Bab III

A. Kesimpulan

Guru merupakan tenaga pendidik di sekolah yang selayaknya mampu untuk lebih
memperhatikan siswa siswi yang mengalami kesukaran belajar. Banyak faktor yang mendorong
setiap individu sehingga mengalami kesukaran belajar, mulai dari faktor Internal seperti kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor. Diperlukan tenaga profesional yang mampu untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan para siswa demi meminimalkan setiap individu yang mengalami
kesukaran belajar. Untuk itu dibutuhkan seorang psikolog demi memahami setiap perilaku yang
ditunjukan oleh para siswa di berbagai lingkungan yang ada. Selain faktor internal, kesukaran belajar
juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
lingkungan sekolah dan masih banyak lagi lingkungan yang mempengaruhinya. Dimulai dari
lingkungan keluarga, orang tua memiliki peranan sangat penting untuk menunjang kualitas
pendidikan anaknya seperti selalu mendampingi, mengerti dan memahami karakternya dalam
belajar. Kedua, lingkungan sekolah juga mengambil peran penting dalam mengetahui karakter anak
dalam menghadapi kesukaran belajar dengan cara memberikan perlakuan yang berbeda bagi setiap
siswa di sekolah sesuai tingkat kesukaran belajarnya. Selanjutnya adalah lingkungan masyarakat,
lingkungan masyarakat dapat menjadi faktor kesukaran belajar anak karena lingkungan tersebut
mempengaruhi anak ketika bersosialisasi seperti bermain, berbelanja maupun kegiatan khusus
lainnya yang dilakukan di lingkungan masyarakat. Sudah selayaknya kualitas belajar harus selalu
ditingkatkan, mengingat siswa merupakan calon generasi penerus bangsa untuk masa depan yang
damai, makmur dan sejahtera.

B. Saran

1. Saran bagi para siswa untuk selalu berupaya meminimalisir kesukaran belajar dengan selalu
berpikiran positif terhadap suatu hal, selalu berkoordinasi baik dengan orang tua di rumah dan guru
di sekolah seperti menyampaikan apa saja kendalan yang sedang dihadapinya.

2. Saran bagi orang tua sebagai pendamping anak agar selalu berusaha menjadikan lingkungan
keluarga menjadi kondusif untuk perkembangan kegiatan pembelajaran anak sehingga tercipta
suasana nyaman dan anak pun tidak merasa terkekang.

3. Bagi mentor ataupun tenaga pendidik untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran
setiap individu dan meminimalisir kesukaran belajar dengan menerapkan metode yang tepat dan
membuat lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang berkesan dan menyenangkan dalam
perkembangan proses belajar anak sehingga anak merasa senang dalam menjalani aktivitasnya
sebagai seorang murid.