Anda di halaman 1dari 4

Selanjutnya ada artikel penelitian dengan judul ADDRESSING THE PERSONALIZATION–PRIVACY

PARADOX: AN EMPIRICAL ASSESSMENT FROM A FIELD EXPERIMENT ON SMARTPHONE USERS

Intoduction

Pada tahun 2010 Federal Trade Commission (FTC) menyoroti adanya masalah terkait
degan industri IT khususnya terkait dengan personalization-privacy paradox. Permasalahan
terkait dengan privasi tersebut membuat ketegangan antara IT Marketing dan IT Developer
dalam memanfaatkan informasi pengguna aplikasi. Terutama seiring dengan berkembangnya
teknologi smartphone seperti iPhone. Sehingga tidak mengherankan jika semakin hari data
privasi setiap orang semakin lama akan semakin rentan dan mudah diakses oleh orang lain.
Berdasarkan pada kondisi tersebut, maka dalam penelitian ini merancang IT Solution dalam
konteks personalization-privacy paradox. Dimana berdasarkan hasil penelitian tersebut secara
psikologis akan meningkatkan rasa aman dan nyaman pada para pengguna aplikasi
smartphone. Artikel ini menggunakan Uses and Gratifications Theory (UGT) dan Information
Boundary Theory (IBT) untuk memahami paradoks tersebut.

NEXT ..

Prior Studies

Sebelumnya telah dilakukan studi penelitian terkait dengan personalization-privacy paradox


yang akan digunakan sebagai dasar penelitian ini. Berikut adalah rangkuman penelitian
sebelumnya :

Next ..

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan Dimana kebanyakan penelitian sebelumnya berpendapat
bahwa masalah privasi bisa mencegah konsumen untuk menggunakan applikasi yang
dipersonalisasi, namun beberapa penelitian menjelaskan kebalikannya. Penelitian sebelumnya
juga terbatas pada metode penelitian empiris melalui survey dan eksperimen di lab, jadi ada
kemungkinan hasilnya akan berbeda jika dilakukan dan diterjunkan ke pasar komersial. Oleh
karena itu penelitian ini diperlukan untuk merancang solusi secara teknologi terkait dengan
kebutuhan pengguna dalam hal personalisasi dan permasalahan data privasi.

NEXT ..

Theoterical Foundations

1. Uses and Gratifications Theory

Teori ini Merupakan salah satu dari teori komunikasi massa melihat audiens. Teori ini sering
digunakan untuk memahami bagaimana setiap individu terlibat dalam berbagai media dan
kepuasan apa yang didapatkan dalam keterlibatan tersebut. Dalam hal ini terdapat 2 hal yang
penting yang perlu diketahui terkait dengan penelitian yaitu pertama, Content Gratifications
mencakup kepuasan konsumen terhadap konten yang dibawa oleh media, dan yang kedua
yaitu Proses Gratification berkaitan dengan kepuasan konsumen dalam menggunakan media
tersebut.

2. Information Boundary Theory

Teori ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana proses secara psikologi pada setiap individu
dalam mengontrol data/informasi pribadi kepada pihak lain. Teori ini menunjukkan bahwa
konsumen menetapkan batas-batas disekitar diri mereka, dan batas-batas ini memainkan peran
penting dalam kesediaan konsumen untuk mengungkapkan informasi (atau tidak). Upaya pihak
eksternal untuk melewati batas tersebut (misalnya, perusahaan ingin mengumpulkan informasi
tentang konsumen) dapat dianggap sebagai tindakan invasif yang membuat konsumen merasa
tidak nyaman.

NEXT ..

Hypotheses Development

Penelitian ini mengarah pada hipotesis yang didasari pada UGT dan IBT, dan menggunakan dua
jenis kepuasan.

Dalam penelitian ini terdapat dua penilaian yaitu

1. Effects of Personalization on User Gratifications . hipotesis yang dapat diambil dari


penilaian tersebut adalah

H1a: Layanan fitur personalisasi pada applikasi periklanan akan memberikan hasil pada
kenaikan tingkat proses kepuasan pengguna dibandingkan dengan applikasi yang tidak memiliki
fitur personalisasi.

H1b: Layanan fitur personalisasi pada applikasi periklanan tidak memberikan dampak pada
kenaikan tingkat konten kepuasan pengguna apabila dibandingkan dengan applikasi dengan
fitur personalisasi.

2. Effects of the Proposed Privacy-Safe Feature on User Gratifications. hipotesis yang dapat
diambil adalah
H2a: Layanan dari kebijakan fitur privasi (yang menyimpan dan memproses informasi pengguna
secara local) pada personalisasi applikasi periklanan akan berdampak pada kenaikan tingkat
proses kepuasan pengguna dibandingkan dengan applikasi tanpa kebijakan fitur privasi
(informasi pengguna dapat disebarluaskan)

H2b: Layanan dari kebijakan fitur privasi (yang menyimpan dan memproses informasi pengguna
secara local) pada personalisasi applikasi periklanan akan berdampak pada kenaikan tingkat
konten kepuasan pengguna dibandingkan dengan applikasi tanpa kebijakan fitur privasi
(informasi pengguna dapat disebarluaskan)

NEXT ..

Research Methodology

a. Mobile Application Design

Tiga jenis applikasi periklanan yang dikembangkan khusus untuk penelitian ini adalah:

1. Aplikasi yang mengiklankan secara umum

2. Aplikasi yang memfilter dan menampilan iklan berdasarkan informasi profil


pengguna yang datanya disimpan di server pusat

3. AppLikasi yang memfilter dan menampilkan iklan berdasarkan informasi


pengguna yang datanya disimpan di smartphone konsumen.
Adapun alur pada proses mobile application design adalah pertama, proses dimulai dengan
pengiklan mengunggah pesan iklan baru pada server aplikasi pusat. Kedua, iklan dan peraturan
targeting ditambahkan ke dalam sistem. Ketiga, (a) secara acak memilih pengguna dengan
kriteria tertentu, (b) mencocokkan dan mengumpulkan informasi yang sesuai dengan profil
pengguna, namun pada tahap ini tidak ada keamanan privasi, (c) membuat mobile advertising-
agents lalu mereka mengumpulkan informasi pengguna berdasarkan profil pengguna, dan
mencocokkan dengan filter yang sudah dilakukan oleh pengguna, pada tahap ini iklan
dipersonalisasi dan memiliki keamanan privasi.

NEXT ..

Measurements of Process and Content Gratifications

Untuk mengukur proses dan kepuasan konten yaitu dengan:

1. Melalukan test pilot sebelum melakukan pengujian yang sesungguhnya. Test ini
dilakukan pada delapan konsumen yang akan dijelaskan di slide selanjutnya

2. Melakukan eksperimen dengan mengembangkan applikasi dan membuat applikasi


tersebut tersedia Apple App Store untuk pengguna di salah satu negara Eropa.

3. Applikasi pertama telah dikirimkan ke 31 persen dari pengguna, 30 persen telah


dikirimkan applikasi kedua dan 39 persen dikirimkan applikasi ketiga.

4. Hasil dari pengukuran tersebut adalah Sekitar 70 persen pengguna applikasi adalah pria,
pada rentang usia dibawah 18 tahun (4.5%), 18-25 tahun (27%), 26-35 tahun (36,4%),
36-45 tahun (20%) 46-55 tahun (7.5%), dan lebih dari 55 tahun (4.6%) selama tiga bulan
menyalurkan 73.077 iklan, yang diunggah setiap hari dengan bekerjasama dengan agen
periklanan.

Anda mungkin juga menyukai