Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu:
Muhdir, M.Pd
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah pengembangan kurikulum. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.Kami
menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu
terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini
diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Menurut UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisidiknas menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan usia dini
adalah:
“Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Sejak saat itulah, perkembangan pendidikan Anak Usia Dini tumbuh dengan
pesat, baik secara kuantitas maupun kualitas pelayanan pendidikannya. Pendidikan usia
dini tidak hanya terbatas pada Taman Kanak-Kanak (TK) sebagai pendidikan prasekolah
formal, tetapi mencakup kegiatan lainnya, seperi Kelompok Bermain, Tempat Penitipan
Anak, PAUD Sejenis dan lainnya. Kesadaran masyarakat untuk memberikan pendidikan
di usia dini mulai meningkat walaupun belum mencapai apa yang diharapkan.
Hal itu dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan TK
dan SD, yang mengungkapkan bahwa pada tahun 2007 Angka Partisipasi Kasar (APK)
PAUD/TK baru mencapai 26,68% dan sebagian besar pendidikan anak usia dini (PAUD)
diselenggarakan oleh masyarakat (Swasta) yakni sekitar 98,7%. Hal itu menyiratkan
bahwa terdapat masalah-masalah yang harus dikaji lebih jauh di antaranya masih
lemahnya peran pemerintah dalam mengembangkan PAUD serta maih rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan di usia dini.
Selain itu, “ekspektasi” masyarakat yang terlalu tinggi terhadap aspek
kemampuan kognitif anak menyebabkan arah pengembangan pendidikan anak usia dini
dewasa ini dianggap masih kurang tepat. PAUD pada hakekatnya adalah pendidikan
yang berusaha mengembangkan seluruh potensi anak baik potensi kognitif, afektif
maupun psikomotorik dengan cara-cara yang sesuai dengan masa perkembangannya, di
antaranya belajar sambil bermain.
Oleh karena itu, upaya memberikan pemahaman yang tepat kepada masyarakat
tentang komponen-komponen pendidikan anak usia dini perlu dilakukan. Komponen
PAUD antara lain meliputi prinsip-prinsip dasar PAUD, kurikulum, proses pembelajaran
dan evaluasi. Kajian terhadap komponen-komponen PAUD perlu dilakukan untuk lebih
memahami hakekat PAUD itu sendiri, sehingga bagi pendidik anak usia dini proses
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan kaidah-kaidah pendidikan
yang telah ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan KTSP PAUD merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat
menentukan terhadap kualitas layanan program di satuan PAUD. Semua pihak yang
terkait dengan satuan PAUD, terutama penyelenggara, pengelola dan guru, serta orang
tua hendaknya dapat berperan secara optimal dalam proses pengembangan KTSP PAUD.
KTSP PAUD berisi karakteristik satuan PAUD yang mewarnai program-program
layanan PAUD di satuan tersebut. Oleh karena itu, tidak mungkin KTSP dibuat massal
apalagi dicetak untuk diperjualbelikan. Lembaga dan pendidik baru kemungkinan
mengalami kesulitan dalam pengembangan KTSP untuk satuannya. Bimbingan dan
bantuan dari satuan PAUD lainnya yang terkumpul dalam satu gugus akan sangat
membantu, di samping bimbingan dari penilik/ pengawas PAUD. Tidak ada pendidikan
tanpa ada kurikulum PAUD, oleh karena itu setiap satuan PAUD harus mengembangkan
KTSP. Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan baik memiliki KTSP, akan memberi
dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak di satuan PAUD
bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia
kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan yang
kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015
Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 pasal 7.