Anda di halaman 1dari 4

KLOROFIL X - 1 : 10 – 13, Juni 2015 ISSN 2085-9600

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN BAKU


PUPUK KOMPOS DAN PENGARUHNYA TERHADAP TANAMAN DANTANAH

Inka Dahlianah

E-Mail : inkadahlianah@yahoo.co.id
Dosen Tetap Fakultas MIPA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

ABSTRAK

Sampah merupakan persoalan yang ada di kota-kota besar, karena semakin tinggi kepadatan penduduk semakin
tinggi pula sampah atau limbah yang dihasilkan. Salah satu upaya untuk membantu mengatasi permasalahan
sampah adalah dengan melakukan upaya sampah daur ulang dengan proses pengomposan, selain mengurangi
sampah juga mengurangi volume sampah tapi bermanfaat bagi tanaman dan lingkungan fisik tanah.
Pengomposan bisa dilakukan secara konvensional atau hasil fermentasi yang menggunakan bioaktivator yang
hasilnya adalah kompos, yang merupakan pupuk organik. Tujuan utama aplikasi pupuk kompos yaitu menyuplai
nutrient bagi tanaman dan memperbaiki sifat fisik tanah baik secara fisika kimia dan biologi. . Penggunaan
kompos sebagai sumber nutrisi tanaman, merupakan salah satu program bebas residu kimia untuk meningkatkan
produktivitas tanaman dan tanah.

Kata Kunci:Kompos,Pengomposan, Konvensional, Bioaktivator

I. PENDAHULUAN biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang


memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi
Salah satu upaya untuk membantu mengatasi
Kompos adalah pupuk organik yang berasal permasalahan sampah adalah dengan melakukan
dari pengomposan secara konvensional atau hasil upaya sampah daur ulang dengan proses
fermentasi yang menggunakan bioaktivator, pengomposan, selain mengurangi sampah juga
sehingga pengomposan yangmemerlukan waktu mengurangi volume sampah tapi bermanfaat bagi
lama dalam prosesnya, bisa dipercepat dengan tanaman.
menggunakan bioaktivator seperti EM4.Bahan baku Pupuk kompos (organik) menurut
dalam pembuatan kompos adalah dari sampah wahyono(2011) berbeda dengan pupuk buatan
organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan (anorganik), pupuk kompos selain menyediakan
maupun hewan ataudengan sebutan sampah, unsur hara, juga dapat meningkatkan produktivitas
menurut Wardana(2007), bahwa limbah merupakan tanah dan mendukung kehidupan tanaman budidaya
material sisa yang tidak diinginkan setelah baik pertumbuhan maupun produksi tanaman,
berakhirnya suatu proses atau kegiatan. Lebih lanjut sedangkan pupuk buatan pabrik atau kimia (sintetis)
menurut Azwar (1990) bahwa sampah atau limbah hanya menyediakan nutrisi dalam jumlah yang
adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, sangat tinggi bagi tanaman.
tidak disenangi atau sesuatu yang harus Kompos sangatberpengaruh besar terhadap
dibuang,umumnya berasal dari kegiatan yang lahan pertanian, agar tanah tetap subur dan gembur
dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), diperlukan bahan organik, fungsinya adalah untuk
tetapi bukan biologis (karena human waste tidak menggantikan bahan organik yang berkurang dari
termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat, dalam tanah. Pupuk kompos memilik beberapa
sampah atau limbah merupakan permasalahan keuntungan selain bagi tanaman, juga bagi
serius di berbagai kota besar. Berdasarkan sifat lingkungan dan sifat fisik tanah.
sampah atau limbah terbagi menjadi 2 kelompok Tujuan utama aplikasi pupuk kompos yang
yaitu bagian sampah organik dan anorganik, merupakan pupuk organik yaitu menyuplai nutrient
sedangkan pengomposan adalah proses dimana bagi tanaman dan memperbaiki sifat fisik tanah baik
bahan organik mengalami penguraian secara secara fisika kimia dan biologi. Pemberian pupuk
biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang kompos merupakan merupakan salah satu alternatif
memanfaatkan bahan organik sebagai pemecahan atau solusi untuk membatasi
energi.Menurut Nuryanto.,N (2008), pengomposan kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan
adalah mengatur dan mengontrol proses alami akibat pemberian pupuk anorganik. Penggunaan
tersebut lebih cepat, lebih lanjut kompos menurut pupuk kompos atau pupuk organik lebih ramah
Crawford, J.H, (2003)adalah hasil penguraian parsial lingkungan dan berkelanjutan.
atau tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh
populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi II. PENGERTIAN KOMPOS
lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau
anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari
dimana bahan organik mengalami penguraian secara sampah atau limbah, baik sampah rumah, limbah
industry dan sebagainya atau dari bahan organik

10
KLOROFIL X - 1 : 10 – 13, Juni 2015 ISSN 2085-9600
Pengomposan adalah proses dimana bahan organik berat, suhu kompos mendekati suhu udara, bau
mengalami penguraian secara biologis oleh mikroba seperti tanah.
seperti bakteri, jamur yang memanfaatkan bahan Pengomposan secara aerobik paling banyak
organic sebagai sumber energi.Masalah sampah digunakan, karena mudah dan murah
khususnya di kota-kota diseluruh Indonesia sekarang untukdilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol
ini telah menjadi suatu suatu hal yang pelik, karena proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan
sampah dapat menjadi permasalahan sosial dan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu
perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, tidak sendiri dengan bantuan udara.Sedangkan
terkecuali masyarakat pinggiran kota yang sering kali pengomposan secara anaerobik memanfaatkan
dijadikan tempat penampungan sampah, tempat mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara
pembuangan akhir yang disingkat tpa ( Mutaqin, et dalam mendegradasi bahan organik. Artinya
al, 2010). pengomposan dengan menggunakan bioaktivator
Solusi pemecahan dengan mengarah pada seperti EM4 adalahtermasuk pengomposan secara
pemanfaatan hasil teknologi, seperti EM4, sebagai anaerobik karena membutuhkan
upaya menciptakan keadaan lingkungan yang sehat, mikroorganisme.Bahan baku pengomposan adalah
nyaman karena tidak ada polusi bau sampah dan semua material organ yang mengandung karbon dan
sekaligus memberi keuntungan dilihat dari sisi nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan,
ekonomis. Salah satu cara pengolahan sampah yaitu sampah kota, lumpur cair dan limbah
dengan cara pengomposan dengan menggunakan industri pertanian.
bio-aktivator. Menurut sudrajat, 2007 bahwa Pengomposan ini merupakan salah satu upaya
perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang untuk meminimalisasii sampah dengan menerapkan
semakin pesat di daerah perkotaan mengakibatkan prinsip mengurangi (reduce), memanfaatkan kembali
daerah pemukiman semakin luas dan padat. (reuse), dan mendaur ulang (recycle), yang dimulai
Peningkatan aktivitas, menyebabkan bertambahnya dari sumbernya (Setiawan, 2001). Pengomposan
sampah. Faktor yang mempengaruhi proses merupakan suatu metode untuk mengkonversikan
pengomposan antara lain 1. Rasio C/N yaitu rasio bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih
C/N yang efektif untuk proses pengomposan sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba
berkisar antara 30: 1 hingga 40:1. Ratio C/N (Hadiwiyono, 1983). Pada dasarnya pengomposan
merupakan faktor kimia pembentuk kecepatan adalah dekomposisi dengan menggunakan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi nitrogen. Penyebab mikroba, oleh karena itu kecepatan dekomposisi dan
pembusukan pada bahan organik diakibatkan kualitas kompos tergantung pada keadaan dan jenis
adanya karbon dan nitrogen. Rasio C/N digunakan mikroba yang aktif selama proses pengomposan.
unyuk mendapatkan degradasi biologis dan bahan- Penguraian secara alami memerlukan waktu yang
bahan organik yaitu sampah tersebut baik atau tidak cukup lama sampai terbentuknya kompos.
untuk dijadikan kompos, serta menun jukkan
kematangan kompos. 2. Temperatur atau suhu yaitu
panas yang dihasilkan dari aktivitas mikroba. 3. pH III. BIOAKTIVATOR
yaitu dalam proses pemgomposan dapat terjadi pada
kisaran yang tinggi 6,5 – 75 dan antara 6.8 – 7.4. 4. Bioaktivator bukanlah pupuk, melainkan bahan
Ukuran partikel yaitu aktivitas mikroba berada antara yang mengandung mikroorganisme. Mikroorganisme
permukaan area dan udara. Mikroba memerlukan yang terkandung dalam bioaktivator seperti asam
kontak pada permukaan yang luas. Aerasi yaitu lactad (lactobacillus), bakteri penghancur
pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi (decomposer), yeast,spora, jamur, serta bkteri yang
yang cukup oksigen. 6. Porositas yaitu ruang menguntungkan misalnya bakteri yang terdapat
diantara partikel didalam tumpukan kompos. 7. padatanaman kacang-kacangan yaitu bakteri
Kelembaban memegang peran yang sangat penting penambat N, dan sebagainya. Larutan EM4 (effective
dalam proses metabolism mikroba dan secara tidak microorganism 4) ditemukan oleh Prof. Dr. Teruo
langsung berpengaruh pada suplay oksigen. 8. Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang. Kemudian
Kandungan hara. Kandungan hara P dan K penting penerapannya di Indonesia banyak dibantu oleh Ir.
dalam proses pengomposan. 9. Mengandung bahan Gede Ngurah Wididana, M.Sc. Keunggulan dari
berbahaya. Beberapa bahan organik mungkin larutan EM4 adalah selain dapat mempercepat
mengandung bahan-bahan berbahaya bagi proses pengomposan, penambahan EM4 juga
kehidupan mikroba. Contohnya lagam berat seperti terbukti dapat menghilangkan bau yang timbul
Mg, Zn, Cu dansebagainya. 10. Jumlah selama proses pengomposan bila berlangsung
mikroorganisme. Pengomposan biasa bekerja karena dengan baik.
ada bakteri, fungi, actinomycetes, dan protozoa. 11. Fungsi bioaktivator yaitu memfermentasi
Lama pengomposan yaitu pengomposan tergantung sampah organik, meningkatkan kualitas bahan
pada karakteristik bahan yang dikomposkan, metode organik sebagai pupuk, memperbaiki kualitas tanah,
pengomposan yang digunakan dan dengan atau dan penghasil energi. Mikroorganisme yang terdapat
tanpa bioaktivator. Tanda-tanda Pupuk kompos siap dalam bioaktivator secara genetik bersifat alami dan
pakai strukturnya sudah hancur, penyusutan berat, bukan rekayasa. Kompos yang dihasikan dengan
suhu kompos mendekati suhu udara, bau seperti menggunakan bioaktivator lebih ramah lingkungan
tanah. dan berkelanjutan, berbeda dengan pupuk anorganik
Tanda –tanda pupuk kompos siap pakai yang berasal dari zat-zat kimia.
diantaranya struktur sudah hancur, penyusutan
11
KLOROFIL X - 1 : 10 – 13, Juni 2015 ISSN 2085-9600
Bioaktivator adalah bahan yang dapat Kompos sangat berpotensi untuk
dimanfaatkan antara lain dalam pembuatan pupuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah
organik, pembuatan hormon alami, pembuatan sampah organik yang dibuang ke tempat
biogas, dan lain sebagainya. Menurut Hermawan pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya
(2011) bahwa bioaktivator merupakan larutan yang polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. Ini
mengandung mikroorganisme lokal yang bisa dibuat terlihat bahwa potensi untuk mengolah sampah
dari sampah rumah tangga. organik menjadi pupuk organik demi kelestarian
Bioaktivator yang dipergunakan untuk lingkungan dan kesejahteraan masyarakat harus
mempercepat pengomposan selain EM4, bisa juga dilaksanakan.Kompos merupakan salah satu pupuk
dibuat dari,kotoran sapi, kotoran ayam, nasi basi, organik, karena itu tanpa pupuk organik, efisiensi dan
sampah rumah, sampah dapur, dan tape singkong, efektivitas penyerapan unsur hara tanaman pada
Ampas tahu dan sebagainya, yang mengandung tanah tidak akan berjalan lancar, dan efektivitas
mikroorganisme lokal. Bioaktivator memiliki penyerapan unsur hara sangat dipengaruhi olek
kelebihan, diantaranya mempercepat proses kadar bahan organik dalam tanah.
pengomposan, menghilangkan bau dari sampah,
menyuburkan tanah, starter untuk membuat pupuk
cair. V. PENUTUP

Proses pengomposan secara alami dapat


IV. PENGARUH PUPUK KOMPOS dipercepat dengan menggunakan bioaktivator seperti
TERHADAP TANAMAN BUDIDAYA EM4 atau bisa dengan bioaktivator yang lain seperti
DAN TANAH kotoran sapi, ayam, nasi basi dan sebagainya. Pupuk
kompos (Organik) dapat berfungsi ganda selain
Penggunaan pupuk buatan atau sintetik menyuplai nutrient, juga dapat memperbaiki sifat fisik
secara terus menerus, dalam penerapan teknologi tanah, ini berbeda dengan aplikasi pupuk kimia
intensifikasi pertanian akan berdampak terhadap (anorganik) yang hanya memyuplai nutrient bagi
penurunan produktivitas lahan. Penggunaan pupuk tanaman dan tidak bisa memperbaiki sifat fisik tanah.
sintetis atau pupuk kimia yang berlebihan dapat Pupuk kompos adalah pupuk yang ramah lingkungan
mengganggu kehidupan dan keseimbangan tanah dan berkelanjutan. Pupuk Kompos adalah salah satu
yang menyebabkan degradasi pertanian, agar tanah upaya pengelolaan sampah dan mengurangi volume
tetap subur dan gembur diperlukan bahan organik, sampah.
fungsinya adalah untuk menggantikan bahan organik
yang berkurang dari dalam tanah. DAFTAR PUSTAKA
Pupuk kompos dapat memperbaiki struktur
tanah, meningkatkan kapasitas menahan air, dan Azwar, Asrul. 1990. Pengantar ilmu kesehatan
meningkatkan kehidupan biologi tanah. Pupuk lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
kompos bila diperkaya dengan zeolite dan fosfat Crawford. J.H. 2008. Composting of agricultural
dapat memperbaiki sifat tanah dan mempengaruhi waste in biotechnology. Application S and
tanaman, seperti yang dinyatakan Rasyid, B., (2012) research, Paul N, Cheremisinoff and R.P
bahwa pemberian kompos 25 gram kompos yang quellette(ed).
diperkaya dengan 2 gram zeolite dan 1,25 gram Dachlan, M.A., Badron Z., anna K.P., 2012. Inokulasi
fosfat alam, akan memberikan respon tertinggi pada Azotobacter sp dan kompos limbah pertanian
berat kering tanaman, dan perbaikan sifat kimia terhadap pertumbuhan dan produksi padi
tanah dapat dilihat dari peningkatan pH, ketersediaan sawah. J. Agrivigor 11 (2): 117-128. Januari-
P2O5, KTK, dan beberapa sifat kimia tanah lainnya. April 2012; ISSN 1412-2286.
Pengaruh kompos dari bahan baku tumbuhan Dinesh R, Srinivasan V, Hamzah .S, Manjusha A.,
yang berinteraksi dengan inokulasi Azotobacter sp 2010. Short-term inconporation of organic
dapat mempengaruhi produksi tanaman padi yaitu manures and biofertilizers influences
interaksi antara kompos jerami padi dengan inokulasi biochemical and annual crop turmeric
Azotobacter sp, dapat meningkatkan jumlah gabah (Curcuma longa L.) Bioresource Technol.
berisi per malai sebesar 17,06%, hasil gabah kering Hermawan, D., 2011. Kompos dari sampah organic
giling kedalam pupuk organik. Lebih lanjut menurut menggunakan bioaktivator,http:Alhudasindan
Tufaila, M., (2014) bahwa aplikasi kompos kotoran Greret.blogspot.com/2011/kamps.html.
ayam mampu meningkatkan hasil tanaman Diakses pada tanggal 02 Juni 2014.
mentimun di tanah masam. Dosis terbaik kotoran Nuryanto, niniek, 2008. Pengelolaan sampah rumah
-1
ayam 15 ton ha pada perlakuan D3 mampu tangga. Jakarta: Pustaka Rumah.
memberikan pengaruh lebih baik terhadap Rasyid, B., 2012. Aplikasi kompos kombinasi zeolite
peningkatan hasil tanaman mentimun atau tanah dan fosfat alam untuk peningkatan kualitas
masam,Budidaya organik dapat diartikan sebagai tanah ultisol dan produktivitas tanaman
suatu sistemproduksi pertanaman yang berdasarkan jahung. Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol.8
daur ulang secara hayati. Daur ulang hara dapat no.1 ISSN 1858-4330.
melalui sarana limbah atau sampah tumbuhan dan
ternak. Pemupukan secara organik tidak lain adalah
berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan
organik.
12
KLOROFIL X - 1 : 10 – 13, Juni 2015 ISSN 2085-9600
Riley H, Pommereshe R, Eltunr, Hansen S, Korsaeth
A 2008. Soil structure, organic matter and
earthworm activity in comparison of cropping
system with contrasting tillage, rotations,
fertilizer level and manure use Agric. Ecosyst
environ. sampah perkotaan,
Setiawan, M.D, 2001. Peneraoan konsep zerowaste
dalam pengelolaan sampah perkotaan,
http://.www.geocities.com.o-zero.waste,doc.
Diakses pada tanggal 05 Maret 2013.
Sudrajat, R. 2007. Seri Agritekno: Mengelola sampah
kota. Penebar Surabaya. Jakarta.
Tufaila, M.,. Laksana, D.L.,Syamsu. A., 2014.
Aplikasi kompos kotoran ayam untuk
meningkatkan hasil tanaman mentimun
{Cucumis sativus L.} di tanah masam. Jurnal
Agroteknos. Juli 2014. Vol.4 No.2. Hal 119-
126.
Wahyono, S., 2010. Bioaktivator composting.
http://Sriwahyono.blogspot.com/2010/06/bioakt
ivator-kompasting-apakah-itu. Html. Diakses
pada tanggal 15 April 2012.
Wardana, Wisnuarya, 2007. Dampak pencemaran
lingkungan. Yogyakarta: Andi.

13

Anda mungkin juga menyukai