I. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
b.. Rumusan Masalah Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Intoleransi aktifitas
3. Ansietas
4. Kurang pengetahuan tentang proses terjadinya dismenore
c. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b/d gangguan menstruasi
2. Intoleransi aktifitas b/d nyeri dismenore
3. Ansietas b/d ineffektif koping individu
4. Kurang pengetahuan tentang proses terjadinya dismenore b/d kurang informasi
II. PERENCANAAN
a. Prioritas Masalah
Dx 1 : Nyeri akut b/d gangguan menstruasi
Dx 2 : Intoleransi aktifitas b/d nyeri dismenore
Dx 3 : Ansietas b/d ineffektif koping individu
Dx 4 : Kurang pengetahuan tentang proses terjadinya dismenore b/d kurang
informasi
b. Rencana Keperawatan
Dx 1
Tujuan : Setelah diberikan askep selama 1x24 jam diharapkan nyeri pasien
berkurang dengan kriteria hasil : Nyeri berkurang/dapat diadaptasi, Dapat
mengindentifikasi aktivitas yang meningkatkan/menurunkan nyeri, skala nyeri ringan.
Intervensi :
1. Jelaskan dan bantu klien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan non
invasif.
R/ : Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan nonfarmakologi lainnya telah
menunjukkan keefektifan dalam mengurangi nyeri.
2. Ajarkan penggunaan kompres hangat
R/ : Meringankan kram abdomen. Panas bekerja dengan pedoman meningkatkan
vasodilatasi dan otot relaksasi,saat menurnnya iskemic uterus.
3. Ajarkan Relaksasi : Tehnik-tehnik untuk menurunkan ketegangan otot rangka, yang
dapat menurunkan intensitas nyeri dan juga tingkatkan relaksasi masase.
R/ : Akan melancarkan peredaran darah, sehingga kebutuhan O2 oleh jaringan
akan terpenuhi, sehingga akan mengurangi nyerinya.
4. Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.
R/ : Mengalihkan perhatian nyerinya ke hal-hal yang menyenangkan.
5. Lakukan pijatan punggung bawah.
R/ : Mengurangi nyeri dengan relaksasi otot vertebra dsn menigkatkan suplai
darah. Banyak perempuan yang mengdapatkan hal positif dengan yoga, biofeedback,
meditasi, dan relaksasi therapy.
6. Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang
nyaman ; misal waktu tidur, belakangnya dipasang bantal kecil.
R/ : Istirahat akan merelaksasi semua jaringan sehingga akan meningkatkan
kenyamanan
7. Anjurkan menurunkan masukan sodium selama seminggu sebelum mens
R/ : Mengurangi resiko retensi cairan.
8. Tingkatkan pengetahuan tentang : sebab-sebab nyeri, dan menghubungkan berapa
lama nyeri akan berlangsung.
R/ : Pengetahuan yang akan dirasakan membantu mengurangi nyerinya. Dan dapat
membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.
9. Observasi ulang tingkat nyeri, dan respon motorik klien, 30 menit setelah
pemberian obat analgetik untuk mengkaji efektivitasnya. Serta setiap 1 - 2 jam setelah
tindakan perawatan selama 1 - 2 hari.
R/ : Pengkajian yang optimal akan memberikan perawat data yang obyektif untuk
mencegah kemungkinan komplikasi dan melakukan intervensi yang tepat.
10. Kolaborasi dengan dokter, pemberian analgetik. Kolaborasi pemberian obat
seperti penghambat sintesa prostaglandin ( PGSI), ibuprofen ( Motrin), naproxen
sodium ( Anaprox) dan ibuprofen setidaknya 48 jam sebelum terjadi menstruasi.
R/ : Analgetik memblok lintasan nyeri, sehingga nyeri akan berkurang.
Kontrasepsi oral dapat diberikan jika klien menginginkan kontrasepsi sebagai
pembebas nyeri.OC's mencegah ovulasi, menurunkan jumlah darah haid, yang
mengurangi jumlah prostaglandin dan dysmenorrhea.
Dx 2
Tujuan : Setelah diberikan askep selama 1x24 jam diharapkan Ps menunjukan
perbaikan toleransi aktifitas dengan kriteria hasil Ps dapat melakukan aktifitas
Intervensi
1. Hindari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat membuat
lelah, berikan istirahat yang cukup
R/: Istirahat yang cukup dapat menurunkan stress dan meningkatkan kenyamanan
IV. PELAKSANAAN
Adalah pengelolaan dan perwujudan rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendy, 1995), dan implementasi disini disesuaikan dengan
intervensi.
IV. EVALUASI
1. Ps dapat mengindentifikasi aktivitas yang meningkatkan/menurunkan nyeri, skala
nyeri ringan.
2. Ps dapat melakukan aktifitas
3. Ps tenang dan dapat mengekspresikan perasaannya
4. Ps tahu, mengerti, dan patuh dengan program terapeutik dengan kriteria hasil Ps
mengerti tentang penyakitnya dan apa yang mempengaruhinya.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN DISMENORE
A. Pengkajian
1. Riwayat
a. Riwayat menstruasi
· Awitan menarke
· Awitan dismenore yang berkaitan dengan minarke
· Frekuensi dan keteraturan siklus
· Lama dan jumlah aliran menstruasi
· Hubungan antara dismenore dengan siklus dan aliran
menstruasi.
b. Deskripsi nyeri
· Awitan yang terkait dangan masa menstruasi
· Rasa kram spasmodic atau menetap
· Lokasi menyeluruh atau spesifik
· Unilateral atau seluruh abdomen bagian bawah
· Lokasi pada abdomen bagian bawah, punggung atau paha.
· Memburuk saat palpasi atau bergerak
c. Gejala yang berkaitan
· Gejala ekstragenetalia
· Dispareunia- konstan atau bersiklus yang berhubungna dengan
silus menstruasi.
d. Riwayat obstetri-paritas
e. Pemasangan AKDR
f. Riwayat kondisi yang mungkin mengakibatkan dismenore
sekunder.
B. Diagnosa
1. Nyeri akut b/d gangguan menstruasi (dismenore)
2. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum
3. Ansietas b/d perubahan status kesehatan
4. Kurang pengetahuan tentang proses terjadinya dismenore b/d kurang
informasi.
C. Intervensi
N Diagnos Tujuan Intervensi Rasional
o a
Keperaw
atan
1 Nyeri Setelah diberikan Jelaskan dan bantu Pendekatan dengan
akut b/d menggunakan relaksasi
askep selama klien dengan tindakan
ganggua dan nonfarmakologi
n 1x24 jam pereda nyeri lainnya telah
menstru menunjukkan
diharapkan nyeri nonfarmakologi dan
asi keefektifan dalam
(dismen pasien berkurang non invasif. mengurangi nyeri.
ore)
dengan kriteria
hasil : Nyeri Ajarkan penggunaan Meringankan kram
berkurang/dapat kompres hangat. abdomen. Panas bekerja
diadaptasi, Dapat dengan pedoman
mengindentifikasi meningkatkan
aktivitas yang vasodilatasi dan otot
meningkatkan/me relaksasi,saat
nurunkan nyeri, menurnnya iskemic
skala nyeri uterus.
ringan.
Ajarkan Relaksasi : Akan melancarkan
Tehnik-tehnik untuk peredaran darah,
menurunkan sehingga kebutuhan O2
ketegangan otot oleh jaringan akan
rangka, yang dapat terpenuhi, sehingga
menurunkan intensitas akan mengurangi
nyeri dan juga nyerinya
tingkatkan relaksasi
masase.
Ajarkan metode Mengalihkan perhatian
distraksi selama nyeri nyerinya ke hal-hal
akut. yang menyenangkan.