Anda di halaman 1dari 16

BISNIS DAN LINGKUNGAN

PENGANTAR BISNIS
RULI MOCHAMMAD CHAERUDIN,S.E.,M.M
BISNIS
• Lembaga, intuisi, ataupun organisasi sosial
dan ekonomi.
• Berhubungan dengan berbagai barang dan
jasa yang memenuhi kebutuhan manusia.
• Mencari laba, profit atau keuntungan.
• Menentukan harga yang sesuai.
• Akan ada kemungkinan mengalami kerugian.
Pendapat para ahli tentang bisnis :
Musselman dan Jackson ( 1992 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas
yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat, perusahaan yang
diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Gloss,Steade dan Lowry ( 1996 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh
kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan
dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan
memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
Allan Afuah ( 2004 ) beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas
yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan
berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di inginkan konsumen.
Steinford mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat. Menurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat,
lembaga bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut sambil memproleh laba.
Mahmud Machfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba
dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Chwee (1990) Menurutnya, bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
Grifin dan Ebert, bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Tujuan Bisnis
Profit
Pengadaan barang atau jasa
Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan
masyarakat
Full employment
Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
Kemajuan atau pertumbuhan
Prestise dan prestasi
Tujuan lain para Pebisnis
• Ingin mencukupi berbagai kebutuhannya
• Untuk memakmurkan keluarga
• Ingin namanya dikenal banyak orang
• Karena ingin menjadi penerus usaha keluarga
• Ingin mencoba hal baru
• Ingin memanfaatkan waktu luang
• Ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja
pada orang lain.
• Ingin mendapat simpati. Dsb.
MENGAPA HARUS MEMPELAJARI
PENGANTAR BISNIS
PENGALAMAN

 LAPANGAN PEKERJAAN

 KEUNTUNGAN

 TIDAK DIBUTUHKAN LATAR PENDIDIKAN YG TINGGI


• Kita dapat bekerja secara efektif dan efisien, yaitu bekerja
dengan cara yang benar tanpa menimbulkan masalah /dampak
negatif, dan bekerja secara efisien agar mendapatkan hasil yang
maksimal dengan biaya rendah dengan keuntungan yang besar.

• Dapat melatih kemampuan kita untuk melihat, menganalisis,


menyelesaikan masalah, mengambil keputuan bisnis yang benar
tentang berbagai aktifitas dan objek bisnis.

• Dapat menyesuaikan usaha kita dengan dunia bisnis yang


selalu berubah-ubah karena pengaruh globalisai
perdagangan global serta perubahan di bidang teknologi
informasi dan komunikasi .

• Dapat menjadi pebisnis yang terkenal.


JENIS BISNIS

Jika ditinjau dari motifnya, bisnis dapat dibedakan


menjadi 2 (dua) jenis yaitu: .
Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented
atau profit motive). Contoh: perusahaan
perorangan, CV, Firma, PT, dsb.
Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan atau
nirlaba (non profit oriented atau non profit
motive).Contoh: yayasan, organisasi sosial,
lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya.
Jika ditinjau dari jenis kegiatannya,
bisnis dapat dibedakan menjadi 4
(empat) jenis, yaitu:

• Bisnis Ekstraktif, adalah bisnis yang bergerak dalam jenis


kegiatan pertambangan atau menggali bahan-bahan
tambang yang terkandung di dalam perut bumi. Contohnya:
pabrik semen, timah, nikel, dan lain-lain.
• Bisnis Agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan
kehutanan.
• Bisnis Industri adalah bisnis yang bergerak di bidang
industri manufaktur, misalnya industri tekstil, garmen,
mesin, dan Iain-lain.
• Bisnis Jasa adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa yang
menghasilkan produk-produk tidak berwujud, seperti jasa
perbankan, kecantikan, dll.
Berdasarkan tingkat proses bisnis
dibagi menjadi tiga, yaitu:
• Production (Produksi)
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengolah suatu bahan atau sumber-sumber yang ada
agar tercipta suatu produk yang mempunyai nilai guna
yang lebih tinggi (menaikan faedahnya).
• Distribution (Distribusi)
Suatu proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan
dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.
• Consumtion (Konsumen)
Setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan.
Bentuk dasar kepemilikan bisnis:
1. Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang.
Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tidak terbatas atas harta
perusahaan. perusahaan ini di kelola secara perorangan serta memiliki tanggung jawab
penuh terhadap kelangsungan perusahaan dan modalnya berasal dari milik sendiri.
biasanya perusahaan perorangan memiliki kelebihan dan kekurangan.

2. Persekutuan adalah bentuk bisnis di mana dua orang atau lebih bekerja sama
mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Sama seperti perusahaan
perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas
atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan
komanditer dan firma.

3. Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi
oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta
perusahaan.

4. Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda
maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
TUJUAN KEBIJAKAN BISNIS
1. Melindungi Usaha Kecil dan Menengah
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah,
karena mayoritas bisnis di negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha
menengah ke atas. Kebijakan ini berguna untuk mencegah usaha kecil
tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah untuk usaha. Padahal
justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih
besar dan mempunyai daya saing.

2. Melindungi Lingkungan Hidup Sekitarnya


Melakukan bisnis atau usaha di negara kita ini memiliki aturan, dan itu
diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah bertujuan untuk tidak
merusak atau memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup sekitar
wilayah tempat usaha tersebut. Tidak dibenarkan jika membuang limbah
ke tempat yang di manfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti sungai.
Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan
meminimalisasikan dampak negatif yang nantinya akan berimbas kepada
penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
3. Melindungi Konsumen
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada
konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan
sampai dirugikan atau dikecewakan karena mengonsumsi barang atau jasa
yang di produksi dari para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada
konsumen haruslah yang terbaik dan pelayanannyapun harus prima. Jika
konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis
tersebut, konsumen tidak segan-segan untuk bekerja sama kembali.

4. Pendapatan Pemerintah
Banyaknya bisnis yang beroperasi di negara kita ini tentunya juga memberikan
keuntungan bagi negara kita juga. Bisnis yang beroperasi memiliki kewajiban
untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut
dengan Devisa. Semakin banyak untung atau laba yang diperoleh suatu usaha
bisnis, semakin besar pula ia harus membayar pajak negara, demikian juga
sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah
untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah di negara kita ini. Namun,
sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak
rakyat ini (korupsi).
Jenis Resiko dalam Bisnis

1. Resiko murni adalah resiko yang muncul sebagai akibat dari


sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah
kerugian. Beberapa bentuk resiko murni yang sering
muncul diantaranya adalah:
• Resiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki yang diakibatkan
kebakaran, pencurian, penggelapan, dan sebagainya.
• Kecelakaan kerja pada proses produksi.
• Resiko akibat tuntutan hukum pihak lain, misalnya
keracunan dari makanan yang Anda jual, tuntutan
konsumen akibat kelalaian kita, dan sebagainya.
• Resiko operasional lainnya.
• Bencana alam (force majeure), seperti banjir, gempa, angin
topan, dan sebagainya
2. Resiko Spekulatif adalah resiko yang muncul akibat
situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa
berupa keuntungan ataupun kerugian. Contoh resiko
spekulatif diantaranya adalah:
• Resiko Perubahan Harga
Harga pasar suatu produk, jasa, atau komoditi dapat
berubah-ubah. Ini dapat naik maupun turun.
• Resiko Kredit
Resiko kredit adalah resiko yang muncul dari transaksi
kredit, seperti utang dagang. Jika pihak yang kita
berikan kredit mengalami gagal bayar, maka kita akan
mengalami kerugian.
MASALAH BISNIS YANG SERING KITA
DENGAR SAAT INI
a.) Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Hal ini di
sebabkan oleh adanya ketidakseimbangan sementara antara permintaan dan penawaran barang dan
jasa. Jika permintaan turun atau penawan meningkat, seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.

b.) Produktifitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktifitas,
orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja
yang lebih baik. Di samping itu juga di perlukan peningkatan investasi, riset dan pengembangan, dan
teknik-teknik manajemen yang lebih maju.

c.) Pengangguran Tingkat Pengangguran di Indonesia tidak dapat di tentukan secara tepat karena sulitnya
mendapatkan data yang akurat. Bersamaan dengan resesi yang terjadi akhir-akhir ini banyak pekerja
yang kehilangan pekerjaan. Pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena perusahaan
tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat turunnya penghasilan (dari penjualan) secara
drastis. Namun, tidak mustahil jika kondisi perekonomian membaik yang berpengaruh juga pada
kondisi perusahaan, maka pemutusan hubungan kerja ini dapat dibatalkan, dengan kata lain mereka
ditarik kembali untuk bekerja.

d.) Modal Dalam dunia bisnis memang butuh keberanian dan kesabaran untuk menjalaninya, namun ada
beberapa alasan yang dapat membuat seseorang ragu dalam membuka bisnis. Biasanya orang yang
hendak melakukan usaha selalu mengkambing hitamkan modal, padahal ada banyak cara mendapatkan
modal dan modal itu juga tidak selalu uang tetapi bisa dengan ide, berupa tenaga dan lainnya.

e.) Deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi
adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di
masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara
menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai