Anda di halaman 1dari 2

AL QUR’AN DAN SEMANTIK : TOSHIHIKO IZUTSU

Tekstualitas ayat-ayat Al-Qur’an banyak yang memerlukan penafsiran


kontekstualnya. Demikian pula ayat-ayat lokal yang mengisahkan peristiwa tertentu,
memerlukan pemahaman maknawiah universal agar umat Islam dapat mengambil pelajaran
dari pemaknaan tersebut.Bahasa Al-Qur’an adalah bahasa Arab yang memiliki tingkat
kefasahan dan kebalaghahan yang tinggi, sehingga para sarjana Muslim mengembangkan
pandangan bahwa bahasa Al-Qur’an adalah bahasa Arab yang paling murni.

semantik cocok digunakan sebagai sistem penafsiran yang meneliti dan


menjelaskan makna suatu kata, Dilihat dari struktur keilmuan modern, semantik
merupakan bagian dari ilmu bahasa (linguistik). Kata semantik sebenarnya telah
muncul sejak abad ke-17, seperti tertulis dalam penggunaan frase semantik
philosophy yang popular pada abad tersebut.

Menurut Izutsu, semantik ialah kajian analisis atas istilah-istilah kunci suatu
bahasa dengan suatu pandangan yang pada akhirnya akan menghasilkan pengertian
konseptual weltanschauung (pandangan dunia) masyarakat yang menggunakan suatu
bahasa. Dalam hubungannya dengan Al-Qur’an. Sebagaimana kata Izutsu, tujuan
analisis semantik ialah memunculkan tipe ontologi hidup yang dinamis dari Al-Qur’an
dengan penelaahananalitis dan metodologi terhadap konsep-konsep pokok, yaitu
konsep- konsep yang memainkan peran menentukan dalam pembentukan visi Qurani
terhadap alam semesta.

BIOGRAFI TOSHIHIKO IZUTSU

Toshihiko Izutsu lahir di Tokyo pada tanggal 04 Mei 1914 dan meninggal di
Kamakura pada tanggal 07 Januari 1993, Izutsu adalah seorang sarjana yang jenius.
Ia menguasai banyak bahasa dunia, lebih dari 30 bahasa. Kemampuan Izutsu dalam
bidang bahasa memungkinkannya untuk melakukan penelitian terhadap kebudayaan-
kebudayaan dunia, Penemuan pengalaman mistik sebagai sumber pemikiran filsafat
menjadi permulaan bagi seluruh filsafat Toshihiko Izutsu selanjutnya. Ia bukan
semata – mata satu penemuan di dalam ruang filsafat Yunani, melainkan juga menjadi
asal usul pemikirannya ketika mengembangkan ruang lingkup aktivitas penelitiannya
pada filsafat islam, pemikiran Yudaisme, filsafat India, filsafat Lao-Tsu Tiongkok,
filsafat Yuishiki, dan Buddhisme Kegon dan filsafat Zen.

KARYA-KARYA

Izutsu telah menulis lebih dari 50 buku dan ratusan artikel. Karya- karyanya
meliputi semua bidang yang ia kuasai diantaranya, Islamic Studies, Filsafat Timur
dan Filasafat Barat,Karya-karya beliau yang ditulis dalam bahasa Jepang adalah
sebagai berikut :

1. A History of Arabic Philosophy (Tokyo, 1941)


2. Islamic Jurisprudence in East India (Tokyo, 1942)
3. Mystical Aspect in Greek Philosophy (Tokyo, 1949)
4. An Introduction tothe Arabic (1950)
5. Russian Literature (Tokyo, 1951)
6. Muhammad (1950)
7. The Concept of Man in the Nineteeth Century Russia (1953)
8. The Structure of the ethical Terms in the Koran (1972)
9. History of Islamic Thoughts (1975)
10. Birth of Islam (Kyoto, 1971)
11. A Fointainhead of Islamic Philosophy (1980)
12. Islamic Culture: That Which Lies at Its Basis (1981)
13. Consciousness and Essence: Searching for a Structural Coincidence of Oriental
Philosophies (1983)
14. Reading the Qur’an (1983)
15. To the Depth of Meaning: Fathoming Oriental Philosophies (1985)
16. Bezels of Wisdom (1986)
17. Cosmos and Anti-cosmos: for a Philosophy of the Orient (1989)
18. Scope of Transendental Words: God and Man in Judeo-Islamic Philosophy (1991)
19. Metaphysics of Consciousness: Philosophy of ‚the Awakening of Faith in the
Mahayana‛ (1993)
20. Selected Works of Thosihiko Izutsu, (1991-1993)

SEMANTIK ALQUR’AN MENURUT TOSHIHIKO IZUTSU

Toshihiko Izutsu adalah salah satu penafsiran alquran yang menggunakan metode
semantik dalam menggali makna Alquran. Alquran dalam pandangan beliau adalah wahyu
yang disampaikan kepada Nabu Muhammad dalam bahasa Arab dengan perantara
Malaikat Jibril, Menurut beliau semantik Alquran ini adalah sebuah kajian analisis
terhadap istilah- istilah kunci dalam Alquran yang mengarah pada suatu pandangan
yang pada akhirnya akan sampai pada sebuah pemahaman koseptual Weltanschauung.17
Weltanschauung adalah sebuah hakikat atau struktur pandangan dunia dari zaman awal
bahasa itu ada hingga zaman kontemporer.

METODOLOGI SEMANTIK ALQUR’AN TOSHIHIKO IZUTSU

Pada dasarnya metodologi semantik yang digagas oleh Toshihiko Izutsu meletakkan
dasar konsep yang terstruktur, sistematis, dan mudah untuk dimengerti. Adapun
beberapa tahapan yang dilakukan dalam metode semantik ini, tahapan-tahapan tersebut
ialah sebagai berikut :

A. Fokus kata
B. Makna Dasar dan Makna Relasional
C. Makna Historis
D. Weltanschauung

Anda mungkin juga menyukai