Anda di halaman 1dari 24

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Proyek

MAKALAH

Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti

Perkuliahan Manajemen Proyek Pendidikan

Pembimbing : Dr. H. Eramli Jantan Abdullah,, M.M

OLEH :

 Dian Diana (11910321948)


 Eka Mualiful Khairi (11910311977)
 Evi Hamza Hazwati (11910321983)
 Feby Nadhira (11910322746)
 Helda Amelia Salim (11910320853)
 Inda Srimawati (11910322046)
 Zaidil Mursal (11810312648)
 Zenssa Aldo Ryanto(11910312362)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTAN SYARIF KASIM RIAU


2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3


A. Pengertian SDM ........................................................................................... 3
B. Peran Penting Manajemen SDM Proyek...................................................... 4
C. Penyusunan Struktur Organisasi Proyek ...................................................... 8
D. Cara Mendapatkan Tim Proyek ................................................................. 10
E. Cara Mengembangkan tim proyek ............................................................. 16

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 20


A. Kesimpulan ................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanallahu wa ta’ala yang telah memberikan

penulis kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan

tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah

curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shalallahu a’laihi

wasallam yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala atas

limpahan nikmat sehatNya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga

penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah

Manajemen Proyek Pendidikan yang berjudul “ Manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM) Proyek ”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca makalah ini, supaya

makalah ini nantinya lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan

pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga

makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 9 November 2021

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi proses didalam organisasi

dan pengelolaan tim proyek. Tim proyek yang terdiri dari orang orang yang

diberikan peran dan tanggungjawab untuk menyelesaikan proyek. Sementara

hal ini katakan saja peran dan tanggungjawab sedang ditugaskan, anggota tim

harus dilibatkan di sebagian besar perencanaan proyek dan dalam membuat

keputusan. Kelibatan anggota tim proyek di awal menambah keahlian

sepanjang proses perencanaan daan memperkuat komitmen proyek. Jenis dan

jumlah anggota tim proyek bisa sering berubah tergantung progres dari

proyek itu. Anggota tim proyek bisa dikenal sebagai staff proyek.

Tim pengelolaan proyek adalah bagian dari tim proyek dan

bertanggungjawab untuk kegiatan pengelolaan proyek seperti Perencanaan,

Pengendalian dan penutupan. Kelompok ini juga bisa dinamakan Tim Inti,

eksekutif, atau tim pimpinan. Untuk proyek kecil, tanggungjawab

pengelolaan proyek bisa berbagi dengan seluruh tim atau yang diatur semata

mata oleh Manajer Proyek dari Pemilik, Konsultan atau Kontraktor.

Sponsor proyek bekerja dengan tim pengelolaan proyek, secara khas

membantu dengan berbagai hal seperti pembiayaan proyek, menjelaskan atas

pertanyaan cakupan/lingkup, dan mempengaruhi orang lain agar supaya

memberikan manfaat bagi proyek.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari SDM?

2. Apa peran penting manajemen SDM proyek?

3. Apa saja bentuk penyusuan struktur organisasi proyek?

4. Apa saja cara mendapatkan tim proyek?

5. Apa saja cara mengembangkan tim proyek?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari SDM.

2. Untuk mengetahui dan memahami peran penting manajemen SDM

proyek.

3. Untuk mengetahui dan memahami bentuk penyusuan struktur organisasi

proyek.

4. Untuk mengetahui dan memahami cara mendapatkan tim proyek.

5. Untuk mengetahui dan memahami cara mengembangkan tim proyek.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian SDM

Menurut Winarti, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

merupakan suatu metode pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah

organisasi agar mampu mencapai tujuan dari organisasi secara maksimal

melalui pengembangan sumber daya manusia itu sendiri.

Manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang menitik

beratkan perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala

kegiatannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia

merupakan investasi yang memegang peranan penting bagi perusahaan.

Tanpa adanya sumber daya manusia, faktor produksi lain tidak dapat

dijalankan dengan maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Peranan

manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam pencapaian

tujuan organisasi.1

Pengelolaaan SDM perusahaan pada dasarnya merupakan kegiatan

perusahaan dalam mengelola para karyawannya atau sering disebut SDM.

Pengelolaan SDM dimulai dari rekrutmen yang meliputi perencanaan SDM,

analisa jabatan yang menentukan pekerjaan serta jabatan yang pantas, seleksi,

pelatihan dan pengembangan, penilaian prestasi kerja, pemberian

kompensasi, serta pembaharuan yang berhubungan dengan pensiun dan

1
Artini, Y. D, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Berbasis Kompetensi sebagai
Strategi Membangun Organisasi Kompetitif’, Efisiensi - Kajian Ilmu Administrasi, (Bandung :
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 2019), h. 101-102

3
pemberhentian kerja. Dalam pengelolaan SDM guna meningkatkan kualitas

suatu perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja dari SDM itu

sendiri, maka perlu diketahui lebih lanjut mengenai peningkatan SDM.

Peningkatan Kualitas SDM dilakukan terhadap sumber daya yang

memiliki kompetensi baik dari aspek fisik maupun aspek intelektual.

Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara

lain:

1. Peningkatan kualitas fisik dapat diupayakan melalui program kesehatan

dan gizi

2. Peningkatan kualitas kemampuan non fisik dapat dilakukan dengan

pelatihan (training), seminar dan workshop.

Peningkatan Kualitas SDM harus selalu dilakukan dalam upaya

mencari, mengembangkan dan mempertahankan SDM yang sesuai dengan

kebutuhan. Terdapat tiga strategi dalam perencanaan SDM, yaitu:2

1. Perencanaan SDM dan Orientasi Strategik .

2. Tahap perencanaan taktikal SDM.

3. Perencanaan Operasional SDM.

B. Peran Penting Manajemen SDM Proyek

Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka

dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh
2
Dewi, A. . D. P., Sudipta, I. G. K. and Setyowati, D. S, Analisis Aspek Sumber Daya
Manusia Terhadap Kinerja pada Proyek Konstruks, (Bandung : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 2017)
h. 103–109.

4
perusahaan. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara

mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki

menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu self employed,

employe,pebisnis dan investor.

Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual

jasa mereka; waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat

kopensasi dari perusahantersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini

masih umum.Dalam MSDM yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka

yang menjual jasa-pikiran,tenaga dan waktu- kepada orang lain atau

perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan atau kontrakmengenai hak dan

kewajiban masing-masing.

1. Perencanaan

Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and

selection). Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan

kebutuhan akan sumber daya manusia denganmenentukan berbagai

pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan

melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang lowong,

jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.Ada dua faktor yang perlu

diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal

sepertijumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi,

departemen yang ada, dan lain-lain. Faktoreksternal seperti hukum

ketenaga kerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

5
2. Rekrutmen & Seleksi

Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu

proses untuk mencari calonatau kandidat pegawai, karyawan, buruh,

manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhikebutuhan sdm

oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis

jabatan yangada untuk membuat deskripsi pekerjaan (job description )

dan juga spesifikasi pekerjaan (job specification).

Seleksi tenaga kerja/Selection adalah suatu proses menemukan

tenagakerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada.

Tahap awal yang perlu dilakukansetelah menerima berkas lamaran

adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milikpelamar.

Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang

akan dipanggildengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan.

Lalu berikutnya adalah memanggil kandidatterpilih untuk dilakukan

ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.

3. Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi

a. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and

evaluation).

Tenaga kerja yangbekerja pada organisasi atau perusahaan

harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugasdan

tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar

tenaga kerja yang adadapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya

masing-masing serta meningkatkan kinerjayang ada. Dengan begitu

6
proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi

sangatpenting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun

yang tinggi.

b. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai

(Compensation and protection).

Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai

secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang

tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisipasar tenaga

kerja yang ada pada lingkungan eksternal.

4. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan

a. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan

kembali seorang pegawaipada sebuah posisi yang kemungkinan

besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dantanggung jawab,

hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang

disebuttransfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi

pemotongan pembayaran, hak dankesempatan.

b. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut

downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif

seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk

mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan

keuanganperusahaan semakin serius.

7
c. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai

dari organisasi karenamelanggar aturan organisasi atau karena tidak

menunjukkan kinerja yang cukup.

d. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi

atas inisiatif organisasiatau kemauan pegawai sendiri.

e. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah

menyelesaikan masa kerjamaksimalnya dari organisasi atau

umumnya di kenal dengan istilah pensiun

C. Penyusunan Struktur Organisasi Proyek

Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah:

1. Departementalisasi

Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan

kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis saling

berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada

struktur formal suatu organisasi, dan dampak atau ditunjukkan oleh

suatu bagan organisasi.

2. Pembagian kerja

Pembagian kerja merupakan pemerincian tugas pekerjaan agar

setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan

melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan

efektif.

8
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk meracang struktur

formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau

pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat

dicapai dengan efisien.

Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah

prosedur berikut ini:

1. Pemerintah seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi.

2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang

secara logic dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja

sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau

terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi

biaya yang tidak perlu.

3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk

mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi satu

kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasi ini

akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya. Pada

tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik

yang merusak.

Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu

organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur

organisasi yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses

pengorganisasian, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, bagan

9
organisasi formal, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat-tingkat

hirarki manajemen, saluran komunikasi, penggunaan komite, dan rentang

manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tidak dapat dihindarkan.3

D. Cara Mendapatkan Tim Proyek

Proses Acquire Project Team atau mendapatkan tim proyek terdiri dari

Input, Alat dan Teknik serta Output Proses Input;

Input

1. Rencana pengelolaan sumber daya manusia

Rencana pengelolaan sumber daya manusia memberikan panduan

bagaimana sumber daya manusia proyek harus diidentifikasi, dikelola,

dikelola, dan akhirnya dilepaskan. Itu termasuk:

a. Peran dan tanggung jawab menentukan posisi, keterampilan, dan

kompetensi yang dibutuhkan oleh proyek;

b. Bagan organisasi proyek menunjukkan jumlah orang yang

dibutuhkan untuk proyek tersebut dan Rencana manajemen

kepegawaian menggambarkan periode waktu setiap anggota tim

proyek akan dibutuhkan dan informasi lain yang penting untuk

melibatkan tim proyek.

2. Faktor lingkungan perusahaan

a. Faktor lingkungan perusahaan yang mempengaruhi proses Tim

Proyek Akuisisi meliputi, namun tidak terbatas pada:

3
Suwinardi, “Organisasi Proyek”. (Jurnal Orbith, Volume 10, Nomor 1, Edisi 1 Maret
2014), h. 37-38.

10
b. Informasi yang ada mengenai sumber daya manusia termasuk

ketersediaan, tingkat kompetensi, pengalaman sebelumnya, minat

untuk mengerjakan proyek dan tingkat biaya;

c. Kebijakan administrasi kepegawaian seperti yang mempengaruhi

outsourcing, Struktur organisasi, dan Colocation atau beberapa

lokasi.

3. Aset proses organisasi

Aset proses organisasi yang mempengaruhi proses Tim Proyek

Akuisisi mencakup, namun tidak terbatas pada, kebijakan standar

organisasi, proses, dan prosedur.

Alat dan Teknik

1. Pra-tugas

Ketika anggota tim proyek dipilih terlebih dahulu, mereka

dianggap sudah ditetapkan sebelumnya. Keadaan ini dapat terjadi jika

proyek tersebut merupakan hasil dari orang-orang tertentu yang

diidentifikasi sebagai bagian dari proposal yang kompetitif, jika proyek

bergantung pada keahlian orang-orang tertentu, atau jika beberapa tugas

staf didefinisikan dalam piagam proyek.

2. Negosiasi

Tugas staf dinegosiasikan pada banyak proyek. Misalnya, tim

manajemen proyek mungkin perlu bernegosiasi dengan:

11
a. Manajer fungsional, untuk memastikan bahwa proyek tersebut

menerima staf yang kompeten sesuai dengan kerangka waktu yang

dipersyaratkan dan bahwa anggota tim proyek akan dapat, bersedia,

dan berwenang untuk mengerjakan proyek sampai tanggung jawab

mereka selesai;

b. Tim manajemen proyek lainnya dalam organisasi pertunjukan,

untuk secara tepat menetapkan sumber daya manusia yang langka

atau khusus dan Eksternal organisasi, vendor, pemasok, kontraktor,

dan lain-lain, untuk sumber daya manusia yang tepat, langka,

khusus, berkualitas, bersertifikat, atau lainnya. Pertimbangan

khusus harus diberikan pada kebijakan, praktik, proses, pedoman,

kriteria legal, dan kriteria eksternal lainnya.

Kemampuan tim manajemen proyek untuk mempengaruhi orang

lain memainkan peran penting dalam menegosiasikan tugas staf, seperti

halnya politik organisasi yang terlibat. Sebagai contoh, seorang manajer

fungsional akan mempertimbangkan manfaat dan visibilitas proyek

yang bersaing saat menentukan di mana harus menetapkan pemain luar

biasa yang diminta oleh berbagai tim proyek.

4. Akuisisi

Ketika organisasi yang berkinerja tidak dapat menyediakan staf

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek, layanan yang

dibutuhkan dapat diperoleh dari sumber luar. Hal ini dapat melibatkan

12
perekrutan konsultan perorangan atau pekerjaan subkontrak ke

organisasi lain.

5. Tim virtual

Penggunaan tim virtual menciptakan kemungkinan baru saat

memperoleh anggota tim proyek. Tim virtual dapat didefinisikan

sebagai kelompok orang dengan sasaran bersama yang memenuhi peran

mereka dengan sedikit atau tidak ada waktu yang dihabiskan untuk

bertemu muka dengan muka.

Ketersediaan teknologi komunikasi seperti e-mail, konferensi

audio, media sosial, pertemuan berbasis web dan konferensi video telah

membuat tim virtual layak dilakukan. Model tim virtual memungkinkan

untuk:

a. Bentuk tim orang dari organisasi yang sama yang tinggal di

wilayah geografis yang luas

b. Tambahkan keahlian khusus ke tim proyek meskipun ahli tidak

berada dalam wilayah geografis yang sama

c. Memasukkan karyawan yang bekerja dari kantor rumah

d. Bentuk tim orang yang bekerja shift, jam, atau hari yang berbeda

e. Sertakan orang-orang dengan keterbatasan atau keterbatasan

mobilitas dan Majulah dengan proyek yang seharusnya diabaikan

karena biaya perjalanan.

13
Ada beberapa kelemahan yang terkait dengan tim virtual, seperti

kemungkinan kesalahpahaman, perasaan terisolasi, kesulitan berbagi

pengetahuan dan pengalaman antara anggota tim, dan biaya teknologi

yang tepat. Perencanaan komunikasi menjadi semakin penting dalam

lingkungan tim virtual. Waktu tambahan mungkin diperlukan untuk

menetapkan harapan yang jelas, memfasilitasi komunikasi,

mengembangkan protokol untuk menyelesaikan konflik, termasuk

orang-orang dalam pengambilan keputusan, memahami perbedaan

budaya, dan berbagi penghargaan dalam kesuksesan.

6. Analisis keputusan multi kriteria

Kriteria seleksi sering digunakan sebagai bagian dari perolehan tim

proyek. Dengan menggunakan alat analisis keputusan multi kriteria,

kriteria dikembangkan dan digunakan untuk menilai atau memberi skor

terhadap anggota tim potensial. Kriteria tersebut ditimbang sesuai

dengan kepentingan relatif kebutuhan di dalam tim. Beberapa contoh

kriteria seleksi yang dapat digunakan untuk mencetak anggota tim

ditunjukkan sebagai berikut:

a. Ketersediaan, identifikasi apakah anggota tim tersedia untuk

mengerjakan proyek dalam jangka waktu yang dibutuhkan. Jika

ada kekhawatiran ketersediaan selama timeline proyek.

b. Biaya, verifikasi apakah biaya penambahan anggota tim sesuai

dengan anggaran yang ditentukan.

14
c. Pengalaman, pastikan anggota tim memiliki pengalaman yang

relevan yang akan berkontribusi pada proyek keberhasilan.

d. Kemampuan, pastikan anggota tim memiliki kompetensi yang

dibutuhkan oleh proyek.

e. Pengetahuan, pertimbangkan apakah anggota tim memiliki

pengetahuan yang relevan tentang pelanggan, proyek implementasi

serupa, dan nuansa lingkungan proyek.

f. Keterampilan tentukan apakah anggota memiliki keterampilan yang

relevan untuk menggunakan alat, implementasi, atau pelatihan

proyek.

g. Sikap, tentukan apakah anggota memiliki kemampuan untuk

bekerja dengan orang lain sebagai tim yang kohesif.

h. Faktor internasional Pertimbangkan lokasi anggota tim, zona waktu

dan kemampuan komunikasi.

Output

1. Tugas staf proyek.

2. Kalender sumber daya

3. Pembaharuan Rencana pengelolaan proyek

Tim manajemen proyek mungkin tidak memiliki kontrol langsung atas

pemilihan anggota tim karena perjanjian tawar menawar kolektif, penggunaan

personil subkontraktor, lingkungan proyek, hubungan pelaporan internal atau

15
eksternal, atau berbagai alasan lainnya. Penting agar faktor-faktor berikut

dipertimbangkan selama proses perolehan tim proyek:

1. Manajer proyek atau tim manajemen proyek harus secara efektif


menegosiasikan dan mempengaruhi orang lain yang berada dalam
posisi untuk menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk proyek tersebut.

2. Kegagalan untuk memperoleh sumber daya manusia yang diperlukan


untuk proyek dapat mempengaruhi jadwal proyek, anggaran, kepuasan
pelanggan, kualitas, dan risiko. Sumber daya manusia atau
kemampuan yang tidak mencukupi mengurangi probabilitas
keberhasilan dan, dalam skenario terburuk, dapat mengakibatkan
pembatalan proyek.

3. Jika sumber daya manusia tidak tersedia karena kendala, seperti faktor
ekonomi atau tugas sebelumnya terhadap proyek lain, manajer proyek
atau tim proyek mungkin diminta untuk menetapkan sumber alternatif,
mungkin dengan kompetensi yang lebih rendah, asalkan tidak ada
pelanggaran peraturan hukum, peraturan , wajib, atau kriteria spesifik
lainnya.

Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan dan direncanakan dalam tahap


perencanaan proyek. Manajer proyek atau tim manajemen proyek diharuskan
untuk merefleksikan dampak ketidaktersediaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam jadwal proyek, anggaran proyek, risiko proyek, kualitas
proyek, rencana pelatihan, dan rencana manajemen proyek lainnya.4

E. Cara Mengembangkan tim proyek

Tim proyek (project team) merupakan salah satu struktur inti (core

structure) dari organisasi perusahaan konstruksi. Setidaknya ada dua alasan

4
https://id.scribd.com/presentation/367447244/Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Proyek
di akses pada tanggal 05 November 2021 pukul 16.05 WIB

16
mengapa tim proyek ditempatkan sebagai struktur inti yaitu tim proyek

merupakan perusahaan konstruksi, dan organisasi proyek sebagai induk dari

tim proyek, dengan segala keluasan dan kerumitan permasalahan dan

tantangannya, merupakan lahan terbaik bagi kaderisasi calon-calon pimpinan

perusahaan konstruksi di masa mendatang.

Mengembangkan tim proyek meningkatkan keterampilan orang,

kompetensi teknis, dan keseluruhan lingkungan tim dan kinerja proyek. Ini

memerlukan komunikasi yang jelas, tepat waktu, efektif, dan efisien antara

anggota tim sepanjang masa proyek.

Nurick & Thamhain, menjelaskan, yang dimaksud dengan sebuah tim

adalah proses pengambilan atau pengumpulan individu-individu dengan

kebutuhan yang berbeda-beda, dari berbagai latar belakang, dan keahlian

kemudian mengubah bentuknya kedalam sebuah penggabungan, untuk

membentuk sebuah unit yang efektif.

Goestiandi menuliskan, ada 4 karakter yang lazim muncul pada anggota

tim. Keempat karakter tersebut adalah :5

1. penggerak (Move), yaitu tipe yang mengawali dan memprakarsai

dan mengawali seluruh gerak tim.

2. pengikut (Follow), yaitu tipe yang mendukung si penggerak,

pelawan (Oppose), yaitu tipe yang menentang si penggerak.

3. penyanggah (Bystand), yaitu tipe yang menawarkan perpektif

alternatif terhadap si penggerak.

5
E. Gustiandi, Pahamilah Tim Proyek Anda, ( Konstruksi, Juli-Agustus: 2004), h. 25.

17
Bubshait & Farooq , menyebutkan tentang faktor-faktor pengaruh

kualitas dan efektivitas suatu tim proyek dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

1. Variabel yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan.

2. Variabel yang berhubungan dengan tugas.

3. Variabel yang berhubungan dengan anggota tim.

4. Variabel yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaan.

Cleeland, menjelaskan tentang karakteristik sebuah tim proyek dan

kinerja sebuah tim proyek tergantung dari tiga faktor yang menentukan yaitu

:6

1. faktor lingkungan

2. gaya kepemimpinan

3. dorongan dan hambatan terhadap kinerja tim.

Gilbert et al (1999) menjelaskan, langkah pertama mengelola tim secara

efektif adalah mengetahui karakteristik tim, artinya, cara tim

mengembangkan peran kepemimpinan, norma, dan kekompakan.

Menurut Gilbert et al, ada beberapa faktor yang membantu prestasi tim.

1. penugasan kelompok kerja harus ditujukan pada isu spesifik dan

nyata bukan generalisasi yang luas.

2. pekerjaan harus dipecah-pecah dan ditugaskan kepada

subkelompok dan anggota.

3. keanggotaan tim harus didasarkan pada apa yang dapat dicapai

oleh setiap anggota dan ketrampilan dari masing-masing anggota,

6
R.W, J. H, Tamhain King., D. Cleland, Project Management Hand Book, ( Second
Edition, Library Of Congress Cataloging, 2002), h. 823- 843.

18
bukan didasarkan pada wewenang formal atau posisi organisasi

dari seseorang.

4. setiap anggota tim harus melakukan pekerjaan yang kira-kira sama

banyak, sehingga tidak muncul perasaan iri sesama angota tim.

Tujuan pengembangan tim proyek meliputi, namun tidak terbatas yaitu:

1. Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya

untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mencapai hasil,

sambil menurunkan biaya, mengurangi jadwal, dan meningkatkan

kualitas.

2. Meningkatkan rasa percaya dan kesepakatan antar anggota tim

untuk meningkatkan moral, konflik yang rendah, dan

meningkatkan kerja tim.

3. Menciptakan budaya tim yang dinamis, kohesif, dan kolaboratif

untuk meningkatkan produktivitas dan semangat tim, tim, dan kerja

sama individu dan tim.

4. membolehkan pelatihan silang dan pendampingan di antara

anggota tim untuk berbagi pengetahuan dan keahlian.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen sumber

daya manusia merupakan manajemen yang menitik beratkan perhatiannya

kepada faktor produksi manusia dengan segala kegiatannya untuk mencapai

tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan investasi yang

memegang peranan penting bagi perusahaan. Tanpa adanya sumber daya

manusia, faktor produksi lain tidak dapat dijalankan dengan maksimal untuk

mencapai tujuan perusahaan. Peranan manusia dalam mencapai tujuan

tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia proyek mencakup proses yang

mengatur, mengelola dan memimpin tim proyek. Tim proyek yang terdiri dari

orang-orang yang diberi peran dan tanggung jawab untuk menyelesaikan

proyek. Anggota tim proyek mungkin memiliki keterampilan-keterampilan

bervariasi, mungkin ditetapkan penuh atau paruh waktu, dan mungkin akan

ditambahkan atau dikurangkan dari tim sebagai proyek berjalan atau staft

proyek.

20
DAFTAR PUSTAKA

Artini, Y. D. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Berbasis

Kompetensi sebagai Strategi Membangun Organisasi Kompetitif’,

Efisiensi - Kajian Ilmu Administrasi. Bandung : Jurnal Ilmiah Teknik

Sipil.

Dewi, A. . D. P., Sudipta, I. G. K. and Setyowati, D. S. 2017. Analisis Aspek

Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja pada Proyek Konstruks.

Bandung : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil.

E. Gustiandi. 2004. Pahamilah Tim Proyek Anda. Konstruksi, Juli-Agustus.

R.W, J. H, Tamhain King., D. Cleland. 2002 Project Management Hand Book.

Second Edition, Library Of Congress Cataloging.

Suwinardi. 2014. “Organisasi Proyek”. Jurnal Orbith, Volume 10, Nomor 1, Edisi

1 Maret.

https://id.scribd.com/presentation/367447244/Manajemen-Sumber-Daya-

Manusia-Proyek di akses pada tanggal 05 November 2021 pukul 16.05

WIB.

21

Anda mungkin juga menyukai