Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 8
FITRIANA 181010503473
PITROH HIFZIAH 181010503809
RICKY UBAYDILLAH 181010503399
NOPIANDI 181010503474
YUDHA 181010500497
PRESENTASI VICON 1
PENILAIAN KERJA
Pengertian
Penilaian kinerja menurut Utomo, Tri Widodo W. adalah proses untuk mengukur
prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara
membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu
standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Standar kerja
tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Penilaian kinerja menurut Mondy dan Noe adalah penilaian kinerja merupakan sistem
formal yang secara berkala digunakan duntuk mengevaluasi kinerja individu dalam
menjalan nya tugas tugas nya
Jadi penilaian kinerja merupakan suatu sistem penilaian secara berkala terhadap
kinerja pegawai yang mendukung kesuksesan organisasi atau yang terkait dengan
pelaksaan tugas nya.
Pengertian
penilaian kinerja adalah suatu evaluasi dan penilaian yang dilakukan kepada
karyawan untuk mengetahui seperti apa kemampuan yang dimilikinya dan mengukur
produktivitas selama bekerja. Penilaian kinerja tidak hanya akan membantu
perusahaan untuk meningkatkan produktivitas karyawannya saja, tetapi juga bisa
bermanfaat untuk pengembangan diri dari para karyawannya.
Penilaian kinerja memiliki beberapa definisi menurut para ahli. Salah satu definisi
Penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi hasil
kerja para karyawannya. (Werther & Davis 1996).
Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja para
individu atau tim dalam menjalankan tugasnya. (Mondy 2008).
Penilaian kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang didasarkan pada penilaian dan
pendapat dari para bawahan, rekan kerja, atasan, manajer lainnya, dan bahkan
karyawan itu sendiri. (Schuler & Jackson 2006)
Menurut Dessler adalah evaluasi kinerja dari karyawan secara relatif di waktu saat ini
atau yang telah dilakukan dengan disesuaikan menurut standar prestasi. Kemudian.
menurut Handoko, penilaian kinerja adalah cara untuk mengukur kontribusi setiap
karyawan di dalam sebuah organisasi.
Menurut Rivai juga pernah memberikan definisi untuk penilaian kinerja, yaitu proses
penetapan pemahaman bersama mengenai apa yang akan dicapai.
Dalam melakukan penilaian atau evaluasi kinerja yang efektif, ada beberapa kriteria
atau syarat dalam efektivitas penilaian kinerja yaitu:
1. Sensitivitas
Kriteria pertama yaitu sensitivitas. Dalam kriteria ini, sistem penilaian yang dilakukan
seharusnya bisa memberikan perbedaan di antara pegawai yang memang efektif dan
tidak efektif.
2. Dapat diandalkan
Selanjutnya ada sifat dapat diandalkan, yaitu dari hasil penilaian yang diperoleh harus
menunjukkan konsistensi yang tinggi. Selain itu, sistem yang digunakan untuk
prosesnya harus bisa diandalkan dan dipercaya telah menggunakan tolak ukur yang
akurat, objektif, stabil, dan konsisten.
3. Relevan
Kriteria efektivitas penilaian kinerja selanjutnya adalah relevan. Saat dalam proses
penilaian kinerja, harus terdapat kaitan yang sangat jelas antara standar tampilan kerja
dan tujuan utama dari perusahaan.
4. Kepraktisan
Selanjutnya ada kepraktisan, yaitu dapat dengan mudah untuk dimengerti dan
digunakan. Prosesnya harus dimengerti, baik oleh manajer dan karyawan, serta bahasa
yang digunakan jelas dan tidak rumit.
5. Dapat diterima
Sifat dapat diterima yaitu setiap perilaku kerja yang telah dinilai bisa diterima oleh
pihak perusahaan dan karyawan.
Proses penilaian kinerja memiliki beberapa proses yang harus dilakukan. Memang
seharusnya kegiatan yang satu ini dilakukan secara terus-menerus agar bisa
mengetahui tingkat produktivitas dari karyawan. Berikut ini proses dalam penilaian
kinerja.
1. Analisis Pekerjaan
Proses analisis ini dapat diawali dari analisi jabatan/posisi, dengan mengetahui posisi
seseorang karyawan maka akan lebih mudah menjelaskan jenis pekerjaannya,
tanggung jawab yang dipukul, kondisi kerja dan berbagai program dan aktivitas yang
dilakukan.
Analisis pekerjaan ini sangat penting dalam penilaian kinerja karena merupakan dasar
untuk penetapan standar dan evaluasi dan juga dalam menganalisis pekerjaan sangat
diperlukan sistem informasi manajemen yang baik.
2. Standar Kinerja
Penetapan standar kinerja dipakai untuk melakukan komparasi antara hasil kerja
standar dengan standar yang telah ditentukan. Dengan adanya perbandingan ini maka
bisa dilakukan identifikasi apakah kinerja karyawan telah sesuai dengan target yang
diinginkan atau tidak. Dalam hal ini standar kinerja harus ditulis secara spesifik dan
mudah dipahami, realistis dan terukur.
Ketiga ialah Result Oriented Appraisal System atau penilaian kinerja dengan dasar
hasil kerja. Keempat Contingency Appraisal System atau penilaian kinerja terhadap
dasar kombinasi beberapa unsur, ciri, sifat, tingkah laku dan hasil kerja. Contoh
penilaian kinerja karyawan sebenarnya mudah ditemukan pada perusahaan yang telah
settle secara manajemen dan masing-masing perusahaan mempunyai metode penilaian
kinerja tersendiri.
Periode Penilaian
Evaluasi kinerja biasanya dilakukan secara berkala dalam interval waktu tertentu.
Pada sebagian besar organisasi, penilaian dilakukan satu atau dua kali dalam setahun.
Pada umumnya, pekerja pertama kali di evaluasi menjelang berakhirnya masa
percobaan. Mengevaluasi para karyawan baru beberapa kali selama tahun pertama
mereka bekerja, juga merupakan praktek yang lazim dilakukan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Karyawan
yang menjadi tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Sehingga dengan tercapainya
tujuan perusahaan tersebut maka akan memberikan feedback umpan balik yang positif
bagi perusahaan itu sendiri.