Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH HIDUP ABDUL HADI ALMUNAWAR


(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah ……….)
Dosen Pengampu : ………………………

OLEH:

LEE MIN HO

1234456

FAKULTAS ……………………..

JURUSAN ……………………………….

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH


PALEMBA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah bahasa indonesia yang
bertemakan “kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui pengertian dan penggunaan
kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka pada sebuah buku. Adapun penjelasan-
penjelasan pada makalah ini kami ambil dari beberapa sumber buku dan website.
Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, akan tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat
kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati kami senantiasa
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, 09 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
a. Latar belakang 2
b. Rumusan masalah 5
c. Tujuan dan manfaat penulisan 6
BAB II PEMBAHASAN 7
a. Pengertian Pancasila 7
b. Rumusan Pancasila 9
c. Dan Seterusnya 10
BAB III PENUTUP 12
a. Kesimpulan 12
b. Saran 13
LAMPIRAN iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai


struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat
terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran
penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan,
catatan kaki dan daftar pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena
untuk menulis sebuah karya dan karangan ilmiah harus memiliki ketiga
unsur ini. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali
kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah
penulisan yang benar.
Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus mencari
beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-
sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki
maupun daftar pustaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa indonesia harus diketahui
terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian
besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan
kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena
dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat penting bagi
kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara


penggunaan dan contoh kutipan serta cara penulisannya ?
2. Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara
penggunaan dan contoh catatan kaki serta cara penulisannya?
3. Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara
penggunaan dan contoh daftar pustaka serta cara penulisannya ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan,


catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan benar.
2. Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka dari sumber yang berbeda.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan
kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka dengan baik dan benar, serta
penerapannya sebagai penunjang pembelajaran dan penulisan skripsi
dan artikel yang akan datang.

2
BAB II
PENJELASAN

A. PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila
Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan
Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila.1
Pancasila sebagaimana dalam masa pembentukannya mengalami
macam macam rumusan yang berbeda, berikut diantaranya.2
1. Rumusan Moh. Yamin, mr.3
Pada sesi pertama persidangan BPUPKI yang dilaksanakan pada
29 Mei – 1 Juni 1945 beberapa anggota BPUPKI diminta untuk
menyampaikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan
“blue print” Negara Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada
tanggal 29 Mei 1945 Mr. Mohammad Yamin menyampaikan usul dasar
negara dihadapan sidang pleno BPUPKI baik dalam pidato maupun
secara tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI.

1
Abdul Hadi Almunawar, Reformasi Birokrasi Pemerintahan Daerah, (Palembang:
Republika,2021), hlm.350.
2
http//www.uin.suka-ac.id/-artikel 1109/accessed 24 Oktober 2021.
3
Jalaluddin. Psikologi Agama. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998), Hlm.120.

3
Baik dalam kerangka uraian pidato maupun dalam presentasi lisan Muh
Yamin mengemukakan lima calon dasar negara yaitu
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri ke-Tuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat

2. Rumusan Soekarno, ir.


Selain Muh Yamin, beberapa anggota BPUPKI juga
menyampaikan usul dasar negara, di antaranya adalah Ir Sukarno. Usul
ini disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari
lahir Pancasila.Namun masyarakat bangsa indonesia ada yang tidak
setuju mengenai pancasila yaitu Ketuhanan, dengan menjalankan
syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.Lalu diganti bunyinya menjadi
Ketuhanan Yg Maha Esa. Usul Sukarno sebenarnya tidak hanya satu
melainkan tiga buah usulan calon dasar negara yaitu lima prinsip, tiga
prinsip, dan satu prinsip. Sukarno pula-lah yang mengemukakan dan
menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima dasar)
pada rumusannya ini atas saran seorang ahli bahasa (Muhammad
Yamin) yang duduk di sebelah Sukarno. Oleh karena itu rumusan
Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila.

 RUMUSAN PANCASILA
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
Mufakat,-atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan

4
 RUMUSAN TRISILA
Sosio-nasionalisme
Sosio-demokratis
ke-Tuhanan

 RUMUSAN EKASILA
Gotong-Royong

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik


Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan
kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

Dalam mengoperasikan Pancasila ini bangsa Indonesia menghadapi dua


hal yang terus menerus diberi perhatian penuh. Pertama menyesuaikan
transformasi Pancasila dengan perkembangan dunia modern dan kedua
menciptakan kreasi-kreasi yang tepat untuk mengembangkan kehidupan
bernegara, berbangsa dan bermasyarakat diseluruh wilayah Indonesia sesuai
dengan Pancasila, yang sebelumnya belum dikenal dalam tradisi.

Pancasila dapat dikatakan sebagai hasil proses ideifikasi dan idealisasi


lewat sejarah dan pemikiran, yang kemudian merupakan nilai-nilai budaya ideal
yang sedang di operasionalisasikan dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan
bermasyarakat untuk seluruh manusia Indonesia yang mendiami wilayah
indonesia sekarang.

6
B. SARAN

Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik


karya ilmiah, artikel, skripsi maupun tesis dalam penggunakaan kutipan, catatan
kaki dan daftar pustaka, agar pembaca dapat melihat referensi atau daftar bacaan
penulis. Sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya
nantinya. Akhirnya selesailah makalah kami yang membahas tentang kutipan,
catatan kaki dan daftar pustaka. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus
kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan
penulisan kami mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan kami tunggu.
Terimakasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta : Familia Pustaka


Keluarga.

Alek dan H. Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : Kencana.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.


Jakarta : Akademika Pressindo.

Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru


Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).  Yogyakarta : Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Imiah.
Yogyakarta : Media Perkasa.

8
Daftar Lampiran

ix

Anda mungkin juga menyukai