Anda di halaman 1dari 5

jawaban no 1

A. Risiko–risiko yang dapat dicover oleh asuransi

– Kerugian karena Risiko bisa ditentukan dan diukur, jika kerugian tidak bisa diukur maka
perusahaan asuransi tidak akan bisa membuat kontrak asuransi.

– Risiko yang mempunyai kemiripan dan banyak, salah satu persyaratan penting dari sudut
pandang perusahaan asuransi adalah risiko yang diasuransikan bisa diperkirakan dimuka.
Perusahaan asuransi bisa memperkirakan lebih baik jika risiko tersebut cukup banyak dan
mirip satu sama lain.

– Kerugian harus terjadi karena ketidaksengajaan atau karena kecelakaan, risiko muncul
karena adanya ketidak pastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan, maka tidak ada risiko,
dan karenanya tidak akan ada asuransi.

– Kerugian yang tidak diakibatkan oleh bencana, salah satu tujuan mengumpulkan eksposur
risiko adalah agar terjadi diversifikasi yaitu kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh
premi dari nasabah lainnya yang tidak mengalami risiko tersebut.

– Kerugian yang besar, perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang
mempunyai potensi kerugian yang besar.

– Probabilitas terjadinya kerugian tidak terlalu tinggi, Jika probabilitas terjadinya kerugian
terlalu tinggi maka premi yang dibebankan oleh perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi.

B. contoh risiko yang dapat dicover asuransi dan risiko yang tidak dapat dicover asuransi

• Risiko yang dapat dicover asuransi

Persyaratan Risiko Kebanjiran Risiko Angin Topan Risiko tidak bisa bekerja lagi

Jumlah Banyaknya Ya Ya Ya

Kecelakaan atau tidak disengaja Ya Ya Barangkali

Bisa ditentukan dan diukur Ya Ya Barangkali

Bukan bersifat bencana Tidak Barangkali Ya

Kerugian besar Ya Ya Barangkali

Probabilitas tidak terlalu tinggi Barangkali Ya Barangkali

• Risiko yang tidak dapat dicover asuransi

– Risiko kerugian bisnis selama periode depresi, Bersifat cathastropluc. Jika terjadi depresi,
semua bisnis akan merugi. Perusahaan asuransi akan membayar pertanggungan yang tinggi.
Selain itu, pada kondisi depresi semua membeli asuransi.
– Kerugian karena informasi rahasia bocor ke pesaing, sulit ditentukan dan diukur besarnya
kerugian karena peristiwa tersebut. Karena sulit, problem moral hazard bisa muncul.

– Kerugian perdagangan di Bursa Saham, sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa
saham bisa berubah dengan sangat cepat. Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek
maka bursa saham semuanya mengalami kerugian.

Jawaban no 2

Asuransi segala risiko atau polis risiko terbuka menawarkan perlindungan dan perlindungan
dari semua risiko atau bahaya yang dapat merusak rumah atau konten dan properti pribadi
kamu kecuali risikonya dikecualikan secara khusus dalam kata-kata polis.

Jenis asuransi ini akan memberi perlindungan karena kerusakan mendadak atau tidak
disengaja, kamu akan ditanggung oleh kebijakan semua risiko kecuali jika perusahaan
asuransi membuktikan kerusakan itu disebabkan atau merupakan hasil dari sesuatu yang
secara khusus dikecualikan, terdaftar, atau terbatas pada kata-katanya.

Tetapi asuransi segala resiko hanya mencakup risiko-risiko yang secara khusus tercantum
dalam kebijakan, atau kebijakan kombinasi yang menyediakan cakupan semua risiko di
rumah kamu, tetapi cakupannya hanya untuk risiko yang disebutkan atas barang-barang
kamu.

Macam-Macam Jenis Risiko Menurut Pihak Asuransi

1. Risiko Murni (Pure Risk) 


2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
3. Risiko Khusus (Particular Risk)
4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)
5. Risiko Individu (Individual Risk)
6. Risiko Harta (property risk)
7. Risiko Tanggung-Gugat (liability risk)

Risiko yang Akan Ditanggung Oleh Pihak Asuransi

 Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan
kepentingan umum. Misalnya, narkoba tidak bisa dijadikan sebagai obyek asuransi.
 Harus ada objek yang dipertanggungkan atau yang diasuransikan misalnya harta
benda, sakit, kerugian dan lain sebagainya.
 Dampak dari risiko tersebut bisa dinilai dengan uang atau secara finansial.
 Risiko yang dapat ditanggung harus bersifat homogen dan umum terjadi.
 Risiko harus terjadi dengan ketidaksengajaan dan tidak bisa diprediksi.
 Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan.
Meskipun pertanggungan  boleh melebihi harga atau kepentingan yang sebenarnya,
namun hanya dalam batas tertentu saja, atau disebut sebagai asuransi ganda.
Pengecualian Pada Kebijakan Asuransi Semua Risiko

Setiap perusahaan asuransi dapat memilih untuk memasukkan lebih banyak perlindungan
pada kebijakan All-Risk mereka dengan membatasi pengecualian sebagai nilai tambah.
Namun, secara umum, ada beberapa item umum dan risiko yang tidak termasuk dalam
cakupan penanggungan : 

 Kerusakan yang disebabkan oleh tikus atau hama


 Beberapa jenis kerusakan air termasuk cadangan selokan
 Gerakan bumi
 Banjir
 Insiden nuklir
 Aksi terorisme
 Kerusakan barang rapuh
 Kerusakan mekanis
 Polusi

Cara Menghitung Premi Asuransi Segala Risiko

Metode perhitungan premi asuransi segala resiko dilakukan dengan cara mengalikan nilai
atau harga yang dipertanggungkan dengan tarif premi. Untuk menentukan tarif premi
biasanya mengacu pada uang pertanggungan yang akan dibayarkan kepada penanggung.
Sementara tarif asuransi yang berhubungan dengan bencana alam atau kebakaran umumnya
mengikuti ketentuan OJK sesuai SE OJK No. 06/SEOJK 05/2017.

Nilai Pertanggungan x Tarif Premi

Perbedaan Asuransi Segala Risiko dan Asuransi Risiko Disebutkan

Pada dasarnya, terdapat dua jenis polis asuransi yang berbeda yaitu polis asuransi segala
risiko (all risk) dan polis asuransi risiko disebutkan (name peril). Berikut beberapa perbedaan
di antara keduanya:

 Polis asuransi segala risiko menjamin seluruh risiko kecuali yang termasuk ke dalam
pengecualian polis, sementara polis asuransi risiko disebutkan hanya menjamin risiko
yang disebutkan di dalam polis.
 Berkaitan dengan penyebab utama (proximate cause) pada saat pengajuan klaim, Polis
asuransi segala risiko berfokus kepada pengecualian polisnya, jika penyebab
utamanya tidak termasuk ke dalam pengecualian maka klaim bisa diproses.
Sedangkan, polis name peril berfokus kepada apakah penyebab utama terjadinya
risiko ada di dalam keterangan polis atau tidak.
 Pada polis asuransi segala risiko, pengecualian polisnya umumnya terbagi menjadi
dua yakni pengecualian umum dan pengecualian khusus. Sementara polis asuransi
risiko disebutkan (name peril), pengecualian polisnya disebutkan pada satu section
tersendiri.
Beban Pembuktian Polis Asuransi Segala Risiko

Beban pembuktian atau burden of proof dari polis ini harus ditunjukan saat mengajukan
klaim ke pihak asuransi dan memastikan bahwa risiko tersebut tidak termasuk ke dalam
pengecualian polis. Beban pembuktian sendiri merupakan bagian dari standar hukum dan
harus dibuktikan apakah klaim sah dan valid berdasarkan fakta. Bukti persyaratan
pembuktian ini dirancang agar kepastian hukum yang nantinya diambil dibuat berdasarkan
fakta yang ada dan bukan hasil dugaan. Pada asuransi, Badan Arbitrase atau pengadilan yang
akan menentukan apakah kerugian ditanggung oleh polis asuransi atau tidak.

Asuransi segala risiko dinilai sebagai jenis polis yang paling komprehensif dan melindungi
tertanggung dari lebih banyak kerugian dibandingkan dengan polis lainnya. Sehingga tidak
heran apabila secara proporsional harganya pun jauh lebih tinggi.

Jawaban no 3

A. Salah satu yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan
tarif, sebaiknya harus memperhatikan beberapa faktor agar diperoleh tarif ideal.

B. 1. Insured (Pihak Tertanggung)

Definsi dari unsur yang pertama ini adalah, seseorang atau badan atau organisasi yang
berjanji untuk membayar sejumlah uang (disebut premi) kepada pihak penanggung.
Pembayaran ini bisa dilakukan secara berturut-turut (diangsur) atau sekaligus tunai. Yang
selanjutnya dengan membayar premi ini maka pihak insured akan mendapatkan hak
mendapatkan klaim asuransi. Bersama dengan hak tersebut melekat juga kewajiban untuk
tetap membayar premi sesuai dengan kesepakatan.

2. Insure (Pihak Penanggung)

Sesuai dengan definisinya, maka unsur yang kedua ini adalah badan atau lembaga, atau
organisasi tertentu yang dalam skema perjanjian akan membayarkan sejumlah uang (bisa
disebut sebagai uang santunan atau penggantian) baik secara berangsur-angsur ataupun secara
tunai (sekaligus), kepada pihak pertama apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi sesuai dengan
apa yang diperjanjikan. Hak insure adalah mendapatkan pembayaran premi. Sedangkan
kewajibannya adalah membayar sejumlah uang sesuai klaim yang ada dalam skema
perjanjian.

3. Objek Asuransi

Unsur yang ketiga ini meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau kepentingan yang
melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan nyawa, bagian tubuh (termasuk
kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam objek asuransi sesuai dengan yang dijanjikan
pihak insure (uang pensiun, pendapatan bulanan serta lainnya). Dimana pihak insured
membayar uang premi dengan tujuan bebas dari risiko kerusakan, kehilangan, serta kerugian
lainnya.

4. Peristiwa Asuransi
Secara definitif unsur keempat ini bisa dijabarkan sebagai satu peristiwa tidak pasti
(evenement) yang mengancam objek asuransi, dan didalamnya terjadi persetujuan antara
pihak insure dan insured sehingga menjadi satu perbuatan hukum berupa kesepakatan antara
kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai