Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/277166482

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

Article · November 2011

CITATION READS
1 48,979

1 author:

Dwi Gilang Permadi


Universitas Padjadjaran
1 PUBLICATION   1 CITATION   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Dwi Gilang Permadi on 05 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

1. Latar Belakang

Kesetiaaan , nasionalisme, dan patriotisme warga Negara kepada bangsa dan negaranya
dapat diukur dalam bentuk kesetiaan mereka terhadap filsafat negaranya secara formal
diwujudkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan (Undang-undang Dasar 1945, dan
peraturan perundang-undangan lainnya). Kesetiaan warga Negara tersebut tampak dalam sikap
dan tindakan, menghayati, mengamalkan dan mengamankan peraturan Perundangan-Undangan
itu.Pancasila adalah sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Secara
singkat dapat diuraikan bahwa kedudukan pancasila adalah sebagai dasar Negara RI. Untuk
mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan Negara, sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia dan sebagai ligature bangsa Indonesia.Kesetiaan ini akan semakin kokoh apabila
mengakui dan menyakini kebenaran, kebaikan dan keunggulan pancasila sepanjang masa.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideology Negara, di harapkan mampu filter untuk
menyerap pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini.

1
2. Rumusan Masalah
Adapun yang dibahas dalam masalah ini
1. Pengertian Pancasila ?
2. Apa saja kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia ?

2
3. Pendekatan Historis

Proses Perumusan Pancasila diawali dalam siding BPUPKI I dr. Radjiman


Widyadiningrat, tiga orang pembicara yaitu Muhammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno memberi nama Pancasila yang artinya 5 dasar pada
pidatonya dan tanggal 17 Agustus 1945 memproklamasikan kemerdekaan, 18 Agustus dimana
termuat isi rumusan 5 prinsip dasar negara yang diberi nama Pancasila, sejak itulah istilah
Pancasila menjadi B. Indonesia dan istilah umum.
Adapun secara terminology histories proses perumusan Pancasila sbb :

a) Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945). 5 Asas dasar negara Indonesia Merdeka :Peri
kebangsaan,peri kemanusiaan,peri ketuhanan,peri kerakyatan,kesejahteraan rakyat.Rancangan
UUD tersebut tercantum 5 asas dasar negara yang rumusannya :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b) Ir. Soekarno (1 Juni 1945).


5 asas dasar negara Indonesia : Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia ,Internasional atau
perikemanusiaan,Mufakat atau demokrasi,Kesejahteraan Sosial,Ketuhanan yang berkebudayaan.
Selanjutnya kalau menyusulkan bahwa 5 sila tersebut dapat diperas menjadi “Tri Sila”
1. Sosio Nasional yaitu “Nasionalisme dan Internasionalisme.
2. Sosio Demokrasi yaitu “Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat”
3. Ketuhanan YME
Dip eras lagi menjadi “Eka Sila” atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”

3
c)Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Rumusan Pancasila :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari‟at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4
4. Pembahasan

Pengertian Pancasila
Pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusan maupun peristilahannya, maka
pengertian Pancasila tersebut meliputi lingkup pengertian.
1. Pengertian Pancasila secara etimologis
2. Pengertian Pancasila secara histories
3. Pengertian Pancasila secara terminologis

Pengertian Pancasila secara Etimologis


Secara etimologis “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (Bahasa Kasta
Brahmana), bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.Menurut Muhammad Yamin : Pancasila”
memiliki 2 macam arti secara leksikal“Panca” arinya lima“Syila” vocal i pendek artinya” satu
sendi,” “alas”, atau “dasar”.“Syila” Vokal i Panjang artinya “Peraturan tingakah laku yang baik,
yang penting atu yang senonoh”.Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan
Budha di India pada kitab Suci Tri Pitaka yang terdiri dari 3 macam buku besar : Suttha Pitaka,
Abhidama Pitaka dan Vinaya Pitka.
Ajaran-ajaran moral yang terdapat dalam agama Budha: Dasasyiila,saptasyiila,pancasyiila
Ajaran Pancasila menurut Budha adalah merupakan 5 aturan (larangan) atau five moral
principtes Pancasila berisi 5 larangan/ pantangan itu menurut isi lengkapnya :

1. Panati pada veramani sikhapadam sama diyani artinya “jangan mencabut nyawa makhluk hidup
atau dilarang membunuh.
2. Dinna dana Veramani shikapadam samadiyani artinya “janganlah mengambil barang yang tiak
diberikan”maksudnya dilarang mencuri.
3. Kemashu Micchacara Veramani shikapadam smadiyani artinya janganlah berhubungan kelamin,
yang maksudnya dilarang berzina.
4. Musawada veramani sikapadam samadiyani, artinya janganlah berkata palsu atau dilarang
berdusta.
5
5. Sura meraya masjja Pamada Tikana veramani, artinya jangan meminum minuman yang
menghilangkan pikiran, yang maksud dilarang minum –minuman keras (Zainal Abidin, 1958 :
361)
Perkataan Pancasila ditemukan dalam keropak Negara kertagama, yang berupa kakawin
(syair pujian) dalam pujangga Istana bernama Empu Prapanca pada tahun 1365 kita temukan
dalam surga 53 bait ke dua.
Setelah majapahit runtuh dan agama Islam mulai tersebar ke seluruh Indonesia maka sisa-
sisa pengaruh ajaran moral Budha (Pancasila) masih dikenal dalam masyarakat Jawa yang
disebut dengan 5 larangan/Lima pertentangan “moralitas, Yaitu dilarang:
1. Mateni artinya membunuh
2. Maling artinya mencur
3. Madon artinya berzina
4. Mabok, meminum-minuman keras atau menghisap candu.
5.main artinya berjudi.

Pengertian Pancasila Secara Terminologis


Pada siding PPKI tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara RI
yang dikenal dengan UUD 1945. adapun UUD 1945 terdiri dari 2 bagian yaitu pembukaan UUD
1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal 1 aturan peradilan yang terdiri atas 4 pasal
dan 1 aturan tambahan terdiri atas 2 ayat.Namun dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia
terdapat pula rumusan-rumusan pancasila sebagai berikut :
a)Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)
Berlaku tanggal 29 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950, tercantum rumusan Pancasila
sbb:Ketuhanan YME,pri kemanusiaan,kebangsaan,kerakyatan,keadilan Sosial
b) Dalam UUD (undang-undang dasar sementara 1950
Undang-undang Dasar 1950, berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai dengan 5
Juli 1959, rumusan Pancasila yang tercantum dalam konstitusi RIS sbb :Ketuhanan Yang Maha
Esa ,peri kemanusiaan,kebangsaan,kerakyatan,keadilan sosial.

6
Kedudukan Pancasila di Indonesia
Secara umum,fungsi dan kedudukan Pancasila antara lain adalah sebagai :
1. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
2. Dasar Filsafat Negara Indonesia
3. Ideologi Bangsa

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa/Jati Diri Bangsa


Sebelum Pancasila disahkan sebagai dasar filsafat, nilai-nilai Pancasila sudah ada pada
diri bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pandangan hidup, misalnya nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan, keagamaan serta sebagai kausa materialis Pancasila.Jadi Bangsa Indonesia dan
Pancasila tidak dapat dipisahkan sehingga Pancasila disebut sebagai jati diri bangsa
Indonesia.Pandangan hidup dan filsafat hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai yang diyakini
kebenarannya oleh bangsa Indonesia yang menimbulkan tekad untuk mewujudkannya dalam
sikap, tingkah laku dan perbuatannya. Dari Pandangan hidup dapat diketahui cita-cita dan
gagasan-gagasan yang akan diwujudkan bangsa Indonesia.Di dalam Pancasila terdapat tata nilai
yang mendukung tata kehidupan sosial dan kerokhanian bangsa yang menjadi ciri masyarakat,
sehingga Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Secara etimologis istilah “filsafat”bersal dari bahasa Yunani “philelin” yang
artinya“cinta”dan“sophos” yang artinya “ hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom”. Jadi secara
harfiah istilah filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan. Keseluruhan arti filsafat meliputi
berbagai masalah yang dapat dikelompokkan menjadi dua macam yakni sebagai berikut: Filsafat
sebagai produk yang mencakup pengertian

1.Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf dari
zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau system filsafat tertentu misalnya:
nasionalisme, rasionalisme, hedonisme dan lain sebagainya.

7
2.Filsafat sebagai suatu jenis masalah yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas
berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang bersumber pada akal manusia.

3.Filsafat merupakan suatu kumpulan paham yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami
sebagai suatu sistem nilai namun lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yang
dinamis dengan menggunakan metode tersendiri. Berikut cabang-cabang filsafat yang pokok
adalah sebagai berikut : metafisika yang membahas hal-hal yang dibalik fisis, epistemologi yang
membahas berkaitan dengan persoalan hakikat penegetahuan, metodologi yang berkaitan dengan
persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan, logika yang berkaitan dengan filsafat
berpikir yakni rumus, dalil-dalil berpikir yang benar, etika yang berkaitan dengan tingkah laku,
estetika yang berkaitan dengan hakikat keindahan.
Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan bagian –bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama
untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Ciri-ciri sistem sebagai berikut:


1.Suatu kesatuan bagian-bagian
2.Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi masing-masing
3.Saling berhubungan dan saling ketergantungan

Keseluruhan yang dimaksudkan bertujuan untuk mencapai tujuan dari sistem itu sendiri.
Pancasila memiliki bagian-bagian yang disebut sila yang berfungsi secara private namun secara
keseluruhan merupakan suatu sistem yang sistematis. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang
bersifat Organis Pancasila merupakan suatu kesatuan majemuk yang tunggal sehingga
konsekunsinya pada setiap sila tidak dapat berdiri sendiri dan antara sila yang satu dan sila yang
lain terutama pada bagian isinya saling berkaitan. Sifat organis pada pancasila sendiri bersumber
pada hakikat manusia yang monopluralis yang merupakan kesatuan organis dari susunan kodrat
jasmani, sifat kodrat rohani dan kedudukan kodrat sebagai makhluk berdiri-sendiri dan mahluk
Tuhan YME.

8
Hal ini terjadi karena manusia sebagai pendukung utama inti dari pancasila.
Susunan Pancasila yang Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal. Makna piramidal dalam
susunan Pancasila adalah menggambarkan susunan sila-sila pancasila dalam urutan luas
(kwantitas) dan juga dalam hal isinya (kwalitas). Sedangkan makna hierarkhis adalah susunan
pancasila sudah dikemas sedemikian rupa sehingga urutannya tidak akan berubah. Dalam hal
bernegara harus terdapat kesuaian antar hakikat dan nilai-nilai Pancasila yakni bahwa hakikat
manusia sebagai mahluk Tuhan YME yang membentuk persatuan manusia yang disebut rakyat
untuk mendirikan sebuah persatuan yang dinamakan negara dengan tujuan bersama yakni suatu
keadilan dalam suatu persekutuan hidup masyarakat negara. Rumusan hierarkhis Pancasila yang
berbentuk piramidal bermakna bahawa sila yang satu menjiwai sila yang lain dan juga saling
dijiwai. Hal ini juga berarti bahwa dalam setiap sila terdapat kualifikasi keempat sila yang lain.
Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat Dasar Antropologis atau Ontologis
Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya bersumber dari manusia yang berhakikat mutlak
monopluralis. Sehingga tepat bila dikatakan bahwa dasar ontologis sila-sila Pancasila adalah
manusia. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa manusia merupakan mahluk Tuhan
YME yang membentuk suatu kelompok individu yang berbentuk rakyat selanjutnya rakyat
membentuk suatu negara dengan jalan bersatu dengan meiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai
yakni tujuan-tujuan social yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dasar epistemologis Sila-sila Pancasila
Tiga hal yang menjadi focus dalam dasar epistemology Pancasila adalah sumber
pengetahuan panacasila. Sumber pengetahuan ini berasal dari bangasa Indonesia sendiri yang
memiliki nilai-nilai adat, kebudayaan dan religious. Kedua mengenai susunan Pancasila sebagai
sistem pengetahuan yakni isi pancasila yang bersifat umum universal atau dapat diterjemahkan
menjadi esensi pancasila yang dapat dijadikan tolok ukur dalam bernegara dan sumber tertib
hukum lalu isi pancasila yang umum kolektif yang berarti menjadi sumber tertib hukum bagi
bangsa Indonesia dan pancasila juga khusus dan kongkrit yang berarti bahwa pancasila dalam
merealisasikan setiap isinya dalam setiap aspek kehidupan khusus atau konkret serta dinamis.

9
Dan yang ketiga pandangan Pancasila tentang pengetahuan manusia. Pancasila mengakui
kebenaran yang diperoleh manusia berdasarkan rasa, akal dan kehendak dan juga bersumber dari
isi rohani seseorang selain Pancasila juga mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada akal
manusia dan juga kebenaran berdasarkan intuisi dan alat indra dan segala bentuk penggunaan
fisik dan mental serta jasamani dan rohani yang ada pada diri manusia. Dasar Aksiologis
Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung nilai-nilai kerokhanian dan
juga mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis seperti nilai-nilai material, vital,
kebenaran, kebaikan, keindahan, moral dan kesucian dimana sila pertama sebagai basis nya
hingga sila kelima sebagai tujuannya. Perbandingan Filsafat pancasial dengan Filsafat lain di
Dunia

1.Filsafat Komunisme.Dalam filsafat komunisme tidak mementingkan adanya hal-hal ketuhanan.


Semua hal diatur oleh satu kelompok yang paling berkuasa misalnya partai Komunis. Dalam
filsafat komunis semua kebebasan dihapuskan. Semua hal diatur oleh penguasa tunggal sehingga
sumber dari segala sumber hukum yang berlaku tidak berasal dari suara rakyat namun dari
penguasa tunggal yang ada dimana filsafat komunis itu berada.

2.Filsafat Liberalisme.Dalam filsafat liberalisme semua hal tidak memiliki batas sehingga
memungkinkan adanya benturan- benturan dalam masyarakat. Tidak ada yang mengatur tentang
penanggulangan benturan-benturan tersebut.
Masyarakat hanya akan menegur bila mersa terganggu oleh orang lain namun apabila tidak
merasa terganggu maka mereka cenderung untuk bersikap masa bodoh.

3.Filsafat Individualisme.Filsafat ini lebih cenderung menitikberatkan pada kehidupan masing-


masing orang dimana antara orang yang satu dengan orang yang lain tidak mempunyai ikatan
social atau dengan kata lain mereka berdiri masing-masing. Tidak ada persatuan ataupun tujuan
bersama.

10
Inti isi sila pancasila : Dalam sila ketuhanan yang maha esa terkandung makna bahwa negara
didirikan sebagai perwujudan manusia sebagai mahluk tuhan.Dalam sila kedua mengandung
makna bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang
beradab.Dalam sila ketiga mengandung makna bahwa negara terbentuk atas manusia-manusia
yang saling bersatu.Dalam sila keempat mengandung makna nilai demokrasi yang secara mutlak
harus dilaksanakan dalam hidup bernegara.Sila kelima terkandung makna yang merupakan nilai-
nilai yang merupakan tujuan bersama sebagai tujuan negara.

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia


Ideologi berasal dari kata „idea‟ = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
„logos‟= ilmu. Kata idea berasal dari kata bahasa Yunani „eidos‟=bentuk. „Idein‟=melihat.
Secara harfiah, Ideologi adalah ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Ideologi menurut Kamus Umum Bhs Indonesia adalah keyakinan yang dicita-citakan sebagai
dasar pemerintahan negara. Sedangkan pengertian „ideologi‟ secara umum adalah kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam
pembagai bidang kehidupan yang menyangkut bidang politik (termasuk bidang pertahanan dan
keamanan), bidang sosial, bidang kebudayaan, dan bidang keagamaan.
Di dalam Pancasila telah tertuang cita-cita, ide-ide, gagasan-gagasan yang ingin dicapai bangsa
Indonesia. Oleh karena itu Pancasila dijadikan Ideologi Bangsa.

1deologi Terbuka dan Ideologi Tertutup


Ideologi Terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka sedangkan ideologi tertutup
merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri khas Ideologi tertutup :
1. ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita satu
kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui masyarakat.
Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai kepercayaan ideologi
dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat.

11
2. Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-
tuntutan konkret dan operasional yang keras.
Jadi ideologi tertutup bersifat totaliter dan menyangkut segala segi kehidupan.

Ciri khas ideologi terbuka :


1. nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
2. dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah.
3. tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat itu sendiri.
4. Isinya tidak operasional. Menjadi operasional ketika sudah dijabarkan ke dalam perangkat
peraturan perundangan.
Jadi ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam menemukan dirinya,
kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual, dinamis,
antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai suatu
ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi :
1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila.
2. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
3. Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai bidang.
Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam menerima budaya asing masuk ke
Indonesia selama budaya asing itu tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila
Pancasila. Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan sebagainya.

12
5. Kesimpulan
Secara kronologis pengertian Pancasila dibedakan menjadi tiga yaitu pengertian
Pancasila secara etimologis,pengertian Pancasila secara histories dan pengertian Pancasila secara
terminologis.
Secara umum,fungsi dan kedudukan Pancasila antara lain adalah sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia,dasar filsafat negara Indonesia,ideologi bangsa Indonesia. Pancasila juga
merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia
Indonesia menjadikan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kengaraan.
Namun, yang paling cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah ideologi terbuka
karena sinkron dengan sistem pemerintahan yang demokratis yang menjamin kebebasan warga
negaranya dalam mengeluarkan pendapat sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 28.

13
6. Daftar Pustaka
http://www.google.com
http://www.wikipedia.org
http://masri.blog.com

14

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai