Anda di halaman 1dari 2

Halaman 134 (bawah)-138

Cara memperoleh hak milik yang tidak disebutkan dalam Pasal 584 BW adalah:
1. Pembentukan benda (zaaksvorming)
Dengan cara membentuk atau menjadikan benda yang sudah ada menjadi benda baru.
Orang yang menjadikan atau membentuk bendanya sendiri menjadi benda baru itu
adalah pemilik benda yang baru tersebut (Pasal 606 BW).
2. Penarikan buahnya (vruchttreking)
Dengan menjadi bezziter te goeder trouw suatu benda dapat menjadi pemilik
(eigenaar) dari buah/hasil benda yang dibezitnya (Pasal 575 BW).
3. Persatuan atau percampuran benda (vereninging)
Memperoleh hak milik karena bercampurnya beberapa macam benda kepunyaan
(Pasal 607-609 BW).
 Jika karena kebetulan, maka benda itu menjadi milik bersama orang-orang
tersebut, seimbang dengan harga semula.
 Jika karena perbuatan seseorang pemilik benda, maka yang menjadi pemilik
benda baru memiliki kewajiban membayar harga benda yang bercampur kepada
pemiliknya, serta ongkos, ganti rugi, dan bunganya.
4. Pencabutan hak (onteigening)
Cara memperoleh hak milik bagi penguasa (Pemerintah) dengan jalan pencabutan hak
milik atas sesuatu benda kepunyaan seseorang/beberapa orang. Syaratnya harus
berdasarkan undang-undang dan kepentingan umum, serta ganti kerugian yang layak
kepada pemiliknya.
5. Perampasan (verbeurdverklaring)
Cara memperoleh hak atas suatu benda kepunyaan terpidana yang biasa dipergunakan
untuk melakukan tindak pidana (Pasal 10 KUHPidana sebagai tambahan hukuman).
6. Pembubaran suatu badan hukum
Cara memperoleh hak milik karena pembubaran suatu badan hukum, dimana anggota
badan hukum yang masih ada memperoleh bagian dari harta kekayaan badan hukum
tersebut (Pasal 1665 BW)
Dilihat dari sifatnya, cara memperoleh hak milik ada 2, yaitu:
1. Secara asli
Cara memperoleh hak milik bukan berasal dari orang lain yang lebih dahulu memiliki.
2. Secara derivatief
Memperoleh hak milik berasal dari orang lain yang dahulu memiliki atas suatu benda.
Orang yang memperoleh hak milik secara derivatief dibedakan menjadi 2, yaitu:
 Berdasarkan alas hak yang umum, seperti para ahli waris, suami dan isteri
(persatuan harta kekayaan dalam perkawinan), anggota-anggota badan hukum
yang dibubarkan, negara terhadap harta benda yang terlantar.
 Berdasarkan alas hak yang khusus, seperti pembeli setelah adanya levering dalam
perjanjian jual-beli, cessionaris, legataris.
Hak milik suatu benda umumnya suatu benda hanya dipunyai oleh seorang pemilik. Namun,
ada kemungkinan hak milik atas suatu benda dipunyai oleh beberapa orang yang bersama-
sama menjadi pemilik (eigenaar) sehingga terjadi hak milik bersama (medeeigendom) atas
suatu benda. Hal ini diatur dalam Pasal 573 BW.
Hak milik bersama dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Hak milik bersama yang bebas (vrije medeeigendom)
Orang-orang mempunyai hak milik bersama itu tidak ada hubungan lain selain
daripada mereka bersama menjadi pemilik. Ada kehendak beberapa orang yang
menjadi pemilik itu untuk bersama-sama memiliki suatu benda.
2. Hak milik bersama yang terikat (gebonden medeeigendom)
Adanya orang-orang yang bersama-sama menjadi pemilik atas suatu benda itu adalah
akibat daripada hubungan satu sama lain yang telah ada sebelumnya. Kehendak untuk
bersama-sama menjadi pemilik itu tidak ada atau kecil sekali. Para ahli waris tidak
ada meminta terhadap satu sama lain untuk menjadi pemilik atas suatu boedel
warisan.
Para ahli melihat pembedaan antara hak milk bersama yang bebas dan yang terikat sebagai
berikut:
No Hak milk bersama yang bebas Hak milik bersama yang terikat
.
1. Para pemilik dapat meminta pemisahan Para pemilik tidak dapat meminta
dan pembagian terhadap benda yang pemisahan dan pembagian terhadap
merupakan hak milik bersama benda yang merupakan milik bersama
itu.
2. Masing-masing orang mempunyai bagian Setiap orang yang berwenang terhadap
yang merupakan harta kekayaan yang benda harus mendapat izin dari pemilik-
berdiri sendiri, sehingga setiap orang pemilik lain.
berwenang terhadap benda tanpa
memerlukan izin pemilik lain.
3. Tiap pemilik memiliki bagian atas benda Tiap-tiap pemilik berhak atas seluruh
milik bersama tersebut. bendanya.

Penyebab hilangnya (hapusnya) hak milik, yaitu:


1. Karena orang lain memperoleh hak milik itu dengan salah satu cara untuk
memperoleh hak milik seperti yang dijelaskan di atas;
2. Karena musnahnya benda yang dimilik;
3. Karena pemilik melepaskan benda yang dimiliknya dengan maksud untuk melepaskan
hak miliknya.

Anda mungkin juga menyukai