NIM : 19.006
2. Konsepbayibarulahir
a. DefinisiBayibarulahir (neonatus)
Neonatusadalahsuatukeadaandimanabayibarulahirdenganumur
kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontantanpagangguan, menangiskuat,
nafassecaraspontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram
sertaharusdapatmelakukanpenyesuaiandiridarikehidupanintrauteri
nkekehidupanekstrauterin.
b. Ciri –CiriBayiBaru Lahir
1) Lahir atermantara 37-42 minggu
2) Berat badan 2500 – 4000 gram
3) Panjang lahir 48 – 52 cm
4) Lingkar dada 30 – 38 cm
5) Lingkarkepala 33 – 35 cm
6) Lingkarlengan 11-12
7) Frekuensidenyutjantung 120-160x/menit
8) Kulitkemerah- merahan dan licinkarenajaringansubkutan yang
cukup.
9) Rambut lanugo tidakterlihat dan
rambutkepalabiasanyatelahsempurna
10) Kuku agakpanjang dan lemas k. Nilai APGAR >7
11) Gerakan aktif
12) Bayilahirlangsungmenangiskuat
13) Genetalia : - Pada laki-lakikematanganditandaidengan testis
yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang. - Pada
perempuankematanganditandaidengan vagina dan uterus
yang berlubang ,serta labia mayoramenutupi labia minora.
14) Refleks rooting ( mencari putting susu
denganrangsangantaktil pada pipi dan
daerahmulut)sudahterbentukdenganbaik.
15) Refleks sucking sudahterbentukdenganbaik.
16) Refleks grasping sudahbaik
17) Refleks morro
18) Eliminasibaik, urine dan mekoniumkeluardalam 24 jam
pertama
c. TahapanBayiBaru Lahir
1) Tahap I terjadisegerasetelahlahir,selamamenit –
menitpertamakelahiran. Pada tahapinidigunakan system
scoring apgaruntukfisik dan scoring grayuntukinteraksibayi
dan ibu.
2) Tahap II disebuttahaptransisionalreaktivitas.Padatahap II
dilakukanpengkajianselama 24 jam
pertamaterhadapadannyaperubahanperilaku.
3) Tahap III disebuttahapperiodik, pengkajiandilakukansetelah
24 jam pertama yang meliputipemeriksaanseluruhtubuh.
d. Bounding Attachment
1) Suatukondisi / tindakan agar
terjadinyahubunganpositifantarabayi,ibu, ayah dan sibling
sertakeluarga yang lain
2) Bayi merasadicintai, diperhatikan,aman dan
nyamansehinggaterbentuksosial dan dapatbereksplorasi yang
merupakanawalpembentukankonsepdiri
3) Jika gagal,gangguanperkembangantingkahlaku (stereotipi)
misalnyamenghisapjari, menyakitidiri,
tidurdilantaiatauketakutan , apatis, kemundurankognitif/verbal
e. Perubahan-Perubahan yang terjadi pada bayibarulahir
1) Perubahanpernafasanpada sistempernafasanSelamadalam
uterus, janinmendapatoksigendaripertukaran gas melalui
placenta. Setelah bayilahirharusmelaluiparu-
parubayipernafasanpertama pada BBL terjadi normal
dalamwaktu 30 detik. Setelah kelahirantekananrongga dada
bayi pada
saatmelaluijalanlahirpervaginamengakibatkancairanparu-
paru(pada bayi normal jumlahnya 80 – 100 ml). kehilangan
1/3 darijumlahcairantersebutsehinggacairan yang
hilanginidigantidenganudara. Pernafasan pada
neonatusterutamapernafasandiafragmatik dan abdominal dan
biasanyamasihtidakteraturfrekwensi dan
dalamnyapernafasan.
Bayiituumumnyasegeramenangissekeluarnyadarijalanlahir.
Sebagaisebabsebab yang menimbulkanpernafasan yang
pertama, dikemukakan :
a) Rangsangan pada kulitbayi.
b) Tekanan pada thorax sebelumbayilahir.
c) Penimbunan CO2 Setelah anaklahirkadar CO2
dalamdarahanak naik dan
inimerupakanrangsanganpernafasan.
d) Kekurangan O2
e) Pernafasanintrautrin Anak
sudahmengadakanpergerakanpernafasandalamrahim,
malahansudahmenangisdalamrahim. Pernafasan di
luarhanyamerupakanlanjutandarigerakanpernafasan di
dalamrahim.
f) PemeriksaanbayiKebanyakananakakanmulaibernafasdala
mbeberapadetiksetelahlahir dan
menangisdalamsetengahmenit.
2) Perubahanmetabolismekarbohidrat/glukosaFungsiotakmem
erlukanglukosadalamjumlahtertentu.
Dengantindakanpenjepitantalipusatdenganklem pada
saatlahirseorangbayiharusmulaimempertahankankadarglukos
adarahnyasendiri. Pada
setiapbayibarulahirglukosadarahakanturundalamwaktucepat
(1-2 jam). Koreksipenurunan gula darahdapatterjadidengan 3
cara:
a) Melaluipenggunaan ASI
(bayibarulahirsehatharusdidoronguntukmenyusu ASI
secepatmungkinsetelahlahir).
b) Melaluipenggunaancadanganglikogen (glikogenolisis).
c) Melaluipembuatanglukosadarisumber lain terutama lemak
(glukoneogenesis).
3) PerubahansuhutubuhBayibarulahirbelumdapatmengatursu
hutubuhmereka,
sehinggaakanmengalamistresdenganadanyaperubahan-
perubahanlingkungan.
Bayibarulahirdapatkehilanganpanasmelalui:
a) Evaporasi:cairanmenguap pada kulit yang basah.
b) Konduksi:kehilanganpanas oleh
karenakulitbayiberhubunganlangsungdenganbenda/alat
yang suhunyalebihdingin
c) Konveksi:terjadibilabayitelanjang di ruang yang
relatifdingin (25oC ataukurang)
d) Radiasiadalahkehilanganpanaskarenatubuhbayi yang
lebihpanasmenyentuhpermukaan yang lebihdingin.
4) Perubahan pada sistemkardiovaskuler Pada
sistemkardiovaskulerharusterjadi 2 perubahanbesar, yaitu:
a) Penutupan foramen ovale atrium jantung.
b) Penutupanduktusafteriosusantaraarteriparu dan aorta.
Duaperistiwa yang
mengubahtekanandalamsistempembuluh:
I. Pada saattalipusatdipotong,
resistensipembuluhdarahmeningkat dan tekanan atrium
kananmenurun. Tekanan atrium
kananmenurunkarenaberkurangnyaalirandarahke
atrium kanan yang mengurangi volume dan
selanjutnyatekanannya.
Keduakejadianinimembantudarahdengankandunganok
sigensedikitmengaturkeparu-paruuntukmengalami
proses oksigenasiulang.
II. Pernafasanpertamamenurunkanresistensipembuluhpar
u dan meningkatkantekanan atrium kanan. Oksigen
pada pernafasanpertamainimenimbulkanrelaksasi dan
terbakarnyasistempembuluhbaru.
Denganpeningkatantekanan pada atrium kiri foramen
ovalesecarafungsiakanmenutup.
5) Perubahansistem gastrointestinal,
ginjalKemampuanbayibarulahircukupbulanuntukmenelan dan
mencernamakananmasihterbatas, juga
hubunganantaraosephagusbawah dan
lambungmasihbelumsempurna yang mengakibatkangumoh
pada bayibarulahir dan bayimuda.
Kapasitaslambungsendirisangatterbataskurangdari 30 cc.
Faeces pertamabayiadalahhitamkehijauan, tidakberbau,
substansi yang kentaldisebutmekonium. Faeces
inimengandungsejumlahcairan amnion, verniks,
sekresisaluranpencernaan, empedu, dan
zatsisadarijaringantubuh.
Pengeluaraniniakanberlangsungsampaiharike 2-3. pada
harike 4-5 warnatinjamenjadicoklatkehijauan. Air kencing.
Bilakandungkencingbelumkosong pada waktulahir, air
kencingakankeluardalamwaktu 24 jam yang
harusdicatatadalahkencingpertama,
frekuensikencingberikutnya,
sertawarnanyabilatidakkencing/menetes/perubahanwarnaken
cing yang berlebihan.
6) Perubahanberat badanDalamhari-haripertamaberat badan
akanturun oleh karenapengeluaran (meconium, urine,
keringat) dan masuknyacairanbelummencukupi.
Turunnyaberat badan tidaklebihdari 10%. Berat badan akan
naik lagi pada harike 4 sampaiharike 10. Cairan yang
diberikan pada hari 1 sebanyak 60 ml/kg BB
setiaphariditambahsehingga pada harike 14 dicapai 200 ml/kg
BB sehari.
7) Sistem skeletalTulang-
tulangneonatuslunakkarenatulangtersebutsebagianbesarterdir
idarikartilago yang hanyamengandungsejumlahkecilkalsium.
8) Sistem neoromuskular Pada saatlahirototbayilambat dan
lentur, otot-otottersebutmemiliki tonus
kemampuanuntukberkontraksiketikadirangsang,
tetapibayikurangmempunyaikemampuanuntukmengontrolnya.
Sistempersarafanbayicukupberkembanguntukbertahanhidupte
tapibelumterintegrasisecarasempurna.
f. Periode Masa Transisi pada BayiBaru
LahirSetiapbayibarulahirharusmenyesuaikandiridarikehidupan
intra uterinkekehidupanekstrauterin. Proses
inidapatberjalanlancartetapidapat juga terjadiberbagaihambatan,
yang bilatidaksegeradiatasidapatberakibat fatal.
Terdapattigaperiodedalam masa transisibayibarulahir:
1) PeriodereaktivitasI : (30 menitpertamasetelahlahir) Pada awal
stadium iniaktivitassistemsarafsimpatifmenonjol, yang ditandai
oleh:
a) SistemkardiovaskulerDetakjantungcepattetapitidakteratu
r, suarajantungkeras dan kuat.
Talipusatmasihberdenyut. Warnakulitmasihkebiru-
biruan, yang diselingiwarnamerahwaktumenangis
b) TrakturrespiratorrusPernafasancepat dan dangkal.
Terdapatronchidalamparu. Terlihatnafascupinghidung,
merintih dan terlihatpenarikan pada dinding thorax.
c) SuhutubuhSuhutubuhcepatturun.
d) AktivitasMulaimembukamata dan
melakukangerakanexplorasi. Tonus
ototmeningkatdengangerakan yang makinmantap.
Ektrimitasatasdalamkeadaanfleksierat dan
extrimitasbawahdalamkeadaanextensi.
e) Fungsi usus Peristaltik usus semulatidakada.
Meconium biasanyasudahkeluarwaktulahir.
Menjelangakhir stadium iniaktivitassistem para simpatik
juga aktif, yang ditandaidengan:
f) Detakjantungmenjaditeratur dan frekuensimenurun.
g) Talipusatberhentiberdenyut.
h) Ujung extremitaskebiru-biruan.
i) Menghasilkanlendirencer dan jernih,
sehinggaperludihisaplagi.
Selanjutnyaterjadipenurunanaktivitassistemsarafotonomba
ik yang simpatikmaupun para
simpatikhinggakitaharushati-
hatikarenarelatifbayimenjaditidakpekaterhadaprangsanga
ndariluarmaupundaridalam. Secaraklinisakanterlihat:
Detakjantungmenurun. Frekuensipernafasanmenurun.
Suhutubuhrendah. Lendirmuluttidakada. Ronchi
parutidakada. Aktifitasotot dan tonus menurun.
Bayitertidur. Pada saatinikitaperluberhati-hati agar
suhutubuhtidakterusmenurun.
2) Periodereaktifitas II (periodeiniberlangsung 2 sampai 5 jam)
Pada periodeinibayiterbangundaritidur yang nyenyak,
sistemsarafotonommeningkatlagi. Periodeiniditandaidengan:
a) Kegiatansistemsaraf para simpatik dan
simpatikbergantiansecarateratur.
b) Bayimenjadipekaterhadaprangsangandaridalammaupund
ariluar.
c) Pernafasanterlihattidakteraturkadangcepatdalamataudang
kal.
d) Detakjantungtidakteratur.
e) Reflek gag/gumohaktif.
f) Periodeiniberakhirketikalendirpernafasanberkurang.
3) Periode III stabilisasi (periodeiniberlangsung 12 sampai 24
jam)
Keduapengkajiankeadaanfisiktersebutuntukmemastikanbayi
dalamkeadaan normal/mengalamipenyimpangan.
g. Penatalaksanaan Awal BayiBaru Lahir
1) mengeringkandengansegera dan
membungkusbayidengankain yang
cukuphangatuntukmencegahhipotermi
2) Menghisaplendiruntukmembersihkanjalannafassesuaikondisi
dan kebutuhan.
3) Memotong dan mengikattalipusat,
memberintiseptiksesuaiketentuansetempat.
4) Bonding Attacment (kontakkulitdini) dan segeraditetekan pada
ibunya.
5) Menilaiapgarmenitpertama dan menitkelima
6) Memberiidentitasbayi: Pengecapantelapak kaki bayi dan
ibujariibu, pemasangangelangnamasesuaiketentuansetempat
7) Mengukursuhu, pernafasan, denyutnadi.
8) Memandikan/membersihkan badan bayi,
kalausuhusudahstabil (bisatunggusampaienam jam
setelahlahir)
9) Menetesiobatmatabayiuntukmencegahopthalmia –
neonatorum.
10) Pemeriksaanfisik dan antropometri
11) Pemberian vitamin K oral/parenteral
sesuaikebijakansetempat
12) Rooming in (rawatgabung): penuhatau partial
h. Prinsip Dasar PenangananBayibarulahir 1. Tujuan: menjagajalan
napas, mempertahankansuhutubuh, cegahinfeksi&identifikasi 2.
Prinsipdasar: penangananfaktor-
faktorrisikokematianperinatal( perdarahan,
hipertensikelahiranpeterm,asfiksia dan hipotermi). 3. > 50%
kematian by pd masa neonatal mis krnhipotermi/ cold
stress→hipoglikemi→ hipoksia→kerusakanotak/perdarahan
otak1) MembersihkanjalannafasBayi normal
akansegeramenangisspontansegerasesudahlahir,
apabilabayitidaklangsungmenangis,
penolongsegeramembersihkanjalannafasdengancara: a.
.Meletakkanbayi pada posisiterlentang di tempat yang keras dan
hangat. b. .Gulungsepotongkain dan letakkan di bawah bahu
sehinggaleherbayilurus dan kepalatidakmenekuk,
posisikepaladiaturlurussedikittengadahkebelakang. c.
Bersihkanhidung, mulut dan tenggorokanbayidenganjaritangan
yang dibungkusdengankassasteril. d. Tepukkeduatelapak kaki
bayisebanyak 2-3 kali ataugosokkulitbayidengankainkering dan
kasar, denganrangsanganinibiasanyabayiakansegeramenangis.
Kekuranganzatasam pada
bayibarulahirakanmenyebabkankerusakanotak.
Sangatpentingmembersihkanjalannafas,
sehinggaupayabernafastidakakanmenyebabkanaspirasilendir
(masuknyalendirkeparu-paru). -Alat
penghisaplendirmulutataupenghisaplainnya yang steril,
tabungoksigendenganselangnyaharisselalusiap di tempat. -
Segeralakukanusahapenghisapmulut dan hidung. -
Petugasharusmemantau dan mencatatusahanafas yang pertama.
- Warnakulit,
adanyacairanataumekaniumdalamhidungataumulutharusdiperhati
kan.
Bantuanuntukmemulaipernafasanmungkindiperlukanuntukmewuj
udkanventilasi yang adekuat. -
Dokteratautenagamedislainnyahendaknyamelakukanpemompaan
bilasetelah 1 menitbayitidakbenafas. 2) Penilaianbayiwaktulahir
(assessmant at birth) Keadaanumumbayidimulai 1
menitsetelahlahirdenganpenggunaannilai APGAR.
Penilaianiniperluuntukmengetahuiapakahbayimenderitaasfiksiaata
utidak. Setiappenilaiandiberiangka 0,1 dan 2
darihasilpenilaiantersebutapakahbayi normal (vigorous baby =
nilaiapgar 7-10), asfiksiasedang-ringan (nilaiapgar 4-6)
atauasfiksiaberat (nilaiapgar 0-3). Bilanilaiapgardalam 2
menitbelummencpainilai 7,
makaharusdilakukantindakanresasitasilebihlanjut. Oleh
karenabilabayimenderitaasfiksialebihdari 5 menit,
kemungkinanterjadigejala-
gejalaneurologiklanjutankemudianharilebihbesar.
Berhubungandenganitu, menurutapgardilakukanselain pada umur
1 menit juga pada umur 5 menit. Nilai APGAR 0 1 2 Apperance
(WarnaKulit) Pucat Badan merah,
ekstremitasbiruSeluruhtubuhkemerahmerahan Pulse Rate (Frek.
Nadi) Tidakada Kurang dari 100 Lebihdari 100 Grimance
(ReaksiRangsangan) TidakadaSedikitgerakanmimik (grimance)
Batuk/bersih Activity (Tonus Otot)
TidakadaEkstrimitasdalamsedikit flexi Garakanaktif Respiration
(Pernafasan) TidakadaLemah/tidakteraturBaik/menangisJumlah
3)
MemotongtalipusatPemotongantalipusatmenyebabkanpemisahanf
isikterakhirantaraibu dan bayi, talipusatdipotongsebelum dan
sesudahplasentalahirtidakakanmempengaruhibayi,
kecualiapabilabayitidakmenangis,
makatalipusatsegeradipotonguntukmemudahkanmelakukanreusita
si. Talipusatdiklemdenganklemsterildenganjarak 3 cm
daritalipusatbayilakukanpengarutan pada
talipusatdarikeklemkearahibu, dan kemudian pasang klmkedua
pada sisiibu 2 cm dariklempertama,
pegangtalipusatdiantarakeduaklemtersebutdengantangankiriseda
ngkantangankananmemotongtalipusatdiantarakeduaklemdengang
untingtalipusatsteril, kemudian ikat puntungtalipusatsekitar 1 cm
daripusatbayidenganmenggunakanbenangsterilataupenjepittalipus
at, lalupengikatkeduadengansimpulkuncidibagiantalipusat pada
sisi-sisi yang berlawananataupengikatandapat pula
menggunakanklemtalipusatdariplastiklukatalipusatdibersihkan dan
dirawatdenganalkohol 70% sertadibalukkassasteril.
Pembaluttersebutdigantisetiaphari dan setiaptalipusatbasah/kotor.
Atau juga bisamenggunakantriplel T (larutanberwarnabiru)
tanpadibalut oleh kasasteril.
Talipusatharusdipantaudarikemungkinanterjadinyaperdarahantalip
usat. 4) Mempertahankansuhutubuhbayi Pada waktubayilahir,
bayimampumengatursecaratetapsuhutubuhnya dan
membutuhkanpengaturandariluaruntukmembuatnyatetaphangat,
bayibarulahirharusdibungkusdengankainhangatkarenasuhutubuuh
bayimerupakantolakukurkebutuhanakantempattidur yang
hangatsampaitubuhnyastabil. Mekanismekehilanganpanas: a.
Evaporasiadalahcarakehilanganpanas yang utama pada
tubuhbayi. b.
Konduksiadalahkehilanganpanasmelaluikontaklangsungantaratub
uhbayi dan permukaan yang dingin. c.
Konveksiadalahkehilanganpanas pada
saatbayiterpapardenganudarasekitar yang lebihdingin. d.
Radiasiadalahkehilanganpanas yang terjadi pada
saatbayiditempatkandekatbenda-benda yang
mempunyaitemperaturlebihrendahdaritemperaturtubuhbayi. Cara
pencegahankehilanganpanas: a. Keringkanbayisecaraseksama.
b. Selimutbayidenganselimutataukainbersih, kering dan hangat. c.
Tutupbagiankepalabayi. d. Anjurkanibuuntukmemeluk dan
menyusuibayinya. e.
Jangansegeramenimbangataumemandikanbayi. f. Tempatkanbayi
di lingkungan yang hangat. 5) Memberikan vitamin K
Untukmencegahperdarahankarenadefesiensi vitamin K
makasetiapbayi yang barulahir normal dan cukupbulanperludiberi
vitamin K peroral 1 mg/hariselama 3 hari,
sedangkanbayiresikotingidiberi vitamin K parenferaldosis 0,5 – 1
mg (1 M). 6) Memberiobatsalep/tetes mata Tetes
mata/salepantibrotika yang diberidalamwaktu 2 jam
pertamasetelahkelahiran. Obat yang diberikanberupa tetes mata
(larutanperatnitrat 1%) atausalep (salepmataeritromisin 0,5%)
salep/tetes mata yang diberikandalam 1 garis lurus,
mulaidaribagianmata yang paling
dekatdenganhidungbayimenujubagianluarmata. 7)
IdentifikasibayiIdentifikasibyaisegeralakukansegerasetelahbayilahi
r dan ibumasihberdekatandenganbayinyadikamarbersalin. Tanda
pengenalbayibisamenggunakan cap jariatautelapak kaki. Tanda
pengenalbayiumumnyamenggunakansecarikkertasputihatauberwa
rnamerah/birutergantungjeniskelamin dan ditulisnama
(bayinyonya), tanggallahir, nomorbayi, unit. Setelah
itukertasdimasukkandalamkantongplastikdengan pita diikatkan
pada pergelangantanganibu, pengikatan pita
hanyadapatdilepasataudigunting. Di
setiaptempattidurharusdiberitandadenganmencantumkannama,
tanggallahir, nomeridentifikasi. 8)
PemantauanbayibarulahirTujuannyayaituuntukmengetahuibayi
normal atautidak dan identifikasimasalahkesehatanbayibarulahir
yang memerlukanperhatiankeluarga dan penolongpersalinan,
sertatindaklanjutpetugaskesehatan. a. Dua jam
pertamasesudahlahir, yang dipantau: - Kemampuanmenghisap. -
Bayitampakaktifataulunglai. - Bayikemerahanataubiru. b.
Sebelumpenolongpersalinanmeninggalkanibu dan bayinya, yang
dipantau: - Bayikecil masa kehamilanataukurangbulan. -
Gangguanpernafasan.
i. AdaptasiBayiBaru Lahir 1. SistemKardiovaskular 2.
SistemPernapasan 3. SistemHematopoiesis 4. Sitem
Gastrointestinal 5. SistemImunitas 6. SistemIntegumen 7.
SistemTermogenik 8. SistemReproduksi 9. SistemNeuromuskular
j. PemberianAsi 1. Bayi normal
dapatdisusuisegerasetelahlahirdanganmenghisapmencegahperda
rahan, perangsanganpembentukanASI,terbina bonding 2. Ibu
dijelaskanmanfaat ASI termasukkolostrum 3. KontraindikasiASI
:mamaeabses/ca, ibusakitjantungberat/HIV/hevatitisdll 2.11.
KebutuhanBayiBaru Lahir 1. Merawattalipusat :sesudah
/sebelumplaclepastakmasalah. 2. Menilai APGAR menit 1,5,10.
normal7-10, asfiksiaringan 4-6 ,berat
b. Perlindungan Termal
Bayi baru lahir berada pada suhu lingkungan lebih
rendah dari pada suhu di dalam kandungan ibu. Agar tetap
mempertahankan panas dapat diperoleh dari pergerakan
tungkai dan stimulasi lemak coklat. Namun jika suhu ruangan
terlalu dingin maka bayi rentan kehilangan panas karena
mekanisme pengaturan suhu tubuhnya belom berfungsi secara
sempurna 11 oleh karena itu jika tidak dilakukan upaya
pencegahan kehilangan panas tubuh maka bayi akan rentan
mengalamai hipotermi.
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir ke
lingkunganya dapat terjadi dalam beberapa mekanisme, yaitu
sebagai berikut:
1) Konduksi
Konduksi merupakan kehilangan panas pada bayi melaui
kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang
dingin. Melalui proses ini panas dari tubuh bayi akan
berpindah langsung ke objek lain yang lebih dingin yang
bersentuhan langsung dengan kulit bayi.
2) Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada
saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin.
Kehilangan panas ini dapat terjadi ketika membiarkan bayi
terlentang di ruang yang relatif dingin
3) Radiasi
Radiasi merupakan kehilangan panas yang terjadi ketika
menempakan bayi berdekatan dengan benda-benda yang
suhunya lebih rendah dari bayi. Bayi dapat kehilangan
panas dengan cara ini dikarenakan benda-benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara lansung).
4) Evaporasi 12
Evaporasi merupakan perpindahan panas dengan cara
mengubah cairan menjadi uap. Kehilangan panas ini dapat
terjadi ketika penguapan cairan ketuban pada permukaan
tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Kehilangan panas juga
dapat terjadi ketika bayi baru lahir langsung dimandikan dan
tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
c. Metabolisme Karbohidrat
Kehidupan janin di dalam kandungan mendapatkan
kebutuhan glukosa dari plasenta. Tindakan penjepitan tali pusat
menyebabkan bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada bayi baru lahir, glukosa darah akan
menurun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).
Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen, terutama di hati selama bulan-bulan terakhir dalam
rahim. Bayi baru lahir yang menderita diabetes militus (DM) dan
BBLR mengalami prubahan glikogen menjadi glukosa
meningkat atau terjadi gangguan pada metabolisme asam
lemak yang menyebabkan kebutuhan neonatus tidak terpenuhi,
kemungkinan bayi akan mengalami hipoglikemi selain itu bayi
akan mengalami hipotermi pada saat lahir yang mengakibatkan
hipoksia.
e. Sistem Gastrointestinal
Janin ketika sudah cukup bulan akan mulai menghisap
dan menelan. Refleks gumoh dan refleks batuk sudah terbentuk
dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir
menelan karena terdapat sentuhan pada langit-langit mulut bayi
sehingga memicu bayi untuk menghisap selain itu juga karena
adanya kerja peristaltik lidah dan rahang yang memeras air
susu dan payudara ke kerongkongan bayi sehingga memicu
refleks untuk menelan. Gumoh sering terjadi pada bayi baru
lahir karena hubungan antara esofagus bawah dan lambung
masih belom sempurna. Kapasitas lambung bayi baru lahir
cukup bulan sekitar 30 cc, kapasitas lambung ini akan
bertambah seiring dengan bertambahnya pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi.
Pada pencernaan bayi baru lahir menggandung zat
berwarna hitam kehijauan yang terdiri atas mukopolisakarida.
Zat ini disebut mekonium. Mekonium biasanya dikelurkan 12-24
jam pertama dan dalam dalam 4 hari biasanya feses sudah
terbentuk dan berwarna kekuningan. Enzim dalam saluran
pencernaan biasanya sudah terdapat pada neonatus, kecuali
pada amilase dan lipase. Amilase dihasilkan dari kelenjar saliva
setelah 3 bulan dan oleh prankes setelah usia 6 bulan.
Sementara lipase baru dihasilkan oleh pankreas setelah usia 6
bulan.
1) Perubahan Pola Pembentukan Feses Pada Neonatus
a) Mekonium.
Tinja pertama bayi, tersusun atas cairan amniotik dan
penyusunya, sekresi usus, sel mukosa yang lepas, dan
kemungkinan darah ibu yang tertelan atau perdarahan
minor pembuluh saluran pencernaan.
b) Tinja Transisi Pengeluaran mekonium akan sudah terjadi
dalam 24 jam sampai 48 jam pertama, meskipun bisa
juga terlambat sampai 7 hari pada bayi dengan BBLR.
c) Tinja Susu. Tinja akan keluar pada hari ketiga setelah
menyusui, berwarna coklat kehijauan sampai coklat
kekuningan dan teksturnya kurang lengket dibandingkan
dengan mekonium. Pada hari keempat tinja bayi yang
disusui ASI berwarna kuning hingga keemasan berbau
seperti susu. Tinja bayi yang disusui dengan susu
formula berwarna kuning pucat sampai coklat muda,
lebih padat dan berbau lebih busuk. Sumber :
f. Sistem Kekebalan Tubuh (Imun)
Pada saat dalam kandungan plasenta merupakan sawar
yang menjaga janin bebas dari antigen dan stres imunologis.
Setelah lahir, bayi 17 menjadi rentan terhadap berbagai infeksi
dan alergi karena sistem kekebalan tubuhnya belom matang,
Sistem kekebalan tubuh akan memberikan kekebalan
alami dan kekebalan yang didapat, kekebalan alami terdiri dari
struktur pertahanan tubuh yang meminimalisir infeksi. Contoh
kekebalan alami adalah perlindungan oleh membran mukosa
kulit , fungsi saringan saluran nafas, pembentukan koloni
mikroba oleh kulit dan usus, serta perlindunga kimia oleh
lingkungan asam lambung. Kekebalan alami juga disediakan
pada tingkat sel yaitu sel darah yang dapat membunuh
mikroorganisme asing. Namum pada BBL sel darah ini belom
matang oleh karena itu belum mampu melokalisasi dan
memerangi infeksi secara efisien , kekebalan ini didapat ketika
bayi sudah dapat membentuk reaksi antibodi terhadap antigen
asing.
Belum matangnya kekebalan alami pada bayi maka
menyebabkan bayi rentan mengalami terkena infeksi, oleh
karena itu pencegahan terhadap infeksi (seperti pada praktik
persalinan yang aman dan menyusi ASI sacara dini sangat
penting terutama kolostrum).
Bayi baru lahir dan bayi yang lahir prematur. Beresiko
tinggi terkena infeksi selama beberapa bulan pertama
kehidupanya. Infeksi merupakan penyebab pertama morbiditas
dan mortalitas. Bayi baru lahir tidak dapat membatasi patogen
yang menrobos masuk akibat hipofungsi mekanisme inflamasi
dan imun. 18
g. Keseimbangan Cairan dan Fungsi Ginjal
Kadar natrium bayi baru lahir relatif lebih besar dari pada
kalium karena ruangan ekstra seluler yang luas. Ginjal telah
berfungsi tetapi belum sempurna karena nefron masih belom
banyak. Laju filtrasi glomerulus BBL hanyalah 30-50%
akibatnya kemampuan mengeluarkan limbah dari dalam masih
kurang.
Bayi baru lahir sudah harus buang air kecil dalam 24 jam
pertama jumlah urine sekitar 20-30 mL/Jam dan meningkat
sekitar 100-200 Ml/Jam pada akhir minggu pertama.
Bayi yang diberikan susu formula umumnya lebih sering
BAK, tetapi jumlah urin bayi yang diberikan ASI meningkat 3-4
hari setelah kolostrum sudah tidak produksi lagi. Setelah hari
keempat bayi seharusnya sudah BAK 6-8 kali setiap 24 jam.
h. Sistem Hepatik
Hati terus membantu pembentukan darah selama janin
dalam kandungan maupun bayi sudah lahir. Selama periode
nonatal, hati menghasilkan zat yang esensial untuk pembekuan
darah. Hati juga mengendalikan jumlah bilirubin tak terkonjugasi
yang bersikulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan
dilepaskan secara bersamaan dengan pemecahan sel sel darah
merah.
Bayi baru lahir akan terjadi perubahan kimia dan
morfologis yaitu kenaikan kadar protein serta penurunan kadar
lemak dan glikogen .enzim 19 hati akan aktif sekitar 3 bulan
setelah kelahiran. Daya detoksifikasi hati pada bayi baru lahir
belom sempurna oleh karena itu harus hati –hati dalam
pemberian obat-obatan.
Penyimpanan zat besi selama dalam kandungan cukup
memadai bagi bayi sampai 4-6 bulan kehidupan ekstrauterin.
Bayi prematur dan bayi BBLR memiliki cadangan zat besi yang
lebih sedikit yang hanya memadai 2-3 bulan pertama. Pada
saat ini bayi lebih rentan terhadap defisiensi zat besi.
i. Sistem Saraf
Pada saat bayi lahir sistem saraf belom terintegrasi
sempurna namun cukup untuk mendukung kehidupan di
ekstarauterin. Sebagian besar fungsi neourologis berupa refleks
primitif misalnya refleks moro, refleks rooting, refleks menghisap
dan menelan, refleks batuk dan bersin, refleks grasping, refleks
stepping, refleks tonus leher dan refleks babinski. Sistem saraf
autonom sangat penting selama transisi karena merangsang
respirasi awal, membantu mempertahankan keseimbangan
asam-basa, mengatur sebagian kontrol suhu.
Fungsi sensoris bayi baru lahir sudah sangat
berkembang dan memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan
dan perkembangan, termasuk proses perlekatan.
1) Pendengaran 20 Berkembang sangat baik saat lahir.
Bayi bereaksi terhadap suara dengan berpaling ke arah
sumber suara. Bayi baru lahir memberi respons terhadap
suara berfrekuensi rendah seperti suara denyut jantung atau
lagu nina bobo dengan menurunkan aktivitas motorik dan
berhenti menangis. Suara yang berfrekuensi tinggi memicu
reaksi waspada
2) Pengecap Mampu membedakan rasa manis dan asam pada
usia 72 jam.
3) Penghirup Mampu membedakan antara bau ASI ibunya
dengan ASI yang lain
4) Peraba Sensitif terhadap nyeri bereaksi terhadap stimulasi
taktil.
5) Penglihatan Mampu memfokuskan pada objek yang terang
dan berjarak 20 cm. pupil bereaksi terhadap cahaya da
refleks berkedip mudah dirangsang. Bayi sangat sensitif
terhadap cahaya jika ruangan dalam kondisi gelap maka
bayi refleks membuka mata dengan lebar dan melihat
disekelilingnya.
1. (Model Naratif)
Tanggal pengkajian :
Jam :
Tempat pengkajian :
Nama mahasiswa :
NIM :
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
1. Identitas pasien :
b. Umur bayi :
c. Tanggal lahir/jam :
d. Jenis kelamin :
a. Nama ayah/ibu :
b. Umur ayah/ibu :
c. Agama :
d. Suku/bangsa :
e. Pendidikan :
f. Pekerjaan :
g. Alamat :
B. Alasan Datang/Kunjungan:
C. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit jantung :
b. Diabetes militus :
c. Penyakit ginjal :
d. Penyakit hati :
e. Hipertensi :
f. Penyakit kelamin :
g. RH atau isoimunisasi :
h. Riwayat abortus :
c. Imunisasi TT :
d. BB ibu :
e. Keluhan TM I-III :
f. Perdarahan :
g. Pre Eklampsi :
h. Gestasional diabetes :
i. Kelainan ketuban :
j. Infeksi :
a. Tanggal lahir :
b. Tempat :
c. Penolong :
d. Jenis persalinan :
e. Lama persalinan :
f. Ketuban pecah :
g. Penyulit :
b. APGAR score:
1 Denyut jantung
2 Usaha nafas
3 Tonus otot
4 Reflek
5 Warna kulit
Total
d. Trauma lahir :
A. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum :
2. Kesadaran :
3. Tanda-tanda vital :
4. Antropometri :
a. Berat Badan :
b. Panjang Badan :
c. Lingkar kepala :
d. Lingkar dada :
e. Lingkar lengan :
1. Kepala :
a. Ubun-ubun :
b. Sutura, molase :
2. Muka :
3. Mata :
4. Hidung :
5. Telinga :
6. Mulut :
a. Bibir / palatum :
7. Leher :
8. Dada :
a. Bentuk :
b. Puting susu :
c. Bunyi nafas :
d. Bunyi jantung :
10. Abdomen :
a. Bentuk :
d. Benjolan :
a. Laki-laki
b. Perempuan
1) Vagina berlubang
2) Uretra berlubang
14. Punggung/spina :
15. Kulit :
a. Verniks :
b. Warna :
c. Pembengkaan :
d. Tanda-tanda lahir:
b. Reflek rooting : bila di colek dari salah satu pinggir pipi atau mulut
bayi akan
reflek menggenggam
C. Pemeriksaan penunjang
a. Darah :
III Assesment
IV Penatalaksanaan
Tanggal :
Jam :
melaksanakan kontak antara kulit ibu dan bayi, periksa setiap 15 menit
telapak kaki
bayi normal, bayi risiko tinggi berikan melalui parenteral dengan dosis
0,5-1 mg IM
No. Regester :
I. Biodata
Nama bayi/anak :
Tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Umur :
Agama :
Suku / bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat/no Telepon :
I. Data Subjektif
1. Keluhan utama (anak / orang tua)..............
3. Respon keluarga.................
• Lahir tanggal...............jam..........
• Lama persalinan:
Kala I : .........jam
Kala II : .........jam
c. Komplikasi :
Berat badan.....
Panjang lahir....
• Jenis makanan:....
• Debu .....
• Obat....
• BCG........
• Hepetitis b....
• Polio ......
• DPT....
• Campak .......
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum:.....
b. Kesadaran........
c. Tanda vital......
• Tekanan darah.....
• Nadi ....
• Pernafasan....
• Suhu.....
d. Status Gizi.....
• Tinggi badan......cm
• Lingkar kepala......cm
• Berat badan....kg
e. Kulit......
f. Kuku.....
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala :
• Rambut : ....
• Ubun-ubun : ...
• Wajah : ....
• Mata : ....
• Telinga : ....
• Hidung : ....
• Mulut : ...
b. Leher :
c. Dada
• Gerakan : ....
• Payudara : ....
• Paru : ....
• Jantung : ....
d. Abdomen
• Gerakan : ...
• Auskultasi :
f. Genetalia :
h. Ekstremitas :
3. Pemeriksaan penunjang
• X ray
III Analisa
IV Penatalaksanaan
2. Pencegahan Infeksi
upaya pencegahan infeksi pada bayi baru lahir.
kehamilan ektopik
hamil anggur
tanda-tanda hamil kosong
beda hamil anggur dan hamil diluar kandungan
hamil anggur pada wanita
hamil yang tidak terdeteksi
k. Persalinan Caesar
Ketika ibu menderita beberapa infeksi penyakit
menular seksual maka kemungkinan dokter bisa
memberikan alternatif persalinan caesar. Persalinan normal
akan membuat bayi melewati jalan lahir dan kemungkian
bayi akan terkena infeksi dari bakteri atau sumber penyakit
lain pada ibu. Namun pertimbangan ini juga bisa dilakukan
jika ibu mengalami kondisi seperti preeklampsia atau bayi
besar dalam kandungan.
Tujuan:
12 – 24 bulan
Tujuan:
25 – 36 bulan
Tujuan:
36 – 72 bulan
Tujuan:
orang tua Kasih sayang orang tua yang hidup rukun berbahagia
dan sejahtera yang memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman
kepada anak merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak
untuk tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.
3. Harga diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam
keluarganya, keinginannya diperhatikan, apa yang dikatannya ingin
didengar orang tua serta tidak diacuhkan. Bayi dan anak memiliki
kebutuhan harga diri dan ingin merasa dihargai. Anak selalu ingin
merasa dihargai dalam tingkah lakunya. Anak merasa berbeda dengan
orang lain disekitarnya, sehingga anak juga butuh dihargai. Anak
selalu ingin mendapat tempat dihati keluarganya dan selalu ingin
diperhatikan oleh orang-orang disekelilingnya
4. Mandiri
7. Kebutuhan
8. Rasa memiliki
1. Pelayanan kesehatan
2. Imunisasi
3. Morbiditas/ kesakitan
Anak perlu bermain, melakukan aktifitas fisik dan tidur karena hal ini
dapat:
1. Bayi
F. JENIS IMUNISASI
a. Imunisasi Wajib
1) Imunisasi Rutin
2) Imunisasi Tambahan
a) Backlog Fighting
Backlog Fightingmerupakan upaya aktif yang dilakukan
untuk melengkapi imunisasi dasar kepada anak yang
berumur 1–3 tahun.Kegiatan Backlog fighting ini
diprioritaskan pada desa yang selama 2 (dua)tahun berturut-
turut tidak mencapai UCI (Universal Child Immunization).
b) Crash Program
Crash program merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
wilayah yangmemerlukan intervensi secara cepat untuk
mencegah terjadinya KLB.Kriteria pemilihan daerah yang
akan dilakukan crash program adalah angkakematian bayi
akibat PD3I tinggi, infrastruktur (tenaga, sarana, dana)
kurang. Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak
mencapai UCI. Crash program bisadilakukan untuk satu
atau lebih jenis imunisasi, misalnya campak, atau
campakterpadu dengan polio.
c) PIN (Pekan Imunisasi Nasional)
PIN merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan
secara serentak di suatunegara dalam waktu
singkat.Kegiatan PIN ini bertujuan untuk memutuskan mata
rantai penyebaran suatu penyakit (misalnya polio). Imunisasi
yang diberikan pada PIN diberikan tanpa memandang status
imunisasi sebelumnya.
d) Sub-PIN Sub
PIN merupakan kegiatan serupa dengan PIN tetapi
dilaksanakan pada wilayah terbatas (beberapa provinsi atau
kabupaten/kota).
e) Catch up Campaign Campak
Catch up campaign campak merupakan suatu upaya untuk
memutuskan transmisipenularan virus campak pada anak
usia sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukandengan pemberian
imunisasi campak secara serentak kepada anak sekolah
dasardari kelas satu hingga kelas enam atau yang sederajat,
serta anak usia 6–12 tahunyang tidak sekolah, tanpa
mempertimbangkan status imunisasi
sebelumnya.Pemberian imunisasi campak pada waktu catch
up campaign campak di sampinguntuk memutus rantai
penularan, juga berguna sebagai booster atau imunisasi
ulang(dosis kedua).
f) Imunisasi dalam Penanganan KLB (Outbreak
ResponseImmunization/ORI)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB
disesuaikan dengansituasi epidemiologis penyakit masing-
masing.
b. Imunisasi Pilihan
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan
kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka
melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular tertentu.
Macam- macam vaksin imunisasi pilihan yaitu ; vaksin MMR,
Hib,Tifoid,Varisela, Hepatitis A, Influensa, Pneumokokus,
Rotavirus, Japanese Ensephalitis dan HPV.
1. PENGERTIAN GIZI
Gizi berasal dari kata Gizawa (bahasa arab), yang berarti pemberian zat-
zat makanan kepada sel-sel dan jaringan tubuh, sehingga memungkinkan
pertumbuhan yang normal dan sehat (Maryunani, 2012).
Kebutuhan penting pertama akan nutrisi pada bayi baru lahir adalah ASI.
Makanan untuk bayi sehat terdiri dari ASI, jika ASI tidak mencukupi dapat
diberikan susu formula. Selanjutnya sebagai makanan pelengkap setelah
bayi berusia 6 bulan terdiri dari buahbuahan, biscuit, makanan padat bayi
yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis, namun
pemberiannyasecara bertahap sesuai dengan usia anak.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,
walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan.Hal ini sesuai
dengan rekomendasi UNICEF dan World Health Assembly (WHA) yang
menyarankan pemberian ASI Eksklusif hanya memberikan ASI saja tanpa
tambahan pemberian cairan (seperti : air putih, madu, susu formula, dan
sebagainya) atau makanan lainnya (seperti : buah, biskuit, bubur susu,
bubur nasi, tim, dan sebagainya) (Roesli, 2008).
3. MANFAAT ASI
Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit karena adanya
zat protektif dalam ASI. Zat protektif yang terdapat pada ASI adalah
sebagai berikut:
a. Lactobacillus bifidus
Lactobasillus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam
laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan pencernaan
bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. ASI mengandung zat faktor pertumbuhan
Lactobacillus bifidus. Susu sapi tidak mengandung faktor ini.
b. Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Dengan
mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat menghambat
pertumbuhan kuman tertentu, yaitu Staphylococcus, E. Coli, dan
Entamoeba hystolytica yang juga memerlukan zat besi untuk
pertumbuhannya. Selain menghambat pertumbuhan bakteri
tersebut, laktoferin dapat pula menghambat pertumbuhan jamur
Candida.
c. Lisozim
Lisozim adalah enzim yang dapat mencegah dinding bakteri
(bakterisidal) dan antiinflamasi, bekerja bersama peroksida dan
aksorbat untuk menyerang bakteri E. coli dan sebagian keluarga
Salmonella. Keaktifan lisozim ASI beberapa ribu kali lebih tinggi
dibanding susu sapi. Keunikan lisozim lainnya adalah bila faktor
protektif lain menurun kadarnya sesuai tahap lanjut ASI, maka
lisozim justru meningkat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran.
d. Komplemen C3 dan C4
Kedua komplemen ini, walaupun kadar dalam ASI rendah,
mempunyai daya opsonik, anafilaksonik, dan kemotaktik, yang
bekerja bila diaktifkan oleh Iga dan IgE yang juga terdapat dalam
ASI.
e. Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin SIgA.
Antibody dalam ASI dapat bertahan dalam saluran pencernaan dan
membuat lapisan pada mukosanya, sehingga mencegah bakteri
pathogen dan enterovirus masuk ke dalam mukosa usus.
f. Imunitas seluler
ASI mengandung sel – sel. Sebagian besar (90 %) sel tersebut
berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis
mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim, dan laktoferin.
g. Tidak menimbulkan alergi
Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu
formula akan merangsang aktivasi sistem ini dan dapat
menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda
sampai usia 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi.
c) Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan
menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk
membangun dasar kepercayaan diri (basic sense of trust)
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas.
Insidens karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh
lebihtinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui
dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi
lebih lama kontak dengan susu formula. Sisa tersebut akan berubah
menjadi asam yang akan merusak gigi. Selain itu kadar Selenium yang
tinggi pada ASI akan mencegah karies dentis. Telah dibuktikan bahwa
salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang
mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
ASI sangat praktis dan ekonomis, karena ASI dapat diberikan dimana
saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
membeli susu fomula dan peralatannya serta tidak repot untuk
menyiapkannya. ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang diperlukan
untuk membeli susu formuladapat digunakan untuk keperluan lain.
Kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan bisa terpenuhi dari ASI saja
atau susu formula karena alasan medis. ASI sebaiknya terus diberikan
sampai anak usia 2 tahun, namun pada saat bayi usia 6 bulan harus mulai
diberikan makanan pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Makanan tambahan atau makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah
makanan yang diberikan kepada bayi disamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai umur 6–24 bulan, dan
merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga,
pengenalan. Pemberian MP-ASI diberikan kan secara bertahap sesuai
dengan usia anak yang dimulai dari MP-ASI yang jenis lumat, lembik
sampai anak terbiasa dengan makanan keluarga. Hal ini dimaksudkan
untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-
ASI.
Nutrisi bayi yang berusia 0-6 bulan cukup terpenuhi dari ASI saja (ASI
Eksklusif). Hal-hal perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
bayi usia 0-6 bulan adalah sebagai berikut:
a. Padat energy, protein dan zat mikro (zat besi, Zinc, Kalsium,
Vitamin A, Vitamin C dan Folat)
b. Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam, penyedap
rasa dan pengawet
c. Mudah ditelan dan disukai anak
d. Tersedia lokal dan harganya terjangkau Makanan utama adalah
makanan padat yang diberikan secara bertahap (bentuk, jumlah
dan freuensi)
Pemberian makan pada bayi usia 9-11 bulan adalah sebagai berikut:
Kelompok yang rawan gizi adalah bayi, balita dan anak prasekolah.
Ketidak tahuan tentang cara pemberian makanan yangbaik dari jumlah,
jenis frekuensi makanan menjadi suatu penyebab terjadinya masalah
kurang gizi pada bayi dan anak. Oleh karena itu sebagai tenaga
kesehatan harus memiliki kemampuan melakukan KIE (Konsultasi,
Informasi dan Edukasi) tentang kebutuhan gizi pada anak.
1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan
PERKEMBANGAN ANAK
Masa balita: mulai 12-60 bulan tahun dan masa Pra sekolah: mulai
60-72 bulan tahun Setiap anak akan melewati tahapan tersebut secara
flexible dan berkesinambungan. Misalnya pencapaian kemampuan
tumbuh kembang pada masa bayi, tidak selalu dicapai pada usia 1
tahun secara persis, tetapi dapat dicapai lebih awal atau lebih dari satu
tahun. Masing-masing tahap memiliki ciri khas dalam anatomi, fisiologi,
biokimia dan karakternya.
Hampir sepertiga masa kehidupan manusia dipakai
mempersiapkan diri untuk menghadapi dua pertiga masa kehidupan
berikutnya.Oleh karena itu, upaya untuk mengopti- malkan tumbuh
kembang pada awal-awal kehidupan bayi dan anak adalah sangat
penting.
D. Masa Pranatal
Pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif lebih pelan daripada
masa bayi tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat.Anak
sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga tampak langsing
dan berotot, dan anak mulai belajar jalan.Pada mulanya, anak berdiri
tegak dan kaku, kemudian berjalan dengan berpegangan. Sekitar usia
enam belas bulan, anak mulai belajar berlari dan menaiki tangga,
tetapi masih kelihatan kaku. Oleh karena itu, anak perlu diawasi
karena dalam beraktivitas, anak tidak memperhatikan bahaya.