Oleh :
Kelompok 4
Sakinah Sahara ( 1916040085 )
Siska Marda Putri ( 1916040091 )
Berlian Weldawati ( 1916040095 )
Rahmatul Husna ( 1916040100 )
Surya Pertama ( 1816040026 )
Dosen Pembimbing :
Fajri Hidayat, S.S.T., M. Si
AKUNTANSI SYARIAH C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
TAHUN 2021 M
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Akuntansi Sektor Publik.
Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan nabi kita yakni Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dalam alam kebodohan sampai ke alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Tugas akuntansi sektor publik disusun sebagai salah satu penunjang nilai yang
diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua hasil makalah ini kami diskusikan
semaksimal mungkin untuk mendapatan hasil yang memuaskan. Pemakalah sangat menyadari
bahwa pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan. Dengan ini pemakalah mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima
kasih dan semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan mamfaat.
Pemakalah juga mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya
makalah ini nantinya bisa menjadi lebih baik lagi.
1
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
1. Anggaran kinerja...................................................................................................... 4
2. Zero-Based Budgeting (ZBB) ................................................................................. 4
3. Planning, programming and budgeting system (PPBS)........................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu anggaran kinerja?
2. Apa yang dimaksud dengan zero-based budgeting?
3. Apa yang dimaksud dengan planning, programing and budgeting system?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang anggaran kinerja
2. Mengetahui tentang zero-based budgeting
3. Mengetahui tentang planning, programing and budgeting system
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anggaran kinerja
Anggaran dengan pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan
yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh
tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian
tujuan dan sasaran pelayanan publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat
menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.
Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan
serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan.
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena itu, anggaran
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja didasarkan pada
pelaksanaan value for money dan efektivitas anggaran. Pendekatan ini cenderung menolak
pandangan anggaran tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan
campur tangan, pemerintah akan menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung
boros. Menurut pendekatan anggaran kinerja , dominasi pemerintah akan dapat diawasi
dan dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness, audit keuangan dan audit
kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal. Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak
berdasarkan cost minded dan harus efisien. Oleh karena itu, agar dapat mencapai tujuan
tersebut, maka diperlukan adanya program dan tolok ukur sebagai standar kinerja.
Sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan sistem yang mencakup kegiatan
penyusunan program dan tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Penerapan sitem anggaran kinerja dalam penyusunan anggaran dimulai dengan
perumusan program dan penyusunan struktur organisasi pemerintah yang sesuai dengan
program tersebut.
4
diasumsikan mulai dari nol (zero base). ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu
untuk menyusun anggaran tahun ini, tetapi penentuan anggaran didasarkan pada
kebutuhan saat ini.
Keunggulan ZBB
1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik, dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara
lebih efisien.
2. ZBB berfokus pada value for money
3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya efisiensi dan ketidakefektifan biaya
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
5. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran
6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong
organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta
tingkat penjualan.
5
Kelemahan ZBB
1. Prosesnya memakan waktu, terlalu teoretis dan tidak praktis, membutuhkan biaya yang
besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket
keputusan
2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek
3. Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju
4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses memeringkat dan meriview paket
keputuan. Meriview ribuan paket keputusan merupakan pekerjaan yang melelahkan dan
membosankan sehingga dapat memengaruhi keputusan
5. Untuk melakukan pemeringkatan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki
keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi. ZBB berasumsi bahwa semua staf
memiliki kemampuan untuk mengakulasi paket keputusan. Selain itu dalam
mempemeringkat muncul perimbangan subjektif atau mungkin terdapat tekanan politik
sehingga tidak objektif lagi
6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus
masuk dalam anggaran
7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi
6
3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitunh cost-benefit dari
masing-masing program.
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui.
Karakteristik PPBS
1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan.
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang
karena PBS berorientasi pada masa depan.
3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi.
4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program, yang meliputi :
a) identifikasi tujuan
b) identifikasi secara sistematik alternatif program untuk mencapai tujuan
c) estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program dan
d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh dari masing-masing alternatif
program.
Kelebihan PPBS
1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke
manajemen menengah.
2. Dalam rangka panjang dapat mengurangi beban kerja.
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya ( cost-
consciounsness/cost awareness) dalam perencanaan program.
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi,koordinasi dan kerja
sama antardepartemen.
5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian
tujuan organisasi.
6. PPBS menggunakan teori marginal utility sehingga mendorong alokasi sumber daya
secara optimal.
Kelemahan PBBS
1. PBBS membutuhkan sistem informasi yang canggih,ketersediaan data,adanya sistem
pengukuran,dan staf yang memiliki kapabilitas yang tinggi
2. implementasi PBBS membutukan biaya yang besar PBBS membutuhkan teknologi
canggih.
7
3. PBSS bagus secara teori,tetapi sulit untuk di implementasikan
4. PBBS mengabaikan realitas dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia yang
kompleks.
5. PBBS merupakan teknik anggaran yang statiscally oriented.pengunaan statistik
terkadang kurang tajam untuk mengukur sfektivitas program.statistik hanya tepat
untuk mengukur beberapa program tertentu saja.
6. pengaplikasian PBBS mengahadapi masalah teknis.hal ini terkait dengan sifat
program atau kegiatan yang lintas departemen sehingga menyulitkan dalam
melakukan alokasi biaya.sementara itu, sistem akuntansi dibuat berdasarkan
departemen,bukan program.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian
dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran sektor publik,yaitu pendekatan
tradisonal dan pendekatan new public management. Pendekatan NPM dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan dari sistem tradisional. Anggaran dengan pendekatan NPM terdiri
dari beberapa jenis, yaitu anggaran kinerja,ZBB,dan PPBS. Anggaran dengan pendekatan
NPM sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja
output.
Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan pendekatan
NPM merupakan bagian penting dari reformasi anggaran. Reformasi anggaran sektor
publik dilakukan untuk menjadikan anggaran lebih berorientasi pada kepentingan publik
dan menekankan value for money. Beberapa jenis anggaran dengan pendekatan
NPM,seperti ZBB,PPBS, dan anggaran kinerja perlu dikaji lebih mendalam sebelum
diaplikasikan, karena pada masing-masing jenis anggaran tersebut memiliki kelebihan dan
kelemahan. Penerapan sistem anggaran juga perlu mempertimbangkan aspek
sosial,kultural, dan kesiapan teknologi yang dimiliki oleh pemerintah.
9
DAFTAR PUSTAKA
10