Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Letak geografis

Letak geogfrafis SMA MUHAMADAYA RAHA berada pada Lintang

-4,8304-122,717 Bujur. Kemudian sebelah barat berbatasan dengan hutan kontu,

sebelah timur berbatasan dengan SD negeri 9 Raha, sebelah selatan berbatasan

dengan SMAN 2 Raha,dan SMPN 3 Raha, dan Sebelah utara berbatasan dengan

kantor KPU Raha.

B. Keadaan jumlah siswa

N L/P Jumlah
O
1. Laki-laki 88 orang
2. Perempuan 142 orang

Jumlah total 230 orang


(hasil wawancara kepala SMA MUHAMADIYAH RAHA, 01 NOVEMBER
2016)
C. Kedaan jumlah guru

No Guru bidang studi Jumlah


1 Guru biologi 1 orang
2. Guru kima 1 orang
3. Grur fisika 1 orang
4. Guru geografi 3 orang
5. Guru sejarah 2 orang
6. Guru ekonomi 2 orang
7. Guru mate-matika 1 orang
8. Guru bahasa indonesia 2 orang
9. Guru bahasa inggris 2 orang
10. Guru pendais 1 orang

1
11. Guru pkn 3 orang
12. Guru penjas 1 orang
13. Guru seni budaya 3 orang
14. Guru mulok 1 orang
15. Guru bahasa arab 2 orang

Jumlah total 26 orang


(hasil wawancara kepala SMA MUHAMADIYAH RAHA, 01 NOVEMBER
2016)

D. Keadaan sekolah

No Sarana prasarana Jumlah


1. Ruang kelas:
a. Kelas X1 2
b. Kelas X2 2
c. Kelas XI IPA1 2
d. Kelas XI IPA2 2
e. Kelas XI IPS1 2
f. Kelas XI IPS2 2
g. Kelas XII IPA1 2
h. Kelas XII IPA2 2
i. Kelas XII IPS1 2
j. Kelas XII IPS2 2
2. Ruang perpustakaan 1
3. Ruang lep IPA 1
4. Ruang Lep komputer 1
5. Musolah 1
6. Lapangan olah raga:
a. Voli 1
b. Takro 1
c. Bulu tangkis 1
d. Bola kaki 1

2
Jumlah total 28
(hasil wawancara kepala SMA MUHAMADIYAH RAHA, 01 NOVEMBER
2016

E. Hasil Penelitian

1. Upaya Guru dalam meningkatkan motifasi belajar siswa di SMA


MUHAMADIYAH RAHA

Upaya Guru dalam menigkatkan motifasi belajar siswa di SMA

MUHADIYAH RAHA adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru, guna

meningkatkan atau mengembangkan potensi pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi siswa.

Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan motifasi belajar siswa,

peneliti melakukan pengamatan melalui: bagaimana kemampuan guru dalam

memberikan motifasi , alat pembelajaran yang di gunakan, serta pemberian nilai

hasil belajar berupa angka atau huruf,hadia,kompetensi,nasehat,hukuman,dan

berbagai variasi dalam pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya mengenai hasil pengukuran upaya guru tiap mata

pelajaran dalam menigkatan motifasi belajar siswa di SMA MUHAMADIYAH

RAHA penulis meggunakan quisioner dapat di uraikan sebagai berikut:

Pada dasarnya pendidikan merupakan

Maka dalam pencapaian pendidikan indonesia tentu adanya peran

terpenting yaitu siswa, karena siswa organisme yang unik yang berkembang

sesuai dengan tahap perkembanganya. Perkembangan anak adalah perkembangan

seluruh aspek kepribadianya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-

masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. hal yang sama siswa juga dapat

3
dikatakan sebagai sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara

kelompok atau perorangan. Siswa juga dapat dikatan sebagai murid atau pelajar,

ketika berbicara siswa maka fikiran kita akan tertuju kepada lingkungan sekolah,

baik sekolah dasar maupun menengah (Jawa pos, 1949).

Pengertian siswa menurut Wikipedia, siswa adalah anggota masyarakat yang

berusaha meningkatkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur

pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal, pada jenjang pendidikan

dan jenis pendidikan tertentu. Istilah siswa dalam dunia pendidikan meliputi:

1. Siswa: siswa atau siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah.

2. Mahasiswa: mahasiswa atau mahasiswi istilah umum bagi peserta didik

pada jenjang pendidikan tinggi.

3. Warga Belajar: warga belajar istilah bagi peserta didik pada jalur

pendidikan non formal seperti pusat kegiatan belajar masyarakat (PKMB),

Baik paket A, Paket B, Paket C.

4. Pelajar: istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti

pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat

menengah (Kompasina, 2013). Menurut Naqawi (dalam Aly, 2008)

menyebutkan bahwa kata murid berasal dari bahasa arab, yang artinya

orang yang menginginkan (the willer).

Jadi penulis menyimpulkan siswa merupakan aset terpenting dalam suatu

negara, karena salah satu kemajuan dalam satu negara adalah SDM (sumber daya

4
manusia). status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan

dunia pendidikan yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual untuk menjadi

generasi penerus bangsa.

Pendidikan tidak bisa berjalan tanpa adanya peran seorang guru, hal ini
ditandai dengan rantai makanan yang dimana saling berkesenabungan, karena
siswa tidak bisa belajar tanpa adanya pengawasan dan bimbingan seorang guru,
karena guru Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus
digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya
segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakkini
sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan ditiru artinya seorang guru harus
menjadi suri teladan (panutan) bagi semua muridnya.
Secara tradisional guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan.
Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu
kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator
anak supaya  dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan
kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru
mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Adapun pengertian guru menurut para ahli:
1.    Menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa
yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya,
mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah
khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri
sendiri.
2.    Menurut Peraturan Pemerintah Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan
yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS
dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

5
3.    Menurut Keputusan Men.Pan Guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pendidikan di sekolah.
4.    Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran
guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji
oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997).
Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki
standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan
disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-
pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang
tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan,
pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup
berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual.
Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru
sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas
anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang
ada.
2.    Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar
peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan,
hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa
aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas
dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik.

6
Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan
terampil dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
pembelajaran, yaitu: Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis,
Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan,
Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji
materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus

senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang

telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.

3.    Guru Sebagai Pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan

pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan

itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga

perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam

dan kompleks.

Sebagai pembimbing perjalanan guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk

melaksanakan empat hal berikut:

1.      Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak

dicapai.

2.      Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang

paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya

secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.

3.      Guru harus memaknai kegiatan belajar.

4.      Guru harus melaksanakan penilaian.

7
4.    Guru Sebagai Pemimpin

Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru

menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.

5.    Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran

Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain itu,

guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar

supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.

6.    Guru Sebagai Model dan Teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua

orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar

untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak.

Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat

sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau

mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru:

sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman

dan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis,

selera, keputusan, kesehatan, gaya hidup secara umum.

Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus

berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.

Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang

diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan

ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan

berusaha untuk tidak mengulanginya.

8
7.    Sebagai Anggota Masyarakat

Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru

diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang sedang

dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang

dikuasainya. Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan

masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah raga,

keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak

pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa

diterima oleh masyarakat.

8.    Guru sebagai administrator

Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai

administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan

pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut

bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses

belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang

dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan

sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan

tugasnya dengan baik.

9.    Guru Sebagai Penasehat

9
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua,

meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam

beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.

Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat

keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat

menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih

mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.

10.    Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)

Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang

bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas

antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang

tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang

belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang

harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.

Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang

berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta

didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga

penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.

11.    Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan

guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas

tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan

cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya

10
kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan

oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.

Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara

yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan

menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin

saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru

sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.

12.    Guru Sebagai Emansipator

Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik,

menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan

“budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan

dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak

menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah

melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan

secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi

pribadi yang percaya diri.

13.    Guru Sebagai Evaluator

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling

kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable

lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak

mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang

dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang

meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

11
14.    Guru Sebagai Kulminator

Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari

awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati

tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa

mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran

sebagai evaluator.

Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu.

Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan

cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.

Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang

begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru

mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan

dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus

ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan

terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut

bergerak menuju kehancuran.

Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak

didiknya dan bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, menilai dan mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa

yang akan datang.

Maka penedidikan akan terwujud apa bila dibekali dengan motifasi yang

diberikan oleh guru terhadap sisiwa, karena motifasi merupakan tenaga atau faktor

yang terdapat didalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan

12
mengorganisaikan tingkah lakunya. Maka upaya guru dalam meningkatkan

prsetasi belajar siswa salah satunya adalah motifasi. Ada beberapa upaya guru

dalam meningkatkan motifasi belajar siswa yaitu:

a. Membuat perencanaan pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis dapatkan dari guru pendidikan

ekonomi SMA muhamadiya raha “ menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran

merupakan kegiatan motivasi diapresiasi untuk mengigatkan kembali pelajaran

yang lalu yang telah diberikn guru terhadap siswa”( wawancara Laode Musrifi,03

oktober 2016).

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bahasa inggris di SMA

muhamadiyah raha “menyatakan bahwa motivasi pembelajaran dalam bentuk

perencanaan sebelumnya bahwa guru dapat merencanakan cara atau strategi

pembelajaran yang efektif bagi siswa”.(wawancara Juniati,03 oktober 2016)

Selanjutnya penulis mewawancarai guru BP/BK SMA muhamadiyah raha

menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa dari berbagai macam karakter bak dalam 1 kelas.”(wawancara La

Anti, 03 oktober 2016).

Kemudian penulis mewawancarai guru pendidikan geografi SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa” motivasi perencanaan pembelajaran

merupakan langkah awal dalam memulai dan menutup pembelajaran.”(wawancara

Karim 03 oktober 2016).

13
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis dapatkan dari semua

guru.penulis dapat menyimpulkan bahwa selalu membuat perencanaan pengajaran

sebelum meakukan kegiatan pembelajaran dan perencanaan tersebut sudah

terprogram dalam satu buku sebagai hasil kerja kelompok(KKG) yang dibuat oleh

guru. Didalam buku tersebut sudah memuatbergabai rencana pembelajaran.

Seperti rencana pembelajaran, silabus, program tahunan dan program semester.

Media/alat pembelajaran

Media dan alat pengajaran adalah rangkayan yang terpisahkan dari proses

pembelajaran, karena media dan alat pengajaranerguna menimbulkan kegairahan

belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa untuk belajar

secara individul sesuai dengan minatnya masing-msing

  Hasil wawancara penulis dengan guru bahasa inggris SMA muhamadiyah

raha menyatakan bahwa”dengan adanya media pembelajaran pemahaman siswa

menjadi cepat terhadap materi yang diajarkan.”(wawancara Juniati, 03 0ktober

2016).

Kemudian hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan geografi

SMA muhamadiyah raha menyatakan bahwa’’dengan menggunakan media

pengajaran lebih menarik perhatian siswa,sehingga menumbuhkan motivsi

belajar.”(wawancara Karim, 03 oktober 2016).

14
Selanjutnya hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan ekonomi

SMA muhamadiyah raha menyatakan bahwa” dengan adanya alat pembelajaran

siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.”(wawancaraLaode Musrifi, 03

oktober 2016).

Kemudian hasil wawancara penulis dengan guru BP/BK SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa” menggunakan media dalam pembelajaran

sangat penting karena salah satu alat motivator siswa pada setiap

pelajaran.”(wawancara La Anti, 03 oktober 2016).

Berdasar hasil wawancara penulis dengan guru dapat penulis simpulkan

bahwa semuaa guru di SMA muhamadiyah raha menggunakan media dan alat

pembelajaran karena kualitas hasil belajar siswa meningkat. Penggunaan media

bukan hanya membuat proses pembelajaran menjadi efisien, tetapi dapat

membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh.

Pemahaman siswa menjadi lebih baik dengan kegiatan melihat, menyentuh,

merasakan, atau mengalami sendiri media yang disaikan.

C . pemberian angka/nilai

hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan ekonomi di SMA

muhamadiya raha menyatakan bahwa” sangat penting dilakukan karena bagi

15
siswa yg nilainya kurang akan termotivasi dirinya untuk lebih giat belajar dan

bagi siswa yg nialinya tinggi akan semakinn tertantang untuk selalu

mempertahankan nilai atau angka yg diperolehnya.”( wawancara Laode Musrifi

03 oktober 2016).

Hasil wawancara penulis dengan guru bahasa inggris di SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa”dengan pemberian nilai atau angka, siswa

dapat mengetahui sudah sejauh mana kemampuan mereka, dan akan menadi

motivasi bagi siswa itu sendiri setelah mengetahui nilai yang mereka

capai.”(wawancara Juniati 03 oktober 2016).

Kemudian wawancara penulis dengan guru BK/BP SMA muhamadiyah raha

menyatakan bahwa” karena angka atau nilai merupakan bagin dari tingkat

keberhasilan siswa dan penghargan bagi siswa.”(wawancara La Anti)

Selanjutnya hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan geografi SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa”melalui penilaian siswa dapat mengetahui

sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Apakah

siswa merasa puas atau tdk puas atas hasil yang diperoleh, bila hasilnya

memuaskan akan menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebi

giat lag.”(wawancara Karim, 03 oktober 2016).

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa,

pemberian angka atau nilai selalu bervariasi tergantung hasilyang dikerjakan oleh

siswa, baik itudari hasil test tertuls, lisan dan praktek maupun perilaku siswa

dalam pelajaran berlangsung. Dengan pemberian angka atau nilai diharapkan

16
siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga bagi siswa yang belum

berhasil bukan berrti tidak bisa tetapi masih perlu belajar yang intensif.

d.pemberian hadiah

hasil wawancara penulis dengan guru bahasa inggris SMA muhamadiyah

raha menyatakan bahwa” dengan memberikan hadiah kepada siswa dapat menjadi

motivasi bagi siswa baik yang sudh mendapatkan atau pun yang belum

mendaptkan.”(wawancara Juniati, 03 oktober 2016).

Selanjutnya hasil wawancara penulis dengn guru pendidikan ekonomi SMA

muhamadiah raha menyatakan bahwa” karena dengan pemberian hadiah siswa

dapat terdorong untuk mendapatkannya sehinga termtivasi untuk selalu

belajar.”(wawancara Laode Musrifi, 03 oktober 2016).

Kemudian hasil wawancara penuls dengan guru BP/BK SMA muhamadiyah

raha menyatakan bahwa”pemberiann hadiah inii merupakan salah satu faktor

motivasi siswa untuk belajar dan terus belajar.”(wawancara La Anti, 03 oktober

2016).

hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan geografi SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa” memberikan hadah pada siswa dapat

membuat siswa termotivasi untuk mendapatkn nilai yang baik dengan demikian

siswa akan terus belajar dengan giat.”(wawancara Karim, 03 oktober 2016).

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa,

beberapa guru selalu memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi terutama

17
pada saat pembagian raport.hadiah yang biasa diberikan berupa buku, amplop atau

seragam sekolah. Dengan demikian siswa siswa termotivasi untuk mengikuti dan

menyimak kegiatan pembelajaran dengan sangat baik.

e.memberikan kompetisi

hasil wawancara penulis dengan guru BK/BP SMA muhamadiyah raha

menyataka bahwa”dengan mengadakan kompetisi guru bisa mengetahui tingkat

pemahaman siswa pada suatu pelajaran.”(wawancara La Anti, 03 oktoer 2016).

Kemudian wawancara penulis dengan guru pendidikan geografi SMA

muhamadiyah raha menyataka bahwa” salah satu strategi untuk mendorong siswa

belajar adalah dengan sering melakukan kompetensi.”(wawancara karim, 03

oktober 2016).

Selanjutnya wawancara penulis dengan guru pendidikan ekonomi SMA

muhamadiya raha menyatakan bahwa” dengan kegiatan kompetisi siswa tidak

mengalami kejenuhan dan selalu berusaha untuk slalu belajar.”(wawancara

Musrifi, 03 oktober 2016)

Kemudian hasil wawancara penulis dengan guru bahasa inggris SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa”tujuan diadakan kompetisi adalah supaya

siswa berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaikdari

kompetisi yang diadakan.”(wawancara Juniati, 03 oktober 2016).

Berdasarkan wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa, para

guru selalu berusaha menciptakan suasana yang kmpetitif. Hal ini dilakukan untuk

18
menghdari kejenuan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menciptakan

suasana belajar yang kompetitif terbukti sangat efektif untuk meningkatkan

motivasi sbelajar siswa.

f.pemberian nasehat

hasil wawancara guru bahasa inggris SMA muhamadiyah raha

menyatakan bahwa”nasehat itu penting untuk mengarahkan siswa kepada hal-hal

yang baik dan positif.”(wawancara Juniati, 03 oktober 2016).

Kemudian hasil wawancara lagi dengan guru pendidikan ekonomi SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa”setiap kali masuk kelas selalu

memberikan nasehat pada siswa dan bentuk nasehatnya berfariatif seperti yang

berkenaan dengan pelajaran, tujuan pembelajaran, cara membagi waktu untuk

belajar, tekhnik belajar yang optimal,dan adab ketika belajar.”(wawancara Laode

Musrifi, 03 oktober 2016).

Kemudian lagi hasil wawancara dengan guru BK/BP SMA muhamadiyah

raha menyatakan bahwa” setiap guru selalu memberikan nasehat pada siswa baik

dari awal sampai diakhir ketika menutup pelajaran.”(wawancara La Anti, 03

oktober 2016).

Selanjutnya wawancara dengan guru geografi SMA muhamadiyah raha

menyatakan bahwa”sebelum mulai proses beajar mengajar guru selalu

memberikan nasehat pada siswa bertujuan agar siswa senantiasa mematuhi

peraturan disekolah, dan selalu berlaku sopan kepada siapa pun baik kepada guru

maupun sesama siswa.”(wawancara karim, 03 oktober 2016).

19
Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa,para guru selalu memberikan nasehat secara kontiyu baik diawal membuka

pelajara , pada saat menyampaika materi, atau diakhir ketika aka menutup

pelajaran. Dan cara guru menyampaikan nasehat berbeda-beda.dan bentuk nasehat

yang diberikan guru bervariatif yang berkenaan dengan arti penting belajar,tujuan

pembelajaran dan tekhnik belajar yang optimal.Hal ini bertujuan untuk

membangun kesadaran setiap siswa untuk mengikuti pelajaran secara maksimal.

g.pemberian hukuman

hasil wawancara penulis dengan guru bahasa inggris SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa”guru selalu memberikan hukuman pada

siswa yang tdk taak pada peraturan sekolah dan kepada siswa yang tdk disiplin

waktu dengan tujuan agar kedepan tidak terulang kembali.”(wawancara Juniati, 03

oktober 2016).

Kemudian hasil wawancara dengan guru pendidikan ekonomi SMA

muhamadiyah raha menyatakan bahwa”guru selalu memberikan hukuman pada

siswa yang tidak memenuhi tugas dan pada siswa yang cenderung berbuat tidak

sopan dan meyalahi aturah selama pembelajaran berlangsung.”(wawancara Laode

musrifi, 03 oktober 2016).

Kemudian dilanjtkan hasil wawancara dengan guru BK/BP SMA

muhamadiyah raha menyataka bahwa” selalu memberikan hukuman bagi siswa

yang kurang disiplin seperti terlambat masuk sekolah, bolos sekolah dan yang

20
suka melawan pada gurunya. dan hukumannya pun berbeda-beda sesua tingkat

kesalahan masing-masing.”(wawancara La Anti, 03 oktober 2016).

kemudian hasil wawancara dengan guru pendidikan geografi SMA

muhamadiyah raha menayatakan bahwa” hukuman selalu diberikan kepada siswa

yang melanggar peraturan dengan tujuan supaya siswa lebih baik lagi dan

termotivasi untuk tdk melanggar aturan yang ditetapkan oleh

sekolah.”(wawancara karim, 03 oktober 2016).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, sebagian

guru menerapkan pemberian hukuman pada siswa yang menunjukan respon

negative dalam pembelajaran baik karena siswa tidak dapat memenuhi tugas atau

respon sikap yang cenderung berbuat baik tidak sopan dan menyalahi aturan

( tidak disiplin ) selama pembelajaran berlangsung.

Bentuk hukuman yang biasa diberikan guru beraneka ragam, ada yang

berbentuk ancaman potongan nilai, hafalan, dan ada juga yang bersifat

memberikan tugas tambahan. Guru yang melaksanakan hukuman, potongan nilai,

hafalan, surat peringatan bahkan jika sampai 3 kali surat peringatan tersebut maka

dipanggil orang tua dan tugas tambahan.

H .Variasi pembelajaran

Hasil wawancara dengan guru pendidikan ekonomi SMA muhamadiyah

raha menyatakan bahwa” variasi belajar sangat penting dilakukan supaya tidak

dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa dan pembelajaran tidak jadi

monoton.”(wawancara Laode Musrifi, 03 oktober 2016).

21
Kemudian hasil wawacara dengan guru geografi SMA muhamadiyah raha

menyatakan bahwa” sebagai selingan pembelajaran mengajak siswa untuk diskusi,

tanya jawab sehingga siswa tidak bosan dalam proses belajar mengajar yang

sedang berlangsung.”(wawancara Karim, 03 oktober 2016).

Hasil wawacara dengan guru bahasa inggris SMA muhamadiyah raha

menyatakan bahwa”variasi dalam proses pembelajaran sangat penting bertujuan

untuk mengatasi kebosanan siswa dalam belajar sehingga siswa bersemangat,

bergairah dan berminat terhadap pelajaran sekolah.”(wawancara Juniati, 03

oktober 2016).

selanjutnya hasil wawancara dengan guru BK/BP SMA muhamadiyah

raha menyatakan bahwa” supaya siswatidak merasa jenuh dan bosan dalam proses

belajar mengajar dikelas. Variasi pembelajaran tersebut meliputi tekhnik

sharing/curhat,demonstrasi,active discusion dll.”(wawancara La Anti).

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa, guru

selalu menggunakan metode dan teknik mengajar yang berfariatif sehingga

mampu mengatasi kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Metode yang sering digunakan tidak hanya metode ceramah namun juga dengan

metode lainnya seperti metode diskusi, tanya jawab dan penugasan. Selain

menggunakan metode yang bervariasi, guru juga menggunakan berbagai teknik

mengajar yang bervariasi pula seperti teknik sharing/curhat,demonstrasi, active

discusion.

22
Setelah peniliti selesai mengambil sampel terhadap guru, maka peniliti

melanjutkan penelitian terhadap siswa. Jadi jumlah siswa Muhadiya raha adalah

230 orang. Alasan penilti melakukan peniltian terhadap siswa, kerena penili

berkeyakinan motifasi siswa tidak semua termotifasi dari guru tetapi tuga

termotifasi dari diri sendiri, bahkan sampai juga termotifasi orang-orang yang

tersukses. Maka dari itu untuk membuktikan dugaa peniliti, maka peniliti

menggunakan alat kusioner yang sudah terogenisir dalam metode penilitian untuk

digunakan dalam pengambilan sampel untuk dijadi bahan analisis.

Pertama-tama peniliti dalam pengambilan sampel dimulai dengan kelas

XII IPS:

NO NAMA SISWA KELAS PERTANYAAN JAWABAN


1 IRFAN KARIMU 1. Apakah motifasi belajar anda 1.ya
berdasarkan bawaan?
2. Apakah motivasi belajar anda 2. ya
berdasarkan pengalaman,
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan 3. ya
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda 4. ya
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


2. JUMALIAH berdasarkan bawaan? 1.ya
2. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan pengalaman, 2. ya
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda 3. ya
berdasarkan kepercayaan
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda

23
timbul dari dalam diri 4. tidak
seseorang karena pengaruh
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


3. NOFITA SARI berdasarkan bawaan? 1.ya
2. Apakah motivasi belajar anda
2. ya
berdasarkan pengalaman,
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan
4 RAHMA WATI yang timbul dari diri sendiri 3. ya
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri 4. tidak
seseorang karena pengaruh
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
5 SENI 1.ya
2. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan pengalaman,
2. ya
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan 3. ya
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh 4. tidak
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
6 HERNI 1.ya
2. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan pengalaman, 2. ya
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan 3. ya
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh 4. ya
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
7 HASMILA 1.ya
2. Apakah motivasi belajar anda

24
berdasarkan pengalaman, 2. ya
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan 3. ya
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri 4. tidak
seseorang karena pengaruh
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


8 DARMAWATI berdasarkan bawaan? 1.ya
2. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan pengalaman, 2. ya
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
3. ya
berdasarkan kepercayaan
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri 4. ya
seseorang karena pengaruh
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


9 WABIANA berdasarkan bawaan? 1.ya
2. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan pengalaman, 2. ya
baik dari guru mau pun
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
3. ya
berdasarkan kepercayaan
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri 4. tidak
seseorang karena pengaruh
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
10 SALFINA 2. Apakah motivasi belajar anda 1. tidak
berdasarkan pengalaman,
baik dari guru mau pun 2. ya
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan 3. ya
yang timbul dari diri sendiri

25
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh 4. tidak
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
2. Apakah motivasi belajar anda
11 MUHAMAD AHYAD 1.tidak
berdasarkan pengalaman,
RAMADAN baik dari guru mau pun 2. ya
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan
yang timbul dari diri sendiri 3. ya
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh
rangsangan diluar perbuatan 4. tidak
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
12 WARNI 2. Apakah motivasi belajar anda 1.ya
berdasarkan pengalaman,
baik dari guru mau pun 2. ya
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan
yang timbul dari diri sendiri 3. ya
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh
4. tidak
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
13 ILHAM AMBRUN 2. Apakah motivasi belajar anda 1.ya
berdasarkan pengalaman,
baik dari guru mau pun 2. ya
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan
yang timbul dari diri sendiri 3. ya
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh
4. tidak
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

26
1. Apakah motifasi belajar anda
berdasarkan bawaan?
14 WAODE MINARTI 2. Apakah motivasi belajar anda 1.tidak
berdasarkan pengalaman,
baik dari guru mau pun 2. ya
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan 3. ya
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh 4. tidak
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

1. Apakah motifasi belajar anda


berdasarkan bawaan?
15. ISMI 2. Apakah motivasi belajar anda 1.ya
berdasarkan pengalaman,
baik dari guru mau pun 2. ya
motivator-motivator yang
telah sukses yang anda
dengar?
3. Apakah motivasi belajar anda
berdasarkan kepercayaan 3. ya
yang timbul dari diri sendiri
dan tidak terpengaruh dari
luar?
4. Apakah motivasi belajar anda
timbul dari dalam diri
seseorang karena pengaruh 4. tidak
rangsangan diluar perbuatan
yang anda lakukan?

Jadi, berdasarkan data diatas dari 230 siswa dan siswi SMA muhamadiya

Raha, peniliti mengambil sampel hanya 30 siswa untuk dilakukan kusioner

dalam pengambilan data. Dan peniliti ini mengugunakan penilitan berupa

penilitian kualitatif dan metode kusioner.

peniliti mengambil kesimpulan dari hasil kusioner, bahwa motifasi belajar

siswa untuk meningkatkatkan prestasi pembelajaran bukan ditentukan juga oleh

27
dorongan gurunya tetapi banyak hal yang memotifasi siswa untuk belajar

diantaranya:

1. Motifasi primer dalam hal ini motifasi yang timbul dari unsur ginetik

atau bawaan dari orangtuanya dan yang menjawab ya adalah 24 orang

siswa dan yang menjawab tidak adalah 6 orang siswa

2. Motifasi sekunder dalam hal ini motifasi yang timbul dari pengalaman

yang dialami siswa tersebut dan yang menjawab ya adalah 25 orang

dan yang menjawab tidak adalah 5 orang.

3. Motifasi interistik adalah motifasi yang timbul dari diri sendiri dan

tidak terpengaruh dari luar. Dan yang menjawab ya berjumlah 29

orang siswa dan yang menjawab tidak adalah hanya 1 orang siswa

4. Motifasi ekteristik adalah motifasi yang timbul dari sese orang karena

pengaru rangsangan. Dan yang menjawab ya adalah 6 orang siswa dan

yang menjawab tidak adalah 24 orang siswa

Referensi

28
-          Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh Jilid 1. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press

-          Lillesand, Kiefer, Penginderaan jauh dan Interpretasi Citra, Gajah Mada

University Press, 1990.

-          Howard, A.John., Pengindraan Jauh untuk Sumberdaya Hutan, Gajah

Mada University Press, 1996.

-          Dalhoeni, nathanael, pengantar geografi, 1982

-         

http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Geo

grafi/PENGINDERAAN%20JAUH.pdf

-          http://repository.upi.edu/operator/upload/s_geo_0705656_chapter2.pdf

-          http://repository.upi.edu/operator/upload/s_geo_045147_chapter2.pdf

-          http://partosohadi.staff.fkip.uns.ac.id/

-          http://Sinaugis.wordpress.com

-          http://Gadgethobby.com

-          http://Alampriangan.wordpress.com

-          http://pendidikanluarsekolahunp.blogspot.com/2011/06/das-sein-dan-das-

sollen-pendidikan.html

29
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi

Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Catharina Tri Anni. 2005. Psikologi Belajar.

Semarang : UPT. MKK UNNES.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Max Darsono. 2001. Belajar dan Pembelajaran.

Semarang : IKIP Semarang Press.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.

Mulyono Abdurrahman. 1996. Pendidikan bagi Anak

Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. 

Mustaqim. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta :

Rineka Cipta.

Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sunaryo Kartadinata dan Nyoman Dantes. 1997.

Landasan-landasan Pendidikan Sekolah Dasar.

Jakarta : Depdikbud.

Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar.

Jakarta : Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Rahasia Sukses

Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

30
Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik

dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

31
32
33
.

34

Anda mungkin juga menyukai