Anda di halaman 1dari 2

Nama:

NIM:
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang ayah bernama Yantoro (80), warga Desa Wonorejo,
Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diusir oleh anak kandungnya Sudjono. Pengusiran itu terkait
konflik kepemilikan bangunan rumah.

Pengadilan Negeri Kediri dalam persidangan memenangkan gugatan yang diajukan oleh
Sudjono.

"Ini sangat tidak benar dan di luar kemanusiaan. Anak menggugat kepada bapaknya, apa tidak
keterlaluan," kata kuasa hukum tergugat Ulul Albab di Kediri, seperti dikutip dari Antara Selasa
(27/8).

Ulul mengatakan, tanah ini awalnya dibeli oleh Yantoro yang kemudian diatasnamakan anaknya.
Yantoro memiliki sejumlah anak termasuk Sudjono.
Lihat juga:Polisi Soal Motif Istri Bunuh Suami: Ingin Kuasai Harta
Konflik antara anak dan bapak itu berlangsung sejak 2015 dan setelah melalui proses
persidangan selama empat tahun, sengketa kepemilikan rumah itu dimenangkan oleh Sudjono
dengan hak tanah dan bangunan.

Yantoro awalnya membeli tanah beserta bangunan tersebut pada 1994. Yantoro memiliki bukti
surat pernyataan dari pemilik asal tanah yang mengaku dibeli menggunakan uangnya.

Namun seiring berjalannya waktu, sang anak justru tega mengusir ayahnya dan mengklaim
bahwa tanah dan bangunan tersebut adalah miliknya. Padahal, Yantoro sendiri sebenarnya
hanya ingin menempati rumah tersebut sampai akhir hayatnya dan tidak berniat memilikinya.

Sang bapak harus meninggalkan rumah tersebut. Kegiatan itu dilakukan saat eksekusi oleh PN
Kabupaten Kediri. Pelaksanaan eksekusi relatif berjalan lancar tanpa adanya perlawanan dari
pihak tergugat.

Yantoro mengaku sudah lelah dengan kejadian yang menimpa dirinya. Rumah itu memang
diberikan kepada anak sulungnya, Sudjono, namun dirinya masih ingin tinggal.
Lihat juga:Pasangan Inses Dihukum Adat dan Diusir dari Luwu Sulsel
"Ini memang saya berikan kepada Ajong (panggilan Sudjono). Tetapi saya hanya ingin tinggal
sampai saya mati. Karena di tempat inilah, saya menjalani usaha," kata Yantoro,

"Toh, nantinya tetap akan saya berikan kepada Ajong. Tetapi, kok tega saya diusir seperti ini."

Sementara itu, sejumlah tetangga mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Bahkan, mereka
juga membawa spanduk berisi kecaman kepada anak yang dituding tidak tahu terimakasih dan
tega pada orang tua itu.

Tulisan di spanduk itu di antaranya "kenapa bapakmu kamu usir, Tuhan akan melaknatmu",
"Jangan pergi Pak Yanto, ini tanah yang kamu beli dengan uangmua sendiri", dan sejumlah
tulisan lainnya.

Kendati ada dukungan massa, proses eksekusi di bangunan dan lahan seluas 6.000 meter
persegi yang berada di Dusun Kolak, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri
itu tetap dilakukan.

Baca artikel CNN Indonesia "Kalah di Pengadilan, Ayah Diusir Anak Kandung dari Rumah"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190827210915-12-
425197/kalah-di-pengadilan-ayah-diusir-anak-kandung-dari-rumah.

Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban alimentasi? Jelaskan dengan disertai dasar
hukumnya!
Nama:
NIM:
2. Apa pendapat Saudara terhadap kasus di atas jika dilihat berdasarkan Pasal 46
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 1
Tahun 1974? Uraikan argumentasi hukum Saudara.

Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai