Hidung Tersumbat
Dimulai dg inflamasi mukosa hidung khususnya kompleks ostiomeatal (KOM).
Secara skematik patofisiologi RS Inflamasi mukosa hidung pembengkakan
(udem) dan eksudasi obstruksi (blokade) ostium sinus gangguan ventilasi dan
drainase,resorpsi oksigen dalam rongga sinus hipoksia (oksigen menurun,pH
menurun,tekanan negatif) permeabilitas kapiler meningkat
transudasi,peningkatan eksudasi serous,penurunan fungsi silia retensi sekresi di
sinus atau pertumbuhan kuman.
Bau Amis
Adanya proses inflamasi yang disebabkan adanya infeksi virus infeksi bakteri
infeksi organ2 yang membentuk KOM (kompleks ostiomeatal) edema mukosa-
mukosa yang saling berhadapan akan menempel satu sama lain silia tidak bergerak
penyumbatan ostium penghambatan drainase sinus.
Selain itu, penyebab terjadinya hidung tersumbat juga bisa dikarenakan oleh septum
deviasi, polip kavum nasi, hipertrofi konka, dan adanya tumor di dalam hidung.
3. Mengapa pasien mengeluh nyeri kepala dan nyeri telinga dan disekitar wajahnya?
dan terasa lebih berat Ketika pagi hari disertai cuaca dingin?
Inflamasi mukosa hidung ( infeksi virus dan rinitis alergi) pembengkakan (udem)
dan eksudasi obstruksi (blokade) ostium sinus gangguan ventilasi dan
drainase,resorpsi oksigen dalam rongga sinus hipoksia (oksigen menurun,pH
menurun,tekanan negatif) permeabilitas kapiler meningkat
transudasi,peningkatan eksudasi serous,penurunan fungsi silia retensi sekresi di
sinus atau pertumbuhan kuman keluhan biasanya terjadi pagi hari dan akan
berkurang pada siang hari karena pada malam hari terjadi penimbunan sekret
dalam rongga hidung dan sinus, serta adanya stasis di vena.
4. Mengapa pada pasien diberi antibiotic analgetic dan antipiretik keluhan tidak
membaik?
Bisa terjadi akibat resistensi Antibiotik, Bakteri Tidak Sensitif Terhadap Antiobiotik
Yang telah diberikan, Bisa Juga Sinusitis Kronik
Bisa juga Karena Faktor Predisposisi Dari Host/Pasien Belum tertangani, sehingga
Rhinosinusitis tidak tertangani walau dengan obat-obatan, pada pasien yang tidak
memiliki factor predisposisi yang bervariasi Rhinosinusitis dapat sembuh sendiri
bahkan ketika terjadi Sinusitis Akibat Infeksi Bakteri, bisa karena kelainan pada gigi,
kelainan komplek osteomeatal dst, sehingga berpotensi menjadi Sinusitis Kronik yang
memerlukan Intefensi Bedah.
Pemeriksaan penunjang
- Transiluminasi : menilai adanya kelainan pada sinus maksila.
Pemeriksaan ini dapat memperkuat diagnosis RS apabila terdapat
perbedaan hasil transiluminasi antara sinus maksila kiri dan kanan.
- Pemeriksaan Radiologis : Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah foto
sinus,CT scan (GOLD STANDAR) dan MRI (KEGANASAN).
CT scan untuk evaluasi penyakit lebih lanjut apabila pengobatan
medikamentosa tidak memberi respon seperti yang diharapkan. Kelainan
pada sinus maupun kompleks ostiomeatal dapat terlihat dengan jelas
melalui pemeriksaan ini.
- Endoskopi Nasal : pemeriksaan tambahan yang sangat berguna dalam
memberikan informasi tentang penyebab RSK. Dengan endoskopi nasal
dapat diketahui lebih jelas kelainan didalam rongga hidung,termasuk
memeriksa ostium sinus dan kelainan pada kompleks ostiomeatal
- Sitologi nasal, biopsi, pungsi aspirasi dan bakteriologi
- Tes alergi
- Tes fungsi mukosiliar : kliren mukosiliar, frekuensi getar siliar mikroskop
elektron dan nitrit oksida
- Penilaian aliran udara nasal (nasal airflow): nasal inspiratory peakflow,
rinomanometri, rinometri akustik dan rinostereometri
- Tes fungsi olfaktori: threshold testing
- Laboratorium : pemeriksaan CRP ( C-reactive protein)
DD :
10. Apa tatalaksana dan edukasi sesuai dgn penyakit di scenario?
1) Pasien dan atau keluarga perlu mendapatkan penjelasan yang adekuat
mengenai penyakit yang dideritanya, termasuk faktor risiko yang diduga
mendasari.
a. Pada pasien perokok, sebaiknya merokok dihentikan.
b. Bila terdapat pajanan polutan sehari-hari, dokter dapat membantu
memberikan anjuran untuk meminimalkannya, misalnya dengan pasien
menggunakan masker atau ijin kerja selama simtom masih ada.
c. Pasien dianjurkan untuk cukup beristirahat dan menjaga hidrasi.
Pasien dianjurkan untuk membilas atau mencuci hidung secara teratur
dengan larutan garam isotonis (salin).