a. Sistem Transaksi Keuangan Unicharm PT. Unicharm merupakan perusahaan produsen popok bayi, pembalut wanita, popok dewasa & tisu basah. PT. Unicharm Indonesia Tbk suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hokum dan undang-undang Negara Republik Indonesia. System buku besar dan pelaporannya sudah sangat canggih. Semua menggunakan computer berbasis online namunterkadang pegawai juga menggunakan telepon guna mendapatkan informasinya dari cabang lainnya. Perseroan adalah suatu badan hukum Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang secara sah didirikan dan dijalankan menurut dan berdasarkan ketentuan hukum dan perundang-undangan Negara Republik Indonesia, utamanya adalah UUPT. Perseroan adalah produsen utama untuk produk popok bayi, produk pembalut wanita, dan produk popok dewasa di Indonesia. Berdasarkan data Euromonitor, Perseroan merupakan pemimpin pasar di Indonesia untuk ketiga kategori produk utama Perseroan, dengan pangsa pasar yang mencapai 49,8% untuk produk popok bayi, 42,1% untuk produk pembalut wanita dan 46,0% untuk produk popok dewasa berdasarkan nilai pasar ritel pada tahun 2018. Perseroan merupakan anak perusahaan dari Unicharm Corporation (“UC Jepang”) dimana UC Jepang menguasai kepemilikan saham Perseroan sebesar 74,0% dan Purinusa sebesar 26,0% sebelum Penawaran Umum Perdana Saham. Perseroan merupakan kelompok usaha dari Grup Unicharm yang merupakan produsen utama produk popok bayi, produk pembalut wanita dan produk popok dewasa, serta produk perawatan hewan peliharaan, kosmetik dan produk rumah tangga. b. Faktor Risiko 1. Risiko Utama Risiko utama yang dihadapiPerseroan adalah risiko ketidakmampuan Perseroan untuk memprediksi atau memenuhi preferensi konsumen atau kecenderungan pasar. 2. Risiko Terkait Kegiatan Usaha Perseroan menghadapi persaingan usaha yang ketat dan jika Perseroan gagal bersaing secara efektif, Perseroan dapat kehilangan pangsa pasar dan dapat mempengaruhi hasil operasi. Kinerja Perseroan Serta Penjualan Produk Perseroan Dapat Terkena Dampak Materiil Yang Merugikan Apabila Perseroan Gagal Mempromosikan Merek Perseroan Secara Efektif. Upaya Perseroan Untuk Berinovasi Dan Pengembangan Produk Perseroan Bisa Saja Tidak Berhasil. Perseroan Bisa Saja Tidak Mampu Mengelola Jaringan Distribusi Perseroan Secara Efektif. Perseroan Dapat Menjumpai Kesulitan Dalam Mengekspansi Jaringan Distribusi Perseroan. Perseroan Mungkin Menghadapi Risiko Yang Terkait Dengan Jalur Penjualan. Setiap Kegagalan Mempertahankan Sistem Kontrol Kualitas Yang Efektif Terkait Dengan Pemasok Perseroan, Pengadaan Dan Produksi Dapat Memberi Dampak Materiil Yang Merugikan Pada Bisnis Dan Operasi Perseroan. Perseroan Dapat Menghadapi Risiko Lingkungan. Perseroan Melaksanakan Penjualan Dan Pembelian Bahan Baku Yang Substansial Dalam Dolar Amerika Serikat, Yang Membuat Perseroan Terpapar Risiko Akibat Dari Fluktuasi Nilai Tukar