Anda di halaman 1dari 4

Nama:Steven.

NIM:043599508.
Soal.

1.Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII


s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).

2.Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus
disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.

3.Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!

Jawaban.
1. Perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI
dengan menggunakan peta konsep (mind mapping):
a. Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta (26-30 Oktober 1998)
Hasil kesimpulan dari Kongres ini, mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa
Indonesia .
b. Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta (14-17 Oktober 2003)
Pada kongres ini, para pakar dan pemerhati bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa
berdasarkan Kongres Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan
bahwa para pemuda memiliki satu bahasa, yakni bahasa Indonesia. Bulan Oktober ditetapkan
sebagai bulan bahasa.
c. Kongres Bahasa Indonesia IX di Jakarta (28 Oktober – 1 November 2008)
Kongres ini dilaksanakan dalam rangka memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, 80
tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa.
d. Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta (28 Oktober – 31 Oktober 2013)
Kongres ini dihadiri oleh sekitar 1.168 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri, seperti
Jepang, Rusia, Pakistan, Jerman, Belgia, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, China,
Italia dan Timor Leste.
e. Kongres Bahasa Indonesia XI di Jakarta (28 Oktober – 31 Oktober 2018)
Kongres ini digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta dengan mengusung tema
“Menjayakan Bahsa dan Sastra Indonesia”. Dalam kongres ini, diluncurkan beberapa produk
kebahasaan dan kesastraan seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia Braile, buku Bahasa dan
Peta Bahasa, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Daring, dan lain sebagainya.
2.Menurut saya Bahasa Indonesia masih sangat diperlukan bagi Bangsa Indonesia, Karena
meskipun bahasa Indonesia bukan bahasa internasional tetapi kita sebagai warga negara
Indonesia tetap harus menjaga bahasa dan budaya kita sendiri di era milenial ini. Selain itu
juga agak sulit bagi orang orang yang sudah lebih tua untuk beradaptasi jika bahasa Indonesia
tidak digunakan lagi. Contohnya jika Indonesia menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
utama, akan lebih sulit bagi orang orang yang tidak memiliki kemampuan untuk belajar
bahasa inggris dan juga itu akan membuat bangsa kita melupakan identitasnya sendiri.
3. Membaca artikel dengan menerapkan teknik SQ3R.
Soal.
1.Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut Anda
penting?
2.Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda perlukan pada
bacaan tersebut.
3.Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Anda peroleh dari bacaan
tersebut.
4.Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan bacaan/wacana
tersebut.
5.Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda perlukan
sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?
Jawaban.
1. Judul : Sisi Positif Parentng Budaya Jepang.
Penulis : Buyung Okita
Jumlah halaman : 3 halaman
Topik artikel : Ilmu-ilmu Parenting
pokok artikel : - 4 jenis gaya parentng-hubungan antara orang tua dan anak
orang tua adalah cerminan anak
orang tua dan anak adalah setara
memperhatikan tentang perasaan dan emosi anak.
2. Apa sajakah jenis gaya parenting ?
Bagaimana Penjelasan Mengenai 4 jenis Gaya Parenting ?
Gaya asuh apakah yang digunakan orang tua di Jepang?
3. Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protekti
A.Berikut ini sedikit penjelasan mengenai gaya parenting.Hubungan antara orang tua
dan anak yang sangat dekatPada usia 0-5 tahun, anak diajak untuk bersosialisasi
dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah
bersosialisasi.Orang tua di Jepang juga beranggapan sebisa mungkin menemani putra-
putrinya sehingga anak merasakan kasih saying orang tuanya.
B.Orang tua adalah cerminan anakSetelah faseusia 5 tahun (5- 15 tahun) anak boleh
bereksplorasi melakukansesuatu dan melakukan apa yang dilakukan orang tua nya.
Fase ini mengajarianak-anak untuk dapat berkontribusi melakukan cara-cara yang
telahdilakukan secara turun temurun.
C.Orang Tua dan Anak SetaraSetelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai
memberikan ruang agar anakdapat lebih mandiri dengan mengurangi batasan yang
diterapkan pada fasesebelumnya.Fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan
kegiatanketerampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga serta belajar berngkah
lakuyang baik dan sopan (menurut adat Jepang).
D. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi anak juga diberikan semangat untuk
dapat memahami dan menghormati perasaanya sendiri. Anak diajarkan untuk dapat
memiliki sikap empati dan saling menghormati orang lain.
Gaya asuh orang tua dijepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya pemisif dan
gaya authoritative ( berwibawa).

4. 1.Gaya Parenting terbagi menjadi 4 jenis yaitu gaya asuh otoriter, gaya asuh
berwibawa, gaya asuh permisif, dan gaya asuh telalu protek2.Adapun penjelasan
singkat mengenai 4 jenis gaya parenting yaitu. Hubungan yang sangat baik antara
orang dan anak Saat usia anak dibawah 5 tahun anak mulai diajarkan untuk
bersosialisasi kepadakeluarga dan kerabat dengan tujuan agar lebih mengenal saudara
serta mudahdalam bersosialisasi. Di jepang orang tua selalu berusaha menemani
anaknya,mereka beranggapan dengan cara itu membuat anak merasakan kasih sayang
orang tuanya.
Orang tua sebagai cerminan dari anak nya Pada fase usia diatas 5 tahun (5-15 tahun)
anak diperbolehkan untukbereksplorasi sesuatu kegiatan dan melakukan apa yang
dikerjakan oleh orangtuanya . Di fase ini jugalah anak mulai dapat berkontribusi
melakukan cara-cara atau kegiatan yang telah ada dari dahulu.c.Setara nya antara
orang tua dan anak pada saat anak berumur diatas 15 tahun orang tua mulai
mengurangi batasanatau aturan yang telah ditetapkan sebelumnya dan memberikan
ruang kepada anak agar anak lebih dapat mandiri. Menurut adat jepang di fase ini
anakdipersiapkan untuk melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan
keluarga serta belajar bertingkah laku yang baik dan sopan terhadap orang lain.
.Perasaan dan emosi anak perlu diperhatikan oleh orang tua Sebagai orang tua juga
perlu memberikan semangat agar anak dapat memahami dan menghormati perasaan
dan dirinya sendiri, kemudian anak perlu diajarkan agar memiliki sikap empati dan
saling menghormati orang lain terutama orang yang lebih tua.

4. Apa saja jenis gaya parenting ?


Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif
A.Bagaimana Penjelasan Mengenai Gaya Parenting?
Berikut ini sedikit penjelasan mengenai gaya parenting
Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekatPada usia 0-5 tahun, anak
diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dankerabat sehingga dapat lebih
mengenal saudara dan mudah bersosialisasi.Orang tua di Jepang juga beranggapan
sebisa mungkin menemani putra-putrinya sehingga anak merasakan kasih saying
orang tuanya.
B.Orang tua adalah cerminan anakSetelah faseusia 5 tahun (5- 15 tahun) anak boleh
bereksplorasi melakukan sesuatu dan melakukan apa yang dilakukan orang tua nya.
Fase ini mengajarianak-anak untuk dapat berkontribusi melakukan cara-cara yang
telahdilakukan secara turun temurun.
C. .Orang Tua dan Anak SetaraSetelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai
memberikan ruang agar anakdapat lebih mandiri dengan mengurangi batasan yang
diterapkan pada fasesebelumnya. Fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan
kegiatanketerampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga serta belajar bertingkah laku
yang baik dan sopan (menurut adat Jepang).
D. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi anak juga diberikan semangat untuk
dapat memahami dan menghormati perasaanya sendiri. Anak diajarkan untuk dapat
memiliki sikap empati dansaling menghormati orang lain.

5. Gaya asuh apakah yang digunakan orang tua di Jepang ?


Gaya asuh orang tua dijepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya pemisif
dangaya authoritave ( berwibawa

Anda mungkin juga menyukai