Anda di halaman 1dari 113

NAMA : ASMARANI PUTRI SULEMAN

NIM : 19.006

A. Ruang lingkupneonatus, bayi, balita dan anakprasekolah


1. Pengertianneonatus, bayi, balita dan anakprasekolah
a. Pengertian neonates
BayiBaru Lahir adalahsetelahbayibarulahir pada jam
pertamakelahiran. Ataubayilahirdengan UK 37-42 minggu dan
Berat Lahir 2500-4000gram. (Depkes RI2005).
Neonatusadalahindividu yang bertumbuhbayibarulahir normal
adalahbayi yang lahirdalampresentasibelakangkepalamelalui
vagina tanpamemakaialat, pada usiakehamilangenap 37
minggusampai 42minggu, denganberat badan lahir 2500 - 4000
gram, dengannilaiapgar> 7 dan tanpacacatbawaan.
Neonatusadalahbayi yang barumengalami proses
kelahirandan harusmenyesuaikandiridarikehidupan intra
uterinkekehidupanekstrauterin. Tigafaktor yang
mempengaruhiperubahanfungsi dan peoses vital
neonatusyaitumaturasi,adaptasi dan toleransi.
Empataspektransisi pada bayibarulahir yang paling dramatik dan
cepatberlangsungadalah padasisempernafasan, sirkulasi,
kemampuanmenghasilkanglukosa.
b. Pengertianbayi
Masa bayiadalah masa keemasansekaligus masa
kritisperkembanganseseorang. Dikatakan masa kritiskarena
pada masa inibayisangatpekaterhadaplingkungan dan dikatakan
masa keemasankarena masa bayiberlangsungsangatsingkat dan
tidakdapatdiulangkembali (Departemen Kesehatan, 2009).
Usiaperkembanganbayiterbagi 2 yaitu,
neonatussejaklahirsampaiusia 28 hari dan bayidariusia 29
harisampai 12 bulan( WHO, 2013).
SedangkanmenurutRusli( 2013 ) bayiadalahanakusia 0 sampai
12 bulan. Setiapbayimengalamitahappertumbuhan dan
perkembangandalam masa hidupnya. Pertumbuhan dan
perkembanganmerupakan proses yang berkesinambungan,
bersifatkontinyu dan pertumbuhanmerupakanbagiandari proses
perkembangan (Wong, 2009).
Bayimerupakanmanusia yang barulahirsampaiumur 12 bulan,
namuntidakadabatasan yang pasti. Menurutpsikologi,
bayiadalahperiodeperkembangan yang
merentangdarikelahiranhingga 18 atau 24 bulan. Masa
bayiadalah masa yang sangatbergantung pada orang dewasa.
(Marmi dan Rahardjo,2015).
Setelah lahirterutama pada 3 tahunpertamakehidupan,
pertumbuhan danperkembangansel-selotakmasihberlangsung
dan terjadipertumbuhanserabutserabutsyarat dan cabang-
cabangnya, sehinggaterbentukjaringansyaraf dan otakyang
kompleks. Jumlah dan pengaturanhubungan-
hubunganantarselsyarafiniakansalingmempengaruhisegalakinerj
aotak, mulaidarikemampuanbelajarberjalan, mengenalhuruf,
hinggabersosialisasi. Pada masa balita,
perkembangankemampuanbicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaransosial, emosional danimosional dan
intelegensiaberjalansangatcepat dan
merupakanlandasanperkembanganberikutnya (Marmi dan
Rahardjo, 2015).
c. Pengertianbalita
Balitaadalahanak yang berumur 0-59 bulan, pada masa
iniditandaidengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang
sangatpesat dan disertaidenganperubahan yang
memerlukanzat-zatgizi yang
jumlahnyalebihbanyakdengankualitas yang tinggi. Akan tetapi,
balitatermasukkelompok yang
rawangizisertamudahmenderitakelainangizikarenakekuranganma
kanan yang dibutuhkan.
Konsumsimakananmemegangperananpentingdalampertumbuha
nfisik dan
kecerdasananaksehinggakonsumsimakananberpengaruhbesarte
rhadap status gizianakuntukmencapaipertumbuhanfisik dan
kecerdasananak (Ariani, 2017).
Anak balitaadalahanak yang telahmenginjakusia di
atassatutahunataulebih popular denganpengertianusiaanak di
bawah lima tahun. MenurutSediaotomo (2010),
balitaadalahistilahumumbagianakusia 1-3 tahun (batita) dan
anakprasekolah (3-5 tahun). Saatusiabatita,
anakmasihtergantungpenuhkepada orang
tuauntukmelakukankegiatanpenting, seperti mandi, buang air
dan makan. Perkembanganberbicara dan
berjalansudahbertambahbaik, namunkemampuan lain
masihterbatas. Masa balitamerupakanperiodepentingdalam
proses tumbuhkembangmanusia. Perkembangan dan
pertumbuhanpasa masa
itumenjadipenentukeberhasilanpertumbuhan dan
perkembangananak pada periodeselanjutnya. Masa
tumbuhkembang di usiainimerupakan masa yang
berlangsungcepat dan tidakakanpernahterulangkembali,
karenaituseringdisebut golden age atau masa keemasan.
d. Pengertiananakprasekolah
Anak usiaprasekolahadalahanak yang berusiaantara 3 sampai
6 tahun, pada periodeinipertumbuhanfisikmelambat dan
perkembanganpsikososialsertakognitifmengalamipeningkatan.
Anak mulaimengembangkan rasa ingintahunya, dan
mampuberkomunikasidenganlebihbaik.
Permainanmerupakancara yang digunakananakuntukbelajar dan
mengembangkanhubungannyadengan orang lain (DeLaune&
Ladner, 2011).
Usiaprasekolahmerupakanperiode yang optimal
bagianakuntukmulaimenunjukkanminatdalamkesehatan,
anakmengalamiperkembanganbahasa dan
berinteraksiterhadaplingkungansosial,
mengeksplorasipemisahanemosional,
bergantianantarakeraskepala dan keceriaan,
antaraeksplorasiberani dan ketergantungan. Anak
usiaprasekolahmerekatahubahwadapatmelakukansesuatu yang
lebih, tetapimereka juga sangatmenyadarihambatan pada
dirimerekadengan orang dewasasertakemampuanmerekasendiri
yang terbatas (Kliegman, Behrman, Jenson, & Stanton, 2007).
Usiatigahingga lima tahundisebut The Wonder Years yaitu
masa dimanaseoranganakmemiliki rasa keingintahuan yang
tinggiterhadapsesuatu,
sangatdinamisdarikegembiraankerengekan,
dariamukankepelukan. Anak usiaprasekolahadalahpenjelajah,
ilmuwan, seniman, dan peneliti. Merekasukabelajar dan
terusmencaritahu, bagaimanamenjaditeman,
bagaimanaterlibatdengan dunia, dan
bagaimanamengendalikantubuh, emosi, dan pikiranmereka.
Dengansedikitbantuandari Anda,
periodeiniakanmembangunfondasi yang aman dan
tidakterbatasuntukseluruh masa kecilputraatauputri Anda
(Markham, 2019).
Setiap orang tuamengidamkanmemilikianak yang sehat,
cerdas, berpenampilanmenarik, dan berakhlakmulia.
Prinsipmemperhatikanbibit, bobot, bebet yang berkembang di
masyarakatkitasejakjamandahuludalammemilihcalonpasanganhi
dup salah satunyabertujuanuntukmendapatkanketurunan yang
sesuaidengankriteriatersebut. Seiringdenganperkembangan
zaman prinsiptersebutcenderungtelahdiabaikan,
padahalprinsiptersebuttidakselamanyabertentangandenganteorip
ertumbuhan dan perkembangananak.
Selainfaktorketurunanmasihterdapatfaktor lain yang
mempengaruhikualitasseoranganak.
Kualitasseoranganakdapatdinilaidari proses tumbuh 2 kembang.
Proses tumbuhkembangmerupakanhasilinteraksifaktorgenetik
dan faktorlingkungan. Faktorketurunanadalahfaktor yang
berhubungandengan gen yang berasaldari ayah dan ibu,
sedangkanfaktorlingkunganmeliputilingkunganbiologis, fisik,
psikologis, dan sosial.

2. Konsepbayibarulahir
a. DefinisiBayibarulahir (neonatus)
Neonatusadalahsuatukeadaandimanabayibarulahirdenganumur
kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontantanpagangguan, menangiskuat,
nafassecaraspontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram
sertaharusdapatmelakukanpenyesuaiandiridarikehidupanintrauteri
nkekehidupanekstrauterin.
b. Ciri –CiriBayiBaru Lahir
1) Lahir atermantara 37-42 minggu
2) Berat badan 2500 – 4000 gram
3) Panjang lahir 48 – 52 cm
4) Lingkar dada 30 – 38 cm
5) Lingkarkepala 33 – 35 cm
6) Lingkarlengan 11-12
7) Frekuensidenyutjantung 120-160x/menit
8) Kulitkemerah- merahan dan licinkarenajaringansubkutan yang
cukup.
9) Rambut lanugo tidakterlihat dan
rambutkepalabiasanyatelahsempurna
10) Kuku agakpanjang dan lemas k. Nilai APGAR >7
11) Gerakan aktif
12) Bayilahirlangsungmenangiskuat
13) Genetalia : - Pada laki-lakikematanganditandaidengan testis
yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang. - Pada
perempuankematanganditandaidengan vagina dan uterus
yang berlubang ,serta labia mayoramenutupi labia minora.
14) Refleks rooting ( mencari putting susu
denganrangsangantaktil pada pipi dan
daerahmulut)sudahterbentukdenganbaik.
15) Refleks sucking sudahterbentukdenganbaik.
16) Refleks grasping sudahbaik
17) Refleks morro
18) Eliminasibaik, urine dan mekoniumkeluardalam 24 jam
pertama
c. TahapanBayiBaru Lahir
1) Tahap I terjadisegerasetelahlahir,selamamenit –
menitpertamakelahiran. Pada tahapinidigunakan system
scoring apgaruntukfisik dan scoring grayuntukinteraksibayi
dan ibu.
2) Tahap II disebuttahaptransisionalreaktivitas.Padatahap II
dilakukanpengkajianselama 24 jam
pertamaterhadapadannyaperubahanperilaku.
3) Tahap III disebuttahapperiodik, pengkajiandilakukansetelah
24 jam pertama yang meliputipemeriksaanseluruhtubuh.
d. Bounding Attachment
1) Suatukondisi / tindakan agar
terjadinyahubunganpositifantarabayi,ibu, ayah dan sibling
sertakeluarga yang lain
2) Bayi merasadicintai, diperhatikan,aman dan
nyamansehinggaterbentuksosial dan dapatbereksplorasi yang
merupakanawalpembentukankonsepdiri
3) Jika gagal,gangguanperkembangantingkahlaku (stereotipi)
misalnyamenghisapjari, menyakitidiri,
tidurdilantaiatauketakutan , apatis, kemundurankognitif/verbal
e. Perubahan-Perubahan yang terjadi pada bayibarulahir
1) Perubahanpernafasanpada sistempernafasanSelamadalam
uterus, janinmendapatoksigendaripertukaran gas melalui
placenta. Setelah bayilahirharusmelaluiparu-
parubayipernafasanpertama pada BBL terjadi normal
dalamwaktu 30 detik. Setelah kelahirantekananrongga dada
bayi pada
saatmelaluijalanlahirpervaginamengakibatkancairanparu-
paru(pada bayi normal jumlahnya 80 – 100 ml). kehilangan
1/3 darijumlahcairantersebutsehinggacairan yang
hilanginidigantidenganudara. Pernafasan pada
neonatusterutamapernafasandiafragmatik dan abdominal dan
biasanyamasihtidakteraturfrekwensi dan
dalamnyapernafasan.
Bayiituumumnyasegeramenangissekeluarnyadarijalanlahir.
Sebagaisebabsebab yang menimbulkanpernafasan yang
pertama, dikemukakan :
a) Rangsangan pada kulitbayi.
b) Tekanan pada thorax sebelumbayilahir.
c) Penimbunan CO2 Setelah anaklahirkadar CO2
dalamdarahanak naik dan
inimerupakanrangsanganpernafasan.
d) Kekurangan O2
e) Pernafasanintrautrin Anak
sudahmengadakanpergerakanpernafasandalamrahim,
malahansudahmenangisdalamrahim. Pernafasan di
luarhanyamerupakanlanjutandarigerakanpernafasan di
dalamrahim.
f) PemeriksaanbayiKebanyakananakakanmulaibernafasdala
mbeberapadetiksetelahlahir dan
menangisdalamsetengahmenit.
2) Perubahanmetabolismekarbohidrat/glukosaFungsiotakmem
erlukanglukosadalamjumlahtertentu.
Dengantindakanpenjepitantalipusatdenganklem pada
saatlahirseorangbayiharusmulaimempertahankankadarglukos
adarahnyasendiri. Pada
setiapbayibarulahirglukosadarahakanturundalamwaktucepat
(1-2 jam). Koreksipenurunan gula darahdapatterjadidengan 3
cara:
a) Melaluipenggunaan ASI
(bayibarulahirsehatharusdidoronguntukmenyusu ASI
secepatmungkinsetelahlahir).
b) Melaluipenggunaancadanganglikogen (glikogenolisis).
c) Melaluipembuatanglukosadarisumber lain terutama lemak
(glukoneogenesis).
3) PerubahansuhutubuhBayibarulahirbelumdapatmengatursu
hutubuhmereka,
sehinggaakanmengalamistresdenganadanyaperubahan-
perubahanlingkungan.
Bayibarulahirdapatkehilanganpanasmelalui:
a) Evaporasi:cairanmenguap pada kulit yang basah.
b) Konduksi:kehilanganpanas oleh
karenakulitbayiberhubunganlangsungdenganbenda/alat
yang suhunyalebihdingin
c) Konveksi:terjadibilabayitelanjang di ruang yang
relatifdingin (25oC ataukurang)
d) Radiasiadalahkehilanganpanaskarenatubuhbayi yang
lebihpanasmenyentuhpermukaan yang lebihdingin.
4) Perubahan pada sistemkardiovaskuler Pada
sistemkardiovaskulerharusterjadi 2 perubahanbesar, yaitu:
a) Penutupan foramen ovale atrium jantung.
b) Penutupanduktusafteriosusantaraarteriparu dan aorta.
Duaperistiwa yang
mengubahtekanandalamsistempembuluh:
I. Pada saattalipusatdipotong,
resistensipembuluhdarahmeningkat dan tekanan atrium
kananmenurun. Tekanan atrium
kananmenurunkarenaberkurangnyaalirandarahke
atrium kanan yang mengurangi volume dan
selanjutnyatekanannya.
Keduakejadianinimembantudarahdengankandunganok
sigensedikitmengaturkeparu-paruuntukmengalami
proses oksigenasiulang.
II. Pernafasanpertamamenurunkanresistensipembuluhpar
u dan meningkatkantekanan atrium kanan. Oksigen
pada pernafasanpertamainimenimbulkanrelaksasi dan
terbakarnyasistempembuluhbaru.
Denganpeningkatantekanan pada atrium kiri foramen
ovalesecarafungsiakanmenutup.
5) Perubahansistem gastrointestinal,
ginjalKemampuanbayibarulahircukupbulanuntukmenelan dan
mencernamakananmasihterbatas, juga
hubunganantaraosephagusbawah dan
lambungmasihbelumsempurna yang mengakibatkangumoh
pada bayibarulahir dan bayimuda.
Kapasitaslambungsendirisangatterbataskurangdari 30 cc.
Faeces pertamabayiadalahhitamkehijauan, tidakberbau,
substansi yang kentaldisebutmekonium. Faeces
inimengandungsejumlahcairan amnion, verniks,
sekresisaluranpencernaan, empedu, dan
zatsisadarijaringantubuh.
Pengeluaraniniakanberlangsungsampaiharike 2-3. pada
harike 4-5 warnatinjamenjadicoklatkehijauan. Air kencing.
Bilakandungkencingbelumkosong pada waktulahir, air
kencingakankeluardalamwaktu 24 jam yang
harusdicatatadalahkencingpertama,
frekuensikencingberikutnya,
sertawarnanyabilatidakkencing/menetes/perubahanwarnaken
cing yang berlebihan.
6) Perubahanberat badanDalamhari-haripertamaberat badan
akanturun oleh karenapengeluaran (meconium, urine,
keringat) dan masuknyacairanbelummencukupi.
Turunnyaberat badan tidaklebihdari 10%. Berat badan akan
naik lagi pada harike 4 sampaiharike 10. Cairan yang
diberikan pada hari 1 sebanyak 60 ml/kg BB
setiaphariditambahsehingga pada harike 14 dicapai 200 ml/kg
BB sehari.
7) Sistem skeletalTulang-
tulangneonatuslunakkarenatulangtersebutsebagianbesarterdir
idarikartilago yang hanyamengandungsejumlahkecilkalsium.
8) Sistem neoromuskular Pada saatlahirototbayilambat dan
lentur, otot-otottersebutmemiliki tonus
kemampuanuntukberkontraksiketikadirangsang,
tetapibayikurangmempunyaikemampuanuntukmengontrolnya.
Sistempersarafanbayicukupberkembanguntukbertahanhidupte
tapibelumterintegrasisecarasempurna.
f. Periode Masa Transisi pada BayiBaru
LahirSetiapbayibarulahirharusmenyesuaikandiridarikehidupan
intra uterinkekehidupanekstrauterin. Proses
inidapatberjalanlancartetapidapat juga terjadiberbagaihambatan,
yang bilatidaksegeradiatasidapatberakibat fatal.
Terdapattigaperiodedalam masa transisibayibarulahir:
1) PeriodereaktivitasI : (30 menitpertamasetelahlahir) Pada awal
stadium iniaktivitassistemsarafsimpatifmenonjol, yang ditandai
oleh:
a) SistemkardiovaskulerDetakjantungcepattetapitidakteratu
r, suarajantungkeras dan kuat.
Talipusatmasihberdenyut. Warnakulitmasihkebiru-
biruan, yang diselingiwarnamerahwaktumenangis
b) TrakturrespiratorrusPernafasancepat dan dangkal.
Terdapatronchidalamparu. Terlihatnafascupinghidung,
merintih dan terlihatpenarikan pada dinding thorax.
c) SuhutubuhSuhutubuhcepatturun.
d) AktivitasMulaimembukamata dan
melakukangerakanexplorasi.  Tonus
ototmeningkatdengangerakan yang makinmantap.
Ektrimitasatasdalamkeadaanfleksierat dan
extrimitasbawahdalamkeadaanextensi.
e) Fungsi usus Peristaltik usus semulatidakada. 
Meconium biasanyasudahkeluarwaktulahir.
Menjelangakhir stadium iniaktivitassistem para simpatik
juga aktif, yang ditandaidengan:
f) Detakjantungmenjaditeratur dan frekuensimenurun.
g) Talipusatberhentiberdenyut.
h) Ujung extremitaskebiru-biruan.
i) Menghasilkanlendirencer dan jernih,
sehinggaperludihisaplagi.
Selanjutnyaterjadipenurunanaktivitassistemsarafotonomba
ik yang simpatikmaupun para
simpatikhinggakitaharushati-
hatikarenarelatifbayimenjaditidakpekaterhadaprangsanga
ndariluarmaupundaridalam. Secaraklinisakanterlihat:
Detakjantungmenurun. Frekuensipernafasanmenurun.
Suhutubuhrendah. Lendirmuluttidakada.  Ronchi
parutidakada. Aktifitasotot dan tonus menurun.
Bayitertidur. Pada saatinikitaperluberhati-hati agar
suhutubuhtidakterusmenurun.
2) Periodereaktifitas II (periodeiniberlangsung 2 sampai 5 jam)
Pada periodeinibayiterbangundaritidur yang nyenyak,
sistemsarafotonommeningkatlagi. Periodeiniditandaidengan:
a) Kegiatansistemsaraf para simpatik dan
simpatikbergantiansecarateratur.
b) Bayimenjadipekaterhadaprangsangandaridalammaupund
ariluar.
c) Pernafasanterlihattidakteraturkadangcepatdalamataudang
kal.
d) Detakjantungtidakteratur.
e) Reflek gag/gumohaktif.
f) Periodeiniberakhirketikalendirpernafasanberkurang.
3) Periode III stabilisasi (periodeiniberlangsung 12 sampai 24
jam)
Keduapengkajiankeadaanfisiktersebutuntukmemastikanbayi
dalamkeadaan normal/mengalamipenyimpangan.
g. Penatalaksanaan Awal BayiBaru Lahir
1) mengeringkandengansegera dan
membungkusbayidengankain yang
cukuphangatuntukmencegahhipotermi
2) Menghisaplendiruntukmembersihkanjalannafassesuaikondisi
dan kebutuhan.
3) Memotong dan mengikattalipusat,
memberintiseptiksesuaiketentuansetempat.
4) Bonding Attacment (kontakkulitdini) dan segeraditetekan pada
ibunya.
5) Menilaiapgarmenitpertama dan menitkelima
6) Memberiidentitasbayi: Pengecapantelapak kaki bayi dan
ibujariibu, pemasangangelangnamasesuaiketentuansetempat
7) Mengukursuhu, pernafasan, denyutnadi.
8) Memandikan/membersihkan badan bayi,
kalausuhusudahstabil (bisatunggusampaienam jam
setelahlahir)
9) Menetesiobatmatabayiuntukmencegahopthalmia –
neonatorum.
10) Pemeriksaanfisik dan antropometri
11) Pemberian vitamin K oral/parenteral
sesuaikebijakansetempat
12) Rooming in (rawatgabung): penuhatau partial
h. Prinsip Dasar PenangananBayibarulahir 1. Tujuan: menjagajalan
napas, mempertahankansuhutubuh, cegahinfeksi&identifikasi 2.
Prinsipdasar: penangananfaktor-
faktorrisikokematianperinatal( perdarahan,
hipertensikelahiranpeterm,asfiksia dan hipotermi). 3. > 50%
kematian by pd masa neonatal mis krnhipotermi/ cold
stress→hipoglikemi→ hipoksia→kerusakanotak/perdarahan
otak1) MembersihkanjalannafasBayi normal
akansegeramenangisspontansegerasesudahlahir,
apabilabayitidaklangsungmenangis,
penolongsegeramembersihkanjalannafasdengancara: a.
.Meletakkanbayi pada posisiterlentang di tempat yang keras dan
hangat. b. .Gulungsepotongkain dan letakkan di bawah bahu
sehinggaleherbayilurus dan kepalatidakmenekuk,
posisikepaladiaturlurussedikittengadahkebelakang. c.
Bersihkanhidung, mulut dan tenggorokanbayidenganjaritangan
yang dibungkusdengankassasteril. d. Tepukkeduatelapak kaki
bayisebanyak 2-3 kali ataugosokkulitbayidengankainkering dan
kasar, denganrangsanganinibiasanyabayiakansegeramenangis.
Kekuranganzatasam pada
bayibarulahirakanmenyebabkankerusakanotak.
Sangatpentingmembersihkanjalannafas,
sehinggaupayabernafastidakakanmenyebabkanaspirasilendir
(masuknyalendirkeparu-paru). -Alat
penghisaplendirmulutataupenghisaplainnya yang steril,
tabungoksigendenganselangnyaharisselalusiap di tempat. -
Segeralakukanusahapenghisapmulut dan hidung. -
Petugasharusmemantau dan mencatatusahanafas yang pertama.
- Warnakulit,
adanyacairanataumekaniumdalamhidungataumulutharusdiperhati
kan.
Bantuanuntukmemulaipernafasanmungkindiperlukanuntukmewuj
udkanventilasi yang adekuat. -
Dokteratautenagamedislainnyahendaknyamelakukanpemompaan
bilasetelah 1 menitbayitidakbenafas. 2) Penilaianbayiwaktulahir
(assessmant at birth) Keadaanumumbayidimulai 1
menitsetelahlahirdenganpenggunaannilai APGAR.
Penilaianiniperluuntukmengetahuiapakahbayimenderitaasfiksiaata
utidak. Setiappenilaiandiberiangka 0,1 dan 2
darihasilpenilaiantersebutapakahbayi normal (vigorous baby =
nilaiapgar 7-10), asfiksiasedang-ringan (nilaiapgar 4-6)
atauasfiksiaberat (nilaiapgar 0-3). Bilanilaiapgardalam 2
menitbelummencpainilai 7,
makaharusdilakukantindakanresasitasilebihlanjut. Oleh
karenabilabayimenderitaasfiksialebihdari 5 menit,
kemungkinanterjadigejala-
gejalaneurologiklanjutankemudianharilebihbesar.
Berhubungandenganitu, menurutapgardilakukanselain pada umur
1 menit juga pada umur 5 menit. Nilai APGAR 0 1 2 Apperance
(WarnaKulit) Pucat Badan merah,
ekstremitasbiruSeluruhtubuhkemerahmerahan Pulse Rate (Frek.
Nadi) Tidakada Kurang dari 100 Lebihdari 100 Grimance
(ReaksiRangsangan) TidakadaSedikitgerakanmimik (grimance)
Batuk/bersih Activity (Tonus Otot)
TidakadaEkstrimitasdalamsedikit flexi Garakanaktif Respiration
(Pernafasan) TidakadaLemah/tidakteraturBaik/menangisJumlah
3)
MemotongtalipusatPemotongantalipusatmenyebabkanpemisahanf
isikterakhirantaraibu dan bayi, talipusatdipotongsebelum dan
sesudahplasentalahirtidakakanmempengaruhibayi,
kecualiapabilabayitidakmenangis,
makatalipusatsegeradipotonguntukmemudahkanmelakukanreusita
si. Talipusatdiklemdenganklemsterildenganjarak 3 cm
daritalipusatbayilakukanpengarutan pada
talipusatdarikeklemkearahibu, dan kemudian pasang klmkedua
pada sisiibu 2 cm dariklempertama,
pegangtalipusatdiantarakeduaklemtersebutdengantangankiriseda
ngkantangankananmemotongtalipusatdiantarakeduaklemdengang
untingtalipusatsteril, kemudian ikat puntungtalipusatsekitar 1 cm
daripusatbayidenganmenggunakanbenangsterilataupenjepittalipus
at, lalupengikatkeduadengansimpulkuncidibagiantalipusat pada
sisi-sisi yang berlawananataupengikatandapat pula
menggunakanklemtalipusatdariplastiklukatalipusatdibersihkan dan
dirawatdenganalkohol 70% sertadibalukkassasteril.
Pembaluttersebutdigantisetiaphari dan setiaptalipusatbasah/kotor.
Atau juga bisamenggunakantriplel T (larutanberwarnabiru)
tanpadibalut oleh kasasteril.
Talipusatharusdipantaudarikemungkinanterjadinyaperdarahantalip
usat. 4) Mempertahankansuhutubuhbayi Pada waktubayilahir,
bayimampumengatursecaratetapsuhutubuhnya dan
membutuhkanpengaturandariluaruntukmembuatnyatetaphangat,
bayibarulahirharusdibungkusdengankainhangatkarenasuhutubuuh
bayimerupakantolakukurkebutuhanakantempattidur yang
hangatsampaitubuhnyastabil. Mekanismekehilanganpanas: a.
Evaporasiadalahcarakehilanganpanas yang utama pada
tubuhbayi. b.
Konduksiadalahkehilanganpanasmelaluikontaklangsungantaratub
uhbayi dan permukaan yang dingin. c.
Konveksiadalahkehilanganpanas pada
saatbayiterpapardenganudarasekitar yang lebihdingin. d.
Radiasiadalahkehilanganpanas yang terjadi pada
saatbayiditempatkandekatbenda-benda yang
mempunyaitemperaturlebihrendahdaritemperaturtubuhbayi. Cara
pencegahankehilanganpanas: a. Keringkanbayisecaraseksama.
b. Selimutbayidenganselimutataukainbersih, kering dan hangat. c.
Tutupbagiankepalabayi. d. Anjurkanibuuntukmemeluk dan
menyusuibayinya. e.
Jangansegeramenimbangataumemandikanbayi. f. Tempatkanbayi
di lingkungan yang hangat. 5) Memberikan vitamin K
Untukmencegahperdarahankarenadefesiensi vitamin K
makasetiapbayi yang barulahir normal dan cukupbulanperludiberi
vitamin K peroral 1 mg/hariselama 3 hari,
sedangkanbayiresikotingidiberi vitamin K parenferaldosis 0,5 – 1
mg (1 M). 6) Memberiobatsalep/tetes mata Tetes
mata/salepantibrotika yang diberidalamwaktu 2 jam
pertamasetelahkelahiran. Obat yang diberikanberupa tetes mata
(larutanperatnitrat 1%) atausalep (salepmataeritromisin 0,5%)
salep/tetes mata yang diberikandalam 1 garis lurus,
mulaidaribagianmata yang paling
dekatdenganhidungbayimenujubagianluarmata. 7)
IdentifikasibayiIdentifikasibyaisegeralakukansegerasetelahbayilahi
r dan ibumasihberdekatandenganbayinyadikamarbersalin. Tanda
pengenalbayibisamenggunakan cap jariatautelapak kaki. Tanda
pengenalbayiumumnyamenggunakansecarikkertasputihatauberwa
rnamerah/birutergantungjeniskelamin dan ditulisnama
(bayinyonya), tanggallahir, nomorbayi, unit. Setelah
itukertasdimasukkandalamkantongplastikdengan pita diikatkan
pada pergelangantanganibu, pengikatan pita
hanyadapatdilepasataudigunting. Di
setiaptempattidurharusdiberitandadenganmencantumkannama,
tanggallahir, nomeridentifikasi. 8)
PemantauanbayibarulahirTujuannyayaituuntukmengetahuibayi
normal atautidak dan identifikasimasalahkesehatanbayibarulahir
yang memerlukanperhatiankeluarga dan penolongpersalinan,
sertatindaklanjutpetugaskesehatan. a. Dua jam
pertamasesudahlahir, yang dipantau: - Kemampuanmenghisap. -
Bayitampakaktifataulunglai. - Bayikemerahanataubiru. b.
Sebelumpenolongpersalinanmeninggalkanibu dan bayinya, yang
dipantau: - Bayikecil masa kehamilanataukurangbulan. -
Gangguanpernafasan.
i. AdaptasiBayiBaru Lahir 1. SistemKardiovaskular 2.
SistemPernapasan 3. SistemHematopoiesis 4. Sitem
Gastrointestinal 5. SistemImunitas 6. SistemIntegumen 7.
SistemTermogenik 8. SistemReproduksi 9. SistemNeuromuskular
j. PemberianAsi 1. Bayi normal
dapatdisusuisegerasetelahlahirdanganmenghisapmencegahperda
rahan, perangsanganpembentukanASI,terbina bonding 2. Ibu
dijelaskanmanfaat ASI termasukkolostrum 3. KontraindikasiASI
:mamaeabses/ca, ibusakitjantungberat/HIV/hevatitisdll 2.11.
KebutuhanBayiBaru Lahir 1. Merawattalipusat :sesudah
/sebelumplaclepastakmasalah. 2. Menilai APGAR menit 1,5,10.
normal7-10, asfiksiaringan 4-6 ,berat

A. Konsep Perubahan Fisiologis Pada BBL


1. Perubahan fisiologis berdasarkan karakteristik biologis
Neonatus Periode neonatal merupakan periode transisi
antara kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan di luar
kandungan, perubahan tersebut terjadi secara drastis.
Proses penyesuaian fungsional neonatus (bayi baru lahir) dari
kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan di luar kandungan
disebut adaptasi fisiologis. Adapun perubahan fisiologis menurut
Lyndon (2014), yang terjadi pada neonatus terbagi sebagai berikut:
a. Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan pada janin saat di dalam kandungan
mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta.
Setelah bayi lahir dan plasenta lahir bernafas menggunakan
paru paru. Sebelum janin lahir melakukan pematangan paru-
paru, menghasilkan surfaktan dan mempunyai alveolus sebagai
pertukaran gas. Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi
dalam waktu 10 detik pertama sesudah lahir. Rangsangan
gerakan pernafasan pertama terjadi karena beberapa faktor,
yaitu:
1) Stimulasi mekanik, yaitu karena terdapat rongga dada pada
saat melewati jalan lahir hal tersebut mengakibatkan paru
paru kehilangan 1/3 dari cairan yang terdapat dildalamnya,
sehingga 10 akan tersisa 80-100 mL Setelah bayi lahir dan
cairan tersebut akan diganti dengan udara.
2) Stimulasi kimiawi, yaitu penurunan kadar oksigen (dari 80 ke
15 mmHg), Kenaikan kadar karbon dioksida (dari 40 ke 70
mmHg) dan penurunan PH yang akan merangsang
kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus dan akibatnya
akan terjadi asfiksia sementara selama kelahiran.
3) Stimulasi sensorik yaitu adanya rangsangan suhu dingin
pada bayi pada saat bayi meninggalkan suasana hangat
pada uterus dan memasuki udara luar yang dingin.
Perubahan suhu yang mendadak ini akan merangsang
implus sensoris di kulit yang kemudian disalurkan ke pusat
respirasi.
4) Refleks deflasi hering breur Refleks mengeluarkan cairan
dalam paru-paru dapat menyebabkan bayi batuk dan
muntah sehingga mengembangkan jaringan alveolus paru-
paru untuk pertama kali.

b. Perlindungan Termal
Bayi baru lahir berada pada suhu lingkungan lebih
rendah dari pada suhu di dalam kandungan ibu. Agar tetap
mempertahankan panas dapat diperoleh dari pergerakan
tungkai dan stimulasi lemak coklat. Namun jika suhu ruangan
terlalu dingin maka bayi rentan kehilangan panas karena
mekanisme pengaturan suhu tubuhnya belom berfungsi secara
sempurna 11 oleh karena itu jika tidak dilakukan upaya
pencegahan kehilangan panas tubuh maka bayi akan rentan
mengalamai hipotermi.
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir ke
lingkunganya dapat terjadi dalam beberapa mekanisme, yaitu
sebagai berikut:

1) Konduksi
Konduksi merupakan kehilangan panas pada bayi melaui
kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang
dingin. Melalui proses ini panas dari tubuh bayi akan
berpindah langsung ke objek lain yang lebih dingin yang
bersentuhan langsung dengan kulit bayi.
2) Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada
saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin.
Kehilangan panas ini dapat terjadi ketika membiarkan bayi
terlentang di ruang yang relatif dingin
3) Radiasi
Radiasi merupakan kehilangan panas yang terjadi ketika
menempakan bayi berdekatan dengan benda-benda yang
suhunya lebih rendah dari bayi. Bayi dapat kehilangan
panas dengan cara ini dikarenakan benda-benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara lansung).
4) Evaporasi 12
Evaporasi merupakan perpindahan panas dengan cara
mengubah cairan menjadi uap. Kehilangan panas ini dapat
terjadi ketika penguapan cairan ketuban pada permukaan
tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Kehilangan panas juga
dapat terjadi ketika bayi baru lahir langsung dimandikan dan
tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.

c. Metabolisme Karbohidrat
Kehidupan janin di dalam kandungan mendapatkan
kebutuhan glukosa dari plasenta. Tindakan penjepitan tali pusat
menyebabkan bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada bayi baru lahir, glukosa darah akan
menurun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).
Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen, terutama di hati selama bulan-bulan terakhir dalam
rahim. Bayi baru lahir yang menderita diabetes militus (DM) dan
BBLR mengalami prubahan glikogen menjadi glukosa
meningkat atau terjadi gangguan pada metabolisme asam
lemak yang menyebabkan kebutuhan neonatus tidak terpenuhi,
kemungkinan bayi akan mengalami hipoglikemi selain itu bayi
akan mengalami hipotermi pada saat lahir yang mengakibatkan
hipoksia.

d. Sitem Peredaran Darah


Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena
umbilikus yang terdapat dalam tali pusat. Dari vena umbilikus,
darah masuk ke dalam 13 vena kava inferior melalui duktus
venosus (pembuluh besar) atau hati. Dari vena kava inferior,
darah berjalan ke atrium kanan. Sebagian darah tidak masuk
kedalam ventrikel kanan. Tetapi masuk ke dalam antrium kiri
melalui foramen ovale. Foramen ovale adalah lubang pada
septum interatrial yang hanya terdapat pada masa janin.
Darah kemudian masuk ke dalam ventrikel kiri lalu ke
arkus aorta. Dari arkus aorta, sebagian besar darah
didistribusikan ke otak, jantung dan bagian tubuh atas setelah
bersikulaso di otak, jantung dan bagian tubuh atas, darah yang
di deoksigenasi mengalir di vena kava superior menuju ke
atrium kanan kemudian ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan,
darah dipompa masuk ke dalam arteri pulmonalis. Sekitar
sepertiga darah yang masuk ke ventrikel kanan tidak mengaliur
melalui foramen ovale, tetapi mengalir melaui arteri pulmonalis.
Sebagian besar darah dalam arteri pulmonalis disalurkan
langsung ke dalam aorta desenden melaui duktus arteriosus.
Darah ini kembali ke plasenta melalui aeorta desenden,
pertukaran gas selanjutnya.
1) Adaptasi sistem peredaran darah pada bayi baru lahir
Perubahan peredaran darah yang terjadi yaitu pada saat
paruparu mulai berfungsi sehingga proses pengantaran
oksigen keseluruh jaringan tubuh akan berubah. Perubahan
tersebut mencangkup penutupan foramen ovale pada atrium
jantung serta penutupan duktus venosus dan duktus
arteriosus.
Ketika tali pusat 14 diklem dan bayi tarik nafas untuk
pertama kali maka sirkulasi darah akan berubah, pada saat
tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat
dan tekanan atrium kanan menurun hal tersebut
menyebabkan penutupan duktus venosus secara pasif
dalam waktu 3-7 hari dan dengan mengurangi darah aliran
darah yang melalui vena kava inferior.
Ekspansi paruh menurunkan tahanan vaskuler pulmonal
sehingga meningkatkan aliran darah ke atrium kanan, kedua
hal ini menyebabkan tekanan atrium kanan berkurang,
sedangkan tekanan atrium kiri meningkat , Perubahan
tekanan ini ovale menutup. Penutupan foramen ovale dapat
terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa bulan.
Peningkatan tekanan oksigen dalam arteri dan penurunan
tahanan paru yang drastis menyebabkan duktus arteriosus
melalui penutup.
Peningkatan kinsentrasi oksigen dalam darah dan
penurunan prostaglandin endogen yang dihasilkan oleh
plasenta membantu penutupan dukstus arteriosus. Pada
93% bayi cukup bulan, duktus arteriosus secara fungsional
menutupi dalam 60 jam. Perubahan lain yang terjadi adalah
menutupnya vena umbilikalis, dan artikel, dan arteri
hipogastrika dari tali pusat secara fungsional dalam
beberapa menit setelah tali pusat diklem serta penutupan
jaringan fibrosa yang membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan.

e. Sistem Gastrointestinal
Janin ketika sudah cukup bulan akan mulai menghisap
dan menelan. Refleks gumoh dan refleks batuk sudah terbentuk
dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir
menelan karena terdapat sentuhan pada langit-langit mulut bayi
sehingga memicu bayi untuk menghisap selain itu juga karena
adanya kerja peristaltik lidah dan rahang yang memeras air
susu dan payudara ke kerongkongan bayi sehingga memicu
refleks untuk menelan. Gumoh sering terjadi pada bayi baru
lahir karena hubungan antara esofagus bawah dan lambung
masih belom sempurna. Kapasitas lambung bayi baru lahir
cukup bulan sekitar 30 cc, kapasitas lambung ini akan
bertambah seiring dengan bertambahnya pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi.
Pada pencernaan bayi baru lahir menggandung zat
berwarna hitam kehijauan yang terdiri atas mukopolisakarida.
Zat ini disebut mekonium. Mekonium biasanya dikelurkan 12-24
jam pertama dan dalam dalam 4 hari biasanya feses sudah
terbentuk dan berwarna kekuningan. Enzim dalam saluran
pencernaan biasanya sudah terdapat pada neonatus, kecuali
pada amilase dan lipase. Amilase dihasilkan dari kelenjar saliva
setelah 3 bulan dan oleh prankes setelah usia 6 bulan.
Sementara lipase baru dihasilkan oleh pankreas setelah usia 6
bulan.
1) Perubahan Pola Pembentukan Feses Pada Neonatus
a) Mekonium.
Tinja pertama bayi, tersusun atas cairan amniotik dan
penyusunya, sekresi usus, sel mukosa yang lepas, dan
kemungkinan darah ibu yang tertelan atau perdarahan
minor pembuluh saluran pencernaan.
b) Tinja Transisi Pengeluaran mekonium akan sudah terjadi
dalam 24 jam sampai 48 jam pertama, meskipun bisa
juga terlambat sampai 7 hari pada bayi dengan BBLR.
c) Tinja Susu. Tinja akan keluar pada hari ketiga setelah
menyusui, berwarna coklat kehijauan sampai coklat
kekuningan dan teksturnya kurang lengket dibandingkan
dengan mekonium. Pada hari keempat tinja bayi yang
disusui ASI berwarna kuning hingga keemasan berbau
seperti susu. Tinja bayi yang disusui dengan susu
formula berwarna kuning pucat sampai coklat muda,
lebih padat dan berbau lebih busuk. Sumber :
f. Sistem Kekebalan Tubuh (Imun)
Pada saat dalam kandungan plasenta merupakan sawar
yang menjaga janin bebas dari antigen dan stres imunologis.
Setelah lahir, bayi 17 menjadi rentan terhadap berbagai infeksi
dan alergi karena sistem kekebalan tubuhnya belom matang,
Sistem kekebalan tubuh akan memberikan kekebalan
alami dan kekebalan yang didapat, kekebalan alami terdiri dari
struktur pertahanan tubuh yang meminimalisir infeksi. Contoh
kekebalan alami adalah perlindungan oleh membran mukosa
kulit , fungsi saringan saluran nafas, pembentukan koloni
mikroba oleh kulit dan usus, serta perlindunga kimia oleh
lingkungan asam lambung. Kekebalan alami juga disediakan
pada tingkat sel yaitu sel darah yang dapat membunuh
mikroorganisme asing. Namum pada BBL sel darah ini belom
matang oleh karena itu belum mampu melokalisasi dan
memerangi infeksi secara efisien , kekebalan ini didapat ketika
bayi sudah dapat membentuk reaksi antibodi terhadap antigen
asing.
Belum matangnya kekebalan alami pada bayi maka
menyebabkan bayi rentan mengalami terkena infeksi, oleh
karena itu pencegahan terhadap infeksi (seperti pada praktik
persalinan yang aman dan menyusi ASI sacara dini sangat
penting terutama kolostrum).
Bayi baru lahir dan bayi yang lahir prematur. Beresiko
tinggi terkena infeksi selama beberapa bulan pertama
kehidupanya. Infeksi merupakan penyebab pertama morbiditas
dan mortalitas. Bayi baru lahir tidak dapat membatasi patogen
yang menrobos masuk akibat hipofungsi mekanisme inflamasi
dan imun. 18
g. Keseimbangan Cairan dan Fungsi Ginjal
Kadar natrium bayi baru lahir relatif lebih besar dari pada
kalium karena ruangan ekstra seluler yang luas. Ginjal telah
berfungsi tetapi belum sempurna karena nefron masih belom
banyak. Laju filtrasi glomerulus BBL hanyalah 30-50%
akibatnya kemampuan mengeluarkan limbah dari dalam masih
kurang.
Bayi baru lahir sudah harus buang air kecil dalam 24 jam
pertama jumlah urine sekitar 20-30 mL/Jam dan meningkat
sekitar 100-200 Ml/Jam pada akhir minggu pertama.
Bayi yang diberikan susu formula umumnya lebih sering
BAK, tetapi jumlah urin bayi yang diberikan ASI meningkat 3-4
hari setelah kolostrum sudah tidak produksi lagi. Setelah hari
keempat bayi seharusnya sudah BAK 6-8 kali setiap 24 jam.
h. Sistem Hepatik
Hati terus membantu pembentukan darah selama janin
dalam kandungan maupun bayi sudah lahir. Selama periode
nonatal, hati menghasilkan zat yang esensial untuk pembekuan
darah. Hati juga mengendalikan jumlah bilirubin tak terkonjugasi
yang bersikulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan
dilepaskan secara bersamaan dengan pemecahan sel sel darah
merah.
Bayi baru lahir akan terjadi perubahan kimia dan
morfologis yaitu kenaikan kadar protein serta penurunan kadar
lemak dan glikogen .enzim 19 hati akan aktif sekitar 3 bulan
setelah kelahiran. Daya detoksifikasi hati pada bayi baru lahir
belom sempurna oleh karena itu harus hati –hati dalam
pemberian obat-obatan.
Penyimpanan zat besi selama dalam kandungan cukup
memadai bagi bayi sampai 4-6 bulan kehidupan ekstrauterin.
Bayi prematur dan bayi BBLR memiliki cadangan zat besi yang
lebih sedikit yang hanya memadai 2-3 bulan pertama. Pada
saat ini bayi lebih rentan terhadap defisiensi zat besi.
i. Sistem Saraf
Pada saat bayi lahir sistem saraf belom terintegrasi
sempurna namun cukup untuk mendukung kehidupan di
ekstarauterin. Sebagian besar fungsi neourologis berupa refleks
primitif misalnya refleks moro, refleks rooting, refleks menghisap
dan menelan, refleks batuk dan bersin, refleks grasping, refleks
stepping, refleks tonus leher dan refleks babinski. Sistem saraf
autonom sangat penting selama transisi karena merangsang
respirasi awal, membantu mempertahankan keseimbangan
asam-basa, mengatur sebagian kontrol suhu.
Fungsi sensoris bayi baru lahir sudah sangat
berkembang dan memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan
dan perkembangan, termasuk proses perlekatan.
1) Pendengaran 20 Berkembang sangat baik saat lahir.
Bayi bereaksi terhadap suara dengan berpaling ke arah
sumber suara. Bayi baru lahir memberi respons terhadap
suara berfrekuensi rendah seperti suara denyut jantung atau
lagu nina bobo dengan menurunkan aktivitas motorik dan
berhenti menangis. Suara yang berfrekuensi tinggi memicu
reaksi waspada
2) Pengecap Mampu membedakan rasa manis dan asam pada
usia 72 jam.
3) Penghirup Mampu membedakan antara bau ASI ibunya
dengan ASI yang lain
4) Peraba Sensitif terhadap nyeri bereaksi terhadap stimulasi
taktil.
5) Penglihatan Mampu memfokuskan pada objek yang terang
dan berjarak 20 cm. pupil bereaksi terhadap cahaya da
refleks berkedip mudah dirangsang. Bayi sangat sensitif
terhadap cahaya jika ruangan dalam kondisi gelap maka
bayi refleks membuka mata dengan lebar dan melihat
disekelilingnya.

2. Perubahan Fisiologis Berdasarkan Karakteristik Perilaku


Kenali Karakteristik Perilaku Bayi Anda Karakteristik perilaku
bayi akan membantu bayi dalam berinteraksi dan berhubungan
dengan orang tua. Oleh sebab itu, orang tua terutama ibu perlu
mengenal dan mengetahui setiap respons perilaku yang
ditunjukkan oleh bayinya. Pengetahuan ibu tentang karakteristik
perilaku bayiakan membantu meningkatkan ikatan kasih sayang.
Dua puluh empat jam pertama setelah kelahiran bayi merupakan
masa transisi kehidupan diluar rahim ibu. Selamaperiode ini bayi
mengalami perubahan karakteristik perilaku dari waktu-waktu,
yaitu:
a. Dalam 6 sampai 8 jam setelah kelahiran disebut periode
reaktivitas pertama. Dalam 30 menit pertama bayi dalam kondisi
siaga, waspada, dan tenang. Bola mata terbuka, bayi mampu
memfokuskan pandangan pada wajah orang tuanya dan
menyimak suara terutama suara ibu sehingga saat tepat bagi
bayi dan orang tua untuk membina hubungan. Bayi juga
melakukan gerakan-gerakan aktif, menangis dengan kuat, serta
tampak kelaparan dan memiliki refleks isap yang kuat sehingga
menjadi saat yang tepat untuk mulai memberikan ASI.
Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) menjadi salah satu cara
mempercepat interaksi yang baik untuk membina hubungan
melalui kontak kulit, mengelus, menggendong, berbicara, dan
mempertahankan kontak mata.
b. Fase tidak aktif, yaitu saat istirahat bayi, terjadi setelah 30 menit
kelahiran yang ditandai dengan bayi mengantuk dan tertidur.
Periode bisa berlangsung 2 sampai 4 jam. Bayi menjadi tenang,
tidak memberikan respons, dan sulit untuk dibangunkan.
Kondisi rileks menyebabkan denyut jantung, pernapasan dan
suhu tubuh menurun. Dianjurkan untuk tidak melepas baju atau
memandikan bayi selama periode ini karena dapat
menyebabkan kedinginan pada bayi.
c. Fase reaktivitas kedua merupakan periode kedua bayi terjaga
dan waspada setelah bangun dari tidur nyenyak. Bayi
menunjukkan keadaan sadar dan tenang, aktif dan menangis.
Pemberian makan dapat dimulai jika belum ada inisiasi pada
fase reaktivitas pertama. Refleks isap yang kuat, mengoceh
(root), dan menelan akan membantu pemberian makan/ASI.
Periode ini juga menjadisaat yang berharga untuk orang tua
menjalin interaksi dengan bayi. Setelah melewati periode ini,
bayi akan memasuki kondisi fisik dan fungsi tubuh yang stabil,
serta membentuk pola tidur dan terjaga yang teratur.

A. Reactivitas pertama, fase tidur, reactivitas 2


1. Periodepertamareaktivitas
Periode pertamare aktivits berakhir pada 30 menit pertama setelah
kelahiran. Karakteristik pada periode ini, antara lain: denyut nadi
apical berlangsung cepat dan irama tidak teratur,frekuensi
pernapasan mencapai 80 kali permenit, pernafasan cuping hidung,
ekspirasi mendengkur dan adanya retraksi. Pada periode ini, bayi
membutuhkan perawatan khusus, antara lain: mengkaji dan
memantau frekuensi jantung dan pernafasan setip 30 menit pada 4
jam pertama setelah kelahiran, menjaga bayi agar tetap hangat
(suhuaksila 36,5-37,50C).
2. Fase tidur Fase ini merupakan interval tidak responsive relative
atau fase tidur yang di mulai dari 30 menit setelah periode pertama
reaktivitas dan berakhir pada 2-4 jam. Karakteristik pada fase ini
adalah frekuensi pernafasan dan denyut jantung menurun kembali
ke nilai dasar, warna kulit cenderung stabil, terdapat akrosianosis
dan bias terdengar bising usus.
3. Periode kedua reaktivitas Periode ke dua reaktivitas ini berakhir
sekitar 4-6 jam setelah kelahiran. Karakteristik pada periode ini
adalah bayi memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap
stimulus internal dan lingkungan.

A. Pengkajian Neonatus bayi, balita dan Anak pra sekolah

Contoh Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis

1. (Model Naratif)

Tanggal pengkajian :
Jam :

Tempat pengkajian :

Nama mahasiswa :

NIM :

I. DATA SUBJEKTIF

A. Identitas

1. Identitas pasien :

a. Nama orang tua :

b. Umur bayi :

c. Tanggal lahir/jam :

d. Jenis kelamin :

2. Indentitas penggung jawab

a. Nama ayah/ibu :

b. Umur ayah/ibu :

c. Agama :

d. Suku/bangsa :

e. Pendidikan :

f. Pekerjaan :

g. Alamat :
B. Alasan Datang/Kunjungan:

C. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kesehatan maternal

a. Penyakit jantung :

b. Diabetes militus :

c. Penyakit ginjal :

d. Penyakit hati :

e. Hipertensi :

f. Penyakit kelamin :

g. RH atau isoimunisasi :

h. Riwayat abortus :

2. Riwayat kesehatan prenatal

a. Haid pertama haid terakhir:

b. Ante Natal Care :

c. Imunisasi TT :

d. BB ibu :

e. Keluhan TM I-III :

f. Perdarahan :

g. Pre Eklampsi :
h. Gestasional diabetes :

i. Kelainan ketuban :

j. Infeksi :

3. Riwayat kesehatan intra natal

a. Tanggal lahir :

b. Tempat :

c. Penolong :

d. Jenis persalinan :

e. Lama persalinan :

f. Ketuban pecah :

g. Penyulit :

h. Penggunaan obat selama persalinan:

4. Riwayat Post Natal

a. Usaha nafas dengan bantuan atau tanpa bantuan

b. APGAR score:

No Kriteria 1 menit 5 menit 10 menit

1 Denyut jantung

2 Usaha nafas

3 Tonus otot
4 Reflek

5 Warna kulit

Total

c. Kebutuhan resusitasi .....jenis.....lama....

d. Trauma lahir :

II. DATA OBJEKTIF

A. Pemeriksaan umum

1. Keadaan umum :

2. Kesadaran :

3. Tanda-tanda vital :

4. Antropometri :

a. Berat Badan :

b. Panjang Badan :

c. Lingkar kepala :

d. Lingkar dada :

e. Lingkar lengan :

B. Pemeriksaan fisik atau status pasien-pasien

1. Kepala :

a. Ubun-ubun :
b. Sutura, molase :

c. Caput sucsedaneum atau cephal hematom:

2. Muka :

3. Mata :

4. Hidung :

5. Telinga :

6. Mulut :

a. Bibir / palatum :

b. Pemeriksaan bibir sumbing:

7. Leher :

8. Dada :

a. Bentuk :

b. Puting susu :

c. Bunyi nafas :

d. Bunyi jantung :

9. Bahu, lengan, dan tangan:

10. Abdomen :

a. Bentuk :

b. Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis:


c. Perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah tali pusat:

d. Benjolan :

11. Genetalia /Alat kelamin:

a. Laki-laki

1) Testis berada dalam scrotum

2) Penis berlubang dan ujungnya penis

b. Perempuan

1) Vagina berlubang

2) Uretra berlubang

3) Labia mayora dan minora

12. Ekstremitas atas :

Tangan dan jari

13. Ekstremitas bawah :

Tungkai dan jari

14. Punggung/spina :

15. Kulit :

a. Verniks :

b. Warna :

c. Pembengkaan :
d. Tanda-tanda lahir:

16. Reflek fisiologis :

a. Reflek moro : untuk mengetahui adanya paralise tangan atau kaki


saat bayi

lahir menghilang usia 2-3 bulan

b. Reflek rooting : bila di colek dari salah satu pinggir pipi atau mulut
bayi akan

menoleh untuk menyusui

c. Reflek sucking : reflek menghisap

d. Reflek Grasping: pada jari tangan jika diletakkan benda didalamnya


maka akan

reflek menggenggam

e. Reflek tonik neck: reflek menoleh mencari arah sumber rangsangan

C. Pemeriksaan penunjang

a. Darah :

b. R/O foto dll :

III Assesment

Diagnosa (analisa dari data subjektif dan objektif)

Contoh. Bayi baru lahir usia 1 jam

IV Penatalaksanaan
Tanggal :

Jam :

a. Rencanakan untuk mempertahankan suhu tubuh bayi agar teap


hangat dengan

melaksanakan kontak antara kulit ibu dan bayi, periksa setiap 15 menit
telapak kaki

dan pastikan dengan periksa suhu aksila bayi

b. Rencanakan perawatan mata dengan menggunakan obat


erotromisin 0,5% atau

tetrasiclin 1% untuk pencegahan penyakit menular sexual

c. Rencanakan untuk memberikan identitas bayi dengan memberikan


gelang yang tertulis

nama bayi / ibu, tanggal lahir, jenis kelamin

d. Tunjukkan pada orang tua bayi

e. Segera kontak dengan ibu kemudian dorong untuk melakukan


pemberian ASI

f. Berikan vitamin K I per oral 1 mg/hari selama 3 hari untuk mencegah


perdarahan pada

bayi normal, bayi risiko tinggi berikan melalui parenteral dengan dosis
0,5-1 mg IM

g. Lakukan perawatan tali pusat


h. Berikan konseling tentang kehangat bayi, pemberian ASI,
perawatan tali pusat dan

tanda bahaya umum

i. Berikan imunisasi seperti BCG, polio dan hepatitis B

j. Berikan perawatan rutin dan ajarkan pada ibu

Asuhan Kebidanan Pada Tumbuh Kembang Balita

No. Regester :

I. Biodata

Nama bayi/anak :

Tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Nama ibu : Ayah :

Umur :

Agama :

Suku / bangsa :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat/no Telepon :

I. Data Subjektif
1. Keluhan utama (anak / orang tua)..............

2. Riwayat penyakit sekarang...............

3. Respon keluarga.................

4. Riwayat kesehatan yang lalu

a. Riwayat prenatal dan perinatal

• Masa kehamilan............dalam minggu

• Lahir tanggal...............jam..........

• Jenis persalinan: spontan/tindakan.........

Atas indikasi.......................jika tindakan

• Penolong :............... di mana tempat persalinan..............

• Lama persalinan:

Kala I : .........jam

Kala II : .........jam

b. Riwayat pemberian nutrisi

c. Komplikasi :

• Ibu : apa hipertensi/hipotensi dll

• Janin : apa prematur/asfiksia dll

• Keadaan bayi baru lahir

Berat badan.....
Panjang lahir....

Nilai APGAR: menit 1/menit 5/menit 10

5. Status kesehatan terakhir

a. Riwayat alergi :.......

• Jenis makanan:....

• Debu .....

• Obat....

b. Imunisasi dasar :.......

• BCG........

• Hepetitis b....

• Polio ......

• DPT....

• Campak .......

• Apakah pernah imunisasi ulang dan jenis imunisasi ulang....

c. Uji skrening pertumbuhan dan perkembangan , misal SIDTK

d. Riwayat penyakit yang lalu:......

II. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum:.....
b. Kesadaran........

c. Tanda vital......

• Tekanan darah.....

• Nadi ....

• Pernafasan....

• Suhu.....

d. Status Gizi.....

• Tinggi badan......cm

• Lingkar kepala......cm

• Berat badan....kg

• Lingkar lengan atas....cm

e. Kulit......

f. Kuku.....

g. Kelenjar getah bening/limfe (palpasi leher atau inguinal)

2. Pemeriksaan fisik

a. Kepala :

• Rambut : ....

• Ubun-ubun : ...

• Wajah : ....
• Mata : ....

• Telinga : ....

• Hidung : ....

• Mulut : ...

• Faring dan laring : ...

b. Leher :

c. Dada

• Bentuk dan besar : ....

• Gerakan : ....

• Payudara : ....

• Paru : ....

• Jantung : ....

d. Abdomen

• Ukuran dan bentuk:...

• Gerakan : ...

• Dinding perut : ....

• Auskultasi :

• Perkusi : bunyi timpani, obstruksi dan redup

• Palpasi : hepar, limfa dan ginjal


e. Anus/rectum :

f. Genetalia :

• Laki-laki : ukuran, bentuk dll

• Perempuan : epispadia, tanda seks sekunder

g. Tulang belakang : bentuk

h. Ekstremitas :

• Neurologis : (kejang, tanda meningeal dll)

3. Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium : darah, urine

• X ray

III Analisa

Diagnosa: misal: anak 2 tahun dengan imunisasi ulang DPT

IV Penatalaksanaan

Rencana untuk memberikan intervensi kepada bayi, anak balita dan


prasekolah sesuai dengan kebutuhan

2. Pencegahan Infeksi
upaya pencegahan infeksi pada bayi baru lahir.

a. Hidung dan mulut bayi segera dibersikan setelah lahir


Segera setelah bayi lahir maka tenaga medis harus
membersihkan bagian mulut dan hidung bayi. Cara ini
dilakukan dengan alat pengisap yang sangat aman untuk
bayi. Ketika bayi lahir normal dan melewati perineum maka
kemungkinan bayi menghisap berbagai cairan dan kotoran
yang mungkin bisa masuk ke tubuh bayi. Bahkan tindakan
ini sangat penting untuk mengeluarkan lendir dan mekonium
jika memang ada dalam mulut dan hidung bayi. Tindakan ini
juga sangat penting untuk membantu bayi agar bisa
bernafas dengan baik melalui hidung dan mulut. Jika  bayi
tidak bisa bernafas dengan baik maka dokter bisa
memberikan alat bantu nafas khusus untuk bayi.

Informasi persalinan normal:

 tanda tanda akan melahirkan


 ciri ciri kontraksi akan melahirkan
 cara agar persalinan normal tidak sakit
 cara agar melahirkan normal tidak sakit
 teknik pernafasan saat melahirkan
 resiko melahirkan normal setelah caesar
 pembukaan saat melahirkan

b. Segera mengikat plasenta setelah lahir


Ketika bayi lahir maka bayi masih tali plasenta yang
terhubung langsung dengan plasenta. Setelah bayi lahir
maka sistem peredaran darah beralih dari plasenta sampai
ke tubuh bayi secara mandiri. Sehingga bagian plasenta
sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi. Kemudian tenaga
medis akan menjepit bagian tali plasenta hingga beberapa
lama kemudian semua bagian itu akan dipotong dengan alat
yang steril. Cara ini bisa membantu bayi agar tidak terkena
infeksi dari plasenta yang masih melekat dengan tubuh bayi.
(baca: plasenta letak rendah –  janin terlilit tali pusat)

Informasi persalinan caesar:

 resiko melahirkan normal setelah caesar


 resiko operasi caesar
 bahaya operasi caesar
 pemulihan rahim pasca caesar

c. Bayi menerima suntikan vitamin K


Semua bayi yang baru lahir sangat penting untuk
menerima suntikan vitamin K. Suntikan ini sangat penting
untuk membantu sistem pembekuan darah dalam tubuh bayi
dan juga mencegah adanya pendarahan dalam tubuh bayi.
Bahkan tindakan ini sangat penting untuk mencegah adanya
infeksi bakteri atau virus yang kemungkinan sudah masuk ke
dalam darah bayi selama dalam kandungan.

Informasi gangguan kehamilan:

 kehamilan ektopik
 hamil anggur
 tanda-tanda hamil kosong
 beda hamil anggur dan hamil diluar kandungan
 hamil anggur pada wanita
 hamil yang tidak terdeteksi

d. Pemberikan vaksin hepatitis B


Penyakit hepatitis B adalah jenis penyakit infeksi yang
ditularkan melalui kontak cairan dan hubungan seksual.
Kemungkinan bayi juga bisa mengalami infeksi ini karena
tertular dari ibu hamil yang terkena hepatitis B. untuk
mengatasi ini maka bayi yang  baru lahir sebaiknya
langsung menerima vaksin hepatitis B. Biasanya dokter
akan mengatakan hal ini ketika bayi sudah menerima vaksin
dari rumah sakit. (baca: bahaya hepatitis bagi ibu
hamil – gejala hepatitis B pada ibu hamil) 

e. Pemberian antibiotik salep ke mata bayi


Bayi yang lahir normal atau caesar kemungkinan juga
bisa terkena infeksi akibat penyakit gonore atau clamidya
dari ibu hamil. Penyakit ini bisa menular ke bayi melalui
cairan mata. Karena itu bayi harus menerima antibiotik agar
tidak terkena penyakit infeksi mata pada bayi. Tindakan ini
mungkin bisa tidak dilakukan jika memang ibu sudah bebas
dari infeksi penyakit seksual ini.  Antibiotik bisa
menyebabkan pandangan mata bayi kabur namun akan
membaik dalam beberapa hari setelah dilahirkan.

Informasi penyakit mata pada bayi:

 penyebab belekan pada bayi baru lahir


 obat belekan pada bayi
 obat sakit mata untuk bayi
 penyebab mata merah dan berair pada bayi
 penyakit mata pada bayi

f. Membersihkan semua cairan dalam tubuh bayi


Ketika bayi baru lahir maka ada  banyak cairan dan
lendir yang melekat dalam tubuh bayi. Terkadang lapisan
lemak juga masih menempel dalam kulit bayi. Semua bahan
yang melekat dalam kulit bayi bisa menyebabkan infeksi
yang berbahaya untuk bayi. Karena itu semua kotoran ini
juga harus segera dibersihkan sehingga bayi langsung
bersih. Untuk memandikan bayi biasanya tidak dilakukan
kecuali dengan pertimbangkan khusus. Memandikan bayi
yang baru lahir bisa meningkatkan resiko penurunan suhu
yang menyebabkan hipotermia pada bayi baru lahir.
(baca:  cara merawat bayi baru lahir)

g. Semua perlengkapan dan ruangan persalinan yang steril


Ketika Anda melahirkan di sebuah rumah sakit maka
semua alat dan ruang persalinan harus sangat steril. Infeksi
bisa terjadi dimana saja termasuk dari alat yang digunakan
atau bahkan kain-kain yang berada dalam ruang persalinan.
Karena itu biasanya rumah sakit menerapkan suhu yang
rendah untuk mencegah perkembangan bakteri atau infeksi
pada bayi baru lahir. Jika Anda tidak mendapatkan fasilitas
ini maka segera bicarakan dengan dokter. (baca: tips
memilih rumah sakit bersalin)

Informasi bayi prematur dan sungsang

 ciri ciri bayi lahir prematur


 penyebab bayi lahir prematur
 cara mencegah bayi lahir prematur
 resiko bayi lahir prematur 7 bulan
 penyebab bayi sungsang
 ciri bayi sungsang
 cara agar bayi tidak sungsang
 bahaya melahirkan bayi sungsang

h. Tenaga medis harus menggunakan sarung tangan dan


steril
Tenaga medis yang terlibat dalam persalinan harus
menggunakan sarung tangan yang steril. Semua orang
harus mencuci tangan dengan cairan antiseptik sehingga
bayi tidak tertular infeksi ketika diperiksa atau disentuh.
Pemeriksaan yang berhubungan dengan jalur lahir harus
dilakukan ketika diperlukan dan semua alat harus steril.

Baca: pengertian obstetri dan ginekologi – peran dan


tanggung jawab bidan dalam masa nifas

i. Pemeriksaan infeksi B Strep pada ibu hamil


Infeksi B strep untuk bayi yang baru lahir adalah
kasus yang paling sering terjadi. Sebenarnya infeksi ini akan
dimulai semenjak bayi baru lahir hingga berusia kurang lebih
1 minggu. Untuk itu ibu hamil harus bisa melakukan
pengujian ketika kehamilan berumur 35 sampai 37 minggu.
Jika memang ibu hamil terkena infeksi maka bisa menerima
antibiotik yang sangat aman untuk ibu dan bayi dalam rahim.
infeksi B strep sering tidak menyebabkan gejala apapun
sehingga banyak ibu hamil yang tidak menyadari ketika
terkena infeksi ini. Dan jika tidak dicegah maka bayi bisa
terkena infeksi dengan cepat.

Baca: ciri kehamilan bermasalah – gejala torch pada ibu


hamil – manfaat pemeriksaan VDRL pada ibu hamil

j. Menerima antibiotik selama persalinan


Jika ibu dinyatakan terkena infeksi B Strep maka ibu
harus menerima antibiotik selama proses persalinan.
Antibiotik akan diberikan melalui cairan IV dan sangat aman
untuk bayi dan ibu. Dokter bisa memberikan antibiotik ini jika
memang ibu terkena infeksi dan obat yang diberikan setelah
pengujian tidak berhasil membunuh bakteri yang ada dalam
tubuh ibu.

Baca: bahaya antibiotik bagi ibu hamil – amankah antibiotik


bagi ibu hamil 

k. Persalinan Caesar
Ketika ibu menderita beberapa infeksi penyakit
menular seksual maka kemungkinan dokter bisa
memberikan alternatif persalinan caesar. Persalinan normal
akan membuat bayi melewati jalan lahir dan kemungkian 
bayi akan terkena infeksi dari bakteri atau sumber penyakit
lain pada ibu. Namun pertimbangan ini juga bisa dilakukan
jika ibu mengalami kondisi seperti preeklampsia atau bayi
besar dalam kandungan.

Informasi persalinan caesar:

 resiko melahirkan normal setelah caesar


 resiko operasi caesar
 bahaya operasi caesar
 pemulihan rahim pasca caesar

l. Bayi menerima vaksin lengkap sesuai jadwal


Kemudian ketika semua cara untuk mencegah infeksi
sudah dilakukan sejak proses persalinan hingga bayi lahir,
maka bayi juga harus menerima vaksin secara rutin sesuai
jadwal. Bayi yang sudah menerima berbagai vaksin atau
imunisasi bisa terhindari dari bahaya bayi tidak imunisasi.
Cara ini juga sangat penting untuk mencegah berbagai
penyakit pada bayi hingga tumbuh menjadi anak-anak.
A. Rawat Gabung dan Konsep Bermain
1. Rawat gabung
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang
menyatukan ibu beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar,
atau suatu tempat secara bersama-sama dan tidak dipisahkan
selama 24 jam penuh dalam seharinya.
Sistem rawat bayi yang disatukan dengan ibu sehingga ibu
dapat melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya. Bayi bisa
tinggal bersama ibunya dalam satu kamar sepanjang siang
maupun malam hari sampai keduanya keluar dari rumah sakit atau
bayi dapat dipindahkan ke bangsal neonatus atau ruang observasi
pada saat-saat tertentu. Seperti pada malam hari atau pada jam-
jam kunjungan besuk. (Farrer, 1999: 180)
Suatu sistem perawatan di mana bayi serta ibu dirawat
dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus selalu berada
di samping ibu sejak segera setelah dilahirkan sampai pulang.
(Prawirohardjo, 2007:266)
a. Rawat gabung dapat bersifat :
1) Kontinue yang berarti bayi tetap berada di samping
ibunya terus-menerus.
2) Intermiten, dimana bayi sewaktu-waktu ingin menyusui atau
atas permintaan ibunya dapat dibawa kepada
ibunya( Soetjiningsih, 1997, 97).
b. Jenis rawat gabung :
1) Total, dari awal pasca persalinan bayi dan ibu dirawat
bersama seca- ra terus menerus selama 24 jam.
2) Partial, adalah cara perawatan dimana ibu dan bayi
dirawat secara terpisah pada saat-saat tertentu
3) Bed in, Bayi berbaring disamping ibunya dalam satu tempat
tidur, di selimuti keduanya, posisi tempat tidur tidak di bawah
jendela, jendela kamar ditutup danBapak mendampingi ibu
dan bayi.
c. Tujuan Rawat Gabung
1) Bantuan Emosional
Setelah menunggu selama sembilan bulan dan
setelah dalam proses persalinan ibu sangat senang dan
bahagia bila dekat dengan bayinya. Ibu dapat membelai-
belai bayinya, mendengar tangisnya serta
memperhatikannya disaat buah hatinya tidur. Hubungan ibu
dan bayi ini sangat penting ditumbuhkan pada saat-saat
awal dan bayi akan memperoleh kehangatan tu- buh ibu,
suara ibu, kelembutan dan kasih sayang.
2) Penggunaan ASI
Dari segala pertimbangan maka ASI adalah makanan
terbaik bagi bayi. Produksi ASI akan makin cepat dan makin
banyak bila dilakukan rawat gabung karena aktivitas
menyusui akan dapat dilaksanakan sesering mungkin. Pada
hari-hari pertama yang keluar adalah kolostrum yang
jumlahnya sedikit, tapi hal ini tidak perlu dikhawatirkan
kerena kebutuhan bayi masih sedikit.
3) Pencegahan Infeksi
Pada perawatan bayi yang terpisah, maka kejadian
infeksi silang akan sulit dicegah, karena bayi akan terinfeksi
dari bayi yang lain. Dengan melakukan rawat gabung,
maka infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang
mengandung antibody dalam jumlah tinggi akan melapisi
seluruh permukaan mulosa dari saluran pencernaan bayi
dan syaraf oleh bayi sehingga bayi akan mempunyai
kekebalan, ini akan mencegah infeksi terutama terhadap
diare.
4) Pendidikan Kesehatan
Pada saat melaksanakan rawat gabung dapat
dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan
kepada ibu, terutama primipara, bagaimana teknik
menyusui, memandikan bayi, merawat tali pusat,
perawatan payudara dan melihat makanan yang baik
merupakan bahan-bahan diperlukan si ibu. Keinginan ibu
bangun dari tempat tidur, menggendong bayi dan
merawat diri akan mempercepat mobilisasi, sehingga ibu
akan lebih cepat pulih dari persalinan . ( Soetjiningsih,
1997, 97).\
d. Manfaat Rawat Gabung
1) Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat
dengan mudah menjangkau bayinya untuk melakukan
perawatan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan saja
bayinya menginginkan (nir-jadwal).
2) Aspek fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan
segera disusui dan frekuensinya lebih sering. Proses ini
merupakan proses fisiologis yang alami, di mana bayi
mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Untuk
ibu, dengan menyusui maka akan timbul refleks oksitosin
yang akan membantu proses fisiologis involusi rahim.
3) Aspek psikologis
Dengan rawat gabung maka antara ibu dan bayi akan
segera terjalin proses lekat (early infant-mother bonding)
akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
4) Aspek Edukatif
Dengan rawat gabung, ibu (terutama yang baru
mempunyai anak pertama) akan mempunyai pengalaman
yang berguna, sehingga mampu menyusui serta merawat
bayinya bila pulang dari rumah sakit.
5) Aspek Medis
Dengan pelaksanaan rawat gabung maka akan
menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi serta
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun
bayi.

e. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Rawat


Gabung
1) Peranan social
kemajuan teknologi, perkembangan industri,
urbanisasi dan pengaruh kebudayaan berat menyebabkan
pergeseran nilai sosial budaya masyarakat, memberikan
susu formula sudah modern karena dapat menyamankan
kedudukan seorang ibu golongan bawah dan ibu golongan
atas. ketautan akan mengendurkan payudara dan ibunya
menjadi enggan untuk menyusui bayinya, baik ibu yang
sibuk dengan urusan luar rumah, dan hal hal yang dapat
menghambat peningkatan penurunan ASI .
2) Ekonomi
Beberapa wanita memilih bekerja di luar rumah. hal
ini dilakukan bukan karena tuntutan ekonomi, melainkan
karena status prestise atau memang dirinya dibutuhkan.
3) Peranan tata laksana RS /RB
Peran tatalaksana yang menyangkut kebijakan RS /
RB sangat penting mengingat saat ini banyak ibu
menginginkan untuk bersalin dipelayanan dengan baik.
4) Dalam diri ibu sendiri
a) Keadaan gizi ibu
b) Pengalaman / sikap ibu terhadap menyusui
c) Keadaan emosi
d) Keadaan payudara
e) Peran masyarakan dan pemerintah .
5) Kebijakan Pemerintah RI
a) Setiap bayi berhak mendapat air susu ibu eklusif sejak
dilahirkan selama 6 bulan kecuali atas indikasi medis
( pasal 128 ayat 1 UU no. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan ).
b) Selama pemberian ASI baik pihak keluarga, pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung
ibu dan bayi secara penuh dengan penyediaan waktu
dan fasilitas khusus ( pasal 128 ayat 2 UU No . 36 tahun
2009 tentang kesehatan ).
c) Pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu
sumber daya manusia (SDM). modal dasar pembentukan
manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan
disertai dengan air susu ibu ( ASI ) sejak usi dini ( GBHN
1999 -2004 dan program pembangunan nasional –
propanas )
d) Menganjurkan menyusui secara ekslusif sampai bayi
berusia 6 bulan dan pemberian ASI sampai anak berusia
2 tahun.
e) Melaksanakan rawat gabung di tempat persalinan milik
pemerintah maupun swasta.
f) Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam hal
peningkatan pemberian ASI ( PP ASI ) Sehingga petugas
tersebut terampil dalam melaksanakan penyuluhan pada
masyarakat luas.
g) Pencanangan peningkatan penggunaan ASI secara
nasional pada peringatan hari ibu ke 62 tahun 1990.
h) Upaya penerapan 10 langkah untuk berhasilnya program
menyusui di semua RS/RB dan Puskesmas dengan
tempat tidur.
A. Rawat Gabung dan Konsep Bermain

1. Pelaksanaan rawat gabung


Dalam rawat gabung, bayi ditempatkan bersama ibunya
dalam 1 ruangan sedemikian rupa sehingga, ibu dapat melihat dan
menjangkaunya kapan saja. bayi dapat diletakan ditempat tidur
bersama ibunya atau dalam box disamping tempat tidur ibu, yang
terpenting adalah ibu harus melihat dan mengawasi bayinya saat
bayinya menangis karena lapar, kencing, atau digigit nyamuk.
tangis bayi merupakan, rangsangan sendiri bagi ibu untuk
memproduksi ASI.
a. Kontra Indikasi Rawat Gabung
Pada keadaan tertentu maka rawat gabung tidak dianjurkan
misalnya pada :
1) Keadaan ibu
a) Kesadaran belum baik.
b) Terbukti menderita karsinoma payudara.
c) Psikosis.
2) Keadaan bayi
a) Bayi memerlukan pengawasan intensive.
b) Bayi kejang atau kesadaran menurun
c) Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui
b. Indikasi Rawat Gabung
1) Ibu
a) Persalinan fisiologis (normal )
b) Persalinan patologis pervaginam dengan syarat :
I. Tanpa narkosa
II. Tanpa komplikasi
2) Bayi
a) Berat badan lahir 2000 – 4000 gram
b) Sesuai masa kehamilan ( SMK )
c) Tidak ada kelainan bawaan yang berat

c. Keuntungan Rawat Gabung


1) Menggalakkan pemakaian ASI
2) Kontak emosi ibu - anak lebih dini dan lebih rapat.
3) Ibu dapat segera melaporkan keadaan-keadaan bayi yang
tidak normal.
4) Ibu dapat belajar cara merawat bayi.
5) Mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/bidan dan
membangkitkan kepercayaan diri yang lebih besar dalam
perawatan bayi.
6) Berkurangnya injeksi silang dan berkurangnya infeksi
nosokomial
7) Bayi merasa aman.
8) Involusi uterus kembali baik.
Ditinjau dari segi psikologi ibu:
a) Hubungan antara ibu dan bayi lebih akrab, setelah dan
sentuhan fisik (skin to skin ).
b) Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar
merawat sendiri bayi baru yang dilahirkan.
c) Memberikan rasa percaya diri dan tanggung jawab
kepada ibu untuk merawat bayinya

Ditinjau dari segi fisik ibu:

a) Inovasi uterus akan terjadi dengan baik oleh karena


dengan menyusui akan terjadi kontraksi rahim dengan
baik, sehingga perdarahan post partum dapat kurangi.
b) Ibu akan merawat sendiri bayinya dan dapat
mempercepat mobilisasi untuk lebih cepat pulih
kembali.
d. Manfaat terhadap bayi.
1) Ditinjau dari segi fsikologis.
Dengan rawat gabung sentuhan fisik ibu dan
anak segera terjadi. Hal ini merupakan stimulasi mental
dini yang diperlukan bagi tumbuh kembang anak
khususnya dalam memberikan rasa aman dan kasih
sayang.

2) Ditinjau dari segi fisik.


a) Air susu ibu terutama kolestrum mengandung zat-zat
antibody yang dapat melindungi bayi dari bahaya
infeksi terutama diare.
b) Bayi segera mendapatkan makanan yang sesuai
dengan pertumbuhannya.
c) Kemungkinan terjadinya infeksi mosokomial (infeksi
yang berasal dari lingkungan Rumah Sakit )
berkurang.
d) Penyakit sariawan ( monoliasis ) pada bayi dapat
dikurangi.
e) Kejadian penyakit-penyakit alergi yang terdapat pada
botol dapat dihindarkan.
e. Manfaat terhadap keluarga.
1) Ditinjau Dari Segi Fsikologis.
a) Rawat gabung memberi peluang kepada keluarga
untuk memberi dorongan pada ibu untuk menyusui
bayinya.
2) Ditinjau dari segi ekonomi.
Lama perawatan lebih pendek, Karena ibu telah pulih
kembali dan bayi tidak menjadi sakit, sehingga biaya
perawatan lebih sedikit.
f. Manfaat bagi petugas kesehatan
1) Ditinjau dari segi fsikologis.
a) Bayi jarang menangis sehingga petugas di ruang
perawatan akan merasa tenang dan dapat melakukan
pekerjaan lain yang bermanfaat.
b) Perawat lebih komonikatif.
2) Ditinjau dari segi fisik.
a) Pekerjaan petugas akan berkurang oleh karena
sebagian tugasnya di ambil oleh si ibu.
b) Tak perlu repot menyiapkan dan memberikan susu
botol.
g. Kerugian Rawat Gabung
Dibanding dengan keuntungannya, maka kerugiannya
sangat kecil dan kalau ada kesungguhan dalam menangani
akan dapat diatasi.
1) Ibu kurang dapat beristirahat, terganggu oleh bayinya
sendiri atau bayi lain yang menangis.
2) Fisik ibu kelelahan.
3) Bayi bisa mendapatkan infeksi dari pengunjung.
A. Kebutuhan Dasar Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra sekolah
1. STIMULASI DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang
oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi adalah perangsangan
(penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari
lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan
lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan
tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai
penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Berbagai
macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal
(bicara), auditif (pendengaran), taktil (sentuhan) dll dapat
mengoptimalkan perkembangan anak.

Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila


memperhatikan kebutuhankebutuhan anak sesuai dengan tahap-
tahap perkembangannya. Pada tahap perkembangan awal anak
berada pada tahap sensori motorik. Pemberian stimulasi visual
pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap
lingkungannya, bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan
menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya. Tetapi bila rangsangan itu
terlalu banyak, reaksi dapat seba;liknya yaitu perhatian anak akan
berkurang dan anak akan menangis.
Pada tahun-tahun pertama anak belajar mendengarkan.
Stimulus verbal pada periode ini sangat penting untuk
perkembangan bahasa anak pada tahun pertama kehidupannya.
Kualitas dan kuantitas vokal seorang anak dapat bertambah
dengan stimulasi verbal dan anak akan belajar menirukan kata-kata
yang didengarnya. Tetapi bila simulasi auditif terlalu banyak
(lingkungan ribut) anak akan mengalami kesukaran dalam
membedakan berbagai macam suara.

Stimulasi visual dan verbal pada permulaan perkembangan


anak merupakan stimulasi awal yang penting, karena dapat
menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya mengangkat alis,
membuka mulut dan mata seperti ekspresi keheranan, dll. Selain
itu anak juga memerlukan stimulasi taktil, kurangnya stimulasi taktil
dapat menimbulkan penyimpangan perilaku sosial, emosional dan
motorik.

Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang


diperlukan anak, misalnya dengan bercakap-cakap, membelai,
mencium, bermain dll.Stimulasi ini akan menimbulkan rasa aman
dan rasa percaya diri pada anak, sehingga anak akan lebih
responsif terhadap lingkungannya dan lebih berkembang.

Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu berjalan


dan berbicara, akan senang melakukan eksplorasi dan manipulasi
terhadap lingkungannya. Motif ini dapat diperkuat atau diperlemah
oleh lingkungannya melalui sejumlah rekasi yang diberikan
terhapap perilaku anak tersebut. Misalnya anak akan belajar untuk
mengetahui perilaku mana yang membuat ibu senang/mendapat
pujian dari ibu, dan perilaku mana yang mendapat marah dari ibu.
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang responsif akan
memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi. Stimulasi verbal
juga dibutuhkan pada tahap perkembangan ini. Dengan
penguasaan bahasa, anak akan mengembangkan ide-idenya
melalui pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akan
mempengaruhi perkembangan kognitifnya (kecerdasan).

Pada masa sekolah, perhatian anak mulai keluar dari


lingkungan keluarganya, perhatian mulai teralih ke teman
sebayanya. Akan sangat menguntungkan apabila anak mempunyai
banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.
Melalui sosialisasi anak akan memperoleh lebih banyak stimulasi
sosial yang bermanfaat bagi perkembangan sosial anak.

Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program


untuk anak-anak prasekolah yang bertujuan untuk menstimulasi
perkembangan anak sedini mungkin, dengan menggunakan APE
(alat permainan edukatif). APE adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya
dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk
pengembangan aspek fisik (kegiatan-kegiatan yang menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak), aspek bahasa (dengan
melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar), aspek
kecerdasan (dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna
dll.), dan aspek sosial (khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi antara ibu dan anak, keluarga, dan masyarakat).
Bermain, mengajak anak berbicara, dan kasih sayang
adalah ’makanan’ yang penting untuk perkembangan anak, seperti
halnya kebutuhan makan untuk pertumbuhan badan. Bermain bagi
anak tidak sekedar mengisi waktu luang saja, tetapi melalui
bermain anak belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-
ototnya, melibatkan persaan, emosi, dan pikirannya. Sehingga
dengan bermain anak mendapat berbagai pengalaman hidup,
selain itu bila dikakukan bersama orang tuanya hubungan orang
tua dan anak menjadi semakin akrab dan orang tua juga akan
segera mengetahui kalau terdapat gangguan perkembangan anak
secara dini.

Buku bacaan anak juga penting karena akan menambah


kemampuan berbahasa, berkomunikasi, serta menambah
wawasan terhadap lingkungannya.

Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot


tubuh diperlukan stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-
latihan atau olah raga. Anak perlu diperkenalkan dengan olah raga
sedini mungkin, misalnya melempar/menangkap bola, melompat,
main tali, naik sepeda dll).

Seorang ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah


makanan, perawatan kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik,
pertumbuhan yang adekuat, dan kesehatan yang terpelihara
adalah penting, tetapi perkembangan intelektual juga diperlukan.
Bermain merupakan ”sekolah” yang berharga bagi anak sehingga
perkembangan intelektualnya optimal.
Di bawah ini ada beberapa contoh alat permainan balita dan
perkembangan yang distimuli:

a. Pertumbuhan fisisk/motorik kasar:


Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau didorong
b. Motorik halus:
Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
c. Kecerdasan/kognitif:
Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil
warna, radio.
d. Bahasa:
Buku bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV
e. Menolong diri sendiri: Gelas/piring plastik, sendok, baju,
sepatu, kaos kaki
f. Tingkah laku social:
Alat permainan yang dapat dipakai bersama, misalnya
congklak, kotak pasir, bola, tali.
g.
2. CIRI ALAT PERMAINAN UNTUK ANAK DIBAWAH USIA 5
TAHUN
0 – 12 bulan

Tujuan:

a. Melatih refleks-refleks (untuk anak berumur 1 bulan), misalnya


mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerja sama mata dengan tangan
c. Melatih kerja sama mata dengan telinga
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan
e. Melatih mengenal sumber asal suara
f. Melatih kepekaan perabaan
g. Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau


dipegang
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka
f. Giring-giring

12 – 24 bulan

Tujuan:

a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara


b. Memperkenalkan sumber suara
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik
d. Melatih imajinasinya
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Genderang, bola denga giring-giring didalamnya


b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (cangkir, piring,
sendok, botol plastik, ember dll.), balok-balok besar, kardus-kardus
besar, buku bergambar, kertas-kertas untuk dicoret, krayon/pensil
warna

25 – 36 bulan

Tujuan:

a. Menyalurkan emosi/perasaan anak


b. Mengembangkan ketrampilan berbahasa
c. Melatih motorik halus dan kasar
d. kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna)
e. Melatih kerja sama mata dan tangan
f. Melatih daya imajinasi
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Lilin yang dapat dibentuk


b. Alat-alat untuk menggambar
c. Puzzle sederhana
d. Manik-manik ukuran besar
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna berbeda
f. Bola

36 – 72 bulan

Tujuan:

a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan


b. Mengembangkan kemampuan berbahasa
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,
mengurangi
d. Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-
pura (sandiwara)
e. Membedakan benda dengan perabaa
f. Menumbuhkan sportivitas
g. Mengembangkan kepercayaan diri
h. Mengembang kreativitas
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari dll)
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus
dan kasar
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang
diluar rumahnya
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan,
misalnya pengertian terapung dan tenggelam
m. Mengenalkan suasana kompetisi, gotong royong

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Berbagai benda dari sekitar rumah, bulu bergambar, majalah


anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat,
gunting, air
b. Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar
rumah
A. Kebutuhan Asih (Psikologi)
PENGERTIAN ASIH
1. Asih merupakan kebutuhan terhadap emosi
2. Asih merupakan ikatan yang serasi dan selaras antara ibu dan
anak
3. Diperlukan pada tahun pertama kehidupan sejak dalam kandungan
untuk menjamin mantapnya tumbuh kembang fisik, mental dan
psikososial anak
4. Asih merupakan bagaimana mempercayakan dan mengasihi untuk
memberikan rasa aman kepada anak. Lebih kepada ikatan
emosional yang terjadi antara anak dan orang tua. Kadang selalu
bertindak selaku teman dan kadang juga orang tua yang protektif.
5. Kelembutan dan kasih sayang adalah kunci untuk mendapatkan
hati anak sehingga mereka tidak segan untuk bercerita.
Meluangkan waktu bersama untuk bermain, berjalan-jalan, dan
menikmati waktu hanya berdua saja
B. MACAM-MACAM KEBUTUHAN ASIH
1. Kasih sayang

orang tua Kasih sayang orang tua yang hidup rukun berbahagia
dan sejahtera yang memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman
kepada anak merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak
untuk tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.

Bayi yang normal biasanya akan mulai menampakkan rasa cemas


bila ditinggalkan ibunya pada umur antara 7 sampai 9 bulan.
Hubungan antara ibu dan anak pada umur dua tahun pertama dalam
kehidupan anak harus cukup memberikan kepercayaan pada anak,
kalau berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi manja.
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan
mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak, baik fisik,
mental maupun sosial emosi yang disebut “ Sindrom Deprivasi
Maternal”. Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan
menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic
trust).

Kasih sayang merupakan sebuah perwujudan kebutuhan asih yang


dapat memberikan ketenteraman secara psikologis pada anak. Anak
berusaha mendapatkan cinta, kasih sayang, dan perhatian dari orang
tuanya. Sumber cinta dan kasih sayang dari seorang bayi adalah
orang tuanya terutama pada ibu melalui komunikasi dari kata-kata
yang diucapkan dan perlakuan ibu pada anaknya. Terpenuhinya
kebutuhan kasih sayang akan membuat perasaan anak bahagia,
tenteram, dan aman.

Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang juga tercermin dari


hubungan yang terjalin dengan baik antara orang tua, keluarga, dan
lingkungan sekitar.

2. Menciptakan rasa aman dan nyaman, anak merasa dilindungi

Seorang anak akan merasa diterimaoleh orangtuanya apabila ia


merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa ada
hubungan yang erat antara anak dan keluarganya.

Faktor lingkungan menyebabkan anak mengalami perubahan-


perubahanyang dapat membuat anak merasa terancam. Anak yang
sedangberada pada kondisi terancam mengalami ketidakpastian
danketidakjelasan, sehingga anak membutuhkan dukungan dari orang
tua yangdapat mengurangi rasa takut yang dihadapi anak. Rasa aman
dan nyamandapat terwujud dengan kehangatan dan rasa cinta dari
orang tua, sertakestabilan keluarga dalam mengendalikan stres.
Kebutuhan rasa aman dan nyaman juga ditunjukkan dengan
penerimaan anak oleh orang tua, pemenuhan segala kebutuhan anak,
anak selalu diperhatikan, didukung dengan hubungan yang baik dalam
sebuah keluarga

3. Harga diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam
keluarganya, keinginannya diperhatikan, apa yang dikatannya ingin
didengar orang tua serta tidak diacuhkan. Bayi dan anak memiliki
kebutuhan harga diri dan ingin merasa dihargai. Anak selalu ingin
merasa dihargai dalam tingkah lakunya. Anak merasa berbeda dengan
orang lain disekitarnya, sehingga anak juga butuh dihargai. Anak
selalu ingin mendapat tempat dihati keluarganya dan selalu ingin
diperhatikan oleh orang-orang disekelilingnya

4. Mandiri

Kemandirian pada anak hendaknya selalu didasarnya pada


perkembangan anak. Apabila orang tua masih menuntut anaknya
mandiri yang melampaui kemampuannya, maka anak dapat menjadi
tertekan. Anak masih perlu bantuan untuk belajar mandiri, belajar
untuk memahami persoalan, memahami apa yang harus diperhatikan
dan kesemuanya itu memerlukan waktu.

Kemandirian merupakan kemampuan untuk berusaha dan


berupayadengan diri sendiri. Kemandirian juga dapatdiartikan sebagai
sebuah kemampuan untuk memikirkan, merasakan, danmelakukan
sesuatu sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.Kemandirian
terdiri dari aspek intelektual (kemauanseseorang untuk berpikir dan
menyelesaikan masalahnya sendiri), aspeksosial (kemauan untuk
membina hubungan dengan orang lain disekitarnya),aspek emosi
(kemauan mengelola emosinya sendiri), aspek ekonomi(kemauan
untuk mengelola kebutuhan ekonominya). Salah satu
bentukkemandirian yang telah ditunjukkan anak adalah kemauan anak
untukmengeksplorasi lingkungan sejak bayi.
Kemandirian anak sebagian besar dipengaruhi oleh peran pola
asuhdan lingkungan sekitarnya, bukan pengaruh faktor genetis. Anak
yangmandiri memiliki ciri khas diantaranya anak lebih senang
memecahkanmasalahnya sendiri daripada mengkhawatirkan
masalahnya, tidak takutmengambil risiko atas keputusannya, percaya
terhadap pemikiran sendirisehingga anak tidak banyak meminta
bantuan pada orang lain, memilikikontrol pada dirinya sendiri .

5. Dibantu, didorong atau dimotivasi

Anak memerlukan dorongan dari orang disekitarnya apabila anak


tidak mampu menghadapi masalah/situasi kurang menyenangkan.
Dorongan yang diberikan bukan seutuhnya namun berupa langkah
yang dapat diambil memberi semangat bahwa dia dahulu dapat
mengatasi dengan baik dan sebagainya.Dukungan dan dorongan yang
diberikan oleh orang tua dengan melakukan stimulasi pada anak untuk
melalui tahap perkembangannya dengan optimal. Orang tua yang
dapat memberikan dukungan pada anak akan membentuk anak yang
memiliki kepercayaan diri.

6. Kebutuhan akan kesuksesan

Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya


dapat dilakukannya, dan merasa sukses mencapai sesuatu yang
diinginkan orang tua. Janganlah anak dipaksa melakukan sesuatu
diluar kemampuannya. Kesuksesan kemungkinan dapat terjadi
kegagalan, jika kegagalan terjadi berulang anak akan merasa kecewa
dan akhirnya merasa kehilangan kepercayaan dirinya. Anak akan
merasa rendah diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Anak
yang mendapat dorongan akan mempunyai semangat untuk
menghadapi situasi atau masalah.

7. Kebutuhan

mendapat kesempatan dan pengalaman Anak-anak membutuhkan


dorongan orang tua dan orang-orang di sekelilingnya dengan
memberikan kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan
sifat bawaannya.Orang tua juga perlu memberikan kesempatan untuk
anak mengeksplorasi lingkungannya. Orang tua harus belajar
mengetahui batasan tertentu untuk membiarkan anak, sehingga anak
memiliki kesempatan mengembangkan kreatifitasnya dan tidak selalu
dilarang oleh orang tuanya

8. Rasa memiliki

Kebutuhan anak akan rasa memiliki sesuatu (betapapun kecilnya)


harus diperhatikan. Semua benda miliknya yang dianggap berharga
harus dapat dimiliki sendiri (bagi orang tua barang-barang tersebut
tidak berharga sama sekali). Orang tua harus dapat memberikan rasa
memiliki pada anak. Pengahargaan orang tua pada benda milik anak
sangat diperlukan anak.Bayi dan anak memiliki kebutuhan rasa
memiliki seperti halnyapada orang dewasa. Anak merasa segala
sesuatu yang telah dimilikinyaharus dijaga agar tidak diambil oleh
orang lain. Rasamemiliki membuat individu untuk menggabungkan diri
dengan orang laindan dapat diterima oleh orang lain
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA
SEKOLAH

A. PENGERTIAN ASUH (FISIK-BIOMEDIS)


1. Asuh merupakan kebutuhan dasar fisik seperti makanan, tempat
tinggal
2. Asuh dititikberatkan pada asupan gizi anak yaitu saat di
kandungan dan sesudahnya. Misalnya ada seorang ibu, saat
kehamilan anak pertama dan kedua, saya menjaga kesehatan dan
mempertahankan asupan yang saya makan. Vitamin, susu, dan
makanan bergizi saya lahap karena harapan saya melahirkan anak
yang cerdas dan sehat. Setelah lahir, saya juga memperhatikan
masa pertumbuhannya.
B. MENJELASKAN PEMBERIAN PANGAN ATAU NUTRISI
Pertumbuhan anak yang cepat sangat membutuhkan energi yang
besar, sehingga anak cenderung mudah lelah.Nutrisi ini harus
terpenuhi sejak anak masih dalam rahim. Ibu memberikan nutrisi
seimbang melalui konsumsi makanan yang bergizi dan menu
seimbang. Air susu ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling
lengkap dan seimbang bagi bayi terutama pada 6 bulan pertama
(ASI Ekslusif). Nutrisi yang adekuat dan seimbang merupakan
kebutuhan akan asuh yang terpenting. Nutrisi termasuk bagian gizi
untuk pembangunan tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun
pertama kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat terutama pertumbuhan otak.
Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan otak. Jadi dapat dikatakan bahwa
nutrisi selain mempengaruhi pertumbuhan, juga mempengaruhi
perkembangan otak. Sampai umur 6 bulan ASI adalah makanan
terbaik yang ideal untuk bayi baik ditinjau dari segi kesehatan fisis
maupun psikis.ASI mempunyai kadar laktosa tinggi yang diperlukan
otak bayi. Pertumbuhan otak manusia lebih cepat dibandingkan
dengan otak jenis makhluk lain, karenanya memerlukan zat-zat
yang sesuai untuk mendorong pertumbuhan otaknya secara
sempurna.
Pemberian makanan tambahan yang tepat akan memberikan hasil
yang lebih baik bagi pertumbuhan anak, tapi yang seimbang dan
sangat tergantung nilai gizi yang terkandung dalam makanan yang
disajikan oleh ibu dan keluarga, pengetahuan tentang gizi yang
harus dikuasai oleh ibu dan keluarga melalui penyuluhan gizi.
Nutrien dapat digolong menjadi 3 golongan :
1. Golongan pembangun: protein hewani dan protein nabati kira-
kira 2-3 gram/kgBB/hari. Misal: ikan, daging, susu telur dll
2. Golongan sumber tenaga: karbohidrat, lemak (singkong, beras,
jagung kentang dll)
3. Golongan pelindung: mikronutrien (besi, kalsium, seng, mangan
dll)

Keadaan kesehatan gizi bergantung pada tingkat konsumsi


makanan yang dihidangkan mengandung semua kebutuhan tubuh.
Masa tumbuh kembang anak membutuhkan zat gizi lengkap seperti
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan mineral.
Kebutuhan diatas jika tidak terpenuhi akan menghambat proses
tumbuh kembang pada tahap selanjutnya. Kebutuhan kalori dan
protein harian yang dianjurkan bagi bayi hingga remaja akan
memperjelas kebutuhan pemenuhan gizi seimbang bagi anak.

USIA KEBUTUHAN RATA-RATA


Bayi 110 kkaori/kgBB/hari
1-3 Tahun 100 kkalori/kgBB/hari
4-6 Tahun 90 kkalori/kgBB/hari
7-9 Tahun 80 kkalori/kgBB/hari
Anak laki-laki 10-12 Tahun 60-70 kkalori/kgBB/hari
Anak laki-laki 13-18 Tahun 50-60 kkalori/kgBB/hari
Anak perempuan 10-12 Tahun 50-60 kkalori/kgBB/hari
Anak perempuan 13-18 Tahun 40-50 kkalori/kgBB/hari

C. KEBUTUHAN PERAWATAN KESEHATAN DASAR

Perawatan kesehatan anak merupakan suatu tindakan yang


berkesinambungan dan terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan
tersier. Tindakan pencegahan primer dilakukan untuk mencegah risiko
tinggi terkena penyakit, seperti melakukan imunisasi dan
penyuluhanpada orang tua tentang diare.

1. Pelayanan kesehatan

Anak perlu dipantau/diperiksa kesehatannya secara teratur.


Penimbangan anak minimal 8 kali setahun dan dilakukan SDIDTK
(Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang) minimal 2 kali
setahun. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari
dan Agustus. Tujuan pemantauan yang teratur untuk mendeteksi
secara dini dan menanggulangi bila ada penyakit dan gangguan
tumbuh kembang, mencegah penyakit serta memantau pertumbuhan
dan perkembangan anak.

2. Imunisasi

Anak perlu diberikan imunisasi dasar yang lengkap yaitu BCG,


Polio, DPT, Hb dan Campak agar terlindung dari penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Sekarang sudah banyak imunisasi
tambahan yang sudah beredar di Indonesia seperti Hib, IPD dll.
Pemberian Imunisasi pada bayi dan anak sangat penting untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit yang bisa
dicegah dengan imunisasi. Dengan melaksanakan imunisasi yang
lengkap maka diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit yang
menimbulkan kesakitan dan kematian.

3. Morbiditas/ kesakitan

Diperlukan uapaya deteksi dini, pengobatan dini dan tepat serta


limitasi kecacatan. Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari
para orang tua, yaitu dengan cara membawa anaknya yang sakit ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat. Jangan sampai penyakit
ditunggu menjadi parah, sebab bisa membahayakan jiwanya. Perlu
diajarkan ke orang tua cara membuat larutan oralit untuk penderita
diarhe atau obat panas untuk anak demam. Demikian juga penyakit
ISPA yang sering memberi dampak pada tumbuh kembang anak harus
ditanggulangi sedini mungkin. Anak yang sehat umumnya akan
tumbuh dengan baik, dan berbeda dengan anak yang sering sakit
karena pertumbuhan akan terganggu. Perlu memberikan makanan
ekstra pada setiap anak sesudah menderita suatu penyakit.

D. BERRMAIN, AKTIVFITAS FISIK TIDUR

Anak perlu bermain, melakukan aktifitas fisik dan tidur karena hal ini
dapat:

1. Merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang


metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
2. Merangsang pertumbuhan otot dan tulang
3. Merangsang perkembangan
E. PENGERTIAN IMUNISASI

Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang


terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelaktertularpenyakit tersebut
ia tidak menjadi sakit (Gde Ranuh dkk, 2011). Sedangkan menurut
Marmi,S.ST (2012), imunisasi adalah suatu proses untuk membuat
sistem pertahanan tubuh kebal terhadap invasi mikroorganisme
(bakteri dan virus) yang dapat menyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatan unuk menyerang tubuh
kita. Dengan imunisasi, tubuh kita akan terlindung dari infeksi begitu
pula orang lain karena tidak tertular dari kita.

1. Bayi

Jenis Imunisasi Usia pemberian Jumlah Interval


Pemberian minimal
Hepatitis B 0–7 hari 1 -
BCG 1 Bulan 1 -
Polio / IPV 1,2,3,4 bulan 4 -
DPT-Hb-Hib 2,3,4 Bulan 3 4 Minggu
Campak 9 bulan 1 4 Minggu

2. Anak batita ( usia bawah 3 tahun)

Jenis Imunisasi Usia pemberian Jumlah Pemberian


DPT-Hb-Hib 18 Bulan 1
Campak 24 Bulan 1

3. Anak Sekolah Dasar (SD) kelas 1 (sederajat)

Jenis Imunisasi Usia pemberian Jumlah Pemberian


Campak Bulan Agustus Bulan Imunisasi
DT Bulan November Bulan sekolah
(BIAS)

4. Anak Sekolah Dasar (SD) kelas 2 dan 3 atau (sederajat)


Jenis Imunisasi Usia pemberian Keterangan
TD Bulan November BIAS

F. JENIS IMUNISASI

Setelah mempelajari tentang penyakit yang bisa dicegah dengan


imunisasi, sekarang Anda akan mempelajari jenis imunisasi yang
diselenggarakan di Indonesia.

a. Imunisasi Wajib

Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh


pemerintahuntuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam
rangka melindungi yangbersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari
penyakit menular tertentu. Imunisasiwajib terdiri atas : imunisasi
rutin,imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus.

1) Imunisasi Rutin

Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang


dilaksanakan secara terusmenerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin
terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi
Lanjutan Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang
masa perlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan kepada anak usia
bawah tiga tahun (Batita), anak usia sekolah dasar, dan wanita usia
subur.

2) Imunisasi Tambahan

Imunisasi tambahan diberikan kepada kelompok umur tertentu


yang palingberisiko terkena penyakit sesuai kajian epidemiologis
pada periode waktu tertentu.Yang termasuk dalam kegiatan
imunisasi tambahan adalah sebagai berikut :

a) Backlog Fighting
Backlog Fightingmerupakan upaya aktif yang dilakukan
untuk melengkapi imunisasi dasar kepada anak yang
berumur 1–3 tahun.Kegiatan Backlog fighting ini
diprioritaskan pada desa yang selama 2 (dua)tahun berturut-
turut tidak mencapai UCI (Universal Child Immunization).
b) Crash Program
Crash program merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
wilayah yangmemerlukan intervensi secara cepat untuk
mencegah terjadinya KLB.Kriteria pemilihan daerah yang
akan dilakukan crash program adalah angkakematian bayi
akibat PD3I tinggi, infrastruktur (tenaga, sarana, dana)
kurang. Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak
mencapai UCI. Crash program bisadilakukan untuk satu
atau lebih jenis imunisasi, misalnya campak, atau
campakterpadu dengan polio.
c) PIN (Pekan Imunisasi Nasional)
PIN merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan
secara serentak di suatunegara dalam waktu
singkat.Kegiatan PIN ini bertujuan untuk memutuskan mata
rantai penyebaran suatu penyakit (misalnya polio). Imunisasi
yang diberikan pada PIN diberikan tanpa memandang status
imunisasi sebelumnya.
d) Sub-PIN Sub
PIN merupakan kegiatan serupa dengan PIN tetapi
dilaksanakan pada wilayah terbatas (beberapa provinsi atau
kabupaten/kota).
e) Catch up Campaign Campak
Catch up campaign campak merupakan suatu upaya untuk
memutuskan transmisipenularan virus campak pada anak
usia sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukandengan pemberian
imunisasi campak secara serentak kepada anak sekolah
dasardari kelas satu hingga kelas enam atau yang sederajat,
serta anak usia 6–12 tahunyang tidak sekolah, tanpa
mempertimbangkan status imunisasi
sebelumnya.Pemberian imunisasi campak pada waktu catch
up campaign campak di sampinguntuk memutus rantai
penularan, juga berguna sebagai booster atau imunisasi
ulang(dosis kedua).
f) Imunisasi dalam Penanganan KLB (Outbreak
ResponseImmunization/ORI)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB
disesuaikan dengansituasi epidemiologis penyakit masing-
masing.
b. Imunisasi Pilihan
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan
kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka
melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular tertentu.
Macam- macam vaksin imunisasi pilihan yaitu ; vaksin MMR,
Hib,Tifoid,Varisela, Hepatitis A, Influensa, Pneumokokus,
Rotavirus, Japanese Ensephalitis dan HPV.

Nutrisi pada Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah

1. PENGERTIAN GIZI

Gizi berasal dari kata Gizawa (bahasa arab), yang berarti pemberian zat-
zat makanan kepada sel-sel dan jaringan tubuh, sehingga memungkinkan
pertumbuhan yang normal dan sehat (Maryunani, 2012).

Gizi adalah suatu proses orgnisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, 2002).

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa gizi adalah


zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Kebutuhan penting pertama akan nutrisi pada bayi baru lahir adalah ASI.
Makanan untuk bayi sehat terdiri dari ASI, jika ASI tidak mencukupi dapat
diberikan susu formula. Selanjutnya sebagai makanan pelengkap setelah
bayi berusia 6 bulan terdiri dari buahbuahan, biscuit, makanan padat bayi
yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis, namun
pemberiannyasecara bertahap sesuai dengan usia anak.

2. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF


Air Susu Ibu adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena
mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Roesli, 2008).

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,
walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan.Hal ini sesuai
dengan rekomendasi UNICEF dan World Health Assembly (WHA) yang
menyarankan pemberian ASI Eksklusif hanya memberikan ASI saja tanpa
tambahan pemberian cairan (seperti : air putih, madu, susu formula, dan
sebagainya) atau makanan lainnya (seperti : buah, biskuit, bubur susu,
bubur nasi, tim, dan sebagainya) (Roesli, 2008).

3. MANFAAT ASI

Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari pemberian ASI

1. Manfaat ASI untuk Bayi

a) Komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi

Setiap wanita telah dipersiapkandengan sepasang payudara yang akan


memproduksi susu untuk makanan bayi yang bau dilahirkannya. Salah
satu keajaiban ASI adalah dapat secara otomatis akan mengubah
komposisinya sesuai dengan perubahan dan kebutuhan bayi di setiap
tahap perkembangannya.

b) Mengandung zat protektif

Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit karena adanya
zat protektif dalam ASI. Zat protektif yang terdapat pada ASI adalah
sebagai berikut:

a. Lactobacillus bifidus
Lactobasillus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam
laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan pencernaan
bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. ASI mengandung zat faktor pertumbuhan
Lactobacillus bifidus. Susu sapi tidak mengandung faktor ini.
b. Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Dengan
mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat menghambat
pertumbuhan kuman tertentu, yaitu Staphylococcus, E. Coli, dan
Entamoeba hystolytica yang juga memerlukan zat besi untuk
pertumbuhannya. Selain menghambat pertumbuhan bakteri
tersebut, laktoferin dapat pula menghambat pertumbuhan jamur
Candida.
c. Lisozim
Lisozim adalah enzim yang dapat mencegah dinding bakteri
(bakterisidal) dan antiinflamasi, bekerja bersama peroksida dan
aksorbat untuk menyerang bakteri E. coli dan sebagian keluarga
Salmonella. Keaktifan lisozim ASI beberapa ribu kali lebih tinggi
dibanding susu sapi. Keunikan lisozim lainnya adalah bila faktor
protektif lain menurun kadarnya sesuai tahap lanjut ASI, maka
lisozim justru meningkat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran.
d. Komplemen C3 dan C4
Kedua komplemen ini, walaupun kadar dalam ASI rendah,
mempunyai daya opsonik, anafilaksonik, dan kemotaktik, yang
bekerja bila diaktifkan oleh Iga dan IgE yang juga terdapat dalam
ASI.
e. Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin SIgA.
Antibody dalam ASI dapat bertahan dalam saluran pencernaan dan
membuat lapisan pada mukosanya, sehingga mencegah bakteri
pathogen dan enterovirus masuk ke dalam mukosa usus.
f. Imunitas seluler
ASI mengandung sel – sel. Sebagian besar (90 %) sel tersebut
berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis
mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim, dan laktoferin.
g. Tidak menimbulkan alergi
Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu
formula akan merangsang aktivasi sistem ini dan dapat
menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda
sampai usia 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi.
c) Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan
menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk
membangun dasar kepercayaan diri (basic sense of trust)

d) Mengupayakan pertumbuhan yang baik

Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas.

e) Mengurangi kejadian karies dentis dan maloklusi

Insidens karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh
lebihtinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui
dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi
lebih lama kontak dengan susu formula. Sisa tersebut akan berubah
menjadi asam yang akan merusak gigi. Selain itu kadar Selenium yang
tinggi pada ASI akan mencegah karies dentis. Telah dibuktikan bahwa
salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang
mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.

2. Manfaat ASI untuk Ibu


a) Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan
ke otak dan kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya
hormon oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan
kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
b) Mempercepat pengecilan kandungan
Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan
kandungan berkontraksi dan dengan demikian pengecilan
kandungan terjadi lebih cepat.
c) Mengurangi anemia
Menyusui eksklusif akan menunda masa subur yang artinya
menunda haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan
pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia
kekurangan besi.
d) Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
ASI dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan
syarat:(1) Bayi berusia belum 6 bulan, (2) Ibu belum haid kembali
dan (3) ASI diberikan secara esklusif
e) Mengurangi risiko kanker indung telur dan kanker payudara
Selama hamil tubuh ibu sudah mempersiapkan diri untuk
menyusui. Bila ibu tidak menyusui akan terjadi gangguan yang
meningkatkan risiko terjadinya kanker indung telur dan kanker
payudara. Kejadian kanker payudara dan kanker indung telur pada
ibu yang menyusui lebih rendah dibandingkan yang tidak
menyusui.
f) Memberikan rasa dibutuhkan
Dengan menyusui ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa
yang dibutuhkan oleh semua manusia.
3. Manfaat ASI untuk Keluarga

ASI sangat praktis dan ekonomis, karena ASI dapat diberikan dimana
saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
membeli susu fomula dan peralatannya serta tidak repot untuk
menyiapkannya. ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang diperlukan
untuk membeli susu formuladapat digunakan untuk keperluan lain.

4. LAMA PEMBERIAN ASI ( MENYUSUI)

Pada hari-hari pertama, biasanya ASI belum keluar, bayi cukup


disusukan selama 4-5 menit, untuk merangsang produksi ASI dan
membiasakan putting susu diisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5 boleh
disusukan selama 10 menit. Setelah produksi ASI cukup, bayi dapat
disusukan selama 15 menit. Menyusukan selama 15 menit ini jika
produksi ASI cukup dan ASI lancar keluarnya, sudah cukup untuk bayi.
Dikatakan bahwa, jumlah ASI yang terisap bayi pada 5 menit pertama
adalah ± 112 ml, 5 menit kedua ± 64 ml, dan 5 menit terakhir hanya ± 16
ml.

5. TAHAPAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

Kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan bisa terpenuhi dari ASI saja
atau susu formula karena alasan medis. ASI sebaiknya terus diberikan
sampai anak usia 2 tahun, namun pada saat bayi usia 6 bulan harus mulai
diberikan makanan pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Makanan tambahan atau makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah
makanan yang diberikan kepada bayi disamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai umur 6–24 bulan, dan
merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga,
pengenalan. Pemberian MP-ASI diberikan kan secara bertahap sesuai
dengan usia anak yang dimulai dari MP-ASI yang jenis lumat, lembik
sampai anak terbiasa dengan makanan keluarga. Hal ini dimaksudkan
untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-
ASI.

6. DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI SECARA DINI

Dampak pemberian MP ASI yang diberikan secara dini antara lain:

a. Menurunkan intensitas pengisapan bayi, yang akan berisiko untuk


terjadinya penurunan produksi ASI.
b. Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat
mempengaruhi penyerapan zat besi dari ASI sehingga
menyebabkan defisiensi zat besi dan anemia.
c. Risiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih
ASI.
d. Kebutuhan gizi/nutrisi anak tidak terpenuhi.
e. Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga
risiko infeksi meningkat.
f. Defluk atau kolik usus ( kerewelan atau tangisan yang terus
menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram di dalam
usus).
7. KEBUTUHAN NUTRISI BAYI USIA 0-6 BULAN

Nutrisi bayi yang berusia 0-6 bulan cukup terpenuhi dari ASI saja (ASI
Eksklusif). Hal-hal perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
bayi usia 0-6 bulan adalah sebagai berikut:

a. Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan


(kolostrum)
b. Jangan beri makanan/minuman selain ASI
c. Susui bayi sesering mungkin
d. Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari
e. Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
f. Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
g. Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi
lainnya
h. Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh
perhatian
i. Dukungan suami dan keluarga penting dalam keberhasilan ASI
Eksklusif

KEBUTUHAN NUTRISI BAYI USIA 6-8 BULAN

Pada bayi usia 6 – 8 bulan pemberian ASI diteruskan serta pemberian


makanan tambahan mulai diperkenalkan dengan pemberian makanan
lumat dua kali sehari. Pemberian makanan tambahan diperkenalkan
karena keadaan alat cerna sudah semakin kuat. Makanan yang diberikan
pada bayi usia ini harus sudah bervariasi, terutama dalam memilih bahan
makanan yang akan digunakan. Bahan makanan lauk pauk seperti telur,
hati, daging sapi, daging ayam, ikan basah, ikan kering, udang, atau
tempe tahu, dapat diberikan secara bergantian.

Jika Anda akan menyiapkan MP-ASI yang baik perlu memperhatian


hal berikut:

a. Padat energy, protein dan zat mikro (zat besi, Zinc, Kalsium,
Vitamin A, Vitamin C dan Folat)
b. Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam, penyedap
rasa dan pengawet
c. Mudah ditelan dan disukai anak
d. Tersedia lokal dan harganya terjangkau Makanan utama adalah
makanan padat yang diberikan secara bertahap (bentuk, jumlah
dan freuensi)

Pemberian makan pada bayi usia 6 – 8 bulan

USIA BENTUK BERAPA KALI BERAPA


MAKANAN SEHARI BANYAK
SETIAP KALI
MAKAN
6 - 8 Bulan - ASI - Teruskan 2 - 3 sendok
- Makanan pemberianASI makan secara
lumat seseringmungkin bertahaphingga
(buburdan - Makanan lumat mencapai1/2
makanan 2-3 kali sehari gelas atau 125
keluarga yang - Makanan ml setiap kali
dilumatkan) selingan 1-2 kali makan
sehari(buah,
biscuit)

KEBUTUHAN NUTRISI BAYI UMUR 9-11 BULAN

Pemberian makan pada bayi usia 9-11 bulan adalah sebagai berikut:

1. Teruskan pemberian ASI


2. Berikan MP-ASIyang lebih padat, contohnya: bubur nasi, nasi tim
dan nasi lembek

Pemberian makanan pada bayi usia 9-11 bulan

USIA BENTUK BERAPA KALI BERAPA


MAKANAN SEHARI BANYAK
SETIAP KALI
MAKAN
9 - 11 bulan - ASI - Makanan - Teruskan 1/2
lembik pemberian ASI gelas/mangkuk
ataudicincang - Makanan atau 125 m
yang lembek 3-4 kali
mudahditelan sehari
anak. - Makanan
- Makanan selingan 1-2
selingan yang kali sehari.
dapatdipegang
anakdiberikan di
antara waktu
makan lengkap
Selain hal tersebut, anak juga berikan aneka makanan yang terdiri
dari:

1. Makanan pokok, seperti: nasi, ubi, sagu


2. Lauk hewani: ikan, telur, hati, ayam dan daging
3. Lauk nabati: tempe, tahu, kacang-kacangan
4. Sayur dan buah-buahan
5. Beri makanan selingan 2 kali sehari , contoh: bubur kacang hijau,
pisang, biskuit, kue tradisional dan kue lain

KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI UMUR 12-24 BULAN DAN ANAK


PRASEKOLAH

Kelompok yang rawan gizi adalah bayi, balita dan anak prasekolah.
Ketidak tahuan tentang cara pemberian makanan yangbaik dari jumlah,
jenis frekuensi makanan menjadi suatu penyebab terjadinya masalah
kurang gizi pada bayi dan anak. Oleh karena itu sebagai tenaga
kesehatan harus memiliki kemampuan melakukan KIE (Konsultasi,
Informasi dan Edukasi) tentang kebutuhan gizi pada anak.

Dalam pemenuhan gizi pada anak Ibu dan keluarga harus


membiasakan memberi asupan gizi yang terbaik untuk buah hatinya dan
disesuaikan dengan kemampuan finansial dan kemudahan
memperolehnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah: pemilihan bahan
makanan, pengolahan, termasuk kebersihannya pada saat proses
memasak dan penyajiannya serta cara pemberiannya kepada anak.

Untuk mengurangi rasa bosan anak, ibu sebaiknya memiliki beraneka


resep masakan untuk anak sehingga bisa menghidangkan berbagai
masakan.

Pemenuhan gizi pada anak

Umur 12-24 Bulan Umur 24 bulan atau Lebih


 Teruskan pemberian ASI  Berikan makanan keluarga 3
Berikan makanan keluarga x sehari, sebanyak 1/3-1/2
secara porsi makanan orang
bertahap sesuai dewasa yang terdiri dari
kemampuan anak Berikan nasi, lauk-pauk, sayur dan
3 x sehari, sebanyak 1/3 buah Berikan makanan
porsi selingan kaya gizi 2 x
 makan orang dewasa  sehari di antara waktu
terdiri dari nasi, laukpauk, makan. Perhatikan jarak
sayur, dan buah Beri pemberian makanan
makanan selingan kaya  keluarga dan makanan
gizi 2 x sehari selingan
 di antara waktu makan
(biskuit, kue)
 Perhatikan variasi
makanan.
Sumber: Buku Ajar KIA, 2015

- Utamakan memberikan MP-ASI dari makanan lokal. Jika


mengunakan MP-ASI buatan pabrik, baca cara pakainya dan
perhatikan tanggal kadaluwarsanya
- Ajari anak makan sendiri dengan sendok
- Ajari anak minum dengan menggunakan gelas

A. TUMBUH KEMBANG ANAK SEHAT

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa


yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, yang
bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran panjang
(cm, meter), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari
seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan lingkungannya.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak, yaitu:

1. Faktor genetik

Faktor genetik ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut.


Kemampuan anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari
orang tuanya.

2. Faktor lingkungan

Yang dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada.


Dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar
anak untuk tumbuh kembang sejak dalam kandungan sampai dewasa.
Lingkungan yang baik akan menunjang tumbuh kembang anak,
sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan menghambat tumbuh
kembangnya.

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi


menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu:

a. Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”) Meliputi:


1) pangan/gizi
2) perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan yang teratur, pengobatan
3) pemukiman yang layak
4) kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan
5) pakaian
6) rekreasi, kesegaran jasmani
b. Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat
dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang
selaras baik fisik, mental, atau psikososial.
c. Kebutuhan akan stimulasi mental (”ASAH”)
Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan,
kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika,
produktivitas dan sebagainya. Anak yang mendapat ASUH, ASIH,
dan ASAH yang memadai akan mengalami tumbuh kembang yang
optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.

PERKEMBANGAN ANAK

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita,


karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial, emosional dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk pada masa ini.

Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara


pemeriksaan perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur
atau telah terjadi penyimpangan dari perkembangan normal.

Empat parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan anak


adalah:

1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).


2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda
dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah,
berbicara spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya).

A. Konsep tumbuh kembang bayi, balita, dan anak pra sekolah


1. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan


struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya
multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga disebabkan
oleh bertambah besarnya sel. Adanya multiplikasi dan ber- tambah
besarnya ukuran sel berarti ada pertambahan secara kuantitatif dan
hal terse- but terjadi sejak terjadinya konsepsi hingga dewasa.
Konsepsi yaitu bertemunya sel telur dan sperma (IDAI, 2002).
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan
saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya sehingga
perkembangan ini berperan penting dalam ke- hidupan manusia.

Menurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih,


terdapat 4 aspek perkembangan anak balita yaitu :

a. Kepribadian/tingkah laku sosial (personal social) yaitu aspek


yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Motorik halus (fine motor adaptive) yaitu aspek yang
berhubungan dengan kemam- puan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang
cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga. Misalnya
memasukkan manik ke botol, me- nempel, menggunting.
c. Motorik kasar (gross motor) yaitu aspek yang berhubungan
dengan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan sebagian
sebagian besar bagian tubuh karena dilakukan dilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga.
Misalnya berjalan, berlari.
d. Bahasa (language) adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan bicara spontan. Pada masa bayi,
kemampuan bahasa bersifat pasif sehingga bila menyatakan
perasaan Uraian Materi atau keinginannya melalui tangisan
dan gerakan. Semakin bertambah usia, anak akan
menggunakan bahasa aktif yaitu dengan bicara.
2. Ciri-Ciri Tumbuh kembang

Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang


berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara
simultan (bersamaan). Adanya pertambahan ukuran fisik, akan disertai
pertambahan kemampuan (perkembangan) anak. Pada dasarnya
tumbuh kembang mempunyai prinsip yang berlaku secara umum yaitu;

1. Tumbuh kembang merupakan suatu proses terus menerus dari


konsepsi sampai dewasa,
2. Pola tumbuh kembang pada semua anak umumnya sama,
hanya kecepatan- nya berbeda. Perkembangan fungsi organ
tubuh, terjadi menurut dua hukum tetap
3. perkembangan terjadi lebih dulu didaerah kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal / anggota tubuh (pola sefalokaudal),
4. perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembang kebagian distal seperti jari-jari yang
mempu- nyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
3. Tahap-tahap Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang pada masa anak sudah dimulai sejak dalam


kandungan sampai usia 18 tahun. Hal ini sesuai dengan pengertian
anak menurut WHO yaitu sejak terjadinya konsepsi sampai usia 18
tahun. Pada dasarnya dalam kehidupan manusia mengalami berbagai
tahapan dalam tumbuh kembangnya dan setiap tahap mempunyai ciri
tertentu.

Tahapan tumbuh kembang yang paling memerlukan perhatian dan


menentukan kualitas seseorang dimasa mendatang adalah pada masa
anak.Ada beberapa tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada
masa anak.Menurut pedoman SDIDTK Depkes (2005)
Tahapan tersebut sebagai berikut :

A. Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam


kandungan) terbagi
1) Masa zigot / mudigah: sejak konsepsi sampai umur kehamilan 2
minggu
2) Masa embrio : umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
3) Masa janin / fetus : umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan. Pada masa janin ada 2 periode :
a) Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai
trimester ke 2 kehamilan.
b) Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan.
B. Masa bayi / infancy (umur 0-12 bulan) terbagi:
a. Masa neonatal usia 0-28 hari, terbagi menjadi:
1. Neonatal dini (perinatal) : 0-7 hari dan
2. Neonatal lanjut: 8-28 hari
b. masa post (pasca) neonatal umur 29 hari sampai 12 bulan.
C. Masa balita dan prasekolah usia 1 - 6 tahun, terbagi menjadi :

Masa balita: mulai 12-60 bulan tahun dan masa Pra sekolah: mulai
60-72 bulan tahun Setiap anak akan melewati tahapan tersebut secara
flexible dan berkesinambungan. Misalnya pencapaian kemampuan
tumbuh kembang pada masa bayi, tidak selalu dicapai pada usia 1
tahun secara persis, tetapi dapat dicapai lebih awal atau lebih dari satu
tahun. Masing-masing tahap memiliki ciri khas dalam anatomi, fisiologi,
biokimia dan karakternya.
Hampir sepertiga masa kehidupan manusia dipakai
mempersiapkan diri untuk menghadapi dua pertiga masa kehidupan
berikutnya.Oleh karena itu, upaya untuk mengopti- malkan tumbuh
kembang pada awal-awal kehidupan bayi dan anak adalah sangat
penting.

Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak berbeda-beda,


tetapi ada patokan umur tertentu untuk mencapai kemampuan tersebut
yang sering disebut dengan istilah milestone (Moersintowarti, 2002).

D. Masa Pranatal

Periode terpenting pada masa prenatal adalah trimester I


kehamilan.Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka
terhadap pengaruh lingkungan janin. Kehidupan bayi pada masa
pranatal dikelompokkan dua periode, yaitu:

a. Masa embrio yang dimulai sejak konsepsi sampai kehamilan


delapan minggu. Pada masa ini ovum yang telah dibuahi,
dengan cepat menjadi suatu organisme yang berdeferensiasi
dengan cepat untuk membentuk berbagai sistem organ tubuh.
b. Masa fetus yaitu sejak kehamilan 9 minggu sampai kelahiran.
Masa fetus ini terbagi dua yaitu masa fetus dini (usia 9 minggu
sampai trimester dua), dimana terja- di percepatan
pertumbuhan dan pembentukan manusia sempurna dan alat
tubuh mulai berfungsi. Berikutnya adalah masa fetus lanjut
(trimester akhir) yang ditandai dengan pertumbuhan tetap
berlangsung cepat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Pada
masa ini juga terjadi transfer imunoglobulin G (IgG) dari darah
ibu melalui plasenta.Pada 9 bulan masa kehamilan, kebutuhan
bayi bergantung sepenuhnya pada ibu. Oleh karena itu
kesehatan ibu sangat penting dijaga dan perlu dihindari faktor-
faktor resiko terjadinya kelainan bawaan / gangguan penyakit
pada janin yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangannya.
Masa Neonatal

Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi


perubahan sirkulasi darah serta organ-organ tubuh mulai berfungsi.
Saat lahir berat badan normal dari ibu yang sehat berkisar 3000 gr -
3500 gr, tinggi badan sekitar 50 cm, berat otak sekitar 350 gram. Pada
sepuluh hari pertama biasanya terdapat penurunan berat badan
sepuluh persen dari berat badan lahir, kemudian berangsur-angsur
mengalami kenaikan.

Bahwa pada masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat


fisiologis akan muncul. Diantaranya refleks moro yaitu reflek
merangkul, yang akan menghilang pada usia 3-5 bulan; refleks meng-
hisap (sucking refleks); refleks menoleh (rooting refleks); refleks
mempertahankan posi- si leher/kepala (tonick neck refleks); refleks
memegang (palmar graps refleks) yang akan menghilang pada usia 6-
8 tahun. Refleks-refleks tersebut terjadi secara simetris, dan seiring
bertambahnya usia, refleks-refleks itu akan menghilang. Pada masa
neonatal ini, fungsi pendengaran dan penglihatan juga sudah mulai
berkembang.

Masa bayi (1-12 bulan)

Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara


cepat. Umur 4-5 bulan berat badan bayi sudah 2x berat badan lahir
dan umur 1 tahun sudah 3x berat badan saat lahir. Sedangkan untuk
panjang badannya pada 1 tahun sudah satu setengah kali panjang
badan saat lahir.Pertambahan lingkar kepala juga pesat.Pada 6 bulan
pertama, pertumbuhan lingkar kepala sudah 50%.Oleh karena itu perlu
pemberian gizi yang baik yaitu dengan memperhatikan prinsip menu
gizi seimbang.

Pada tiga bulan pertama, anak berusaha mengelola koordinasi bola


mata untuk mengikuti suatu objek, membedakan seseorang dengan
benda, senyum naluri, dan bersuara.Terpenuhinya rasa aman dan
kasih sayang yang cukup mendukung perkembangan yang optimal
pada masa ini.Pada posisi telungkup, anak berusaha mengangkat
kepala.Jika tidur telentang, anak lebih menyukai sikap memiringkan
kepala ke samping.

Pada tiga bulan kedua, anak mampu mengangkat kepala dan


menoleh ke kiri-kanan saat telungkup. Setelah usia lima bulan anak
mampu membalikkan badan dari posisi telentang ke telungkup dan
sebaliknya, berusaha meraih benda-benda di sekitarnya untuk
dimasukkan ke mulut. Anak mampu tertawa lepas pada suasana yang
menyenangkan, misalnya diajak bercanda, sebaliknya akan
cerewet/menangis pada suasana tidak menyenangkan.

Pada enam bulan kedua, anak mulai bergerak memutar pada


posisi telungkup untuk menjangkau benda-benda di sekitarnya. Sekitar
usia sembilan bulan anak bergerak merayap atau merangkak dan
mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Bila dibantu berdiri, anak
berusaha untuk melangkah sambil berpegangan.Koordinasi jari
telunjuk dan ibu jari lebih sempurna sehingga anak dapat mengambil
benda dengan menjepitnya. Kehadiran orang asing akan membuat
cemas (stranger anxiety) demikian juga perpisahan dengan ibunya.

Pada usia 9 bulan 1 tahun, anak mampu melambaikan tangan,


bermain bola, memukul-mukul mainan, dan memberikan benda yang
dipegang bila diminta. Anak suka sekali bermain ci-luk-ba

Pada masa bayi terjadi perkembangan interaksi dengan lingkungan


yang menjadi dasar persiapan untuk menjadi anak yang lebih
mandiri.Kegagalan memperoleh perkemban- gan interaksi yang positif
dapat menyebabkan terjadinya kelainan emosional dan ma- salah
sosialisasi pada masa mendatang.Oleh karena itu, diperlukan
hubungan yang mesra antara ibu (orang tua) dan anak.

Masa Toddler (1 – 3 tahun)

Pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif lebih pelan daripada
masa bayi tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat.Anak
sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga tampak langsing
dan berotot, dan anak mulai belajar jalan.Pada mulanya, anak berdiri
tegak dan kaku, kemudian berjalan dengan berpegangan. Sekitar usia
enam belas bulan, anak mulai belajar berlari dan menaiki tangga,
tetapi masih kelihatan kaku. Oleh karena itu, anak perlu diawasi
karena dalam beraktivitas, anak tidak memperhatikan bahaya.

Perhatian anak terhadap lingkungan menjadi lebih besar dibanding


masa sebelumnya yang lebih banyak berinteraksi dengan
keluarganya. Anak lebih banyak menyelidiki benda di sekitarnya dan
meniru apa yang diperbuat orang. Mungkin ia akan mengaduk-aduk
tempat sampah, laci, lemari pakaian, membongkar mainan, dan lain-
lain. Benda-benda yang membahayakan hendaknya disimpan di
tempat yang lebih aman.Anak juga dapat menunjuk beberapa bagian
tubuhnya, menyusun dua kata dan mengulang kata-kata baru.

Pada masa ini, anak bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat


keakuan yang kuat seh- ingga segala sesuatu yang disukainya
dianggap miliknya. Bila anak menginginkan mainan kepunyaan
temannya, sering ia akan merebutnya karena dianggap miliknya.
Teman dianggap sebagai benda mati yang dapat dipukul, dicubit atau
ditarik rambutnya apabila menjengkelkan hatinya. Anak kadang-
kadang juga berperilaku menolak apa saja yang akan dilakukan
terhadap dirinya (self defense), misalnya menolak mengenakan baju
yang sudah disediakan orang tuanya dan akan memilih sendiri pakaian
yang disukainya Pada masa ini anak waktunya dilatih untuk buang air
besar dan buang air kecil pada tempatnya (toilet training). Orang tua
perlu memberikan bimbingan dengan akrab, penuh kasih sayang,
tetapi juga tegas, sehingga anak tidak mengalami kebingungan. Jika
orang tua mengenal kebutuhan anak, maka anak akan berkembang
perasaan otonominya sehingga dapat mengontrol otot-otot dan
rangsangan lingkungan.
Masa Prasekolah
Pada usia 5 tahun, pertumbuhan gigi susu sudah lengkap. Anak
kelihatan lebih langsing.Pertumbuhan fisik juga relatif pelan.Anak
mampu naik turun tangga tanpa bantuan, demikian juga berdiri
dengan satu kaki secara bergantian atau melompat sudah mampu
dilakukan.Anak mulai berkembang superegonya (suara hati) yaitu
merasa bersalah bila ada tindakannya yang keliru.
Pada masa ini anak berkembang rasa ingin tahu (courius) dan
daya imaginasinya, seh- ingga anak banyak bertanya tentang segala
hal disekelilingnya yang tidak diketahuinya. Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak, akan membuat anak merasa bersalah. Anak
belum mampu membedakan hal yang abstrak dan konkret sehingga
orang tua sering menganggap anak berdusta, padahal anak tidak
bermaksud demikian.
Anak mulai mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan
laki-laki. Anak juga akan mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua
sehingga mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa disekitarnya.
Pada akhir tahap ini, anak mulai mengenal cita-cita, belajar
menggambar, menulis, dan mengenal angka serta bentuk/warna
benda.Orang tua perlu mulai mempersiapkan anak untuk masuk
sekolah.Bimbingan, pengawasan, pengaturan yang bijaksana, per-
awatan kesehatan dan kasih sayang dari orang tua dan orang-orang
disekelilingnya sangat diperlukan oleh anak.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Pola pertumbuhan dan perkembangan anak umumnya merupakan
interaksi banyak faktor yang saling mempengaruhi.Soetjiningsih
(2002), menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan
eksternal .
Faktor dalam (Internal)
a. Genetik Faktor
genetik akan mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan,
kematangan tulang, alat seksual dan saraf sehingga merupakan modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, faktor
tersebut meliputi:
1. Perbedaan ras, etnik atau bangsa Contohnya dari faktor sebut
antara lain tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan
orang Indonesia atau bangsa lainnya, sehingga postur tubuh
tiap bangsa berlainan
2. Keluarga Contohnya ada keluarga yang cenderung mempunyai
tubuh gemuk atau per- awakan pendek
3. Umur Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja merupakan
tahap yang mengalami pertumbuhan cepat dibanding masa
lainnya.
4. Jenis kelamin Contohnya Wanita akan mengalami masa
prapubertas lebih dahulu dibanding la- ki-laki.
5. Kelainan kromosom Dapat menyebabkan kegagalan
pertumbuhan, misalnya Down’s sindroma
b. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal yaitu saat
janin berumur 4 bulan yang mana saat tersebut terjadi pertumbuhan
cepat.Hormon yang berpengaruh terutama hormon pertumbuhan
somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.Selain itu kelenjar
tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk
metabolisma, maturasi tulang, gigi dan otak.
Faktor lingkungan (eksternal) Faktor lingkungan yang dapat
berpengaruh, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pranatal,
kelahiran, dan pasca natal.
c. Faktor pra natal (selama kehamilan), meliputi ;
1) Gizi, misal nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan
janin, terutama trimester akhir kehamilan.
2) Mekanis, misal Posisi janin yang abnormal dalam kandungan
dapat menyebabkan kelainan kongenital misalnya club foot.
3) Toksin, zat kimia, radiasi
4) Kelainan endokrin
5) Infeksi TORCH, penyakit menulat seksual
6) Kelainan imunologi
7) Psikologis ibu b. Faktor kelahiran / Persalinan Misal riwayat
kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko
terjadinya kerusakan jaringan otak.
d. Faktor pasca natal Seperti halnya pada masa pranatal,
Faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah
gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia,
psikologis, endokrin, sosio ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi
dan obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai