maupun disain model nya. Gambar diatas adalah blus dengan variasi disain
kekinian. Sangat familier dikenakan oleh segala usia dan sangat fashionabel pada
kesempatan yang beragam.Sedangkan blus yang ukuran panjangnya melebihi panggul
disebut dengan tunik. Tunik adalah pakaian longgar yang menutupi dada, bahu,
dan punggung. Baju ini bisa berlengan atau tanpa lengan, dan panjangnya sampai
di pinggul atau hingga di atas lutut. https://id.wikipedia.org/wiki/Tunik
MATERI PEMBELAJARAN
Membuat blus merupakan sebuah proses pembuatan salah satu jenis pakaian.
Dengan mengacu pada desain pakaian yang sudah dipilih, proses membuat blus bisa
mulai dikerjakan, dengan mengikuti tahapan tahapan dalam bekerja. Tahapan tahapan
membuat blus adalah sebagai berikut :
A. Menganalisis Pola.
Kegiatan yang dikerjakan pada menganalisis pola dimulai dari menentukan
desain, Desain yang dibuat hendaknya digambar dengan jelas tampak dari depan
dan belakang, dengan letak bagian pakaian sesuai proporsi tubuh. Tiap tiap bagian
blus dianalisis detail modelnya dan ditentukan ukurannya. Selanjutnya menentu-
kan peralatan yang digunakan dan bahan yang digunakan mulai dari kain dan bahan
tambahannya. Berikutnya berturut turut mengambil ukuran model, membuat pola
dasar blus dan pecah pola sesuai desain, memotong bahan, dan menjahit sesuai
dengan langkah kerja.Tiap tiap proses membuat blus diuraikan sebagai berikut :
1. Desain Blus dan Analisis Desain.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
bar pola harus sesuai dengan desain. Analisis ukuran untuk membuat desain
blus (sesuai desain di atas), antara lain :
a. Panjang blus 30 cm dari garis pinggang, dengan analisis garis longtorso turun
12 cm dari garis pinggang, panjang struk selisih 10 cm.
b. Lebar manset 2 cm.
c. Kerung leher dikeluarkan 1,5 cm pada garis bahu, dan turun 2 cm pada letak
garis tengah muka.
d. Sisi dilonggarkan 1,5 cm dari pola dasar.
e. Kerung lengan diturunkan 1,5 cm.
f. Ukuran lidah kancing 2 cm.
4. Membuat Pecah Pola Blus Sesuai Desain.
Langkah kerja membuat pola adalah :
a. Menyiapkan pola dasar.
b. Membuat pecah pola blus sesuai analisis desain dan analisis ukuran.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Tanda pola
Berisi tentang informasi arah serat, jumlah potongan, letak tengah muka dan
tengah belakang, tAnda lipatan kain, tanda guntingan, tanda lipit, tanda kerut,
dll.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Memotong bahan.
1) Alat dan bahan memotong.
a) Meja potong.
b) Gunting kain.
c) Jarum pentul.
3) Memotong bahan.
Potonglah bahan dimulai dari pola yang ukurannya besar, baru yang uku-
rannya lebih kecil. Sebaiknya memotong bahan menghindari kain digeser.
MATERI PEMBELAJARAN
2. Menjahit.
Langkah kerja menjahit adalah sebagai berikut :
a. Melekatkan viseline ( lapisan leher, lapisan manset, dan lapisan lidah kanc-
ing).
1) Lapisan leher.
a) Lekatkan viseline pada bagian buruk kain.
b) Jahit garis bahu, presing sambungan bahu dengan kampuh buka.
c) Selesaikan tepi kampuh dengan penyelesaian obras.
MATERI PEMBELAJARAN
2) Lapisan manset.
Langkah kerja menjahit lapisan manset :
a) Lekatkan viseline menggunakan setrika pada bagian buruk kain, lipat
kampuh sisi luar ke dalam.
MATERI PEMBELAJARAN
4) Menjahit kerah.
Langkah kerja menjahit kerah adalah :
a) Melekatkan viseline pada salah satu lembar potongan kain kerah.
b) Menyatukan kedua lembar potongan kain pada garis pola.
c) Hasil jahitan dipres supaya setikan tidak berkerut, kemudian digunting
dalam.
d) Membalik kerah.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
8) Menyelesaikan lengan.
Langkah kerja menjahit lengan adalah :
a) Menjahit sisi mulai dari ketiak sampai bawah, disisakan 5 cm untuk be-
lahan.
MATERI PEMBELAJARAN
3. Penyelesaian Akhir.
a. Membuat lubang kancing.
b .Memasang kancing
MATERI PEMBELAJARAN
c. Toppressing.
Merupakan tahapan dalam pengepresan yang dilakukan setelah proses menja-
hit selesai atau pengepresan pada akhir proses menjahit.
LEMBAR PRAKTIKUM
Membuat Blus
A. Tujuan
Menjahit blus .
C. Petunjuk praktik
1. Setelah menyelesaikan praktik membuat blus, diskusikan dengan teman-
teman kendala yang kalian temui selama proses menjahit.
2. Gunakan celemek ketika bekerja.
3. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik.
4. Rapikan dan simpan kembali bahan dan peralatan praktik
5. Bersihkan area kerja setelah melakukan kegiatan praktik pengepresan.
LEMBAR PRAKTIKUM
2 Menyiapkan lapisan.
5 Penyeesaian akhir.
CAKRAWALA
Blus adalah pakaian yang sangat familier dipakai oleh kaum wanita. Terlebih
lagi pada saat ini, jenis pakaian ini menjadi sangat populer karena sangat praktis
digunakan untuk berbagai kesempatan, cocok dikenakan oleh segala usia, dan
CAKRAWALA
bisa dipadu padankan dengan berbagai model rok dan bermacam model celana.
Dari masa ke masa selalu saja ada model baru yang ditawarkan, siluetnya, model
lengan, kerah, variasi garis leher, dan sebagainya. Pilihan warnanya pun berag-
am, demikian juga dengan corak bahannya.
Walaupun trend mode dari setiap waktu selalu berubah, blus senantia-
sa dapat menyesuaikan dengan zaman. Selalu tetap menjadi koleksi yang bisa
dikenakan dengan cantik dan indah. Ini karena blus adalah pakaian padu padan
yang sangat memberi peluang pada pemakainya untuk mengeksplor ide tampil
beda dengan koleksi baju yang sama.
JELAJAH INTERNET
Membuat blus adalah satu dari kompetensi yang dipelajari pada mata pela-
jaran produktif di SMK Tata Busana dan Desain Fesyen. Bagaimana seluk beluk
pengetahuan tentang blus dan menambah wawasan materi membuat blus,
kalian dapat mengunjungi link berikut dengan menggunakan kode QR https://
fitinline.com/article/read/6-ciri-khas-blouse-wanita-yang-membedakannya-den-
gan-jenis-pakaian-lain/.
RANGKUMAN
Blus adalah pakaian yang dipakai oleh wanita, merupakan pakaian ba-
gian atas dan pemakaiannuapun bisa dipadu padankan dengan rok atau celana.
Ciri bentuk dasar blus adalah atasan pendek dan longgar sehingga jika dipakai
tampak menggantung di bawah pinggang.Sedangkan bagian-bagian pakaian
yang lain seperti belahan pembuka, lengan, garis hias, kerah atau garis leher
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Soal :
1. Sebutkan ciri ciri blus.
2. Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat perencanaan
bahan adalah motif bahan. Sebutkan macam macam motif bahan.
3. Bagaimana sistimatika membuat perencanaan bahan.
4. Bagaimanakah teknik menjahit lengan licin yang sesuai dengan SOP.
5. Apa yang dimaksud dengan toppressing itu.
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik akan lebih memahami materi
membuat blus. Peserta didik akan belajar mendesain dan menganalisis desain,
menganalisis ukuran, menyiapkan pola, membuat perencanaan kerja dan men-
jahit. Diskusikan dengan teman dan guru Anda jika ada materi yang belum bisa
dipahami dengan jelas.
BAB
PEMBUATAN GAUN
VII
BAB VII PEMBUATAN GAUN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Analisis kebutuhan
pola sesuai desain
gaun
Analisis perencanaan
bahan membuat gaun
Pembuatan Menganalisis
Gaun rencana kerja
pembutan gaun
Analisis perencanaan
harga membuat gaun
Langkah kerja
Menerapkan menjahit gaun sesuai
pembuatan gaun SOP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Seseorang dapat dikatakan berbusana yang baik dan benar, apabila mengetahui
peran dan fungsi busana yang dipakainya dan berbusana juga dapat memenuhi
unsur keindahan dari segi estetika. Pada bab ini akan dibahas tentang busana
wanita dalam hal gaun. Gaun adalah pakaian yang berbentuk satu potong bagian
blus disambung dengan bagian rok.. Gaun dapat dibuat dengan jahitan pinggang
atau tanpa jahitan pinggang. Contohnya adalah gaun potong miring, dan dengan
belahan yang cukup tinggi, dan dengan garis princes. Gaun tanpa potongan tetapi
menggunakan kerutan di bagian tengah muka sehingga membentuk badan dan juga
sebagai hiasan Gaun tanpa potongan denagan hiasan ikat pinggang, Gaun dengan
potongan di badian pinggang, yang dapat memberi kesan badan lebih berisi. Pada
umunnya gaun digunakan pada saat pesta atau di acara resmi tapi untuk saat ini
banyak yang menggunakan gaun pada saat santai, bisanya yang digunakan yaitu
mini dress.
Gaun pada umumnya terkesan busana pesta. Desain busana pesta umumnya
terkesan glamour, hal ini karena bahan dan hiasan yang melengkapi gaun pesta
antara lain : ecorsage, manik-manik, payet, mutiara maupun permata sintetis lainnya.
Desain busana minidress diciptakan untuk membuat gaun harian, busana malam,
kostum panggung sampai pakaian dansa. Tipe desain tersebut biasanya memerlukan
kombinasi dan variasi bahan, sehingga tercipta busana yang simple tetapi mewah.
MATERI PEMBELAJARAN
Gaun adalah busana wanita atau anak-anak yang mempunyai model terusan
atau potongan di pinggang dan terbuat dari beraneka gaya, jenis bahan, detail,
hiasan, dan sebagainya, Hadisurya, 2011,86. Kesimpulan dari pendapat tersebut,
gaun adalah bagian pakaian yang dipakai untuk menutupi badan dari atas batas
leher sampai bawah. Panjang gaun sesuai dengan desain atau keinginan, bisa sampai
di atas lutut atau sampai mata kaki. Jenis gaun juga bermacam-macam, diantaranya
gaun pesta yang terdiri casual, office, cocktail dresses, gaun pengantin, gaun kerja,
gaun tidur,gaun rumah daster, gaun musim panas dan sebagainya. Gaun dibuat dari
berbagai macam jenis bahan, detail dan hiasan yang akan menambah bentuk gaun
menjadi menarik, indah dan mewah. Bahan yang biasa digunakan misalnya sutra,
satin, beludru dan sebagainya.
Gaun merupakan salah satu busana wanita yang desainnya dapat dibuat
mengikuti bentuk tubuh sesai dengan keinginan pemakai. Membuat pola gaun
dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengamati desain yang ada karena
bentuk gaun yang beragam seperti adanya garis horizontal yang mengikuti lekuk
tubuh bagian dada, pinggang dan panggul ataupun seperti adanya garis vertikal
berupa garis princess yang dimulai dari bahu, dada atau pertengahan kerung
lengan ke bawah atau biasa disebut juga garis hias. Pola gaun merupakan pola yang
bisa dikembangkan sesuai dengan model yang diinginkan atau disebut juga dengan
pecah pola. Pecah pola gaun akan membuat gaun terusan satu bagian one piece
dress dibuat kombinasi dengan berbagai macam model lengan, rok dan sebagainya.
Berikut ini akan dijelaskan contoh pecah pola gaun.
https://text-id.123dok.com/dokument/4yo8gmoy-pengertian-gaun-pola-
gaun.html
A. Menganalisis pola.
1. Alat dan Bahan Pembuatan Gaun
Alat dan bahan merupakan sarana terpenting dalam pembuatan suatu
MATERI PEMBELAJARAN
produk, dalam hal ini adalah pembuatan busana (gaun). Alat ini digunakan
untuk keperluan membuat pola gaun, memotong bahan, menjahit dan
menyeterika/pengepresan proses pembuatan gaun. Begitu juga bahan yang
digunakan untuk membuat pola, memotong bahan dan menjahit gaun. Adapun
alat dan bahan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut dibawah ini.
a. Alat pembuatan gaun
MATERI PEMBELAJARAN
Bahan pokok:
1 Kertas pola a. Kain motif
b. Kain polos
Bahan tambahan:
a. Kain furing
2 Kertas roti
b. Fliselin
c. Resleting jepang
Bahan penunjang:
3 Kertas dorslag merah dan biru
a. Benang
4 Lem kertas
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
memiliki peran yang sangat penting bagi pengguna atau pemakai pola
tersebut Tanda-tanda pola juga berguna bagi pembaca sebagai petunjuk
dalam menggunakan pola. Begitu juga dengan penomoran pola sangat
dipentingkan pada saat pembuatan pola busana.
Tanda-tanda pola diantaranya adalah:
MATERI PEMBELAJARAN
e. Penomoran pola
Penomoan pola juga termasuk tanda-tanda pola yang harus
diperhatikan pada saat membuat pola busana. Penomoran pola sebagai
identitas dari masing- masing bagian pola busana yang erat hubungannya
dengan jumlah pola dan jenis bahan (bahan pokok, bahan furing dan bahan
pelapis). Untuk urutan penomoran pola busana harus disepakati terlebih
dahulu berdasarkan:
1) Bagian-bagian pola yang digunakan sesuai desain. Urutan nomor
yang digunakan mulai dari angka 01 sampai jumlah pola yang terakhir
untuk satu desain busana (gaun), dengan tAnda hurus kapital (F: Front,
B: Back, S: Sleev, C: Collar, P: Pocket, dst.) disebelah kiri angka. Contoh:
a) Pola nomor 01 untuk badan muka : F 01 ....
b) Pola nomor 02 untuk badan belakang : B 02 ....
c) Pola nomor 03 untuk lengan : S 03 ....
d) Pola nomor 04 untuk krah : C 04 ....
e) Pola nomor 05 untuk saku : P 05 dst.
2) Jenis bahan yang digunakan, misalnya bahan pokok, bahan furing
dan bahan pelapis. Urutan nomor yang dipakai mulai dari angka 01
sampai jumlah pola yang terakhir untuk satu jenis bahan saja, dengan
tAnda hurus kapital (F: Fabric / bahan pokok, L: Lining / furing, dan I:
Inter lining / lapisan) disebelah kanan angka. Contoh:
a) Pola nomor 01 badan muka untuk bahan pokok : F 01 F
b) Pola nomor 02 badan belakang untuk bahan pokok : B 02 F
c) Pola nomor 01 badan muka untuk bahan furing : F 01 L
d) Pola nomor 02 badan belakang untuk bahan furing: B 02 L
e) Pola nomor 04 krah untuk bahan lapisan: C 04 I
3) Jumlah pola yang digunakan sesuai desain gaun. Urutan nomor yang
dipakai mulai dari angka 01 sampai jumlah pola yang terakhir untuk
seluruh jenis bahan dalam pembuatan gaun. Urutan nomor dimulai
dari jenis bahan pokok, bahan furing sampai bahan pelapis, dengan
tanda hurus kapital disebelah kanan angka contoh :
a) Nomor pola untuk bahan pokok : F 01 F, F 02 F, C 03 F, S 04 F
b) Nomor pola untuk bahan furing : F 05 L dan B 06 L
c) Nomor pola untuk bahan furing : C 07 I dan F 08 I
Catatan:
Urutan pemberian nomor tergantung kesepakatan: bisa dilanjutkan mulai
dari jenis bahan pokok, bahan furing sampai bahan pelapis seperti contoh,
bisa juga pemberian nomor pola dibedakan menurut jenis bahan dan
dimulai dari angka 01 lagi sampai pola terakhir pada jenis bahan yang
sama seperti contoh berikut:
1) Nomor pola untuk bahan pokok : F 01 F, F 02 F, C 03 F, S 04 F
2) Nomor pola untuk bahan furing : F 01 L dan B 02 L
3) Nomor pola untuk bahan furing : C 01 I dan F 02 I
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan :
1) Huruf kapital disebelah kiri angka menunjukkan nama bagian-bagian
pola
2) Hurus kapital disebelah kanan angka menunjukkan nama jenis bahan.
3) Urutan angka menunjukkan jumlah pola yang digunakan untuk
membuat busana sesuai desain
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Lipatan kain
Gambar 7.21 Meletakkan pola di atas bahan furing
Sumber: Nunuk Suhartati (Dokumen pribadi)
4. Memotong bahan
Memotong/menggunting bahan dalam pembuatan busana dapat
dilakukan secara manual dengan menggunakan gunting kain maupun mesin
potong yang dioperasikan secara otomatis dan digital. Kegiatan memotong/
menggunting bahan/kain dalam pembuatan busana dilakukan pada bahan/
kain dengan pola yang disematkan jarum pentul, dibentangkan di atas meja,
kemudian dipotong/digunting. Jika Anda menggunting dengan tangan kanan,
maka letakkanlah tangan kiri di atas bahan sebelah kiri pada bagian yang
sedang digunting. Bahan/kain jangan diangkat ketika sedang menggunting,
mulailah menggunting bagian-bagian yang besar kemudian bagian yang kecil.
Untuk mendapatkan hasil potongan kain yang bisa sesuai dengan ukuran
busana yang telah direncanakan minimal harus memperhatikan ukuran lebar
kain, corak bahan, serta arah serat kain dalam meletakkan pola pada bahan
(rancangan bahan).
Berikut ini adalah cara memotong bahan pokok gaun:
a. Memotong bahan pokok gaun motif
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
7. Menjahit gaun
Berikut ini urutan kerja menjahit gaun :
a. Menjahit lapisan depun garis leher dan furing badan muka dan belakang,
kemudian.
b. Menjahit kup badan muka dan belakang bahan pokok sesuai prosedur,
kemudian dimampat.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
w. Menjahit lengan pada lingkar kerung badan yang ditusuk jelujur, kemudian
diobras kampuh tutup dan dimampat sesuai prosedur
8. Menyeterika gaun
9. Hasil jadi gaun
LEMBAR PRAKTIKUM
MEMBUAT GAUN
A. Tujuan
Peserta didik dapat membuat gaun sesuai dengan prosedur
C. Petunjuk praktik
1. Lakukan kegiatan praktik membuat gaun dengan hati-hati dan
memperhatikan K3
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik
3. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ketempat semula dengan
rapi
4. Bersihkan area kerja setelah melakukan kegiatan praktik membuat gaun.
dimampat.
15. Menjahit resleting jepang yang sudah terpasang pada furing ke bahan
pokok badan belakang sesuai prosedur, kemudian dimampat.
16. Menjahit tengah muka rok bagian muka bahan pokok, kemudin diobras
kampuh buka dan dimampat sesuai prosedur.
17. Menjahit badan muka dan rok bagian muka bahan pokok, kemudian diobras
kampuh tutup dan dimampat sesuai prosedur.
18. Menjahit badan muka dan rok bagian muka bahanfuring, kemudian diobras
kampuh tutup dan dimampat sesuai prosedur.
19. Menjahit bagian sisi badan muka dan belakang bahan pokok, kemudian
diobras kampuh buka dan mampat sesuai prosedur.
20. Menjahit bahu badan muka dan belakang bahan pokok, kemudian
diobraskampuh buka dan dimampat sesuai prosedur.
21. Menjahit bagian sisi badan muka dan belakang bahan furing, kemudian
diobras kampuh buka dan mampat sesuai prosedur.
22. Menjahit bahu badan muka dan belakang bahan furing, kemudian diobras
kampuh buka dan dimampat sesuai prosedur.
23. Menjahit garis leher, kampuhnya digunting kecil-kecil lebar + 0,75 cm
supaya membentuk garis lengkung yang diinginkan, dan dijahit tindas
pada bagian lapisan sesuai prosedur.
24. Lakukan fiting sebelum menjahit lengan dan perbaiki pada bagian mana
yang dirasa kurang pas.
25. Pada garis kerung lengan bahan pokok dan bahan furing disatukan dengan
tusuk jelujur, baik bagian kanan maupun kiri sesuai prosedur.
26. Menjahit sisi lengan bagian atas, kemudian diobras dan dimampat.
27. Menjahit sisi lengan bagian bawah, kemudian diobras dan dimampat
28. Menjahit lengan bagian atas dan bawah, kemudian diobras kampuh tutup
dan dimampat sesuai prosedur.
29. Menjahit lengan pada lingkar kerung badan yang ditusuk jelujur, kemudian
diobras kampuh tutup dan dimampat sesuai prosedur..
30. Lakukan finishing sesuai dengan prosedur pada bagian:
a. Tepi bawah lengan trompet diselesaikan dengan setik mesin kecil sesuai
prosedur.
b. Furing bagian bawah diselesaikan dengan kelim lebar 2cm dan dijahit
mesin, tanpa diobras.
c. Bagian bawah gaun diselesaikan dengan kelim lebar 3 cm di tusuk
sembunyi sesuai prosedur.
31. Lakukan triming dan pressing akhir sebelum dikemas.
32. Mengemas gaun
CAKRAWALA
Fenomena bridesmaid saat ini bukanlah menjadi hal yang asing, terutama
dalam pernikahan era millenials. Bahkan mungkin pernah dipercaya menjadi
bridesmaid di pernikahan sahabat dekatmu. Berbicara soal bridesmaid, outfit
seragam berbagai gaya menjadi salah satu ciri khasnya. Sekarang ini banyak sekali
model dress bridesmaid yang bisa kamu pilih, mulai dari style tradisional hingga
gaun kekinian yang modern. Kain yang digunakan juga beragam, seperti lace, satin,
hingga velvet.
Kali ini IDN Times akan memberikan beberapa inspirasi gaun bridesmaid
berbahan satin yang bisa kamu tiru. Mulai dari model simple hingga elegan,
langsung saja yuk lihat padu padan kecenya berikut ini!
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Gaun adalah pakaian yang berbentuk satu potong bagian blus disambung
dengan bagian rok.. Gaun dapat dibuat dengan jahitan pinggang atau tanpa jahitan
pinggang. Contohnya adalah gaun potong miring. Tugas peserta didik mencari
desain macam-macam gaun dengan berbagai penjelasannya. Peserta didik dapat
mengumpulkan informasi melalui buku, internet, maupun dari sumber belajar
lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sudah
disepakati dengan guru pengampu.
4. Dengan mengamati gambar gaun pada soal nomor tiga, tentukan jumlah
bagian pola yang digunakan dalam pembuatan gaun tersebut berdasarkan
kebutuhan bahan pokok.
5. Tentukan jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan gaun sesuai desain/
model gaun pada soal nomor tiga berdasarkan tekstur kain!
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik menjadi lebih paham tentang
pembuatan gaun. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab “Pembuatan
Gaun”, materi mana yang dirasa paling sulit untuk dipahami? Coba Anda
diskusikan kembali dengan teman maupun guru Anda, jika ada materi yang masih
kurang dipahami. Sampaikan juga kepada guru pengampu tentang kekurangan
atau kelebihan pada kegiatan pembelajaran pada bab ini, karena materi ini akan
berlanjut pada materi bab berikutnya.
BAB
PEMBUATAN KEMEJA VIII
BAB VIII PEMBUATAN KEMEJA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PEMBUATAN KEMEJA
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Kemeja adalah sebuah baju atau pakaian atasan untuk menutupi tubuh
bagian atas (dari leher sampai pinggang), kemeja lebih khusus pakaian dengan kerah,
manset dan pembukaan vertikal penuh dengan kancing (galeri konveksi51.com,
2018). Perkembangan kemeja sampai saat ini mengantarkan kepada bentuk kemeja
seperti yang ada sekarang ini yaitu menggunakan krah tegak. Lengan pada kemeja
dapat menggunakan lengan pendek atau lengan panjang bermanset, pada bagian
bahu menggunakan pas bahu, dan di bagian pas punggung terdapat lipit. Bahan/kain
yang digunakan untuk membuat kemeja sebaiknya yang dapat menyerap keringat
yaitu katun baik polos maupun motif. Motif bahan tekstil sangat beragam, pada
kemeja biasa menggunakan motif garis atau kotak karena memberi kesan tegas pada
sipemakai. Pada saat ini kemeja lebih variatif dan beragam desain yang diinginkan
oleh sipemakai, sehingga menjadikan kemeja sebagai pilihan pakaian yang bisa
mendukung berpenampilan formal ataupun kasual.
MATERI PEMBELAJARAN
Membuat kemeja adalah sebuah proses membuat salah satu jenis pakaian
yang diawali dari mendesain sampai menghasilkan sebuah produk. Tahapan tahapan
membuat kemeja adalah sebagai berikut :
A. Menganalisis Pola
Kegiatan yang dilakukan pada menganalisis pola dimulai dari menentukan
desain, selanjutnya secara berurutan adalah kegiatan menganalisis desain,
menentukan alat dan bahan, mengukur sesuai desain, menyiapkan pola dasar,
dan membuat pecah pola.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
g. Letakkan saku tempel pada bagian dada sebelah kiri, sesuaikan dengan
tanda pola dan motif
MATERI PEMBELAJARAN
i. Jahit lipit pada potongan kain bagian belakang
j. Lakukan pengepresan
k. Tandai tengah belakang (TB) dengan cara di potong sedikit bagian
tengah kain
l. Jahit potongan bagian belakang tiga lapis sekaligus
m. Lakukan pressing
MATERI PEMBELAJARAN
p. Lakukan pengepresan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
t. Lakukan pengeprsan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
ae. Menjahit lubang kancing, jarak lubang kancing dari krah 5 cm, sedangkan
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
Membuat kemeja
A. Tujuan
Peserta didik dapat membuat kemeja sesuai dengan prosedur
B. Alat dan bahan
1. Mesin jahit dan pelengkapnya
2. Mesin obras
3. Alat pengepresan (setrika, spayer, alat pemampat)
4. Peralatan menjahit (gunting kain, gunting benang, metlin, kapur jahit,
kertas karbon, rader, jarum pentul, jarum tangan dll)
5. Bahan utama (kain katun)
6. Bahan penunjang ( fiselin, trubinaise, benang, kancing)
C. Petunjuk praktik
1. Lakukanlah kegiatan pembuatan kemeja dengan memperhatikan
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
2. Jagalah kebersihan lingkungan area kerja (ruang praktik) dan alat
sesuai dengan prinsip 5 S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke)
3. Selesai praktik kembalikan peralatan ke tempat alat dengan rapi
4. Bersihkan area kerja setelah melakukan kegiatan praktik membuat
kemeja
No Teknik menjahit kemeja Hasil teknik menjahit kemeja
1. Menjahit saku
2. Menjahit bahu
4. Menjahit manset
5. Menjahit krah
6. Penyelesaian akhir
CAKRAWALA
CAKRAWALA
saat itu kemeja berwarna putih, dikarenakan fungsi dari kemeja adalah sebagai
pakaian dalaman, maka kala itu jika seorang pria yang menggunakan kemeja tanpa
baju luaran/ mantel dianggap kurang pantas. Fungsi kemeja sebagai pakaian
dalaman masih digunakan hingga sekarang, dalam kondisi tertentu seperti acara
pesta pernikahan atau acara formal yang lainnya.
Awal tahun 1800 -an bermunculan model kemeja dengan kerah berbulu
yang disebut ruff dan berenda dibagian dada, model ini sangat populer pada
masanya. Sekitar 1871 M, kemeja mulai dikenal dengan model yang dikenakan
pada sekarang ini, yaitu menggunakan kancing dibagian depan dan berkerah.
Kemeja pada saat itu berwarna putih memiliki kesan yang elegan karena biaya
pemeliharaannya yang cukup tinggi. Pada tahun 1900 –an kemeja bermotif/
corak dan berwarna mulai diterima meskipun kemeja putih masih lebih memiliki
gengsi untuk dikenakan pada acara formal, pada saat ini kemeja dikenakan tanpa
baju luaran bagi yang bukan seorang bangsawan. Kemeja berwarna pada abad 19
sampai abad ke 20 dianggap sebagai kemeja biasa yang dikenakan bagi pekerja
untuk kelas bawah. Tahun 2000 –an model kemeja lebih variatif lagi, mulai
dari desain, corak, warna dan bahan yang digunakan sehingga lebih diterima di
masyarakat.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Kemeja adalah pakaian atas pria berkancing depan yang menutupi tubuh
sampai pinggul, berlengan, menggunakan krah kemeja
2. Lengan kemeja panjang menggunakan belahan manset
3. Krah kemeja menggunakan bahan pelapis trubinais
4. Ukuran yang diperlukan dalam membuat kemeja yaitu, lingkar badan, panjang
punggung, panjang kemeja, panjang bahu, lebar punggung, panjang lengan
5. Teknik meletakkan pola di atas bahan memperhitungkan arah serat, motif dan
jumlah meter bahan
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Kemeja adalah pakaian atas pria baik berlengan pndek atau lengan
panjang bermanset. Tugas Anda yaitu mencari desain macam-macam kemeja
dengan kesempatan kerja dan kasual, analisislah desain tersebut. Anda dapat
mengumpulkan informasi desain melalui buku, majalah, internet mapun sumber
belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang
sudah disepakati dengan guru pengampu.
4. Sebutkan bahan penunjang yang digunakan untuk membuat kemeja
5. Mengapa perlu merancang bahan dalam menjahit?
REFLEKSI
1. Pakaian yang berbentuk satu potong bagian blus disambung dengan bagian
rok; dapat dibuat dengan jahitan pinggang atau tanpa jahitan pinggang;
dipakai untuk menutupi badan dari atas batas leher sampai bawah dengan
panjang sesuai desain yang diinginkan, bisa sampai lutut, diatas lutut atau
sampai mata kaki; dibuat dari berbagai macam jenis bahan, detail dan
hiasannya; dan bisa digunakan untuk kesempatan tertentu. Narasi tersebut
merupakan pengertian dari:
a. Blus
b. Kemeja
c. Gaun
d. Tunik
e. Gamis
a. Kain Brokat, kain Satin dan kain Hero
b. Kain Organdi, kain Drill dan kain Hero
c. Kain Katun kain Brokat dan kain Hero
d. Kain Brokat, kain Silk dan kain Hero
e. Kain Balotelli, kain Brokat dan kain Hero
a. Teknik Pola Konstruksi
b. Teknik Pola Kombinasi
c. Teknik Pola Pulir / Draping
d. Teknik Flast Pattern
e. Teknik Pola Konstruksi dan Pola Pulir / Draping
5. Apa yang harus diperhtikan pada saat kegiatan memotong bahan supaya
mendapatkan hasil potongan kain yang bisa sesuai dengan ukuran busana
yang telah direncanakan?
a. Corak bahan dan arah serat kain dalam meletakkan pola pada
bahan (rancangan bahan).
b. Ukuran lebar kain, corak bahan, serta arah serat kain
c. Ukuran panjang kain, corak bahan, serta arah serat kain
d. Ukuran lebar kain dan arah serat kain
e. Ukuran lebar kain dan corak bahan
7. Busana yang bagian atas dan bagian bawah disatukan garis pinggangnya
dinamakan..
a. daster b. tunik c. gaun d. sack dress e. tunica
8. Busana wanita berupa gaun panjang maksi, warna pastel dengan detail ruffle
pada garis leher V dan lengan lonceng, terbuat dari bahan lembut melangsai
sesuai dikenakan pada kesempatan ...
a. Pesta malam c. Rekreasi e. Tidur
b. Pesta sore d. Kerja
a. Mini
b. Kini
c. Midi
d. Maksi
e. Long dress
11. Macam-macam alat pemberi tanda pada saat memindahkan garis pola pada
bahan/kain untuk membuat gaun, kecuai ...
a. Kapur jahit c. Spidol e. Kertas karbon berwarna
b. Rader d. Jarum tangan
12. Peralatan dan perlengkapan lain yang dibutuhkan pada tahap pembuatan
gaun , kecuali ...
a. Kapur tulis / pensil .
b. Jarum pentul
c. Peniti
d. Pita meter / metlin
e. Pemberat
13. Untuk menjahit gaun yang terbuat dari bahan sutera yang melangsai, jarum
mesin yang digunakan adalah ...
a. Nomor 9 c. Nomor 10 e. Nomor 11
b. Nomor 13 d. Nomor 16
14. Salah satu alat bantu press pada gambar ini namanya Seam Roll digunakan
untuk mengepres busana bagian....
a. Kampuh buka,dan lengan
b. Kampuh, kerah, lengan
c. Princes,kupnat,panggul
d. Lengan,kampuh,kelim
e. Kampuh lengan, dan saku
15. Langkah penyelesaian kerung leher dengan depun adalah sebagai berikut…
a. Lapisan digabungkan dengan bagian utama dari arah luar,bagian
baik lapisan berhadapan dengan baik busana,dijahit kemudian
diarahkan ke bagian dalam.
b. Lapisan digabungkan dengan bagian utama dari arah dalam,bagian
baik lapisan berhadapan dengan bagian buruk busana, dijahit
kemudian diarahkan ke bagian luar.
c. Lapisan digabungkan dari arah luar,kemudian dijahit diarahkan ke
bagian luar.
d. Lapisan dijahit dengan bagian utama dari dalam, kemudian dijahit
diarahkan.
e. Lapisan ditempel dari bagian luar kemudian di som
16. Dibawah ini merupakan pengertian dari kemeja yang tepat adalah…
a. Pakaian atas pria berkancing menutupi tubuh sampai pinggul,
berlengan, bermanset
b. pakaian atas pria berkancing depan yang menutupi tubuh sampai
pinggul, berlengan, menggunakan krah kemeja
c. pakaian pria tanpa menggunakan kancing, berlengan , menggunakan
krah kemeja
d. pakaian bawahan pria, panjang sampai mata kaki dan menggunakan
resleting
e. pakaian atas pria yang menggunakan resleting dan berlengan
panjang serta menggunakan krah kemeja
a. 6 pola
b. 7 pola
c. 8 pola
d. 9 pola
e. 10 pola
20. Langkah kerja pengepresan kemeja sebaiknya dilakukan pada saat proses
menjahit dan setelah kemeja selesai dijahit, memilih dan menggunakan alat
pemampat yang tepat dapat mempengaruhi hasil jahitan yang optimal. di
bawah ini alat pemampat yang tepat untuk pengepresan lengan kemeja
panjang yaitu….
a.
b.
c.
d.
e.
23. Bahan pelapis yang digunakan untuk membuat belahan manset yaitu ….
a. Trubinais
b. Rambut kuda
c. Kufner
d. Fiselin
e. Kain gula
25. Dibawah ini adalah motif kain yang tidak cocok digunakan untuk membuat
kemeja pria yaitu...
a. d.
b. e
c.
26. Gambar kancing dibawah ini yang cocok digunakan untuk pembuatan kemeja
yaitu….
a. d.
b. e
c.
27. Apabila kemeja berbahan katun maka pengaturan suhu yang harus dipakai
pada setrika biasa yaitu ….
a. Nomor 2
b. Nomor 3
c. Nomor 4
d. Nomor 5
e. Nomor 6
29. Pengepresan yang dilakukan pada saat proses menjahit pada bagian-bagian
busana yaitu disebut ….
a. Pengepresan awal
b. Pengepresan antara
c. Pengepresan akhir
d. Pengepresan kampuh
e. Pengepresan pakaian
2. Bahan yang tipis tembus pandang transparan dan bersifat agak kaku
contohnya kain kaca, organdi, serat nanas sebaiknya digunakan untuk ....
3. Ironing press adalah alat pengepresan yang digunakan untuk ….
4. Pembuatan kemeja berlengan pendek menggunakan bahan utama japan drill
dengan lebar kain 150 cm dengan ukuran standar M. Hitunglah kebutuhan
bahan utama yang diperlukan!
5. Seorang pelanggan ingin menjahitkan pakaian dengan kondisi kain yang
dibawa oleh pelanggan adalah kain yang tingkat susutnya tinggi, maka
apa yang harus dilakukan oleh penjahit supaya hasil jahitan sesuai dengan
ukuran pelanggan?
DAFTAR PUSTAKA
https://pixabay.com/id/vectors/lantai-licin-licin-ketika-basah-98671/. Diunduh
tanggal 5 maret 2020 pukul 09.00 WIB
https://hsepedia.com/2018/01/29/sign-larangan-2/ Diunduh tanggal 5 maret 2020
pukul 90.05.WIB
https://www.flickr.com/photos/19052646@N03/2848209302 Diunduh tanggal 5
maret 2020 pukul 09.10WIB
https://brainly.co.id/tugas/8916999 Diunduh tanggal 8 maret 2020 pukul 21.02 WIB
https://fitinline.com/article/read/penerapan-3k--keselamatan-dan-kesehatan-kerja-
dalam-praktek-menjahit-yang-mudah-Anda-ikuti/Diunduh tanggal 7
maret 2020 pukul 12.20 WIB
https://www.agenpemadamapi.com/berbagai-jenis-alat-pemadam-kebakaran-dan-
fungsinya/Diunduh tanggal 7 maret 2020 pukul 12.30 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Meter_Ukur. Diunduh pada tanggal 30 Nopember 2019
pukul 21.15 WIB
https://www.pinterest.com/pin/587367976385929590/Duinduh pada tanggal 12
Maret 2020 pukul 15.25 WIB
https://fitinline.com/article/read/7-macam-penggaris-pola-dan- penggunaanya/
Diunduh pada tanggal 12 Maret 2020 pukul 12.00 WIB
https://fitinline.com/article/read/ketahui-40-alat-jahit-bagi-Anda-yang-serius-ingin-
belajar-menjahit/ Diunduh pada tanggal 12 maret 2020 pukul 12.45 WIB
http://alatsmk.com/shop/gunting-kain/ Diunduh tanggal 12 maret 2020 pukul 12.55
WIB
https://productnation.co/id/rumah-tangga/kebersihan-kerapihan/8293/gunting-
kertas-tajam-bagus-terbaik-indonesia/ Diunduh pada tanggal 12 maret
2020 pukul 13.05 WIB
https://www.elevenia.co.id/prd-gunting-kain-zigzag-27940882 Diunduh pada
tanggal 12 maret 2020 pukul 14.20 WIB
http://www.jahitku.com/detail/gunting-listrik-bulat-octa-rs-100-47.html Diunduh
pada tanggal 20 Maret 2020 pukul 09.50 WIB
https://gohanan.com/p/rader-kayu-gundul-15-cm/. Diunduh tanggal 30 Nopember
2019 pukul 21.35 WIB
https://www.bukalapak.com/p/industrial/industrial-lainnya/7th0ux-jual-karbon-
jahit-isi10 Diunduh tanggal 30 Nopember 2019 pukul 21.45 WIB
https://www.picuki.com/tag/kufner Diunduh tanggal 15 Maret 2020 pukul 20.00 WIB
https://images.app.goo.gl/fXjSrBN9LfDfKmcV6 Diunduh tanggal 15 Maret 2020 pukul
20.15 WIB
https://images.app.goo.gl/fXjSrBN9LfDfKmcV6 Diunduh tanggal 15 Maret 2020 pukul
20.25 WIB
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
https://cantik.tempo.co/read/807947/6-trik-padupadan-rok#&gid=1&pid=1.
Diunduh tanggal 21 Desember 2019 pukul 18.00 WIB
http://gamissyari.net/blouse-hilma-model-terbaru-pp/. Diunduh tanggal 1 desember
2019 pukul 08.00 WIB
https://fasnina.com/model-baju-batik/. Diunduh tanggal 1 desember 2019 pukul
08.04 WIB
http://www.morofashion.com/home/11080-blouse-wanita-korea-t5342.html.
Diunduh tanggal 1 desember 2019 pukul 08.09 WIB
https://gohanan.com/p/jarum-pentul-haji-pelangi-55-mm-campur/. Diunduh tanggal
1 desember 2019 pukul 09.01 WIB
https://nazeefah.com/model-baju-batik/. Diunduh tanggal 10 Desember 2019 pukul
21.14 WIB
https://jurnal.maskoolin.com/jurnal/fashion/fashion-advice/6-jenis-kemeja-pria-
yang-wajib-kamu-punya/. Diunduh tanggal 28 november puku 19.34
WIB
https://fitinline.com/article/read/cara-meletakkan-pola-di-atas-bahan-kain/ ,
Minggu, 15 Desember 2019, Jam 00.32
https://today.line.me/id/pc/article/10+Inspirasi+Model+Gaun+Bridesmaid+Berbaha
n+Satin+Anggun+Elegan-e3xJxl , Minggu, 15 Desember 2019, Jam 00.55
https://www.google.com/search?q=gambar+gaun&sxsrf=ACYBGNQLX7e Sabtu,
21/12/2019, jam 23.05
https://www.google.com/search?q=gambar+gaun&sxsrf=ACYBGNQLX7e Sabtu,
21/12/2019, jam 23.51
https://fitinline.com/article/read/prosedur-pengepresan-busana--bagian-yang-
perlu-dipress-beserta-alat-alat-yang-dibutuhkan/. diunduh tanggal 26
februari 2020 pukul 09.00 WIB
https://www.liputan6.com/health/read/3902609/tren-setrika-uap-bersahabat-
dengan-semua-jenis-bahan-pakaian. diunduh tanggal 28 februari 2020
pukul 09.20 WIB
https://fitinline.com/article/read/2-macam-teknik-pengepresan-busana-dalam-
industri-garmen/. diunduh tanggal 28 februari 2020 pukul 10.40 WIB
https://www.medius.ru/catalog/uchebnye_klassy/kabinet_domovodstva/
tekhnicheskie_sredstva_dlya_organizatsii_shveynykh_rabot/stol_
zakroyshchika.html. diunduh tanggal 28 februari 2020 pukul 11.10 WIB
http://spreilinen.com/cara-menyetrika-kain-linen-yang-tepat/. diunduh tanggal 20
maret 2020 pukul 09.00 WIB
https://nuqtoh.com/4455-2/#.Xnx-3-ozbIU. diunduh tanggal 20 maret 2020 pukul
09.30 WIB
https://arenakaos.com/sejarah-mesin-jahit/. Diunduh pada tanggal 22 maret 2020
pukul 14.00 WIB
DAFTAR PUSTAKA
https://cakbagus.net/penemu-mesin-jahit/#Macam-macam_Mesin_Jahit_dari_Dulu_
Hingga_Sekarang. Diunduh pada tanggal 24 maret 2020 pukul 06.00 WIB
https://www.kreasiceria.com/2017/09/mengenal-jenis-jenis-mesin-jahit-dan-
fungsinya.html. Diunduh pada tanggal 24 maret 2020 pukul 06.10 WIB
https://historia.id/asal-usul/articles/asal-usul-setrika-6lJ0w. Diunduh pada tanggal
31 maret 2020 pukul 20.50 WIB
https://www.google.com/search?q=gambar+gaun&sxsrf=ACYBGNQLX7e Diunduh
pada tanggal, 21/12/2019, jam 23.05
https://www.google.com/search?q=gambar+gaun&sxsrf=ACYBGNQLX7e Diunduh
pada tanggal, 21/12/2019, jam 23.51
https://today.line.me/id/pc/article/10+Inspirasi+Model+Gaun+Bridesmaid+Berbaha
n+Satin+Anggun+Elegan-e3xJxl
https://www.google.com/search?q=gaun+pesta&sxsrf=ACYBGNSziB5PXrI0_
https://news.okezone.com/read/2015/08/15/340/1196986/menengok-mesin-jahit-
yang-menghasilkan-sang-saka-merah-putih Diunduh pada tanggal 1
April 2020 pukul 16.55 WIB
https://www.kreasiceria.com/2017/09/mengenal-jenis-jenis-mesin-jahit-dan-
fungsinya.html Diunduh pada tanggal 1 April 2020 pukul 17.05 WIB
GLOSARIUM
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS 1
Riwayat Pekerjaan/Profesi
Guru SMKN 3 Jember sampai dengan sekarang.
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2
Riwayat Pekerjaan/Profesi
Guru SMKN 3 Jember (Tahun 2010 s.d sekarang)
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 3
Riwayat Pekerjaan/Profesi
1. Guru SMKN 3 Probolinggo (Tahun 2001 s.d 2011)
2. Guru SMKN 3 Jember (Tahun 2011 s.d. sekarang)