Tafsir ilmi atau sains adalah sebuah corak penafsiran Alquran yang menjelaskan ayat
Alquran berdasarkan pemahaman sains. Tafsir al-jawahir fi tafsir al-Qur'an karya
Tantawi Jawhari adalah salah satu tafsir bercorak sains. Tantawi Jauhari adalah seorang cendekiawan Mesir, ada juga yang menyebutnya sebagai seorang filosof Islam. Tantawi selalu mengatakan Islam adalah agama akal. Dalam penyusunan kitab tafsirnya Tantawi sepertinya memang dipengaruhi ketertarikannya pada gejala-gejala alam di semesta. Imam Tantawi dalam tafsirinya menyajikan isu-isu seputar sains, Tantawi berusaha menggabungkan dan mengikat apa yang disebutkan Alquran dengan penemuan- penemuan ilmiah. Beberapa topik yang menariknya adalah astronomi, penciptaan surga dan neraka, kehidupan manusia, hewan-hewan, benda-benda, pengetahuan modern dari persfektif matematika, fisika, biologi, kimia, dan lainnya. Tantawi juga meluaskan pandangan scientifiknya pada pandangan fiqh, akhlak dan aqidah. Dalam menyusun kitab tafsirya Imam Tantawi menyusun dengan menggunakan metode tahlili. Upaya penafsiran ayat Alquran dari berbagai aspek yang dikandungnya dan yang ditafsirkan adalah seluruh ayat Alquran dari surat al-Fatihah sampai dengan surat alNas. Hanya saja yang membedakan tafsir besutan Tantawi ini dengan tafsir pada umumnya adalah pendekatan yang ditempuh. Karya Tafsir yang ditulis oleh Tantawi Jawhari, yang cukup fenomenal berjudul "alJawahir fi Tafsir alQur'an al-Karim". Ia berangkat dari ketertarikannya terhadap fenomenafenomena keajaiban alam yang ada di langit dan bumi, sebagaimana ayat-ayat al-Qur'an juga berbicara tentang fenomena-fenomena tersebut. Kitab al-Jawahir fi Tafsiri al-Qur'an al-Karim karya Tantawi Jawhari sangat menarik, karena memberi warna baru dalam sejarah penafsiran al-Qur'an, mengingat pada era klasik dan pertengahan penafsiran al-Qur‟an selalu diwarnai dengan corak-corak normatif-ideologis. Adanya tafsir yang bercorak ilmi, membuktikan bahwa al-Qur'an selaras dengan ilmu pengetahuan.