NIM : 858912781
Kelas : BI PGSD
Absen : 05
C. Landasan Psikologis
Asesmen alternatif tidak hanya menilai hasil belajar, tetapi dapat memberi
informasi secara lengkap tentang proses pembelajaran. Asesmen alternatif dilakasanakan
berdasarkan terori belajar khususnya dari aliran psikologi alternatif. Beberapa teori
belajar yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan asesmen alternatif adalah
sebagai berikut :
1. Teori Fleksibilitas Kognitif dari R.Spiro (1990),
Teori ini beranggapan bahwa hakikat belajar adalah kompleks dan tidak
terstruktur.
2. Teori Belajar Burner (1966),
Menurut bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan siswa
dengan cara mengkontruksi sendiri gagasan baru atau konsep baru atas dasar
konsep, pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimiliki.
3. Generative Learning Model dari Osborne dan Wittrock (1983),
Berdasarkan generative learning model, dalam belajar siswa harus aktif
memaknai apa yang sedang dipelajarinya.
4. Experiental Learnig Theory dari C.Rogers (1969),
Teori ini membedakan dua jenis belajar yaitu Cognitive learning yang
berhubungan dengan pengetahuan dan experiential learning yang berhubungan
dengan pengalaman. Teori ini menarik karena melibatkan pribadi siswa, inisiatif
siswa, penilaian siswa, penilaian diri siswa, dan dampak langsung yang terjadi
pada diri siswa dalam proses berfikir.
5. Multiple Intellegent Theory dari Howard Gardner (1983),
Menurut Gardner Intelegensia didefinisikan sebagai kemampuan seseorang
yang digunakan untuk memecahkan masalah atau kemampuan untuk
menunjukkkan suatu produk yang dihargai oleh satu atau lebih budaya. Menurut
Gardner ada delapan kemampuan pada setiap individu yaitu : 1) Linguistik, 2)
Logical-mathematic, 3) Visual-spatial, 4) Bodily-kinesthetic, 5) Musical, 6)
Intrapersonal, 7) Interpersonal, dan 8) Naturalist.
A. Tugas (Task)
Asesmen kinerja ini meminta anak untuk melakukan sesuatu atau menunjukkan
kinerjanya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru. Berikut adalah beberapa jenis
tagihan untuk keberhasilan siswa dalam unjuk kerja.
1. Computer adaptive testing
Merupakan tes berbantuan komputer yang dapat digunakan untuk menilai hasil
belajar siswa sesuai dengan kemampuannya.
2. Tes pilihan ganda yg diperluas
Merupakan tes pilihan ganda dimana dalam pengerjaannya siswa tidak hanya diminta
untuk memilih salah satu jawaban yang paling tepat tetapi mereka juga diminta untuk
memberikan alasan mengapa dia memilih jawaban itu.
3. Tes uraian terbuka
Tes uraian terbuka ini digunakan untuk menilai kinerja siswa atau kemampuan siswa
dalam penalaran, logika, serta kemampuan dalam menuangkan ide dalam bentuk
tulisan.
4. Tugas individu
Tugas – tugas individual yang harus dikerjakan secara mandiri. Tugas guru adalah
menilai kinerja anak selama mengerjakan tugas dan menilai produk dari tugas
tersebut.
5. Tugas kelompok
Tugas- tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. Tugas guru adalah melakukan
pengamatan terhadap kinerja kelompok tersebut.
6. Proyek
Tugas yang diberikan kepada siswa (individu atau kelompok) untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang kompleks dalam jangka waktu tertentu.
7. Interview
Tugas yang diberikan kepada siswa (individu atau kelompok) untuk melakukan
wawancara dengan orang lain dan kemudian membuat laporan hasil wawancara.
8. Pengamatan
Tugas individu atau kelompok yang diberikan kepada siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap sesuatu yang ditugaskan oleh guru.
KB 3. ASESMEN PORTOFOLIO
B. Perencanaan Portofolio
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan portofolio adalah seagai berikut :
1. Menentukan kriteria atau strandart yang akan digunakan sebagai dasar asesmen
portofolio.
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan-rumusan hasil
belajar yang dapat diamati.
3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum
untuk menentukan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti-
bukti portofolio dan melengkapi penilaian.
4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung (stakeholder)
denganm portofolio siswa.
5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar bukti
yang dikumpulkan.
7. Menentukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan
informasi dan keputusan asesmen portofolio.
8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasar umur, atau isi agar kita dapat
membandingkan.
C. Pelaksanaan Portofolio
Dalam pelaksanaan ini, tugas guru adalah :
1. Mendorong dan memotivasi siswa
Berikan dorongan, semangat, dan motivasi kepada siswa untuk menghasilkan karya
terbaik.
2. Memonitor pelaksanaan tugas
Selama pelaksanaan tugas, guru harus memonitor perkembangan tugas. Guru perlu
melakukan pertemuan rutin dengan siswa guna mendiskusikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi siswa.
3. Memberikan umpan balik
Berikanalah umpan balik secara berkesinambungan. Dalam setiap pertemuan guru dapat
memberikan umpan balik kepada siswa.
4. Memamerkan hasil portofolio siswa
Pamerkanlah hasil karya siswa dengan mengundang stakeholders yang berhubungan
langsung dengan portofolio siswa seperti guru, murid itu sendiri, teman sekelas, orang
lain di luar kelas yang mengetahui persis kemampuan siswa, serta orang tua siswa.
Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar siswa yg sangat penting.
Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi
afektif siswa. siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan
merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka akan dapat mencapai hasil
pembelajaran yang optimal.
Menurut Krathwohl (dalam Gronlund and Linn, 1990), ranah afektif terdiri atas 5 level
yaitu ; 1) receiving, 2) responding, 3) valuing, 4) organization, dan 5) characterization. Level
yang paling rendah adalah receiving dan paling tinggi characterization.
1. Receiving merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatau gejala atau stimulus
misalnya aktivitas dalam kelas, buku, atau musik.
2. Responding merupakan partisipasi aktif siswa untuk merespon gejala yang dipelajari.
3. Valuing merupakan kemampuan siswa untuk memberikan nilai, keyakinan, atau sikap
dan menunjukkan suatu derajat internalisasi dan komitmen.
4. Organization merupakan kemampuan anak untuk mengorganisasi nilai yang satu dengan
nilai yang lain dan konflik anatarnilai mampu diselesaikan dan siswa mulai membangun
sistem nilai internal yang konsisten.
5. Characterization merupakan level tertinggi dalam ranah afektif. Pada level ini siswa
sudah memiliki sistem nilai yang mampu mengendalikan perilaku sampai pada waktu
tertentu hingga menjadi pola hidupnya.
Karakteristik yang penting dalam ranah afektif adalah sikap, minat, konsep diri, dan nilai.
1. Sikap, didefinisikan sebagai predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif
atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau, orang.
2. Minat, adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong
seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan ketrampilan untuk
tujuan perhatian atau pencapaian.
3. Konsep diri, adalah penilaian uang dilakukan individu terhadap kemampuan dan
kelemahan diri sendiri. Konsep diri penting untuk menentukan jenjang karis siwa.
4. Nilai, merupakan suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku
yang dianggap baik dan yang dianggap tidak baik.
1. Pengamatan langsung, yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku
siswa terhadap sesuatu, benda, orang, gambar, atau kejadian.
2. Wawancara, dilakukan dengan memberikan pertanyaann terbuka atau tertutup.
3. Angket atau kuesioner, merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah
disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan pertanyaan ataupun pilihan bentuk angka.
4. Teknik proyektil, merupakan tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah dikenal
siswa. para siswa diminta untuk mendiskusikan hal tersebut menurut penafsirannya.
5. Pengukuran terselubung, merupakan pengamatan tentang sikap dan tingkah laku
seseorang dimana yang diamati tidak tahu bahwa ia sedang diamatai.