Anda di halaman 1dari 55

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Deskripsi Lokasi Tapak:

Pasar Semimodern Karangploso, Merupakan sebuah pasar semimodern yang terletak


di Jl. Panglima Sudirman No. 3, Girimoyo, Kec. Karangploso, Malang, Jawa Timur.

Karangploso adalah sebuah kecamatan di kabupaten malang,propinsi jawa timur,indonesia.


Lokasinya terletak di sebelah barat laut kota malang.

Karangploso merupakan sebuah kecamatan yang menjadi jalan pintas dari Surabaya menuju  kota
batu. Sehingga dapat dipastikan bahwa pada hari libur, lalu lintas jalanan di daerah ini pasti ramai
karena banyaknya wisatawan yang berasal dari luar kota terutama surabaya yang menuju kota batu.

Di kecamatan ini terletak balai pengkajian teknologi pertanian jawa timur (BPTP JATIM),balai


penelitian tanaman tembakau dan serat (Balittas), yang merupakan balai penelitian nasional di
bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian RI.Terdapat juga Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkiraan cuaca di sekitar Jawa
Timur.

Kecamatan Karangploso di daerah Kabupaten Malang adalah salah satu daerah yang mayoritas
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, tetapi juga tidak bisa disangkal bahwa akhir-akhir
ini jumlahnya semakin berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah pabrik yang berada di
kecamatan tersebut. Hal tersebut jelas memengaruhi kehidupan sosial masyarakat terutama generasi
mudanya, karena mereka lebih cenderung untuk memilih bekerja di pabrik dibandingkan dengan
bertani. Namun tidak semua masyarakat di daerah tersebut hanya menggantungkan hidupnya dari
bertani dan buruh pabrik, banyak juga yang berprofesi sebagai peternak sapi perah.

Peternakan sapi perah yang ada di Karangploso juga sudah menunjukkan perkembangan yang berarti
sejak mereka bergabung dengan Koperasi Unit Desa (KUD) setempat untuk menyalurkan susu yang
mereka hasilkan kepada beberapa perusahan susu yang ada di Jawa Timur. Keberadaan KUD ini
ternyata juga sudah populer bagi masyarakat Karangploso terutama yang berprofesi sebagai peternak
sapi perah maupun petani lainnya, karena dari situlah mereka bisa mendapatkan penghasilan dari
usahanya sebagai peternak sapi perah.

Desa Tawangargo dan Desa Bocek merupakan desa yang kultur agrarisnya masih terlihat


kental, terbukti bahwa desa Tawangargo adalah sentra penanaman hortikultura  terutama sayur mayur
terbesar keempat di Malangraya setelah Kota Batu, Kecamatan Pujon, Kecamata Poncokusumo dan desa
Bocek merupakan sentra penanaman cabe besar selain kecamatan Pujon dan Kecamatan Dau.

Meskipun sebagian besar penduduknya adalah petani dan peternak, ternyata masih banyak juga
penduduknya yang berprofesi sebagai wiraswasta maupun profesi formal lainnya.

Di kecamatan Karangploso juga terdapat Rumah Pintar dan Masjid Al Ijabah yang peresmiannya
dihadiri oleh presiden SBY. Rumah Pintar ini merupakan sarana yang lengkap untuk mendapatkan
aneka informasi terutama untuk anak-anak dan remaja usia sekolah. Di dalamnya ada perpustakaan,
ruang internet, sarana bermain, sarana belajar kerajinan tangan, dll. Ada pula Pusat Pendidikan
Artileri Pertahanan Udara(PUSDIK ARHANUD) dan Markas Batalyon Kesehatan Divisi 2 Kostrad.
1.2 Identifikasi Masalah

ANALISA TAPAK

1. Data Tapak

SKALA MAKRO

Indonesia merupakan negara kepulauan


yang terletak di antara dua samudera
dan dua benua. Indonesia dilalui oleh
garis ekuator atau garis khatulistiwa

Indonesia beriklim tropis lembab


dengan dua musim, yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Suhu
udara berkisar antara 20°C sampai
30°C.

Sedangkan kelembaban udara


Indonesia berkisar antara 75% sampai
80%.

SKALA MIKRO

Propinsi Jawa Timur terletak pada posisi 115° 57 BT 5° 371 LS sampai 8° 48 LS.
Propinsi Jawa Timur beriklim campuran antara savana lembab dan kering, tetapi
masih mendapatkan pengaruh iklim tropis basah.

Pada perkembangannya propinsi Jawa Timur sudah bisa dikategorikan berkembang


dari ekonomi, industri, perdagangan dan aspek lainnya karena keberadaan
infrastruktur yang menunjang. Salah satu kota yang berkembang di Jawa Timur
adalah Surabaya.
KONDISI FISIK KOTA MALANG

Keadaan Geografi
Kota Malang yang terletak pada ketinggian
antara 440 – 667 meter diatas permukaan air
laut, merupakan salah satu kota tujuan wisata di
Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang
dimiliki. Letaknya yang berada ditengah-tengah
wilayah Kabupaten Malang secara astronomis
terletak 112,06° – 112,07° Bujur Timur dan
7,06° – 8,02° Lintang Selatan, dengan batas
wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Singosari


dan Kec. Karangploso Kabupaten
Malang
2. Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan
Kecamatan Tumpang Kabupaten
Malang
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan
dan Kecamatan Pakisaji Kabupaten
Malang
4. Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan
Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Serta dikelilingi gunung-gunung :
1. Gunung Arjuno di sebelah Utara
2. Gunung Semeru di sebelah Timur
Gunung Kawi dan Panderman

Iklim
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara
22,7°C – 25,1°C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°C dan suhu minimum 18,4°C .
Rata kelembaban udara berkisar 79% – 86%.Dengan kelembaban maksimum 99% dan
minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti
perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau.
Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi
terjadi pada bulan Pebruari, Nopember, Desember.Sedangkan pada bulan Juni dan September
Curah hujan relatif rendah.Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan
Juli.
Keadaan Geologi
Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain :
1. Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas,cocok untuk industri
2. Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian
Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur

Jenis Tanah
Jenis tanah di wilayah Kota Malang ada 4 macam, antara lain :
1. Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.
2. Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.
3. Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.
4. Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha
Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian
adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini
terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.

2. Tapak

a. Lokasi Tapak
Pasar Semimodern Karangploso, Merupakan sebuah pasar semimodern yang terletak
di Jl. Panglima Sudirman No. 3, Girimoyo, Kec. Karangploso, Malang, Jawa Timur.
Berada di sebelah utara dari pasar semi modern karangploso, dan dilalui oleh jalan
protokol penghubung arak surabaya ke kota batu.

b. Luas Tapak
Panjang depan [bagian utara] : 160 m
Panjang belakang [bagaian selatan] : 165 m
Lebar kanan [bagian barat] : 25 m
Lebar kiri [bagian timur] : 30 m
Luas keseluruhan tapak adalah : 4600,62m

KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR

Kondisi
Lingkungan Sekitar
Tapak :

a. Sebelah utara berbatasan dengan


jalan protkol penghubung dari
arah kota surabaya ke arah kota batu begitu sebaliknya.
b. Sebelah timur berbatasan langsung dengan tembok bangunan ruko
c. Sebelah selatan berbatasan dengan bangunan pasar
d. Sebelah barat berbatasan dengan ruko-ruko pedagang

KONDISI EKSISTING TAPAK


SIRKULASI JALAN SEKITAR

sirkulasi Jalur kendaraan

jalur masuk tapak [entrence]

jalur keluar tapak [ exit]

Sirkulasi Jalan Utama atau penghubung antar kota dari arah kota surabaya,
mojoketo, ke arah kota batu dan kota malang begitupun arah sebaliknya. Sehingga
membuat jalur kendaraan yang melintas melalui jalan area tapak cukup ramai dan
berpotensi sebagai rest area jika tapak dikembangkan menjadi area taman publik.
PEDESTRIAN WAY [Jalur Pejalan Kaki]

Pedestrian Way atau Jalur pejalan kaki pada area tapak sudah memenuhi standart
dengan ukuran 1.20 m untuk dua orang pejalan kaki bersebrangan arah. Namun
kondisinya kurang terawat dan terdapat di beberapa titik mengalami kerusakan.

SINAR MATAHARI
Arah penyinaran matahari (T -> B)

Tapak ini langsung terpapar sinar matahari dari pagi hingga sore, sebab disekjitar tapak tidak
ada bangunan besar yang bisa menghalangi sinar matahri langsung. Dan kurangnya vegetasi
pohon eksisting, sehingga menyebabkan tapak terpapar langsung oleh matahari dan
menyebabkan area tapak gersang karena terlalu panas.

VEGETASI EKSISTING

CC C
C C
KEBISINGAN TAPAK

Notasi kebisingan

Kebisingan terdapat pada setiap sisi area tapak dikarenakan tapak yang dikelilingi
oleh jalur jalan protokol utama sehingga kendaraan kendaraan besar melalui jalur
tersebut, yang menyebabkan kebisingan. Lokasi juga bersebelahan dengan bangunan
pasar.

Solusi yaitu dengan cara memberikan blocking atau dengan merekayasa


menggunakan tanaman pohon, maupun semak yang dapat memmbatasi dan
mengurangi kebisingan dalam tapak.

ANALISA DRAINASE
Sirkulasi drainase air keluar

Sirkulasi selokan eksisting

Sirkulasi drainase perencanaan

Dengan adanya drainase eksisting pada area tapak membantu dalam pembuangan
air yang terdapat didalam tapak pada saat musim penghujan. Namun dengan
kapasitas yang ada .dainase eksisting tidak menyukupi, perlunya perencnaan
drainase tambahan pada area belakang tapak.
ANALISA AKTIVITAS

Eksisting atau kondisi semula tapak merupakan lahan kosong yang hanya terdapat
hamparan beberapa rumput dan vegetasi pohon eksisting yang tidak terlalu banyak.
Dengan posisi tapak yang berada di sebelah pasar sehingga sering dijadikan tempat
beristirahat dan berkumpul oleh para pengguna pasar namun kurang terawat dan
kumuh.

Dengan diadakannya perencannaan taman publik di tapak tersebut menjadikan


solusi agar tapak dapat lebih terjaga kebersihan dan prawatannya, dan berpotensi
sebagai rest area bagi masyarakat sekitar pengguna pasar, dan para pengendara jalur
utama penghubung kota.
DRAINASE

JALUR KELUAR JALUR MASUK

KANTOR ADM WELLCOME AREA

GAZEBO GAZEBO

PLAYGROUND PUSAT TAMAN AREA PARKIR

TOILET DRAINASE TOILET

RUANG PUBLIK

RUANG SEMIPUBLIK

RUANG PRIVAT

1.3Rumusan masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah di atas maka permasalahan yang di rumuskan pada
Kegiatan praktek ini adalah bagaimana mendesain taman Lingkungan yang berbasis Edukasi
Kreatifitas, dan nyaman sesuai kebutuhan masyarakat.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktek lapangan Arsitektur Lansekap yaitu sebagai berikut:


1. Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa tentang desain taman.
2. Dapat mensinergiskan antara teori desain di bangku kuliah dengan aplikasinya
dilapangan.
3. Mengetahui kendala-kendala yang akan dihadapi di lapangan dalam desain taman
Lingkungan yang berbasis Edukasi Kreatifitas,.
Manfaat yang didapatkan dari praktek lapangan adalah
1. Menambah pengetahuan lapangan kerja desain taman.
2. Mengetahui proses desain yang baik dilakukan di tapak tersebut.
3. Menambah ilmu untuk mahasiswa didunia kerja

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 . Lanskap
Lanskap memiliki arti yang luas, namun orang-orang awam mengartikan
lanskap sebagai taman atau pertamanan. Simonds (1983) menyatakan lanskap
merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati
oleh seluruh indera manusia, dengan karakter yang menyatu secara alami dan
harmonis untuk memperkuat karakter lanskap tersebut. Dalam hal ini indera
manusia memegang peranan penting dalam merasakan suatu lanskap. Menurut
Morrow (1987) lanskap adalah permukaan bumi yang tidak dicakup oleh laut
namun lebih sempit dari yang dapat diambil sekejap oleh mata termasuk kota-kota
serta pedesaan dan padang gurun, halaman serta taman, tempat parkir serta taman
atap bangunan, dan dapat diklasifikasikan sebagai buatan manusia atau alam. Dari
beberapa pengertian lanskap tersebut dapat disimpulkan bahwa lanskap
merupakan suatu bentang alam atau wilayah sejauh mata dapat memahami dalam
satu tampilan, termasuk semua benda yang ada di dalamnya.
Sesuai ketentuan umum Pasal 1 Undang-Undang RI nomor 4 tahum 1982 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup) adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia
dan perilakunya, (yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. 2. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumberdaya secara bijaksana
dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. 3. Azas
pengelolaan lingkungan hidup adalah pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan
seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan
kesejahteraan manusia. 4. Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah : a) tercapainya
keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun
manusia Indonesia seutuhnya, b) terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana,
c) terwujudnya manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup, d) terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan
mendatang, e) terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan diluar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
2.2. Teori Desain

Teori desain menurut Andya Primanda,Desain adalah upaya untuk menemukan titik
tenga dari segala masukan yang seringkali berseberangan. Ada pula teori lain yang di
kemukakan olehSoekarno dan Lanawati Basuki, Desain adalah pola rancangan yang
menjadi dasar suatu benda, seperti busana. Janner SimarmataDesain adalah bagaimana
aplikasi yang di rancang sesuai dengan kebutuhan. Coirul Amin, Desain adalahkerangka
bentuk, rancangan motif, corak. Ken hurts, Desain adalah proses iteraktif yang melibatkan
banyak aktifitas tinjauan kebelakangan dan parallel

2.1.1 Prinsip desain

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam mendesain taman yakni, tema yang akan
digunakan, ketersediaan lahan (ruang), jenis tanaman (elemen lunak) ang hendak di
pakai, warna taman yang inngin dimunculkan, aroma apa yang ingin di ciptakan, dan
pembuatan sketsa.

a. Tema
Pemilihan tema taman berdasarkan pada kesan yang akan di tampilkan misalkan,
taman berkesa alami, romatis, maskulin, ekslusif, atau minimalis. pemilihan tema
taman tergantung dari klien dan di sesuaikan dengan kondisi lingkungan tapak.
b. Ketersediaan lahan
Ketersediaan lahann yangcukup luas bisa memudahkan kita untuk merancang atau
mendesain sebuah taman dan apabila terdapat lahan yang cukup sempit, perancangan
taman harus benar-benar matang dan pemilihan elemen pengembang atau penunjang
harus tepat.
c. Jenis tanaman yang hendak dipilih
Pemilihann vegetasi yang harus ditanam harus sesuai dengan tema atau gay ataman
yang kita pilih.Dalam pemilihan vegetasi juga hsrus seuai dengan kondisi iklim, hal
ini sangat berpengaruh terhadp pertumbuha dan perkembangan vegetasi.Misalkan
tanaman yang cocok di daerah tropis seperti, palkis, kadaka, pandan laut, dan lain-
lain.
d. Warna
Warna memiliki makna yang menyatu dengan alam dan gedung atau bangunan
sekita taman. Warna yang muncul dalam sebuah taman didominasi ole warna hijau.
Penyelaras warna hijau tersebut, di munculkan dari warna daun, bunga, batang dan
biji. Disamping itu adapun warna lain yang bercorak alam seperti, warna kuning,
merah mudah, ungu, putih, abu-abu maupu warna lain. Dalam mendesain taman
elemen keras juga harus memiliki nuansa alam seperti pemberian warna patung
seperti abu-abu, maupun kolam dengan kerikil-kerikil kecil, hal ini akan memberikan
nuansa etnik dan ekslusif.
e. Aroma
Dalam mendesain taman harus memiliki aroma yang sedap. Dimana elemen
pengembanga aroma seperti, bunga.saat kuntum mekar, aroma bunnga akan
menyebar ke penjuru taman. beberapa jenis tanaman yang berbunga harum misalnya,
sedap malam, melati, kemuning, dan lavender.
f. Pembuatan sketsa
Setelah semua unsur pembentukan taman di tentukan, terakhir yaitu pembuatan
sketsa taman. pembuatan sketsa bisa diatas kertas maupun computer. Dalam
pembuatan sketsa tama harus sesuai denga prinsip deain mulai dari warna, irama,
keseimbangan, kesatuan, proporsi, keselarasan kontur dan elemen pengembangan
tapak harus digambarkan denganjelas.
2.1.2 Unsur – unsur desain

Unsur dan prinsip perancangan merupakan kerangka awal pada proses perancangan
taman.Unsur perancangan meliputi titik, garis, bentuk, warna, tekstur, aroma,
motif/gaya, suara, ruang danwaktu.
1. TitikTitik merupakan unsur paling sederhana pada perancangan. Pada taman, titik
dapat dihadirkan sebagai point of interest berupa air mancur, sclupture, atau tanaman

2. Garis (Line)Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi
perancangan. Sebuah garis adalah unsur perancangan yang menghubungkan antara
satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis
lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis lengkung memberi kesan santai, lembut,
bergerak dan alami, sedangkan garis lurus member kesan stabil, kaku, dan langsung
menuju sasaran. Pada taman, unsur garis biasanya diwujudkan dalam bentuk border
(barisan) tanaman, jalur sirkulasi, bentuk tajuk tanaman, dan sebagainya.
3. Bentuk (Shape) Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
Bentuk pada taman dapat diwujudkan pada bentuk dan struktur elemen taman
misalnya bentuk dan struktur tanaman baik secara individual maupun kelompok.
4. Ruang (Space)Ruang dibentuk oleh dinding, alas dan atap. Dalam taman, ruang
dapat bersifat nyata maupun maya. Ruang nyata dapat dibentuk dengan
menggunakan pembatas berupa dinding, pagar, maupun tanaman.Ruang maya dapat
dibentuk dengan menggunakan perbedaan warna, perbedaan bahan maupun
perbedaan ketinggian. Ruang dalam taman digunakan untuk mengakomodasikan
fungsi tertentu seperti area bermain, tempat istirahat, dan sebagainya.

2.3. Teori taman

Teori taman yang di kemukakan oleh para ahli:


 Laurie (1986) mengemukakan bahwa asal mula pengertian kata taman (garden)
dapat ditelusuri pada bahasa Ibrani gan, yang berarti melindungi dan
mempertahankan; menyatakan secara tidak langsung hal pemagaran atau lahan
berpagar, dan oden atau eden, yang berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi
dalam bahasa Inggris perkataan “garden” memiliki gabungan dari kedua kata-kata
tersebut, yang berarti sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan
dan kegembiraa
 Sedangkan menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan
luasan tertentu di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang
dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan
untuk olah raga, bersantai, bermain dan sebagainya
 Menurut Roger Trancik, seorang pakar dibidang Urban Design, ruang terbuka hijau
adalah ruang yang didominasi oleh lingkungan alami di luar maupun didalam kota,
dalam bentuk taman, halaman, areal rekreasi kota dan jalur hijau.
 Rooden Van FC dalam Grove dan Gresswell,1983, ruang terbuka hijau adalah
Fasilitas yang memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman, dan merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam
kegiatan rekreasi.
2.4. Teori Perkembanga Taman
Adapun teori perkembangan yang di kemukakan oleh para ahli:
 Leaf Plus, mengatakan bahwa perkembangan taman saat ini salah satunya dengan
berbasis ruang terbuka hijau. Dimulai dari tahun 2012, sampai sekarang sudah
berjalan kurang lebih 3 tahun. Awalnya program ini hanya didukung oleh kementrian
pekerjaan umum, namun seiring berjalannya, pihak swasta pun menjadi partner
dalam penyelenggaraannya. Di tahun 2012, kementrian pekerjaan umum memiliki
program, dimana sekitar 60 kota harus mengembangkan ruang terbuka hijau yang
salah satunya adalah taman.
1. Taman merupakan lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai
kegiatan rekreasi, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat lingkungan untuk
melakukan berbagai macam aktivitas rekreasi, olahraga maupun aktifitas yang
bersifat pasif. Seiring dengan perkembangan sumber daya manusia yang tinggi,
pola-pola pembentukan taman sesuai dengan filosofi dan keberadaan taman
tersebut. Hal ini mempunyai arti tersendiri dalam mendesain taman yang sesuai
dengan tema. Perkembangan tersebut sungguh menjadikan taman sebagai
bagian penting dan bermanfaat untuk paruh-paruh dunia.
Taman atau Lanskap adalah wajah dan karakter lahan atau tapak bagian dari
muka bumi ini dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya, baik
yang bersifat alami maupun buatan manusia, yang merupakan bagian atau total
lingkungan hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya, sejauh mata
memandang, sejauh indera kita dapat menangkap dan sejauh imajinasi kita dapat
menjangkau dan membayangkan. Berbagai sub-bagian lanskap antara lain adalah
kota (town-scape), jalan (street-scape), lapangan golf dan sejenisnya (lawn-
scape), sungai (river-scape), atap bangunan (roof-scape), pantai dan
pemandangan lautnya (sea-scape), area industri (industrial-landscape),
pemukiman (residential-landscape), pedesaan (rural-landscape), daerah
(regional-landscape), dan lainnya
2. Arsitektur Pertamanan adalah bidang ilmu dan seni yang mempelajari pengaturan
ruang dan massa di alam terbuka, dengan mengkomposisikan elemen-elemen
lanskap alami maupun buatan manusia, beserta segenap kegiatannya, agar
tercipta suatu karya lingkungan yang secara fungsional berdaya guna dan secara
estetika bermutu indah, sehingga tercapai kepuasan jasmaniah dan rohaniah
manusia serta makhluk hidup lain didalamnya, selaras dengan factor ruang,
waktu dan geraknya. 3. Arsitek Pertamanan atau Arsitek Lanskap adalah insan
professional yang mendapat pendidikan akademis atau universiter dalam bidang
ilmu dan seni arsitektur pertamanan/lanskap serta aktif dalam kegiatan
perencanaan taman (landscape planning), perancangan tapak (site planning) serta
perencanaan detail taman (detail landscape design)
Perencanaan Taman (Landscape Planning) Berpijak kuat pada dasar ilmu
lingkungan/ekologi dan pengetahuan alam, bergerak dalam kegiatan penilaian
atas lahan yang luas, dalam mencari ketepatan tataguna tanah di masa yang akan
dating. Hasil yang diperoleh dapat berupa kebijakankebijakan dan tata guna
tanah, dalam kaitan distribusi jenis-jenis pengembangan, jaringan jalan raya,
lokasi proyek industri, perlindungan air, perlindungan tanah dan perlindungan
atas nilai-nilai keindahan dan kenikmatan, guna penggunaan daerah luar kota
untuk rekreasi. Ruang cakup studinya biasanya sesuai dengan satuan fisiogarafik
alami, seperti misalnya satuan daerah aliran sungai (DAS) atau suatu satuan logis
unit tanah lainnya.
3. Parencanaan Tapak (Site Planning) Pengaturan fungsi ruang, sirkulasi, sarana-
prasarana, nilai-nilai keindahan dan kenikmatan, dengan air dan perlindungan
tanah, berbagai benda serta keadaan yang ada diatasnya (tanaman, bangunan,
topografi, pemandangan dan lainnya yang bernilai positif) dalam satuan luas
lahan yang relatif terbatas atau lebih kecil dari satuan lahan dalam perancangan
lanskap. 3. Perancangan Detail Taman (Detail Landscape Design) Pengaturan
komposisi vertikal-horisontal, tata bentuk, tata warna, tata tekstur, tata aroma dan
tata gerak, pengaturan tata fungsi, tata bahan, penggambaran dan perhitungan
konstruksi, biaya, ketentuan spesifikasi dan uraian teknis, pemilihan bahan
tanaman dan bangunan.
Olah Data (Analisa) dan Imajinasi Dengan memanfaatkan teori-teori yang ada,
memakai pertimbangan logika dan memberanikan diri untuk mengemukakan
gagasan atau kreatifitas, maka akan diperoleh berbagai kesimpulan atas data
yang berhasil dikumpulkan. Selanjutnya dapat diperoleh aneka pilihan/alternatif
prarancangan atau prarencana. Khusus dalam segi seniah-nya, dapat dipakai
beberapa pedoman seni taman, sebagai berikut : Pedoman atau Prinsip Disain
(Agar karya kita bernilai seni)
a. Harus adanya Tema (sebagai unsur penyatu, istilah ini identik dengan : corak,
gaya, style, suasana serba ini dan itu “unifying factor/element”)
b. Harus adanya Gradasi (sebagai unsur variasi lembut/tenang, identik dengan
nuansa, jenjangan, tangga tahapan, irama, ritme, “sequence”, “subtle and
calm variation creator”.)
c. Harus adanya Kontras (sebagai unsure variasi tinggi/semarak identik dengan
“eye catcher”, “vocal point”, “point of interest”, perangsang, penyemarak,
kejutan “shock therapy”, penyemangat, pencuri perhatian, pemukau “bold
variation creator”)
d. Harus adanya Kontrol (sebagai unsur penyetimbang, unsur kendali, identik
dengan “balance”, “restraint”, pemelihara keserasian agar tak kurang dan tak
berlebihan).
Biasanya, suatu rancangan/rencana taman yang baik akan mengandung
prinsip/pedoman desain didalamnya. Hanya bilamana keempat prinsip
disain/pedoman disain di dalamnya.Hanya bilamana keempat prinsip disain
tersebut hadir, dapat diharapkan tercapainya komposisi yang serba
harmonis/serasi. Dan sebaliknya bilamana kelengkapan keempat prinsip disain
tersebut tidak ada, biasanya akan terasa adanya kekurangan atau kepincangan.
Bahkan mungkin akan terasa kesan kacau, semrawut, acak-acakan, serba janggal,
serba monoton, serba berlebihan atau serba kekurangan. Keempat prinsip desain
tersebut harus ditetapkan pada Elemen Disain
1. Elemen desain Kelompok Indera (penglihatan, perabaan, penciuman,
pendengaran, cita rasa, perasaan dan pikiran)
a. Bentuk : Tema : serba bulat · Gradasi : ada bulat penuh, hampir bulat,
ellips · Kontras : ditengah suasana serba bulat terdapat bentuk persegi. ·
Kontrol : bentuk persegi tersebut sekedar cukup saja Mengenai tema dari
bentuk ini dapat pula sebagai berikut : Serba persegi serba horisontal
serba informal Serba gemuk serba datar serba simetris Serba alami serba
flora serba lengkung Serba terbuka serba teratur serba terapung
b. Tekstur : Tema : suasana serba kecil · Gradasi : ada kecil sekali, kecil
sedang, kecil · Kontras : di tengah serba kecil hadir sesuatu yang besar.
Kontrol : semuanya tidak berlebihan / kekurangan Serba sedang serba
halus serba licin Serba rata serba polos serba berlubang Serba mengkilap
serba bergaris serba buram
c. Warna : Tema : suasana serba hijau · Gradasi : ada hijau muda, hijau
muda sekali, hijau tua · Kontras : ditengah suasana serba hijau ada warna
kuning · Kontrol : warna kuningnya tidak kebanyakan//kekurangan
Serba merah serba putih serba biru Serba oranye serba “tint” serba
“shade” Serba pastel serba “tone” serba gelap
d. Aroma : Tema : serba harum, serba tidak beraroma e Suara : Tema :
serba tenang, serba gemericik, serba bergemuruh, serba bergelora serba
hening, serba bertalu f Perasaan & fikiran :Tema : serba meriah serba
sendu, serba murung, serba cinta,
2. Elemen desain Kelompok Aspek
a. Sosio/Manusia : Tema : serba tradisional serba kontemporer serba islam
serba remaja serba timur serba ilmiah serba seniah serba adat serba
religious
b. Ekonomis/Dana : Tema : serba murah serba mewah serba sederhana
serba lokal serba impor serba wah
c. Fisik : Tema : serba air serba batu serba hutan Serba palem serba kaktus
serba ijuk Serba danau serba air mancur serba desa Serba kota serba
gunung serba sungai d Teknis : Tema : serba mutakhir serba komputer
serba akurat Serba tradisional serba ilmiah serba asal-asalan
3. Elemen desain KelompokFaktor
a. Ruang : Tema : serba tradisional serba kontemporer serba islam serba
remaja serba timur serba ilmiah serba seniah serba adat serba religius
b. Waktu : Tema : serba murah serba mewah serba sederhana serba lokal
serba impor serba wah
c. Gerak/Enerji : Tema : serba air serba batu serba hutan Serba palem serba
kaktus serba ijuk Serba danau serba air mancur serba desa Serba kota
serba gunung serba sungai Seperti terlihat pada uraian terdahulu, bahwa
prinsip atau pedoman disain yang ditetapkan pada elemen/unsur disain
adalah untuk selanjutnya dipakai dalam elemen/unsur lanskap atau
elemen taman. Elemen Taman, dikenal dua kelompok besar, yaitu : ·
Elemen Taman Utama (Major Landscape Element), ialah elemen yang
besar dan pada umumnya sulit untuk dirubah, seperti misalnya gunung,
sungai, dataran/lembah, hutan belantara, kekuatan alam (iklim, matahari,
angin, hujan, gempa, bulan).
Elemen Taman Minor, ialah elemen yang relatif lebih kecil dan pada
umumnya lebih mudah atau mudah untuk dirubah, seperti misalnya :
bukit, anak sungai, parit, belukar, ternak, manusia, penyinaran buatan,
angin buatan, suhu buatan, perelengkapan/perabot taman, bangunan,
jalan, lalu-lintas manusia, hewan dan kendaraan , pengaturan ruang
terbuka/massa, baik massa bangunan, massa tanaman, massa manusia,
dan makhluk hidup lainnya. Pra-Rancangan/Pra-Rencana Dari olahan
ilmiah dan seniah tersebut diatas akan diperoleh berbagai kemungkinan
pemecahan masalah atau dikenal juga sebagai berbagai alternatif disain.
Selanjutnya akan dipilih alternatif disain yang terbaik yang selanjutnya
akan disebut sebagai alternatif terpilih atau pra-rencana/pra-rancangan.
Pra-Rencana/PraRancangan yang baik haruslah merupakan olahan
kreatif dan imajinatif sejauh kita dapat menjangkaunya. Suatu alternatif
dapat menjadi terpilih bila syarat dasar dapat terpenuhi, yaitu :
a) Harus sesuai dengan data hasil Inventarisasi
b) Harus dapat dilaksanakan sesuai jadwal
c) Harus dapat dipelihara dengan mudah, secara fisik maupun idial/ tujuan semula.
Suatu rencana taman harus kreatif dan imajinatif namun sesuai dengan batasan
Ruang, Waktu, dan Sumberdaya.

ANALISIS AKTIFITAS

Pada lokasi tapak ini hanya berupa ruang terbuka,ada beberapa aktifitas pada lokasi
tapak ini berupa mainan anak anak dan juga bersantai santai pada taman
tersebut.meskipun belum terlalu ramai atau aktifitas lainnya pada lokasi ini.

Harapannya, setelah dilakukan perancangan dan pembangunan Taman alun-alun


karangploso, lokasi ini bisa menjadi sarana berkumpul dan menjadi media
interaksi antar warga sekitar maupun masyarakat umum.
ANALISIS PELAKU

1
3 2

Pemukiman warga Immi malang kantor kecamatan


1
3

Lokasi taman 2 SDN 1 Girimoyo jln.umum

Disekitar lokasi terdapat beberapa kompleks perumahan warga yang cukup luas dan beberapa
Perkantoran yang tersebar disekitar tapak, ditambah lagi tapak berada persis di pinggir Jalan
Raya umum yang setiap harinya selalu ramai.

Hal ini menjadi tolak ukur pengunjung yang nantinya akan datnag berkunjung ke tapak. Dari
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengunjung atau pelaku yang datang ke lokasi bisa dari
para penduduk sekitar, karyawan kantor, dan masyarakat umum yang lewat di Jalan Raya
umum.

BAB. III METODE PERANCANGAN

3.1 Lokasi dan waktu

Kegiatan survey kelompok kami terjadi satu kali, yakni pada tanggal 6 november 2019.
Lokasi yang dimaksud berada di alun alun karang ploso Kabupaten Malang.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam survey lokasi hutan kota di Kelurahan Polowijen

Tabel 2.Alat dan Bahan.

No Nama Kegunaan
1 Peta Panduan Penentuan lokasi selama kegiatan praktek.
2 Alat Tulis Mencatat hasil identifikasi selama kegiatan Praktek
dan membuat laporan kegiatan yang di kerjakan
selama sebulan.
3 Buku kuisioner Untuk mengidentifikasi selama kegiatan praktek
berlangsung.
4 Kamera digital Dokumentasi kegiatan.

3.2 Skedule

Jadwal Pengesahan Produk dan perencanaan Lokasi alun alun karang ploso

 TGL/BLN 30-6 November 7 November 20 November- Januari

KETERANGAN
-Survei
-Inventarisasi Data
-Wawancara
-Pengukuran tapak
-Analisis vegetasi
-Analisis kontur
-Analisis
permasalahan Tapak
SOLUSI
(KONSEP)

Dimulai Dengan
Tahap
Perancangan /Desain

3.3. Metode Kerja


Kegiatan Praktek penataan hutan kota Polowijen dengan Metode yang di gunakan dalam
kegiatan ini yaitu Observasi, wawancara,dan partisipasi aktif dalam desain.

Persiapan Persiapan perijinan

Pelaksanaan Observasi

Wawancara

Partisipasi

Gambar 2. Alur Kegiatan Praktek.

1. Persiapan praktek
Pada tahap persiapan, kami melakukan konsultasi dengan dosen mata kuliah .Dalam
menentukan lokasi kegiatan praktek. Persiapan dilanjutkan dengan Pembuatan surat izin
kegiatan Praktek,
2. Pelaksanaan Praktek.
Tahapan pelaksanaan kegiatan prakttek terdiri dari :
a. Observasi
Kegiatan pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di
peroleh secara langsung di lapangan di lakukan dengan penyesuaian diri terhadap suasana
di kecamatan karang ploso, dan pengenalan terhadap kondisi umum tapak. Data sekunder
adalah data yang di peroleh dari jurnal, buku-buku, dokumen pihak terkait.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan berbagai narasumber terkait kepemilikan lahan, budaya
dan seni yang ada pada kelurahan karang ploso, kebiasaan masyarakat dan mamfaat
dari taman yang akan didesain.
c. Melakukan Partisipasi Aktif
Penulis ikut berpartisipasi aktif dalam proses ini yang dilakukan oleh pihak kelurahan
polowijen. Partisipasi aktif di gunakan untuk mengetahui proses desain taman yang di
jabarkan secara deskriptif.

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Programing

4.1.1 Analisis Kondisi Dan Aktivitas (kondisi sosial budaya)

 Karang ploso kaya akan seni budaya, kaya sejarah, dan potensi lain.
 Karang ploso memiliki beragam kegiatan seperti, batik tulis, seni tari topeng, kirab
budaya, seni music gamelan, dan juga karang ploso memiliki seni lain seperti topeng
malangan, aneka wayan, ludruk, bantengan,dll.Dalam sarasehan Kampung Budaya
karang ploso, Malang masyarakat turut serta melestarikan dan membangun
budaya dengan cara merawat dan membangkitkan kejayaan seni tradisi yang
dulu pernah ada.

kondisi ekonomi

 keberadaan situs budaya ini akan mampu membangkitkan EKONOMI KREATIF


sekaligus menjadi daya Tarik wisata budaya yang menjadi khasanah dan referensi
pengembangan pariwisata di Kota Malang, Jawa Timur. “ Sentra-sentra industri
kreatif seperti kerajinan topeng, gerabah, seni pahat, desain,  fashion,
handycraft, seni pertunjukan serta kuliner dapat tumbuh seiring dengan
meningkatnya sosialisasi dan informasi keberadaan situs Polowijen

wawancara klien

 Menjadikan Area tersebut menjadi TAMAN LINGKUNGAN


 Mempertahankan semua vegetasi yang ada dalam tapak dengan tidak
mengurangi satupun dari vegetasi tersebut (dalam desain)

4.1.2. . Analisis Fungsi, Kebutuhan Ruang Kualitatif Ruang Dan Hubungan


antar Ruang disertai Analisis, Sintesis Dan Perwujudan.
Analisis Sintesis Perwujudan
1.Kondisi fisik
 Drainnase - Perlu adanya saluran -pembuatan kolam
pada tapak khusus untuk penampung air pada
yang belum pembuangan air hujan tapak
memadai.

 Pedestrian way mempertahankan Memambahakan


yang sudah tanaman yang ada beberapa pohon atau
cukup pada pedestrian way tanaman pada pedestrian
memadai way agar terasa nyaman

 kebisingan memblok arah menanam vegetasi,


datangnya kebisingan sebagai penangkal/serap
kebisingan.

 kontur tapak rekayasa tapak membuat grading


tidak ada

 orientasi Tapak yang langsung Perlu adanya


matahari terkena sinar matahari penambahan vegetasi,
lansung karena gezebo maupun pergola
kurangnya vegetasi pada tapak sebagai
peneduh tempat peneduh.
 vegetasi Kurangnya vegetasi Perlu adanya
pada tapak sehingga penambahan vegetasi
membuat tapak akan tetapi tetap
menjadi panas mempertahankan
vegetasi eksisting
 sirkulasi Belum ada akses Dibuat akses masuk dari
masuk langsung kantor lurah karangploso
ketapak, dipengaruhi
oleh kontur tapak yang
tidak merata
2. Kondisi sosial

-Daya dukung Mempertahankan -Mendesain Taman


masyarakat kearifan lokal ini lingkungan dengan
karangploso sangat dengan membangun menyedikan fasilitas-
tinggi dalam hidup satu wadah penting fasilitas sebagai daya
bermasyarakat ditengah-tengah dukung untuk tempat
masyarakat sebgai berkumpulnya masyarakat
kelurahan karangploso
tempat berkumpul,
maupun masyarakat luar
rekreasi maupun
tempat belajar

3. Kondisi Budaya
Budaya masyarakat mengumpan membangun atau
4.1.3 Kualitatif Dan Kuantitatif Ruang (Tapak)

Kondisi Eksisting Tapak

Pada tapak
bagian ini masih
terlihat kosong
karna kurangnya
vegetasi

Gambar 1. Lokasi Praktek karang ploso

Pada Tapak
tersebut, ada
beberapa
vegetasi
diantaranya:
Pohon
Trembesi,
cemara, cemara
norvolk.

Gambar 2. Lokasi Praktek karang ploso


Area
tanah
Kosong
yang
menjadi
Tempat
buangan
sampah /
Kotoran

Gambar 3. Lokasi Praktek karang ploso

Area
Tumbuhny
a Tanaman
bayam
merah,mela
ti jepang

Gambar 4. Lokasi Praktek karang ploso(Tapak)

Pada Area ini


memiliki
pencahayaan
yang
maksimal
karena,
areanya masih
kosong oleh
vegetasi.
Gambar 5. Lokasi Praktek karang ploso

Tembok
Pembatas
Lahan / Pinggir
jalan umum.

Batas bibir
Tapak dari
tampak belakang
pasar
Gambar 6. Lokasi Praktek karang ploso

Saluran Pembuangan
belakang belum ada.
hal ini menjadi suatu
masalah dilokasi
karang ploso. kondisi
ini membuat Tapak
menjadi lembab
akibat pembuangan
air tidak sesuai arah.

Letak Lokasi
survey ini berada
di samping pasar
karang ploso.

Gambar 7. Lokasi Praktek karang ploso


Tampak
lokasi Dari
Depan
Jalan
Umum.

Gambar 5. Lokasi Praktek karang ploso

4.1.4 Diagram Bubble dan Zonasi Ruang

DRAINASE

JALUR KELUAR JALUR MASUK

KANTOR ADM WELLCOME AREA


GAZEBO GAZEBO

PLAYGROUND PUSAT TAMAN AREA PARKIR

TOILET DRAINASE TOILET

Gambar 6. Diagram Bubble dan Zonasi Ruang

4.2 konsep

4.2.1 Konsep Bentuk


BAGIAN KAKI BAGIAN BADAN BAGIAN KEPALA

Konsep bentukan utama taman terinspirasi dari bentukan keris, yang mana diambil
dari cerita rakyat sekitar, di kec. Karangploso terdapat satu desa yang bernama desa Ngijo,
dan berasal dari kata Kebo Ijo yang mana kebo ijo adalah julukan dari nama salah satu keris
dari empu gandring yang di berikan kepada ken arok untuk mengalahkan, merebut tahta dan
ken dedes dari tunggul ametung.

Konsep Gazebo menggunakan unsur


bentukan alami, berbentuk segi 8
dengan bermaterialkan elemen alam,
contohnya kayu. Atap bermaterialkan
serap.

Konsep Lawn (Area Pusat)


BAGIAN KAKI menggunnakan elemen perkerasan
dengan pola memusat dan
berbentuk lingkaran.

BAGIAN BADAN
Konsep Playground, pada konsep
playground dengan konsep utama
yaitu dengan menggunakan elemen
material alami, seperti kayu yang
BAGIAN KAKI
tidak berbahaya, dan ramah
terhadap anak-anak.

Konsep Box Tanaman, dengan


menyesuaikan pola utama,
lingkaran, menggunakan perkerasan
sebagai bordernya atau pembatas
tanahnya.

Konsep Bangku Taman, menggunakan


pola alami, pola legkungan dengan
material campuran antara beton
dengan material kayu.
Konsep amphitheater,
menggunakan pola dudukan
berundak dengan area pusat
pusat berbentuk lingkaran,
bermaterialakn bahan
campuran antara eton dengan
rumput.

BAGIAN KEPALA Konsep sirkulasi taman,


menggunakan pola lengkungan
berkelok kesan (alami). Dengan
bermaterialkan, bahan campuran
antara beton dengan rumput.

Konsep sirkulasi, pada bagian


sirkulasi jalan menuju area pusat
menggunnakan material kombinasi
antara beton dengan koral.
Konsep Pergola, menggunakan
elemen keras (besi) sebagai
rangka dari dari pergola, dengan
memblok visual dan berbbentuk
Lorong-lorong.

BAGIAN BADAN

BAGIAN BADAN
Konsep Area Parkir menggunakan konsep parkiran bertingkat atau
biasa disebut dengan (Rooftop Parking Area)

4.2.2 Fungsi

Fungsi dalam pembuatan konsep bentuk yang menggunakan filosofi keris empu
gandring, merupakan salah satu hal mendasar yang menjadi tolak ukur dari sejarah Kota
malang, dimana sebagai salah satu budaya pada khususnya masyarakat karangploso. Dengan
memiliki Alur pembentukan yang bersambungan, dengan tujuan untuk memperkuat unsur
unsur budaya karangploso agar tetap terpelihara, hingga sampai ke tingkat Nasional maupun
internasional.

Budaya dan Kehidupan Ekonoomi masyarakat karangploso Saat ini tetap


mengembangkan kretifitas, sehingga didalam konsep bentuk ini, dibentuk sebuah ruang untuk
ruang masyarakat karangploso maupun masyarakat luar. Dengan demikian Fungsi Konsep
dalam Desain sebagai suatu hal yang mendasar untuk upaya selanjutnya dalam pembentukan
Tema. Berangkat dari Konsep, Tema yang diangkat adalah ‘Desain Taman economi green
park.

Gambar 2. Konsep Fungsi Welcome area

polyground Area parkir center park amphytheater lap bola

kosioner

4.2.3 Sirkulasi

Sirkulasi Pada Desain Taman ini, Memiliki bentuk komersial, artinya bebas
tapi memiiki pintu masuk pada beberapa sisi taman, yakni pada bagian pintu masuk
taman dari arah utara.

Gambar 3. Sirkulasi Pengunjung Taman (Kendaraan dan manusia


4.2.4 Struktur

Struktur dalam Konsep bentuk ini dimulai dari pembagian zoning, dengan
melihat ruang – ruang sesuai fungsinya masing – masing. Struktur ini mulai dari
pembagian area bermain, fasilitas, utilitas, dan ruang – ruang tertentu.

Gambar 4.struktur Welcome area


polyground Area parkir center park amphytheater lap bola

kosioner
4.2.5 Visual

Dengan mendesain tamanlingkungan dilokasi kelurahan, akan mengurangi view


yang buruk daripandangan mata. Hal ini menjadi salah satu solusi dalam
mendayagunakan lahan non produktif menjadi lahan bernilai guna. View yang kita
dapat pada area ini akan menjadi salah satu tempat strategis karena berada di dekat
jalur umum, yakni di jalan PANGLIMA SUDIRMAN.

4.2.6 Lighting

Sistem penerangan yang digunakan Dalam Desain Taman bermain Anak ini
meliputi (L1. L2, dan L3.) L1 Merupakan kondisi cahaya lampu yang terang, L2
sedang dan L3 Kondisi Cahaya agak redup. Penggunaan cahaya tersebut sesuai
dengan fungsi fasiltas masing – masing.

4.2.7 Vegetasi dan Utilitas


Vegetasi dan utilitas menjadi salah satu elemen pendukung taman, dalam
halmencakup hard material dan soft material. Pembagian vegetasi diantaranya tanaman
perdu yang sudah ada pada tapak tersebut. Vegetasi yang sudah ada diTapak tersebut
diantaranya seperti, Pohon Trembesi, mahoni dll.

vegetasi

Gambar 7. Penempatan Vegetasi dan Utiliitas


4.3 Hasil Desain

4.3 1. Site Plan

Gambar 1. Site Plan

4.3.2 Denah

Gambar 2. Denah
4.3.3 Tampak

Gambar 3. Tampak atas

Gambar 4. Tampak atas mata Burung


Gambar 5. Tampak atas mata Burung dari semua sisi taman

Gambar 6. Tampak samping dari berbagai sisi taman


Gambar 7 Tampak samping dari berbagai sisi taman

Gambar 8. Tampak depan dari semua sisi taman


4.3.4 Potongan

Gambar 9. Potongan dari semua sisi dalam tapak

4.3.4 Perspektif
Gambar 10. Perspektif dari semua sisi taman

Gambar 11. Kondisi ruang dalam taman


Gambar 12. Tampak mata Burung dalam tapak

4.4. Detail

4.4.1 Detail Tempat Sampah

Tempat sampah disediakan untuk mengatasi masalah sampah yang ada dilokasi taman
tersebut. Ada tiga tempat tong sampah yang di sediakan, diantaranya sampah berbahan
plastik/ non organik, sampah organik / dedaunan, serta sampah berbahan kayu atau besi.

80cm
Gambar 1. Detail Tempat Sampah

Detail Paving 4.4.2

Detail Paving di bangun dengan memperhatikan ruang pori – pori pada peresapan air
hujan, hal ini untuk mengatasi genangan air. Material yang digunakan dalam Pemasangan
Paving ini adalah, Urukan pasir, serta kontur yang suda di ratakan atau diatur sesuai dengan
alur tanah atau bentuk kontur tanah.

15cm

Gambar 2. Detail Pemasangan Paving

4.4.3 Detail Geszebo

Detail gezebo di bangun dengan melihat fungsi. Hal ini dengan tujuan untuk menjaga
kenyamanan dan sebagai tempat peneduh pada taman. Untuk lebih jelas dilihat pada bentuk
detail dan desainnya.

3m

Gambar 3. Detail gezebo

4.4.4 Detail Plaza

Plaza dibuat dengan pola lingkaran dengan menyediakan juga amphiteater di fungsikan
sebagai tempat untk berkumpul maupun bermai anak. Untuk Lebih jelas dan detailnya lihat
pada gambar dan atau sesuai yang ada pada pola desain pada gambar sebelumnya.
20cm

Gambar 4 Detail plaza

4.4.5 Detail Penanaman Vegetasi Palem

Detail Penanaman Vegetasi Pada pohon palem menjadi salah satu bentuk elemen soft
material dalam pembentukan taman. Tanah digali dengan kedalaman 0,6 m. dan lebar ruang
lubangnya 0,40 m. Kondisi mengatur ukuran lubang tanaman pada pohon palem menjadi stu
tujuan tanaman ini akan tumbuh subur dan tidak diperlambat oleh unsur hara dalam tanah dan
keterbatasa lubang tanah yag sudah diatur secara detai sesuai ukurannya. Untuk Lebih Jelas
dan detailnya dilihat pada gambar dan bentuk desain sebelumnya.

4.4.6 Detail Lampu Taman

Detail Lampu Taman, denga maksud mengetahui proses pemasangan secara inbow,
(Tanam Dalam Tanah), dengan memperhatikan kabel dalam system instalasi yang bertahan
terhadap kerusakan. Proses pemasangan Lampu Taman ada beberapa jenis, diantaranya, L1,
L2, dan L3 ( Terang, sedang dan redup/ kuarang terang. Penggunaan Lighting 1, 2, dan 3,
sesuai dengan fungsinya masing – masing, dimana menjadi satu bagian dalam memposisikan
pencahayaan yang bernilai guna bagi taman tersebut.

3m
Gambar 6. Detail Pemasangan Lampu Taman

4.4.7 Detail Pemasangan Kursi Taman

Teknik Pemasangan kursi taman didetailkan dengan system tanam dalam taman. Hal ini
gun mengantisipasi kerusakan pada kursi jika di pindah – pindahkan secara tidak teratur, dan
merusak kondisi taman dari segi kerapian bentuk dan peletakan yang sudah rapi. Kursi yang
digunakan dalam tapak desain tersebut, menggunakankursi berbahan besi, sehingga
terlindung dan tidak mudah rusak. Untuk Lebih jelas dan detailnya lihat pada gambar dan
pada konsep pemasngan kursi taman pada desain sebelumnya.

60cm

Gambar 7. Detail Kursi Taman


LAPORAN HASIL TUGAS

STUDIO PERENCANAAN TAMAN PUBLIK

NAMA KELOMPOK

NUGROHO ADHY SANTOSO(2017320024)

MARTINUS TOBA DARANG(2017320023)

ORINIMUS BERE(2017320026)

ELVRYDA YANTI SERAN(2017320011)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG
2020

Anda mungkin juga menyukai