PENGUKURAN LINIER
1. Tujuan
1. Menentukan panjang, ketebalan dan diameter benda dengan jangka sorong ( caliper
gauge),
2. Menentukan ketebalan kawat, balok, benda persegi ( plate) dengan mikrometer dan
3. Menentukan massa jenis ( ρ ) benda.
2. Alat dan Bahan
3. Dasar Teori
Jika seseorang ingin mengukur panjang suatu daerah, maka berarti dia mengukur
jarak antara dua titik yang membatasi daerah tersebut. Untuk mengetahui nilainya, orang
tersebut harus membandingkannya dengan alat ukur panjang yang dilengkapi satuan
panjang dan kemudian melakukan penaksiran. Satuan panjang internasional yang telah
ditetapkan adalah 1 meter sama dengan 1.650.763.,73 kali panjang gelombang cahaya
merah jingga spectrum emisi gas krypton. Luas dan volume benda dapat diturunkan dari
ukuran panjang diatas.
Mikrometer Skrup
Alat ini mempunyai dua skala, yaitu skala utama ( scole barrel dan skala nonius
Micrometer collor) dengan ketelitian masing-masing sebesar 0,5 mm dan 0,01 mm. Gambar
1.2 dibawah ini merupakan gambar micrometer skrup dengan bagian-bagiannya.
Neraca Ohaus
Neraca Ohauss terdiri atas tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan
gram, batang kedua berskala puluhan gram, dan batang ketiga berskala satuan gram.
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek
laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini
adalah311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram
4. Langkah Percobaan
A. Pengukuran dengan Jangka Sorong dan Mikrometer Skrup
B. Untuk menentukan massa jenis ( ) benda, tembaga, besi, kayu dan batu bata ( brick),
alumunium.
1. Timbanglah massa benda yang hendak ditentukan massa jenisnya dengan neraca.
2. Masukkan air kedalam gelas ukur, catat volume air pada saat itu ( V0). Kemudian
masukkan benda yang hendak dikur massa jenis nya kedalam gelas ukur dan
tentukan volumenya pada saat itu (V1), massa benda diperoleh dari:
Vb = V1 –V0
Isilah Tabel 1.2 dengan harga-harga yang diperoleh dengan satuan yang tepat.
m
ρ=
3. Hitunglah massa jenis () benda yang diukur dengan persamaan: V
4. Bandingkan massa jenis yang diukur dengan massa jenis pada tabel utuk bahan
yang sama
V. Tugas pendahuluan
L
Dengan periodenya :
T =2 π
√ g (3)
Medan gravitasi merupakan daerah yang masih mendapat pengaruh gravitasi.
Gaya gravitasi bumi yang bekerja pada berada dalam medan gravitasi bumi dapat
menimbulkan percepatan gravitasi bumi.
V. Langkah Percobaan
VI. Permasalahan:
1. Dari data pengamatan, buatlah grafik hubungan T 2 terhadap l.
2. Tentukan besarnya nilai percepatan gravitasi g dari data pengamatan.
3. Hitunglah percepatan gravitasi rata-rata.
4. Apabila massa anak timbangan diganti dengan massa yang lain, apakah akan
berpengaruh dalam perhitungan percepatan gravitasi? Jelaskan.
VIII. Kesimpulan:
Tuliskan kesimpulan apa saja yang dapat diperoleh dari percobaan kelompokmu.
I. Tujuan
Menentukan Modulus Elastisitas zat padat dengan cara pelenturan.
N Alat/Bahan Jumlah
o
1. Kawat 1
penggantung
2. Beban 200 gr
3. Mistar berskala 1
4. Bilah bambu 3 jenis
5. Garis kawat 1
6. Tumpuan 2
7. Meja 1
T
D
A
V. Tugas Pendahuluan
1. Tuliskan dimensi momen inersia dari rumus di atas.
2. Apakah definisi dari modulus elastisitas
3. Apakah bedanya modulus elastisitas dengan modulus Young. Tuliskan satuan-
satuannya dan jelaskan.
4. Bila bilah bambu yang dipakai mempunyai panjang l dan diameter d, turunkan
persamaannya.
VI. Tugas Laporan
IV. Tujuan
Menentukan koefisien gesekan statis dan kinetis suatu benda terhadap benda lain.
Pada saat balok tepat akan meluncur, besar gaya gesekan fs. Balok mengerjakan gaya
tekan pada permukaan bidang papan, akibatnya permukaan papan melakukan gaya reaksi (gaya
normal N) yang besarnya sama dengan gaya tekan oleh balok tetapi arahnya berlawanan.
Perbandingan besarnya gaya gesekan statis fs maksimum dengan gaya normal N disebut
koefisien gesekan statis µs dari permukaan suatu bidang atau
f s =μ s N (3.1)
Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa balok akan meluncur ke atas bila gaya F lebih besar dari
W sin θ+f s sedangkan gaya normal N=W cosθ .
V. Tugas Pendahuluan
Cari artikel yang berhubungan dengan judul praktikum yang akan dilakukan
PERCOBAAN 5
TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR
I. Tujuan
Menentukan koefisien tegangan permukaan zat cair ().
Pada Gambar 7.1 ditunjukkan bahwa zat cair naik setinggi h dalam tabung pipa kapiler
dengan jari-jari r. Ujung tabung yang terbuka mengalami tekanan atmospher. Gaya yang
menahan zat cair merupakan komponen tegangan permukaan arah vertikal yang besarnya
Fcos c. Jika permukaan kontak besarnya 2 r, gaya tegangan permukaan menjadi 2 rcos c.
Karena zat cair berada dalam kesetimbangan statis, maka
2
γ 2 πr cosθc =ρ( πr )hg
ρ rgh
γ=
2 cosθc (8.1)
dimana :
h
Keterangan Gambar:
1. Pipa kapiler
3 2. Tabung beaker
2 3. Zat cair (Aquades, alkohol, dan
gliserin).
V. Langkah Percobaan
1. Ukur diameter tabung pipa kapiler yang digunakan dengan jangka sorong.
2. Celupkan tegak lurus tabung pipa kapiler ke alam zat cair yang telah disediakan dalam
tabung beaker. Tunggu beberapa menit hingga zat cair naik dalam pipa kapiler.
3. Ukurlah tinggi (h) zat cair yang naik dalam pipa dan gunakan loope untuk melihat
permukaan zat cair.
4. Lakukan percobaan beberapa kali dengan terlebih dahulu mengeluarkan zat cair yang
tersisa dalam tabung pipa kapiler. Catat hasil pengamatan anda pada Tabel 8.1
5. Dengan jenis zat cair yang sama, lakukan percobaan dengan pipa kapiler yang berbeda
diameternya.
6. Lakukan langkah 1 hingga 5 untuk zat cair yang berbeda.
7. Tentukan massa jenis setiap zat cair yang digunakan ( = m/V). Untuk memperoleh
massa jenis zat cair yang digunakan, timbanglah massa zat cair dan tentukan volume
zat cair yang digunakan.
1. Hitung harga rata-rata untuk setiap jenis zat cair dengan mencantumkan sesatannya.
2. Jelaskan penyebab kenaikan zat cair di dalam tabung pipa kapiler dan mengapa enaikan
tersebut tidak sama untuk setiap zat cair.
3. Buktikan persamaan :
1 r
γ= ρ rg(h+ )
2 3 (8.2)
Cari artikel yang berhubungan dengan judul praktikum yang akan dilakukan
1. Sebuah pipa kapiler mempunyai jari-jari 0,5 mm. Pipa sebagian dimasukkan dalam air (
= 7,27 x 10-2 N/m).
a. Berapa kenaikan air dalam pipa tersebut jika sudut kontaknya dianggap 0 0?
b. Hitung sudut kontak untuk air, jika air naik setinggi 1 cm!
2. Jelaskan secara teoritis dengan rinci bagaimana proses kenaikan air dalam pipa
kapiler.
I. Tujuan
Menentukan kalor lebur es dan kalor penguapan air.
B. 1. Isilah m1 gram air panas kedalam kalorimeter, catatlah temperatur dalam kalorimeter
(t k).
2. Tambahkan m2 gram es kedalam kalorimeter berisi air panas. Setelah setimbang
catat temperatur (ta). Catat semua data pengamatan pada Tabel 7.2
Catatan:
Kalorjenis aluminium 0,217 kal/gC (17oC-100C) dan kalorjenis kuningan 0,094 kal/gC (15C-
100C).
V. Analisa Data
a. Hitunglah nilai kapasitas panas kalorimeter (A).
b. Hitunglah kalor lebur es (B)
c. Hitunglah nilai kapasitas panas kalorimeter dengan isinya untuk percobaan A beserta
ralatnya.
d. Gambar grafik antara temperatur dengan waktu untuk setiap percobaan (C).
e. Hitunglah kalor lebur es untuk percobaan B beserta ralatnya.
1. Bahaslah Azas Black sehingga anda memperoleh rumus yang digunakan pada
percobaan ini.
2. Apa definisi kalor uap dan kalor lebur suatu zat.
1. Berilah pembahasan tentang hasil nilai kapasitas panas kalorimeter dan kalor lebur es
yang diperoleh dari A, B dan C.
2. Berilah pembahasan tentang grafik temperatur terhadap waktu (Analisa V.d).
3. Jika kalorimeter diatas diaduk terlalu cepat, apakah akibatnya pada sistem yang berbeda
temperaturnya.