Anda di halaman 1dari 9

HASIL PRATIKUM DAN LEMBAR KERJA

BIOLOGI UMUM

OLEH

Nama : Putra Rizki Ramadhan

NIM : 2004113385

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
Mikroskop dan Penggunaannya

1. Definisi Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)


adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
kasat mata. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang


diamati, yaitu mikroskop dua dimesi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.


Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memilik tiga system lensa, yaitu
lensa objektif, lensa okuler,dan kondensor. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa objektif
dan lensa okuler memiliki kekuatan pembesaran :
 Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran 40x
 Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x
 Objektif 40x dengan okuler 10x , pembesaran 400x
 Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran 1000x
Pada mikroskop konvensional, sumber cahayan berasal dari sinar
matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor.Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari. Dan mikroskop ini hanya dapat
memberikan bayangan objek yang bersifat dua dimensi yakni hanya tampak
panjang dan lebarnya saja, sehingga objek yang akan diamati harus berukuran
kecil dan tipis, agar dapat ditembus oleh cahaya.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran
7 hingga 30 kali. Benda hamper smaa dengan mikroskop chaaya . Lensa
terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat
melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal
dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Mikroskop ini mampu
memberikan bayangan objek yang bersifat tiga dimensi.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop eletkron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali,
electron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop electron mepunyai
dua tipe, yaitu mikroskop electron scanning (SEM) dan mikroskop electron
transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel,
dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk
mengamati struktur detil internal sel.
Di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau diantara 3
jenis mikroskop hanya mikroskop electron yang tidak ada. Mikroskop yang
digunakan adalah mikroskop model baru Olympus CX 21 dan Boeco.
Semuanya mikroskop binocular ( mempunyai 2 lensa okuler ) dan
menggunakan lampu sebagai sumber penyinaran. Cahaya yang dihasilkan
oleh bola lampu ini akan mengenai objek sehingga menghasilkan bayangan
yang nampak besar dan dapat terlihat oleh mata kita.
Baik mikroskop Olympus maupun Boeco mempunyai lensa okuler
dengan perbesaran 10 kali dan 4 lensa objektif dengan perbesaran 4; 10; 40
dan 100 kali. Penggunaan perbesaran 1000 kali harus dilakukan dengan
sangat hati-hati (harus di bawah bimbingan dosen atau asisten yang
berpengalaman) dan menggunakan minyak imersi. Kesalahan dalam
penggunaan dapat menyebabkan kerusakan lensa (ingat, semakin kuat
perbesaran lensa, harganya semakin mahal...!!!. Harga lensa ini saja mencapai
beberapa juta rupiah...!!!).

Gambar 1. Mikroskop
Fungsi masing-masing bagian pada mikroskop :
1. Kaki Mikroskop : tempat mikroskop bertempu
2. Lengan Mikroskop : sebagai pegangan ketika mikroskop diangkat atau
dipindahkan.
3. Tabung Mikroskop : bagian yang menghubungkan lensa okuler dengan
lensa objektif.
4. Makrometer : berfungsi untuk menaikan dan menurunkan badan/tabung
mikroskop secara cepat sehingga bisa memfokuskan bayangan objek
secara cepat tetapi bayangan objek masih kasar atau belum jelas.
5. Mikrometer : berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan badan/tabung
secara perlahan sehingga bisa memfokuskan bayangan objek secara
lambat, tetapi dengan micrometer bisa menghasilkan bayangan yang
halus atau jelas.
6. Lensa objektif : berfungsi untuk memperbesar bayangan objek yang
diamati. Bayangan objek yang dihasilkan adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar. Lensa ini terletak dekat dengan objek yang diamati.
7. Lensa okuler : berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa
objektif. Bayangan yang dihasilkan lensa tersebut adalah maya, tegak,
dan diperbesar dan lensa ini dekat dengan mata pemakai sehingga lensa
ini digunakan untuk mengamati hasil bayangan objek.
8. Meja benda : digunakan untuk meletakkan objek yang diamati. Meja
preparat dilengkapi dengan dua buah penjepit (pegangan sedia) agar
kedudukan preparat stabil dan tidak bergeser.
9. Kondensor : lensa tambahan yang berfungsi untuk memusatkan cahaya
dari cermin menuju ke sediaan. Kondensor dapat digerakkan ke atas dan
ke bawah dengan menggunakan pemutar kondensor untuk mendapatkan
kekuatan sinar yang diperlukan.
10. Cermin Reflektor : berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber
cahaya menuju ke sediaan yang diaamati. Cemin yang digunakan
biasanya memiliki dua permukaan:
1. Permukaan datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang.
2. Permukaan cekung digunakan apabila sumber cahaya kurang terang.
11. Diafragma : lubang yang dapat diatur besar kecilnya dan berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dikehendaki menuju
kondensor.

2. Penggunaan dan Perawatan Mikroskop


2.1 Cara penggunaan mikroskop
1. Cara membawa mikroskop: mikroskop dibawa dengan hati-hati,
tangan kanan memegang bagian “arm” sedangkan tangan kiri
menyangga bagian bawah mikroskop. Jangan sekali-kali
menenteng mikroskop dengan 1 tangan serta mengayun-
ayunkannya. Ingat, harga 1 buah mikroskop 10-25 juta rupiah!!
2. Mikroskop diletakkan di meja pratikum. Pratikum hanya
diperkenankan merubah perbesaran dan mengatur agar specimen
dapat terlihat jelas, tetapi sama sekali tidak diperkenankan merubah
“setting” mikroskop. Bila mikroskop aan dipergunakan, pasanglah
colokan mikroskop pada sumber listrik dan tekan tombol “on”
3. Bila akan menempatkan spesimen pada meja benda dimikroskop.
Pastikan bahwa lensa objektif dengan perbesaran menghadap ke
bawah. Letakkan specimen(objek glass) pada meja benda, atur
cahaya, serta tentukan focus mikroskop dengan menggunakan
“makrometer” sambal terus diamati sampai specimen terlihat jelas.
Karena mikroskop yang dipakai adalah binokuler dan fokus kedua
mata masing-masing mahasiswa berbeda, maka setiap mahasiswa
yang melihat specimen di mikroskop harus mengatur jarak kedua
lensa okuler (diperlebar atau dipersempit) sehingga lapang pandang
yang terlihat tampak sebagai satu lingkaran utuh (bukan 2
lingkaran, lingkaran terpotong atau seperti angka 8).
4. Untuk mempertajam kontras, atur pemasukan cahaya dengan
menggunakan diafragma dan atur juga kekuatan cahaya yang
mengenai spesimen.
5. Bila spesimen sudah terlihat jelas dan perbesaran akan diperkuat,
putarlah lepengan pemegang lensa ( revolver) sampai lensa yang
diinginkan tepat berada di atas spesimen. Sambal dilihat, aturlah
fokus dengan menggunakaan “micrometer” sampai spesimen
terlihat jelas (jangan menggunakan makrometer….!!!!).
6. Setelah selesai pengamatan, ambil spesimen putar revolver sampai
lensa objektif dengan perbesaran 4x menghadap ke bawah. Lap
mikroskop dengan tissue atau lap yang lembut.
7. Bila menggunakan mikroskop binokuler, kedua mata pratikum
harus terbuka, jangan menggunakan sebelah mata saja…!!!.
2.2 Perawatan Mikroskop
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita menggunakan
mikroskop sebagai berikut.
1. Bawalah mikroskop dengan hati-hati mengggunakan kedua
tanganmu. Satu telapak tangan menahan alas kaki mikroskop dan
tangan yang lain memegang lengan mikroskop.
2. Pada saat dibawa berjalan, usahakan posisi mikroskop kira-kira di
depan pusar dan mikroskop tetap tegak. Ingat: Letak lensa okuler
harus selalu di atas, sebab lensa ini mudah sekali lepas.
3. Jangan arahkan reflektor pada sumber cahaya langsung karena
pencahayaan yang terlalu kuat dapat merusak mata.
4. Mulai dengan menggunakan lensa objektif pembesaran paling lemah
pada setiap melakukan pengamatan.
5. Pastikan objek yang hendak diamati telah ditutup dengan kaca
penutup.
6. Jangan meraba lensa dengan jari karena kotoran akan menempel pada
lensa dan akan merangsang tumbuhnya jamur.
7. Hindarkan terjadinya kontak langsung antara objektif dan objek
karena dapat merusak lensa.
8. Hindari penyimpanan mikroskop pada tempat yang lembab. Untuk
mencegah lemari kelembapan, lemari sebaiknya diberi lampu, bila
perlu mikroskop disimpan dalam kotak penyimpanan yang di
dalamnya diberi silika gel.
9. Untuk membersihkan tubuh dan cermin mikroskop dapat digunakan
lap flannel atau tissue yang lembut.
10. Untuk membersihkan semua lensa, gunakan kertas lensa atau tissue
khusus (tissue pembersih lensa kacamata) atau dengan tissue yang
dibasahi dengan Alkohol absolut atau Xylol (jangan melakukan
sendiri, mintalah petunjuk asisten atau dosen..!!!). Jangan sekali-kali
menyentuh permukaan lensa dengan ujung jari, kain yang kasar, atau
meniupnya, sebab ini akan membuat lensa semakin kabur.

2.3 Pengukuran benda (spesimen) dengan menggunakan micrometer


okuler yang dipasang pada mikroskop

Untuk mengukur spesimen (objek) yang kecil dapat digunakan


mikrometer okuler. Mikrometer okuler ini merupakan alat pengukur yang
dipasang pada lensa okuler pada mikroskop. Pada micrometer okuler
terdapat unit-unit pengukuran. Lensa okuler adalah lensa yang dekat
dengan mata dan tidak dapag ditukar-tukar perbesarannya (fixed/
pada mikroskop binokuler terdapat 2 lensa okuler dan digunakan untuk
melihat objek dengan mata kanan dan kiri), maka besarnya unit-unit
pada micrometer juga tidak berubah ukurannya, meskipun lensa objektif
ditukar-tukar.

Pada mikroskop di laboratorium Bioper, setiap mikroskop memiliki


4 jenis lensa (perbesaran 4, 10, 40 dan 100 kali). Jika lensa objektif
ditukar perbesarannya, maka objek nampak lebih besar, tetapi sebenarnya
panjang/ luas bidang yang diamati semakin sempit. Oleh sebab itu bila
lensa ditukar perbesarannya, besaran unit pada micrometer okuler tidak
berubah, tetapi panjang/ luas benda yang diamati semakin sempit/ pendek
seiring dengan meningkatkan perbesaran pada lensa objektif. Adapun
besaran tiap unit pengukuran pada mikrometer okuler mikroskop
Olympus CX21 adalah sebagai berikut

Perbesaran Panjang setiap unit ukuran pada


mikrometer okuler
40 kali 0,025mm
100 kali 0,01mm
400 kali 0,0025mm
1000 kali 0,001mm
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/8117/5/lampiran%20-%2007312241045.pdf

https://tambahpinter.com/bagian-mikroskop/

Anda mungkin juga menyukai