Anda di halaman 1dari 68

BOILER DEFINISI

APAKAH BOILER ITU?

 Boiler adalah suatu bejana bertekanan yang


tertutup, air dipanaskan dengan memakai bahan
bakar antara lain :
- Bahan bakar Padat.
- Bahan bakar Cair.
- Bahan bakar Gas.
TEMPERATUR RUANG DAPUR

345 ºC

PALM WASTES ROTARY FEEDER


940 ºC
850 ºC

740 ºC

1200 ºC ~ 1300 ºC
TAKUMA WATER TUBE BOILER
SUPER HEATER
STEAM OUT LET
SOOT BLOWER
UPPER DRUM
BOILER FRONT TAKUMA BOILER
SETTING OF WATER GAUGE
TYPE : N - 600 SA.
SECOND GAS BAFFLE
MODULATING WATER LEVEL
CONTROLER
FIRST GAS BAFFLE

CHIMNEY
MAIN WATER TUBE

FUEL DISTRIBUTING
CONVEYOR MANHOLE

ROTARY FEEDER
GAS
FRONT DOWN COMER
EXPANSION JOINT

COLLING AND FRONT


WATER TUBE GAS DUCT

LOWER DRUM
MANHOLE

SIDE WATER TUBE DUCT


COLLECTOR
FRONT HEADER
SIDE DOWN COMER
PNEUMATIC SPREADER

AIR DUCT 2nd FDF

INDUCED DRAFT FAN

AIR DUMPING
DEVICE

AIR DUMPING GRATE SIDE HEADER REAR HEADER AIR DUCT


FORCED DRAFT FAN DUST STORAGE BOX

PT.SUPER ANDALAS STEEL


DRUM BOILER
PENGELASAN DRUM BOILER
PENGEBORAN DRUM BOILER
PENGEBORAN PIPA HEADER
HOUSING IDF
ROTOR BLOWER IDF
BALANCE ROTOR BLOWER
DUST COLLECTOR TYPE TMC







SPARATOR UAP
 Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Boiler
kita harus memahami beberapa hal antara lain
sebagai berikut :
1. Pressure (tekanan)
2. Temperature (suhu)
3. Kapasitas
4. Efisiensi

1. Pressure ( tekanan ).

Tekanan adalah tekanan kerja yang di-


hasilkan oleh Steam Boiler.
PRESSURE GAUGE
2. TEMPERATURE ( SUHU )
Temperature adalah panas yang dihasilkan
Steam Boiler.
Temperature Steam Boiler ada 2
macam :
1. Superheater Steam, temperature yang
dihasilkan adalah sesuai design yang
direncanakan pada boiler.
2. Saturated Steam ( uap basah ),
temperature yang dihasilkan segaris
dengan tekanan
3. KAPASITAS
Kapasitas adalah kemampuan
maksimum Boiler untuk meng-
hasilkan Uap dalam setiap
Ton/jam.

Untuk mencari kapasitas


boiler rumus yang digunakan
adalah :
RUMUS KAPASITAS
  Gbb  N .O
Q
Entalphy

 Q = Kapasitas …………………… Kg/hr


 η = Effisiensi Boiler …………….……… %
 Gbb = Berat Bahan Bakar ……………………. Kg/hr
 N.O = Nilai Kalor ……………………. Kcal/kg
 ΔEntalphy = Perbedaan Entalphy uap
 dan Entalphy air masuk ….………… Kcal/kg
4. EFISIENSI
Efisiensi adalah suatu ukuran berapa banyak steam yang
dihasilkan dalam setiap ton bahan bakar yang terbakar
didalam ruang dapur.
rumus yang digunakan untuk mendapatkan efisiensi
adalah:

Q (Enthalphy )

Gbb  N .O
Q = Kapasitas …………………………………… Kg/hr
η = Effisiensi Boiler …………………………………… %
Gbb = Berat Bahan Bakar …………………………………… Kg/hr
N.O = Nilai Kalor …………………………………… Kcal/kg
ΔEntalphy = Perbedaan Entalphy uap dan Entalphy air masuk .. Kcal/kg
KESEIMBANGAN PANAS

Penggunaan panas: Quse


Panas yg digunakan untuk
menghasilkan steam dari air

Kerugian Qloss

Panas yg dihasilkan Qin Kerugian bahan bakar

Panas yg dihasilkan dari Kerugian Radiasi


pembakaran Bahan Bakar
& udara pembakaran
BOILER Abu, Carbon,CO

Blow down

Panas Keseimbangan :Qin = Quse + Qloss


TEMPREATUR OUTLET GAS
PENGOPERASIAN

PERSIAPAN PENGOPERASIAN BOILER

1. Periksa kebersihan ruang dapur & Boiler Proper atas Barang-


barang asing.
2. Periksa kondisi Rooster, coba dioperasikan Dumping Grate.
3. Periksa persediaan air dalam Feed Water tank.
4. Periksa pemasangan kerangan – kerangan dan Appendages.
5. Periksa panel & Instrument Panel ( Terutama System Cutt
Off & Interlock ).
6. Periksa jumlah persediaan bahan bakar.
7. Periksa Level air dalam Boiler melalui gelas penduga.
8. Beri Minyak pelumas pada semua peralatan yang bergerak &
berputar.
AUTOMATIC DAN MANUAL
9. Periksa Parameter tekanan pada Superheater &
Upper Drum.
10. Periksa Thermometer pada Superheater & Gas bekas.
11. Periksa alat kontrol tekanan ruang dapur ( Panel &
Draft Control ).
12. Buka Damper ID Fan 100 %.
13. Buka Valve Air Vent pada Drum & Superheater 100 %.
14. Buka kerangan Blow Down pada Super Heater Header
100 %.
15. Buka Starting Valve 100 %.
16. Masukan bahan bakar diatas rangka bakar hingga
merata.
17. Boiler siap untuk dilakukan pengapian ( Fire – Up )
BLOW DOWN SUPERHEATER HEADER
STARTING VALVE
PIPA SUPER HEATER
PENGOPERASIAN BOILER YANG MENGGUNAKAN
SUPERHEATER TUBE.
 Laksanakan prosedur pengoperasian sesuai dengan
petunjuk pada saat start awal Boiler akan di operasikan.
 Pengapian ( Fire-Up )
1. Laksanakan Pembakaran dalam ruang dapur, tanpa
ada Blower yang dioperasikan ( Pemanasan awal ).
2. Setelah Tekanan ± 0,5 Kg/Cm², tutup penuh Air
Vent pada Upper Drum.
3. Setelah Tekanan ± 1 ~ 1,5 Kg/Cm² Operasikan
peralatan-peralatan ( Boiler Full Operation ).
* Operasikan Double Damper.
* Operasikan Draft Control pada posisi “ Close “
( Damper IDFan tutup 100 % ).
* Operasikan Blower IDFan.
 Operasikan Handle Draft Control ke posisi “ AUTO “
setelah Amper IDfan normal.
 Operasikan Blower FDFan dengan terlebih dahulu,
Damper tutup penuh.
 Operasikan Blower 2ⁿ₫ FDFan.
Setelah operasi normal damper buka ± 70 %.
4. Operasikan Rotary Feeder, dan masukkan bahan bakar
secara perlahan – lahan & merata.
5. Pertahankan Tekanan ruang dapur pada tekanan yang
direncanakan ( -5 ~ -10 mmh20 ).
6. Buka Damper utama FDFan ( melalui instrument panel ).

 Untuk tekanan < 15 Kg/Cm² Damper buka 40 ~ 70 %


 Untuk tekanan > 15 Kg/Cm² Damper buka 20 ~ 40 %
7. Pindahkan supplay Air Melalui Modulating Control Valve.

8. Tekanan ± 7 Kg/Cm², panaskan Steam Driven Feed


Water Pump.

9. Buka Valve Continuous Blow Down ± 20 ~ 30 %.

10. Naikkan tekanan hingga ≥ 10 Kg/Cm².


VALVE CONTINUOUS BLOW DOWN
Pengoperasian dan Pengawasan selama Boiler Operasi

1. Tekanan < 10 Kg/Cm² buka kerangan induk Perlahan –


lahan dengan memperhatikan variasi pada tekanan Boiler
dan Level air.

* Pembukaan secara tiba-tiba akan mengakibatkan,


turunnya tekanan secara tiba-tiba dan Level air juga
naik secara tiba-tiba dan sparator uap tidak dapat
bekerja dengan baik, hal tersebut dapat
mengakibatkan bahaya lanjutan.

* Air Condensate harus benar-benar terbuang dalam


keadaan sempurna, dikhawatirkan kemungkinan akan
terjadi Hammering air.
2. Tutup Starting Valve dan Valve Blow Down pada Super
Heater Header.
• Apabila ketentuan tersebut diatas tidak dilaksanakan,
Hal ini dapat mengakibatkan Pipa Superheater Over
Heating dan Pada saat Boiler Full Operasi, Kerangan
Induk belum dibuka serta Starting Valve & Blow Down
Valve juga belum dibuka.
Akibatnya Uap yang ada didalam Pipa Superheater yang
sebagai pendingin tidak bersirkulasi dimana Temperatur
Uap terus naik maka pada Pipa Superheater akan terjadi
Over Heating.

Pipa Superheater hanya sanggup


menerima temperatur maximal 450 °C
dengan kondisi kosong .
PIPA SUPER HEATER OVER HEATING
DEPOSITE PD PIPA SUPER HEATER
3. Periksa semua peralatan-peralatan atas suara-suara
yang Abnormal.
4. Pertahankan Level pada Drum pada kondisi yang
ditentukan.
5.Naikkan tekanan Boiler, sesuai tekanan yang
direncanakan dan lakukan percobaan pembuangan uap
pada kerangan pengaman pada Superheater Header dan
Upper Drum, hal ini untuk memastikan bahwa kerangan
pengaman bekerja normal.
Note :- Perbedaan tekanan pada Upper Drum dengan
Tekanan pada Superheater Header disebabkan karena
perbedaan Temperatur. Pada Upper Drum Temperatur
lebih rendah maka tekanan tinggi dipengaruhi
berat jenis air, Pada Superheater Header temperatur
lebih tinggi dipengaruhi berat jenis air + uap.
– Untuk Boiler tekanan > 120 kg/cm2 perbedaan
tekanan hampir tidak ada.
6. Menjaga tekanan Boiler pada Operasi normal.
Pengurangan tekanan yang berlebihan mengakibatkan
naiknya beban dalam ruang uap dan Sparator uap kurang
berfungsi dan dapat menimbulkan bahaya lanjutan, hal ini
sangat tergantung pada kwantity pemberian bahan bakar
dan level air.

7. Menjaga pemakaian uap agar Constan.


Dijaga agar fluktuasi beban uap kecil, hal tersebut dengan
jalan mengawasi meter tekanan uap dan level air, dan
perhatian khusus harus diberikan pada Suplay bahan bakar
dan udara pembakaran.

8. Perhatikan Density dari asap.


Asap dengan density tebal yang keluar dari cerobong
menunjukkan kekurangan udara untuk pembakaran.
DENSITY GAS BUANG
9. Perhatikan temperature gas buang ( normal
350~370°C ) temperature gas buang terlalu tinggi
mengakibatkan berkurangnya Effisiency ketel.

Temperature gas buang tinggi disebabkan :


- Abu-abu melekat pada bagian luar water tube.
- Water Tube banyak Scale / kerak.
- Kerusakan penyangga api dalam dapur.

Note:
Untuk mengurangi tingginya temperatur gas buang
pertama - tama lakukanlah Soot Blowing, Jika
temperatur tidak berkurang maka lakukan
pemeriksaan pada water tube dan periksa penyangga
api, apa ada yang Soot pass didalam dapur.
STOP PENGOPERASIAN BOILER
A. Boiler Stop Operasi dalam waktu yang tidak lama.
1. Stop Supplay bahan bakar.
2. Tutup kerangan uap utama & Suplay uap lainnya, dan
Air Vent.
3. Perhatikan level air pada gelas penduga ( harus
Hight Water Level ).
4. Turunkan tekanan hingga ‹ 10 Kg/Cm² ( Sirkulasi ).
5. Stop FDFan & 2ⁿ₫ FDFan.
6. Keluarkan Abu-abu sisa pembakaran dari atas Fixed
Grate.
7. Stop IDFan dan buka damper 100 %.
8. Operasikan Scrapper abu dan keluarkan abu dari
dari atas Fixed grate.
9. Stop Double Damper Dust Collector.
10. Buka pintu dapur & pintu abu, Pintu-pintu yang
lainnya tetap tertutup.
11. Periksa semua kerangan Blow Down & Continuous
Blow Down ( harus tertutup dengan sempurna/tidak
terdapat kebocoran ).
12. Posisikan semua Breaker peralatan ke posisi “ OFF “
Sedang Instrument Panel tetap pada posisi “ ON “.
B. BOILER STOP OPERASI DALAM WAKTU YANG LAMA

1. Perawatan “ DRY CUTTING “ (Perawatan kering).


* Air dalam Boiler dikosongkan.
* Masukkan gas Nitrogen ( N2 ) hingga tekanan
2 Kg/Cm². Perawatan tersebut yang paling baik
menurut Takuma Boiler hanya biaya perawatan-
nya sangat tinggi.

2. Perawatan “ WET CUTTING “ (Perawatan basah).


* Boiler harus tetap dipanaskan hingga tekanan
± 2 Kg/Cm².
* Setiap hari air ketel harus di Analisa.
* Setiap 1 bulan diadakan penggantian air.
PEMBERHENTIAN DARURAT

A. Akibat Mati Listrik.


1. Pindahkan secepatnya Sistim pengisian air umpan
dari Electrik Pump ke Steam Pump.
2. Tutup Valve Main Steam ( kerangan induk ).
3. Buka pintu dapur dan pintu abu.
4. Buka Damper IDFan 100 % secara manual.
5. Pindahkan sistem pengisian air umpan dari
Modulating Control Valve ke Kerangan By Pass.
B. AKIBAT LEVEL AIR TURUN TERUS
MENERUS.
1. Periksa semua kerangan Blow Down, apakah ada
yang terbuka ( terutama Blow Down dari lower
Drum dan ke empat unit Header ).
2. Periksa Temperatur air umpan ( temperatur air
umpan › 100°C akan terjadi vacum pada Feed
Water Pump ).
3. Periksa kwantity air pada Feed water Tank dan
peralatan - peralatan pada Feed Water Tank.
4. Periksa Feed Water Pump atas kesalahan
fungsinya.
5. Apabila sistim Piping pada Feed Water Pump di
paralel untuk Boiler yang lain, periksa kerangan-
kerangan Paralelnya.
C. AKIBAT KEKURANGAN AIR PADA
BOILER.
1. Jika ternyata Level air dalam gelas penduga
dibawah batas rendah, maka langkah yang harus
dilakukan :

* Stop Supplay bahan bakar.


* Tutup kerangan uap utama dan supplay uap
lainnya.
* Stop semua Blower-Blower.

2. Cari Sebab-sebabnya dengan melakukan


pemeriksaan pada bahagian :
* Meter Level air pada Drum.
* Modulating Water Level Control Valve.
* WATER FLOW METER.
* Tekanan pada Inlet dan Outlet air pengisi.
* Level air pada Feed Water Tank.
* Pompa air pengisi.
* Pemipaan air pengisi ( periksa semua Strainer -
strainer ).
* Dan lain-lain yang mencurigakan.

Apabila telah didapat sebab-sebabnya, dasar Level air


pada Boiler harus didapat kembali ( diCheck ), dan
dasar Level air pada Boiler masih dalam batas-
batas yang di izinkan ;
Boiler dapat di operasikan kembali.
D) APABILA AIR DALAM GELAS PENDUGA KOSONG,
SEHINGGA TIDAK DIKETAHUI SAMPAI
DIMANA TITIK TERENDAH AIR DIDALAM BOILER,
SEDANG BOILER FULL OPERATION.

Hal-hal yang harus dilakukan.


1. Stop supply bahan bakar.
2. Menutup semua kerangan Supply Uap.
3. Stop semua Blower - Blower ( IDFan, FDFan &
2ⁿ₫ Fan ).
4. Tutup semua damper.
5. Tarik api secepatnya dari ruang bakar.
6. Tutup rapat semua Manhole.
7. Biarkan Boiler dingin secara alami.
8. Setelah Ketel dingin, isi air dan periksa apakah
terdapat kerusakan ( kebocoran ) pada rol-rollan
pipanya.
9. Bila tidak terdapat kebocoran, lakukan
Hydrotest sebesar Tekanan Kerja + 3 Kg/Cm².
10. Bila terdapat kebocoran pada rol-rollan, lakukan
expand ulang pada pipa-pipanya.
11. Bila dilakukan Hydrotest tidak terdapat
kebocoran maka Boiler dapat dipanaskan dan di
operasikan.
BOILER SAFETY
1. SAFETY VALVE ( KERANGAN PENGAMAN ).
Sesuai dengan U.U.Uap Tahun 1930 setiap Boiler harus
dilengkapi dengan Minimal 2 (dua) buah kerangan pengaman.

* Kerangan pengaman :
berfungsi untuk menjaga tekanan lebih yang terjadi
pada boiler

* Pada umumnya kerangan pengaman yang dipasang adalah


tipe per (pegas) yang full bore.

* Pemilihan kerangan pengaman harus sesuai dengan tekanan


kerja boiler dan kapasitas boiler.
SAFETY VALVE DRUM DAN SUPER HEATER
* Penyetelan kerangan pengaman harus dilakukan oleh
beberapa orang yang ditunjuk & bekerja untuk :
-. Indikasi tekanan
-. Catatan tekanan
-. Operasi Boiler

Dan disaksikan oleh seorang yang bertanggung jawab.

* Kerangan pengaman cukup dicoba 1x setiap shift


kefungsiannya dan dicatat pada jurnal operasi

* Pada saat dilakukan hydrotest kerangan pengaman


harus dipindahkan dan sebagai penggantinya dipakai
satu plate penutup.
2. PENGAMAN UNTUK HIGH & LOW WATER LEVEL
Untuk menjaga level air pada suatu boiler dipasang
* Meter level air ( gelas penduga ), meter level air dipasang ;
1 bh type Reflex dan 1 bh type Transparant.
* Alarm level air.
Untuk menjaga level air pada drum boiler dipasang alarm
untuk kondisi :
1st low water level alarm
2nd low water level alarm
High water level alarm
* Lampu untuk level air
Untuk menjaga level air dipasang lampu untuk kondisi
1st water level lampu kuning
2nd water level lampu merah
High water level lampu hijau
* Cut Off System.
Untuk menjaga level air pada boiler dipasang cut
off system :

untuk kondisi 1st low cut off system


2nd low cut off system

System ini berfungsi pada saat air kondisi 1st low


water level.

atau 2nd low watel level, seluruh peralatan akan cut


off kecuali feed water pump.
TIMER CUTT OFF
* Automatic Modulating Control Valve.
Untuk mengatur level air dalam drum
boiler dipasang

Automatic modulating control valve,


yang terdiri dari:
1. Modulating controller ( Control
Head ).
2. Modulating control valve.
3. Modulating control Box.
CONTROL VALVE ARI STEVI
PENGAWASAN BOILER

1. Setiap 45 menit.
* Buang abu Ex Dust Collector dan Dust Hopper.
* Amati ruang abu ( dibawah rangka bakar ).

2. Setiap 1 atau 2 jam.


* Periksa Water Level Gelas penduga ( Spui ).
* Pengisian jurnal Operasi Boiler.
* Pengambilan sampel Air umpan dan Air Boiler.
Apabila hasil Labolatorium harus dilakukan Blow
Down, maka dilakukan Blow Down melalui Lower
Drum Valve.
3. Setiap 3 ~ 4 jam.
* Lakukan Soot Blowing sesuai petunjuk.
* Tarik / buang abu dari atas fixed grate.

4. Setiap 24 jam.
* Periksa semua peralatan yng bergerak dan berputar
atas bunyi-bunyi yang abnormal.
* Lumasi semua bearing, pemakaian minyak pelumas
harus yang sesuai.

5. Setiap 1 s/d 2 minggu.


* Memeriksa dan membersihkan Strainer air dan uap.
* Memeriksa Fixed Grate dan menggantinya jika ada
yang patah.
MECHANICAL SOOT BLOWER
MECHANICAL SOOT BLOWER
* Membersihkan pipa-pipa dan dinding batu dari
abu - abu sisa pembakaran yang melekat.
* Membersihkan abu-abu dari dalam Chimney.
* Memeriksa dan membersihkan abu pada Rotor
Blower IDFan.

6. Setiap 1 s/d 3 bulan.


* Memeriksa dan membersihkan bahagian luar
dan dalam boiler.
* Membersihkan semua pipa-pipa, upper Drum,
lower drum dan Headers dari kerak.
KERAK DIDALAM HEADER
7. Diatas 1 tahun.
* Periksa dan perawatan pada Casing.
* Periksa dan perawatan pada Gas Duct
dan Dust Collector.
* Periksa dan perawatan pada Controller,
peralatan & Instrument.
* Periksa dan perawatan pada Valve, Cock
dan piping.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
SAMPAI JUMPA LAGI.

Anda mungkin juga menyukai