Anda di halaman 1dari 7

ASSESMENT TENGAH SEMESTER

Studi Kepemimpinan Islam


Nama : Elsa Rosita
NPM : 19.0401.0065
Prodi : PAI 5B
Dosen Pengampu: Dr. Mujahidun

A. Jawablah soal-soal di bawah ini!


1. Definisi kepemimpinan sangat beragam sehingga belum menemukan satu definisi
yang tepat. Namun demikian kepemimpinan bisa dipahami sebagai sebuah a)
kemampuan atau kapasitas, b) proses dan aktivitas, c) kekuasaan dan pengaruh,
d) seni memimpin dan e) hubungan atau komunikasi antara seorang pemimpin
dalam mempengaruhi orang lain dan dengan memanfaatkan kekuasaannya
mampu mengajak orang lain menjalankan aktivitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Jelaskan secara singkat makna-makna tersebut! dan
mengapa sebuah aktivitas/organisasi memerlukan seorang pemimpin?
a. Kemampuan atau kapasitas. Kemampuan adalah kapasitas seorang individu
untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah
sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.
Kapasitas adalah suatu tingkat batas suatu kemampuan produksi yang biasa
dinyatakan volume.
b. Proses dan Aktivitas. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang
saling terkait yang bersama-sama mengubah masukan menjadi
keluaran. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin
dengan menggunakan berbagai sumber daya. Aktivitas merupakan suatu
kegiatan, kesibukan, dinamis, mampu bereaksi dan beraksi yang dilakukan
oleh individu.
c. Kekuasaan dan Pengaruh. Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan
mengatakan bahwa kekuasaan adalah suatu hubungan di mana seseorang atau
kelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain
agar sesuai tujuan dari pihak pertama. Pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan,
atau perbuatan seseorang.
d. Seni memimpin adalah gaya memimpin seseorang. Memimpin itu adalah seni
dan setiap orang mempunyai taste berbeda dalam pengaplikasiaannya.
e. Hubungan atau komunikasi antara seorang pemimpin dalam mempengaruhi
orang lain dan dengan memanfaatkan kekuasaanya mampu mengajak orang
lain menjalankan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan adalah kepemimpinan.
Pemimpin dalam sebuah organisasi peranan penting dalam mengarahkan
dan mempengaruhi para bawahannya serta menjalankan visi dan misinya. Jadi
pemimpin diperlukan untuk membuat strategi yang efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan organisasi. Tidak ada pemimpin akan sangat sulit meminta
pertanggungan-jawab organisasi. Jika tidak ada pemimpinnya maka masing-
masing pihak yang ada didalam organisasi akan berjalan sendiri-sendiri sesuai
kemauannya dan gayanya masing-masing sehingga mudah sekali memicu konflik
kepentingan yang tidak ada akhirnya.
2. Tiga persoalan awal yang diajukan oleh Fiedler dan Chamers dalam
mendiskusikan tentang kajian kepemimpinan adalah a) How one becomes a
leader?, b) How leaders behave? dan c) What makes the leader more effective?
Jelaskan secara singkat ketiga persoalan tersebut!
a. How one becomes a leader?
A leader is somebody who is able to set direction for a group, and then
mobilize them toward that goal. I don’t get into personality characteristics
because it can vary a lot. The common factors really are big-picture strategic
thinking and the capacity to influence people.
b. How leaders behave?
Here are some of the qualities they believe are needed to make you a leader
others will follow:
• Always tell the truth. Create a foundation of fairness and openness.
• Communicate constantly and exhibit strong and active listening skills.
Be approachable.
• Be frank, but kind. Let everyone know what is expected and be
demanding as far as standards and values are concerned. Be encouraging.
• Be a problem solver and part of the solution, and be willing to delegate.
• Show patience, discipline and determination.
• Love what you do and have a generous spirit.
• Find balance in your work/life experiences and encourage and help others
to do the same.
• Lead by example. Be receptive to new ideas. Be both a teacher and a
learner. Value creativity and let people stretch themselves.
• Exercise moral courage.
• Create an ongoing reward and recognition program.
• Have a heart and don’t be afraid to show it.
c. What makes the leader more effective?
Some other traits effective leaders have in common include:
• Excellent communication skills. An effective leader can clearly
communicate their vision, provide constructive feedback to team
members, and negotiate with other company leaders for things their team
needs.
• High emotional intelligence. Great leaders must be able to identify,
control, and express their emotions in a productive manner, and guide
their team members toward doing the same.
• Empathy. The best leaders are able to empathize, or understand and share
feelings, with their team members.
• Integrity. Effective leaders live by strong values that guide their decisions
and behaviors. They know right from wrong, and are honest in their
interactions with others.
• Creativity. Effective leaders think outside the box to come up with
innovative solutions to business problems, and creative ways to reach
business goals.
3. Teori kepemimpinan dapat diuraikan dengan berbagai pendekatan, antara lain
pendekatan sifat, pendekatan perilaku dan pendekatan situasional. Jelaskan secara
singkat ketiga pendekatan teori tersebut!
a. Pendekatan Sifat
Dalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin iti dilahirkan,
pemimpin bukan dibuat. Pemikiran semacam itu dinamakan pemikiran
“Hereditary” (turun temurun). Pendekatan secara turun temurun bahwa
pemimpin dilahirkan bukan dibuat, pemimpin tidak dapat memperoleh
kemampuan dengan belajar/latihan tetapi dari menerima warisan, sehingga
menjamin kepemimpinan dalam garis turun temurun dilakukan antar anggota
keluarga.
b. Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku adalah keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin
itu dilakukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan.
Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari cara memberi perintah,
memberi tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara
mendorong semangat kerja bawahan, cara menegakkan disiplin, cara
pengawasan dan lain-lain.
c. Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan
yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat
bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan gaya kepemimpinan tertentu.
Pendekatan ini menyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan
diagnostik dalam perilaku manusia.
4. Kajian kepemimpinan Islam hingga sekarang boleh dikatakan belum selesai,
setidak-tidaknya dalam menentukan format kepemimpinan Islami yang bersifat
universal. Inspirasi kepemimpinan nabi Muhammad SAW belum sepenuhnya
dapat diimplementasikan ke dalam organisasi Islam dengan dalih karena
perbedaan zaman antara masa Rasulullah dengan saat ini.
a. Setujukah Saudara dengan pernyataan di atas? Kemukakan alasan Saudara!
Dalam masyarakat beradab, kepemimpinan dibangun atas dasar konvensi
nilai-nilai kearifan lokal. Jika kultur dan sebuah kearifan lokal dikaitan
dengan aktivitas kepemimpinan, maka ia menjadi entitas yang tidak bisa
dipisahkan. Kepemimpinan tidak terlepas dari nilai-nilai budaya dan
kehidupan sosial masyarakat yang dianut. Ia tidak bisa dipertentangkan, ia
harus direlasikan atau bahkan diintegrasikan. Salah satu ciri kearifan lokal
adalah memiliki solidaritas yang tinggi di lingkungannya.
b. Sebutkan karakteristik kepemimpinan nabi Muhammad SAW ditinjau dari
aspek sifat kepribadian, perilaku dan gaya kepemimpian
Nabi SAW selalu mengedepankan akhlak mulia dalam melaksanakan
kepemimpinannya. Hal ini diakui oleh Husain bin Ali sebagai cucu Nabi
SAW. Bahwa Nabi adalah pribadi yang menyenangkan, santai dan terbuka,
mudah berkomunikasi dengan siapa pun, lemah lembut dan sopan, tidak keras
dan tidak terlalu lunak, tidak pernah mencela, tidak pernah menuntut dan
menggerutu, tidak mengulur waktu dan tidak tergesa-gesa.
Rasulullah memimpin dengan rasa empati. Beliau tidak pernah
mencaci seseorang, tidak mencari kesalahan orang lain, tidak berbicara
kecuali yang bermanfaat. Rasulullah selalu membiarkan orang
menyelesaikan pembicaraannya, sabar menghadapi orang asing yang tidak
sopan, segera memberi apa yang diperlukan orang yang tertimpa kesusahan,
dan berbagai sifat empati yang lainnya.
Rasulullah SAW selalu mengedepankan keteladanan (uswah hasanah)
dalam memimpin, memberikan contoh dalam segala hal. Dalam
kepemimpinan hal ini sangat diperlukan karena sudah menjadi tabiat manusia
suka mencontoh orang lain. Bahkan dalam kisah menggali parit untuk perang
khandaq, beliau juga turut serta dalam penggalian.
Nabi SAW adalah sosok pemimpin yang mengedepankan
kebersamaan. Selalu mengusulkan ide win-win solution dalam penyelesaian
masalah. Salah satu contohnya ketika terjadi keributan antar kepala suku saat
ingin meletakkan hajar aswad di tempatnya. Nabi memberikan solusi dengan
merentangkan sebuah kain besar, kemudian hajar aswad diletakkan di bagian
tengahnya, lalu beliau meminta kepada setiap pemimpin kabilah untuk
memegang ujung kain tersebut. Setelah itu, hajar aswad disimpan ke tempat
semula di Ka’bah. Para pemimpin suku pun merasa puas dengan solusi yang
diberikan.
Walaupun beliau memiliki sifat yang lemah lembut tetapi beliau juga
bersikap tegas dan bijak dalam mengatasi berbagai permasalahan.
B. Berikan Tanggapan Disertai Dengan Alasan (Jika Anda adalah Pemimpin)
1. Anda telah menugaskan salah satu anggota anda untuk menulis laporan kegiatan
lomba yang diselenggerakan oleh BEM fakultas. Ia sudah biasa mengerjakan
tugas tepat pada waktunya dengan dorongan dari anda. Sekarang, laporan yang ia
susun terlambat, maka sikap Anda akan bersikap tegas, saya akan memberi
peringatan pertama dan memotivasi dia agar tidak mengulanginya. saya akan
menanyakan faktor penghambat apa yang membuat dia tidak dapat menyelesaikan
tugasnya tepat waktu. Setelah faktor tersebut jelas, saya akan memberi dispensasi
3 hari untuk menyelesaikan laporan tersebut, agar acara tetap berjalan dan
berlangsung dengan lanca
2. Dalam rangkaian aktivitas akhir-akhir ini salah satu anggota anda selalu datang
terlambat hingga lebih dari tiga kali, dan dia tidak memberi suatu alasan atau
menyatakan penyesalan serta minta maaf atas hal tersebut. Kelihatannya dia
memang sangat sibuk dan diperkirakan ia akan menyelesaikan tugas tersebut tiga
hari lagi. Maka saya akan memberi peringatan keras untuk merubah sikapnya
dalam 2 hari kedepan jika dalam 2 hari kedepan tidak ada perubahan maka saya
akan memecatnya karena buat apa dia tetap dipertahankan dia juga tidak disipiln
dan sikap dia tidak bisa berubah tidak memberi alasan kenapa dia bisa selalu
terlambat, jika tetap dipertahankan maka akan menjadi kecemburuan sosial dan
pikiran-pikiran negatif tentang cara kita memimpin. Dan pasti akan merugikan
banyak orang didalam perusahaan maupun organisasi dengan sikapnya yang tidak
disiplin.
3. Dulu, anda sempat terlibat dalam kesulitan menghadapi seorang anggota anda.
Dia kelihatannya sudah jenuh, dan hanya dengan tekanan dari anda dia dapat
menyelesaikan tugas-tugasnya. Tetapi, sekarang anda mulai merubah sikap dan
ternyata dia mampu menyelesaikan tugasnya lebih baik dan meningkat sedikit
demi sedikit. Dia juga mulai kelihatan berusaha memperbaiki dirinya sendiri.
Maka saya akan memberi bentuk apresiasi karena sudah berhasil menjadi lebih
baik dan saya juga akan selalu mensupport apapun yang dia lakukan asal baik,
memberi semangat, memberi nasehat, saran, maupun kritikan agar dia tidak puas
akan pujian. Karena sifat dan sikap yang perlahan-lahan menjadi lebih baik maka
perlu dukungan yang lebih karena itu adalah hal yang baik yang harus kita
tingkatkan terus menerus. Karena sulit seseorang bisa merubah sikapnya jadi
kalau dia sudah berubah maka dampingi selalu beri dia rasa aman dan nyaman
4. Kelompok kerja yang anda pimpin biasanya bekerja efektif atas dorongan dan
pengarahan dari anda. Beberapa minggu terakhir ini, hasil kerja mereka ternyata
menurun sangat drastis, di mana pekerjaan mereka tidak selesai tepat pada
waktunya dan kualitasnya juga tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka saya
Menegurnya dan bertanya alasannya bisa seperti itu. Menyuruh mereka untuk
mengulang tugas dengan benar tanpa ada kesalahan lagi. Karena dengan begitu
kita mencontohkan sikap disiplin kepada waktu, orang, kerjaan, organisasi dan
banyak lagi. Jangan hanya karena yang tidak adanya dorongan dari orang jadi
menyepelekan. Kalian harus konsisten dengan apa yang kalian ambil harus
menerima resikonya. Jadi hargailah seseorang jika ingin dihargai.
5. Oleh karena kebijaksanaan pembatasan anggaran yang tidak bisa diubah lagi,
anda sekarang perlu melakukan konsolidasi dengan seluruh bawahan anda. Anda
lalu menugaskan salah satu bawahan anda yang paling berpengalaman untuk
melakukan konsolidasi tersebut. Dia sudah pernah melakukan semua jenis
pekerjaan yang menjadi tugas kelompok kerja anda. Dia juga sudah dikenal sangat
mudah membantu rekan kerjanya yang lain. Jadi anda merasa dia akan mampu
menyelesaikan tugas yang anda berikan sekarang dengan baik. Namun, dia
ternyata merasa kurang mampu melaksanakannya dengan baik. Maka Anda akan
tetap memberi apresiasi kepadanya, dia sudah melaksanakan tugasnya, walaupun
belum maksimal. Tapi setidaknya dia telah melaksanakan kewajiban. Dan saya
akan tetap memberi arahan dan motivasi agar dia tidak merasa kecil hati atas
pekerjaan nya hari ini. Dia harus tetap percaya diri untuk melakukan tugasnya
yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai