Disusun oleh :
Andrian Wardana/D31200767
Ahmad Rizky Fauzi/D31200851
Muhammad Candra Saputra/D31201144
Bab 4 Pembahasan.............................................................................9
Bab 5 Penutup..........................................................................10
Daftar Pustaka.............................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB III
METODE PELAKSANAAN PAPER
3.1 Waktu Penyusunan Paper
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Kelebihan dan Kekurangan Artikel
4.1.1 Kelebihan
Jurnal = J u r n a l i n i a d a l a h b e r d a s a r k a n i d e d a n
g a g a s a n n y a p e n u l i s menggunakan dasar teori yang beragam dan
relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam Stratifikasi sosial
atau pelapisan social merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang
melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang
dimilikinya.
4.1.2 kekurangan
Jurnal = Tidak memberitahukan deskripsi secara lengkap yang di sertai
gambar. bahkan sumber yang di peroleh tidak objektif karena data data
yang di peroleh bukan hasil penilitian di lapangan tapi beberapa dapat
dari beberapa sumber yanng berbeda.
Aplikasi = ? Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pematang Sikek
Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir. Jumlah petani padi
terbanyak yaitu 298 orang dari 10 kelompok tani yang terdapat di Desa
Pematang Sikek dengan jumlah total luas lahan pertanian yang tercatat
di wilayah Desa Pematang Sikek adalah 255,05 hektar. Populasi pada
penelitian ini adalah jumlah petani padi yang ada di Desa Pematang
Sikek yaitu jumlahnya sebanyak 298 orang.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa Pematang Sikek adalah tingkat pendapatan yang diperoleh seorang
indvidu. Berdasarkan kriteria objektik maka telah diketahui siapa saja responden
yang berada di lapisan sosial atas sekitas 37,8% yaitu mereka yang rata-rata
memiliki tanah sendiri dengan luas ≤ 1 ha, memiliki pendapatan dari hasil padi ≤
Rp. 1.000.000/bulan atau rata-rata memiliki hasil padi pertahunnya 8,6 ton.
Responden yang berada di lapisan sosial bawah sekitar 62,2% yaitu responden
yang rata-rata memiliki tanah ≤ 1 ha dengan tingkat pendapatan ≤ Rp.
1.000.000/bulan atau memiliki hasil padi pertahunnya 3,3 ton, dan dominan
memiliki rumah semi sederhana. Selain tanah, hal yang paling dihargai pada
masyarakat petani padi di Desa Pematang Sikek adalah tingkat pendapatan yang
diperoleh oleh serang individu.
Teori Horton dan Hunt mengnai kelas sosial dan partisipasi sosial
responden lapisan bawah di kegiatan gotong royong. Namun pada kegiatan
kelompok tani, partisipasi responden tidak menetukan responden ke dalam kelas-
kelas tertentu sebab partisipasi sosial baik itu pada responden lapisan atas
maupun lapisan bawah sama-sama rendah. Kerjasam langsung ditunjukan pada
kegiatan gotong royong untuk lingkunga sekitar yang dihadiri oleh laki-laki dan
kerjasama tradisional yang ditunjukan pada organisasi kelompok tani. Namun,
masih rendahnya partisipasi responden terlihat pada kegiatan gotong royong dan
kegiatan kelompok tani.
B. Saran
• Diharapkan kepada masyarakat lebih meningkatkan lagi etos kerja mereka
guna meningkatkan kesejahteraan serta menaikkan status sosialnya
sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan pada petani padi
khususnya.
• Penelitian ini telah diketahui siapa saja yang berada dalam kategori
tersebut sehingga dapat memberikan acuan bagi pemerintah desa maupun
daerah dalam mengambil kebijakan di bidang pertanian dan lebih
memprioritaskan orang-orang yang tergolong miskin dalam menyalurkan
bantuan.
• Masyarakat petani padi di Desa Pematang Sikek hendaknyan
meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan intensitas yang ada di
lingkungan sosioalnya guna memperkokoh hubungan sosila dengan
meningkatkan intensitas kehadiran mereka dalam kegiatan gotong royong
sehingga kerjasama dalam kegiatan tersebut terlaksanakan secara
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA