Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kelenjar pencernaan berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang ikut


membantu dalam proses pencernaan makanan. Empedu merupakan organ yang bentuknya seperti
buah pear berongga dan melekat pada permukaan bawah hati. Saling berhubungan dengan
duktus koledokus melalui duktus sistikus. Empedu dibungkus oleh kantung empedu, dimana
kantung empedu ini adalah tempat disimpannya empedu dan memekatkan empedu dengan
mereabsorpsi airnya. Kontraksi otot polos kantung empedu dirangsang oleh kolesistokini, suatu
hormone yang dihasilkan dalam mukosa usus halus. Bentuk dari empedu adalah bulat. Memiliki
warna yang kehijauan dan berada disebelah kanan hati.

Otot polos yang tipis dan jaringan ikat juga dimiliki oleh empedu, dimana berfungsi
untuk menguhubungkan permukaan kandung empedu ke hati. Sel-sel epitelnya kaya akan
mitokondria. Semua sel ini mampu menyekresi sejumlah kecil mucus.

Empedu tidak mengandung enzim-enzim pencernaan tetapi mengandung garam empedu


yang membantu dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu ini akan membuat
lemak menjadi emulsi agar lemak mudah diserap dari usus. Garam-garam empedu berperan
penting dalam melarutkan lemak dalam air, yakni dengan cara membuat stabil emulsi lemak
yang berasal dari makanan. Dan apabila garam empedu telah bergabung dengan kolesterol,
gliserid dan asam lemak maka akan terbentuk micel yang dapat diserap oleh dinding usus halus.

Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting untuk
kehidupan. Fungsi lemak dalam tubuh adalah sebagai sumber energi, bagian dari membrane sel,
pelindung organ tubuh dan pelarut vitamin A,D,E, dan K. Komponen dasar lemak adalah asam
lemak dan gliserol yang diperoleh dari hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya.
Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated
fatty acid/SFA) yaitu asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap dan secara umum
berasal dari hewani (daging berlemak, keju, mentega dan krim susu). Sedangkan asam lemak
yang mempunyai ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid).
Umumnya asam lemak yang menyusun lemak bahan pangan secara alami terdiri dari asam
lemak dengan konfigurasi posisi cis minyak kelapa sawit, kedelai, jagung, canola dan kelapa.
Berikut merupakan struktur umum lemak. Dimana pada rumus struktur di atas, R 1-
COOH, R2-COOH, dan R3-COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga
asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut asam
lemak campuran). Tetapi pada umumnya molekul asam lemak terbentuk dari dua atau lebih
macam asam lemak.

Referensi:

Bevelander, G dan Judith, A. R. 1998. Dasar-dasar Histologi. Jakarta:Erlangga

Camphell, N. A dkk. 2004. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Morina, Gina dkk. (2017). Struktur Histologi Empedu dan Pankreas Ikan Lele Lokal (Claria
bathracus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Verteriner. Vol 2 (1).

Sartika, R. A. D. (2008). Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans
terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Volume 2 (4).

Anda mungkin juga menyukai