Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
TENTANG

“UPAYA BANGSA INDONESIA DALAM MENGHADAPI


ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA”

Disusun oleh :

SISKA WULANDARI

XII IPS 2

SMA NEGERI 22 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2020/2021
Guru pembimbing : Mita Romaita, S.Pd.

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas saya ucapkan kepada
Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya lah maka saya bisa menyelesaikan sebuah karya
tulis Sejarah Indonesia yang berjudul “Upaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
Disintegrasi Bangsa” Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu
tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.

Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan laporan ini. Saya menyadari bahwa masih
sangat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih, dan semoga laporan ini bisa memberikan hal positif bagi kita semua.

Palembang, Agustus 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................. 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Hubungan PKI Madiun dan DI/TII....................................................... 2
B. Aspek Produksi........................................................................................... 3
C. Aspek Permodalan......................................................................... 5
D. D. Aspek Pemasaran........................................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................... 6


A. Kesimpulan........................................................................................ 6
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 7

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pemberotakan PKI Madiun ini diawali dengan jatuhnya kabinet RI yang pada waktu
itu dipimpin oleh Amir Syarifuddin. Lalu dibentuklah kabinet baru dengan Mohammad Hatta
sebagai perdana menteri, namun Amir Syarifuddin beserta kelompok-kelompok sayap kiri
lainnya tidak setuju dengan pergatian kabinet tersebut. Amir pun membentuk FDR di
Surakarta yang terdiri dari Partai Sosialis Indonesia, PKI, Pesindo, dll. Kegiatan FDR di
kendalikan oleh PKI sejak kembalinya Musso dari Uni Soviet. Partai yang bergabung
dalam FDR akhirnya meleburkan diri menjadi PKI.
Pemberontakan DI/TII diawali karena adanya keinginan Sekarmadji Maridjan
Kartosuwiryo untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) yang muncul sejak tahun 1942
ketika mendirikan Pesantren Sufah di Malangbong, Gurut, Jawa Barat. Dilanjutkan dengan
memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)7 Agustus 1949 dengan
Kartosuwiryo sebagai Imam NII dengan dasar negaranya KANUN ASASI.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang
latar belakang, diantaranya adalah ;
1. Bagaimana hubungan antara masing-masing latar belakang PKI Madiun 1948
dan DI/TII?
2. Apa tujuan dibentuknya FDR?
3. Apa saja aksi-aksi yang dilakukan oleh PKI dan DI/TII?
4. Bagaimana akhir dari pemberontakan PKI Madiun 1948 dan DI/TII?

BAB II

PEMBAHASAN

A.    HUBUNGAN PKI MADIUN DAN DI/TII

Pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari jatuhnya kabinet Amir
Syarifuddin pada 1948. Pada saat itu, Amir Syarifuddin menandatangani Perjanjian Renville
yang ternyata hasil perundingan tersebut sangat merugikan Indonesia. Wilayah kekuasaan
Indonesia menjadi sempit, dan pengosongan terhadap kantong gerilya yang melemahkan
semangat perjuangan Indonesia. Belanda dianggap menjadi pihak yang paling diuntungkan
dan pihak Kabinet Amir menjadi jatuh. Banyak sekali rakyat dan pemerintah yang
menyalahkan Amir karena pada saat itu dia yang menjadi perwakilan Indonesia.
Perundingan Renville pada 7 Januari 1948 antara pihak Indonesia dan Belanda
menimbulkan masalah baru. Kubu Kartosoewirjo menganggap pemberian wilayah Jawa
Barat sebagai bagian Belanda bukan arti kemerdekaan sebenarnya. Bahkan, kebijakan
tersebut membawa Kartosoewirjo mengklaim Jawa Barat bukan bagian Indonesia lagi.
Pemberontakan DII/TII disebabkan persetujuan renville yang tidak memenuhi harapan
Kartosuwiryo sehingga berdampak atau berpengaruh terhadap wilayah di berbagai daerah
Indonesia. Pemberontakan yang terjadi di wilayah-wilayah tersebut mewakili kekecewaan
Kartosoewiryo.
Hubungan masing-masing latar belakang pemberontakan PKI Madiun dan
pemberontakan DII/TII ialah, sama-sama berawal dari ketidakpuasan terhadap perjanjian
Renville.

B. TUJUAN DIBENTUKNYA FDR


Saat itu Amir turun dari kebinetnya dan diganti oleh Kabinet Hatta. Merasa kecewa,
Amir dan kabinetnya membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28 Juni 1948. Saat
itu, Amir menjadi bagian dari partai oposisi di kabinet susunan Hatta. FDR merupakan
golongan yang menyatukan komunis dan golongan sosialis kiri. Partai Komunis Indonesia
(PKI) berasal dari satu kekuatan Front Demokrasi Rakyat.
PKI adalah partai yang memperjuangkan visi dan misinya untuk mendirikan negara sosialistis
di Indoensia sesuai dengan apa yang tertera dalam anggaran dasar partai.

Pembentukan FDR tidak hanya terdiri dari sekelompok masyarakat yang tergabung,
melainkan juga melibakan partai lainnya, seperti:
a. Partai Sosialis Indonesia
b. Partai Komunis Indonesia
c. Pemudia Sosialis Indonesia
d. Partai Buruh Indonesia
e. Sarekat Buruh Perkebunan Republik Indonesia

Tujuan FDR ialah menuntut pembubaran kabinet Hatta, dan melakukan tindakan
pemogokan umum.

C. AKSI-AKSI YANG DILAKUKAN PKI DAN DI/TII

Aksi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI Madiun, diawali dengan menciptakan
Surakarta sebagai daerah Wild West sebagai pengalih, memusatkan basisperjuangan di
Madiun dan berhasil menguasai Radio Gelora Pemuda, tanggal 18 September 1948 di
Madiun Musso mengumumkan berdirinya “Republik Soviet Indonesia”, melancarkan
propaganda anti pemerintah, mengadakan pemogokan-pemogokan kerja bagi para buruh di
perusahaan, melakukan pembunuhan-pembunuhan misalnya dr. Muwardi dan Gubernur Jawa
Timur Suryo.

Di Jawa Barat, DI/TII melakukan perampasan harta, pembakaran rumah rakyat,


membongkar rel kereta, meneror pemerintahan RI dipimpin oleh partai Suwiryo. Di Jawa
Tengah, DI/TII ingin mendirikan negara Islam dipimpin oleh Amir Fatah dapat ditumpaskan
dengan operasi benteng negara bulan. Di Sulawesi Selatan, melakukan penyerangan terhadap
APRIS dipimpin oleh Kahar Muzakar. Di Aceh, DI/TII yang dipimpin oleh Teuku Daud
Beureuh dapat ditumpaskan dengan musyawarah kerukunan rakyat aceh atas inisiatif kolonel
Muhammad Yasin dibawah Panglima Kodam 1 Iskandar Muda Aceh. Ibnu Hadjar
membentuk “Kesatuan Rakjat Jang Tertindas” (KRJT), dan menyerbu pos tentara di
Kalimantan Selatan pada bulan Oktober 1950.  

D. AKHIR PEMBERONTAKAN PKI DAN DI/TII

Akhir dari pemberontakan PKI 1948:

1. Kolonel Gatot Subroto berhasil mengamankan Surakarta dan sekitarnya.

2. Penyerangan Madiun yang dipimpin oleh Kolonel Sadikin dan Kolonel Sungkono.
Selain unsur TNI, unsur Polri pun ikut terlibat dalam upaya penumpasan PKI Madiun.

3. Tanggal 30 September 1948, Madiun berhasil direbut kembali oleh TNI. Dalam
pelariannya, Musso ditembak di Ponorogo dan Amir Syarifuddin tertangkap di
Purwodadi.

4. Pemerintah mendirikan GOM untuk melawan Pemberontakan PKI Madiun.

Akhir dari pemberontakan DI/TII :

1. Operasi Pagar Betis adalah operasi militer Indonesia untuk


mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh
Kartosuwiryo, dengan mengepung markas pemberontak di Gunung Geber. Akhirnya
pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil ditangkap di Gunung Geber.

2. Akhir dari pemberontakan DI/TII Jawa Tengah adalah pada tahun 1952 pada


Operasi Merdeka Timur yang dipimpin Letkol Soeharto berhasil menumpas
para pemberontak DI/TII Jawa Tengah.
3. Akhir dari pemberontakan DI/TII di Aceh adalah menyerahnya Daud Beureueh
setelah dicapai kesepakatan dalam Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh.

4. Akhirnya pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak dan pada bulan
Juli 1965, orang kedua setelah Kahar (Gerungan) dapat ditangkap. Peristiwa tersebut
mengakhiri pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan.

5. Awalnya pemerintah memberikan inisiatif baik yaitu dengan menyuruh gerakan


KRYT untuk menyerahkan diri. Akhirnya pemerintah bertindak tegas dengan
menjalankan operasi militer. Akhirnya, Ibnu Hajar berhasil ditangkap pada bulan Juli
1963 dan dijatuhi hukuman mati.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:


Ketidakpuasan terhadap Perjanjian Renville, merupakan salah satu pemicu
terjadinya pemberontakan seperti PKI Madiun dan DI/TII. Oleh karena Perjanjian Renville
yang kurang memuaskan sama sekali bagi pemerintah RI, maka pemerintahan kabinet Amir
Syarifudin mendapatkan mosi tidak percaya sehingga jatuh pada bulan Januari 1948.
Pada awal tahun 1948, Amir Syarifudin berbalik menjadi pihak oposisi terhadap
pemerintahan Hatta.  Dan untuk memperkuat sikap oposisinya tersebut, maka pada tanggal
26 Februari 1948, ia membentuk FDR yang mempersatukan seluruh golongan sosialis kiri
dan komunis.
Pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa tersebut seperti, bertanggung
jawab dan mempertimbangkan dampak buruk yang akan terjadi jika kita melakukan sesuatu,
juga bersyukur karena Indonesia masih dapat mempertahankan kemerdekaan walaupun
banyak gangguan mauun hambatan yang berasal dari dalam negeri sendiri.

B. SARAN
Berdasarkan hasil makalah yang dibuat ini, semoga bermanfaat bagi pribadi sendiri. Di
samping itu, semoga dapat menambah wawasan bagi teman-teman, serta mempermudah
dalam memahami sejarah, sehingga dapat difungsikan dalam pembelajaran sehari-hari. Jauh
sebelumnya, telah disadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna, untuk itu kritik
dan saran sangat dibutuhkan dalam perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Youtube ;

https://youtu.be/rL58gJvoULg

https://youtu.be/2EzMF2CybPU

Anda mungkin juga menyukai