Anda di halaman 1dari 3

A.

Kematian atau Mortalitas


Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian ( umumnya atau karena akibat yang spesifik)
pada skala besar suatu populasi. Informasi mengenai kematian sangat diperlukan antara lain
untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan dan evaluasi program kebijakan
kependudukan. Misalnya fasilitas perumahan, pendidikan, pelayanan kesehatan.
B. Sumber Data Kematian
1. Sistem Registrasi Vital
Kejadian kematian dilaporkan & dicatat segera setelah peristiwa kematian terjadi.
Idealnya data kematian dapat diperoleh dari hasil Registrasi Vital ini, karena mencatat
data kematian secara langsung. Namun di Indonesia, sistem registrasi vital masih bersifat
lokal dan belum meliputi semua kejadian kematian.
2. Sensus / Survei
Merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan untuk mengumpulkan data penduduk
termasuk data kematian. Kejadian kematian ini dicatat setelah sekian lama peristiwa
kematian terjadi. Data kematian dari Sensus atau Survei digolongkan menjadi 2 bentuk :

• Bentuk langsung (direct mortality data):


a. Ditanyakan langsung ada/tidak kejadian kematian selama kurun waktu
tertentu
b. Untuk 1 tahun terakhir à Current Mortality data.
• Bentuk tidak langsung (indirect mortality data):
a. Pertanyaan tentang kelangsungan hidup (survivorship).
b. Di Indonesia biasanya dipakai data survivorship anak, misalnya:
‘jumlah anak yang lahir hidup’ dan ‘jumlah anak yang masih hidup’.
C. Faktor-faktor Pendorong Kematian (Pro Mortalitas) :
1. Peperangan
2. Bencana alam, misalnya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan tanah longsor.
3. Kecelakaan lalu lintas & industri
4. Lingkungan yang tidak sehat, misalnya karena pencemaran air, polusi udara (asap)
dan buangan sampah pabrik.
5. Masyarakat yang tidak memperhatikan petunjuk kesehatan.
6. Sarana kesehatan yang kurang memadai.
7. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
8.   Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
D. Faktor-faktor Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) :
1. Adanya kemajuan ilmu kedokteran
2. Masyarakat semakin mengerti cara-cara hidup sehat
3. Negara dalam keadaan damai
4. Agama yang melarang orang membunuh sesamanya dan melakukan bunuh diri.
5. Lingkungan hidup sehat.
6. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
7. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk

E. Ukuran-Ukaran Kematian
Indikator Mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah:
1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).
2. Angka Kematian Menurut Umur (Age-Specific Death Rate – ASDR)
3. Angka Kematian Bayi (AKB)
4. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)
5. Angka Kematian IBU (AKI)

a. Angka Kematian Kasar (CDR)


Angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada  pertengahan
tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu. Angka ini juga merupakan petunjuk umum status
kesehatan masyarakat & tingkat permasalahan kesehatan di masyarakat, secara langsung /
tidak langsung menggambarkan kondisi ekonomi, lingkungan fisik & biologi.
Rumus : CDR = D/P x K
Dimana : CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
b. Angka Kematian Menurut Umur (ASDR)
Angka yang menunjukan jumlah kematian yang terjadi pada kelompok umur tertentu
pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun
tertentu. Angka ini bermanfaat untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat
dengan melihat kematian tertinggi pada kelompok umur, membandingkan taraf kesehatan
masyarakat di berbagai wilayah serta merupakan komponen untuk menghitung umur
harapan hidup.
Rumus : ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana : ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
c. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka yang menunjukan banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia
1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi
menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu
dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk menggambarkan tingkat pelayanan
antenatal, tingkat keberhasilan program KIA-KB, dan menggambarkan kesehatan
reproduksi serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.

Rumus : AKB = jumlah kematian bayi berumur <1th selama tahun X x 1000

Jumlah kelahiran hidup selama tahun X

d. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun) / CMR


Angka yang menunjukan jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000
kelahiran hidup. Jadi Angka Kematian Anak tidak termasuk kematian bayi. Angka ini
bermanfaat untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan anak balita,
mengetahui tingkat pelayanan dan keberhasilan program KIA/posyandu, dan menilai
kondisi sanitasi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai