Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dera Sasmita Ramadani

Kelas : XII MIPA 1


Absen : 10

1. Tari Reog Ponorogo

a. Simbol tari :
 Simbol gerak : dalam gerak ganongan dan reog tersebut sudah tambah
jelas bahwa tarian tersebut menyimbolkan hal yang berbau
peperangan atau pertempuran.
 Simbol tata busana : untuk penari reog dengan kepala singa dan bulu
burung merak dapa disimbolkan bahwa kombinasi antara dua hewan
tersebut dapat mengusir roh jahat dan warna merah melambangkan
keberanian, kuning melambangkan kebijaksanaan.
 Simbol tata rias : untuk riasannya, biasanya barongan menggunakan
cat merah dengan area sekeliling mata berwarna hitam yang
melambangkan bahwa barong tersebut jahat. Sedangkan reog sendiri
tidak diberi riasan.
b. Jenis tari :
 Berdasarkan jumlah penari : dapat dimasukkan ke dalam jenis tari
massal, dikarenakan bisa diikuti oleh orang sekampung dan juga
pelaksanaannya terletak di halaman yang luas.
 Berdasarkan koreografi : berdasarkan koreografinya, tari reog
termasuk ke dalam tari tradisional, dikarenakan tari tersebut dilakukan
secara turun-temurun.
c. Fungsi tari : Fungsi dari tari reog ini adalah dipentaskan di acara-acara
tertentu, digunakan sebagai hiburan atau tontonan bagi masyarakat, dan untuk
melestarikan budaya nusantara. Sering ditampilkan dalam festival kesenian
daerah.
d. Tema tari : heroik (perang antara singo barong dan Adipati Klana)

2. Tari Kipas

a. Simbol tari :
 Simbol gerak : dalam tari tersebut gerakan memiliki makna khusus.
Posisi duduk, menjadi pertanda awal dan akhir Tarian Pakarena.
Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam, menunjukkan siklus
kehidupan manusia. Sementara gerakan naik turun, tak ubahnya
cermin irama kehidupan.
 Simbol tata busana : para penari ini menggunakan baju longgar, kain
sarung khas Sulawesi Selatan dan kain selempang. Sedangkan di
bagian kepalanya akan menggunakan konde dengan tusuk yang
berwarna emas. Warna pada kain yang digunakan mmemiliki simbol
bahwa tari tersebut diperuntukkan untuk ucapan syukur.
 Simbol tata rias : rias dengan menggunakan riasan yang tebal agar
terlihat lebih segar meskipun dilihat dari kejauhan. Riasan ini
disesuaikan dengan tema pakaian dan kipas. Sehingga ada unsur
keserasian yang tamak dari setiap wanita yang menampilkan tari ini
di atas panggung.
b. Jenis tari :
 Berdasarkan jumlah penari : termasuk tari kelompok. Karena
ditarikan oleh lebih dari 2 orang penari.
 Berdasarkan koreografi : termasuk ke dalam tari tradisional karena
diwariskan secara turun temurun.
c. Fungsi tari : dipentaskan di acara-acara tertentu, digunakan sebagai
hiburan atau tontonan bagi masyarakat, dan untuk melestarikan budaya
nusantara. Sering ditampilkan dalam festival kesenian daerah.
d. Tema tari : pantomime atau mimitis, dikarenakan meniru kegiatan
manusia dalam sehari-hari.

3. Tari Cangget

a. Simbol tari :
 Simbol gerak : gerak tari cangget menggambarkan keagungan dari
seekor burung Elang serta memiliki arti yang berhubungan dengan
etika atau moral penari cangget agung dan tentang kepribadian
seorang punyimbang sebagai pemimpin di dalam kehidupan
masyarakat adat.
 Simbol busana : Memiliki pesan moral yang disampaikan kepada
masyarakat melalui makna di balik busana yang digunakanya.
Misalnya, Bebe memiliki makna bahwa seorang gadis hendaknya
mampu menjaga kesucian dan keanggunanya serta mampu
beradaptasi walau di lingkungan yang tidak baik sekalipun. Warna
putih pada baju yang digunakan melambangkan kesucian seorang
gadis.
 Simbol tata rias : rias dengan menggunakan riasan yang tebal agar
terlihat lebih segar meskipun dilihat dari kejauhan. Ada unsur
keserasian yang menyatu dengan unsur alam dari setiap wanita yang
menampilkan tari ini di atas panggung.
b. Jenis tari :
 Berdasarkan jumlah penari : termasuk ke dalam kelompok,
dikarenakan penarinya lebih dari 2 orang.
 Berdasarkan koreografi : termasuk ke dalam tari tradisional, karena
diwariskan secara turun – temurun.
c. Fungsi tari : digunakan untuk upacara adat pada saat pengangkatan
seseorang menjadi kepala adat (Cacak Pepadun) . biasanya juga ditarikan
ketika upacara pernikahan, panen raya, dan mendirikan rumah.
d. Tema tari : imitatif atau totemitis, karena tarian ini menirukan burung
elang, dan memiliki makna yang sama seperti burung elang yaitu keagungan.

4. Tari Gong

a. Simbol tari :
 Simbol gerak : gerak pada tari gong tersebut memiliki simbol yaitu
kelembutan seorang gadis saat menari, dengan lambaian tangan yang
mengayun pelan, dan kaki jinjit di atas gong.
 Simbol busana : berupa corak khas Dayak dan manik berwarna cerah
yang dilengkapi dengan pakaian khas wanita Dayak yang dililitkan di
pinggang. Hiasan lainya adalah kalung dan terbuat dari gigi dan
taring macan. Hal tersebut menyimbolkan keserasian anatara burung
enggang dengan harimau yang menjaga gadis tersebut.
 Simbol tata rias : rias dengan menggunakan riasan yang tebal agar
terlihat lebih segar meskipun dilihat dari kejauhan. Ada unsur
keserasian yang menyatu dengan unsur alam dari setiap wanita yang
menampilkan tari ini di atas panggung.
b. Jenis tari :
 Berdasarkan jumlah penari : termasuk ke dalam tari kelompok, karena
ditarikan oleh lebih dari 2 orang. Untuk penari utamanya
menggunakan gong sebagai alas untuk menari.
 Berdasarkan koreografi : berdasarkan koreografinya, tari ini masuk ke
dalam tari tradisional karena diwariskan secara turun – temurun.
c. Fungsi tari : Fungsi Tari Gong adalah sebagai sarana ritual, hiburan, dan
presentasi estetis. Fungsi Tari Gong pada umumnya sebagai sarana hiburan
yang dipentaskan pada saat acara pernikahan, dan acara-acara seni. Tari
Gong sebagai sarana ritual kesakralan upacara Dangai.
d. Tema tari : imitatif atau totemitis, karena gerakan gadis tersebut meliuk
dan melambai seperti sebatang padi yang sudah dapat untuk dipanen.

Anda mungkin juga menyukai