Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN BIMBINGAN PRAKTIKUM IPA SD

KEGIATAN PRAKTIKUM :

JENIS ZAT DALAM MAKAN

NAMA : ABDUL ROHMAN

NIM : 850294861

SEMESTER : VII

UPBJJ : SERANG

POKJAR : KRESEK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA
LAPORAN PRAKTIKUM JENIS ZAT DALAM MAKAN

JUDUL PERCOBAAN
PENGELOMPOKAN JENIS MAKANAN
A. Tujuan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya
B. Alat dan Bahan
1. Tempat plastic
2. macam bahan makanan
C. Dasar Teori
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan
makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral
D. Cara kerja
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
E. Hasil Pegamatan
No Jenis bahan makanan karborhidrat protein lemak Vitamin
1 Kentang +
2 Tepung +
3 Jagung +
4 Ubi +
5 Pisang +
6 Mangga +
7 Telor +
8 Beras +
9 Ikan
10 Daging +
11 Kedelai +
12 Kacang tanah +
13 Susu +
14 Kacang hijau + +
15 Wortel +
16 Tomat +
17 Bayam +
18 Kacang merah +
19 Jeruk +
20 Gajih sapi +
F. Pembahasan
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang berguna
sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian, misal
kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. Protein sebagai zat pembangun
terdiri 2 jenis :
1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah,
kacang merah
2. Protein hewani bersumber dari hewan.
Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada
kelapa, kemiri, gajih. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh : a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)
b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

G. Kesimpulan
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada 4
jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : gajih
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.

H. Jawaban pertanyaan
1.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b Zat pengatur : protein, air
2.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. POTO PRAKTIKUM
LAPORAN BIMBINGAN PRAKTIKUM IPA SD

KEGIATAN PRAKTIKUM :

UJI COBA MAKANAN

NAMA : ABDUL ROHMAN

NIM : 850294861

SEMESTER : VII

UPBJJ : SERANG

POKJAR : KRESEK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA
LAPORAN PRAKTIKUM UJI COBA MAKANAN

Judul percobaan uji karborhidrat


A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
B. Dasar Teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti:
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat
diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam
bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan
senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal
sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :

a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6. Contoh:
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.

b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n.
Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang
mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-
buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol.
Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam bahan
makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung
amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau
biru ke hitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan
yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu
diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan
dapat membuat iritasi kulit.

Alat dan Bahan


1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL
Cara Kerja
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini

Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring plastik
Gambar

Bahan Makanan yang akan Diuji


3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam KI/lugol.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan
yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium

Gambar (a)

Gambar (b)
Keterangan Gambar:

1. pemberian larutan lugol pada bahan makanan


2. terjadi perubahan warna ungu kebiruan pada bahan makananmengandung karbohidrat

4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah
yang mengandung amilum.

E. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

F. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Gambar Larutan Lugol
Gambar Hasil Uji Karbohidrat

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila
makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di
peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen lugol dan
tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna ungu
pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol
menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak
mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya
memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal
itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol berubah warna
menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi
cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi hitam .
Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

G. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang, apen,
nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi
dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula
pasir.

Jawaban Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi larutan
yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa
yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita
tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari bahan
yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah
menjadi Biru keunguan.

Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Poto dokumentasi
LAPORAN BIMBINGAN PRAKTIKUM IPA SD

KEGIATAN PRAKTIKUM :

GERAK

NAMA : ABDUL ROHMAN

NIM : 850294861

SEMESTER : VII

UPBJJ : SERANG

POKJAR : KRESEK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA
Praktikum gerak
Judul Percobaan 1 : Gerak Lurus Beraturan (GLB)

A. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan

B. Dasar teori

Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus
dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah. Pada
gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah. Dengan
perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka)
waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak
lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal


2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. Cara Kerja

Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !


1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap, C
berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini
E. Data Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan GLB

F. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan

G. Kesimpulan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan.

Judul Percobaan 2 : Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


A. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

B. Dasar Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan kecepatan
(percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut dengan
GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama
semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.

C. Alat dan Bahan


1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan
D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C
(tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat
datanya pada tabel.

E. Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.6. Pengamatan GLBB

F. Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan.

G. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

H. Jawaban dari Pertanyaan


1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu
vertical dan sumbu horizontal).

2) V = S/T

3) Kesimpulan : gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya,
semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan GLBB.

5) Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.


6) Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan
kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin
cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk
nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.

7)Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB


Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila
dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi
berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan.

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. POTO DAN DOKUMENTASI


LAPORAN BIMBINGAN PRAKTIKUM IPA SD

KEGIATAN PRAKTIKUM :

GELOMBANG

NAMA : ABDUL ROHMAN

NIM : 850294861

SEMESTER : VII

UPBJJ : SERANG

POKJAR : KRESEK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA
LAPORAN PRATIKUM IPA GELOMBANG

A. JENIS DAN BENTUK GELOMBANG (Kegiatan Praktikum 1)

1. Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang


2. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

3. Dasar teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,gelombang
di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.Sedangkan medium
perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat
di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di
kutul*an.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu priodik terjadi karena
getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.

4. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang5 m 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang
5. Cara Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah
satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjuii pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan
apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b).
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar
dan arah rambat gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang
sedang dipegang secara berulang-ulang, Kemudian mengamati karet gelang
tersebutketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang
tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Dan darimana
asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali
lagi. KerntKiian slinki diganti kabel listrik Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan
salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang Iain dipegang
sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara
berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat
gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa petbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal
6. Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Slinki diganti Kabel


Hasil Pengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerakgerakkan ujung
slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Pembahasan
Slinki direntangkan diatas Iantai yang licin,salah satu ujungnya dtpegang sendiri
dan ujung yang Iain dipegang teman.LaIu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sanvai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak Iurus dengan arah rambatannya.HaI
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
Iurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara bemlang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut bemindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang Iain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel
listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata
karet gelan 3
tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada peæobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Temyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya
7. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

Percobaan 2 sifat pemantulan gelombang 2.

1. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
2. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.

3. Alat dan bahan


1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil

4. Cara kerja
I. Lakukan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan
kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati gelombang
yang teriadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatlkan
Sisi bak yang dikenai gelombang. Dan merrntukan apakah adagelombang yang dipantulkan?
II. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak bolehbergeser
(disebut ujung terikat)
III.Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang Iain cukup satu kali sampai
membentuk h gelombang. Setelah itu mengamati perambatan h gelombang sampai gelombang
hilang Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul
dan gelombang asalnya?
IV.Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang panjangnya
150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas Oleh karena dengan slinki ujung bebas.
V. Pegang ujung slinki yang Iain dengan tangan, kemudian menggetar membentuk setålgah
gelombang. Setelah itu mengamati petumtN panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang
pantul dibanding gelomban
5. Hasil pengamatan dan pembahasan

Slinki digerakkan satu arah Batu setelah dimasuk ke air

Pach saat kerikil dijatuhkm ke atas air yang berada di&lam bak gelombang dihasilkan mirip
gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan
dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk 1/2 gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan

fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah
satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehinga slinki dapat bergerak
bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

6. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gelombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas gelombang datang—gelombang pantulnya.

. 7. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

KEGIATAN MANDIRI:

PERUBAHAN WUJUD ZAT

NAMA : ABDUL ROHMAN

NIM : 850294861

SEMESTER : VII

UPBJJ : SERANG

POKJAR : KRESEK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS TERBUKA
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

KEGIATAN PRATIKUM 1
I. NAMA PERCOBAAN : TITIK LEBUR ES

II. TUJUAN PERCOBAAN


1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C.
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100°C.

III. LANDASAN TEORI


Peristiwa berubah wujudnya dari padat sampai mencair semuanya disebut melebur atau mencair.
Suatu zat melebur pasti memerlukan kalor. Banyaknya kalor tampak pada perubahan suhu yang terus
meningkat. Ketika es melebur suhunya tidak mengalami perubahan. Suhu tetap ketika melebur disebut
titik lebur.
Titik lebur es terjadi pada suhu 0°C. Suhu titik lebur merupakan suhu dari membekunya air menjadi es,
maka titik lebur sama besarnya dengan titik beku. Perbedaan titik lebur dengan titik beku hanya pada
prosesnya. Titik lebur terjadi pada saat zat berubah dari padat ke cair, sedangkan titik beku terjadi pada
saat zat berubah dari cair menjadi
padat.

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Es batu 2-3 buah
2. Termometer 2 buah
3. Bejana Kaca 2 buah
4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah
5. Bunsen/lampu spritus 2 buah
6. Kasa 2 buah
7. Tripot 2 buah
8. Static 2 buah
V. CARA KERJA
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus menerus
sampai mencapai suhu 100°C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang
tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja
.
VI. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Suhu es dalam bejana sebelum dipanaskan adalah 1°C
2. Table kenaikan suhu setiap 2 menit
NO 2 MENIT KE KENIKAN SUHU SUHU PADA TEMOMETER KETERANGAN
1 1 18 C 19 C ES MELEBUR
2 2 8C 27 C PENCAORAN MUALI MEANAS
3 3 4C 31 C SUHU NAIK MENINGKAT
4 4 7C 38 C TIMBUK SUARA MENDIDIH
5 5 15 C 53 C TITIK DIDIH AIR MAXSIMUM
Gambar 5.1 Percobaan Titik Lebur Es

VII. PEMBAHASAN :

Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana
tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen/lampu spiritus. Setelah itu diamati setiap
perubahan suhu
pada bongkahan es dalam bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan
tertuang pada tabel 5.1.

VIII. JAWABAN PERTANYAAN


1. Benarkan perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan?
Berikan jawaban singkat dan jelas! Melalui praktek yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa es
yang dipanaskan maka akan mencair.
2. Saat termometer menunnjukkan skala 0°C, pemanasan masih
berlangsung tarus! Apakah yang terjadi pada peristiwa ini? Ketika es yang sebelumnya masih
di titik 0° C setelah itu dipanaskan maka dengan sendirinya es akan mencair.
3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0°C walau terjadi
pemanasan terus menerus? Kejadian ini terjadi akibat belum merambatnya panas melalui
bejana.
4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100°C? melalui
percobaan yang dilakukan diperkirakan es akan mencapai suhu 100°C pada menit ke-10,
mengingat percobaan hanya dilakukan selama 10 menit.

XI. KESIMPULAN
Titik lebur adalah suhu di mana zat padat mengalami perubahan menjadi cair. Pada titik lebur,
getaran pada partikel zat padat dapat mengatasi kekuatan gaya tarik menarik yang beroperasi
pada zat padat. Pada percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa es dengan suhu
1°C yang dipanaskan akan mencair pada menit kelima dengan 53°C itu membuktikan bahwa
titik lebur es ada diatas 50°C.

X. DAFTAR PUSTAKA
http://www.berpendidikan.com/2016/01/pengertian-titik-didij-titik-
beku-titik-lebur-kalor-lebur-kalot-beku-kalor-uap-dan-kalor- laten.html
PERCOBAAN 2: PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

I. TUJUAN PERCOBAAN
A. Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas
B. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.

II. LANDASAN TEORI


Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang, setiap zat mempunyai sifat yang
berbeda, zat dapat dikelompokkan atau dibedakan menjadi 3 jenis yaitu zat padat, zat cair dan zat
gas.Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase
benda ke keadaan wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan
dan penyerapan kalor.Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atam/senyawa zat
tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air
untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya dan air menjadi gas harus mencapai titik didihnya.
III. ALAT DAN BAHAN
1) Yodium Kristal secukupnya
2) Kapur barus secukupnya
3) Parafin secukupnya
4) Tabung reaksi 3 buah
5) Penjepit tabung 3 buah
6) Bunsen/lampu spiritus 2 buah
IV. CARA KERJA
1) Masukkan beberapa butir yang telah disediakan
2) Panasi tabung reaksi tersebut dengan Busen atau lampu spiritus
3) Amati apa yang terjadi dengan kapur barus yang ada didasar tabung.
V. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Data Pengamatan
Tabel 5.2 Pengamatan Kabur barus yang dipanaskan
MENCARI DULUD LANGSUNG MENGUAP
NO KRISTAL
YA ATAU TIDAK YA ATAU TIDAK
1 KAPUR BARUS YA TIDAK
2 LILIN YA TIDAK

2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklahsampai


merata.
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
VI. DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan
1. Serbuk gergaji tersebut sebelum dipanaskan ada yang tenggelam
dan terapung
2. Pada saat dipanaskan partikel serbuk gergaji mulai bergerak
naik turun
Gambar 5.5 Percobaan Konveksi dalam air

Pembahasan
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk gergaji,
diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada di dasar ada pula yang
berada dipermukaan air
2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk
gergaji tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula
berada diatas berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.
3. Massa jenis air yang berada di bawah setelah dipanaskan menjadi lebih kecil
dibandingkan dengan massa jenis air yang ada di atas sehingga moleku-
molekul air yang tadinya di bawah (dekat dengan api) akan naik ke atas, ini
dapat dilihat dari pergerakan serbuk gergajinya.

VII. KESIMPULAN

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi
peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena
perbedaan massa jenis antara bagian zat air yang panas dengan bagian zat air yang
dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji yang
bergerak naik dari bawah ke atas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara
acak.

VIII. JAWABAN PERTANYAAN

1) Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk serbuk
gergaji didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari
bawah ke atas berputar terus.
2) Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.
Suhu air yang semakin naik membuat partikel air bergerak dari situ serbuk
gergaji ikut bergerak bersama bergeraknya partikel air

IX. DAFTAR PUSTAKA


http://ilmualam.net/contoh-konveksi.html#
http://www.artikelsiana.com/2015/07/pengertian-konduksi-konveksi- radiasi.html#
X. POTO DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai